Anda di halaman 1dari 2

(kebanyakan ulama) dan juga merupakan waktu shalat sudah masuk dan kendaraan K u n j u n g i We b I s l a m

salah satu pendapat dari Imam Ahmad. terus berjalan, kemudian khawatir luput
dari waktu shalat bila mesti menunggu
Keempat: Hadits ini jadi dalil bahwa
“landing” atau berlabuh di pelabuhan, juga
musafir yang melaksanakan shalat sunnah
shalat tersebut tidak mungkin dijamak
di kendaraan berisyarat ketika rukuk
dengan shalat lainnya, maka ia shalat Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat Buletin Edisi #15
dan sujud. Di sini nampak bahwa isyarat
sesuai keadaannya. Jika ia mampu shalat Bulughul Maram Kitab Shalat karya
rukuk dan sujud tidak dibedakan. Namun Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc.
sambil berdiri, lalu rukuk dan sujud, Pimpinan Pesantren Darush Sholihin dan Ibnu Hajar Al-Asqalani
ada hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu
maka ia lakukan seperti itu. Jika ia tidak Pengasuh Rumaysho.Com
sebagai berikut.
mampu shalat sambil berdiri, maka ia
Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa shalat sambil duduk, dan ia berisyarat Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk rukuk dan sujud. Hal ini adalah Kitab Shalat – Bab Syarat-Syarat Shalat
mengutusnya dalam suatu hajat, lantas pengamalan dari firman Allah Ta’ala,
ia datang dan shalat di atas kendaraan
menghadap ke arah timur, di mana ketika َ َّ ‫َف َّات ُقوا‬
ْ�ُ‫الل َما ْاس َت َط ْع ت‬ Shalat Sunnah di Kendaraan
sujud ia lakukan lebih rendah daripada
rukuk. (HR. ‘Abdur Razaq, 4521; Hadits #213
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah
َّ َ َ ُ َ ُ ْ َ َ
Ahmad, 22:61; Tirmidzi, no. 351; Abu
Daud, no.1227. Tirmidzi mengatakan
menurut kesanggupanmu.” (QS. At-
‫ صىل‬- ‫لل‬ ِ ‫ رأيت رسول ا‬- : ‫ قال‬- ‫ر� هللا عنه‬
َ َ ‫ ض‬- ‫َو َع ْن َع ِامر ْب ن� َر ب َيع َة‬
bahwa hadits ini hasan sahih. Imam Al-
Taghabun: 16).
‫ي‬ ِ ِ ِ
َ َ ٌ َ َ ُ َ َ ِّ
‫ ُم َّتفق َعل ْي ِه ز َاد‬- ‫� ْت ِب ِه‬ َ ‫احل ِت ِه َح ْيث ت َو َّج‬ ِ ‫ ُي َص يل َعل َر‬- ‫هللا عليه وسمل‬
Baghawi dalam Syarh As-Sunnah, 4:189 Menurut ijmak (kesepakatan ulama)
menyatakan bahwa hadits ini sahih). bahwa wajib bagi setiap mukallaf
Kelima: Shalat wajib tidaklah dilakukan
(yang sudah dibebani kewajiban) agar
َ‫ َو َ ْل َي ُك ْن َي ْص َن ُع ُه ِ ف� َا ْ َل ْك ُتوب ِة‬, ‫وم َ� ْأ ِس ِه‬ ُ‫ ُي ِ ئ‬- : ‫َا ْل ُب َخار ُّي‬
di atas kendaraan, bahkan shalat wajib
melaksanakan shalat pada waktunya
masing-masing sesuai kemampuan,
‫ي‬ ‫ِب‬ ِ
dilakukan dengan turun, lalu shalat di Dari ‘Amir bin Rabi’ah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah
tidak boleh shalat itu ditunda kecuali
atas tanah. Sebab shalat wajib hanyalah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas kendaraannya ke arah mana saja
jika ingin menjamaknya dengan shalat
sedikit dibandingkan dengan shalat kendaraan itu menghadap.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1093 dan
berikutnya. Wallahu a’lam.
sunnah. Demikian juga ketika seseorang Muslim, no. 701]. Al-Bukhari menambahkan, “Beliau memberi isyarat dengan
di pesawat sebisa mungkin shalat sambil Referensi: kepalanya, namun beliau tidak melakukannya pada shalat wajib.”
berdiri untuk shalat wajib.
Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Hadits #214
Catatan: Jika di pesawat atau kapal tidak Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh
َ َ ْ َ ْ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ ْ َ َ َ‫أ‬
ada tempat khusus untuk shalat, lalu ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar
Ibnul Jauzi. Jilid Kedua, 2:347-350.
‫ كن ِإذا سافر فأراد أن يتطوع اِ ستقبل‬- : ‫يث أن ٍس‬ َ
ِ ‫ ِمن ح ِد‬: ‫َوِل ِب ي� داود‬ ُ
ٌ‫ َوإ ْس َن ُاد ُه َح َسن‬- ‫ ثُ َّ� َص َّل َح ْي ُث َك َن َو ْج َه ر َكب ِه‬, �َ ‫ َف َك َّب‬, ‫ب َن َاق ِت ِه َا ْل ِق ْب َ ةِل‬
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al- ِ ِ ِ ِ
Quran dan Hadits Nabi g
Abu Daud meriwayatkan dari hadits Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa jika beliau
CV. Rumaysho
hendak bepergian dan kemudian ingin shalat sunnah maka beliau menghadapkan
Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, Kecamatan untanya ke arah kiblat. Beliau bertakbir kemudian shalat menghadap ke arah
Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55872.
Informasi: Website: mana saja kendaraannya menghadap. (Sanad hadits ini hasan). [HR. Abu Daud,
085200171222 Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com
ُ ْ ُ ُ َ َ ُْ
no. 1225. Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan pada takbir itu lebih diperhatikan ‫َع َر َيف َع ُل‬ ً ‫ص‬
‫يحا‬ ِ َ ‫ِمثل َما كن َي ْع َمل ُم ِق ي� ًما‬

* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
menilai hadits ini hasan. Hadits ini karena terkait langsung dengan niat
disahihkan oleh Ibnu Al-Mulaqqin, (muqorinan lin niyyah), maka saat “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam “Jika seseorang sakit atau bersafar, maka
dinukilkan penilaian sahihnya dari takbiratul ihram menghadap kiblat. pernah melakukan shalat sunnah di dicatat baginya pahala sebagaimana ia
Ibnus Sakan. Ditambahkan riwayat Setelah itu dalam lafazh hadits atas kendaraannya menghadap ke arah mukim atau ketika ia sehat.” (HR. Bukhari,
Anas oleh Ibnu Hajar sebagai tambahan digunakan kalimat “tsumma sholla", kendaraan mengarah, beliau berisyarat no. 2996)
yang tidak terdapat dalam shahihain artinya kemudian shalat. dengan kepalanya.” Ibnu ‘Umar pun
Kedua: Hadits ini menunjukkan bahwa
di mana saat takbiratul ihram tetap melakukan yang demikian. (HR. Bukhari,
orang yang shalat sunnah saat safar di
menghadap kiblat]. no. 1105).
Faedah hadits atas kendaraan boleh menghadap ke arah
Yang membuktikan bahwa Nabi kendaraannya berjalan, ia tidak diharuskan
Pertama: Hadits ini jadi dalil mengenai shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menghadap kiblat. Hadits ini tidaklah
Keterangan hadits disyariatkannya shalat sunanh saat safar menjaga shalat sunnah fajar dapat dilihat membedakan untuk safar jauh dan safar
1. Yang dimaksud shalat di sini seperti dua rakaat shalat Dhuha, begitu pada perkataan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, pendek. Seseorang yang shalat sunnah di
adalah shalat sunnah ketika safar pula shalat malam, dan shalat sunnah di mana ia berkata, mobil, di pesawat, di kapal, maka gugur
sebagaimana disebutkan dalam wudhu atau selain itu.
َّ ‫َ ْل َي ُكن‬
baginya menghadap kiblat, ia cukup
riwayat Bukhari. Dalam riwayat
Muslim disebutkan bahwa beliau
Adapun shalat sunnah rawatib yaitu
‫الن ِب ُّ� – صىل هللا عليه وسمل‬ ِ
shalat menghadap ke arah kendaraannya
rawatib Zhuhur, Maghrib, Isya,
َّ َ َ َ َ
berjalan. Namun jika memungkinkan

‫الن َو ِاف ِل أشد ِم ْن ُه‬ َّ ‫�ء م َن‬


ِ ٍ ْ ‫– َعل ش‬
melakukan ini saat shalat malam. untuk menghadap kiblat dan
disunnahkan untuk ditinggalkan saat
2. “Rohilah” yang dimaksud adalah unta safar. Yang dijaga adalah shalat sunnah menunaikan shalat dengan cara seperti
َْ ْ َ َ
‫ت َع ُاه ًدا َعل َر ك َع تَ ِ� الف ْج ِر‬
jantan atau betina yang ditunggangi. Fajar saat safar karena terus dijaga oleh tidak berada di atas kendaraan--hal ini
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bisa kita lihat di kapal yang ada zaman
3. Dalam hadits disebutkan “haytsu
saat mukim maupun bersafar. hal hal ini atau di pesawat--, maka hendaklah
tawajjahat”, ke mana saja kendaraan 2 3 “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah tetap menghadap kiblat.
itu menghadap saat si pengendara Imam Ahmad pernah ditanya mengenai memiliki perhatian yang luar biasa dalam
shalat, terserah menghadap ke arah hukum melakukan shalat sunnah ketika menjaga shalat sunnah selain shalat Ketiga: Hadits ini menunjukkan
kiblat ataukah tidak. safar. Beliau menjawab, “Aku harap sunnah fajar.” (HR. Bukhari, no. 1169) menghadap kiblat cukup saat takbiratul
melakukan shalat sunnah ketika safar ihram saja untuk shalat sunnah di atas
4. Kalimat “beliau memberi isyarat Meskipun or ang yang bersafar kendaraan. Sebagian ulama menganggap
tidaklah masalah.” (Dinukil dari Zaad
dengan kepalanya” maksudnya adalah mendapatkan keringanan seperti di atas, seperti ini wajib, seperti pendapat dalam
Al-Ma’ad, 1:456)
memberi isyarat untuk rukuk dan namun ia akan dicatat mendapatkan madzhab Hambali. Pendapat inilah yang
sujudnya. Ini berarti shalat sunnah boleh dilakukan pahala seperti ia mukim. Ketika safar lebih hati-hati jika memang memudahkan.
ketika safar. Sebagaimana dibuktikan ia mengerjakan shalat dua rakaat Jika sulit, maka menghadap ke arah
5. Kalimat “namun beliau tidak
pula dari hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu secara qashar, maka itu dicatat seperti kendaraan itu berjalan dari awal shalat
melakukannya pada shalat wajib”
‘anhuma, ia berkata, mengerjakannya sempurna empat rakaat. sampai akhir tetaplah sah sebagaimana
maksudnya adalah shalat di hewan
tunggangan tidaklah dilakukan saat َّ َ ُ َ َّ َ Itulah kemudahan yang Allah berikan bagi p e n g a m a l a n h a d i t s y a n g t i d a k
shalat wajib. ‫الل – صىل هللا عليه وسمل‬ ِ ‫أن رسول‬ hamba-Nya. Dari Abu Musa Al-Asy’ari menyebutkan pengecualian takbiratul
ُ َ ْ َ‫– َك َن ُي َس ِّب ُح َع َل ظ‬
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi ihram (seperti hadits Anas). Riwayat
‫� ِر َر ِاحل ِت ِه َح ْيث‬
6. Dalam hadits Anas disebutkan bahwa wa sallam bersabda, yang tidak menyebutkan pengecualian itu
ُ‫ ُك ِت َب َل‬، ‫إ َذا َمر َض ْال َع ْب ُد َأ ْو َس َاف َر‬
beliau bertakbir (yaitu takbiratul
ْ ُ ُ ُ َْ َ َ
‫ َو َك َن ْب ن‬، ‫وم ب َ�أ ِس ِه‬
lebih sahih dan lebih banyak, sehingga
ihram) setelah menghadap kiblat. Di ُ�‫ا‬ ‫ئ‬ ُ
ِ ِ ‫ ي‬، ‫كن و ج�ه‬ ِ ِ
sini pakai lafazh “fakabbaro”, artinya itulah yang jadi pegangan jumhur ulama

Anda mungkin juga menyukai