Anda di halaman 1dari 105

PENTINGNYA

PENGARUSUTAMAAN GENDER
DI
PROVINSI JAWA TENGAH
oleh:
Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin
Deputi Menteri PPPA Bidang Kesetaraan Gender
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
Prov Jateng-Virtual, 13 Desember 2021
PENDUDUK INDONESIA, TAHUN 2020

270,20 Juta Jiwa


Sumber: Sensus Penduduk Indonesia, 2020 Anak
84,4 juta
(31,6%)
Sumber: BPS, 2020

Keluarga
53,6% 91,2
50,58% 49,42% perempuan berada di usia juta
Laki- Perempuan produktif Sumber: Susenas, 2020

laki
Total Perempuan dan Anak 65,2%  POTENSI BANGSA
PULAU JAWA
+ 151,60 juta jiwa
3,17%

7,36% JAWA TENGAH


21,67% + 36,516 juta jiwa
6,15%
13,5%
5,54%

+ 18,152 juta + 18,363 juta


jiwa jiwa

+ 12,670 juta jiwa


(69,80%)
56,10%

SUMATERA JAWA NUSA TENGGARA


KALIMANTAN SULAWESI MALUKU & PAPUA
INDONESIA RAMAH PEREMPUAN DAN LAYAK
ANAK
34 JAWA PROVINS
Provinsi TENGAH I
P/K RPLA RPLA
514
35 Kab/Kota KAB/
Kab/kota KOTA
RPLA
7.201
573 Kec KECAMATA
Kecamatan N RPLA

74.961
7.809 Desa
Desa DESA/
D/K RPPA KELURAHAN
Ramah Perempuan
8.490 dan Peduli Anak

Kelura 750 Kel


han

Sumber Data: Kementerian Dalam


Negeri, 2020 4
Internasional • RPJMN 2020-2024 VISI
(PerPres 18/2020)
•CEDAW (UU No. 7/1984)
•Beijing Platform for • SDGs 2030 INDONESIA
Action
(1995)
(PerPres 15/2017) 2045
•dll

 Gender sebagai salah satu


Nasional “Pengarusutamaan” dalam
RPJMN 2020-2024
• Inpres No. 9/2000
• UU 17/2007: RPJPN 2005-
 Gender teintegrasi juga ke
2025 beberapa Bab dlm RPJMN
• UU 23/2014: Pemda
• Permendagri 67/2011: Pedoman 2020-2024
Umum Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender di  SDGs Goal #5
Daerah
• Permendagri 90/2019: Klasifikiasi,  SDGs Goals lainnya terkait
kodefikasi dan Nomenklatur “Gender”
Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah
• dll
UU No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan
Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW)
Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah-tindak yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam kehidupan politik dan publik negara dan,
1.
khususnya, wajib memastikan bagi perempuan, setara dengan laki-laki
Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan untuk menjamin bagi mereka hak-hak yang setara
2.
dengan laki-laki dalam bidang pendidikan dan khususnya untuk menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan
Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang kesempatan kerja untuk menjamin,
3.
atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, hak-hak yang sama
Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang pelayanan kesehatan untuk menjamin, atas
4.
dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, akses terhadap pelayanan perawatan kesehatan, termasuk yang berhubungan dengan keluarga berencana

Negara-negara Peserta wajib menjamin bagi perempuan pelayanan yang tepat berkaitan dengan masa kehamilan, kelahiran dan pasca-kelahiran, memberikan pelayanan cuma-cuma
5.
dimana perlu, serta pemberian makanan bergizi yang cukup selama masa kehamilan dan menyusui
Negara-negara Peserta wajib melakukan langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang ekonomi dan kehidupan sosial untuk
6.
menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, hak-hak yang sama

Negara-negara Peserta wajib memperhatikan masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh perempuan pedesaan dan peran penting perempuan pedesaan dalam mempertahankan
7. kelangsungan hidup ekonomi keluarganya, termasuk pekerjaan mereka dalam sektor ekonomi yang tidak dinilai dengan uang, dan wajib melakukan segala langkah yang diperlukan untuk
menjamin pelaksanaan ketentuan Konvensi ini bagi perempuan di daerah pedesaan

Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan di daerah pedesaan dan menjamin, atas dasar
8.
kesetaraan laki-laki dan perempuan, bahwa mereka dapat ikut serta dalam dan mendapat manfaat dari pembangunan pedesaan dan, khususnya, wajib menjamin perempuan hak

9. Negara-negara Peserta wajib memberikan kepada perempuan persamaan hak dengan laki-laki di muka hukum
Negara-negara Peserta wajib memberikan kepada perempuan, dalam semua urusan sipil, kecakapan hukum yang sama dengan laki-laki dan kesempatan yang sama untuk menjalankan
10.
kecakapan tersebut
Negara-negara Peserta wajib memberikan kepada laki-laki dan perempuan hak-hak yang sama berkenaan dengan hukum yang berhubungan dengan mobilitas orang-orang dan
11.
kebebasan untuk memilih tempat tinggal dan domisilinya

Negara-negara Peserta wajib melakukan langkah-tindak yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam semua urusan yang berhubungan dengan perkawinan dan
12.
hubungan keluarga dan khususnya wajib menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan
Beijing Declaration and Platform for Actions (BPfA)
Tahun 1995

12 Area Kritis untuk


mempercepat
Kesetaraan Gender
Sustainable Development Goals
1. Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.
2. Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang
berkelanjutan.
3. Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala
umur.
4. Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang,
menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua
orang.

5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.


6. Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.
7. Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua
orang.
8. Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan
produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.

9. Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta
mendorong inovasi.
Kesetaraan
10. Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di dunia.
11. Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan.
Gender menjadi
12. Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi. prinsip dalam
13. Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. pelaksanaan
14. Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan
pencapaian SDG’s
pembangunan yang berkelanjutan.
No one left behind
15. Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan
secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan,
menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
17 goals
16. Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk
keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
169 target
17. Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang 241 indikator
berkelanjutan.
PEMBANGUNAN KESETARAAN GENDER
DALAM UU 17/2007: RPJPN 2005-2025

• Tercapainya kondisi • Bertahannya kondisi


penduduk tumbuh penduduk tumbuh
• Terkendalinya jumlah
seimbang seimbang
dan laju
• Mengendalikan jumlah • Meningkatnya • Terwujudnya kesetaraan
pertumbuhan penduduk
dan laju pertumbuhan kesetaraan gender gender
• Meningkatnya kesetaraan
penduduk • Meningkatnya tumbuh • Meningkatnya tumbuh
gender
• Meningkatnya kesetaraan kembang optimal, kembang optimal,
• Meningkatnya tumbuh
gender di berbagai bidang kesejahteraan, dan kesejahteraan, dan
pembangunan kembang optimal,
perlindungan anak perlindungan anak
kesejahteraan, dan
• Meningkatnya IPG
perlindungan anak
• Meningkatnya
kesejahteraan dan
perlindungan perempuan
dan anak
PENGARUSUTAMAAN DALAM RPJMN IV (2020-2024)
(PerPres 18/2020)

GENDE Pembangun
an
R Berkelanjut
Akses an
pembangunan
yang merata dan Modal
Transform adil dengan
asi meningkatkan Sosial
Digital efisiensi dan
efektifitas Buda
1 pembangunan ya
Deputi Kesetaraan
10
Hakekat Pembangunan Nasional adalah
untuk mewujudkan kesejahteraan bagi
masyarakat, yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan, serta anak laki-laki dan anak
perempuan…

Pembangunan juga bertujuan untuk


meningkatkan kualitas SDM, baik
sebagai pelaku ataupun penerima manfaat dari
pembangunan itu sendiri, yang dilaksanakan
oleh
berbagai sektor…
11
5 ARAHAN PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA

5
Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan yang Berperspektif Gender

Peningkatan Peran Ibu dan Keluarga dalam Pendidikan/Pengasuhan Anak

Penurunan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Penurunan Pekerja Anak Pencegahan Perkawinan Anak

12
Keterkaitan 5 Arahan Presiden
Pendapatan Masyarakat Desa
Masyarakat Desa
Lebih Sejahtera
Meningkat

Perempuan
Wirausaha Pendapatan
Meningkat Keluarga
Meningkat Keluarga Kasus KtP/A
Lebih Turun
Sejahtera Ketahanan Pangan Pekerja Anak Turun
Keluarga
Membaik

Pengasuhan Membaik Pendidikan Anak


Lebih Tinggi
Perkawinan Anak
Turun
DATA MENUNJUKKAN
MASIH BANYAK
KESENJANGAN
GENDER….
Nasional
 Daerah
DISKRIMINASI GENDER

STEREOTYP MARJINALISAS SUBORDINASI BEBAN KEKERASA


E I GANDA N

DI RUMAH DI RUANG PUBLIK DI TEMPAT


KERJA
SITUASI DAN KONDISI PEREMPUAN

1. IPM: gap perempuan dan laki-laki


2. IPG
3. IDG
4. Perempuan dalam Ketenagakerjaan
5. Keterwakilan Perempuan
6. Perkawinan Anak
7. Perempuan Kepala Rumah Tangga
1. Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)

Variabel Pembentuk:
1.Kesehatan: Angka Harapan Hidup
2.Pendidikan:
(1) Harapan Lama Sekolah
(2) Rata-rata Lama Sekolah
3.Ekonomi: Pengeluaran Per Kapita

Deputi Kesetaraan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia
8 Tahun 2010-2020
0
75,4 75,9 75,9
7 74,8 8
74,2 3 6
8 73,3 73,5 5
71,98 6
6 8 71,92 71,94
7 70,94 71,45 70,18 70,81 71,39
6
68,3 68,
7 67, 9
66,5 67,0 1
4 7 68,6 69,1 69,1
3 9 68,0
7 66,9 67,4 3 8 9
66,2 4 8
2 65,5 8
64,8 7
7 63,4 63,9 6
3
0 3 6
6 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
8 2020
6
IPM Perempuan IPM Laki-Laki IPM
6
6
IPM Perempuan masih berstatus sedang, sedangkan IPM Rendahnya IPM Perempuan
4
laki-laki berkontribusi terhadap rendahnya IPM nasional.
6
sudah berstatus tinggi → kualitas SDM perempuan <
2 laki-laki.
Deputi Kesetaraan
IPM 2019 IPM 2020
DKI JAKARTA 80,77
DKI JAKARTA 80,76
D I YOGYAKARTA 79,97
DI YOGYAKARTA 79,99
KALIMANTAN TIMUR 76,24
KALIMANTAN TIMUR 76,61
KEPULAUAN RIAU 75,59
KEP. RIAU 75,48
BALI RIAU 10 Provinsi di atas 75,38
SULAWESI UTARA
BALI
11 Provinsi di 75,5
72,93
SULAWESI 73
UTARA angka Nasional 72,99 RIAU
BANTEN
atas
angka 72,71
BANTEN 72,44 72,45
SUMATERA BARAT 72,39 SUMATERA Nasional 72,38
JAWA BARAT 72,03 BARAT 72,09
INDONESIA 71,92 JAWA BARAT 71,99
ACEH 71,9 ACEH 71,94
SUMATERA UTARA 71,74 INDONESIA 71,93
JAWA TENGAH 71,73 SULAWESI 71,87
SULAWESI SELATAN 71,66 SELATAN 71,77
JAWA TIMUR 71,5 JAWA 71,71
KEP. BANGKA INDONESIA: 71,3 TENGAH 71,47
BELITUNG 71,26 SUMATERA UTARA INDONESIA: 71,45
JAMBI 71,92% 71,21 JAWA TIMUR 71,4
BENGKULU 71,2 KEP. BANGKA 71,94% 71,29
SULAWESI 71,15 BELITUNG 71,05
TENGGARA 70,91 SULAWESI 70,91
KALIMANTAN UTARA 70,72 TENGGARA 70,63
KALIMANTAN 70,02 BENGKULU 70,01
TENGAH 69,57 JAMBI 69,69
KALIMANTAN 69,5 KALIMANTAN 69,55
SELATAN 69,45 TENGAH 69,49
SUMATERA SELATAN 68,7 KALIMANTAN 68,68
LAMPUNG 68,49 SELATAN 68,49
SULAWESI TENGAH 68,14 KALIMANTAN 68,25
MALUKU 67,65 UTARA SUMATERA 67,66
MALUKU UTARA 65,73 SELATAN 66,11
GORONTALO 65,23 LAMPUNG 65,19
NUSA 64,7 SULAWESI TENGAH 65,09
TENGGARA BARAT 60,84 MALUKU
PAPUA 60,44
KALIMANTAN BARAT Sumber: BPS, 2021 GORONTALO
SULAWESI BARAT MALUKU UTARA
NUSA NUSA
Deputi Kesetaraan
2. Indeks Pembangunan
Gender (IPG)

Variabel Pembentuk:

Sama dengan Variabel Pembentuk IPM,


tetapi yang diukur adalah “angka rasio”, yaitu
Rasio antara IPM Laki-laki dan IPM
Perempuan

Deputi Kesetaraan
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Indonesia Kesenjangan capaian
Tahun 2010-2020 laki- laki dan
10
0 perempuan yang
paling menonjol yaitu
98
rata- rata pengeluaran
96 per kapita
94 Rata-rata pengeluaran perkapita
91,0 90,8 90,9 90,9 91,0 91,0
90,0 90,1 90,3
92 89,4 89,5 3 2 6 9 7 6
7 9 4
2 2
90
88 Rp. 9,2 juta/th Rp.15,8 juta/th
86
84
82
80 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2020
IPG merupakan rasio antaraIPIPM Perempuan dan IPM Laki-Laki.
G
Semakin mendekati 100 semakin kecil kesenjangan pembangunan manusia
(membaik).
Deputi Kesetaraan
IPG 2019 IPG 2020
D I YOGYAKARTA 94,77 D I YOGYAKARTA 94,8
DKI JAKARTA 94,71 DKI JAKARTA 94,6
SULAWESI UTARA 94,53 SULAWESI UTARA 3
SUMATERA BARAT 94,09 SUMATERA BARAT 94,4
94,17
BALI 15 Provinsi di atas 93,72 BALI 2
93,79
KEPULAUAN RIAU 93,10 KEPULAUAN RIAU 15 Provinsi di 93,31
SULAWESI angka Nasional 93,09 MALUKU 92,97
SELATAN 93,04 SULAWESI atas
angka 92,86
MALUKU NUSA 92,72 SELATAN
NUSA TENGGARA… 92,73
TENGGARA TIMUR 92,40 SUMATERA SELATAN Nasional 92,38
SUMATERA INDONESIA: 92,01 JAWA TENGAH 92,18
SELATAN 91,89 ACEH SULAWESI 92,07
SULAWESI 91,07% 91,84 TENGAH 91,87
TENGAH JAWA 91,67 BANTEN JAWA TIMUR 91,74
TENGAH 91,19 INDONESIA INDONESIA: 91,07
ACEH BANTEN 91,07 BENGKULU 91,06
BENGKULU 90,91 SUMATERA UTARA 91,06% 91
INDONESIA JAWA 90,71 SULAWESI TENGGARA 90,67
TIMUR 90,56 90,5
SUMATERA 90,40 NUSA TENGGARA… 90,45
UTARA SULAWESI 90,39 LAMPUNG 90,33
TENGGARA NUSA 89,76 MALUKU UTARA 89,55
TENGGARA BARAT 70,72 SULAWESI BARAT 89,43
LAMPUNG 89,26 JAWA BARAT 89,2
SULAWESI BARAT 89,09 KALIMANTAN TENGAH 89,0
MALUKU UTARA KEP. BANGKA… 3
88,92
89,00
JAWA BARAT 88,61 KALIMANTAN SELATAN 88,86
KALIMANTAN 88,44 JAMBI RIAU 88,41
TENGAH KEP. 88,43 KALIMANTAN BARAT 88,14
BANGKA 87,00 GORONTALO 86,87
BELITUNG 86,83 KALIMANTAN UTARA 86,73
KALIMANTAN 86,81 KALIMANTAN TIMUR 86,67
SELATAN 85,98 PAPUA BARAT 85,7
JAMBI RIAU 82,74 PAPUA 82,91
KALIMANTAN 80,05 79,59
UTARA
GORONTALO
Deputi Kesetaraan
Sumber: BPS, 2021
Angka Harapan Hidup
Tahun 2020
76,83
76,3 76,21

75
74,8
74,44 73,46
74,03
73,55 73,67
73,22 73,27 73,37
73,07
72,67 72,54 72,56
72,61 72,59 72,51
71,91 71,86 71,9 71,93
71,66
71,45 71,27 71,3
71,08 71,1
70,62 70,63 70,72
70,28
70,09
70,32 69,59
69,75 69,82
69,27 69,42 69,31
68,96 68,8
68,78 68,77
68,68
68,39
68,04 68 68,08 68,08 67,93 67,9
67,84 67,65
67,59 67,47
67,22
67,02
66,76 66,77
66,43
66,14

65,15
64,63
64,12 64,2 64,02

63,2

Sumber: BPS, 2021


Deputi Kesetaraan
Rata-rata Lama
Sekolah Tahun
2020
11,5

10,34
10,25 1 0,7… 10,22
10,07
9,96
9,82
9,68 9,65
9,54
9,4 9,9
9,51 9,46 9,47
9,33 9,8
9,1 9,18
9,07
8,91 8,97 8,89 8,9
9,2 8,7 9,2
9,1 8,57 9,1 9,4 8,63
8,8 8,8 8,36 8,41 8,3 8,8
8,16 8,08 8,5 8,6
8,19
8,6
8, 7
8,5 8,01
8,4 7,88 0
8,2 8,2
8,1 8,1 8,1
78,5, 7,43
7,9 7,8
03
7,7
7,6 7,6
7,3 7,3
7,2 7,2

6,8
6,6

5,8

Sumber: BPS, 2021


Deputi Kesetaraan
Harapan Lama
Sekolah Tahun
15,65
39 2020 13,04
12,93

14,48
14,41
14,25 14,28

14
13,9 13,87 13,82
13,69 13,71 13,74 13,71
13,56 13,61 13,63 13,7627
13,51 13,55
13,41 13,41 13,48 13,47
13,38 13,36
13,19 13,23 13,25
13,13 13,17 13,214
13,09 13,08 13,07 13,07
12,94 12,97 12,94 9 12,99 12,93 12,99
12,88 12,84 12,79 12,89 12,89
12,7
12,76 12,8
12,73
12,62 1 2 ,7 12,64
12,54 12,57 1122,,66 12 ,
1122,5,5
67 617
6
12,4 12,14

11,97
11,3

10,7
7

Sumber: BPS, 2021


Deputi Kesetaraan
PENGELUARAN PER KAPITA (Ribu Rupiah/Org/Thn) per Provinsi
TAHUN 2020
22.614

20.222
19.075
17.969 17.958
17.050 17.027 16.940
16.707
15.935 16.108 15.893
15.498 15.275 15.031 15.463
15.05815.031 14.748 16.742 14.898
14.510 14.268 14.182 14.079
13.351 13.314 13.340 13.177
12.990
12.541 12.233
11.889 11.607
13.465
13.000
12.462 10.489 10.455

10.309 9.980 9.822


9.707 9.724 9.976
9.289 9.075
8.987 8.777 9.004
8.103 8.176 8.159 8.000
7.720 7.937 7.729 7.619 7.629
7.213 7.366 7.192 6.943 6.910 6.850
6.134
5.665 5.657
5.252

3.999

Sumber: BPS, 2021


Deputi Kesetaraan
3. Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG)

Variabel Pembentuk:
1.Angka Partisipasi Perempuan di Parlemen
2.Perempuan sebagai Tenaga Profesional
3.Sumbangan Pendapatan Perempuan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Indonesia Keterwakilan di Parlemen

77
Tahun 2010-2020
75,24 75,57 20,52

75

79,48
73 72,1
71,74
71,39
70,68 70,83
71 70,46
70,07 Laki-laki
Perempuan

69

67 Tenaga Profesional

65
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
IDG 47,46
52,54

IDG menilai sejauh mana pemberdayaan gender dalam


peran aktif di dunia politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi. Laki-laki
Perempuan

Deputi Kesetaraan
IDG 2019 IDG 2020
KALIMANTAN TENGAH 83,2 KALIMANTAN TENGAH 82,41
SULAWESI UTARA 79,1 SULAWESI UTARA 78,98
MALUKU UTARA 5 Provinsi di 77,5 MALUKU UTARA 5 Provinsi di 77,28
76,01
SULAWESI SELATAN
MALUKU INDONESIA
atas
angka 75,77
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGAH atas
angka
76,32
75,78
DKI JAKARTA Nasional 75,24 INDONESIA MALUKU
Nasional 75,57
KALIMANTAN 75,14 DKI JAKARTA DI 75,54
SELATAN 74,6 YOGYAKARTA 75,16
SULAWESI TENGAH 74,49 SUMATERA 74,73
SUMATERA INDONESIA 74,45 SELATAN NUSA 74,64
SELATAN D I 73,59 74,53
YOGYAKARTA : 75,24% 73,37
TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN INDONESIA 74,48
NUSA TENGGARA 73,04
TIMUR 72,27
SELATAN
JAWA TIMUR
: 75,57% 73,03
72,54
JAWA TIMUR 72,18 SULAWESI 72,16
BALI JAWA TENGAH 71,4 TENGGARA 71,73
SULAWESI 70,67 BALI 70,74
TENGGARA 69,78 JAWA TENGAH 70,48
GORONTALO 69,48 GORONTALO 70,24
BENGKULU 69,23 BENGKULU JAWA 69,06
JAWA BARAT 69,17 BARAT LAMPUNG 68,76
LAMPUNG 68,83 BANTEN 68,7
RIAU 70,72 RIAU KALIMANTAN 68,07
BANTEN 67,76 BARAT SUMATERA 67,52
KALIMANTAN 65,97 UTARA 66,72
BARAT SUMATERA 65,92 PAPUA 65,92
UTARA 65,65 SULAWESI BARAT 65,86
JAMBI SULAWESI 65,37 JAMBI KALIMANTAN 65,54
BARAT 63,31 TIMUR KALIMANTAN 64,31
KALIMANTAN 61,59 UTARA 63,47
TIMUR 61,52 ACEH PAPUA BARAT 62,17
PAPUA ACEH 61,48 KEP. RIAU 62,02
KEPULAUAN RIAU 59,09 SUMATERA BARAT 58,28
PAPUA BARAT 52,96 KEP. BANGKA 53,03
KALIMANTAN UTARA 51,91 BELITUNG NUSA 51,96
SUMATERA BARAT Sumber: BPS, 2021 TENGGARA BARAT
KEP. BANGKA
Deputi Kesetaraan
Angka Partisipasi Perempuan di
Parlemen Tahun 2020
33,33

29,27
28,40
26,67 26,67 26,67

23,26
21,70 21,62 21,09
20,83
20,00 20,00 20,00
19,05 18,80 18,46
18,33 18,18 18,18 17,65
16,36 16,28

14,55 14,55 14,29 14,29 13,85


13,00
11,11 11,11 11,11

4,62 4,44

1,56

Sumber: BPS, 2021 3


0
Perempuan sebagai Tenaga Profesional
Tahun 2020

58,97
57,31
54,47 54,37 54,26 53,69 53,59
53,26 53,12 53,05 52,84 52,73 52,58
51,90 51,70 51,35
50,51 50,20 50,13 49,65 49,63
49,12 48,76
46,84 46,12 46,12 46,10 45,95 45,86
44,85
43,97 43,02
42,17 41,49

35,48

Sumber: BPS, 2021 31


SUMBANGAN PENDAPATAN PEREMPUAN TAHUN
2020

43,56

40,82
37,26
38,55 38,06 37,22
37,57
36,75 36,61 36,57 36,51 36,27 36,12
35,81
35,24 35,21 34,99 34,83
34,29
33,63 33,11
32,55 32,5
31,74 31,1 30,26 30,1
28,83 28,3129,52
27,82

27,03 26,89 26,58

24,17

Sumber: BPS, 2021


4. PEREMPUAN DALAM
KETENAGAKERJAAN

33
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Provinsi, dan Jenis Kelamin, Tahun 2019

83,9 86,01 86
86,13 85,39 83,92 85,84 83,77 83,43 83,98 83,13
81,02 81,37 83,73 84,34 83,35 84,12 81,79 83,38 82,43 81,95
84,31 82,49
81,84 82,09 78,92
83,24 81,76
84,22 80,41 83,06 84,08 80,76 81,45
75,92

65,86 66,7
64,28

56,8 55,17 55,33 55,22 56,46 58,52 54,68 55,13 53,26


54,01 51,94 51,2 48,25 48,02 46,45 52,87 51,6 50,32 52,66 51,89
46,04 45,9 46,71 49,72 50,14 47,59
45,45 47,03 44,86 47,41 45,7 45,27

Sumber: Profil Perempuan Indonesia


Perempuan Laki - laki
2020

Perempuan mengalami banyak kesulitan dalam memulai, mempertahankan dan mengembangkan usaha
dibandingkan laki-laki, diantaranya karena norma gender yang diskriminatif, tingginya beban pekerjaan
pengasuhan tak berbayar, rendahnya akses terhadap asset produktif, kurangnya kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan, sulitnya akses finansial, kurangnya mentor dan jejaring usaha, serta kebijakan-
kebijakan yang tidak ramah gender…
Sumber: UNICEF & UNDP, Adressing Gender Barriers to Entrepreneurship and Leadership Among Girls and Young Women in South-East Asia (2021)

Deputi Kesetaraan
5. KETERWAKILAN
PEREMPUAN

35
NAMA PROVINSI JUMLAH CALON DPD LAKI-LAKI DPD % KETERPILIHAN
PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

ACEH 26 4 0 100 0
SUMATERA UTARA 18 3 1 75 25
SUMATERA BARAT 23 3 1 75 25
RIAU 27 2 2 50 50

Keterwakilan Perempuan
JAMBI 21 2 2 50 50
SUMATERA SELATAN 33 0 4 0 100
BENGKULU 11 2 2 50 50

di DPD RI
LAMPUNG 25 3 1 75 25
KEP. BANGKA BELITUNG 14 4 0 100 0

KEP. RIAU 12 4 0 100 0


DKI JAKARTA 26 2 2 50 50
JAWA BARAT 49 3 1 75 25
JAWA TENGAH 20 1 3 25 75
DI YOGYAKARTA 11 3 1 75 25 30,14%
JAWA TIMUR 28 2 2 50 50
28%
BANTEN 26 3 1 75 25
26,00%
BALI 22 4 0 100 0
NTB 27 3 1 75 25
NTT 36 2 1 50 25
KALIMANTAN BARAT 20 2 2 50 50
19,80%
KALIMANTAN TENGAH 20 3 1 75 25
KALIMANTAN SELATAN 14 4 0 100 0
KALIMANTAN TIMUR 27 4 1 100 25
SULAWESI UTARA 23 2 2 50 50
SULAWESI TENGAH 21 4 0 100 0
SULAWESI SELATAN 22 3 1 75 25
SULAWESI TENGGARA 46 2 2 50 50
GORONTALO 29 2 2 50 50
SULAWESI BARAT 30 4 0 100 0
MALUKU 29 1 3 25 75
MALUKU UTARA 24 3 1 75 25
PAPUA 14 3 1 75 25 2004 2009 2019
PAPUA BARAT 10 4 0 100 0
2014
KALIMANTAN UTARA 23 3 1 75 25 Sumber: Diolah oleh Asdep Polhuhankam, KemenPPPA
TOTAL 807 94 42 69,1 30,9 2019

Sumber: Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia https://www.puskapol.ui.ac.id/infografis-pemilu-2019


No. Provinsi Perempuan % Laki-Laki % Jumlah Kursi
1 Aceh 9 11,1 72 88,9 81
2 Sumatera Utara 13 13,0 87 87,0 100
3 Sumatera Barat 4 6,2 61 93,8 65

Keterwakil 4
5
6
Riau
Kep. Riau
Jambi
11
5
8
16,9
11,1
14,5
54
40
47
83,1
88,9
85,5
65
45
55

an 7
8
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
16
2
21,3
4,4
59
43
78,7
95,6
75
45

Perempuan
9 Bengkulu 7 15,6 38 84,4 45
10 Lampung 17 20,0 68 80,0 85
11 DKI Jakarta 23 21,7 83 78,3 106
12 Jawa Barat 24 20,0 96 80,0 120

di 34 DPRD 13
14
Banten
Jawa Tengah
15
23
17,6
19,2
70
97
82,4
80,8
85
120
15 D.I. Yogyakarta 10 18,2 45 81,8 55
Provinsi 16
17
Jawa Timur
Bali
20
9
16,7
16,4
100
46
83,3
83,6
120
55

Indonesia
18 Nusa Tenggara Barat 1 1,5 64 98,5 65
19 Nusa Tenggara Timur 12 18,5 53 81,5 65
20 Kalimantan Barat 9 13,8 56 86,2 65
21 Kalimantan Tengah 16 35,6 29 64,4 45
22 Kalimantan Selatan 11 20,0 44 80,0 55
23 Kalimantan Timur 11 18,18 44 81,82 55
24 Kalimantan Utara 4 11,4 31 88,6 35
25 Sulawesi Utara 12 26,7 33 73,3 45
26 Sulawesi Tengah 12 26,7 33 73,3 45
27 Sulawesi Selatan 24 28,2 61 71,8 85
28 Sulawesi Tenggara 8 17,8 37 82,2 45
29 Gorontalo 12 26,7 33 73,3 45
30 Sulawesi Barat 5 11,1 40 88,9 45
31 Maluku 10 22,2 35 77,8 45
32 Maluku Utara 11 24,4 34 75,6 45
33 Papua 8 14,5 47 85,5 55
34 Papua Barat 7 15,6 38 84,4 45
Sumber: diolah dari KPU RI 2019 dalam Kemen-PPPA 2019 hal. 52-53 Jumlah Total 387 17,5 1820 82,5 2207
6. PERKAWINAN
ANAK

38
PERKAWINAN ANAK

Prevalensi Perkawinan Anak di Indonesia (%)


16 14,67
14,08
14 13,48 13,97 14,02 13,59 13,55
12,14
12 11 ,11 11 ,54 11 ,21 10,82 10,35
10

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2020
Menikah sebelum 18
Prevalensi Perkawinan Anak dihitung daritahun
perempuan berusia 20-24 tahun yang menikah sebelum usia 18
tahun.
Target RPJMN 2020-2024: 8,74 persen pada akhir tahun
2024.
39
39
Proporsi Perempuan Umur 20-24 Tahun Yang Berstatus Kawin Sebelum Umur 18 Tahun,
Menurut Provinsi, Tahun 2020
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Barat Sulawesi 17,14
Kep. Babel: 18,76%
Barat 17,12
Nusa Tenggara Barat 16,61
Kalimantan Tengah 16,35
Kalimantan Selatan 16,24
Sulawesi Tenggara Maluku
Utara Sulawesi Tengah
21 Provinsi di atas 15,29
16,09

angka Nasional
Gorontalo 14,89
Jambi Sulawesi Utara 14,73
Papua Sumatera Selatan 14,03
Papua Barat Kalimantan 14,01
Utara 13,78
Jawa Barat 13,44
Kalimantan Timur Sulawesi 12,91
Selatan 12,70
Bengkulu Jawa Timur 11,96
Indonesia Lampung Jawa 11,79
Tengah 11,25
Nusa Tenggara Timur 10,68
Riau Bali 10,67
Kepulauan Riau 10,35 INDONESIA: 10,35%
Maluku Banten Sumatera 10,24
Utara 10,05
Aceh 9,22
Sumatera Barat DI 9,19
Yogyakarta DKI Jakarta 8,79
7,31
6,84
6,23
5,95
5,43
5,03
1,83 Sumber: BPS, 2021
1,45 DKI : 1,45 %
DAMPAK PERKAWINAN ANAK
MENGHAMBAT IPM, IPG, IDG, SDGs…
Putus
Pendidikan
Sekolah

*AKI
Ibu *Ca. Serviks
Kesehatan *Preeklamsia SDGs
Goal
Anak *AKB
*Stunting
5.3
DAMPAK
*BBLR
PERKAWINAN IPM
ANAK
SDGs
Ekonomi Pekerja Anak Goal 1, 2,
3, 4, 5, 8,
10, 16
Upah Rendah KEMISKINAN

KDRT, KTA, Kesehatan


Mental
Lainnya
Identitas Anak

Pola Asuh Salah ke anak


Sumber: Deputi Bidang PHA, KemenPPPA, 2019
7. PEREMPUAN KEPALA RUMAH
TANGGA

42
Persentase Kepala Tangga Perempuan, Tahun 2019
NTB
20,37
21,99 NTB: 21,99
DIY 19,91
Suls 19,8
el 18,29 4
Ac 17,48
eh 17,44
NT 17,36
T 17,23
Sum 16,84
bar 16,56
16,37
DKI
Jak
15,46
14,95 INDONESIA: 15,46%
art 14,56
a 14,44
Jati 14,31
m 14,17
Su 13,08
mu 12,53
Sumber: BPS, Susenas 2019
t 12,44
Jat 12,37
en 11,81
g 11,76
Sul 11,67
tra 11,55
Kal 11,53
sel 11,36
IN 11,23
DO 11,12
NE 10,83
SIA 10,49
Gor 10,36
ont 8,87
alo
Jaba
8,69 Papua: 8,69 43
TARGET
2020-2024
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER
(IPG)
91,5

91,4

91,3 91,39

91,2

91,1

91

90,9
90,99

90,8

90,7
2018 Target 2024

Sumber: RPJMN 2020-2024


INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER
(IDG)
75

74,5 74,72
74

73,5

73

72,5

72
72,1
71,5

71

70,5
2018 Target 2024

Sumber: RPJMN 2020-2024


TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN
KERJA (TPAK) PEREMPUAN

55,5

55

54,5 55
54

53,5

53

52,5

52

51,5 51,88
51

50,5

50
2018 Target 2024

Sumber: RPJMN 2020-2024


TINGKAT PENYELESAIAN PENDIDIKAN (%)

100
94,78
95 91,8
89,49
90

85 81,7
80
76,47
75

70

65
61,52
60

55
SD/MI/sederajat
50 SMP/Mts/sederajat
2019 Target 2024 SMA/SMK/MA/sederajat
Sumber: RPJMN 2020-2024
48
ANGKA KEMATIAN IBU
(PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP)

305

183
305 ANGKA KEMATIAN IBU DALAM
SETIAP 100.000 KELAHIRAN HIDUP
(SUPAS, 2015)

2015
2019 Target 2024
Sumber: RPJMN 2020-2024
ANGKA KEMATIAN BAYI
(PER 1000 KELAHIRAN HIDUP)

24

16
24 ANGKA KEMATIAN BAYI
PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
(SDKI, 2017)

2017
2019 Target 2024
Sumber: RPJMN 2020-2024
PREVALENSI STUNTING
(PENDEK DAN SANGAT PENDEK) PADA
BALITA

27,7%

14%

2019 Target 2024


Sumber: RPJMN, 2020-2024
PREVALENSI WASTING
(KURUS DAN SANGAT KURUS) PADA BALITA

10,2%

7%

2019 Target 2024


Sumber: RPJMN, 2020-2024
JAWA
TENGAH
PROVINSI JAWA
TENGAH
VISI
“MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN
BERDIKARI”
TETEP MBOTEN KORUPSI, MBOTEN NGAPUSI
MISI
1.Membangun masyarakat jawa tengah yang religius,
toleran dan guyup untuk menjaga Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2.Mempercepat reformasi birokrasi serta memperluas
sasaran ke Pemerintah Kabupaten/Kota
3.Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan
memperluas lapangan kerja untuk
mengurangi kemiskinan dan pengangguran
4.Menjadikan masyarakat Jawa Tengah, lebih
sehat, lebih pintar, lebih berbudaya, dan
mencintai lingkungan
IPM PROVINSI JAWA
TENGAH TAHUN
2020

82,2183,0583,14
78,99
75,8676,98
73,9574,1074,2574,9875,0075,0775,56
71,7771,8771,9871,9972,2272,2972,68
67,4568,2268,3968,6568,84 68,9769,5769,6369,8169,8769,8769,9570,0270,25
66,1166,32

17 Kab/Kota di bawah
angka Nasional
IPM Laki-laki dan Perempuan
di Kab/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun
2020
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
85,22 86,24
81,59
83,24
80,21
78,44 78,65
77,46 77,88 78,01 78,15 78,90 78,90
79,15
76,31 76,44 76,45 76,82 77,29 75,33
74,55 74,90 75,06 75,13 75,82 75,87 75,87 75,94 72,98 72,78 71,77 73,76
73,39 74,03 74,45 74,46
70,75 71,41 71,63 71,90 72,70 72,70 73,23 70,69 70,91 71,16 70,77
69,22 68,89 68,28 69,22
67,67 67,43 67,05 66,52
66,08 64,44 65,09 65,62 66,40 65,44 64,81
63,08 64,22 63,22 63,04 63,78
62,91
61,50
59,82
58,15 58,15

Deputi Kesetaraan
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG)
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017-
2020
92,18

91,95
91,94

91,89

2017 2018 2019 2020

Deputi Kesetaraan
IPG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020

96,84
96,1796,3896,4996,52

94,9695,1795,1895,2795,2895,
3195,49
92,18 94,19
91,4791,5091,6291,81
90,9090,9991,0691,08
93,0593,
92,4892,7592,7592,78
88,27 1893,19
86,7987,00
86,3686,69
85,8386,14

83,88

16 Kab/Kota di bawah
angka Nasional
Angka Harapan Hidup Prov Jateng
Tahun 2020

76,3

72,51

Sumber: BPS, 2021


Harapan Lama Sekolah Prov Jateng
Tahun 2020

12,79

12,7

Sumber: BPS, 2021


Rata-rata Lama Sekolah Prov Jateng
Tahun 2020

11,42
11,25
11,11 11

9,96

9,33 9,38 10,1610,3


10,06
9,17 9,06
8,85 10,16 8,88
8,64
8,31 8,41 8,45
8,16 8,87 8,28
7,97 7,98 8,04 8,08 8,1 8,78
7,92
7,72 7,6
8,18 7,53 7,437,28
7,46 7,48 8,07 8,02 8,02
7,367,4
6,9 7,77,02 7,63 6,95
6,77
7,24 7,24 7,1 7,297,25
6,87 6,93 6,91 7,127,22 7,016,84
6,8 6,68
6,49 6,57 6,61 6,5 6,536,57
6,3 6,32
5,94
5,45

Sumber: BPS, 2021


PENGELUARAN PER KAPITA PROV JATENG TAHUN
2020

19523

18088
17340
16975
16609
161218640
15281 15359 15146
150311531 14504 14597
14526 14214 14842 14725 14932 4
14392 14465
3 14004
13382 13364 13141 13619 15176
12733 12882 12899 14287
12259 11988 12466
11636 13504
11309 11022
10549 12464
11439 11733 11775 120616192
10875 110219129 10464 10567 4
9724 9854 2
9416 9329 9601
8767 8644
8436 8357
7901 8207820 83418613 8163
5 7461 7461
7156 7135 6943
5841 5899

Sumber: BPS, 2021


INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER (IDG)
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017-
2020
75,10

74,03

72,18

71,73

2017 2018 2019 2020

Deputi Kesetaraan
IDG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN
2020

90,00
84,21
81,95 80,95
79,42
80,00 77,98 76,96 76,35
76,07 75,40 75,57
74,67 74,29 73,20
72,12 71,74 71,73 71,68 71,56 70,27 70,22 69,83 69,65 69,42
70,00 66,89 66,85 66,69 65,78 65,20 65,18
64,37 64,07 63,81 61,93
60,00 58,29 57,18
55,76

48,70
50,00

40,00

30,00 21 Kab/Kota di bawah


20,00
angka
Nasional
10,00

0,00
Angka Partisipasi Perempuan di Parlemen Prov
Jateng Tahun 2020
33,33
32
31,11

27,91

26

26

22 22 22,22 22,22 22,22 24


24,44
20 20 20 20,41
18,37 18,8
17,78

16 16 16,33
15,56 16
14
13,33 13,64
12 12 12
11,11 11,36

8,82 8,89

4,44
18 Kab/Kota di bawah
angka
Nasional

Sumber: BPS, 2021 6


5
Perempuan sebagai Tenaga Profesional Prov Jateng
Tahun 2020

60,72

55,2 55,89
53,96 54,2 54,28 54,55 55,07
52,64
51,58 51,86 52,69
50,2 50,51 50,65 51,06 51,15 52,75
48,8 48,95 48,95 49,42 49,87
47,13 47,93
48,14 48,28
46,1
45,96
44,76 45,31 45,41 45,43 45,64
43,97 44,13

18 Kab/Kota di bawah
angka Nasional

Sumber: BPS, 2021 66


SUMBANGAN PENDAPATAN PEREMPUAN PROV JATENG
TAHUN 2020
45,72
44,07
41,97
40,73
40,79
38,74 39,2 41,02
37,82 38,11
37,13 37,14 37,72 41,05
41,42
35,2234,88
35,27
34,03 34,29

31,36 31,78
30,62 30,87
30,19
28,43 28,5 28,88 29,08

26,29 26,44
25,56 25,79
24,67 25,2
23,66

17 Kab/Kota di bawah
angka Nasional

Sumber: BPS, 2021


TPAK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN
2020

76,6
74,5 74,69 75,07 75,11
73,55
71,23 71,26 71,9
66,45 66,52 66,65 66,66 69,43 69,63 69,69 69,77 69,78 69,79 69,89 69,89 69,92 70,05 70,23 70,5
64,57 65,17 65,57 67,61 67,79 68,33 68,44 68,74 68,84
63,85

58,73

15 Kab/Kota di bawah
angka Nasional

Sumber: BPS Jateng, 2021


N STATUS APE HASIL FINAL N STATUS APE HASIL FINAL
PEMDA PEMDA
O 2018 2020 O 2018 2020

Provinsi Jawa Tengah Mentor Mentor 16 Batang Madya Madya

17 Pemalang Madya Madya


1 Wonosobo Mentor Utama
18 Tegal Madya Madya
2 Rembang Mentor Mentor
19 Kota Surakarta Madya Madya
3 Kebumen Utama Utama
20 Kota Salatiga Madya Madya
4 Jepara Utama Utama
21 Kota Semarang Madya Utama
5 Brebes Utama Utama
22 Kota Pekalongan Madya Utama
6 Kota Magelang Utama Utama
23 Kudus Pratama Madya
7 Purworejo Madya Utama
24 Boyolali Pratama Pratama
8 Banyumas Madya Madya
25 Kendal Non APE Pratama
9 Magelang Madya Utama
26 Grobogan Non APE Madya
10 Pekalongan Madya Madya
27 Semarang Non APE Pratama
11 Cilacap Madya Madya
28 Sukoharjo Non APE Non APE
12 Sragen Madya Utama
29 Wonogiri Non APE Pratama
13 Pati Madya Madya
30 Purbalingga Non APE Pratama
14 Demak Madya Utama
N STATUS APE HASIL FINAL
PEMDA
O 2018 2020

32 Karanganyar Non APE Pratama

33 Blora Non APE Pratama

34 Banjarnegara Non APE Pratama

35 Kota Tegal Non APE Madya

Kategori (2018) Kab/Kota Kategori (2020) Kab/Kota


Mentor 2 Mentor 1
Utama 4 Utama 12
Madya 16 Madya 13
Pratama 2 Pratama 8
Non APE 11 Non APE 1
Total 35 Total 35
Data Evaluasi Pelaksanaan PUG di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
(1)
No Prasyarat PUG Pelaksanaan
1 Komitmen • Komitmen Provinsi Jawa Tengah tentang PUG sudah cukup baik dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur nomor 71 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Provinsi Jawa Tengah. Terdapat kebijakan operasional dan arahan kepada
kabupaten/kota tentang pelaksanaan PUG. Untuk memperkuat komitmen saat ini sedang diproses penyusunan Perda tentang PUG.

2 Kebijakan • RPJMD sebagai salah satu indikator kebijakan sudah responsive gender. Demikian pula Renstra Dinas PPPA, Pengendalian Penduduk
dan KB serta OPD lainnya juga sudah responsif gender.
3 Kelembagaan • Organisasi yang menangani Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak di Provinsi Jawa
Tengah adalah Dinas P3A, Pengendalian Penduduk dan KB. Unit kerja yang menangani PUG
adalah non eselon berada di bawah Seksi kualitas hidup perempuan

• Tim Teknis PUG sudah dibentuk sejak 2010 yang bertugas menangani analisis gender. Focal point
sudah ada di semua Perangkat daerah, tim driver juga sudah ada dan sudah berfungsi dengan
baik

• Rencana aksi daerah tentang PUG belum ada dan sedang disusun sampai tahun 2023, masih
menyatu dengan Rencana Aksi Daerah tentang SDGs.
4 SDM dan Anggaran • Sumberdaya. Sumberdaya manusia yang mendukung pelaksanaan PUG di Jawa Tengah cukup
memadai seperti
perencana, auditor dan fasilitator PUG/PPRG.

• Dana yang digunakan untuk fasilitasi PUG yang ada di Dinas PPPAP2KB juga cukup memadai
termasuk untuk fasilitasi PPRG ke Kabupaten/Kota. Begitu juga dana yang ada di Bappeda,
Badan Keuangan dan di Inspektorat. Namun dana yang ada di Perangkat Daerah termasuk dana
untuk mendukung kegiatan tematik PD yang bersangkutan.
5 Data, Sistem • Forum data dan data terpilah juga sudah ada termasuk statistic gender dan profil Gender dan 71
Informasi system data ini sudah
Data Evaluasi Pelaksanaan PUG di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
(2)

No Prasyarat PUG Pelaksanaan

6 Pedoman dan • Modul pelatihan sudah ada dan Pedoman teknis sudah tercakup
Metode pada
Pedoman Pelaksanaan PUG berdasarkan Pergub no 71 tahun
2017.
• Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis
kesenjangan gender di
Jawa Tengah adalah metode GAP dan Proba
7 Peran serta • Peran serta Masyarakat, termasuk Perguruan tinggi dan Dunia Usaha sebagai
masyarakat jejaring dalam pelaksanaan PUG cukup bagus dan Forum Partisipasi Publik untuk
Kesejahteraan Perempuan dan anak (PUSPA) sudah terbentuk sejak tahun 2017.

72
Memberdayakan &
melindungi hak
perempuan
menentukan
kemajuan bangsa
di masa kini dan
masa depan…

73
HOW

HOW
HOW?
PENGARUSUTAMAAN GENDER

dan

Suatu Strategi pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan,
permasalahan laki-laki dan perempuan, anak laki-laki dan perempuan,
penyandang disabilitas dengan memperhatikan kelas (kaya/miskin),
lokasi, usia, etnisitas ke dalam perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan,
program dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan
untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.
Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan

Akses yang sama terhadap


Kesetaraan dalam
Tidak adanya sumberdaya dan dalam
mencapai sebuah peran memperoleh manfaat
diskriminasi antara
perempuan dan laki-laki kepemimpinan dari berbagai bidang
Aktif berpartisipasi dan kontrol pembangunan
atas pembangunan

”Menjadi tugas kita bersama untuk memastikan


terciptanya kebijakan, program dan kegiatan yang
responsif gender”

76
Faktor Kesenjangan Gender Dilihat
Akses, Partisipasi, Kontrol, dan
dari
Manfaat

AKSES
KONTROL
Peluang bagi laki-laki &
Kemampuan untuk
perempuan
kewenangan
untuk menjangkau/
laki-laki & perempuan
memperoleh sumberdaya
untuk mengambil
pembangunan
keputusan

PARTISIPASI MANFAAT
Keikutsertaan bagi laki- Hasil guna yang
laki & dirasakan dan
perempuan dalam proses dinikmati laki-laki &
kegiatan pembangunan perempuan dari proses
pembangunan

7
Deputi Kesetaraan
MANFAAT
PUG

Kebijakan, program, kegiatan dan anggaran pembangunan


02 tepat sasaran, menyasar pada kelompok masyarakat yang
memang membutuhkan.

Mendukung dan meningkatkan akuntabilitas


03 kinerja instansi pemerintah.
BAGAIMANA
PENGUATAN
KELEMBAGAAN PUG
DIIMPLEMENTASIKAN??
Bagaimana peran 4 Lembaga
Driver… ?
INSPEKTORA
T
Peran Kelembagaan PUG dalam Penyusunan PPRG
(1)
Dokumen Peran Kelembagaan PUG
RPJMD • Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota selaku Ketua Pokja PUG
memastikan bahwa analisis gender, hasil riset, dan hasil evaluasi
digunakan dalam menyusun RPJMD
• Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota selaku Ketua Pokja PUG
melakukan verifikasi terhadap Renstra SKPD yang responsif gender

RENSTRA SKPD • Kepala SKPD selaku Anggota Pokja PUG memastikan tersedianya data
terpilah gender berdasarkan isu strategis
• Kepala SKPD selaku Anggota Pokja PUG memastikan isu strategis
berdasarkan prioritas nasional dan daerah, MDGs, SPM, dan lain-lain
telah menggunakan analisis gender.
• SKPD yang membidangi pemberdayaan perempuan selaku Sekretariat
Pokja PUG memberi asistensi kepada SKPD dalam penyusunan
Renstra SKPD responsif gender

RKPD Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota selaku Ketua Pokja PUG memastikan


program-program prioritas berdasarkan issu prioritas telah
menggunakan analisis gender
Peran Kelembagaan PUG dalam Penyusunan PPRG
(2)
Dokumen Peran Kelembagaan PUG
RENJA SKPD • Focal point PUG (Perencana SKPD) memastikan ketersediaan data
terpilah gender
• Kepala SKPD selaku anggota Pokja PUG memastikan bahwa program
dan kegiatan yang disusun perencana SKPD berdasarkan isu strategis
telah menggunakan analisis gender. berdasarkan isu strategis telah
menggunakan analisis gender
• SKPD yang membidangi Pemberdayaan Perempuan selaku Sekretariat
Pokja PUG memberi asistensi kepada SKPD dalam penyusunan
Renstra SKPD responsif gender
KUA-PPAS • Bappeda memastikan isu dan program prioritas sudah menggunakan
analisis gender (GAP)
• Bappeda dan Tim Teknis ARG mengkomunikasikan dan
mengkoordinasikan kepada TAPD bahwa isu dan program prioritas
mendapat pagu anggaran yang proporsional
• Tim Teknis ARG dan TAPD memastikan ketersediaan pagu indikatif
untuk isu dan program prioritas
Peran Kelembagaan PUG dalam Penyusunan PPRG
(3)
Dokumen Peran Kelembagaan PUG
RKA SKPD • Kepala SKPD memastikan program prioritas sudah menggunakan GBS
• Kepala SKPD Keuangan memastikan bahwa pedoman penyusunan
RKA SKPD dilampiri dengan GBS
• Tim ARG dan TAPD memastikan bahwa program prioritas responsif
gender mendapat pagu indikatif yang proporsional
• Badan Pemberdayaan Perempuan selaku Sekretariat Pokja PUG
memberi asistensi kepada SKPD dalam penyusunan GBS dan RKA
SKPD responsif gender

APBD TAPD yang unsur didalamnya termasuk Badan Pemberdayaan


Perempuan mengkompilasi program/kegiatan yang telah menggunakan
GBS dan anggarannya telah disetujui oleh DPRD, kemudian dilampirkan
dalam dokumen APBD yang dikirimkan kepada tim evaluator APBD
provinsi (untuk kabupaten/kota) dan tim evaluator APBD Kemendagri
(untuk provinsi)
DPA SKPD TAPD dan Badan Pemberdayaan Perempuan mengkompilasi
program/kegiatan yang telah menggunakan GBS dan anggarannya telah
disetujui oleh DPRD
PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM
PEMBANGUNAN
• Komitmen pemimpin di
Perencana Komitme lembaga/ pemerintahan
an n
• Regulasi • Wujud komitmen pemerintah
Kebijaka bagi perwujudan kesetaraan
PUG
n gender
• Pedoman • Pokja PUG
Monev • Data • Mendukung
Kelembaga pelaksanaan
• Indikator GBS Terpilah
an pengarusutamaan
gender
• SDM dan sumber dana
Sumber
Evalua PUG Penganggar
daya
yang memadai
si an • Menurut jenis kelamin
• SDM yg
Data dan tersistem
Mampu Terpilah
• Data Terpilah
• Alat Analisis
Alat • Instrumen untuk analisis
analisis gender
Pertisipa • Dorongan Masyarakat
• Juklak/Juknis
si kepada pemerintah
• Peran
Masyarak
Masyarakat at
7 PRASYARAT PUG
Komitmen Peran Serta
Kebijakan umum & teknis PUG Masyarakat
Jejaring LM, DU, PSW/G
Proses: Advokasi, Sosialisasi, Proses: Sosialisasi dan Advokasi
Workshop Output: Partisipasi, Keterlibatan,
Output: UU, Perda, Pergub Kerjasama
dengan: PT/Univ, Dunai Usaha,
LM, Sipil

Kebijakan Data Sistem Informasi &


Dokumen PRG & ARG (RPJMD, KIE
Renstra, Renja)
Statistik & profil gender
Proses: Bimtek, Pelatihan, Seminar
Proses: Bimtek, Advokasi,
Output: RPJMD, RKPD, Renstra,
Monev Output: Buku Statistik
Renja, KUA/PPAS
yang Terpilah, Profil Gender,
Sistem Informasi Gender

Kelembagaan Pedoman & Metode


Alat analisis, modul &
Pokja PUG, Focal Point PUG & Tim
pedoman RG
Teknis Proses: Rakor, Workshop,
Proses: Workshop, Seminar
Capacity Building Output: Unit
Output: Alat Analisis GAP,
PPA Daerah, Pokja, Focal Point,
RAD
Sumber Daya GBS, GALS; modul dan
Sumber daya manusia dan panduan
anggaran
Proses: Pelatihan, Bimtek
8 Output: Personil (jml SDM
Deputi Kesetaraan
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN:
UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN
GENDER
AKSES PARTISIPASI
Perempuan mempunyai Perempuan
akses yang sama dapat ikut
dalam Pembangunan berpartisipas
i dalam
pembanguna
n
KONTROL MANFAAT
Perempuan ikut menentukan Perempu
(mengontrol) keputusan di an
Pemerintah mendapa
t
manfaat
dari
pembang
unan
Sinergitas antar Pilar-Pilar Pembangunan

Pemerintah
Media

Masyarakat
-Toda
Dunia -Toga
Usah - dll
a
GENDER: CROSS CUTTING ISSUES
GENDER RELASI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 1. Keluarga
2. Masyarakat
3. Bangsa
1. Anak-anak 4. Negara
2. Sehat Jasmani Rokhani
3. Cacat Fisik dan Mental
4. Cacat tapi Mampu
5. Miskin/rentan

Hak Keadilan
Kesetaraan
1. Partisipasi 1.UUD 45 Pasal 27 dan 28 UU No. 17 Tahun 2007 tentang
2. Kemitraan 2.UU No. 39 tentang HAM RPJPN 2005 -2025
3. Kesempatan Visi Kesetaraan Gender
4. Tanggungjawab

Implikasi
Akibat
Kesenjangan Kultural dan Kesenjangan aktual
1. KDRT Struktural
2. Traffiking 6. Kesehatan
1. Politik 7. Hankam 1. Pertumbuhan ekonomi
3. PAK dan upah 1. Marginalisasi
2. Ekonomi 8. Teknologi lambat
4. HIV/AIDS 2. Subordinasi
3. Pendidikan 9. Lingkungan 2. Kemiskinan struktural
5. Migrant/Urban 3. Stereotipi
4. Hukum 10. Kemiskinan 3. Produk nasional rendah
6. AKI/AKB 4. Double Burden
5. Sosial 4. Ketidakadilan regeneratif
7. Prostitusi 5. Violance
5. Kesejahteraan rendah
6. Demokrasi tidak sehat

Solusi melalui PUG dan PPRG


Akses
1. Kebijakan Pembangunan Responsif Gender Partisipasi K
2. Peraturan Per UU Responsif gender Kontrol
3. Sensitisasi gender penentu kebijakan, dan masyarakat di Pusat dan Daerah Manfaat
G
KONSEP
7 PRASYARAT Data Pilah
Komitmen GENDER
Kebijakan ANALISIS GENDER (GAP)
Akses
Kelembagaan ISU STRATEGIS
GENDER KESENJANGAN
Sumberdaya Partisipasi
GENDER
Tool/Alat
Kontrol
Data Pilah
PUG MONEV
Manfaat
Peran Masy
DRIVER
PPRG
PERENCANAAN PRG ARG PENGANGGARAN

KKG
PUG (2021 dst)

1. Perencanaan
2. Penganggaran
3. Pelaksanaan
4. Pemantauan
5. Evaluasi
6. Pengawasan
7. Audit
8. Pelaporan

90
MEKANISME KERJA STRATEGI PENGUATAN PELEMBAGAAN DAN PENGUATAN
PERENCANAAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

1. Kebijakan 1. Komitmen Data dan Sistem Informasi (Prasyarat


(Prasyarat 5)
2) (Prasyarat
Analisis Gender PERENCANAAN 1. Terwujudnya PELAKSANAAN Pendidikan: 1. Meningkatnya IPM
→ Program/Kegiata - 2. Meningkatnya IPG
Integrasi Gender 1. Program/kegiatan
2. Alat/Tools 1) Menghasilkan Isu n responsif 3. Meningkatnya IDG
dalam Dokumen responsif gender - Prev
Rasio APMmerokok pria 4. Meningkatnya
(Prasyarat 6) 2. Sumber Kesenjangan Perencanaan: gender dilaksanakan Kesehatan:
turun TPAK
Daya dan Gender di -RPJM N/D 2. Terwujudnya 2. Anggaran - Obesitas 5. Menurunnya %
Anggaran, Berbagai Bidang -Renstra K/L/D anggaran responsif gender perempuan turun tingkat kekerasan
-RKP/D responsif gender digunakan sesuai - Anemia ibu hamil
terutama terhadap
Dalam 3 kategori: target turun perempuan dan
SDM -Program, kegiatan
PENGANGGARA Dalam 3 kategori: Ekonomi dan anak
(Prasyara yang responsif - Program, kegiatan Ketenagakerjaan 6. Meningkatnya
t 4) N gender (pendidikan, - Sektor2 yang kualitas pelayanan
Integrasi Gender yang responsif gender
kesehatan,ekonomi relevan (pertanian, publik
dalam Dokumen (pendidikan,
, politik, naker, dst) kelautan, 7. dll
Penganggaran: kesehatan, ekonomi,
-Program, kegiatan perikanan, dst)
- RAPBN/D politik, naker, dst) - TPAK Perempuan
pemberdayaan - Program, kegiatan meningkat
perempuan pemberdayaan Politik:
(afirmasi) perempuan (afirmasi) - Perempuan di
-Program, kegiatan - Program, kegiatan legislatif, jabatan
perlindungan hak perlindungan hak publik
perempuan perempuan dan anak dll meningkat
(afirmasi) (afirmasi)

Kelembagaan PUG (Prasyarat 3): Melakukan PEMANTAUA EVALUAS


pendampingan N I
Peran serta masyarakat dan jejaring (Prasyarat
7)
91
Contoh: PRAKTIK BAIK
KEMENKEU
(Sumber: Kemenkeu 3 Desember 2021)
1. Pernyataan Pimpinan tentang PUG dan
Pemberdayaan Perempuan
Komitmen 2.Pedoman Implementasi PUG di
Kemenkeu terhadap Lingkungan
Strategi Kementerian Keuangan
Pengarusutamaan 3.Komitmen Pimpinan dalam Advokasi
Gender PUG Kementerian Keuangan
4.Komitmen Pimpinan yang Tertuang
dalam Renstra Kementerian Keuangan
2020-2024

Program Inisiatif Kepemimpinan Perempuan Kementerian Keuangan


(MoF Women Leadership Initiative) untuk mendukung karir ASN Perempuan
Kebijakan responsif gender bagi ASN
Kemenkeu:
a. Pemenuhan Hak-Hak Dasar
 Cuti melahirkan bagi pegawai perempuan: maks. 3 bulan
 Cuti pegawai laki-laki mendampingi istrinya: 10 hari
 Cuti keguguran bg pegawai perempuan: maks. 20 hari
Kebijakan-
kebijakan yang b. Lomba Implementasi PUG Kemenkeu
• Indikator penilaian → Kebijakan dan Layanan Responsif Gender
telah dilakukan serta Penyediaan Sarana dan Prasarana Responsif Gender
oleh Kementerian c. Sarana dan Prasarana Kerja Responsif Gender
Keuangan Ruang laktasi
dalam membangun Tempat bermain anak
Tempat penitipan anak
lingkungan kerja Daycare seasonal Kemenkeu (lebaran, dll)
yang responsif Sarpras lainnya
gender d. Fleksibilitas Sistem Kerja
• Kebijakan WFH bagi Bumil, Busui, dan Ibu melahirkan
• Kebijakan WFH bagi pegawai yang berpenyakit komorbid
• Kebijakan WFH bagi pegawai berusia tua yg berpotensi thdp
kerentanan penyakit
e. Pencegahan dan Penanganan Pelecehan Seksual
PROVINSI JAWA TENGAH
INTERNAL EXTERNAL
SARPRAS: SARPRAS:
-Ruang ASI Apakah penduduk laki-laki dan perempuan Prov Jawa Tengah memperoleh akses
-Daycare yang setara terkait fasilitas sarpras? dll
-dll
SDM:
SDM: Apakah penduduk laki-laki dan perempuan Prov Jawa Tengah setara diikutsertakan
dalam kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas (pelatihan dll)?
-Pokja Gender → aktif? semua unit kerja terwakili?
-Focal Point → kunci “koordinasi” agar kuat
PROGRAM PRIORITAS:
-ASN Prov Jateng (perencana, inspektorat, dll)
Apakah manfaat program dinikmati secara setara antara penduduk laki-laki dan
-SDM pendamping (yang bertugas di lapangan, mendampingi
perempuan Prov Jawa Tengah ? (+keluarganya) → analisis dampak
masyarakat) 1)Ekonomi
 Apakah sudah dilatih, diadvokasi, disosialisasi: paham dan dapat 2)Pendidikan
mengimplementasikan PUG? 3)Kesehatan
4)Politik
KEBIJAKAN: 5)Hukum
-Renstra: substansi, indikator, target, budget, … sudah tercermin? 6)Lingkungan Hidup
-Pergub untuk mengatur Internal 7)dll
-Pergub untuk mengatur External
PROSES:
DATA: -mendengar suara perempuan, laki2, dll?
-Data terpilah: untuk seluruh tahapan PUG (perencanaan hingga -dipantau
audit) -dievaluasi
-dilaporkan
dll -dilakukan pengawasan
-diaudit

dll
95
INTERNAL
Misal: Pengadaan Tempat Penitipan Anak
(TPA)

Perencanaa Penganggara Pelaksanaan Pemantaua Evaluasi Pelaporan


n n n
Banyak permintaan Anggaran utk Dilaksanakannya Apakah TPA ini Ada brp jumlah Dilaporkan ke
internal → banyak pengadaan ruang, pengadaan TPA bermanfaat atau pegawai yang dalam LAKIP
pegawai yang sarpras dan penjaga tidak? memanfaatkan TPA
memiliki balita TPA ini?

Pengawasan AUDIT

 Inspektorat  BPK
SAHABAT
SETARA

PUSAT PEMBELAJARAN
PEREMPUAN
=
PUTARAN
SIAP
Suara dan Aksi Perempuan
Pelopor
6. SIAP LESTARI
Lingkungan Hidup: Hemat
1. SIAP
Energi/Listrik/Air, Sampah
EKONOMI
Rumah Tangga, Air bersih,
Literasi Keuangan
Sanitasi, Budidaya
Pekarangan PUTARAN Literasi Digital
dll
dll
(PUSAT
PEMBELAJARAN 2. SIAP SEHAT
Kespro
PEREMPUAN) Akses yankes
dll

5. SIAP POLITIK
Leadership
dll 3. SIAP PINTAR
Pendidikan
Pelatihan
4. SIAP HUKUM
Literasi Hukum
dll
INDIKATO
DAERAH (PROVINSI,RKABUPATEN/KOTA)
RAMAH PEREMPUAN DAN LAYAK ANAK
(DRPLA)
DRPLA
Bidang Kesetaraan Gender
- Indeks PUG
DRPLA - Capaian Peringkat APE
Bidang Perlindungan Khusus Anak DRPLA
- Indeks PKA Bidang Pemenuhan Hak Anak
- % Anak korban kekerasan yang - Indeks PHA
terlayani komprehensif
- % Daerah yang memiliki lembaga
- Capaian Peringkat KLA
layanan PKA yang terstandarisasi
DRPLA Indikator

DRPLA 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Bidang Perlindungan Hak Perempuan 2. Indeks Pembangunan Gender (IPG)
3. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) DRPLA
- % Perempuan korban kekerasan 4. Indeks Perlindungan Anak (IPA) Bidang Partisipasi Masyarakat
yang terlayani komprehensif
- % Daerah yang memiliki - % LM yang berpartisipasi dalam
lembaga layanan KG, PHP, dan PA
PHP yang terstandarisasi - Indeks Kualitas Keluarga
INDIKATOR D/K RPPA*)

Indikator
D/K RPPA
Kelembagaa 5 AP
n

5. % Keterwakilan perempuan di desa/kelurahan


1.Adanya pengorganisasian perempuan dan anak 6. % Perempuan wirausaha di desa/kelurahan, utamanya perempuan
di desa/kelurahan kepala keluarga, penyintas bencana dan penyintas kekerasan
2.Tersedianya data desa/kelurahan yang memuat 7. Semua anak di desa/kelurahan mendapatkan pengasuhan berbasis hak
data
tentang pilah
perempuan dan anak anak
3.Tersedianya Peraturan Desa/Kelurahan 8. Tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTPA) dan korban
(Perdes/Perkel) tentang D/K RPPA tindak pidana perdagangan orang (TPPO)
4.Tersedianya pembiayaan
dari keuangan desa/kelurahan dan 9. Tidak ada pekerja anak
pendayagunaan aset desa/kelurahan untuk 10. Tidak ada perkawinan di bawah usia 19 tahun → tidak ada perkawinan
mewujudkan D/K RPPA

*) D/K RPPA: Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli


Anak anak
AWARDIN
G

1. Anak → KLA
2. Gender → APE
3. Baru:
→ Provinsi/Kab/Kota RPLA
→ Desa/Kelurahan RPPA

101
INDONESIA RAMAH PEREMPUAN DAN LAYAK
ANAK
34 JAWA PROVINS
Provinsi TENGAH I
P/K RPLA RPLA
514
35 Kab/Kota KAB/
Kab/kota KOTA
RPLA
7.201
573 Kec KECAMATA
Kecamatan N RPLA

74.961
7.809 Desa
Desa DESA/
D/K RPPA KELURAHAN
Ramah Perempuan
8.490 dan Peduli Anak

Kelura 750 Kel


han

Sumber Data: Kementerian Dalam


Negeri, 2020 102
10
SAHABAT
SETARA

PUTARAN Partisipasi Laki-laki

PRISMA SIAP

1.SIAP Sehat
IPM
2. SIAP Pintar IPG
3. SIAP Ekonomi + Ketenagakerjaan IDG
Pr
4. SIAP Politik
5. SIAP Hukum
Provinsi APE + Provinsi RPLA PROVILA
6. SIAP Lestari KLA
Kab/Kota APE + Kab/Kota RPLA
Kecamatan KELANA
Desa Desa RPPA
Kelurahan Kelurahan RPPA
INDONESIA
RAMAH PEREMPUAN DAN
LAYAK
ANAK

104
Perempuan Berdaya
Anak Terlindungi
INDONESIA
MAJU
105

Anda mungkin juga menyukai