Anda di halaman 1dari 27

PENELITIAN SOSIAL

PANDEMI COVID-19 MENGUBAH PEMBELAJARAN TATAP MUKA


MENJADI DALAM JARINGAN

DISUSUN OLEH : LINTANG PRAMESWARI


(18 / XII-IPS 3)

SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO


Jalan Irian Jaya No.1, Telp/Fax (0321) 322735, Mojokerto 61321
Website :www.sman1mojokerto.sch.id
Email:sman1mojokerto@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul penelitian : Pandemi COVID-19 Mengubah Pembelajaran Tatap Muka


Menjadi Dalam Jaringan
2. Nama peneliti : Lintang Prameswari
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat E-mail : lintangprameswari079@gmail.com
5. Guru pembimbing : Rizzah Maya Grexyana, S.Pd.

Mojokerto, 27 Januari 2023

Menyetujui,
Guru pembimbing Peneliti

Rizzah Maya Grexyana, S.Pd. Lintang Prameswari


NIP. 199607112022212013 NIS. 10512

1
KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan rahmat yang dilimpahkan sehingga dapat menyelesaikan penulisan penelitian sosial ini.
Penelitian ini berjudul “Pandemi COVID-19 Mengubah Pembelajaran Tatap Muka Menjadi
Dalam Jaringan.”
Penyusunan dan penulisan penelitian sosial ini melibatkan berbagai pihak yang turut
berkontribusi. Sehubungan hal tersebut, melalui tulisan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada beberapa pihak berikut.
1. Guru pembimbing yakni Ibu Rizzah Maya Grexyana, S.Pd yang telah membimbing
dengan tulus dan sepenuh hati.
2. Pihak narasumber yang memberikan kesempatan untuk diwawancara dan memberikan
keterangan.
3. Siswa kelas XII-IPS 3 SMA Negeri 1 Mojokerto yang telah memberikan waktu,
tenaga, dan pikirannya untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan materi
penelitian sosial ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan penulis terima dengan baik. Harapan penulis semoga penelitian
sosial ini dapat memberikan pengetahuan dan bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

Mojokerto, 27 Januari 2023

Peneliti
Lintang Prameswari

2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENELITIAN...............................................................................................................5
1.4 MANFAAT PENELITIAN...........................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
KAJIAN PUSTAKA............................................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN MASALAH PENELITIAN................................................................................6
2.2 TOKOH DAN TEORI PERUBAHAN SOSIAL.........................................................................7
2.3 ANALISIS TEORI........................................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN....................................................................................................................9
3.1 JENIS PENELITIAN....................................................................................................................9
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.....................................................................................9
3.3 KEHADIRAN PENELITI............................................................................................................9
3.4 LOKASI PENELITIAN..............................................................................................................10
3.5 SUMBER DATA..........................................................................................................................10
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA...........................................................................................11
BAB IV...............................................................................................................................................12
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................................................12
4.1 PEMBAHASAN DAN ANALISIS..............................................................................................12
4.2 HASIL WAWANCARA..............................................................................................................13
BAB V.................................................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................................15
5.1 KESIMPULAN............................................................................................................................15
5.2 SARAN.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16
LAMPIRAN.......................................................................................................................................17
LAMPIRAN 1 : PEDOMAN WAWANCARA................................................................................17
LAMPIRAN 2 : DAFTAR INFORMAN PENELITIAN................................................................18
LAMPIRAN 3 : TRANSKRIP WAWANCARA.............................................................................19
DOKUMENTASI..............................................................................................................................25

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seperti yang telah terjadi pada negara kita, Indonesia telah melewati sejumlah
rintangan pada masa pandemi ini. Mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, keamanan, dan
pendidikan telah terkena dampak dari pandemi COVID-19. Maka penelitian ini akan
membahas tentang perubahan sosial terkait perubahan cara pembelajaran tatap muka menjadi
dalam jaringan (daring). Penelitian ini berfokus untuk membahas bidang pendidikan terutama
perubahan cara pembelajaran di Indonesia.
Pandemi COVID-19 merupakan suatu wabah yang sangat menyengsarakan
masyarakat Indonesia. Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebar di seluruh dunia untuk
semua negara. Penyakit ini disebabkan oleh virus korona jenis baru yang diberi nama SARS-
CoV-2.
Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31
Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pada tanggal 11 Maret 2020.
Banyak kegiatan masyarakat sehari-hari yang terganggu dan berjalan tidak seperti
biasanya. Hal ini sangat mengubah kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sosial. Salah satu
dampak dari pandemi COVID-19 adalah berubahnya cara pembelajaran dari tatap muka
(offline) menjadi dalam jaringan (online). Tentunya masalah ini dalam bidang pendidikan
sangat berpengaruh besar, tetapi bidang pendidikan harus tetap berjalan walaupun sedang
terdapat pandemi di Indonesia. Pemerintah terus memikirkan cara untuk mengadapi
perubahan agar tetap menjalankan fasilitas pendidikan yang aman dan nyaman.
Teori pada penelitian ini diambil menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin,
perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang
telah diterima karena adanya peruabahn kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Penelitian ini disusun menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan cara, langkah, dan prosedur yang melibatkan data dan
informasi yang diperoleh melalui responden atau narasumber sebagai subjek yang dapat
memberikan jawaban dan murni perasaannya sendiri untuk mendapatkan gambaran umum
mengenai suatu hal yang diteliti. Metode penelitian ini digunakan karena masih belum ada
data yang valid tentang permasalahan yang diteliti. Oleh sebab itu, peneliti langsung ke
lapangan untuk melakukan penelitian terhadap objek permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini serta menggunakan metode penelitian kualitatif secara logis, detail, dan akurat.
Lokasi penelitian dilakukan pada beberapa tempat dan sumber yang berbeda. Lokasi
penelitian yang pertama yakni pada Perumahan Gatoel, Jalan Bawean, Nomor 08, RT. 04,
RW.03, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jawa Timur dan
SMAN 1 Kota Mojokerto, Jalan Irian Jaya, Nomor 01, Mergelo, Kranggan, Kecamatan
Prajurit Kulon, Kota Mojokrto, Jawa Timur.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
a) Mengapa masyarakat mengalami perubahan cara pembelajaran dari tatap muka
menjadi dalam jaringan (daring)?
b) Bagaimana persepsi masyarakat ketika mengalami perubahan metode pembelajaran
dari tatap muka menjadi dalam jaringan (daring)?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


a) Untuk menjelaskan perubahan sosial dengan masalah perubahan cara pembelajaran.
b) Untuk mengetahui persepsi masyarakat ketika mengalami perubahan cara
pembelajaran

1.4 MANFAAT PENELITIAN


a) Untuk penulis dan peneliti
Sebagai bahan pembelajaran yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Serta
dapat bermanfaat untuk menambah ilmu, wawasan, dan pandangan terkait perubahan
sosial tentang cara pembelajaran tatap muka menjadi dalam jaringan.
b) Untuk masyarakat
Sebagai media untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait perubahan
sosial, serta menganalisis dan mengetahui permasalahan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat.
c) Untuk lembaga pendidikan
Sebagai media pembelajaran untuk siswa/siswi belajar mengenai perubahan sosial,
serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan para siswa terkait perubahan sosial
yang telah terjadi secara nyata di dalam kehidupan.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN MASALAH PENELITIAN
1. Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit korona virus 2019 di
seluruh dunia untuk semua negara. Penyakit ini disebabkan oleh virus korona jenis baru
yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan,
Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Virus SARS-CoV-2
diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet)
yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan
pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda
yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang. Penyakit COVID-19
paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran
mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan
munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat
belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas
Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret
2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada
tanggal 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Barat
dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar SARS-CoV-2 di Indonesia. Sampai
tanggal 22 Januari 2023, Indonesia telah melaporkan 6.728.065 kasus positif menempati
peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara. Dalam hal angka kematian, Indonesia
menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan 160.781 kematian. Sementara itu,
diumumkan 6.561.823 orang telah sembuh, menyisakan 5.461 kasus yang sedang dirawat.
Sebagai tanggapan terhadap pandemi, beberapa wilayah telah memberlakukan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada tahun 2020. Kebijakan ini diganti dengan
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada tahun 2021. Pada 13
Januari 2021, Presiden Joko Widodo menerima vaksin COVID-19 di Istana Negara,
sekaligus menandai mulainya program vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

2. Pembelajaran tatap muka atau luar jaringan (luring) dan dalam jaringan
(daring)
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
Dampak dari pandemi COVID-19 membuat pemerintah membuat program
pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berdasarkan
pada teknologi media digital yang bahan belajarnya dikirim secara elektronik atau dalam

6
bentuk berkas ke peserta didik dari jarak jauh menggunakan jaringan internet dengan
media komputer. Menurut pemerintah pembelajaran daring dinilai merupakan cara yang
paling efektif dan efisien untuk melakukan pembelajaran ditengah pandemi.
Munculnya pandemi COVID-19 memberikan dampak pada kegiatan belajar mengajar
yang semula dilaksanakan di sekolah kini menjadi belajar di rumah melalui daring.
Pembelajaran daring yang diterapkan harus disesuaikan dengan kemampuan masing-
maisng sekolah agar proses pembelajaran berjalan lancar. Belajar daring harus dengan
bantuan teknologi digital seperti Google Classroom, Rumah Belajar, Zoom, video
konferensi, telepon atau live chat. Menteri Nadiem Anwar Makarim telah menerbitkan
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor
36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat
Coronavirus Disease (COVID-19) yang memberikan arahan bahwa kegiatan belajar
mengajar oleh peserta didik dilakukan secara daring dalam rangka pencegahan
penyebaran korona virus (COVID-19).
Dengan diterapkannya aturan yang mengharuskan sekolah ditutup membuat guru
harus bisa melakukan proses pembelajaran dengan efektif secara daring di rumah saja.
Setiap guru dituntut untuk mampu melakukan proses pengajaran dengan daring kepada
peserta didik dan guru sangat membutuhkan kemampuan dalam teknologi informasi.
Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada guru atau tenaga pendidik tetapi juga
berdampak pada peserta didik. Proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan di dalam
kelas dengan suasana ramai dan dapat bertemu dengan banyak teman harus berbanding
terbalik dengan belajar di rumah saja. Proses belajar dengan metode daring dinilai dapat
menurunkan prestasi dan minat belajar peserta didik dikarenakan adanya perubahan
metode karena setiap peserta didik memiliki kemampuan dan kemauan yang berbeda-
beda dalam hal belajar.

2.2 TOKOH DAN TEORI PERUBAHAN SOSIAL


Berikut beberapa tokoh dan pengertian teori perubahan sosial yang dijelaskan di
bawah ini.
Menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin, perubahan sosial adalah perubahan
yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya
perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun
adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Menurut Prof. Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya.
Menurut Emile Durkheim, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai
hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari
kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern
yang diikat oleh solidaritas organistik.
Menurut Robert M.I Lawang, perubahan sosial adalah proses ketika dalam suatu
sistem sosial terdapat perbedaan-perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun
waktu tertentu.
Menurut Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi, perubahan sosial adalah suatu proses
perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup

7
masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya, pola perilaku kelompok masyarakat,
hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta kelembagaan-kelembagaan masyarakat, baik
dalam aspek kehidupan material maupun nonmateri.
Menurut Robert H. Lauer, perubahan sosial adalah perubahan dalam segi fenomena
sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individual hingga tingkat
dunia.
Menurut Max Weber, perubahan sosial adalah perubahan situasi dalam masyarakat
sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
Menurut Samuel Koening, perubahan sosial adalah modifikasi-modifikasi yang terjadi
dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern
maupun ekstern.
Menurut William F. Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang
meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang
ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial.
Menurut Bruce J. Cohen, perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dalam
organisasi sosial sehingga syarat dalam perubahan itu adalah sistem sosial, perubahan hidup
dalam nilai sosial dan budaya masyarakat.
Menurut Pasurdi Suparlan, perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial
dan pola-pola hubungan sosial yang mencakup sistem status, hubungan keluarga, sistem
politik dan kekuasaan, maupun penduduk.
Menurut Atkinson dan Brooten, perubahan sosial adalah proses yang membuat
sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya dan merupakan proses yang
menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada empat tingkat perubahan
yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok.

2.3 ANALISIS TEORI


Pengertian teori perubahan sosial yang telah dikemukakan oleh sejumlah tokoh ahli
sosiologi tersebut dapat memberikan pemahaman terkait perubahan sosial pada kehidupan
masyarakat. Dari seluruh pengertian yang dikemukakan juga ditekankan bahwa perubahan
sosial yang terjadi sifatnya harus melembaga dalam kehidupan masyarakat dan dapat
dikatakan sebagai suatu fenomena yang terjadi secara universal atau umum. Maka proses
terjadinya perubahan sosial dan semua faktor yang memengaruhinya dapat dijelaskan melalui
pendekatan teori perubahan sosial.
Teori pada penelitian ini diambil menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin,
menurutnya perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara
hidup yang telah diterima karena adanya peruabahn kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.

8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang memiliki sifat deskriptif
dengan menggambarkan keadaan subjek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terlihat dan
memberikan analisis terhadap subjek penelitian beserta permasalahan tersebut. Peneliti
menggunakan pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui masalah atau perubahan sosial
yang telah terjadi secara detail pada kalangan masyarakat. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif yang berfokus untuk membahas perubahan
cara pembelajaran tatap muka menjadi dalam jaringan.

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Berdasarkan judul yang digunakan yaitu “Pandemi COVID-19 Mengubah
Pembelajaran Tatap Muka Menjadi Dalam Jaringan.” Maka dalam penelitian ini
membutuhkan tiga sumber berbeda yang perlu diwawancara yakni siswa kelas 11, kelas 12.
dan guru SMAN 1 Kota Mojokerto.
Tempat penelitian dan proses wawancara siswa kelas 11 dilakukan di Perumahan
Gatoel, Jalan Bawean, Nomor 08, RT. 04, RW.03, Kelurahan Kranggan, Kecamatan
Kranggan, Kota Mojokerto, Jawa Timur dan dilaksanakan pada Rabu, 14 Desember 2022
pukul 12.30 WIB. Tempat penelitian dan proses wawancara siswa kelas 12 dilakukan di
SMAN 1 Kota Mojokerto, Jalan Irian Jaya, Nomor 01, Mergelo, Kranggan, Kecamatan
Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur dan dilaksanakan pada Senin, 9 Januari 2023
pukul 13.16 WIB. Tempat penelitian dan proses wawancara guru SMAN 1 Kota Mojokerto
dilakukan di SMAN 1 Kota Mojokerto, Jalan Irian Jaya, Nomor 01, Mergelo, Kranggan,
Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur dan dilaksanakan pada Jum’at, 6
Januari 2023 pukul 12.21WIB.

3.3 KEHADIRAN PENELITI


Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus
pengumpul data. Kehadiran peneliti mutlak diperlukan, karena di samping meneliti kehadiran
peneliti juga sebagai pengumpul data. Sebagaimana salah satu ciri penelitian kualitatif dalam
pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Sedangkan kehadiran peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai pengamat partisipan atau berperan serta, artinya dalam proses pengumpulan
data peneliti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat. Oleh karena itu,
peneliti di lapangan sangat mutlak hadir atau terjun langsung dalam melakukan penelitian.
Berkenaan dengan hal tersebut, dalam mengumpulkan data peneliti berusaha menciptakan
hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber data agar data-data yang
diperoleh benar-benar valid.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
merupakan pengumpul data utama. Hal ini sebagaimana kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif cukup rumit. Peneliti juga merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data,
analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya. Pengertian

9
instrument atau alat penelitian disini tepat karena peneliti menjadi segalanya dari keseluruhan
proses penelitian.
Berdasarkan pada pandangan diatas, maka pada dasarnya kehadiran peneliti,
disamping sebagai instrument juga menjadi faktor penting dalam seluruh kegiatan penelitian
ini. Karena kedalaman dan ketajaman dalam menganalisis data tergantung pada peneliti.
Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti akan hadir di lapangan sejak diizinkannya
melakukan penelitian, yaitu dengan cara mendatangi lokasi penelitian sesuai dengan waktu
yang telah terjadwal.

3.4 LOKASI PENELITIAN


Penelitian ini difokuskan untuk warga SMAN 1 Kota Mojokerto sehingga lokasi
penelitian tidak terlalu jauh. Dalam penelitian ini dibutuhkan tiga informan yang berbeda
untuk diminta pernyataan atas topik masalah dalam perubahan sosal terkait perubahan cara
pembelajaran dari tatap muka menjadi dalam jaringan (daring).
Proses penelitian atau wawancara informan pertama dilakukan di Perumahan Gatoel,
Jalan Bawean, Nomor 08, RT. 04, RW.03, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota
Mojokerto, Jawa Timur. Selanjutnya, proses penelitian atau wawancara informan kedua
dilakukan di SMAN 1 Kota Mojokerto, Jalan Irian Jaya, Nomor 01, Mergelo, Kranggan,
Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Terakhir, proses penelitian atau
wawancara informan ketiga dilakukan di SMAN 1 Kota Mojokerto, Jalan Irian Jaya, Nomor
01, Mergelo, Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Alasan peneliti memilih lokasi tersebut agar jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh
serta untuk mengetahui perihal pernyataan yang diberikan secara langsung oleh siswa kelas
11 , 12 dan pihak guru SMAN 1 Kota Mojokerto. Hal ini merupakan lokasi penelitian yang
sesuai dengan topik masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.5 SUMBER DATA


Pada umumnya sumber data terbagi menjadi dua yakni data primer dan sekunder.
Data primer adalah data yang diterima langsung dari tangan pertama, maka diharuskan untuk
diteliti atau peneliti langsung menuju lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari tangan kedua atau berbagai sumber yang sudah tersedia seperti diambil
dari internet, website, ataupun media sumber lainnya.
Pada penelitian perubahan sosial ini, peneliti menggunakan kedua sumber data yakni
data primer dan sekunder. Karena peneliti memperoleh hasil penelitian dari proses
wawancara dan mencari data dari media sumber lainnya. Oleh sebab itu, penelitian ini
menggunakan data primer untuk proses dan hasil wawancara serta data sekunder untuk
mencari data-data lainnya dari berbagai media sumber.

10
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pada penelitian, teknik pengumpulan data adalah langkah yang sangat penting. Sebab
data yang telah terkumpul akan dijadikan bahan analisis. Maka penelitian ini menggunakan
teknik triangulasi yang merupakan salah satu teknik untuk menggali informasi dan
melakukan pengolahan data kualitatif. Teknik triangulasi diibaratkan sebagai teknik
pemeriksaan keabsahan data dengan membandingkan hasil wawancara dengan objek
pengamatan penelitian atau observasi. Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dan saling bertemu atau berhadapan secara fisik.
Wawancara juga dapat dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mendapatkan informasi
yang tepat. Sedangkan observasi atau pengamatan adalah aktivitas untuk mengamati dan
memahami pengetahuan serta gagasan yang telah diketahui untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebar di seluruh dunia untuk semua negara.
Penyakit ini disebabkan oleh virus korona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31
Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pada tanggal 11 Maret 2020.

Gambar 1.1 : COVID-19


Dengan adanya pendemi COVID-19 membuat kehidupan masyarakat mengalami
perubahan sosial, terutama bidang pendidikan. Hal ini berpengaruh karena pembelajaran
biasanya dilakukan secara tatap muka tetapi berubah menjadi dalam jaringan ketika pandemi
dideteksi menyeluruh di Indonesia. Sehingga banyak masyarakat yang tidak siap akan
perubahan sosial yang terjadi karena pandemi. Berbagai aturan baru telah ditentutan oleh
pemerintah untuk menanggulangi dan mengurangi tingginya penularan COVID-19. Salah satu
aturan yang ditetapkan oleh pemerintah yakni wajib belajar dalam jaringan (daring atau
online). Berbagai aturan baru tersebut juga menimbulkan pro dan kontra pada masyarakat
karena belum siap menerima adanya perubahan sosial.

Gambar 1.2 : Pembelajaran dalam jaringan (daring)


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut
Moleong pada bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif yang dikatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada,
dari segi penelitian ini, para penulis masih tetap mempersoalkan latar alamiah dengan

12
maksud agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan dengan berbagai metode penelitian.
Metode analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan
untuk menggambarkan proses atau peristiwa yang sedang berlaku pada saat ini di lapangan
yang di jadikan objek penelitian, kemudian data atau informasinya di analisis sehingga di
peroleh suatu pemecahan masalah. Untuk tahap analisis yang dilakukan oleh peneliti adalah
membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan melakukan analisis
data yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk dapat mengetahui perubahan sosial terkait
perubahan cara pembelajaran tatap muka menjadi dalam jaringan (daring) dalam memenuhi
kebutuhan informasi bagi penelitian ini. Peneliti membutuhkan tiga informan yang berbeda,
yakni informan 1 dari siswa kelas 11, informan 2 dari siswa kelas 12, dan informan ketiga
dari pihak guru. Ketiga informan diambil dari warga SMAN 1 Kota Mojokerto.

4.2 HASIL WAWANCARA


Narasumber pertama dari siswa kelas 11 IPS 1 SMAN 1 Kota Mojokerto (Muhammad
Muzakkyrot Azhar). Dari proses wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
masyarakat, siswa, guru, dan pemerintah kesusahan dalam beradaptasi pada saat pandemi.
Zakky mengatakan bahwa dirinya lebih menyukai pembelajaran dalam jaringan (daring atau
online), karena menurutnya pembelajaran dalam jaringan akan lebih santai dan mudah
dimengerti. Selain itu manfaat atau hal menyenangkan yang ia peroleh dari pembelajaran
dalam jaringan adalah tidak terlalu banyak Pekerjaan Rumah (PR), tidak pulang terlalu
sore,dan aktivitas di rumah lebih banyak. Selama pembelajaran dalam jaringan, ia
menggunakan aplikasi pembantu seperti google classroom, zoom, dan quipper. Tetapi
pembelajaran dalam jaringan juga membawa beberapa kendala atau hal yang tidak
menyenangkan seperti tidak dapat bertemu teman dan tidak dapat mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler yang digemari di sekolah.

Gambar 1.3 : Wawancara informan 1


Narasumber kedua dari siswa kelas 12 IPS 3 SMAN 1 Kota Mojokerto (Irwin
Ekaputra Anugrah). Dari proses wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
perubahan cara pembelajaran dari tatap muka ke dalam jaringan ini sangat menekan siswa
dan guru. Karena guru tidak dapat leluasa dalam memberikan materi dan siswa juga sulit
untuk menerima materi. Irwin mengatakan bahwa dirinya lebih menyukai pembelajaran tatap
muka (offline) karena di sekolah siswa bebas mendapat dan menanyakan semua materi.
Selain itu manfaat atau hal menyenangkan yang ia peroleh dari pembelajaran tatap muka

13
adalah dapat bertemu teman dan guru untuk menambah dan menukar informasi baik tentang
pembelajaran atau memahami ulang materi yang belum dikuasai. Serta pembelajaran tatap
muka memiliki tingkat interaksi yang lebih tinggi dibandingkan dalam jaringan. Tetapi
pembelajaran tatap muka juga membawa beberapa kendala atau hal yang tidak
menyenangkan seperti siswa sudah merasa lebih nyaman di rumah, banyak siswa yang datang
terlambat, dan tingkat kedisiplinan menurun.

Gambar 1.4 : Wawancara informan 2


Narasumber ketiga dari guru mata pelajaran ekonomi SMAN 1 Kota Mojokerto (Ibu
Tutiul Faizah, S.Pd.). Dari proses wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
kebanyakan guru merasakan perubahan yang menyeluruh di dalam pendidikan. Ibu Faiz
mengatakan bahwa secara teknis seluruh rangkaian pembelajaran pada saat pandemi
mengalami perubahan, Menurut Ibu Faiz, kedua cara pembelajaran baik tatap muka ataupun
dalam jaringan memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi menurutnya lebih berasa jika
pembelajaran dilakukan secara tatap muka, karena interaksi antara guru dengan siswa akan
lebih baik dan tidak adanya misskomunikasi. Walaupun pembelajaran tatap muka tidak
berjalan intensif, sebagai masyarakat pasti harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan,
Serta pembelajaran dalam jaringan juga menuntut agar siswa dan guru dapat menggunakan
teknologi secara tepat.

Gambar 1.5 : Wawancara informan 3

14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari penelitian perubahan sosial tentang perubahan cara pembelajaran tatap muka
menjadi dalam jaringan, peneliti dan pembaca dapat mengetahui salah satu fenomena
perubahan sosial yakni masa pandemi COVID-19. Peneliti dapat mengetahui berbagai
pendapat dari hasil wawancara semua narasumber tentang permasalahan ini. Serta
mendapatkan ilmu tentang perubahan sosial khususnya yang terjadi dalam bidang pendidikan
sesuai permasalahan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa banyak sekali pro dan kontra
mengenai perubahan cara pembelajaran tatap muka menjadi dalam jaringan. Keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung cara kita pribadi untuk
menyikapi perubahan tersebut. Suatu perubahan sosial pasti akan menimbulkan pro dan
kontra, tetapi hal itu akan kembali ke diri masing-masing. Dalam pembelajaran tatap muka
siswa dan guru dituntut untuk berinteraksi secara langsung, sedangkan saat pembelajaran
dalam jaringan siswa dan guru dituntut untuk mengerti teknologi masa kini. Selain itu,
peraturan baru ditetapkan dimana-mana dan sebagai masyarakat wajib mengikuti semua
aturan tersebut. Oleh sebab itu, pada saat pandemi COVID-19 pembelajaran dilakukan dalam
jaringan (daring atau online) demi memutus penyebaran virus di Indonesia serta
masyarakatnya agar segera pulih dari dampak pandemi.

5.2 SARAN
Pada permasalahan perubahan sosial seperti ini seharusnya masyarakat tidak perlu
panik secara berlebihan. Perubahan sosial memang sudah biasa terjadi pada kehidupan sehari-
hari dan diri kita pribadi juga harus mengetahui hal ini. Seperti permasalahan perubahan cara
pembelajaran tatap muka menjadi dalam jaringan, memang seharusnya aturan dibuat baru
karena keadaan sekitar sedang tidak memungkinkan sebab pandemi COVID-19. Tugas
masyarakat seharusnya membantu dengan cara mendukung kebijakan pemerintah agar
pandemi ini segera selesai serta sektor ekonomi, sosial, budaya, keamanan, dan pendidikan
kembali pulih.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_sosial
(Diakses pada tanggal 21 Desember 2022, pukul 13.18 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-19
(Diakses pada tanggal 29 Desember 2022, pukul 13.31)
https://id.wikipedia.org/wiki/Dampak_pandemi_COVID-19_terhadap_pendidikan
(Diakses pada tanggal 29 Desember 2022, pukul 14.24 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-19_di_Indonesia
(Diakses pada tanggal 10 Januari 2023, pukul 18.10 WIB)
https://www.sosial79.com/2021/03/teori-evolusi-perubahan-sosial-tokoh.html
(Diakses pada tanggal 16 Januari 2023, pukul 19.20 WIB)
https://www.kumpulanpengertian.com/2018/11/sumber-dan-jenis-data.html
(Diakses pada tanggal 16 Januari 2023, pukul 20.12 WIB)
https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/
(Diakses pada tanggal 16 Januari 2023, pukul 22.32 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar
(Diakses pada tanggal 19 Januari 2023, pukul 19.48 WIB)

16
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS INFORMAN
Nama
Jenis Kelamin
Umur

Alamat

B. INSTRUMEN WAWANCARA
1. Bagaimana pendapat Anda mengenai perubahan cara pembelajaran tatap muka
menjadi dalam jaringan (daring)?
2. Menurut Anda lebih baik pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau dalam
jaringan (daring)?
3. Mengapa Anda lebih memilih pembelajaran tatap muka atau dalam jaringan
(daring)? (jawaban tergantung pilihan informan di pertanyaan nomor 2)
4. Menurut Anda apa manfaat atau hal menyenangkan yang diperoleh jika
pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring)?
(jawaban tergantung pilihan informan di pertanyaan nomor 2)
5. Aplikasi pembelajaran apa yang Anda gunakan selama pembelajaran dalam
jaringan (daring)? (jika informan memilih pembelajaran dalam jaringan (daring)
di pertanyaan nomor 2)
6. Menurut Anda apa saja kendala atau hal yang tidak menyenangkan saat
pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring)?
(jawaban tergantung pilihan informan di pertanyaan nomor 2)
7. Apakah Anda merasakan hal yang berbeda setelah mengajar dengan pembelajaran
dalam jaringan lalu diubah kembali menjadi pembelajaran tatap muka?
(pertanyaan khusus informan dari pihak guru)

17
LAMPIRAN 2 : DAFTAR INFORMAN PENELITIAN
INFORMAN 1
Nama Muhammad Muzakkyrot Azhar
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 17 tahun
Perumahan Gatoel, Jalan Bawean, Nomor 08, RT.04, RW.03,
Alamat Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto,
Provinsi Jawa Timur

INFORMAN 2
Nama Irwin Ekaputra Anugrah
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 18 tahun
Perumahan Gatoel, Jalan Kalimantan, Nomor 31, RT.05, RW.03,
Alamat Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto,
Provinsi Jawa Timur

INFORMAN 3
Nama Tutiul Faizah, S.Pd.
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 26 tahun

Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto,


Alamat
Provinsi Jawa Timur

18
LAMPIRAN 3 : TRANSKRIP WAWANCARA
IDENTIFIKASI INFORMAN 1
Nama Muhammad Muzakkyrot Azhar
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 17 tahun
Perumahan Gatoel, Jalan Bawean, Nomor 08, RT.04, RW.03,
Alamat Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto,
Provinsi Jawa Timur

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Salam sejahtera
Kali ini peneliti sedang bersama informan pertama, peneliti akan mengajukan beberapa
pertanyaan sebagai berikut.
Peneliti : Bagaimana pendapat Anda mengenai perubahan cara pembelajaran tatap
muka menjadi dalam jaringan (daring)?
Informan : Pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi dalam jaringan (daring)
dikarenakan COVID-19 sangat mengejutkan masyarakat pada masa itu.
Terutama siswa, pemerintah, dan guru yang sangat kebingungan serta tidak
siap akan perubahan cara pembelajaran di masa itu.
Peneliti : Menurut Anda lebih baik pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau
dalam jaringan (daring)?
Informan : Menurut saya lebih baik pembelajaran dalam jaringan (daring).
Peneliti : Mengapa Anda lebih memilih pembelajaran dalam jaringan (daring)?
Informan : Pembelajaran dalam jaringan lebih santai, enjoy, dan mudah dimengerti.
Peneliti : Menurut Anda apa manfaat atau hal menyenangkan yang diperoleh jika
pembelajaran dilakukan dalam jaringan (daring)?
Informan : Ketika pembelajaran dalam jaringan (daring) tidak terdapat Pekerjaan Rumah
(PR) yang menumpuk, tidak pulang sekolah terlalu sore, dan aktivitas siswa di
rumah lebih banyak waktu.
Peneliti : Aplikasi pembelajaran apa yang Anda gunakan selama pembelajaran dalam
jaringan (daring)?
Informan : Aplikasi yang saya gunakan yakni google classroom, zoom, dan quipper.

19
Peneliti : Menurut Anda apa saja kendala atau hal yang tidak menyenangkan saat
pembelajaran dalam jaringan (daring)?
Informan : Kendala atau hal yang tidak menyenangkan saat pembelajaran dalam
jaringan (daring) yakni tidak dapat bertemu teman sekolah dan tidak dapat
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disukai di sekolah.
Sekian untuk informan pertama, peneliti mengucapkan terima kasih atas pernyataan yang
telah
diberikan untuk penelitian ini.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Mojokerto, 27 Januari 2023

Muhammad Muzakkyrot Azhar


NIS. 10856

20
IDENTIFIKASI INFORMAN 2
Nama Irwin Ekaputra Anugrah
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 18 tahun
Perumahan Gatoel, Jalan Kalimantan, Nomor 31, RT.05, RW.03,
Alamat Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto,
Provinsi Jawa Timur

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Salam sejahtera
Kali ini peneliti sedang bersama informan kedua, peneliti akan mengajukan beberapa
pertanyaan sebagai berikut.
Peneliti : Bagaimana pendapat Anda mengenai perubahan cara pembelajaran tatap
muka menjadi dalam jaringan (daring)?
Informan : Menurut saya, ketika pembelajaran dilakukan dalam jaringan (daring) akan
menekan guru dan siswa. Karena guru pasti kesusahan dalam memberikan
materi sedangkan siswa juga sulit untuk memahami materi tersebut.
Peneliti : Menurut Anda lebih baik pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau
dalam jaringan (daring)?
Informan : Menurut saya, pembelajaran lebih baik dilakukan secara tatap muka sebab
tingkat interaksi antara guru dan siswa lebih tinggi.
Peneliti : Mengapa Anda lebih memilih pembelajaran tatap muka?
Informan : Karena saat pembelajaran tatap muka kita dapat melakukan interaksi secara
langsung dengan teman dan guru di sekolah, serta siswa dapat memperbaiki
atau memahami materi pelajaran yang belum dimengerti.
Peneliti : Menurut Anda apa manfaat atau hal menyenangkan yang diperoleh jika
pembelajaran dilakukan secara tatap muka?
Informan : Menurut saya, manfaatnya adalah semua siswa dapat berkomunikasi dengan
baik pada saat pembelajaran tatap muka serta interaksi antara siswa dengan
guru lebih tinggi dibanding dengan dalam jaringan (daring).

21
Peneliti : Menurut Anda apa saja kendala atau hal yang tidak menyenangkan saat
pembelajaran dilakukan secara tatap muka?
Informan : Menurut saya, kendala saat pembelajaran dilakukan tatap muka adalah siswa
sudah malas di sekolah atau sudah nyaman di rumah, siswa banyak yang
datang terlambat, serta tingkat kedisiplinan menurun.
Sekian untuk informan kedua, peneliti mengucapkan terima kasih atas pernyataan yang telah
diberikan untuk penelitian ini.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Mojokerto, 27 Januari 2023

Irwin Ekaputra Anugrah


NIS. 10497

22
IDENTIFIKASI INFORMAN 3
Nama Tutiul Faizah, S.Pd.
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 26 tahun

Alamat Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Salam sejahtera
Kali ini peneliti sedang bersama informan ketiga, peneliti akan mengajukan beberapa
pertanyaan sebagai berikut.
Peneliti : Bagaimana pendapat Anda mengenai perubahan cara pembelajaran tatap
muka menjadi dalam jaringan (daring)?
Informan : Menurut saya, waktu pertama kali pembelajaran diubah menjadi dalam
jaringan (daring) itu sangat mengejutkan bagi Bapak/Ibu Guru karena sudah
terbiasa dengan pembelajaran tatap muka. Dan otomatis akan mengubah
sistem dan media pembelajaran seperti melalui aplikasi online atau media
sosial.
Peneliti : Menurut Anda lebih baik pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau
dalam jaringan (daring)?
Informan : Sebenarnya keduanya itu memiliki kekurangan dan kelebihannya. Tapi
menurut saya, lebih baik pembelajaran dilakukan tatap muka karena tingkat
interaksi antara siswa dengan guru lebih tinggi serta mengurangi
misskomunikasi. Tetapi pembelajaran dalam jaringan (daring) juga memiliki
kelebihan antara lain guru dan siswa dituntut untuk bisa menggunakan
teknologi masa kini. Kelemahannya yakni tingkat interaksinya rendah serta
tidak dapat mengajar dengan leluasa.

23
Peneliti : Apakah Anda merasakan hal yang berbeda setelah mengajar dengan
pembelajaran dalam jaringan lalu diubah kembali menjadi pembelajaran tatap
muka?
Informan : Menurut saya, hal ini dirasakan sangat berbeda karena kita sudah terbiasa di
rumah tapi sekarang kita harus ke sekolah. Kemudian sistem dan media
pembelajaran sudah pasti diubah kembali serta Bapak/Ibu guru harus
menyiapkan chemistry yang lebih kuat untuk menghadapi siswa di era pasca
pandemi.
Sekian untuk informan ketiga, peneliti mengucapkan terima kasih atas pernyataan yang telah
diberikan untuk penelitian ini.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Mojokerto, 27 Januari 2023

Tutiul Faizah, S.Pd.


NIP. -

24
DOKUMENTASI

KTP INFORMAN 1

FOTO BERSAMA INFORMAN 1


(Muhammad Muzakkyrot Azhar, siswa kelas 11 IPS 1)

KTP INFORMAN 2

FOTO BERSAMA INFORMAN 2


(Irwin Ekaputra Anugrah, siswa kelas 12 IPS 3)

25
FOTO BERSAMA INFORMAN 3
(Ibu Tutiul Faizah, S.Pd., guru ekonomi SMAN 1 Kota Mojokerto)
Catatan : informan tidak berkenan apabila diminta bukti KTP

26

Anda mungkin juga menyukai