Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN

MINI PROJECT

HUBUNGAN STRES ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN


MENTAL EMOSIONAL ANAK SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA
PULOREJO, KECAMATAN DAWARBLANDONG,
KABUPATEN MOJOKERTO.

Disusun sebagai syarat kelengkapan program dokter internship

Penyusun:
dr. Aris Rivaldi Wicaksono

Dokter Pendamping:
dr. Iting Za’imatus Sholikhah

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS DAWARBLANDONG
KABUPATEN MOJOKERTO
2020.
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN MINI PROJECT

“Hubungan Stres Orang Tua terhadap Status Mental Emosional Anak


Selama Pandemi COVID-19 di Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong,
Kabupaten Mojokerto”

Disusun Oleh :

dr. Aris Rivaldi Wicaksono

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 13 November 2020

Oleh :

Pendamping Dokter Internship

dr. Iting Za'imatus Sholikhah

NIP 1973020120141220001
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Selama beberapa bulan terakhir, umat manusia telah dihadapkan ke salah satu krisis
terbesarnya sejak Perang Dunia II. Dengan jumlah kematian yang tinggi lebih dari jumlah korban
saat Perang Dunia ke II, dunia memang benar-benar berjuang dengan ancaman kesehatan
masyarakat yaitu penyakit virus korona 2019 (COVID-19). Ancaman ini telah mendorong
sebagian besar populasi terkurung didalam rumah dan sebagian sisanya terlibat untuk memerangi
virus ini, serta menciptakan situasi hambatan sosio-ekonomi global.
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak yang terinfeksi virus korona sindrom pernafasan
akut berat dilaporkan mengalami penyakit yang lebih ringan, morbiditas rendah, kasus infeksi
neonatal/infant jarang terjadi, belum ada dokumentasi yang pasti mengenai transmisi vertikal,
prognosis yang lebih baik dan kerentanan yang mungkin lebih rendah. Diharapkan bahwa seperti
pada orang dewasa, anak-anak yang telah menderita penyakit seperti fibrosis kistik, asma berat,
penyakit jantung bawaan, malnutrisi, obesitas, anak-anak dari orangtua perokok, dan riwayat
antenatal yang buruk bisa berisiko berkembangnya penyakit menjadi lebih buruk jika terinfeksi
COVID-19. Petugas kesehatan dan orang tua benar-benar mengkhawatirkan anak-anak karena ini
adalah penyakit baru dengan basis bukti yang lemah untuk merumuskan keputusan klinis dan
semua orang pada dasarnya rentan terinfeksi. Selain itu, anak-anak telah terbukti melepaskan virus
dalam tinja di samping sekresi nasofaring, sementara relatif asimtomatik, memiliki potensi
penularan yang luas di masyarakat.
Karantina bisa membuat beban psikologis yang besar, manifestasi neuropsikiatri yang
bervariasi dan stigma psikososial. Dikurung di rumah memberikan dampak psikososial yang
langsung dan berkepanjangan pada anak-anak karena perubahan drastis dalam gaya hidup,
aktivitas fisik, dan perkembangan mental mereka. Sementara yang dikarantina di pusat kesehatan
adalah yang paling menderita karena membuat mereka terisolasi dari orang tua.
Kesejahteraan anak yang layak tidak hanya bergantung pada nutrisi dan perawatan medis,
tetapi juga pada pendampingan orang tua yang tepat. Dengan demikian, melepaskan diri dari orang
tua di saat kritis ini dapat menyebabkan konsekuensi kejiwaan yang bertahan lama termasuk
gangguan stres pasca trauma, kecemasan, psikosis, depresi, kenakalan dan bahkan kecenderungan
bunuh diri. Dengan demikian, dokter di garda depan harus diberi tahu dari kebutuhan psikososial
anak-anak yang dikarantina. Otoritas rumah sakit perlu membuat pengaturan agar anak dapat
berkomunikasi dengan orang tua melalui perangkat audiovisual. Pemerintah harus membuat
strategi operasional untuk menyediakan perawatan kesehatan mental bagi anak-anak yang
dikarantina. Selain itu, anak-anak yang orang tuanya terpisah dari mereka karena karantina juga
akan sama-sama stres, cemas, tertekan dan merasa tidak aman karena terpaksa untuk berpisah.
Selanjutnya efek bagi anak-anak saat penutupan sekolah yaitu sekolah bukan hanya sebagai
pusat pendidikan, tetapi juga rumah dengan banyak ruang gerak. Sekolah menawarkan jendela
kebebasan, ruang lingkup interaksi dengan sesama dan senior. Sekolah memainkan peran yang
penting dalam mengenalkan kebersihan pribadi, aktivitas fisik, makanan sehat, dan kebiasaan.
Bahkan penutupan jangka pendek lembaga pendidikan dan pembatasan di rumah untuk anak-anak
memang merepotkan dan diantisipasi akan berdampak buruk pada anak-anak.
Obesitas pada anak-anak dan penurunan fungsi kardio-respirasi akan menjadi hasil akhir
dari ketidak-aktifan fisik jangka panjang ini, pola tidur yang tidak teratur. Kebiasaan diet yang
buruk, gaya hidup yang sedenter, dan waktu layar ponsel / televisi yang lebih lama akan semakin
dipraktikkan selama lockdown dan penutupan sekolah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan antara stres orangtua dengan status mental emosional anak selama
pandemi COVID-19 di Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto?”

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1.3.1 TUJUAN UMUM

Mengetahui status psikologis anak selama pandemi COVID-19

1.3.2 TUJUAN KHUSUS

-Mengetahui tingkat status stress orangtua selama pandemic COVID-19

-Mengetahui deskripsi/gambaran sosioekonomi orangtua selama pandemic COVID-19


-Mengetahui status mental emosional anak desa pulorejo dengan menggunakan skrining
KMME.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Puskesmas

Membantu puskesmas untuk mengetahui prevalensi status mental emosional anak-anak di


desa Pulorejo dan status depresi orangtua selama pandemic COVID-19.

2. Bagi Tenaga Kesehatan dan Staf yang membantu

Sebagai bahan informasi dan masukan untuk petugas kesehatan dan bidan desa sehingga
bisa mengetahui cara skrining status mental emosional anak dengan kuesioner yang mudah dan
cepat.

3. Bagi Penulis

Melaksanakan mini project dalam rangka salah satu tugas program internship dokter
Indonesia. Sebagai penerapan proses berfikir secara ilmiah dalam menganalisa masalah, juga
sebgaai media untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
BAB 2

PERENCANAAN DAN INTERVENSI

2.1 SUBJEK MINI PROJECT

Subjek dalam penelitian ini adalah balita berusia ≥3 tahun - ≤6 tahun beserta orangtuanya
yang ada di Desa Pulorejo, Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto dari bulan Oktober - November
2020.

2.2 METODE

2.2.1 BESAR SUBJEK

Total subjek yang diteliti adalah 21 subjek serta 21 orangtua di Desa Pulorejo,
Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

2.2.2 RANCANGAN PENGAMBILAN DATA

Pengambilan data dilakukan dengan wawancara kuesioner KMME bagi balita dan DASS-
21, PSS-10 dan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada orangtua balita di Desa Pulorejo,
Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
BAB 3

PELAKSANAAN

3.1 WAKTU PENELITIAN

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November-dan Desmeber 2020.

3.2 TEMPAT PENELITIAN

Lokasi penelitian berjumlah 21 balita dan 21 orangtuanya yang terdiri dari 8 balita laki-
laki dan 13 balita perempuan.

3.3 ALUR PELAKSANAAN

Pendataan balita yang Pengolahan data penelitian


usianya masuk kategori
dengan Bidan Desa Pulorejo

Mendatangi subjek dan Menanyakan kuesioner dan


responden di rumah masing- beberapa pertanyaan yang
masing sudah disiapkan

Inform Consent dan Memulai dengan formulir


Meminta Persetujuan pertanyaan penapisan bagi
penelitian subject dan responden.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini akan menggambarkan dan menjelaskan hasil penelitian yang
dilakukan di Desa Pulorejo, Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Tabel 1. Karakteristik Responden Ibu
Karakteristik Kategori Jumlah Responden
Usia <20 tahun -
³21 - £ 29 tahun 8
³30 - £ 39 tahun 12

³40 - £ 49 tahun 1
Pendidikan Terakhir SD 3
SMP 3
SMA/SMK 11
D3 -
S1 3

Tabel 2. Hasil Kategori dengan menggunakan kuesioner DASS-21


Kategori Depresi (n) Rasa Cemas (n) Stress (n)
Normal 16 13 19
Ringan 3 3 -
Sedang 1 3 1
Berat 1 1 1
Sangat Berat - 1 -
Tabel 3. Hasil Kategori kuesioner PSS-10
Kategori Jumlah Responden
Stres rendah 6
Stres sedang 15
High perceive stress -

Tabel 4. Hasil skrining KMME


Kategori Jumlah Subjek
Normal 18
Resiko mengalami gangguan 3

Selain 3 kuesioner diatas peneliti menanyakan beberapa item pertanyaan lain yaitu
mengenai perubahan pendapatan, kehilangan pekerjaaan, dampak buruk yang orang tua dan anak
rasakan selama Pandemi Covid-19.
Sebesar 52% (11 orang) responden mengaku mengalami penurunan pendapatan selama
pandemic Covid-19. Penurunan pendapatan bervariasi dari 15% hingga 74%.
Empat responden (19%) mengaku sempat kehilangan pekerjaan. Sebanyak 3 orangtua (14%)
mengaku sempat berganti pekerjaan untuk berusaha memenuhi kebutuhan harian.
Menurut mayoritas orang tua mengaku bahwa dampak yang dirasakan dengan adanya
penutupan sekolah serta peralihan menjadi sekolah berbasis digital yang diakses dari rumah yaitu;
- Orang tua menjadi lebih bingung karena harus mendampingi saat anak belajar secara
daring.
- Pengeluaran yang makin tinggi karena harus membeli pulsa paketan data atau bahkan
hingga harus membeli gadget handphone untuk bisa mengikuti pembelajaran daring.
- Sulit mengajak anak atau mengajari untuk belajar sesuai yang dipinta oleh guru secara
daring.
- Khawatir anak makin sering melihat dan bermain di depan gadget.
- Anak tidak disiplin saat daring dimulai
- Waktu belajar anak tidak teratur
- Anak sulit mengerti pelajaran melalui gadget serta orangtua juga bingung dengan instruksi
yang guru pinta melalui gadget.
4.2 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari table diatas, sebanyak 3 anak yang mengalami gangguan mental
emosional memiliki orang tua dengan skor DASS-21 sedang-sangat berat serta skor PSS-10
menunjukkan mengalami stress sedang.
Data diatas belum bisa digunakan untuk acuan apakah memang orangtua yang memiliki
masalah depresi, rasa cemas dan stress akan berakibat kepada status mental emosional anak. Oleh
karena itu dibutuhkan jumlah data yang lebih besar dari pada data yang disajikan.

4.3 SARAN
1. Kepada pihak pelayanan Kesehatan agar senantiasa meningkatkan penyuluhan dan
pelayanan terkait skrining tumbuh dan kembang anak, sehingga kedepannya generasi
penerus khususnya warga cakupan Puskesmas Dawarblandong lebih berkualitas dan
terjamin dalam hal kesehatan mental dan intelegensia.
2. Kepada masyarakat tetutama orangtua agar dapat mengontrol tingkat depresi, cemas dan
stress agar tidak sampai berimbas kepada anak anak mereka. Perlunya intervensi dan
skrining dini untuk warga yang membutuhkan bantuan secara psikologis sangat berperan
dalam mencegah terjadinya masalah tersebut.
3. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat meningkatkan jumlah responden dan subjek yang
diteliti agar bisa mendapatkan hasil penelitian yang reliable dan lebih akurat untuk
pembuatan kebijakan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. coronavirus disease (cOv- id-2019) situation reports-95.


Geneva: WHO; 2020 [internet]. available from: https://www.who.int/docs/default-source/
coronaviruse/situation-reports/20200424-sitrep-95-covid-19. pdf?sfvrsn=e8065831_4
2. Kickbusch i, Leung GM, Bhutta Za, Matsoso MP, ihe- kweazu c, abbasi K. covid-19: how
a virus is turning the world upside down. BMJ 2020;369:m1336.
3. Wang G, Zhang Y, Zhao J, Zhang J, Jiang F. Mitigate the effects of home confinement on
children during the CO- vid-19 outbreak. Lancet 2020;395:945–7.
4. Brooks SK, Webster rK, Smith Le, Woodland L, Wesse- ly S, Greenberg n, et al. the
psychological impact of quaran- tine and how to reduce it: rapid review of the evidence.
Lancet 2020;395:912–20.
5. Liu JJ, Bao Y, Huang X, Shi J, Lu L. Mental health con- siderations for children
quarantined because of cOvid-19. Lancet child adolesc Health 2020;4:347–9.
6. Sprang G, Silman M. Posttraumatic stress disorder in parents and youth after health-
related disasters. disaster Med Public Health Prep 2013;7:105–10.
7. Su L, Ma X, Yu H, Zhang Z, Bian P, Han Y, et al. the different clinical characteristics of
corona virus disease cas- es between children and their families in china - the char- acter
of children with cOvid-19. emerg Microbes infect 2020;9:707–13.
8. Balasubramanian S, rao nM, Goenka a, roderick M, ramanan av. coronavirus disease
(cOvid-19) in children - What We Know So Far and What We do not? indian Pediatr 2020.
LAMPIRAN
1. DOKUMENTASI
2. KUESIONER

Hubungan stres orangtua dan perilaku


mental-emosional pada anak 3 th-6th
selama pandemi Covid-19 di Indonesia

FORMULIR PENAPISAN
(Pastikan formulir ini dilengkapi sebelum inform consent
dilakukan)

LOKASI DUSUN : ................................................................................


NAMA ANAK dan Jenis kelamin : ......................................................................./.........
NAMA (IBU/AYAH) : ………………………………..
Pendidikan terakhir ORTU : ………………………………..
TANGGAL LAHIR : ..................................................
USIA : ..................................................

KRITERIA INKLUSI YA TIDAK


Warga Negara Indonesia ◻ ◻
Anak Usia 3 thn sampai 6 tahun ◻ ◻
KRITERIA EKSKLUSI YA TIDAK
Riwayat anak komplikasi saat lahir dan awal kehidupan ◻ ◻
Riwayat anak trauma emosional sebelum pandemic ◻ ◻

Riwayat anak kegagalan akademik sebelum pandemic ◻ ◻

Riwayat anak didiagnosis developmental delay ◻ ◻


Riwayat anak Penyakit Kronis sebelumnya ◻ ◻
Riwayat ortu sakit mental/ketergantungan obat terlarang ◻ ◻

Apakah subjek dapat ikut serta dalam penelitian ? (lingkari salah satu)
( Ya pada semua item Kriteria Inklusi dan TIDAK pada semua item Kriteria Eksklusi )

YA TIDAK
LEMBAR INFORMASI

Hubungan stres orangtua dan perilaku


mental-emosional pada anak 3 th-6th selama
pandemi Covid-19 di Indonesia

Nama dan Alamat Peneliti : dr. Aris Rivaldi Wicaksono


Jln. Raya Balongpanggang No.4. Gresik.
61173.

Bapak atau Ibu yang Terhormat,


Terima kasih atas kesediaan dan perhatian Anda/anak Anda untuk membaca lembar informasi
penelitian ini, yaitu tentang Hubungan stres orangtua dan perilaku mental emosional pada anak
3 th-6 th selama pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak dampak negatif di kehidupan masyarakat seluruh dunia
termasuk di negara Indonesia. Beberapa dampak negatif yang sudah diketahui yaitu; penurunan
ekonomi, hilangnya pekerjaan, penutupan sekolah, social distancing, dll.
Penelitian ini bertujuan mengetahui mendapatkan informasi terbaru mengenai tingkat stres
orangtua dan perilaku mental-emosional anak setelah kurang lebih 9 bulan Covid-19 sudah
menjangkit di Indonesia.
Kelompok yang kami teliti adalah anak usia 3 th-6 th serta orangtua anak tersebut.
Pada kunjungan ini, anda akan dimintakan informasi dengan mengisi daftar pertanyaan
(kuesioner) yang telah disediakan oleh peneliti. Kuesioner yang akan kami tanyakan berupa
Depression Anxiety and Stress Scale (DASS-21), Perceived Stress Scale (PSS-10), serta faktor-faktor
yang mempengaruhi stress orangtua dan perubahan perilaku mental-emosional anak.
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
Jika anda memberi tanda centang pada salah satu pilihan dibawah ini dan membubuhkan tanda
tangan Anda di bagian bawah formular ini, itu menandakan anda setuju bahwa anda dan/ anak
Anda untuk terus ikut serta dalam penelitian ini.

Kami akan memberi Anda dan orangtua/wali yang sah salinan dari formulir ini setelah Anda
menandatanganinya.

Nama Lengkap Anak (dengan huruf cetak):


_____________________________________________

Nama Orangtua/Wali yang Sah:


_____________________________________________

Hubungan dengan Anak :


_____________________________________________

Dengan menandatangani formulir ini, saya menyatakan semua hal berikut:


• Dokter peneliti telah menjelaskan informasi terkait penelitian kepada saya dan saya telah
membaca formulir ini. Jika saya tidak dapat membaca, peneliti telah membacakan formulir ini
dan menjelaskan kepada saya.
• Saya telah diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
• Semua pertanyaan yang saya ajukan telah dijawab dan saya paham dengan jawaban yang saya
terima. Saya tahu bahwa saya dapat mengajukan pertanyaan di kemudian hari apabila saya
memiliki pertanyaan.
• Jika saya berubah pikiran setelah setuju untuk ikut serta dalam penelitian, saya akan segera
memberitahu dokter penelitian.
• Saya setuju untuk terus ikut serta dalam penelitian ini sebagaimana saya tunjukkan di bawah
ini.
Saya setuju Anak Saya dan Saya untuk ikut serta dalam penelitian ini dan bersedia
melakukan serangkaian pemeriksaan dan menjawab kuesioner sesuai dengan yang telah
disebutkan pada lembar informasi, serta menjawab daftar pertanyaan yang ditanyakan
peneliti dengan jujur.

__________________________________________
Nama Jelas Subjek

__________________________________________ ________________
Tanda tangan Subjek Tanggal

__________________________________________
Nama Jelas Orangtua/Wali

__________________________________________ ________________
Tanda tangan Orangtua/Wali Tanggal
Pernyataan Peneliti

Saya menyatakan bahwa saya telah menjelaskan tujuan dari penelitian ini, serta potensi manfaat
dan perkiraan risiko terkait keikutsertaan, kepada orangtua/wali yang sah dari subyek di atas, pada
tanggal yang tertera di formulir persetujuan ini. Saya telah menjawab semua pertanyaan yang
diajukan, dan telah menyaksikan tanda tangan di atas.

_______________________________________
dr. Aris Rivaldi Wicaksono

_______________________________________ _________________
Tanda tangan Tanggal
DEPRESSION ANXIETY AND STRESS SCALE (DASS)

Baca pernyataan dan lingkari nomer 0, 1, 2 atau 3, yang menunjukan kondisi anda
satu minggu terakhir. Tidak ada jawaban salah atau benar. Jangan menghabiskan
waktu terlalu banyak untuk menjawab setiap pernyataan.

Skor:

0 tidak pernah dialami

1 kadang dialami

2 sering dialami

3 sangat sering dialami

1. saya sulit untuk ditenangkan 0 1 2 3


2. saya merasa mulut saya kering 0 1 2 3
3. saya tidak dapat merasakan perasaan yang positif 0 1 2 3
4. saya mengalami kesulitan bernafas 0 1 2 3

5. saya sulit mendapatkan semangat untuk melakukan sesuatu 0 1 2 3


6. saya cenderung bertindak berlebihan 0 1 2 3
7. saya mengalami gemetaran pada tangan 0 1 2 3

8. saya merasakan menggunakan banyak energi untuk cemas 0 1 2 3

9.saya merasa khawatir terhadap situasi yang membuat saya 0 1 2 3


panik dan melakukan hal yang bodoh
10. saya merasa tidak memiliki masa depan 0 1 2 3
11. saya merasa semakin gelisah 0 1 2 3
12. saya sulit untuk rileksasi 0 1 2 3
13. saya merasa sedih dan murung 0 1 2 3
14. saya merasa tidak sabar terhadap sesuatu yang membuat 0 1 2 3
saya bertahan dengan apa yang telah saya lakukan
15. saya mudah menjadi panic 0 1 2 3
16. saya tidak antusias terhadap sesuatu 0 1 2 3
17. saya merasa tidak berharga 0 1 2 3
18. saya mudah tersentuh 0 1 2 3
19. saya merasakan kerja jantung saya 0 1 2 3
20. saya merasa takut tanpa alasan yang jelas 0 1 2 3
21. saya merasa hidup ini tidak berarti 0 1 2 3
PERCEIVED STRESS SCALE (PSS-10)
PETUNJUK: Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan melingkari jawaban yang
tepat.
Pada bulan lalu:
Pertanyaaan Hampir
Tidak Kadang- Sangat
tidak Sering
pernah kadang sering
pernah
1.Seberapa sering anda sering merasa kecewa
karena yang terjadi tidak sesuai dengan apa
yang anda harapkan ? 0 1 2 3 4

2.Seberapa sering anda merasa tidak dapat


mengendalikan hal-hal penting dalam hidup
anda? 0 1 2 3 4

3. Seberapa sering anda merasa gelisah dan


tegang?
0 1 2 3 4

4. Seberapa sering anda merasa yakin mengenai


kemampuan anda dalam menangani masalah-
masalah pribadi anda? 4 3 2 1 0

5.Seberapa sering anda merasa bahwa


segalanya berjalan sesuai dengan keinginan
anda? 4 3 2 1 0

6. Seberapa sering anda

mendapatkan bahwa anda tidak dapat


mengatasi segala hal yang harus anda lakukan
0 1 2 3 4
7. Seberapa sering anda mampu mengontrol
gangguan dalam hidup anda?
4 3 2 1 0

8. Seberapa sering anda merasa senang dengan


segala hal yang anda lakukan?
4 3 2 1 0

9. Seberapa sering anda merasa marah karena


sesuatu yang terjadi diluar kendali anda?
0 1 2 3 4

10. Seberapa sering anda merasa begitu banyak


kesulitan sehingga anda tidak mampu
mengatasinya? 0 1 2 3 4

Setiap pertanyaan diberikan skor dari 0 hingga 4. Skor 0 untuk jawaban tidak pernah, skor 1 untuk jawaban
hamper tidak pernah, skor 2 untuk jawabaan kadang-kadang, skor 3 untuk jawaban sering dan skor 4
untuk jawaban sangat sering. Nilai skor ini dibalik untuk menjawab pertanyaan positif, sehingga skor 0 =
4, skor 1 = 3, skor 2 = 2 dan seterusnya. Pertanyaan positif pada kuesioner ini terdapat pada pertanyaan
nomer 4, 5, 7 dan 8. Tingkat stress diketahui setelah menjumlahkan semua skor dari sepuluh pertanyaan
yang terdapat pada kuesioner PSS. Total skor 13 = stres rendah. Skor total 14-26 = stres sedang. Skor total
27-40= high perceive stress
Pertanyaan Pendukung:

1. Berapa pendapatan per bulan sebelum pandemic covid-19(sebelum bulan febuari


2020)?

2. Berapa pendapatan per bulan selama covid-19(antara bulan maret-oktober 2020)?

3. Apakah anda kehilangan pekerjaan anda selama pandemic covid-19?alasannya?

4. Apakah anda sempat berganti pekerjaan selama pandemic covid-19?alasannya?

5. Dampak atau perubahan apa yang Anda rasakan dengan kebijakan penutupan sekolah?

6. Dampak atau perubahan apa yang Anak Anda rasakan dengan kebijakan penutupan
sekolah?

7. Apakah anda menerapkan social distancing? (YA / TIDAK)

8. Hal apa yang berimbas dalam kehidupan Anda dengan adanya kebijakan social
distancing ?

Anda mungkin juga menyukai