PEMBAHASAN
A. KHUTBAH
1) Pengertian Khutbah
ْ - ُ يَ ْخطُب- ب
Menurut bahasa, kata khutbah berasal dari bahasa arab ًخَطبَة َ َ خَ طyang
artinya berbicara ceramah nasihat atau berpidato. Sementara menurut istilah,
khutbah artinya berpidato di atas mimbar sesuai syarat dan rukun dengan tujuan
mengajak pendengar atau audience (mustami') untuk meningkatkan ketakwaan
kepada Allah SWT.
4) Syarat-syarat Khutbah
Ada beberapa syarat khotbah yang perlu dipenuhi sehingga khutbah akan menjadi
sah dan dapat berjalan dengan baik. Syarat tersebut mencakup dua hal, yaitu :
a. Syarat khatib :
1) Seorang laki-laki yang baik berakal dan sehat
2) Menutup aurat dengan pakaian yang rapi
3) Melakukannya dengan berdiri
4) Suci dari hadas dan najis
5) Duduk diantara dua khutbah apabila khutbah dilakukan dua kali
6) Mengetahui tentang syarat, rukun, dan sunnah khutbah
7) Melakukan rukun khutbah secara berurutan
5) Rukun Khutbah
Rukun khutbah artinya sesuatu yang harus dilakukan secara urut oleh seorang
khatib yang sedang berkhotbah. Apabila seorang khatib dalam melakukan khutbah
tidak melakukan rukun khutbah secara urut, khotbah tersebut batal atau tidak sah.
Dan apabila keberadaan khotbah menjadi syarat sah ibadah atau shalat, maka
ibadah atau shalat tersebut menjadi tidak sah. Adapun rukun khutbah antara lain :
a. Membaca hamdallah, contohnya :
)ف اَأْل ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِينَ ( َسيّ ِدنَا
ِ صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى َأ ْش َر
َّ َوال. َالح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعلَ ِمين
َ
َوعَلى آله وصحبه أجمعين،ُمحم ٍد
b. Membaca dua kalimat syahadat (syahadatain), contohnya :
اشهَ ُد أن ال إله إال هللا وأشهد أن محمدا رسول هللا
d. Membaca Al-Qur’an
ِ َأ ُعوْ ُذ بِاهَّلل ِ ِمنَ ال َّش ْيطَ ِن الر:آن ْال َع ِظ ِيم
َّجي ِمبِس ِْم هللاِ الرَّحْ مٰ ِن ِ ْال هللاُ تَ َعالَى فِي ْالقُر َ َق
)٥٦ : (نِالذريت ْس ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُدو َ ت ْال ِج َّن َواِإْل ْنُ َو َما خَ لَ ْق.َّح ِيم
ِ الر
e. Pesan takwa
Memberikan pesan takwa di dalam berkhotbah kepada jemaah merupakan isi
dalam berkhutbah. Pesan takwa disarankan tidak terlalu panjang karena hanya
akan menjadi pengantar tidur bagi jemaah. Sebaiknya, pesan takwa hanya
singkat, padat, dan penuh isi. Bahkan isi khotbah seperti dalam khutbah Jumat
tidak boleh lebih lama dari salat Jumat.
f. Membaca doa
Doa yang umum disampaikan oleh seorang khatib berisi permohonan ampun
atas segala dosa umat Islam yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan
yang sudah meninggal maupun yang masih hidup. Contoh bacaan doa adalah
sebagai berikut :
ِ ت اَأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َوا
َت ِإنَّك ِ ت َو ْال ُمْؤ ِمنِينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا
ِ اللّهُ َم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمينَ َو ْال ُم ْسلِ َما
َّح ِمينِ الر ت ِب َرحْ َمتِكَ يَا َأرْ َح َم ِ اضيَالخاج ِ َت َوق ِ َس ِم ْي ُع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدع ََوا
Rukun khutbah wajib dilakukan secara urut oleh seorang khatib, baik pada
khutbah pertama maupun khutbah kedua. Apabila seorang khatib dengan
sengaja tidak melakukan rukun khutbah, maka khotbah tersebut batal. Apabila
khotbah ini diikuti dengan jenis ibadah tertentu, seperti shalat dan menjadi
syarat sahnya shalat seperti shalat Jumat, maka dapat mengakibatkan batalnya
ibadah atau shalat Jumat. Oleh karena itu, supaya dapat menjadi seorang
khatib yang baik dan benar, di samping itu wajib mempelajari tentang tata cara
berkhotbah juga perlu terus berlatih untuk berkhotbah sehingga menjadi lebih
terampil dan terbiasa.
6) Macam-macam Khutbah
Apabila dilihat dari keterkaitan dengan ibadah khotbah dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu :
a. Khutbah Jumat artinya khutbah yang dilakukan sebelum pelaksanaan salat
Jumat khotbah ini dilakukan sesuai ketentuan baik orang tua sebagai khatib,
ketentuan khutbah, maupun ketentuan waktu dalam berkhotbah.
b. Khutbah 'Idain adalah khotbah yang dilakukan pada dua hari raya, yaitu hari
raya idul Fitri dan idul Adha (kurban). Kedua jenis ini dilakukan setelah
pelaksanaan shalat.
c. Khotbah lainnya
Selain khutbah Jumat dan khotbah 'idain, ada khotbah lainnya yaitu khutbah
setelah shalat istisqa, shalat gerhana, dan khutbah setelah selesai melakukan
akad nikah.
7) Hikmah Khutbah
Diantara hikmah yang didapatkan dari pelaksanaan khutbah adalah sebagai
berikut :
a. Dapat menyampaikan pesan/ajaran Islam kepada jamaah
b. Menjadi media dakwah Islam
c. Menentukan keabsahan ibadah tertentu
d. Memperluas jaringan amar makruf nahi mungkar
B. TABLIGH
1) Pengertian Tabligh
Kata tabligh berasal dari bahasa Arab تَ ْبلِيْغا- غ ُ ِّ يُبَل- َبل———— َغyang artinya
menyampaikan. Sementara menurut istilah tabligh adalah kegiatan menyampaikan
pesan agama Islam melalui momentum tertentu dengan tujuan agar umat Islam
mengikuti perintah Allah sesuai Alquran dan hadisnya sehingga dapat meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hadis tersebut menyerukan kepada umat Islam agar menjadi seorang mubalig.
Artinya, sekecil apa pun ilmu agama yang dimiliki, di samping ada kewajiban
untuk mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, juga ada kewajiban untuk
menyampaikan kepada orang lain, seperti yang dilakukan oleh seorang guru
dalam menyampaikan ilmunya kepada siswa.
4) Syarat-syarat Tabligh
Bagi umat Islam yang menjadi mubaligh atau mubaligah harus menjunjung tinggi
atau syarat-syarat yang diperlukan antara lain :
a. Memiliki kemampuan atau pengetahuan agama Islam yang memadai.
b. Memiliki keterampilan metode tabligh yang variatif
c. Memiliki sifat sabar dan tidak emosional
d. Memiliki sifat ikhlas karena Allah SWT
e. Tidak bersifat komersial
3. Akan mendapat ganjaran atau pahala Dari segi tujuan, khutbah mengajak umat
dari Allah SWT Islam untuk meningkatkan taqwa kepada
Allah SWT., sedangkan tabligh mengajak
manusia untuk mengikuti jalan yang benar
sesuai perintah Allah SWT., sehingga bagi
yang melakukannya akan selamat di dunia
dan akhirat.
6) Hikmah Tabligh
Diantara hikmah yang didapatkan dari pelaksanaan tabligh adalah sebagai berikut :
a. Tersampaikannya nilai-nilai kebenaran Islam kepada umat
b. Termasuk dalam kelompok umat Islam yang menegakkan amar makruf nahi mungkar
c. Memiliki peluang untuk mendapat predikat umat yang terbaik
d. Menjadi investasi kebaikan untuk bekal di akhirat.
C. DAKWAH
1) Pengertian Dakwah
Kata dakwah menurut bahasa berasal dari bahasa arab ًع َوة
ْ َد- يَ ْد ُعو- َدعَاartinya
mengajak atau memanggil. Sementara menurut istilah dakwah artinya suatu upaya
untuk mengajak kepada orang lain kejadian yang benar sesuai Alquran dan hadis
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
3) Sebab-sebab Dakwah
Cerita perintah berdakwah adalah adanya kesesatan kemungkaran atau karena
rusaknya fitrah manusia sehingga Rasul diutus untuk berdakwah. Di antara sebab
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Adanya perintah untuk menjadi orang yang beruntung Allah SWT. berfirman
dalam QS. Ali Imran/03:104 berikut :
ۚ َن ٱ ْل ُمن َك ِر ِ َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم ُأ َّمةٌ يَ ْدعُونَ ِإلَى ٱ ْل َخ ْي ِر َويَْأ ُم ُرونَ ِبٱ ْل َم ْع ُر
ِ وف َويَ ْن َه ْونَ ع
ٓ
ََوُأ ۟و ٰلَِئكَ ُه ُم ٱ ْل ُم ْفلِ ُحون
Artinya : “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali 'Imran/3:
104)
4) Macam-macam Dakwah
Macam-macam dakwah dalam Islam adalah sebagai berikut :
a. Dakwah bil lisan adalah dakwah yang dilakukan secara lisan, seperti ceramah
sarasehan lokakarya dan jenis lainnya.
5) Syarat-syarat Dakwah
Di antara syarat-syarat melakukan dakwah adalah sebagai berikut :
a. Dilakukan oleh umat Islam yang memiliki ilmu pengetahuan agama Islam
secara memadai.
b. Menggunakan metode yang menarik, mengajak, dan merangkul. Bukan
metode yang membosankan, mengajak, dan memukul.
c. Dapat dilakukan secara terus-menerus, sabar, ikhlas, dan tawakal kepada Allah
SWT., serta tidak menjadikan dakwah sebagai mata pencaharian yang bersifat
komersial.
6) Etika Dakwah
Dakwah Islam dapat diterima dengan senang hati oleh umat Islam, apabila dalam
melakukan dakwah mengindahkan beberapa etika antara lain sebagai berikut :
a. Bersikap lemah lembut
b. Disampaikan dengan bahasa yang mudah diterima
c. Mampu menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan
d. Sifatnya mengajak dan merangkul, bukan mengisi dan memukul
e. Tema sesuai situasi dan kondisi
f. Materi dakwah sesuai ajaran Islam yang berlandasan Al-Qur'an dan hadits
g. Dilakukan dengan ikhlas (tidak mengharap imbalan)
7) Prinsip Berdakwah
Beberapa prinsip yang harus diteladani oleh umat Islam dari dakwah yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut :
a. Sifatnya mengajak apabila dengan ajakan kemudian mereka berpaling semua
diserahkan kepada Allah SWT, firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl/2:82
berikut :
ُ ِفَِإن ت ََولَّوْ ۟ا فَِإنَّ َما َعلَ ْيكَ ْٱلبَ ٰلَ ُغ ْٱل ُمب
ين
Artinya : “Jika mereka (kaum musyrik) berpaling, sesungguhnya
kewajibanmu (Nabi Muhammad) hanyalah (melakukan) penyampaian yang
jelas.” (Q.S. An-Nahl/16: 82)
b. Sikap menerima dakwah Islam selalu berkaitan dengan hidayah atau petunjuk
Allah SWT. Hidayah bagi umat Islam merupakan hak mutlak bagi Allah
SWT. Dakwah hanya bersifat mengajak apabila ajaran tersebut diterima atau
ditolak Allah SWT. Yang memberikan hidayah atau petunjuk kepada yang
dikehendaki. Firman Allah SWT, dalam Q.S. Al-Qasas /28:56 berikut :
َِإنَّكَ اَل تَ ْه ِدى َم ْن َأحْ بَبْتَ َو ٰلَ ِك َّن ٱهَّلل َ يَ ْه ِدى َمن يَ َشٓا ُء ۚ َوهُ َو َأ ْعلَ ُم بِ ْٱل ُم ْهتَ ِدين
Artinya : “Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) tidak (akan dapat)
memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi
petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk
menerima petunjuk). Dia paling tahu tentang orang-orang yang (mau)
menerima petunjuk.” (QS. Al-Qasas/28:56)
9) Hikmah Dakwah
Dalam hikmah yang didapatkan dari pelaksanaan dakwah adalah sebagai berikut :
a. Menjadikan siar terhadap nilai-nilai Islam
b. Memperkuat dan mempersatukan umat Islam
c. Nilai-nilai Islam menjadi rahmatan lil’alamin
d. Menjadikan kehidupan berjalan sesuai aturan Allah SWT