Anda di halaman 1dari 4

MEWUJUDKAN GENERASI YANG CERDAS SEHAT DAN BERAKHLAKUL

KARIMAH

ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحي‬

Yth. Dewan Hakim yang adil lagi bijaksana, serta hadirin berbahagia.

Alhamdulillaah, puji syukur kehadirat Allah SWT, dzat yang maha pengasih, yang
tidak pernah pilih kasih, dzat Yang Maha Penyayang, yang sayangnya tiada
terbilang. Yang menciptakan langit tanpa tiang dan bumi sebagai hamparan. Yang
menciptakan matahari dan bulan, sehingga siang tidak pernah mendahului malam
dan malam tidak pernah mendahului siang.

Sholawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada junjungan kita, pucuk
pimpinan umat Islam sedunia, panji pagar Kota Mekkah, intan berlian dalam surga,
yakni Nabi Muhammad Saw. Yang telah menuntun umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan pada
saat sekarang ini.

Dewan Hakim yang terhormat, hadirin yang berbahagia.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul
“Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas, Sehat dan Berakhlakul
Karimah”

Hadirin yang berbahagia

Seperti yang kita ketahui, bahwadi zaman sekarang ini budaya barat telah banyak
memasuki dan mempengaruhi kehidupan kita, baik melaui media televisi, internet,
maupun gaya berpakaian. Jika pengaruh yang diberikan itu positif, maka tentu
akan sangat baik. Tetapi bagaimana jika pengaruh yang diberikan justru negatif?
Tentu saja berpotensi merusak kepribadian umat Islam terutama kita sebagai
generasi muda.

Generasi muda kini telah banyak terjerumus kepada pergaulan bebas yang tidak
hanya merusak dirinya sendiri,melainkan juga merusak orang lain. Coba kita
perhatikan.. banyak generasi muda di luar sana yang terpengaruh negatif oleh
budaya barat.

Beberapa diantara mereka ada yang berpakaian ketat, tawuran, bahkan sampai
berzina. Na’uudzubillaah..

Padahal, Allah Swt. Sudah berfirman dalam Surat Al-Baqoroh ayat 195:

‫هّٰللا‬
ِ ‫سنُ ْوا ۛ اِنَّ َ يُ ِح ُّب ا ْل ُم ْح‬
َ‫سنِيْن‬ ِ ‫َواَل تُ ْلقُ ْوا بِا َ ْي ِد ْي ُك ْم اِلَى التَّ ْهلُ َك ِة ۛ َواَ ْح‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendirikedalamkebinasaan,dan


berbuatbaiklah,karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik”.

Kondisi seperti itu terjadi karena banyak generasi muda saat ini tidak lagi
berpedoman kepada agama. Bahkan mungkin sedikit sekali pemahamannya
terhadap ilmu agama. Kebanyakan mereka melakukan sesuatu hanya karena
sekedar ikut-ikutan. Padahal agama sebagai way of life dalam kehidupan.

Oleh sebab itu teman-teman, di sinilah pentingnya untuk kita menjadi


generasi muda yang cerdas. Lantas seperti apa generasi muda yang cerdas itu?
Generasi muda yang cerdas adalah yang mampu membedakan baik dan buruknya
sesuatu. Yang bukan hanya sekedar pintar, tetapi juga bijak dalam
mengaplikasikan ilmunya dengan tepat.

Kalau kita lihat pada sisi lainnya dari pengaruh budaya barat, maka hati kita akan
semakin miris melihatnya. Mengapa? Karena tidak sedikit generasi muda masa
kini yang mabuk-mabukan, menggunakan obat-obatan terlarang seperti ganja,
sabu-sabu dsb. Padahal larangan Allaah untuk mabuk dan mengkonsumsi
minuman keras telah begitu jelas di dalam Al-Qur’an.

Sungguh, tidak ada kebaikan dari perbuatan tersebut, yang ada hanya merusak diri
terutama kesehatan mereka. Bagaimana kita mau memimpin ummat jika kitas akit-
sakitan? Padahal kesehatan merupakan salah satu nikmat yang sangat penting.
Rasulullaah Saw. Bersabda:

Aُ ‫ َوا ْلفَ َرا‬Aُ‫ص َّحة‬


‫غ‬ Aٌ ُ ‫ن َم ْغب‬Aِ ‫نِ ْع َمتَا‬
Aِ ‫ر ِمنْ النَّا‬Aٌ ‫ون فِي ِه َما َكثِي‬
ِّ ‫س ال‬

Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak diperhatikan),
yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari).

Selain itu, sebagai generasi muda yang merupakan estafet kepempinan di masa
yang akan datang, sudah seharusnya kita berakhlak baik sesuai dengan tuntunan
agama.

Rasulullaah Saw. Bersabda:

‫أكم ُل المؤمنين إيمانًا أحسنُهم ُخلقًا‬

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya”
(HR At-Tirmidzi no 1162)

Artinya, akhlak yang buruk pada seseorang menunjukkan bahwa semakin jauhnya
ia dari agama. Saat ini banyak sekali generasi muda yang belum baik akhlaknya.
Jika dipanggil orang tuanya tidak segera menjawab, melainkan asiiiik saja sibuk
dengan gadgetnya. Dinasihati sedikit saja langsung cemberut dan baper. Potret
bermacam generasi muda yang tadi digambarkan, tentu bukanlah yang diharapkan
oleh bangsa Indonesia. Lalu seperti apa sosok generasi muda yang diharapkan?
Ialah generasi muda yang cerdas, sehat dan berakhlak mulia.

Maka untuk mewujudkan generasi yang berlian ini, terdapat beberapa hal yang
dapat kita usahakan.

 Yang pertama ialah menuntut ilmu dan mengamalkannya. Untuk menjadi cerdas,
tentu kita harus memiliki ilmu terlebih dahulu, terutama yang terpenting adalah
ilmu agama. Kita harus come back to Islam. Kembali menjadikan Islam sebagai
pedoman hidup kita.

 Yang kedua adalah menjaga kesehatan. Makan dan minumlah apa-apa yang baik
dan dihalalkan untuk kita serta jangan berlebihan. Bagaimana kita bisa menjadi
generasi muda yang penuh manfaat jika kita sering sakit-sakitan dan tidak menjaga
kesehatan?
 Yang ketiga, perbanyaklah berkumpul dengan orang-orang sholeh. Sebab dengan
kebaikan akhlaknya akan menular pula pada kita, in syaa Allaah..

 Yang keempat, memperbanyak kegiatan yang positif. Daripada kita


menghabiskan banyak waktudi depan gadget,mantenginInstagram,
facebook,ataumain gameberjam-jam..lebih baik kita menyibukkan diri dengan
kegiatan yang bermanfaat. Seperti mengikuti kajian, mengajar Al-Qur’an, aktif di
kegiatan sosial, dsb.

 Dan yang terakhir,tentunya kita senantiasa menjaga hati kita agar selalu
terhubung dengan Allaah Swt. Agar kita dimudahkan dan bisa istiqomah menjadi
generasi muda yang cerdas, sehat dan berakhlakul karimah. Hadhirin yang
dirahmati Allaah..

Mudah-mudahan kita semua dipilih Allaah menjadi generasi muda harapan bangsa
yang cerdas, sehat dan berakhlakul karimah. Karena kitalah penentu nasib bangsa
di masa yang akan datang.

Sebagaimana ahli hikmah menggambarkan didalam syair nya :

Artinya : “Wahai para remaja, sesungguhnyapada ditanganmu lah urusan rakyat


dan pada setiap langkahmu lah kehidupan mereka".

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya.
Wabillaahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum warohmatullaahi
wabarokaatuh.

Anda mungkin juga menyukai