Anda di halaman 1dari 41

A.

Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


Gambaran rona awal lingkungan hidup terkait masyarakat yang bermukim
disekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan mengacu pada Keputusan
Kepala Bapedal Nomor 299 Tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis Kajian
Aspek Sosial Dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup. Menurut pedoman tersebut tidak semua parameter dari komponen
sosial ekonomi dan budaya dikaji, tetapi hanya pada parameter yang
mengalami perubahan mendasar dengan adanya rencana usaha dan/atau
kegiatan Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Di Desa Kuala Tanjung,
Kecamatan Sei Suka. Parameter yang diprakirakan akan mengalami
perubahan yang mendasar dengan adanya rencana usaha dan/atau kegiatan
ini adalah kesempatan kerja dan peluang berusaha, yang akan berdampak
turunan pada tingkat pendapatan rumah tangga (bagi masyarakat yang
terserap menjadi tenaga kerja) serta dampak sikap dan persepsi masyarakat
terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan. Terkait gambaran kondisi
masyarakat yang bermukim disekitar lokasi kegiatan dilakukan
pengumpulan data sekunder yakni dari data Kecamatan Sei Suka Dalam
Angka Tahun 2017 (Badan Pusat Statistik, Kabupaten Batubara, 2017) dan
data profil desa di wilayah studi serta data primer dengan memberikan
kuesioner kepada masyarakat dan melakukan wawancara kepada tokoh
masyarakat dan aparat pemerintah setempat. Gambar rona awal lingkungan
hidup hasil dari pengumpulan data sekunder dan primer tersebut diuraikan
sebagai berikut :

1. Demografi (Potensi Sumber Daya


Penduduk)
Data demografi diwilayah studi dapat dipergunakan sebagai informasi
untuk memprakirakan jumlah manusia yang terkena dampak dari
rencana usaha dan/atau kegiatan dan juga untuk melihat wilayah
persebaran dampak.
a. Struktur Penduduk
1. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah studi
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Diwilayah Studi


No. Desa Perempuan % Laki-Laki % Jumlah %
1 Kuala
3166 3209 100
Tanjung 49,6 50,3 6375
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017, BPS Kabupaten Batubara

Pada tabel diatas diketahui persentase penduduk berjenis


kelamin laki-laki dan perempuan di wilayah studi tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan, dimana persentase
penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk
berjenis kelamin perempuan. Di Desa Kuala Tanjung penduduk
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50,33% dan perempuan
49,6%.

2. Struktur penduduk berdasarkan kelompok umur


Informasi tentang jumlah penduduk untuk kelompok usia
tertentu penting juga diketahui agar pembangunan dapat
diarahkan sesuai kebutuhan penduduk sebagai pelaku
pembangunan, diketahuinya struktur penduduk berdasarkan
kelompok umur maka dapat juga menginformasi angka beban
ketergantungan atau beban ekonomi yang harus ditanggung
penduduk usia produktif terhadap penduduk usia tidak produktif
diwilayah studi, dimana semakin kecil angka ketergantungan,
maka semakin kecil pula beban ekonomi yang akan ditanggung
oleh penduduk usia produktif. Gambaran struktur penduduk
berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur Di
Kecamatan Sei Suka
Umur Jumlah
No. %
(Tahun) Penduduk ( Jiwa )
1. 0 – 14 8803 31.2
2. 15 – 64 18410 65,2
3. >64 1014 3,59
Jumlah 28227 100
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017,
BPS Kabupaten Batubara

Berdasarkan tabel diatas untuk struktur penduduk menurut


kelompok umur di Kecamatan Sei Suka menurut data
Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017 berada pada
komposisi penduduk usia produktif, dikarenakan persentase
penduduk usia produktif lebih besar (65,2%) dibandingkan
dengan persentase penduduk usia muda dan tua (penduduk tidak
produktif). Persentase penduduk usia muda (0-14 tahun)
sebanyak 31.2% dan penduduk usia tua (> 64 tahun) sebanyak
3,59%).

3. Struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian


Menurut data Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017
gambaran penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Diwilayah
Studi (Jiwa)
Kecamatan Sei Suka
No. Kategori
Jumlah (Jiwa) %
1. Bertani 6.711 54,84
2. Buruh tani 439 3,59
3. Nelayan 78 0,64
4. Buruh Nelayan 67 0,55
5. Peternakan 74 0,60
6. Perkebunan Rakyat 87 0,71
7. Pertambangan/Penggalian 31 0,25
8. Industri 102 0,83
9. Listrik/Gas dan Air 10 0,08
Kecamatan Sei Suka
No. Kategori
Jumlah (Jiwa) %
10. Bangunan/Konstruksi 227 1,85
11. Perdagangan 251 2,05
12. Angkutan/Komunikasi 80 0,65
13. Keuangan/Assuransi 11 0,09
14. Pegawai Negeri Sipil 385 3,15
15. ABRI/POLRI 61 0,50
16. Karyawan Swasta 1.623 13,26
17. Jasa Lainnya 1.436 11,73
18. Penggangguran 565 4,62
Total 12.238 100,00
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka 2017, BPS Kab. Batubara

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sebanyak 54,84%


penduduk di Kecamatan Sei Suka bermata pencaharian sebagai
petani, sebagai karyawan swasta sebanyak 13,26%, 3,59%
sebagai buruh tani, yang bermata pencaharian sebagai nelayan
sebanyak 0,64% dan buruh nelayan sebanyak 0,55%,, sedangkan
penduduk yang memiliki mata pencaharian dibidang
bangunan/konstruksi hanya 1,85%, dibidang jasa lainnya
sebanyak 11,73% dan masyarakat yang belum memiliki
pekerjaan (pengangguran) sebanyak 4,62%.

b. Kepadatan penduduk
Gambaran kepadatan penduduk, luas wilayah dan banyaknya
rumah tangga di Desa Kuala Indah dan Desa Kuala Tanjung secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.4. Kepadatan Penduduk, Jumlah RT, dan Rata-Rata Per Rumah Tangga
Jumlah Banyaknya Rata-Rata
Luas Kepadatan
No. Desa Penduduk Rumah Per RT
(Km2) ( Jiwa/Km2)
(Jiwa) Tangga (Jiwa)
1. Kuala Indah 3.542 5,05 701 806 4
2. Kuala Tanjung 6.322 7,15 884 1.484 4
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka 2017, BPS Kab. Batubara

Berdasarkan data pada tabel diatas kepadatan penduduk di Desa


Kuala Indah sebanyak 701 jiwa/km2 dan di Desa Kuala Tanjung
sebanyak 884 jiwa/km2, dan rata-rata anggota rumah tangga di dua
desa tersebut sebanyak 4 jiwa/rumah tangga. Berdasarkan data
kepadatan penduduk diketahui untuk nilai kepadatan penduduk
diwilayah ini berada pada katagori nilai kriteria sangat baik,
dikarenakan rentang kepadatan penduduk berada dibawah 5.000
jiwa/km2. Nilai kepadatan penduduk ini mengacu pada Chafid
Fandeli (2017) yang membagi skala kualitas lingkungan untuk
kepadatan penduduk dengan kriteria sebagai berikut :

1. Skala 1 = nilai kriteria kepadatan penduduk sangat jelek


dengan rentang > 20.000 jiwa/km².
2. Skala 2 = nilai kriteria kepadatan penduduk jelek dengan
rentang 15.000 – 20.000 jiwa/km².
3. Skala 3 = nilai kriteria kepadatan penduduk sedang dengan
rentang 10.000 – 14.999 jiwa/km².
4. Skala 4 = nilai kriteria kepadatan penduduk baik dengan
rentang 5.000 – 9.999 jiwa/km².
5. Skala 5 = nilai kriteria kepadatan penduduk sangat baik dengan
rentang < 5.000 jiwa/km².

c. Tenaga Kerja
Berdasarkan data penduduk berdasarkan kelompok umur
ketersediaan tenaga kerja di Kecamatan Sei Suka cukup memadai,
hal ini dikarenakan persentase penduduk usia produktif diwilayah
tersebut lebih banyak jika dibandingkan penduduk usia tidak
produktif, dimana penduduk usia produktifnya sebanyak 65,13%.
Sedangkan gambaran jumlah penduduk usia produktif yang
menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja diwilayah studi
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.5. Gambaran Angkatan Kerja Penduduk Usia Produktif Diwilayah Studi
(Kecamatan Sei Suka)
Persentase Persentase
Laki- Angkatan Kerja Angkatan Kerja
Ketera Perempuan Jumlah
No Laki Laki-Laki yang Perempuan yang
ngan (Jiwa) (Jiwa)
(Jiwa) pengangguran Pengangguran
(%) (%)
Angkat
an
Kerja
1
Bekerja 13.214 - 3.967 - 17.181
Pengan 1.407 46,3 1.632 53,7
gguran 3.039
Bukan
Angkat
an
Kerja
Sekola 1.121 - 1.192 -
h 2.313
2
Mengur 463 - 9.907 -
us
Rumah
Tangga 10.370
Lainny 2.276 - 1.361 -
a 3637
Sumber : Kecamatan Sei suka Dalam Angka, 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui dari jumlah penduduk


usia produktif yang masuk pada katagori angkatan kerja sebanyak
55,3%, sedangkan masuk pada katagori bukan angkatan kerja
sebanyak 44,7%. Sementara dari jumlah angkatan yang belum
memiliki pekerjaan atau dalam kondisi menganggur sebanyak
3.039 orang (15%) dari total penduduk yang masuk pada katagori
angkatan kerja, sedang yang memiliki pekerjaan sebanyak 17.181
orang (85%).
2. Gambaran Ekonomi (Potensi Ekonomi)
1) Ekonomi Rumah Tangga
Gambaran ekonomi rumah tangga dapat dilihat dari beberapa indikator
antara lain : tingkat pendapatan/pengeluaran penduduk, tingkat
kesejahteraan keluarga dengan katagori: keluarga pra sejahtera, sejahtera
tahap I dan sejahtera tahap II, III dan III plus, kondisi bangunan rumah
dengan katagori: semi permanen, permanen, darurat, kemampuan untuk
memperoleh fasilitas air bersih maupun fasilitas listrik negara. Gambaran
ekonomi rumah tangga dilihat dari penghasilan atau pendapatan yang
diperoleh masyarakat di Desa Kuala Indah dan Kuala Tanjung
berdasarkan hasil wawancara dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.6. Penghasilan Keluarga Dalam Satu Bulan


N Jumlah
Penghasilan Dalam Satu Bulan %
o Responden
1 < Rp. 2.313.625 111 48.47
2 > Rp. 2.313.625 s/d Rp. 4.627.250 93 40.61
3 > Rp. 4.627.250 s/d Rp. 6.940.875 14 6.11
4 > Rp. 6.940.875 3 1.31
5 Tidak ada penghasilan 8 3.49
Total 229 100
Sumber : Hasil Data Primer, Hasil Wawancara, Laporan Amdal PT.Pelindo 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sebanyak 48,47%


pendapatan/ penghasilan keluarga dalam satu bulan dibawah Rp.
2.313.625, dan sebanyak 40,61% berkisar > Rp. 2.313.625 s/d Rp.
4.627.250, sebanyak 6,11% berkisar > Rp. 4.627.250 s/d Rp. 6.940.875,
sebanyak 1,31% diatas > Rp. 6.940.875, dan ada sebanyak 3,49% (8
orang) tidak mempunyai penghasilan (penghasilan tidak tetap).
Berdasarkan data tersebut kondisi ekonomi rumah tangga dilihat dari
pendapatan rumah tangga yang diperoleh dalam satu bulan di Desa Kuala
Tanjung dan Kuala Indah sebanyak 51,96% masih dibawah upah minimum
Kabupaten Batubara tahun 2017, dimana upah minimum Kabupaten
Batubara tahun 2017 sebesar Rp. 2.313.625.
2) Perekonomian Lokal dan Regional
a. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha

Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan atau


kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan
ekonomi/produksi dengan demikian pengertian kesempatan kerja
mencakup lapangan pekerjaan yang masih kosong
(www.nakertrans.go.id , 2017). Kesempatan kerja akan diperoleh
masyarakat dari kegiatan-kegiatan industri, perdagangan maupun jasa.
Data jumlah industri yang ada di Desa Kuala Indah dan Desa Kuala
Tanjung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.7. Jumlah Industri Diwilayah Studi


Desa Kuala
No. Katagori Desa Kuala Indah
Tanjung
1. Besar 1 1
2. Sedang - -
3. Industri Kecil - 1
4. Industri Rumah Tangga 11 21
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka 2017, BPS Kab. Batubara

Berdasarkan data pada tabel diatas katagori industri yang paling


banyak di Desa Kuala Indah adalah industri rumah tangga sebanyak 11
industri, dan hanya ada 1 industri besar, begitu juga di Desa Kuala
Tanjung selain industri besar juga telah ada industri kecil sebanyak 1
industri dan industri rumah tangga sebanyak 21 industri, untuk jenis
industri rumah tangga tidak terinformasi katagori jenis industri yang
dimaksud dalam data Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017.

b. Kegiatan Perekonomian Lainnya


Kegiatan perekonomian lainnya di Desa Kuala Indah dan Kuala
Tanjung dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.8. Sarana Perekonomian Di Wilayah Studi
Desa
No Kategori Kuala Tanjung
Kuala Indah
1 Pasar/Pekan - -
2 Kios 12 49
3 Los - -
4 Hotel - -
5 Koperasi Non KUD - -
6 KUD - -
7 Bank - -
8 Lumbung desa - -
9 Usaha kredit - -
Total 12 49
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka 2017, BPS Kab. Batubara

Berdasarkan data pada tabel diatas kegiatan perekonomian di Desa


Kuala Tanjung dan Kuala Indah masih sangat terbatas, diketahui hanya
ada kegiatan usaha perdagangan, dengan skala kios. Dengan demikian
kegiatan perdagangan ini juga mendukung perekonomian di wilayah
tersebut.

3) Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial


Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang tersedia di Desa Kuala Indah dan Desa Kuala
Tanjung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.9. Sarana Peribadatan Diwilayah Studi


No. Kategori Desa Desa
Kuala Indah Kuala Tanjung
1. Mesjid 4 2
2. Langgar/Surau/Musholla 2 5
3. Gereja 4 3
4. Kuil - -
5. Vihara - -
Total 10 10
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka 2017, BPS Kab. Batubara

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sarana peribadatan yang ada
di Desa Kuala Indah dan Kuala Tanjung untuk umat beragama Islam dan
Kristen cukup memadai, dapat dilihat telah adanya sarana ibadah untuk
umat beragama tersebut, tetapi untuk umat beragama lainnya yakni Hindu
maupun Budha belum belum ada diwilayah tersebut ini menurut data
Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017, sementara pada data
Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017 tidak terinfomasi untuk
saran peribadatan diwilayah studi.

Sarana Pendidikan
Banyaknya sarana pendidikan serta jenisnya dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 2.10. Sarana Pendidikan di Desa Kuala Indah dan Kuala


Tanjung
Desa Desa
No. Kategori Kuala Indah Kuala Tanjung
(Gedung) (Gedung)
1. TK - -
2. SD Negeri dan Inpres 1 2
3. SD Swasta - -
4. SLTP Negeri 1 -
5. SLTA Negeri dan Swasta - -
6. Madrasah Ibtidaiyah - 1
7. Perguruan Tinggi - -
Total 2 3
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka 2017, BPS Kab. Batubara.

Berdasarkan data pada diatas diketahui bahwa sarana pendidikan di Desa


Kuala Indah dan Kuala Tanjung belum memadai, ini ditandai belum
tersedianya sarana pendidikan pada jenjang SLTA dan Perguruan Tinggi.
Dengan demikian penduduk yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi harus melakukan mobilisasi ke luar desa. Kondisi ini
akan menjadi salah satu faktor penghambat bagi penduduk untuk
meningkatkan sumber daya manusianya. Kondisi ini dapat menjadi
masukkan bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan sarana
pendidikan bagi penduduk diwilayah ini sehingga sumber daya manusia di
wilayah kegiatan dapat ditingkatkan dan dapat bersaing untuk memperoleh
kesempatan kerja yang lebih baik.

4) Gambaran Produksi Sumber Daya Alam


a. Gambaran Produksi Hasil Laut
Gambaran produksi sumber daya alam yang berasal dari hasil laut di
Kecamatan Sei Suka dan kecamatan lainnya diwilayah Kabupaten
Batubara dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.11. Produksi Ikan Menurut Asal Tangkapan Ikan tiap Kecamatan di
Kabupaten Batubara, 2017 (Ton)
No Darat
Kecamatan Laut Perairan Jumlah
Budi Daya
Umum
1 Sei Balai - 345,00 85,40 430,40
2 Tanjung Tiram 10.835,0 - 56,10 10.891,1
3 Talawi 3.582,0 - 81,30 3.663,3
4 Lima Puluh 4.179,0 - 115,00 4.294,0
5 Air Putih - 265,80 85,00 350,80
6 Sei Suka 2.089,5 157,40 49,00 2.295,9
7 Medang Deras 7.164,0 - 257,00 7.421,0
Kabupaten Batu Bara 27.849,5 768,20 728,80 29.346,5
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batubara, BPS 2017

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui produksi ikan dari laut di


Kecamatan Sei Suka pada tahun 2017 sebanyak 2089,5 Ton, berasal
dari perairan umum di darat (sungai) sebanyak 157,40 Ton dan dari
budi daya sebanyak 49 Ton.

a.1. Produksi Perikanan Menurut Jenis Komoditi tiap


Kecamatan di Kabupaten Batubara
Gambaran produksi perikanan menurut jenis komoditi di
Kecamatan Sei Suka dan kecamatan lainnya di Kabupaten
Batubara dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.12. Produksi Perikanan Menurut Jenis Komoditi tiap Kecamatan di
Kabupaten Batubara, 2017 (Ton)
Jenis Komoditi
No Kecamatan Ikan Udang
Perairan Teri Perairan Kerang
Laut Laut
Umum Umum
1 Sei Balai - 328,80 - - 16,20 -
2 4
Tanjung Tiram - 5 031,3 516,40 - 84,20
754,8
3 2
Talawi - 615,00 281,20 - 396,00
372,5
4 3
Lima Puluh - 657,30 265,00 - 345,70
125,4
5 Air Putih - 250,10 - - 15,70 -
6 1
Sei Suka 146,50 - 186,20 10,90 206,00
313,6
7 4
Medang Deras - 1 726,5 480,70 - 525,60
322,0
Kabupaten Batubara 15
888, 725,40 8 030,1 1 729,5 42,80 1 557,5
3
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batubara, BPS 2017

Berdasarkan tabel diatas produksi laut berdasarkan jenis


komoditi diketahui sebanyak 1313,6 Ton adalah ikan dari laut
dan dari perairan umum (sungai) sebanyak 146,50 Ton, udang
sebanyak 186,20 Ton dari laut dan dari perairan umum (sungai)
sebanyak 10,90 Ton dan Kerang sebanyak 206 Ton.

a.2. Gambaran Alat Penangkap Ikan Laut Menurut Jenisnya


Gambaran Alat Penangkap Ikan Laut Menurut Jenisnya di
Kecamatan Sei Suka dan wilayah lainnya di Kabupaten
Batubara dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.13. Banyaknya Rumah Tangga yang Menggunakan Kapal Penangkap Ikan
Laut Menurut Jenisnya tiap kecamatan di Kabupaten Batubara
No Jenis Alat yang Digunakan
Jumlah
Perahu Kapal Motor
Kecamata Perahu
Tanpa dengan
n Tanpa <5 5 – 9 10–19 > 20
Perahu Motor Sub Jumlah
Motor Gt Gt Gt Gt
Tempel
1 Sei Balai - - - - - - - - -
2 Tanjung
- 31 171 388 286 43 49 766 968
Tiram
3 Talawi - 53 45 106 65 - - 171 269
4 Lima
- 51 72 107 98 - - 205 328
Puluh
5 Air Putih - - - - - - - - -
6 Sei Suka - 29 37 42 - - - 42 108
7 Medang
- 52 125 227 137 16 25 405 582
Deras
Kabupaten
- 216 450 870 586 59 74 1 589 2 255
Batubara
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batubara, BPS 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas perahu yang digunakan oleh


nelayan di Kecamatan Sei Suka yakni sebanyak 29 perahu tanpa
motor, sebanyak 37 perahu dengan motor tempel, untuk kapal
motor hanya menggunakan kapal dibawah 5 Gt, ada sebanyak
42 kapal.

a.3. Banyaknya Rumah Tangga Budi Daya Perikanan Menurut


Jenisnya tiap Kecamatan di Kabupaten Batubara
Banyaknya rumah Rumah Tangga Budi Daya Perikanan
Menurut Jenisnya di Kecamatan Sei Suka dan kecamatan
lainnya di Kabupaten Batubara dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.14. Banyaknya Rumah Tangga Budi Daya Perikanan Menurut Jenisnya
tiap Kecamatan di Kabupaten Batubara
No Banyaknya Rumah Tangga Perikanan
Kecamatan Jaring
Tambak Kolam Sawah Kolam Air Jumlah
Apung
1 Sei Balai - 22 - - - 22
2 Tanjung
7 38 - - - 45
Tiram
3 Talawi 14 23 - - - 37
4 Lima Puluh 10 22 - - 1 33
5 Air Putih - 18 - - - 18
6 Sei Suka 13 17 - - - 30
7 Medang
15 27 - - - 42
Deras
Kabupaten
59 167 - - 1 227
Batubara
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batubara, BPS 2017
Berdasarkan data pada tabel diatas untuk usaha budi daya
perikanan di Kecamatan Sei Suka ada sebanyak 13 rumah
tangga yang mempunyai tambak, 17 rumah tangga yang
memiliki kolam.

a.4. Gambaran Alat Penangkap Ikan yang digunakan oleh


Nelayan
Gambaran alat penangkap ikan yang digunakan oleh Nelayan di
Kecamatan Sei Suka dan kecamatan lainnya di Kabupaten
Batubara dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.15. Banyaknya Alat Penangkap Ikan Menurut Jenisnya tiap Kecamatan di Kabupaten
Batubara, 2017 (Unit)
Jenis Alat Sei Balai Tanjung Tiram Talawi Lima Puluh Air Putih Sei Suka Medang Deras
Jaring Angkat - 21 33 46 - 23 18
· Bagan
- - - - - - -
Perahu/Rakit
· Bagan Tancap - - - - - - -
· Sero - 8 6 - - - 6
· Pukat Pantai - 13 27 46 - 23 12
· Jaring Angkat
- - - - - - -
Lainnya
Pancing - 261 172 160 - 80 255
· Rawai Hanyut - - - - - - -
· Rawai Tetap - 31 25 22 - 14 32
· Rawai Tuna - 12 6 - - - 7
· Pancing
- 218 141 138 - 66 216
Lainnya
Pukat Kantong - 160 19 47 - - 121
· Seine Net - 124 19 47 - - 106
· Tuamang - - - - - - -
· Songko - - - - - - -
· Pukat Rantai - - - - - - -
· Pukat Cincin - 36 - - - - 15
Jaring Insang - 430 229 325 - 122 311
· Jaring Insang
- 144 77 92 - 16 101
Hanyut
· Jaring Lingkar - 107 85 83 - 32 114
· Jaring Klitik - - - - - - -
· Jaring Insang
- 152 67 150 - 74 96
Tetap
· Jaring Tremel - - - - - - -
Perangkap - 23 20 21 - - 20
Jenis Alat Sei Balai Tanjung Tiram Talawi Lima Puluh Air Putih Sei Suka Medang Deras
· Sero - - - - - - -
· Jermal - - - - - - -
· Bubu - 23 20 21 - - 20
· Perangkap
- - - - - - -
Lainnya
Alat Pengumpul
- 52 20 15 - 28 35
Kerang
Alat Penangkap
- 9 16 15 - - 12
Ikan Lainny
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batubara, BPS 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui alat penangkap


ikan yang digunakan oleh nelayan di Kecamatan Sei Suka yakni
jaring angkat, pukat pantai, pancing, rawai tetap, pancing
lainnya, jaring insang, jaring insang hanyut, jaring lingkar,
jaring insang tetap dan alat pengumpul kerang.
a.5. Gambaran kategori nelayan
Gambaran katagori nelayan di Kecamatan Sei Suka dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.16. Banyaknya Nelayan Menurut Kategori Pekerjaan


tiap Kecamatan di Kabupaten Batubara, 2017
Kategori Pekerjaan
Kecamatan Sambilan Sambilan Jumlah
Penuh
Utama Tambahan
1 Sei Balai - - - -
2 Tanjung Tiram 6 678 2 489 760 9 927
3 Talawi 1 010 848 678 2 536
4 Lima Puluh 1 351 759 428 2 538
5 Air Putih - - - -
6 Sei Suka 355 476 229 1 060
7 Medang Deras 3 520 566 317 4 403
Kabupaten Batu Bara 12 914 5 138 2 412 20 464
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batubara, BPS 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sebanyak 355 rumah


tangga di Kecamatan Sei Suka bermata pencaharian nelayan katagori
penuh, dengan kata lain mata pencaharian nelayan sebagai mata
pencaharian utama dan tidak ada mata pencaharian sampingan lain,
sementara sebanyak 476 rumah tangga menjadikan mata pencaharian
nelayan sebagai pekerjaan sambilan utama dan sebanyak 229 rumah
tangga menjadikan mata pencaharian nelayan sebagai mata
pencaharian tambahan.
b. Gambaran Penggunaan Tanah
Gambaran penggunaan tanah di Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah
Kecamatan Sei Suka dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.17. Penggunaan Tanah di Kecamatan Sei Suka


Tanah Sawah Tanah Kering
No Desa
(Ha) (Ha)
1 Kuala Tanjung 120 105
2 Kuala Indah 170 142
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017, BPS

Berdasarkan data pada tahun 2017, diketahui ada sebanyak 120 Ha


tanah sawah di Desa Kuala Tanjung dan 170 Ha tanah sawah di
Kuala Indah, sementara untuk tanah kering di Kuala Tanjung seluas
105 Ha, dan di Kuala Indah seluas 142 Ha.

c. Luas Tanaman dan Produksi Coklat


Gambaran luas tanaman dan produksi coklat di Kecamatan Sei Suka
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.18. Luas Tanaman dan Produksi Coklat Tanaman


Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Batu Bara, 2017
Luas Tanaman (Ha) Produksi
kecamatan
TBM TM TTM Jumlah (Ton)
Sei Balai 47 145 6 198 141
Tanjung
61 437 - 498 448
tiram
Talawi 65 281 2 348 266
Lima Puluh 61 381 - 442 546
Air Putih 15 94 - 109 85
Sei Suka 32 285 - 317 229
Medang
40 92 - 132 82
Deras
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara, BPS 2017
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui produksi coklat di
Kecamatan Sei Suka pada tahun 2017 sebanyak 229 Ton

d. Luas Tanaman dan Produksi Karet


Gambaran produksi karet di Kecamatan Sei Suka dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 2.19. Luas Tanaman dan Produksi Karet Tanaman


Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Batu Bara, 2017
Luas Tanaman (Ha) Produksi
Kecamatan
TBM TM TTM Jumlah (Ton)
Sei Balai 2 21 - 23 37
Tanjung Tiram - - - - -
Talawi 47 80 - 127 144
Lima Puluh 12 59 - 71 106
Air Putih - - - - -
Sei Suka 150 110 - 260 198
Medang Deras - - - - -
Batu Bara 211 270 - 481 485
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara, BPS, 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui produksi karet di


Kecamatan Sei Suka pada tahun 2017 sebanyak 198 ton.

e. Luas Tanaman dan Produksi Kelapa Sawit


Gambaran produksi Kelapa Sawit di Kecamatan Sei Suka dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.20. Luas Tanaman dan Produksi Kelapa Sawit Tanaman


Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Batu Bara, 2017
Luas Tanaman (Ha) Produksi
Kecamatan TBS
TBM TM TTM Jumlah
(Ton)
Sei Balai 45 1 350 - 1 395 22 275
Tanjung Tiram 452 3 675 - 4 127 60 637
Talawi 250 1 010 - 1 260 16 665
Lima Puluh 199 1 845 - 2 044 29 889
Air Putih 90 556 - 646 9 174
Sei Suka 94 1 150 - 1 244 18 975
Medang Deras 278 1 005 - 1 283 16 582
Batu Bara 1 408 10 591 - 11 999 174 197
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batubara, BPS, 2017.

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui produksi Kelapa Sawit di


Kecamatan Sei Suka pada tahun 2017 sebanyak 18.975 Ton.

f. Luas Tanaman dan Produksi Kelapa


Gambaran produksi Kelapa di Kecamatan Sei Suka dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 2.21. Luas Tanaman dan Produksi Kelapa Tanaman


Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Batu Bara, 2017
Produksi
Luas Tanaman (Ha)
Kecamatan Kopra (Ton)
TBM TM TTM Jumlah
Sei Balai 16 1 267 - 1 283 7 297
Tanjung Tiram 250 4 426 - 4 676 25 493
Talawi 20 495 - 515 2 851
Lima Puluh 155 1 312 - 1 467 7 557
Air Putih - 49 - 49 282
Sei Suka - 95 - 95 547
Medang Deras 210 325 - 535 3 024
Batu Bara 651 7 969 - 8 620 47 051
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batubara, BPS, 2017.

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui produksi Kelapa di


Kecamatan Sei Suka pada tahun 2017 sebanyak 547 Ton.

g. Luas Tanaman dan Produksi Pinang


Gambaran produksi pinang di Kecamatan Sei Suka dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 2.22. Luas Tanaman dan Produksi Pinang Tanaman


Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Batubara
Produksi
Luas Tanaman (Ha)
Kecamatan (Ton)
TBM TM TTM Jumlah
Sei Balai 3 17 - 20 14
Tanjung Tiram 2 41 - 43 39
Talawi 2 40 - 42 38
Lima Puluh 5 9 - 14 9
Air Putih 3 24 - 27 23
Sei Suka 5 4 - 9 4
Medang Deras 1 22 - 23 21
Batu Bara 21 157 - 178 148
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batubara

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui produksi Pinang di


Kecamatan Sei Suka pada tahun 2017 sebanyak 4 Ton.

3. Gambaran Potensi Budaya


Gambaran potensi budaya di lokasi kegiatan yang dikaji terkait beberapa
paramater yakni proses sosial (kerja sama), konflik sosial yang pernah terjadi,
solusi untuk penanganan konflik, tokoh masyarakat yang ada diwilayah studi,
organisasi dan kelembagaan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat
terkait rencana usaha dan/atau kegiatan. Tujuan untuk mengetahui sikap dan
persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan ini adalah untuk
melihat dukungan masyarakat serta saran-saran masyarakat kepada Pemrakarsa
dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup nantinya, sehingga dapat
meningkatkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif yang timbul
dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Data-data terkait kerja sama, konflik
sosial, tokoh masyarakat, organisasi dan kelembagaan masyarakat serta sikap
dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan diperoleh dari data primer Laporan
Amdal PT. INALUM 2016. Pemukiman masyarakat yang diprakirakan terkena
dampak langsung dan berinteraksi secara terus menerus dengan pelaksanaan
kegiatan yang juga diprakirakan akan mengalami perubahan secara mendasar
sebagai dampak dari kegiatan adalah pemukiman masyarakat di Desa Kuala
Tanjung dan Kuala Indah Kecamatan Sei Suka. Populasi dalam studi ini
difokuskan pada dua desa tersebut yang berjumlah rumah tangga 2.290 rumah
tangga. Dikarenakan jumlah populasi lebih dari 100 maka jumlah responden
minimal dapat diambil sebanyak 10% (Hadari Nawawi, Metode Penelitian
Sosial, 2017), secara rinci sebagai berikut.

Tabel 2.23. Jumlah Populasi dan Jumlah Masyarakat yang diambil


Menjadi Responden (Sample Frame)
Jumlah Persentase yang
No
Desa Rumah Jumlah Responden
.
Tangga (RT) 10% (RT)
1 Kuala Indah 806 81
2 Kuala Tanjung 1.484 148
Total 2.290 229
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017

Banyaknya jumlah responden merupakan jumlah minimal dari masyarakat


yang diwawancarai di dua desa tersebut. Gambaran kondisi budaya masyarakat
diwilayah kegiatan dilihat dari beberapa parameter, diuraikan sebagai berikut.

a. Gambaran Jenis Kelamin Responden


Jenis kelamin responden yang diwawancara sebanyak 150 orang Laki-Laki
dan 79 orang Perempuan, secara rinci pada tabel berikut.

Tabel 2.24. Jenis Kelamin Responden


No
Jenis Kelamin Frekuensi %
.
1 Laki-laki 150 65.50
2 Perempuan 79 34.50
Jumlah 229 100
Sumber : Data Primer, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sebanyak 150 orang responden
(65,50%) berjenis kelamin Laki-Laki dan 79 Orang (34,50%) berjenis
kelamin Perempuan.
b. Latar Belakang Etnis/Suku
Gambaran latar belakang etnis/suku masyarakat diwilayah kegiatan
berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang menjadi responden
diketahui latar belakang etnis/suku dari responden terdiri dari beberapa
etnis/suku, secara rinci pada tabel berikut:

Tabel 2.25. Latar Belakang Etnis /Suku Responden


No Suku/Etnis
Frekuensi %
.
1 Mandailing 15 6.55
2 Toba 21 9.17
3 Simalungun 2 0.87
4 Aceh - -
5 Melayu 138 60.26
6 Jawa 43 18.78
7 Karo 6 2.62
8 Minang 2 0.87
9 Lainnya 2 0.87
Jumlah 229 100
Sumber : Data Primer, Hasil Wawancara , Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas terinformasi latar belakang etnis/ suku
masyarakat yang menjadi responden sebanyak 15 orang (6,55%) etnis/suku
Mandailing, Batak Toba sebanyak 21 orang (9,17%), Simalungun sebanyak
2 orang (0,87%), Melayu sebanyak 138 orang (60.26%), Jawa sebanyak 43
orang (18,78%), Karo sebanyak 6 orang (2,62%) dan bersuku Minang
sebanyak 2 orang (0,87%) dan lainnya sebanyak 2 orang (0,87%).

c. Gambaran Latar Belakang Tingkat Pendidikan Responden


Gambaran responden yang diwawancara sebanyak 42,3% berlatar belakang
pendidikan Tamat SLTA dan secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.26. Tingkat Pendidikan Terakhir


No Jumlah
Pendidikan Terakhir %
. Responden
1 Tidak sekolah 7 3.06
2 Tidak tamat SD 27 11.79
3 Tamat SD 59 25.76
4 Tamat SLTP 30 13.10
5 Tamat SLTA 96 41.92
6 Tamat Akademi/D3 5 2.18
7 Perguruan Tinggi 5 2.18
Total 229 100
Sumber : Data Primer, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui mayoritas responden


(41,92%) berlatar belakang pendidikan terakhir tamat SLTA, tamat
perguruan tinggi sebanyak 5 orang (2,18%), sebanyak 7 orang (3,06%) dari
responden tidak sekolah, tidak tamat SD 27 orang (11,76%) dan hanya
tamatan SD sebanyak 59 orang (25,76%), responden yang tamatan SLTP
sebanyak 30 orang (13,10%). Dengan demikian berdasarkan data tersebut
dapat diketahui sumber daya manusia diwilayah kegiatan dilihat dari tingkat
pendidikan masih rendah.

d. Lama Menetap Di Pemukiman Desa Kuala Indah dan Kuala Tanjung


Gambaran lamanya responden menetap di Desa Kuala Indah dan Kuala
Tanjung sebanyak 91,5% lebih dari 10 Tahun, secara rinci dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 2.27. Lama Menetap di Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah
No Jumlah
Lama menetap %
. Responden
1 Kurang dari 1 tahun 5 2.18
2 > 1-3 tahun 2 0.87
3 > 3 – 6 tahun 3 1.31
4 > 6 – 10 tahun 8 3.49
5 > 10 tahun 211 92.14
Total 229 100
Sumber : Data Primer, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui lama responden menetap


diwilayah kegiatan (Desa Kuala Indah dan Kuala Tanjung) sebanyak 211
orang (92,14%) lebih dari 10 tahun, dan responden yang menetap dilokasi
kegiatan kurang dari 1 tahun hanya 5 orang (2,18%), dan selebihnya
responden menetap diwilayah kegiatan lebih dari 1 hingga 10 tahun. Dengan
demikian dikarenakan mayoritas responden (92,14%) menetap dilokasi
lebih dari 10 tahun maka responden yang diwawancarai memahami dan
mengetahui kondisi tempat tinggal mereka dan mengetahui perubahan apa
saja yang dirasakan dengan adanya rencana usaha dan/atau kegiatan ini bagi
mereka dan masyarakat diwilayah tersebut.

e. Status Responden Dalam Masyarakat


Masyarakat yang diwawancara sebanyak 229 orang, secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.28. Status Dalam Masyarakat


Status Jumlah
No. %
Dalam Masyarakat Responden
1 Masyarakat biasa 211 92.14
2 Tokoh masyarakat/tokoh adat 3 1.31
3 Tokoh agama 2 0.87
4 Aparat pemerintahan desa/kelurahan 12 5.24
5 Pemimpin/anggota organisasi/ Parpol 1 0.24
Total 229 100
Sumber : Data Primer, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui status responden dalam


mayoritas masyarakat biasa sebanyak 211 orang (92,14%), tokoh
masyarakat/Tokoh adat sebanyak 3 orang (1,31%), tokoh agama sebanyak 2
orang (0,87%), aparat Pemerintah Desa sebanyak 12 orang (5,24%) dan
pemimpin/anggota organisasi/parpol sebanyak 1 orang (0,24%).

f. Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan (Mata Pencaharian)


Gambaran mata pencaharian responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.29. Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan (Mata


Pencaharian)
No Pekerjaan/Mata Jumlah
%
Pencaharian Responden Responden
1 Petani 12 5.24
2 Wiraswasta 100 43.67
3 Pedagang 15 6.55
4 Nelayan 64 27.95
5 Tukang / kuli bangunan 12 5.24
6 Kontraktor 7 3.06
7 Pegawai (Aparatur
2
pemerintahan) 0.87
8 Lain-lain (Tak tentu, Bengkel
15
Las, Supir) 6.55
9 Tidak bekerja 2 0.87
Total 229 100
Sumber : Data Primer, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sebanyak 27,95% responden


bermata pencaharian sebagai nelayan, 5,24 % sebagai petani. Mata
pencaharian responden dengan persentase tertinggi adalah wiraswasta
sebanyak 43,67% dan mata pencaharian responden lainnya adalah pedagang
sebanyak 6,55%, tukang/kuli bangunan sebanyak 5,24%, kontraktor
sebanyak 3,06%, aparatur pemerintahan sebanyak 0,87%, mata pencaharian
tidak menentu sebanyak 6,55% dan yang tidak bekerja sebanyak 0,87%.

g. Gambaran Ibu Rumah Tangga yang Bekerja


Berdasarkan hasil wawancara diketahui dari 229 orang responden menjawab
ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan sebanyak 52 orang (22,71%),
sedangkan yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 177 orang (77,29%).

Tabel 2.30. Ibu Rumah Tangga yang Bekerja Diwilayah Studi


No Ibu Rumah Tangga Jumlah
%
Yang Memiliki Pekerjaan Responden
1 Ibu rumah tangga yang memiliki
52 22.71
pekerjaan (formal dan informal)
2 Ibu rumah tangga yang tidak
memiliki pekerjaan (formal dan 177 77.29
informal)
Total 229 100
Sumber : Data Primer, Laporan Amdal PT.INALUM 2016
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui masyoritas (77,29%) ibu rumah
tangga tidak memiliki pekerjaan (formal maupun informal). Dengan
demikian melihat kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi pemrakarsa
maupun pemerintah setempat bahwa ibu rumah tangga diwilayah studi harus
mendapatkan program pemberdayaan agar dapat produktif untuk menunjang
ekonomi keluarga.

h. Persepsi Masyarakat yang Menjadi Responden Terkait Kondisi Air


Laut Diwilayah Mereka
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang menjadi responden
di Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah mayoritas masyarakat (90,2%)
berpendapat bahwa kondisi air laut diwilayah mereka masih baik/belum
tercemar, dikarenakan beberapa alasan, antara lain :
1. Pada saat ini nelayan tetap bisa untuk mencari ikan, walaupun harus
ketengah laut, minimal ± 2 mil.
2. Ikan pari, cumi, kerapu, remis masih menjadi hasil tangkapan nelayan.
3. Bahwa nelayan tradisional masih beroperasi di pinggir pantai dan masih
ada hasil tangkapan yang diperoleh oleh nelayan.
4. Responden masih merasakan kondisi laut masih sama seperti dulu.
Sementara sebanyak 9,8% dari responden berpendapat bahwa kondisi air
laut pada saat ini telah tercemar, dengan beberapa alasan yang disampaikan
antara lain :
1. Pada saat ini nelayan telah merasa kesulitan untuk mencari ikan di
perairan laut disekitar pemukiman mereka, dan merasakan berkurangnya
tangkapan saat melaut, walaupun kualitas air laut terlihat masih baik tapi
perkembangan biota laut semakin menurun.
2. Responden merasakan air laut telah tercemar dengan adanya limbah yang
dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang ada diwilayah ini.
3. Nelayan sudah merasakan berkurangnya tangkapan seperti sebelum
berdirinya pabrik-pabrik di Kecamatan Sei Suka.
4. Responden mengatakan jarak tangkap nelayan pada saat ini semakin
jauh dari bibir pantai (lebih dari 2 mil).
5. Banyak pembuangan limbah cair ke laut dari kegiatan-kegiatan yang ada
diwilayah Kecamatan Sei Suka.
6. Susah mencari kepah.

i. Persepsi Masyarakat Terhadap Proses Kerja Sama Dalam Masyarakat


Berdasarkan hasil wawancara dengan responden diketahui bahwa proses
kerja sama sudah tidak ada lagi dalam masyarakat, dimana menurut
masyarakat tersebut salah satu faktor kondisi ini terjadi dikarenakan bahwa
masyarakat sudah banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan hanya 11
orang responden yang mengakui bahwa masih terjalin kerja sama dalam
masyarakat dipemukiman mereka. Terkait akan hal ini secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.31. Kegiatan yang Dilakukan Bersama-sama oleh Masyarakat


Kgiatan yang dilakukan Jumlah
No %
bersama-sama Responden
1 Ada 25 10.92
2 Tidak ada 204 89.08
Total 229 100
Sumber : Data Primer, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui pendapat masyarakat tentang


ada atau tidaknya kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh masyarakat,
sebanyak 25 orang (10,92%) mengatakan bahwa masih ada kerja sama
dalam masyarakat, sedangkan sebanyak 89,08% berpendapat sudah tidak
ada lagi kegiatan yang dilakukan bersama-sama dalam masyarakat pada saat
ini. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan bersama-sama dalam
masyarakat di Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah menurut responden
sebagai berikut.
1. Bergotong royong dengan masyarakat
2. Perhelatan kematian
3. Bidang kesehatan
4. Kebaktian
5. Perwiritan.
6. Membentuk kelompok budidaya ikan/kepiting
7. Melaksanakan gotong royong setiap kali ada kegiatan di masyarakat.

j. Tokoh Masyarakat di Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah


Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa tokoh masyarakat diwilayah
studi, yakni :
Tokoh Masyarakat Di Desa Kuala Tanjung, antara lain :
1. Imam sebagai Kepala Dusun I Desa Kuala Tanjung
2. Usman sebagai kepala Desa Kuala Tanjung
3. Pono sebagai kepala dusun VI Pematang Kapas Desa Kuala Tanjung
4. Jamal sebagai tokoh masyarakat di Desa Kuala Tanjung
5. Irhamsyah sebagai kepala dusun IV Desa Kuala Tanjung
6. Misnan sebagai sekretaris Desa Kuala Tanjung
7. Darwin sebagai mantan kepala dusun I Desa Kuala Tanjung
8. Nurbit sebagai tokoh adat di Desa Kuala Tanjung
9. Ir. Lukmanudin sebagai tokoh agama di Desa Kuala Tanjung
10. OK. Budiman sebagai BKM Musholla di dusun III Alai Desa Kuala
Tanjung
11. Darwin sebagai tokoh masyarakat dan mantan kepala Desa Kuala
Tanjung
12. Bustaman sebagai tokoh agama di Desa Kuala Tanjung
13. Nurbit sebagai tokoh masyarakat di Desa Kuala Tanjung
14. Bapak Irul (Tokoh masyarakat di Dusun I Desa Kuala Tanjung)
15. Bapak Ahmad (Tokoh masyarakat di Dusun I Desa Kuala Tanjung).
16. OK. H. Syafii (Tokoh masyarakat/Ketua Laskar Melayu)

Sementara tokoh masyarakat di Desa Kuala Indah menurut responden antara


lain :
1. Matsyah sebagai kepala Desa Kuala Indah
2. Sukiran sebagai tokoh masyarakat di Desa Kuala Indah
3. Tiurlan Napitupulu sebagai anggota DPRD Kabupaten Batubara
4. OK. M.Nasir sebagai tokoh masyarakat di Desa Kuala Indah
5. Ridwan sebagai LPM di Desa Kuala Indah
6. A. P. Hasibuan sebagai direktur PT. Indah Lestari
7. Siswan Hadi sebagai kepala dusun III Desa Kuala Indah
8. Subur Yahya sebagai kepala dusu V Desa Kuala Indah
9. Suhadi sebagai BPD di Desa Kuala Indah
10. Abdul Wahid sebagai tokoh warga di Desa Kuala Indah
11. Hamdan sebagai tokoh agama (bilal) di Desa Kuala Indah
12. Irwansyah (Kepala Dusun I Desa Kuala Indah)
13. M.Nur (Tokoh masyarakat di Desa Kuala Indah)
14. Kasum (Tokoh masyarakat Desa Kuala Indah)
15. Ibrahim ( Kepala Lorong Dusun V Desa Kuala Indah)
16. Amir Hasan (Tokoh masyarakat Desa Kuala Indah)’
17. Wito (Tokoh agama Dusun V Desa Kuala Indah)
18. Wak Dinan (Mantan Kepala Desa Kuala Indah)
19. Syukur (Pemuka Agama Desa Kuala Indah)
20. Iswan Hadi (Kepala Lorong Dusun III Desa Kuala Indah)

k. Konflik yang Pernah Terjadi


Konflik yang pernah terjadi tempat tinggal responden di Desa Kuala
Tanjung antara lain :
1. Pertikaian pemuda
2. Perkelahian antar pemuda
3. Perbedaan pendapat
4. Demonstrasi ke perusahaan

Cara penyelesaian terhadap suatu masalah atau konflik yang ada di dalam
masyarakat :

1. Berdamai
2. Cara yang dilakukan adalah secara bermusyawarah melalui aparat desa
dan masyarakat
3. Mengadakan kegiatan ceramah agama
4. Perdamaian secara kekeluargaan
5. Musyawarah mufakat mencari solusi dan jalan keluarnya

Sementara konflik yang pernah terjadi Di Desa Kuala Indah menurut


responden adalah pertikaian antar pemuda.

Cara penyelesaian terhadap suatu masalah atau konflik yang pernah ada di
dalam masyarakat yakni :
1. Musyawarah bersama.
2. Diarahkan ke solusi yang terbaik untuk pihak yang brkonflik.

l. Nama Organisasi yang Ada di Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah
Organisasi masyarakat yang ada di Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah
seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.32. Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat di Desa Kuala Tanjung dan Kuala
Indah
Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi
No Desa
Agama Pemuda Sosial Budaya
1 Kuala Serikat Tolong
Tanju Kegiatan olah Menolong
Laskar Melayu dan
ng raga dengan Kemalangan
Perwiridan Pujakesuma dengan
kegiatan yang (STMK) dengan
dengan kegiatan kegiatan
dilakukan kegiatan
perwiridan yasin pertunjukan seni
adalah bermain membantu jiran
budaya leluhur
sepak bola tetangga yang
terkena musibah
Wirid Yasin Al- Forum Pemuda
Ikhlas dengan kegiatan Pemudi Kuala
Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi
No Desa
Agama Pemuda Sosial Budaya
Tanjung
(FPPKT),
kegiatan yang
dilakukan
ceramah agama
bidang olah raga
misalnya
mengadakan
turnamen,
Al–Insani dengan
kegiatan pengajian dan
ceramah agam yang
dilakukan pada malam
jumat
GPDI Maranatha di
desa Kuala Tanjung
dengan kegiatan
kebaktian agama
nasrani
Remaja Mesjid dengan
kegiatan hari besar
agama
2 Gerakan
Anak Muda Kuda Kepang
Perwiridan Al-Ikhlas Tobat Arjuna dengan
di dusun I desa Kuala (Granat) kegiatan
Indah dengan kegiatan dengan Tidak ada pertunjukan seni
pengajian malam kegiatan kuda kepang atau
Jumat bela diri kuda lumping di
dan upacara dan pesta
badminton
Kuala Angkatan Pemuda
Indah Islam Al-Ikhlas (Amil)
dengan kegiatan
perwiridan remaja dan
PHBI
Kumpulan Remaja
Muslim Al-
Munawwaroh (Kurma)
dengan kegiatan
pegajian dan olahraga
pemuda.
Muda-mudi Kristen di
Desa Kuala Indah
dengan kegiatan
olahraga voli dan
membantu orang,
kemalangan dan orang
berpesta
Sumber : Data Primer, Hasil Wawancara, Laporan Amdal PT.INALUM 2016
m. Program Pemberdayaan yang Dibutuhkan Oleh Masyarakat Menurut
Responden
Program pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan Di Desa Kuala
Tanjung menurut masyarakat yang menjadi responden :
1. Program bidang perekonomian yakni bantuan untuk pemberian modal
untuk pedagang kecil, petani, dan pertanian memajukan ekonomi
masyarakat misalnya bantuan untuk dan bantuan bidang kesehatan
yakni pengobatan gratis.
2. Program pemberian pelatihan/keterampilan agar masyarakat dapat
meningkatkan keterampilan dan membuka lapangan pekerjaan.
3. Jumlah anak sekolah dan mahasiswa yang mendapatkan bantuan
beasiswa ditambah jumlahnya.

Sementara program pemberdayaan yang sangat dibutuhkan oleh


masyarakat di Desa Kuala Indah untuk memperbaiki kualitas kehidupan
yakni :
1. Bantuan modal usaha
2. Bantuan untuk nelayan
3. Pelatihan keterampilan/ skill memperbaiki mesin kapal dan mesin
4. Program pelatihan kerja untuk masyrakat.
5. Bantuan alat-alat melaut (jala, rakit dan lain-lain).
6. Bantuan untuk pelatihan UKM
7. Bantuan pemberian bidang kesehatan yakni pengobatan gratis dan
pemberian makanan tambahan (Posyandu, Ibu hamil dan Posyandu
Lansia).
8. Bantuan perbaikan rumah yang tidak layak huni.
9. Bantuan pembuatan septic tank dan drainase.
10. Beasiswa
11. Sembako

n. Sikap Masyarakat yang Menjadi Responden Tehadap Rencana Usaha


dan/atau Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung
Sikap masyarakat yang menjadi responden terhadap rencana usaha
dan/atau kegiatan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Tabel 2.33. Sikap Responden Terhadap Rencana Usaha dan/atau


Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung
No Jumlah
Sikap Masyarakat %
. Responden
1 Mendukung 208 90.83
2 Tidak mendukung 13 5.68
3 Tidak menjawab 8 3.49
Total 229 100
Sumber : Data Primer,hasil wawancara, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas mengenai sikap responden terhadap


rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh
Pelabuhan Kuala Tanjung diketahui bahwa sebanyak 208 orang
(90,83%) mendukung dan yang tidak mendukung sebanyak 13 orang
(5,68%), sementara yang tidak menjawab sebanyak 8 orang (3,49%).
Alasan masyarakat di Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah mendukung
rencana usaha dan/atau kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyerap tenaga kerja untuk masyarakat, khususnya masyarakat di
Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah serta desa lainnya di Kabupaten
Batubara.
2. Terbukanya lapangan kerja baru yang dapat meminimalisr angka
pengangguran.
3. Mendukung program pembagunan yang dicanangkan oleh pemerintah..
4. Terbukanya lapangan pekerjaan akan meningkatkan peningkatan
ekonomi dan pertumbukan ekonomi di lokasi kegiatan serta diwilayah
Kabupaten Batubara secara umum, sehingga akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan perbaikan kualitas hidup masyarakat.
5. Mendukung asalkan memberikan kontribusi langsung kepada
masyarakat.

Sementara alasan responden yang tidak mendukung rencana usaha


dan/atau kegiatan sebagai berikut :
1. Apabila pihak perusahaan tidak mempekerjakan masyarakat setempat
dan merusak lingkungan.
2. Apabila pelaksanaan kegiatan menimbulkan polusi udara.
3. Apabila pemrakarsa kegiatan tidak melakukan upaya pengelolaan yang
akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, khususnya
lingkungan masyarakat disekitar ;lokasi kegiatan.

Beberapa pandangan positif yang disampaikan oleh responden terhadap


rencana kegiatan :
1. Kedepannya banyak peluang kerja.
2. Dapat mengurangi pengangguran yang ada.
3. Meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
4. Adanya pekerjaan menambah penghasilan masyarakat, desa semakin
ramai dan akan meningkatkan peluang usaha misalnya usaha penjualan
makanan/minuman serta usaha lainnya.

Sementara pandangan negatif dan kekhawatiran dari masyarakat terhadap


rencana kegiatan juga diungkapkan oleh responden, antara lain :
1. Terjadi banyak pencemaran terhadap lingkungan.
2. Akan berpengaruh terhadap lingkungan.
3. Akan timbul masalah kebisingan dari pabrik, penurunan kualitas air laut
maupun tanah, penurunan kualitas udara (peningkatan debu) yang
mengganggu kesehatan masyarakat.

Saran/ pendapat terhadap rencana kegiatan :


1. Perhatikanlah putra daerah supaya bisa bekerja di Pelabuhan Kuala
Tanjung
2. Memperhatikan kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar
Pelabuhan Kuala Tanjung agar masyarakat selalu sehat.
3. Memperhatikan masyarakat sekitar pabrik.
4. Pelabuhan Kuala Tanjung harus dapat bekerja sama, berkoordinasi
dan melakukan musyawarah dengan aparat pemerintah di Desa Kuala
Tanjung dan Kuala Indah terkait pelaksaan kegiatan.
5. Mengutamakan kepentingan masyarakat dan pemuda di sekitar
perusahaan.
6. Melakukan upaya pengelolaan agar dapat meminimalisir timbulnya
dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan
pabrik.
7. Memberikan bantuan untuk anak sekolah.
8. Masyarakat harus dilibatkan dalam proses pembangunan.
9. Program – program CSR harus diperbanyak, dan program CSR
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya bagi
masyarakat yang bermukim disekitar lokasi kegiatan.
10. Memberikan program pelatihan kepada masyarakat khususnya kepada
perempuan, nelayan serta pemuda/remaja agar dapat meningkatkan
keterampilan dan skill.
11. Membuat kegiatan dalam penyambutan hari-hari besar..
12. Berikan bantuan yang tepat sasaran dan membuat bus di desa Kuala
Tanjung dan Kuala Indah.
13. Pemberian bantuan sembako.

B. Komponen Kesehatan Masyarakat


Uraian mengenai rona lingkungan hidup awal untuk komponen aspek
kesehatan masyarakat untuk rencana kegiatan mengacu pada Informasi
yang diperlukan untuk penyusunan rona lingkungan. Komponen kesehatan
masyarakat mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal Nomor 124/12/1997
tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan
AMDAL. Sumber data mengenai komponen kesehatan masyarakat
diperoleh dari dataKecamatan Sei Suka Dalam Angka, Puskesmas serta
Dinas Kesehatan maupun data primer hasil dari wawancara.

1). Pola Penyakit


Untuk melihat kondisi perubahan pola penyakit yang ada di lokasi
kegiatan, maka ada beberapa hal yang akan dianalisa. Data yang akan
dianalisa adalah data jenis penyakit, sarana kesehatan, tenaga
kesehatan, sanitasi lingkungan, vektor penyakit dan status gizi.

a. Jenis Penyakit
Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat digambarkan melalui
jumlah penyakit terbesar diwilayah kegiatan, dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 2.34. Sepuluh Penyakit Terbanyak yang Diderita Masyarakat Tiap Bulan di
Kecamatan Sei Suka
Jenis Penyakit

Infeksi Gigi
Hypertensi
Dermatis

Gastritis

Febris
Alergi
Diare
No Bulan

Asma
ISPA

RA
1 Januari 400 39 88 88 79 86 15 128 9 -
2 Februari 405 36 109 79 110 93 17 124 11 -
3 Maret 323 36 103 73 77 62 21 143 8 -
4 April 319 36 97 56 76 92 48 112 - -
5 mei 309 33 102 79 99 116 24 155 10 -
6 Juni 338 51 90 72 73 83 58 153 9 -
7 Juli 263 34 83 65 86 59 60 110 - -
8 Agustus 401 34 107 67 96 97 55 124 - -
9 Septembar 192 38 117 61 112 92 57 88 - -
10 Oktober 442 19 118 84 76 87 71 133 - -
11 November 447 41 109 70 113 106 53 114 - -
12 Desember 409 19 92 58 92 114 29 124 - -
2017 4248 416 1215 852 1089 1087 508 1508 47 -
Sumber : BPS Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui penyakit terbanyak


(urutan pertama) yang diidap oleh masyarakat di Kecaamatan Sei
Suka adalah ISPA, urutan kedua adalah infeksi gigi, diikuti
penyakit hypertensi, gastritis, RA, diare, alergi, dermatis dan asma.

b. Sumber Daya Kesehatan


Situasi sumber daya kesehatan di Kecamatan Sei Suka meliputi
sarana kesehatan dan tenaga kesehatan. Berikut adalah data sarana
kesehatan di wilayah studi.

Tabel 2.35. Gambaran Sarana Kesehatan di Desa Kuala


Indah dan Desa Kuala Tanjung
Sarana Desa Desa
No
Kesehatan Kuala Indah Kuala Tanjung
1. Rumah Sakit - -
2. Pustu - 1
3. Klinik 4 7
4. Posyandu 5 4
Sumber: Kecamatan Sei Suka Dalam Angka 2017, BPS Kabupaten Batubara

Sarana kesehatan di Desa Kuala Indah terdiri dari 4 unit klinik dan
5 posyandu, sedangkan di Desa Kuala Tanjung 1 pustu, 7 klinik
dan 4 posyandu. Sarana kesehatan tersebut tentunya didukung oleh
tenaga kesehatan. Gambaran tenaga kesehatan di Kecamatan Sei
Suka dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.36. Jumlah Tenaga Kesehatan di Wilayah Studi


Desa Desa
No Kategori Kuala Indah Kuala Tanjung
(Orang) (Orang)
1 Dokter 0 0
2 Paramedis/perawa 2 5
t
3 Bidan 3 1
Total 5 6
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka, 2017, BPS Kab. Batubara

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui di Desa Kuala Indah


dan Kuala Tanjung belum tersedianya tenaga dokter, dan jumlah
tenaga medis yang ada yaitu perawat di Desa Kuala Indah sebanyak
2 orang dan di Desa Kuala Tanjung sebanyak 5 orang, sementara
tenaga bidan di Desa Kuala Indah sebanyak 3 orang dan Desa
Kuala Tanjung 1 orang. Dengan demikian jumlah tenaga kesehatan
belum memadai untuk memberikan pelayanan di wilayah tersebut.
Data ketersediaan tenaga kerja ini diperoleh dari data Kecamatan
Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017, sementara pada data
Kecamatan Sei Suka Dalam Angka Tahun 2017 tidak terinformasi
data tenaga kesehatan di Desa Kuala Indah dan Kuala Tanjung.

c. Kondisi Lingkungan
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban sehat,
sumber air bersih, tempat pembuangan limbah, ventilasi
rumah yang cukup, kepadatan hunian rumah yang sesuai luas
lantai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Gambaran
rumah sehat dan rumah yang belum memenuhi syarat dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.37. Gambaran Rumah Sehat (Memenuhi syarat) dan


Rumah yang Belum Memenuhi Syarat di Wilayah
Kegiatan
Desa Desa
No Kategori Kuala Indah Kuala Tanjung
(RT) (RT )
1 Rumah sehat 758 1.552
2 Rumah yang belum
memenuhi syarat 96 69
sehat
Total 854 1621
Sumber : Puskesmas Sei Suka, 2017.

Berdasarkan data pada tabel diatas rumah yang belum


memenuhi syarat sehat di Desa Kuala Indah sebanyak 11.2%,
dan untuk Desa Kuala Tanjung sebanyak 4,3%.

2. Akses Terhadap Air Bersih


Air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan baik
kualitas maupun kuantitasnya. Gambaran sumber air bersih
masyarakat di wilayah kegiatan menurut data dari Puskesmas
Sei Suka dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.38. Gambaran Sumber Air Bersih di Wilayah Kegiatan
Desa Desa Kuala
No Kategori Kuala Indah Tanjung
(RT) (RT )
1 PAM - -
2 Sumur Gali 73 41
3 Sumur Gali dengan
26 45
Pompa
4 Sumur Bor dengan
515 1.535
Pompa
5 Perpipaan (PDAM
240 -
BPSPAM)
Sumber : Puskesmas Sei Suka, 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sumber air bersih


masyarakat di Desa Kuala Tanjung berasal dari sumur gali,
sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa, begitu
juga di Desa Kuala Indah dan di Desa Kuala Indah juga ada
sebanyak 240 rumah tangga untuk sumber air bersih berasal
dari sambungan perpipaan dari PDAM BPSPAM.

3. Sarana Sanitasi Dasar


Sarana sanitasi dasar meliputi jamban, tempat pembuangan
sampah dan pengelolaan air limbah, didalam pembuatannya
harus memenuhi syarat-syarat kesehatan antara lain
menggunakan tangki septik, menggunakan penutup dan
mempunyai saluran pembuangan dan lain sebagainya.
Buruknya sanitasi dasar merupakan salah satu media/faktor
yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat sanitasi yang
kurang sehat antara lain : diare, demam berdarah, disentri,
hepatitis A, kolera, thipus, cacingan. Gambaran sanitasi dasar
diuraikan sebagai berikut :
a. Jenis jamban diwilayah kegiatan
Jenis jamban pada rumah tangga penduduk di Kuala indah
dan Kuala Tanjung dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.39. Gambaran Jenis Jamban di Wilayah Kegiatan
Desa Desa Kuala
No Kategori Kuala Indah Tanjung
(RT) (RT )
1 Jamban dengan
813 1.539
leher angsa
2 Jamban
- 50
plengsengan
3 Jamban cemplung - 3
Sumber : Puskesmas Sei Suka, Juni 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui jenis jamban


rumah tangga di Desa Kuala Indah adalah jamban dengan
leher angsa, sebanyak 813 RT, sementara 1.539 RT di Desa
Kuala Tanjung jenis jamban dengan leher angsa, 50 RT
dengan jenis jamban plengsengan dan 3 RT dengan jenis
jamban cemplung.

b. Pengelolaan Sampah
Gambaran pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan
hasil wawancara dengan masyarakat yang menjadi
responden di Desa Kuala Indah dan Kuala Tanjung
dilakukan dengan cara dibakar dihalaman rumah dan
dibuang ke sungai. Secara rinci terkait hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.40. Gambaran Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Diwilayah


Kegiatan (Desa Kuala Indah dan Kuala Tanjung)
No Pengelolaan Sampah
Jumlah Responden %
. di Rumah Tangga Responden
1 Dibakar dihalaman rumah 216 94,32
Diangkut oleh petugas Dinas - -
2
Kebersihan
3 Dibuang ke sungai 13 5,68
4 Lainnya - -
Total 229 100
Sumber : Data Primer, Hasil Wawancara, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sebanyak


94,32% responden mengatakan bahwa pengelolaan sampah
rumah tangga dilakukan dengan cara dibakar dihalaman
rumah dan sebanyak 5,68% dibuang ke sungai.
c. Sistem saluran pembuangan limbah cair rumah tangga
Gambaran sistem pembuangan limbah cair rumah tangga
berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang
menjadi responden di Desa Kuala Indah dan Kuala Tanjung
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.41. Gambaran Sistem Saluran Pembuangan Limbah Rumah


Tangga
No
Kategori Jumlah Responden %
.
1 Saluran tertutup 123 53,71
2 Saluran terbuka 106 46,29
Total 229 100
Sumber : Data Primer, Hasil Wawancara, Laporan Amdal PT.INALUM 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui sebanyak


53,71 % dari responden mengatakan bahwa sistem saluran
pembuangan limbah rumah tangga mereka telah dibuat
dengan sistem saluran tertutup, namun 46,29% dari
responden mengatakan sistem pembuangan limbah rumah
tangga mereka masih dibuat dengan sistem saluran terbuka.
4. Status Gizi
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan
tinggi badan anak. Berdasarkan data BPS Tahun 2017
diketahui ada sebanyak 4 kasus gizi buruk di Kecamatan Sei
Suka.
2.1.1. KEGIATAN LAIN DI SEKITAR LOKASI USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN
Rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung
berpotensi mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Kegiatan-kegiatan lain yang
ada disekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan adalah pemukiman
penduduk di Desa Kuala Indah yang berjarak 2,2 km, pemukiman Kuala
Tanjung berjarak 2,2 km, kegiatan PT Multimas Nabati berjarak 2,6 Km,
kegiatan PT Lafarge Cemen Indonesia berjarak 0,8 Km, berbatasan dengan
Kantor INALUM, Kamla, KSOP, Pabrik Kongkrit Beton.
Jarak kegiatan lain ini berbatasan langsung dengan rencana usaha dan/atau
kegiatan hingga radius 1-2 km. Kegiatan lainnya yang telah ada ini juga telah
mempengaruhi lingkungan disekitar wilayah tersebut yang telah berdampak
terhadap kualitas udara, kebisingan, kualitas air laut yang ada disekitar lokasi
kegiatan. Kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan antara lain
operasional pelabuhan PT. INALUM, dimana aktivitas keluar masuknya kapal di
pelabuhan.

Anda mungkin juga menyukai