Komposisi Penduduk
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
500000 400000 300000 200000 100000 0 100000 200000 300000 400000 500000
Laki-Laki Perempuan
48% 52%
Laki-Laki Perempuan
Perbandingan IPM
Pesisir Barat dengan Lampung
70 68,25
67,65
66,42 66,95
68
66
62,96
64 62,2
61,5
62 60,55 IPM Pesisir Barat
59,76
60 IPM Lampung
58
56
54
2014 2015 2016 2017 2018
Gambar 3. 15 Grafik Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Pesisir Barat dengan
Provinsi Lampung
Sumber: Provinsi Lampung Dalam Angka 2018.
Dilansir dari Provinsi Lampung dalam Angka 2019, diketahui bahwa Kabupaten
Pesisir Barat memiliki angka harapan hidup sebesar 62,54 yang dimana angka tersebut
berada jauh dibawah rata-rata angka harapan hidup Provinsi Lampung yang diketahui
berada pada angka 69,95. Selain itu, Kabupaten Pesisir Barat merupakan Kab/Kota di
Provinsi Lampung yang memiliki angka harapan hidup terkecil dibandingkan dengan
Kab/Kota lainnya.
66
Tingkat Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat
20000
15000
10000 BELUM/TIDAK SEKOLAH
5000
PENDIDIKAN
0 DASAR/MENENGAH
PERGURUAN TINGGI
Gambar 3. 19 Grafik Angka Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten
Pesisir Barat Tahun 2013-2018
Sumber: BPS Kabupaten Pesisir Barat
Tingkat pendidikan juga dapat didukung dari data angka harapan lama sekolah
dan rata-rata lama sekolah. Kabupaten Pesisir Barat menempati posisi 3 terendah dari
keseluruhan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung untuk angka harapan lama sekolah.
Sedangkan pada rata-rata lama sekolah, Kabupaten Pesisir Barat menempati posisi
ketujuh dari keseluruhan Kabupaten/Kota di provinsi Lampung.
3.2.5 Ketenagakerjaan
Jenis Pekerjaan
3%
20%
PNS
PETANI PEKEBUN
7%
KARYAWAN SWASTA
3%
BURUH TANI PERKEBUNAN
67%
WIRASWASTA
Angkatan kerja di Kabupaten Pesisir Barat menurut data yang dikeluarkan oleh
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat dapat diketahui bahwa mayoritas
angkatan kerja di Kabupaten Pesisir Barat sebesar 67% merupakan petani/pekebun
dan terbesar ke-dua adalah wiraswasta, sedangkan angkatan kerja terkecil berada
pada
bidang karyawan swasta sebesar 3%.
Kabupaten Pesisir Barat memiliki jumlah angkatan kerja sebanyak 71.758 jiwa,
yang dimana angka ini merupakan jumlah angkatan kerja terendah se-
Kabupaten/Kota
Provinsi Lampung. Sebanyak 46,14% dari total jumlah penduduk Kabupaten Pesisir Barat
merupakan penduduk yang termasuk ke dalam angkatan kerja Kabupaten Pesisir Barat
merupakan kabupaten dengan tingkat pengangguran terendah se-Provinsi Lampung,
yang dimana pengangguran di Kabupaten Pesisir Barat berjumlah sebanyak 1.360 jiwa sangat
jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah pengangguran yang berada di Kota Bandar Lampung
yang mencapai 36.728 jiwa. Pengangguran di Kabupaten Pesisir Barat terdapat sebanyak 0,87%
dari total keseluruhan jumlah penduduk di Kabupaten Pesisir Barat.
Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk Kabupaten Pesisir Barat dilakukan untuk menjadi
perhitungan dasar dari berbagai analisis untuk perencanaan, seperti kepadatan
penduduk di masa yang akan datang, kebutuhan sarana dan prasarana, proyeksi PDRB
per kapita, dan lain-lain. Dalam melakukan proyeksi penduduk di Kabupaten Pesisir
Barat, digunakan metoda eksponensial.
Tabel 4. 65 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat 2019-2039
Proyeksi Jumlah Penduduk
Kelurahan
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036
Lemong 12641 13200 13489 13785 14086 14395 14710 15032 15361 15697 16040 16391 16750 17117 17492 17874 18266 18665
Pesisir Utara 8365 8446 8487 8528 8569 8610 8652 8694 8736 8778 8820 8863 8905 8948 8992 9035 9079 9122
Pulau Pisang 1520 1523 1525 1526 1528 1529 1531 1532 1534 1535 1537 1538 1540 1541 1543 1545 1546 1548
Karya Penggawa 15842 16193 16371 16551 16733 16918 17104 17292 17483 17675 17870 18066 18265 18467 18670 18875 19083 19293
Way Krui 9010 9038 9052 9066 9080 9094 9107 9122 9136 9150 9164 9178 9192 9206 9220 9234 9249 9263
Pesisir Tengah 19275 19409 19477 19545 19613 19681 19750 19818 19887 19957 20026 20096 20166 20236 20306 20377 20448 20519
Krui Selatan 10134 10387 10517 10647 10780 10914 11049 11187 11326 11466 11609 11753 11899 12047 12197 12349 12502 12658
Pesisir Selatan 25697 26633 27113 27603 28101 28608 29124 29649 30184 30729 31283 31848 32423 33008 33603 34210 34827 35455
Ngambur 21483 22348 22793 23247 23710 24183 24664 25156 25657 26168 26690 27222 27764 28317 28881 29457 30044 30642
Bengkunat 26898 26986 27030 27074 27119 27163 27208 27252 27297 27341 27386 27431 27476 27521 27566 27611 27656 27701
Bengkunat Belimbing / Ngaras 9305 9788 10039 10296 10560 10831 11108 11393 11685 11985 12292 12607 12930 13261 13601 13950 14308 14674
Kabupaten Pesisir Barat 160170 163951 165892 167868 169878 171924 174007 176127 178285 180481 182717 184993 187310 189669 192071 194517 197006 199541
Sumber: Hasil Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat 2019-2039, 2019.
Pemilihan metoda proyeksi penduduk di Kabupaten Pesisir Barat dilakukan
berdasarkan 3 justifikasi yaitu tren, arahan, dan intervensi.
a. Tren
Tabel 4.66 Standar Deviasi dan R Square Metoda Aritmatika, Geometri, dan
Eksponensial di Kabupaten Pesisir Barat
Jumlah Penduduk (jiwa) Standar Deviasi R Square
Kecamatan
2015 2016 2017 2018 2019 Aritmatika Geometri Eksponensial Aritmatika Geometri Eksponensial
Lemong 11,344 10,602 11,179 12,632 12,641 0.06263026 0.00009054 0.00000549 0.925 0.458 0.920
Pesisir
8,166 8,244 8,334 8,432 8,365 0.01004345 0.00012133 0.00000121 1.000 0.471 1.000
Utara
Pulau
Pisang 1,527 1,612 1,617 1,582 1,520 0.02990059 0.00063150 0.00001905 0.993 0.481 0.992
Karya
Penggawa 14,998 15,410 15,531 15,579 15,842 0.01382367 0.00006594 0.00000090 1.004 0.473 1.005
Way Krui 8,941 9,256 9,240 9,102 9,010 0.01550058 0.00010975 0.00000170 0.998 0.475 0.998
Pesisir
18,943 19,354 19,529 19,355 19,275 0.01094546 0.00005207 0.00000057 1.002 0.473 1.002
Tengah
Krui
9,527 9,993 9,998 10,016 10,134 0.01574887 0.00010286 0.00000160 1.013 0.477 1.014
Selatan
Pesisir
23,499 24,375 25,016 25,470 25,697 0.02265911 0.00004164 0.00000092 1.011 0.476 1.011
Selatan
Ngambur 19,465 20,218 20,479 21,088 21,483 0.02501573 0.00005051 0.00000122 1.004 0.475 1.005
Bengkunat 26,679 27,939 27,502 26,927 26,898 0.02121348 0.00003680 0.00000078 0.990 0.476 0.990
Bengkunat
Belimbing 8,199 8,484 8,718 9,361 9,305 0.03551985 0.00011917 0.00000404 1.004 0.476 1.005
/ Ngaras
Kabupaten
Pesisir 151,288 155,487 157,143 159,544 160,170 0.01440204 0.00000651 0.00000009 1.008 0.474 1.008
Barat
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesisir Barat, dianalisis, 2019.
Tren dalam proyeksi penduduk dilakukan dengan melihat hasil dari standar
deviasi dan R Square setiap metoda proyeksi yaitu metoda aritmatika, metoda
geometri, dan metoda eksponensial. Metoda aritmatika memiliki standar
deviasi sebesar 0,01440204 dan R Square sebesar 1,008, pada metoda geometri
memiliki standar deviasi sebesar 0,00000651 dan R Square sebesar 0,474, dan
terakhir metoda eksponensial memiliki standar deviasi sebesar 0,00000009 dan
R Square sebesar 1,008. Dari ketiga metoda tersebut, dipilih metoda yang
memiliki nilai standar deviasi yang paling mendekati nilai 0 dan nilai R Square
yang paling mendekati 1. Dengan melihat hasil dari tiap-tiap metoda, dipilih
metoda yang paling sesuai dengan kriteria yaitu metoda eksponensial.
b. Arahan
Berdasarkan RTRW Kabupaten Pesisir Barat, disebutkan mengenai tujuan
penataan ruang yaitu untuk mewujudkan Kabupaten Pesisir Barat sebagai
destinasi pariwisata berbasis industri pertanian dan kelautan yang
memperhatikan aspek kearifan lokal dan kelestarian lingkungan. Dengan
dijadikannya Kabupaten Pesisir Barat sebagai destinasi pariwisata, dapat
diasumsikan bahwa dimasa yang akan datang, pertumbuhan penduduk akan
meningkat pesat dikarenakan adanya tarikan ataupun bangkitan dari
pariwisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pesisir Barat diperkirakan akan
terus bertambah dalam laju yang tidak tetap.
c. Intervensi
Kabupaten Pesisir Barat yang akan dijadikan destinasi pariwisata memiliki
arti bahwa Kabupaten Pesisir Barat memiliki potensi yang sangat besar untuk
berkembang dan terjadinya peningkatan pertumbuhan penduduk yang akan
terus meningkat. Selain itu, dengan dijadikannya Kabupaten Pesisir Barat
sebagai destinasi pariwisata, pemerintah akan terus mendorong pembangunan
menuju pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat. Saat ini, pariwisata yang ada di
Kabupaten Pesisir Barat sudah mendatangkan wisatawan dari mancanegara
yang tertarik dengan keindahan ombak yang ada di pantai Kabupaten Pesisir
Barat. Kabupaten Pesisir barat dapat memberikan kualitas pariwisata yang
sangat menjanjikan dan tentunya hal ini akan menarik para wisatawan baik
dalam negeri maupun luar negeri ataupun pelaku bisnis untuk menetap atau
membuka peluang bisnis di Kabupaten Pesisir Barat. Dengan adanya potensi
ini, pemerintah pastinya akan terus focus terhadap pembangunan pariwisata
dan akan meningkatkan kualitas pariwisata sehingga akan menjadi daya tarik
yang sangat tinggi dan akan membuat laju pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Pesisir Barat meningkat dalam nilai yang tidak tetap.
Berdasarkan justifikasi yang telah dijabarkan, maka dipilih metoda yang akan
digunakan dalam melakukan proyeksi penduduk Kabupaten Pesisir Barat yaitu dengan
menggunakan metoda eksponensial. Metoda eksponensial sangat sesuai untuk
digunakan karena metoda ini memiliki nilai standar deviasi dan R Square yang sesuai
dengan kriteria pemilihan dan arahan serta intervensi pemerintah yang menyebutkan
bahwa Kabupaten Pesisir Barat akan menjadi destinasi pariwisata.
4.3.2 Analisis Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas
lahan. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk (population density) adalah
perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah berdasarkan satuan
luas tertentu.
220
16 >=75 1.638 1.213
Sumber : Disdukcapil, 2019
Tabel 4. 70 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan Rasio jenis kelamin tahun 2019
Jumlah Penduduk
No Umur Sex Ratio
Laki - Laki Perempuan Total
1 00-04 6.697 6.201 12.898 108,00
2 05-09 7.896 7.090 14.986 111,37
3 10-14 7.317 6.774 14.091 108,02
4 15-19 7.074 6.591 13.665 107,33
5 20-24 7.413 6.870 14.283 107,90
6 25-29 6.621 6.218 12.839 106,48
Jumlah Penduduk
No Umur Sex Ratio
Laki - Laki Perempuan Total
7 30-34 6.842 6.546 13.388 104,52
8 35-39 6.724 6.055 12.779 111,05
9 40-44 5.910 5.292 11.202 111,68
10 45-49 5.023 4.655 9.678 107,91
11 50-54 4.387 4.286 8.673 102,36
12 55-59 3.833 3.479 7.312 110,18
13 60-64 2.829 2.458 5.287 115,09
14 65-69 2.271 1.637 3.908 138,73
15 70-74 1.224 1.106 2.330 110,67
16 >=75 1.638 1.213 2.851 135,04
JUMLAH 83.699 76.471 160.170 109,45
Sumber : Disdukcapil, 2019
4.021
1.721
38.060
225
BELUM/TIDAK BEKERJA
9.000
8.040
8.000 7.348
7.000 6.411
6.000
4.763
5.000 4.354
4.000 3.186 2.934 2.749
3.000 2.178 2.358
BELUM/TIDAK BEKERJA
2.000
1.000 351
-
226
Jumlah
No Nama Kegiatan Peserta Lokasi (Desa/Pekon) Tujuan
(Orang)
Meningkatkan kapasitas usaha
Pelatihan
masyarakat dalam bidang
6 homestay/pondok 60 Pulau Pisang
pengelola homestay/pondok
wisata
wisata
Menciptakan tenaga pemandu
Pelatihan tenaga
7 50 Pulau Pisang ekowisata yang memahami
pemandu ekowisata
kepariwisataan Pesisir Barat
Sumber: DInas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat, 2019
Respon masyarakat Pesisir Barat cukup positif, hal ini ditandai dengan jumlah
masyarakat yang mengikuti pelatihan guna meningkatkan SDM pada bidang pariwisata
yang dimana nantinya akan berdampak positif bagi masyarakat Itu sendiri.
4.3.5 Analisis Kesejahteraan
Tabel 4. 72 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014-2018
Pengeluaran
Tahun Angka IPM AHH HLS RLS Riil Per Kapita
(RP.000)
2014 59.76 61.74 11.12 7.36 7169.35
2015 60.55 62.04 11.53 7.47 7250.62
2016 61.5 62.29 11.85 7.48 7616
2017 62.2 62.54 11.95 7.58 7890
2018 62.96 62.85 11.97 7.59 8360
Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Pesisir Barat
64 62,96
62,2
62 61,5 IPM Pesisir Barat
60,55
59,76 IPM Lampung
60
58
56
54
2014 2015 2016 2017 2018
Gambar 4. 64 Grafik Perbandingan IPM Kabupaten Pesisir Barat dengan Provinsi Lampung
Tahun 2014-2018
Sumber : Hasil Analisis, 2019
Dapat dilihat dari data di atas bahwa Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Pesisir Barat masih jauh di bawah Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Lampung dari
tahun 2014 sampai 2018. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi
Indeks Pembangunan Manusia seperti Angka Harapan H7uidup (AHH), Harapan Lama
Sekolah (EYS), Rata-Rata Lama Sekolah (MYS), dan Pengeluaran yang juga dapat
dikatakan di bawah Provinsi Lampung.
Tabel 4. 73 IPM Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2014-2018
Indeks Pembangunan Manusia
Wilayah
2014 2015 2016 2017 2018
Bahkan dari data di atas dapat diketahui bahwa Indeks Pembangunan Manusia
Kabupaten Pesisir Barat berada diposisi 2 terbawah se-kabupaten/kota Provinsi
Lampung, hanya unggul dari Kabupaten Mesuji. Selain faktor-faktor yang
mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia seperti Angka Harapan Hidup, Harapan
Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah, dan Pengeluaran saja, tetapi juga kerena
Kabupaten Pesisir Barat masih tergolong kabupaten baru di Provinsi Lampung. Seperti
yang diketahui bahwa Kabupaten Pesisir Barat merupakan kabupaten baru yang
sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Barat dan memisahkan diri
dari Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2012.Indeks Pembangunan Manusia
Kabupaten Pesisir Barat mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan
faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pesisir
Barat juga mengalami peningkatan dari tahun 2014-2018. Tentu hal ini merupakan hal
positif yang terus diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat untuk terus
meningkat.
Gambar 3 Grafik Jumlah & Presentase Penduduk Miskin Provinsi Lampung Tahun 2018
Sumber : Analisis Penulis, 2019
B. Analisis Kebudayaan
1. Analisis Kearifan Lokal
Kearifan lokal di Kabupaten Pesisir Barat masih sangat kental, bahkan
di Kabupaten Pesisir Barat masih terdapat kerajaan-kerajaan yang masih
bertahan. Yang dimana uku Lampung Saibatin terbagi menjadi beberapa
wilayah adat yang tersebar diseluruh Provinsi Lampung, bahkan ada yang
masuk wilayah Sumatera Selatan hingga Banten. Untuk adat Lampung
Saibatin di Pesisir Barat disebut Enom Belas Marga Krui yang terbagi atas
Marga Pugung Malaya, Marga Pugung Penengahan, Marga Pugung Tampak,
Marga Pulau Pisang, Marga Pedada, Marga Laay, Marga Way Sindi, Marga
Bandar Krui, Marga Ulu Krui, Marga Pasar Krui, Marga Way Napal, Marga
Tenumbang, Marga Ngambur, Marga Ngaras, Marga Bengkunat, dan Marga
Belimbing. Ahmad Syafe’i, Raja Adat Paksi Pak Sekala Brak Buay Belunguh
dalam tulisannya menyebut bahwa 16 Marga Krui tersebut merupakan
bentukan pemerintah kolonial Belanda untuk menjalankan politik adu
domba atau devide et impera. Marga Adat itu hingga saat ini dan masing-
masing memiliki Kepala Marga yang menjadi pemimpin adat yang berjuluk
Saibatin (Raja).
Kabupaten Pesisir Barat adalah salah satu kabupaten yang kearifan
lokal masyarakatnya masih sangat kental. Hampir di setiap kecamatan di
Pesisir Barat mempunyai kerajaannya tersendiri. Salah satu kerajaan yang
ada yaitu kerajaan Kampung Dalam Way Krui yang termasuk dalam Marga
Pasar Krui. Kerajaan ini dipimpin oleh Nuzuar dengan gelar Maharaja
Mahkota II. Berdasarkan Nuzuar, Kerajaan Kampung Dalam Krui sudah
diakui oleh beberapa lembaga yaitu:
1. Kementerian Hukum dan Ham No. AHU-0016079.AH.01.07. TAHUN
2017 : Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Kerajaan Kampung
dalam Krui
2. Sabda Panditha Maharaja Kutai Mulawarman
3. D’Raja Nusantara
4. Perintis Kemerdekaan Indonesia
Hal ini membuktikan bahwa kerajaan di Kabupaten Pesisir Barat masih
bertahan sampai sekarang dan dapat menjadi potensi tersendiri bagi
Wisatawan dalam maupun luar negeri. Dengan kearifan lokal yang masih
kental, dapat menjadi wisata budaya tersendiri bagi wisatawan yang
tertarik dengan sejarah kerajaan yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.
Dengan adanya kearifan lokal yang masih kental pula dapat tetap
mempertahankan adat budaya yang ada di Pesisir Barat dan meminimalisir
dari terpengaruhnya Kabupaten Pesisir Barat dengan budaya yang bersifat
negatif dari budaya luar. Kearifan lokal juga dapat mempertahankan
budaya, kerajinan, dan makanan khas Pesisir Barat sehingga dapat
berpotensi menjadi wisata budaya untuk menunjang wisata bahari
Kabupaten Pesisir Barat.
2. Analisis Adat Dan Budaya
Tabel 1 Adat dan Budaya Kabupaten Pesisir Barat
Kegiatan
No. Budaya / Keterangan Foto
Festival
Tradisi Sekura adalah
tradisi pesta topeng
untuk menyambut Hari
Raya Idul Fitri,
mengungkapan rasa
1
syukur dan suka cita
Tradisi Sekura
menyambut hari yang
suci. Tradisi ini
dilaksanakan pada siang
hari Sumber : Google Photos
Kekiceran merupakan
salah satu budaya yang
masih terjaga dan
dilestarikan secara turun
temururn di Kecamatan
Pesisir Utara dan
Kecamatan Lemong.
Kekiceran berfungsi untuk
Budaya menjaga silaturahmi
2 Kakiceran antar pekon / desa yang
biasa dilaksanakan oleh
masyarakat untuk
merayakan kemenangan
Bulan Ramadhan pada
hari raya idul fitri dan
berlangsung selama 7-10 Sumber : Google Photos
hari dan dilaksanakan
dimalam hari.
Kesenian tradisional
Hadra dilakukan ketika
Budaya Tari ada perkawinan dalam
3 Hadra masyarakat Krui untuk
mengiri pasangan
pengantin menuju tempat
resepsi pernikahan.
Nyuncun Pahakh
dilakukan bersamaan
dengan acara adat seperti
Budaya Bebai
Ngejalang (silaturahmi),
Nyuncun
5. kegiatan Ngantak
Paghagh
Pelambakh
(aktivitas kerohanian di
masjid) dan juga Nayuh
(Pesta Perkawinan)
Sumber : Google Photos