* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
1. Boleh shalat mengenakan sandal di dalam dari Najis Hukumnya Bagi Orang yang Tidak shalat ini tidak layak di dalamnya ada suatu
Tahu perkataan manusia. Ia hanyalah tasbih, takbir,
masjid. Hadits #219 dan bacaan Al-Qur’an.” (HR. Muslim, no.
2. Hadits yang menjelaskan tentang syariat Hadits #220 537)
menggunakan sandal dalam shalat itu :و َع ْن أَ ِب ُه َريْ َر َة ريض الله عنه َق َال Faedah hadits
mutawatir (diriwayatkan oleh jalur yang
ّ َق َال َر ُس ُول الله و َع ْن ُم َع اوِي َة بْ ِن ال َح ك َِم ريض الله
banyak, baik ada yang sahih, hasan, atau صل الله عليه 1. Dialog di dalam shalat dengan sengaja
dhaif ). Imam Thahawi rahimahullah صل الله ّ رسول الل ِه ُ َق َال:عنه َق َال walaupun itu doa menjawab bersin,
mengatakan bahwa hadits yang «إ َذا َو ِط َئ أَ َح دُ ك ُُم األَ َذى:وس لّم hukumnya adalah membatalkan shalat
membicarakan bolehnya shalat dengan
ُ أَ ْخ َر َج ه.»اب ُّ ِب ُخ َّف ْي ِه َف طَ ُه و ُر ُه ام
َالص الَ َة ال َّ «إِنَّ ه ِذ ِه:عليه وس لّم karena berbicara dalam shalat (dengan
sandal adalah hadits yang mutawatir dari ُ الت lawan bicara) itu bertentangan dengan
،اس ِ كالم ال َّن ِ ش ٌء ِم ْن ْ َ َي ْص ل ُُح فيها
َ ،أَبُ و َدا ُود.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. tujuan shalat.
َوص َّح َح هُ ابْ ُن ِح َّب ان
3. Ada dua pertimbangan menggunakan
sandal di dalam masjid di zaman ini Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia َو ِق َرا َء ُة،ُ وال َّت كْ ِب ري،ِيح
ُ إنَّ ا ُه َو ال َّت ْس ب 2. Jika ada yang bersin dalam shalat, ia boleh
mengucapkan alhamdulillah, tetapi saran
walaupun sandal itu bersih: pertimbangan
pertama, masjid akan terkotori karena
berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara
َر َوا ُه ُم ْس لِ ٌم.» ِالْ ُق ْرآن. para ulama dibaca sirr (lirih).
lantai yang berupa karpet akan cepat kalian menginjak najis dengan sepatunya, Dari Mu’awiyah bin Al-Hakam radhiyallahu 3. Kenapa ucapan alhamdulillah ketika itu
maka sebagai pencucinya adalah debu (tanah).” ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu boleh? Karena bacaan tersebut adalah
rusak; pertimbangan kedua, banyak
(HR. Abu Daud. Hadits ini sahih menurut ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya dzikir. Kaidahnya: disunnahkan dzikir
jamaah nantinya tidak memperhatikan
Ibnu Hibban) [HR. Abu Daud, no. 386; shalat ini tidak layak di dalamnya ada suatu dalam shalat itu dibaca sirr (lirih) kecuali
kebersihan sandal ketika masuk masjid.
Al-Baihaqi, 2:430; Ibnu Hibban, 4:250; perkataan manusia. Ia hanyalah tasbih, takbir, ada tuntutan dalil untuk menjaharkan.
Berdasarkan pertimbangan inilah,
memakai sandal di masjid pada zaman Ibnu Khuzaimah, 1:148. Syaikh ‘Abdullah dan bacaan Al-Qur’an.” (HR. Muslim) [HR. 4. Hadits ini jadi dalil berbicara dalam
ini tidak disyariatkan. Al-Fauzan dalam sanad hadits ini dhaif. Muslim, no. 537] shalat dalam keadaan tidak tahu akan
Namun, makna hadits ini sahih. Lihat hal hal
keharamannya dihukumi shalatnya sah
4. Perbedaan ulama dalam hal memakai Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-
2 3 Hadits secara lebih lengkap
dan shalat yang dulu-dulu tidak perlu
sandal adalah antara r ukhshah Maram, 2:363-365]. Dari Mu’awiyah bin Al-Hakamn As- diqadha’. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi
(keringanan) berarti mubah (boleh) dan Sulami, ia berkata, “Suatu saat aku shalat wa sallam tidaklah memerintahkam
sunnah (dianjurkan). Tidak ada ulama bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Mu’awiyah mengganti (mengulangi)
yang mengatakan memakai sandal dalam Faedah hadits sallam. Ketika itu ada seseorang dari kaum shalat-shalatnya yang dulu.
shalat itu wajib. yang bersin. Aku kemudian membalas
1. Jika sandal diusap atau digosok-gosokan
5. Siapa yang shalat dalam keadaan terkena ke tanah, baik dalam keadaan basah ucapan tahmidnya, ‘Yarhamukallah (semoga 5. Kaidah penting: pembebanan suatu
Allah merahmatimu).’ Orang-orang lantas hukum dilihat dari adanya kemampuan
najis, tetapi tidak mengetahui atau lupa, atau kering, maka sandal itu jadi suci,
memandangiku, aku malah menjawab, ilmu dan amal. Jika tidak mampu dalam
maka shalatnya sah dan tidak perlu walaupun tidak dicuci sandal tersebut
‘Kenapa kalian memandangiku seperti itu?’ ilmu dan amal, maka tidak dibebankan
diulangi. dengan air.
Mereka lantas menepuk paha mereka. Ketika hukum tersebut. Pembebanan hukum
6. Adapun jika mengetahui najis tadi 2. Islam itu memberikan kemudahan aku melihat mereka, mereka memaksudkan setelah adanya ilmu (at-takliif bakda
di tengah-tengah shalat, maka jika kepada umatnya. agar aku diam, lantas aku pun diam. Ketika al-‘ilmi). Muawiyah tidak disuruh
menghilangkan (melepaskannya) tanpa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai mengulangi shalat yang dulu pernah
banyak gerakan atau tidak membuka 3. Islam juga mengajarkan kebersihan. shalat, aku berkata, ‘Demi ayahku dan ibuku, dilakukan walaupun pernah bicara,
aurat, maka hendaklah melepaskannya. aku tidaklah pernah melihat pengajar sebelum karena pembebanan hukum itu setelah
Jika tidak, maka shalatnya itu batal. atau sesudahnya yang lebih baik dalam adanya ilmu.
mendidik selain dari beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Demi Allah, beliau sama sekali
tidak berkata keras, tidak memukul, dan tidak