1 Penerapan K3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 59

TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi


Kode : INA.5230.223.23.01.07– Judul : Teknik Penerapan (K3)

PELATIHAN
JURU UKUR (TECHNICIAN SURVEYING)

2007

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

KATA PENGANTAR

Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan


Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, November 2007


Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE


NIP. 110 016 435
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.

Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Juru Ukur (Technician
Surveying) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi
pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga
kerja yang berkiprah dalam Juru Ukur gambar arsitektur bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Juru Ukur (Technician Surveying) ini terdiri dari 1
(satu) modul kompetensi umum 5 (lima) modul kompetensi inti, yang merupakan satu
kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Juru
Ukur (Technician Surveying).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta, November 2007

Tim Penyusun
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1


1.1.Umum ....................................................................................... I-1
1.2.Ringkasan Modul........................................................................ I-2
1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-4
1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-4
1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-4
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-5
1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-5
1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................... I-5
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-6

BAB II : METODE PEMERIKSAAN PERLENGKAPAN K3 ...................... II-1


2.1. Umum ...................................................................................... II-1
2.2. Teknik Memeriksa Ketersediaan Kotak P3K ................................ II-1
2.3. Teknik Memeriksa Kelengkapan Kotak P3K................................. II-1
2.4. Teknik Memeriksa Waktu Kadaluarsa Isi Kotak P3K..................... II-2
2.5. Teknik Memeriksa Sabuk Keselamatan Kerja .............................. II-3
2.6. Teknik Memeriksa Fungsi Sabuk Keselamatan Kerja ................... II-3
2.7. Teknik Menggunakan Sabuk Keselamatan Kerja ......................... II-3
2.8. Rambu-Rambu.......................................................................... II-4
2.9. Penempatan Rambu .................................................................. II-8
2.10. Tujuan Setiap Rambu ............................................................... II-9
2.11. Teknik Memeriksa Ketersediaan Alat Pemadam Kebakaran......... II-10
2.12. Teknik Memeriksa Kelengkapan Alat Pemadam Kebakaran ......... II-10
2.13. Teknik Memeriksa Fungsi Alat Pemadam Kebakaran .................. II-11
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

BAB III: PERALATAN PELINDUNG DIRI ......................................................... III-1


3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Teknik Memeriksa Dan Menyiapakan Kelengkapan Pakaian Kerja
Sesuai Aturan........................................................................... III-1
3.3. Teknik Memakai Pakaian Kerja Sesuai Aturan ............................ III-2
3.4. Teknik Memeriksa Dan Menyiapakan Safety Shoes Sesuai Aturan III-2
3.5. Teknik Memakai Safety Shoes Sesuai Aturan ............................. III-2
3.6. Memeriksa Dan Menyiapkan Safety Helmet, Masker
Dan Kaca Mata......................................................................... III-3
3.7. Teknik Memakai Safety Helmet, Masker Dan Kaca Mata................ III-4
3.8. Teknik Memeriksa Dan Menyiapkan Safety Belt .......................... III-4
3.9. Memakai Safety Belt ................................................................. III-5
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

BAB IV: MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN SESUAI PROSEDUR


STANDAR K3 ............................................................................... IV-1
4.1. Umum ............................................................................................. IV-1
4.2. Memeriksa Peralatan Pemadam Kebakaran ................................... IV-1
4.3. Memeriksa Obat-Obatan Pada Kotak P3K ...................................... IV-4
4.4. Memeriksa Kelengkapan Kotak P3K Beserta Masa
Kadaluwarsanya ............................................................................. IV-5
4.5. Menggunakan Perlengkapan P3K Jika Terjadi Kecelakaan Kerja... IV-5
4.6. Mematuhi Rambu-Rambu Keselamatan Kerja................................. IV-8
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Kotak P3K ..................................................................... II-1
Gambar 2.2 Contoh Isi Dari Kotak P3K ............................................................... II-2
Gambar 2.3 Contoh Obat Yang Belum Dan Sudah Kadaluarsa.......................... II-3
Gambar 2.4 Wajib Pakai Helm ............................................................................ II-4
Gambar 2.5 Dilarang Masuk................................................................................ II-4
Gambar 2.6 Dilarang Merokok............................................................................. II-4
Gambar 2.7 Dilarang Menyalakan Api ................................................................. II-4
Gambar 2.8 Barang Mudah Terbakar .................................................................. II-5
Gambar 2.9 Gunakan Masker ............................................................................. II-5
Gambar 2.10 Peralatan Berat................................................................................ II-5
Gambar 2.11 Bidang Licin ..................................................................................... II-5
Gambar 2.12 Aktivitas Pengerekan Barang........................................................... II-6
Gambar 2.13 Penyimpanan Barang –Barang Berbahaya ...................................... II-6
Gambar 2.14 Pos Keamanan ................................................................................ II-6
Gambar 2.15 Tempat Penyimpanan Kotak P3K ................................................... II-6
Gambar 2.16 Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran............................ II-7
Gambar 2.17 Awas Benda Jatuh........................................................................... II-7
Gambar 2.18 Jalur Kendaraan .............................................................................. II-7
Gambar 2.19 Bagian-Bagian Tabung Pemadam (fire extinguisher) ....................... II-12
Gambar 2.20 Pengoperasian Tabung Pemadam (fire extinguisher) ...................... II-12
Gambar 3.1 Contoh Pakaian Kerja ...................................................................... III-1
Gambar 3.2 Contoh Sepatu Pelindung ( Safety Shoes)...................................... III-2
Gambar 3.3 Contoh Topi Keras (helm) ................................................................ III-3
Gambar 3.4 Contoh Penutup Hidung ( Masker ).................................................. III-3
Gambar 3.5 Contoh Kacamata ............................................................................ III-3
Gambar 3.6 Contoh Sabuk Pengaman................................................................ III-5
Gambar 4.1 Batang Pengait ................................................................................ IV-2
Gambar 4.2 Tangga ............................................................................................ IV-2
Gambar 4.3 Hydran ............................................................................................. IV-3
Gambar 4.4 Bagian-Bagian Tabung Pemadam (fire extinguisher) ....................... IV-4
Gambar 4.5 Pengoperasian Tabung Pemadam (fire extinguisher) ...................... IV-4
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

SPESIFIKASI PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM

 Tujuan Umum Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan yang berkaitan dengan survey pengukuran dalam kegiatan-kegiatan
pelaksanaan konstruksi gedung, meliputi pengoperasian peralatan , membaca
gambar desain bangunan serta pelaksanaan stake out.

 Tujuan Khusus Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3).
2. Menerapkan jadwal konstruksi
3. Menguasai peralatan ukur
4. Melakukan stake out dan monitoring
5. Melakukan pengukuran dimensi dan perhitungan volume
6. Melakukan pembuatan laporan pengukuran

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kode / Judul Modul : Teknik Penerapan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)”.

 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).

 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Memeriksa perlengkapan keselamatan kerja
2. Memakai alat pelindung diri.
3. Menggunakan perlengkapan sesuai prosedur standart K3
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR

 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of


Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL

B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
Teknik Penerapan Keselamatan dan
1 TS – 01
Kesehatan Kerja (K-3).
2 TS – 02 Penerapan Jadwal Konstruksi.

3 TS – 03 Penguasaan Peralatan Ukur .

4 TS – 04 Stake out dan Monitoring Posisi.

5 TS – 05 Pengukuran Dimensi dan Perhitungan Volume.

6 TS – 06 Pembuatan Laporan Pengukuran.

B.2 Uraian Modul


 Seri / Judul : TS-01 / Teknik penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
 Deskripsi Modul : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Juru Ukur
(Techncian Surveying) dengan harapan dapat : memeriksa perlengkapan
keselamatan kerja sesuai standar K3, memakai peralatan pelindung diri,
menggunakan perlengkapan sesuai standar K3
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

C. PROSES PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Mengikuti penjelasan TIU
 Menjelaskan tujuan dan TIK dengan tekun dan OHT
instruksional umum(TIU) dan aktif LCD
Tujuan instruksional khusus  Mengikuti penjelasan Flip Chart
(TIK) maksud dan tujuan
 Menjelaskan maksud dan menghitung kebutuhan
tujuan menghitung kebutuhan bahan .
bahan.  Mengikuti penjelasan
 Menjelaskan pengertian pengertian menghitung
menghitung kebutuhan bahan. kebutuhan bahan .
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 5 menit apabila ada yang kurang
jelas.

2. Ceramah : Bab II, Metode


pemeriksaaan perlengkapan
K3
 Mengikuti penjelasan, OHT
Memberikan penjelasan, uraian uraian atau bahasan LCD
atau-pun bahasan mengenai : instruktur dengan tekun Flip Chart
 Umum dan aktif.
 Teknik Memeriksa  Mengajukan pertanyaan
ketersediaan kotak P3K apabila ada yang kurang
 Teknik memeriksa jelas.
kelengkapan kotak P3K
 Teknik memeriksa waktu
kadaluarsa isi kotak P3K
 Teknik memeriksa sabuk
keselamatan kerja
 Teknik memeriksa fungsi
sabuk keselamatan kerja
 Teknik menggunakan sabuk
keselamatan kerja
 Rambu-rambu
 Penempatan rambu
 Tujuan setiap rambu
 Teknim memeriksa
ketersediaan alat pemadam
kebakaran
 Teknik memeriksa
kelengkapan alat pemadam
kebakaran
 Teknik memeriksa fungsi alat
pemadam kebakaran

Waktu : 50 menit
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
kerja (K3)

3. Ceramah : Bab III, Peralatan


Pelindung Diri

Memberikan penjelasan, uraian


atau-pun bahasan mengenai :  Mengikuti penjelasan, OHT
 Umum uraian atau bahasan LCD
 Teknik memeriksa dan instruktur dengan tekun Flip Chart
menyiapakan kelengkapan dan aktif.
pakaian kerja sesuai aturan  Mengajukan pertanyaan
 Teknik memakai pakaian kerja apabila ada yang kurang
sesuai aturan jelas.
 Memeriksa dan menyiapakan
safety shoes sesuai aturan
 Teknik memakai safety shoes
sesuai aturan
 Memeriksa dan menyiapkan
safety helmet, masker dan
kaca mata
 Teknik memakai safety
helmet, masker dan kaca mata
 Teknik memeriksa dan
menyiapkan safety belt
 Memakai safety belt

Waktu : 50 menit

4. Ceramah : Bab IV,


Menggunakan Perlengkapan
Sesuai Prosedur Standar K3
OHT
Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, LCD
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan Flip Chart
 Umum instruktur dengan tekun
 Memeriksa peralatan dan aktif.
pemadam kebakaran  Mengajukan pertanyaan
 Memeriksa obat-obatan pada apabila ada yang kurang
kotak P3K jelas.
 Memeriksa kelengkapan kotak
P3K beserta masa
kadaluwarsanya
 Menggunakan perlengkapan
P3K jika terjadi kecelakaan
kerja
 Mematuhi rambu-rambu
keselamatan kerja

Waktu : 30 menit
MODUL TS-01 BAB I
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Pendahuluan
Kerja (K3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. UMUM
Modul TS-01: Teknik penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Juru Ukur
(Technician Surveying)

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-


unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Ketersediaan dan Kelengkapan
Kotak P-3K diperiksa termasuk waktu kadaluwarsanya, sabuk keselamatan kerja
(safety belt) untuk digunakan di lokasi ketinggian diperiksa secara cermat apakah
masih berfungsi., rambu-rambu keselamatan kerja dikenali penempatan dan
dimengerti maksudnya, ketersediaan dan kelengkapan peralatan pemadam
kebakaran diperiksa secara cermat dan teliti apakah masih berfungsi, pakaian kerja
dipakai sesuai aturan, safety shoes dipakai sesuai aturan, safety helmet, masker
dan kaca mata dipakai sesuai aturan, safety belt dipakai sesuai aturan. peralatan
pemadam kebakaran diperiksa apakah masih berfungsi, obat-obatan dan
kelengkapan kotak P3K digunakan ketika terjadi kecelakaan, rambu-rambu
keselamatan kerja harus dipatuhi.

Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Juru Ukur (Technician Surveying)

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi


I. KOMPETENSI UMUM
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
1. INA.5230.223.23.01.07
Kerja (K-3) dengan benar.
II. KOMPETENSI INTI
2. INA.5230.223.23.02.07 Penerapan Jadwal Konstruksi.
3. INA.5230.223.23.03.07 Penguasaan Peralatan Ukur.
4. INA.5230.223.23.04.07 Stake out dan Monitoring.
Pengukuran Dimensi dan Perhitungan
5. INA.5230.223.23.05.07
Volume.
6. INA.5230.223.23.06.07 Pembuatan Laporan Pengukuran.
III. KOMPETENSI PILIHAN -
MODUL TS-01 BAB I
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Pendahuluan
Kerja (K3)

1.2. RINGKASAN MODUL


Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:

a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)

b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.

c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :


Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)

Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai


berikut:
1. KODE UNIT : INA.5230.223.23.01.07
2. JUDUL UNIT : Penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3).
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K-3)
dengan benar.
MODUL TS-01 BAB I
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Pendahuluan
Kerja (K3)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Memeriksa perlengkapan 1.1 Ketersediaan dan Kelengkapan Kotak P-
keselamatan kerja sesuai 3K diperiksa termasuk waktu
standar K3. kadaluwarsanya.
1.2 Sabuk keselamatan kerja (safety belt)
untuk digunakan di lokasi ketinggian
diperiksa secara cermat apakah masih
berfungsi.
1.3 Rambu-rambu keselamatan kerja
dikenali penempatan dan dimengerti
maksudnya.
1.4 Ketersediaan dan kelengkapan peralatan
pemadam kebakaran diperiksa secara
cermat dan teliti apakah masih berfungsi.
2. Memakai Peralatan 2.1 Pakaian kerja dipakai sesuai aturan.
Pelindung Diri (APD). 2.2 Safety shoes dipakai sesuai aturan.
2.3 Safety helmet, masker dan kaca mata
dipakai sesuai aturan.
2.4 Safety belt dipakai sesuai aturan.
3. Menggunakan 3.1 Peralatan pemadam kebakaran diperiksa
perlengkapan sesuai apakah masih berfungsi.
prosedur standar K3 3.2 Obat-obatan dan kelengkapan kotak P3K
digunakan ketika terjadi kecelakaan.
3.3 Rambu-rambu keselamatan kerja harus
dipatuhi.

Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
MODUL TS-01 BAB I
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Pendahuluan
Kerja (K3)

1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL


Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan.
2. Rambu-rambu K3 harus tersedia secara lengkap.
3. APD tersedia di tempat kerja.
4. Kotak P3K dan obat-obatan tersedia di tempat kerja.

1.4. PANDUAN PENILAIAN


Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :

- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang


dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.4.1. Kualifikasi Penilaian


a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.
b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit
yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.
MODUL TS-01 BAB I
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Pendahuluan
Kerja (K3)

c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat


dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang
 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber


daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.

Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI


adalah sebagai berikut :

1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk


mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Mengenal rambu-rambu K3.
2. Mengenal APD.
3. Mengenal perlengkapan P3K.
4. Mengenal perlengkapan APK.

1.4.3. Konteks Penilaian


1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
MODUL TS-01 BAB I
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Pendahuluan
Kerja (K3)

1.4.4. Aspek Penting Penilaian


1. Kecermatan dalam mengenali rambu-rambu K3.
2. Ketelitian dan kecermatan dalam mengenal, memeriksa dan memilih
APD yang sesuai dengan standar.
3. Kemampuan menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan.
4. Kecermatan dan ketelitian dalam mengenal macam-macam obat luka,
membersihkan luka dan membalut luka.

1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN


Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.
b. Sumber daya pembelajaran praktek :
- Memeriksa kotak P3K.
- Memeriksa sabuk keselamatan kerja
- Memeriksa rambu-rambu
- Memeriksa alat pemadam kebakaran
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

BAB II
METODE PEMERIKSAAN PERLENGKAPAN K3

2.1. UMUM
Perlengkapan K-3 merupakan perlengkapan standart yang harus disediakan di
dalam suatu organisasi pelaksanaan konstruksi, terutama konstruksi bangunan
tinggi. Para personil yang terlibat juga harus dibekali dengan pengetahuan
perlengkapan K-3, sehingga diharapkan pada pelaksanaannya para personil
tersebut mampu melakukan pemeriksaan perlengkapan K-3 yang pada akhirnya
akan sangat bermanfaat jika terjadi adanya kecelakaan kerja.

2.2. TEKNIK MEMERIKSA KETERSEDIAAN KOTAK P3K


P3K atau kependekan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, secara
harafiah adalah usaha-usaha pertolongan awal yang dilakukan terhadap korban
suatu kecelakaan, dalam hal ini Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat
kerja. Hal-hal yang perlu diketahui oleh seorang juru ukur tentang P3K di tempat dia
bekerja adalah sebagai berikut :
a. Apakah kotak P3K tersedia ditempat kerja.
b. Jika tersedia dimanakah kotak P3K diletakkan
c. Apakah kotak P3K mudah dicapai mengingat fungsinya yang darurat /
emergency.
d. Apakah kotak P3K dilengkapi dengan kunci.
e. Siapakah yang perlu dihubungi apabila kita akan menggunakan kotak P3K.

Gambar 2.1 Contoh Kotak P3K

2.3. TEKNIK MEMERIKSA KELENGKAPAN KOTAK P3K


Sebagai juru ukur yang terlibat dalam suatu organisasi pembangunan suatu
bangunan gedung bertingkat, dimana masalah dan kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan kerja cukup besar, sangatlah baik jika dibekali dengan ilmu mengenai
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

kelengkapan yang terdapat di dalam kotak P3K. Hal-hal yang perlu diperiksa
sebagai kelengkapan kotak P3K adalah sebagai berikut :
a. Apa sajakah yang terdapat didalam kotak P3K
b. Obat apa saja yang terdapat di dalam kotak P3K
c. Apakah dalam kotak P3K terdapat obat yang diperlukan untuk mengobati luka
karena sebab tertentu misal, luka gores, luka bakar, luka akibat zat kimia dan
luka akibat lain.
d. Apakah dalam kotak P3k terdapat obat untuk mengobati penderita sakit kepala,
sakit perut / diare dan sebagainya.
e. Apakah dalam kotak P3K terdapat peralatan yang diperlukan untuk membalut
luka.
f. Apakah perlengkapan P3K dilengkapi dengan peralatan untuk pertolongan
pertama pada penderita patah tulang.

Gambar 2.2. Contoh Isi Dari Kotak P3K

2.4. TEKNIK MEMERIKSA WAKTU KADALUARSA ISI KOTAK P3K


Suatu obat, biasanya disertai masa berlaku atau masa kadaluarsanya atau expired
date, untuk itulah seluruh personil-personil yang terlibat dalam suatu proyek
sebaiknya mengetahui kondisi obat-obatan atau perlengkapan kotak P3K. Dalam hal
kadaluarsa obat-obatan dapat diperiksa menurut keadaan sebagai berikut :
a. Obat-obatan diperiksa masa kadaluarsanya dengan melihat tanggal kadaluarsa
yang biasanya diterakan pada kemasan obat tersebut.
b. Obat-obatan diperiksa masa kadaluarsanya berdasarkan warna.
c. Obat-obatan diperiksa masa kadaluarsanya berdasarkan rasa.
d. Obat-obatan diperiksa masa kadaluarsanya berdasarkan baunya.
e. Jika menemukan obat-obatan yang sudah mendekati atau melewati masa
kadaluarsanya segera hubungi dan laporkan kepada petugas yang bertanggung
jawab terhadap kotak P3K beserta kelengkapannya.
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

Gambar 2.3. Contoh Obat Yang Belum Dan Sudah Kadaluarsa

2.5. TEKNIK MEMERIKSA SABUK KESELAMATAN KERJA


Sabuk keselamatan kerja merupakan salah satu peralatan yang sangat penting bagi
seorang juru ukur yang bekerja pada tempat di ketinggian, oleh sebab itu
ketersediaan sabuk keselamatan kerja perlu diperiksa termasuk kondisinya apakah
masih layak dipakai atau tidak. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memeriksa
sabuk keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
a. Apakah sabuk keselamatan kerja tersedia ditempat kerja
b. Jika tersedia apakah jumlahnya sesuai dengan jumlah tim pengukuran
c. Jika sabuk keselamatan tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi untuk
anggota tim juru ukur segera laporkan kepada pihak yang berkompeten agar
segera diadakan atau ditambah jumlahnya.

2.6. TEKNIK MEMERIKSA FUNGSI SABUK KESELAMATAN KERJA


Fungsi dari sabuk keselamatan harus diperiksa secara cermat, hal-hal yang perlu
diperiksa pada sabuk keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
a. Apakah gesper pengait berfungsi dengan baik.
b. Apakah sabuk keselamatan kerja masih kuat.
c. Apakah tali-tali yang ada di sabuk pengaman masih lengkap.
d. Apakah tali-tali yang ada di sabuk keselamatan kerja masih baik dan kuat.
e. Jika kondisi sabuk keselamatan yang tersedia sudah tidak layak dipakai segera
laporkan kepada pihak yang berwenang untuk segera diganti.

2.7. TEKNIK MENGGUNAKAN SABUK KESELAMATAN KERJA


Sabuk keselamatan kerja digunakan apabila juru ukur bekerja pada suatu
ketinggian. Prosedur yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Selalu gunakan sabuk keselamatan kerja jika bekerja di suatu ketinggian.
b. Selalu mengingatkan kepada anggota tim pengukuran untuk juga menggunakan
sabuk keselamatan kerja bila bekerja di suatu ketinggian.
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

c. Kaitkan tali pengait sabuk keselamatan kerja pada tempat yang kuat serta tidak
menggangu aktivitas diri sendiri maupun pekerja lainnya.
d. Meskipun sudah menggunakan sabuk keselamatan kerja, tetaplah berhati-hati
dalam bekerja di ketinggian.

2.8. RAMBU-RAMBU
Didalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi yang berkaitan dengan banyak
orang, bahan, peralatan transportasi, peralatan berat serta peralatan-peralatan lain
yang peka terhadap suatu gangguan, sangatlah perlu untuk dipasang tanda-tanda
peringatan ataupun larangan yang biasa disebut dengan rambu. Rambu-rambu
yang perlu dipasang pada kegiatan konstruksi bangunan tinggi antara lain :

a. Gunakan Helem

Gb. 2.4 Wajib Pakai Helm

b. Dilarang masuk

Gambar. 2.5 Dilarang Masuk

c. Dilarang merokok atau menyalakan api

Gambar. 2.6 Dilarang Merokok Gambar. 2.7 Dilarang Menyalakan Api


MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

d. Awas Ada barang mudah terbakar atau bahan yang mudah terbakar

Gambar. 2.8 Barang Mudah Terbakar

e. Awas Ada polusi zat kimia tertentu / Gunakan masker

Gambar. 2.9 Gunakan Masker

f. Awas Ada lalu lintas peralatan berat

Gambar. 2.10 Peralatan Berat

g. Awas Bidang Licin atau Awas Tergelincir

Gambar. 2.11 Bidang Licin


MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

h. Awas Ada aktivitas pengerekan barang atau lift

Gambar. 2.12 Aktivitas Pengerekan Barang

i. Tempat penyimpanan barang-barang berbahaya

Gambar. 2.13 Penyimpanan barang –barang berbahaya

j. Pos pengamanan

Gambar. 2.14 Pos Keamanan

k. Tempat penyimpanan Kotak P3K

Gambar. 2.15 Tempat Penyimpanan Kotak P3K


MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

l. Tempat penyimpanan alat pemadam kebakaran

Gambar. 2.16 Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran

m. Awas benda jatuh dari atas

Gambar. 2.17 Awas Benda Jatuh

n. Jalur lewat kendaraan

Gambar. 2.18 Jalur Kendaraan

o. Dan sebagainya
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

2.9. PENEMPATAN RAMBU


Rambu-rambu yang dipasang bertujuan untuk mengingatkan atau mencegah
terjadinya suatu akibat yang mungkin timbul jika rambu-rambu tersebut tidak
dipindahkan. Cara penempatan rambu juga harus tepat tempatnya dan tepat
sasaran sebagi contoh adalah sebagai berikut :
a. Rambu Gunakan Helem dipasang disetiap tempat strategis diareal pekerjaan.
b. Rambu Dilarang Masuk ditempatkan pada gerbang masuk ke areal pekerjaan,
tempat penyimpanan barang-barang khusus, barang-barang berbahaya dan
sebagainya.
c. Rambu Dilarang Merokok atau Dilarang Menyalakan Api ditempatkan
disekitar tempat-tempat menyimpan berang-barang yang mudah terbakar
maupun didekat barang-barang yang mudah terbakar.
d. Rambu Awas Ada Barang Mudah Terbakar atau Bahan yang Mudah
Terbakar ditempatkan disekitar tempat-tempat menyimpan barang-barang yang
mudah terbakar maupun didekat barang-barang yang mudah terbakar.
e. Rambu Awas Ada Polusi Zat Kimia / Gunakan Masker ditempatkan disekitar
daerah penyimpanan atau penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya
serta menimbulkan polusi.
f. Rambu Awas Ada Lalu Lintas Alat Berat ditempatkan pada jalur yang dilalui
oleh alat-alat berat.
g. Rambu Awas Bidang Licin atau Awas Tergelincir dipasang pada lokasi
menuju ke tempat yang menyimpan potensi orang atau barang mudah
tergelincir.
h. Rambu Awas Ada Aktivitas Pengerekan Barang atau Lift dipasang didekat
aktivitas pekerjaan pengerekan atau lift.
i. Rambu Tempat Penyimpanan Barang-Barang Berbahaya ditempatkan pada
bangunan dimana barang-barang berbahaya tersebut disimpan atau radius
tertentu yang diijinkan.
j. Rambu Pos Pengamanan ditempatkan pada bangunan tempat Pos
Pengamanan berada
k. Rambu Tempat Penyimpanan Kotak P3K ditempatkan pada bangunan atau
area tempat Kotak P3K ditempatkan
l. Rambu Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran ditempatkan pada
bangunan atau area tempat alat pemadam kebakaran ditempatkan.
m. Rambu Awas Benda Jatuh di tempatkan pada daerah dibawah area tempat
asal benda-benda dari atas dimungkinkan jatuh.
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

n. Rambu Jalur Lewat Kendaraan di tempatkan pada area jalur kendaraan


beraktivitas.
o. Dan sebagainya.

2.10. TUJUAN SETIAP RAMBU


Berikut diuraiakan tujuan setiap rambu yang disebutkan di atas :
a. Rambu Gunakan Helem dipasang dengan tujuan agar pekerja terlindung dari
kemungkinan kepala terbentur atau terkena lemparan benda keras yang dapat
mengakibatkan cedera kepala.
b. Rambu Dilarang Masuk dipasang dengan tujuan untuk menyeleksi setiap
personil yang keluar masuk daerah yang dimaksud dari rambu, hal ini disamping
untuk menjaga kemungkinan hilangnya suatu barang juga untuk menjaga
keselamatan dari orang yang akan masuk daerah tersebut.
c. Rambu Dilarang Merokok atau Dilarang Menyalakan Api dipasang dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang diakibatkan oleh rokok atau
penyalaan api.
d. Rambu Awas Ada Barang Mudah Terbakar atau Bahan yang Mudah
Terbakar ditempatkan untuk mencegah terbakarnya barang atau bahan yang
dimaksud oleh rambu tersebut.
e. Rambu Awas Ada Polusi Zat Kimia / Gunakan Masker dipasang dengan
tujuan agar setiap orang yang mendekati area tersebut menggunakan masker
agar terhindar dari menghirup polusi yang ditimbulkan oleh zat kimia.
f. Rambu Awas Ada Lalu Lintas Alat Berat ditempatkan pada jalur yang dilalui
oleh alat-alat berat.
g. Rambu Awas Bidang Licin atau Awas Tergelincir dipasang pada lokasi
menuju ke tempat yang menyimpan potensi orang atau barang mudah
tergelincir.
h. Rambu Awas Ada Aktivitas Pengerekan Barang atau Lift dipasang didekat
aktivitas pekerjaan pengerekan atau lift.
i. Rambu Tempat Penyimpanan Barang-Barang Berbahaya ditempatkan pada
bangunan dimana barang-barang berbahaya tersebut disimpan atau radius
tertentu yang diijinkan
j. Rambu Pos Pengamanan dipasang dengan tujuan memberikan informasi
kepada setiap personil bahwa ditempat rambu dipasang adalah pos
pengamanan sehingga setiap personil yang memerlukan keterlibatan bagian
keamanan segera dapat menuju tempat tersebut.
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

k. Rambu Tempat Penyimpanan Kotak P3K dipasang dengan tujuan memberikan


informasi kepada setiap personil bahwa ditempat rambu dipasang adalah tempat
penyimpanan kotak P3K sehingga setiap personil yang memerlukan kotak P3K
segera dapat menuju tempat tersebut.
l. Rambu Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran dipasang dengan
tujuan memberikan informasi kepada setiap personil bahwa ditempat rambu
dipasang adalah tempat penyimpanan alat pemadam kebakaran sehingga setiap
personil yang memerlukan alat pemadam kebakan jika terjadi kebakaran segera
dapat menuju tempat tersebut.
m. Rambu Awas Benda Jatuh dipasang dengan tujuan agar setiap personil yang
akan melewati area yang dimaksud untuk lebih berhati-hati atau bahkan
menghindar mengambil jalur lain untuk menghindar dari kejatuhan benda.
n. Rambu Jalur Lewat Kendaraan dipasang dengan tujuan agar setiap personil
yang akan melewati area yang dimaksud untuk lebih berhati-hati atau bahkan
menghindar mengambil jalur lain untuk menghindar dari kemungkinan
terserempet kendaraan.
o. Dan sebagainya

2.11. TEKNIK MEMERIKSA KETERSEDIAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN


Keberadaan Alat Pemadam Kebakaran merupakan salah satu peralatan yang
sangat penting pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan tinggi, oleh sebab
itu ketersediaan Alat Pemadam Kebakaran perlu diperiksa termasuk kondisinya
apakah masih layak dipakai atau tidak. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
memeriksa Alat Pemadam Kebakaran adalah sebagai berikut :
a. Apakah Alat Pemadam Kebakaran tersedia ditempat kerja
b. Jika tersedia apakah jumlahnya mencukupi untuk areal yang ada
c. Jika Alat Pemadam Kebakaran tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi
untuk areal yang ada segera laporkan kepada pihak yang berkompeten agar
segera diadakan atau ditambah jumlahnya

2.12. TEKNIK MEMERIKSA KELENGKAPAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN


Kelengkapan-kelengkapan yang perlu diperiksa dari alat pemadam kebakaran
adalah sebagai berikut :
a. Apakah batang pengait untuk digunakan merobohkan bagian bangunan yang
dekat dengan api tetapi belum terbakar, dengan tujuan agar api tidak menjalar
lebih luas lagi ke bagian lain tersedia.
b. Apakah tangga pertolongan untuk membantu merobohkan bagian bangunan
yang tidak terjangkau batang pengait tersedia.
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

c. Apakah tersedia Karung-karung yang dibasahi untuk memadamkan api yang


relatif masih kecil dengan cara menutupkannya ke sumber api.
d. Apakah tersedia cukup Pasir Tabur dalam drum-drum berkapasitas + 0,25 m3
yang dapat digunakan untuk memadamkan api yang relatif masih kecil yaitu
dengan menuangkan atau menaburi sumber api.
e. Apakah Hidran atau Sumber Air tersedia untuk memadamkan api yang sudah
mulai membesar.
f. Apakah Tabung Pemadam Kebakaran yang berisi cairan kimia atau bubuk
kimia tersedia secara cukup.

2.13. TEKNIK MEMERIKSA FUNGSI ALAT PEMADAM KEBAKARAN


Fungsi dari Alat Pemadam Kebakaran harus diperiksa secara cermat, hal-hal yang
perlu diperiksa pada Alat Pemadam Kebakaran adalah sebagai berikut :
a. Batang Pengait, batang pengait perlu diperiksa fungsinya yaitu kekuatan,
panjang dan kekuatan pengaitnya apakah masih cukup kuat untuk mengait
bagian bangunan yang perlu dikait.
b. Tangga Pertolongan, peralatan ini perlu diperiksa kekokohannya agar pada
saat digunakan tidak menimbulkan masalah lain seperti patah pegangannya
ataupun patah anak tangganya.
c. Karung-karung yang dibasahi, apakah perlengkapan ini tersedia secara
mencukupi dan tersedia pada beberapa tempat yang strategis, sehingga jika
terjadi kebakaran secara awal dapat segera digunakan.
d. Pasir Tabur, apakah perlengkapan ini sudah tersedia di dalam drum-drum
berkapasitas + 0,25 m3 dan tersedia dibeberapa lokasi strategis sehingga dapat
digunakan untuk memadamkan api yang relatif masih kecil yaitu dengan
menuangkan atau menaburi sumber api.
e. Hidran dan Sumber Air, apakah tersedia dan sumber air mencukupi untuk
operasional pemadaman secara darurat sebelum tim Pemadam Kebakaran lain
datang.
f. Tabung Pemadam Kebakaran, peralatan ini diperiksa apakah masih berfungsi
setidaknya sesuai dengan masa kadaluarsa yang tertempel pada Tabung
Pemadam Kebakaran, selain itu perlu dicek apakah kunci pengaman, katup
pembuka dan isi dari tabung masih tersedia dan dalam kondisi baik serta siap
pakai. Jika kondisi-kondisi standar tidak terpenuhi segera laporkan kepada pihak
yang berwenang untuk segera dilengkapi dan disempurnakan.
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

Gb. 2.19. Bagian-bagian tabung pemadam (fire extinguisher)

Gb. 2.20. Pengoperasian tabung pemadam (fire extinguisher)


MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

RANGKUMAN

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangatlah penting untuk diterapkan di dalam suatu
proyek konstruksi. Oleh sebab itu perlu diperiksa ketersediaan perangkat pendukung K3
seperti kotak P3K dan rambu-rambu, pelanggaran terhadap rambu-rambu K3 akan
memgakibatkan terjadinya kecelakaan kerja sesuai dengan rambu yang dilanggar.
Peralatan –peralatan pendukung tersebut perlu diperiksa sehingga pada saat digunakan
peralatan tersebut masih layak digunakan, berfungsi dengan baik dan tidak kadaluarsa
untuk obat-obatan yang ada di dalam kotak P3K, jika hal ini terjadi maka misi dari K3 tidak
akan tercapai.
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)

1. Memeriksa perlengkapan
keselamatan kerja sesuai
standar K3
1.1 Ketersediaan dan 1. Apakah yang dimaksud dengan P3K?
Kelengkapan Kotak P-3K 2. Apakah yang dimaksud kotak P3K?
diperiksa termasuk waktu 3. Apakah diperlukan keberadaan kotak P3K
kadaluwarsanya di tempat kerja?
4. Apa sajakah yang terdapat di dalam kotak
P3K?
5. Bagaimana cara mengetahui obat yang
sudah kadaluwarsa?
1.2 Sabuk keselamatan kerja 1. Apakah kegunaan dari sabuk keselamatan
(safety belt) untuk kerja ?
digunakan di lokasi 2. Dimanakah sabuk keselamatan kerja wajib
ketinggian diperiksa digunakan ?
secara cermat apakah 3. Apa saja yang perlu diperiksa dari sabuk
masih berfungsi. keselamatan kerja?
4. Bagaimanakah cara memeriksa sabuk
keselamatan kerja?
5. Bagaimana cara menggunakan sabuk
keselamatan kerja?
1.3 Rambu-rambu 1. Apakah kegunaan rambu keselamatan
keselamatan kerja dikenali kerja?
penempatan dan 2. Sebutkan 3 (tiga) contoh rambu
dimengerti maksudnya. keselamatan kerja!
3. Dimanakah rambu keselamatan kerja
sebaiknya dipasang?
4. Siapakah yang wajib mematuhi rambu
keselamatan kerja?
5. Apakah yang akan terjadi apabila rambu
keselamatan kerja tidak dipatuhi?
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
kerja (K3)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)

1.4 Ketersediaan dan 1. Apakah kegunaan dari alat pemadam


kelengkapan peralatan kebakaran di areal kerja?
pemadam kebakaran 2. Bagaimanakah cara memeriksa alat
diperiksa secara cermat pemadam kebakaran?
dan teliti apakah masih 3. Sebutkan 3 (tiga) jenis alat pemadam
berfungsi. kebakaran!
4. Siapakah yang harus bisa mengoperasikan
alat pemadam kebakaran?
5. Dimanakah alat pemadam kebakaran
ditempatkan?
MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Peralatan Pelindung Diri
kerja (K3)

BAB III
PERALATAN PELINDUNG DIRI

3.1. UMUM
Pada pelaksanaan konstruksi sebuah bangunan tinggi, para pekerja yang terlibat
akan menghadapi kemungkinan timbulnya permasalahan yang berhubungan
dengan keselamatan diri sendiri akibat kecelakaan kerja, hal ini tentunya perlu
dihindari oleh berbagai pihak karena jika hal ini terjadi, maka bisa dipastikan
berbagai pihak tersebut akan mengalami kerugian baik itu kerugian material maupun
non material. Oleh sebab itu penyediaan dan penggunaan Alat Pelindung Diri atau
APD merupakan hal yang sangat penting agar resiko-resiko yang mungkin timbul
akibat kecelakaan kerja dapat diminimalisir atau bahkan ditiadakan. Alat pelindung
diri tersebut wajib digunakan oleh semua pekerja yang terlibat pada pekerjaan
konstruksi tersebut .

3.2. TEKNIK MEMERIKSA DAN MENYIAPKAN KELENGKAPAN PAKAIAN KERJA


SESUAI ATURAN
Pakaian yang dikenakan harus dipilih yang kira-kira tidak terlalu ketat juga tidak
terlalu longgar. Pakaian yang terlalu ketat akan menyulitkan pada saat memanjat,
sedangkan pakaian yang terlalu longgar dapat tersangkut pada bagian-bagian
tertentu dari konstruksi bangunan, sehingga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan, sehingga pakaian kerja yang digunakan tentulah harus dirancang
sedemikan rupa, sehingga bersifat fleksibel, kuat dan nyaman serta dapat
digunakan untuk membawa peralatan-peralatan kecil sederhana tetapi vital bagi
seorang juru ukur.

Gambar. 3.1 Contoh Pakaian Kerja


MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Peralatan Pelindung Diri
kerja (K3)

3.3. TEKNIK MEMAKAI PAKAIAN KERJA SESUAI ATURAN


Cara memakai pakaian kerja sesuai aturan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pakaian kerja harus sesuai standart
b. Pakaian kerja harus dikenakan secara rapi oleh juru ukur beserta tim.
c. Pakaian kerja harus dikenakan oleh juru ukur beserta tim semenjak mulai masuk
ke area proyek.
d. Segala atribut atau perlengkapan yang sudah ditetapkan harus melekat pada
pakaian harus tetap dipasang misal : Nama Personil, Nama Bagian atau
Departemen dan sebagainya.
e. Jadwal penggunaan jenis pakaian kerja harus dipatuhi.

3.4. TEKNIK MEMERIKSA DAN MENYIAPKAN SAFETY SHOES SESUAI ATURAN


Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit, terlindas,
menginjak benda-benda tajam dan sejenisnya. Penggunaan sepatu juga harus
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Untuk lokasi yang mempunyai
karakteristik bidang inj yang berbeda digunakan jenis sepatu yang lain.

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 3.2. Contoh Sepatu Pelindung ( Safety Shoes)

3.5. TEKNIK MEMAKAI SAFETY SHOES SESUAI ATURAN


a. Safety Shoes harus dipakai di kaki sesuai standart dan ikatkan tali sepatu
secara kuat namun mudah untuk dilepas.
b. Untuk karakteristik bidang injak gunakan jenis Safety Shoes yang sesuai.
c. Gunakan selalu kaos kaki agar kulit kaki tidak mengalami kontak langsung
dengan bagian dalam Safety Shoes.
d. Safety Shoes harus digunakan oleh juru ukur beserta timnya.
e. Safety Shoes harus sudah digunakan semenjak mulai masuk ke area
pekerjaan.
MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Peralatan Pelindung Diri
kerja (K3)

3.6. MEMERIKSA DAN MENYIAPKAN SAFETY HELMET, MASKER DAN KACA


MATA
Topi keras (helm) sangat berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda-
benda yang mungkin jatuh, untuk itu topi keras (helm) harus dipilih yang baik
mutunya.

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 3.3. Contoh Topi keras (helm)

Penutup hidung (masker) digunakan pada saat bekerja pada daerah yang berdebu
atau yang mengandung unsur kimia seperti debu semen yang dapat menimbulkan
gangguan pada pernafasan. Sehingga perlu dipilih masker yang cocok dan
memenuhi standart yang berlaku.

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 3.4. Contoh Penutup Hidung ( Masker )

Kaca mata harus digunakan pada saat juru ukur bekerja didekat aktivitas pekerjaan-
pekerjaan khusus seperti : memecah batu, mengelas, menggerinda dan sebagainya.

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 3.5. Contoh Kacamata


MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Peralatan Pelindung Diri
kerja (K3)

3.7. TEKNIK MEMAKAI SAFETY HELMET, MASKER DAN KACAMATA


Memakai safety helmet sesuai standart yang berlaku dapat dilakukan sebagai
berikut :
a. Gunakan Safety Helmet di kepala setiap saat selama juru ukur berada di areal
pekerjaan.
b. Segera ikatkan tali Safety Helmet sesuai prosedur.
c. Safety Helmet harus digunakan oleh juru ukur beserta timnya.

Memakai Masker sesuai standart yang berlaku dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Gunakan Masker sesaat sebelum memasuki area yang mewajibkan penggunaan
Masker.
b. Segera ikatkan tali Masker sesuai prosedur.
c. Akan lebih baik Masker tersebut selalu dibawa oleh seorang juru ukur sebagai
perlengkapan standart.

Memakai Kaca Mata sesuai standart yang berlaku dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Gunakan Kacamata sesaat sebelum memasuki area yang mewajibkan
penggunaan Kacamata.
b. Segera ikatkan tali kacamata sesuai prosedur.
c. Akan lebih baik Kacamata tersebut selalu dibawa oleh seorang juru ukur sebagai
perlengkapan standart.

3.8. TEKNIK MEMERIKSA DAN MENYIAPKAN SAFETY BELT


Sabuk pengaman merupakan perlengkapan yang sangat penting dan harus
digunakan terutama pada saat melakukan pekerjaan pada ketinggian lebih dari 3
meter.
Sabuk pengaman dipasang pada pinggang seperti ikat pinggang biasa dan
mengikatkan bagian talinya kepada bagian konstruksi yang diperkirakan cukup kuat
dan dapat menahan beban manusia, sehingga jika pekerja terpeleset tidak akan
langsung jatuh akan tetapi dapat tertahan oleh sabuk pengaman sehingga terhindar
dari kecelakaan yang lebih fatal.
MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Peralatan Pelindung Diri
kerja (K3)

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 3.6. Contoh Sabuk Pengaman

3.9. MEMAKAI SAFETY BELT


Menggunakan Safety Belt sesuai prosedur dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a. Selalu ikatkan sabuk pengaman pada badan setiap bekerja di ketinggian.
b. Tali pengait selalu disiapkan, agar jika sewaktu-waktu diperlukan untuk
menggunakan tali pengait dapat segera dilakukan.
c. Kaitkan tali pengait pada bagian konstruksi yang kokoh.
d. Hindarkan mengaitkan tali pengait sehingga akan menggangu aktivitas sendiri
maupun aktivitas orang lain.
e. Perhatikan tali pengait sehingga pada saat seorang juru ukur melakukan
manuver untuk pengukuran tali tersebut tidak menggangu peralatan ukur.
MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Peralatan Pelindung Diri
kerja (K3)

RANGKUMAN

Setiap pekerja yang terlibat didalam suatu kegiatan konstruksi harus dilengkapi dengan
alat pelindung diri serta pakaian kerja yang sesuai dengan standart alat pelindung diri
dan pakaian kerja yang tidak memenuhi standart akan mengakibatkan terjadinya cedera
atau luka ringan, sedang, maupun berat bahkan sampai pada kematian. Teknik-teknik
penggunaan alat pelindung diri perlu diajarkan kapada setiap pekerja yang terlibat
sehingga mereka dapat menggunakan alat pelindung diri secara baik benar dan sesuai
dengan standart.
MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Peralatan Pelindung Diri
kerja (K3)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)

1. Memakai Peralatan Pelindung


Diri (APD).
1.1 Pakaian kerja dipakai 1. Apakah yang disebut Alat Pelindung Diri
sesuai aturan. atau APD?
2. Bagaimanakah syarat pakaian kerja yang
ideal?
3. Dimanakah pakaian kerja wajib dipakai?
4. Siapakah yang wajib menggunakan pakaian
kerja?
5. Bagaimanakah jika pakaian kerja terlalu
ketat?
1.2 Safety shoes dipakai 1. Apakah kegunaan dari safety shoes?
sesuai aturan. 2. Apakah sepatu kerja yang sudah tidak utuh
diperbolehkan untuk dipakai di tempat kerja
konstruksi ?
3. Bagaiamanakah cara penggunaan safety
shoes yang sesuai dengan aturan?
4. Siapakah yang wajib menggunakan safety
shoes?
5. Apakah yang anda lakukan jika mengetahui
rekan kerja anda tidak menggunakan safety
shoes di areal kerja?
1.3 Safety helmet, masker 1. Apakah kegunaan helem pengaman atau
dan kaca mata dipakai safety helmet?
sesuai aturan. 2. Apakah kegunaan masker atau penutup
hidung?
3. Bagaimanakah cara memakai helem
pengaman yang benar?
4. Bagaimanakah cara memakai masker yang
benar?
5. Siapakah yang wajib menggunakan helem
pengaman?
MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Peralatan Pelindung Diri
kerja (K3)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)

1.4 Safety belt dipakai sesuai 1. Dimanakah sabuk keselamatan atau safety
aturan. belt digunakan ?
2. Dimanakah sabuk keselamatan disimpan
saat bekerja di ketinggian ?
3. Bagaimakah memilih tempat untuk
mengaitkan sabuk pengaman ?
4. Apakah diperbolehkan tali pengikat terlalu
panjang?
5. Apakah tali pengait sabuk pengaman bisa
menggangu aktivitas juru ukur ?
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

BAB IV
MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN SESUAI PROSEDUR
STANDAR K3

4.1. UMUM
Perlengkapan-perlengkapan K-3 pada umumnya sudah dilengkapi dengan standart-
standart penggunaannya. Hal ini dimaksudkan agar pihak-pihak yang terkait
langsung dengan penggunaan perlengkapan K-3 dapat menerapkan penggunaan
K-3 sesuai dengan prosedur dan standart yang berlaku. Peralatan-peralatan yang
digunakan juga sudah lazim digunakan sehingga diharapkan pada pelaksanaannya
di lapangan penggunaan perlengkapan-perlengkapan K-3 sesuai standart tidak
mengalami banyak kendala.

4.2. MEMERIKSA PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN


Peralatan pemadam kebakaran perlu diperiksa kondisi dan kelayakan pakainya
termasuk masa kadaluwarsa. Memeriksa disini tidak hanya sekedar memeriksa saja
tetapi juga mempelajari cara pengoperasian alat pemadam kebakaran jika personil
yang bersangkutan mengetahui adanya kebakaran dan kebetulan berada dekat
dengan alat pemadam kebakaran.

Bahaya kebakaran adalah bencana api yang sangat berbahaya karena dapat
menimbulkan kerusakan dan kerugian baik terhadap harta maupun jiwa manusia.
Kebakaran bisa terjadi di lingkungan perumahan, pusat perbelanjaan, perkantoran
dan lain-lainnya, bahkan pada proyek pembangunan gedung yang sedang
dikerjakan sekalipun.
Dengan demikian pengetahuan tentang alat-alat dan bahan pemadam kebakaran
perlu dikuasai oleh para pelaksana pekerjaan gedung, selaku penanggung jawab
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka antisipasi seandainya terjadi bahaya
kebakaran. Pengetahuan minimal yang harus dikuasai, antara lain adalah :
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

1. Batang pengait
Digunakan untuk merobohkan bagian-bagian bangunan yang dekat dengan api
tetapi belum terbakar, dengan tujuan agar api tidak menjalar lebih luas lagi ke
bagian lain.

Gambar 4.1. Batang Pengait

2. Tangga
Tangga digunakan untuk membantu merobohkan bagian bangunan yang tidak
terjangkau oleh batang pengait.

Gambar 4.2. Tangga

3. Karung yang telah dibasahi/dimasukkan ke dalam air


Untuk memadamkan api yang relatif masih kecil bisa digunakan karung yang
telah dibasahi/dimasukkan ke dalam air, yakni dengan cara menutupkannya
pada sumber api/bagian yang terbakar.

4. Pasir
Pasir digunakan untuk memadamkan api yang relatif masih kecil, yakni dengan
cara menuangkannya pada sumber api/bagian yang terbakar. Sebagai tindakan
pencegahan biasanya pasir dimasukkan ke dalam drum dengan volume ± 0,25
m3 dan ditempatkan pada lokasi tertentu.
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

5. Hydran
Pada daerah perkotaan atau instansi tertentu biasanya dipasang fasilitas hydran
yang sumber airnya disuplai dari PDAM setempat atau dari sumber lainnya.
Kondisi hydran biasanya diperiksa secara berkala baik kelengkapan fasilitas
maupun fungsinya, sehingga selalu ada dalam keadaan siap pakai jika sewaktu-
waktu diperlukan.

Hydran digunakan untuk memadamkan api kebakaran yang telah membesar,


yakni dengan cara dan langkah sebagai berikut :
a. Menyambungkan pipa airnya (water hose) dengan moncong hydran.
b. Membuka/memutar katup air (water valve) pada hydran.
c. Menyemburkan air pada bagian-bagian yang belum terbakar, untuk
mencegah api supaya tidak meluas.
d. Menyemburkan air pada sumber api yang sedang berkobar.

Gambar 4.3. Hydran

6. Tabung pemadam kebakaran (fire extinguisher)


Alat pemadam jenis ini biasanya dibuat di pabrik dalam bentuk tabung dari
logam yang diisi dengan cairan kimia atau bubuk kimia kering. Kondisi tabung
harus diperiksa secara berkala bahkan isinya harus diganti dalam batas waktu
tertentu sesuai petunjuk pabrik yang membuatnya.
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

Gb. 4.4 Bagian-Bagian Tabung Pemadam (fire extinguisher)

Alat biasanya ditempatkan di ruang kantor atau di lorong-lorong dan digunakan


untuk memadamkan sumber api yang masih kecil, dengan cara seperti berikut :
a. Melepas kunci pengaman pada bagian atas tabung
b. Memegang alat dalam keadaan tegak
c. Melepas pipa dari penjepitnya (clip)
d. Menekan pengatup (pembuka katup)
e. Mengarahkan moncong pipa ke sumber api dan menyemburkannya secara
merata

Gb.4.5. Pengoperasian Tabung Pemadam (fire extinguisher)

4.3. MEMERIKSA OBAT-OBATAN PADA KOTAK P3K


Sebagai juru ukur yang terlibat dalam suatu organisasi pembangunan suatu
bangunan gedung bertingkat, dimana masalah dan kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan kerja cukup besar, sangatlah baik jika dibekali dengan ilmu mengenai
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

kelengkapan yang terdapat di dalam kotak P3K. Hal-hal yang perlu diperiksa
sebagai kelengkapan kotak P3K adalah sebagai berikut :
1. Apa sajakah yang terdapat didalam kotak P3K.
2. Obat apa saja yang terdapat di dalam kotak P3K.
3. Apakah dalam kotak P3K terdapat obat yang diperlukan untuk mengobati luka
karena sebab tertentu misal, luka gores, luka bakar, luka akibat zat kimia dan
luka akibat lain.
4. Apakah dalam kotak P3K terdapat obat untuk mengobati penderita sakit kepala,
sakit perut / diare dan sebagainya.
5. Apakah dalam kotak P3K terdapat peralatan yang diperlukan untuk membalut
luka.
6. Apakah perlengkapan P3K dilengkapi dengan peralatan untuk pertolongan
pertama pada penderita patah tulang.

4.4. MEMERIKSA KELENGKAPAN KOTAK P3K BESERTA MASA


KADALUWARSANYA
Suatu obat, biasanya disertai masa berlaku atau masa kadaluarsanya atau expired
date, untuk itulah seluruh personil-personil yang terlibat dalam suatu proyek
sebaiknya mengetahui kondisi obat-obatan atau perlengkapan kotak P3K. Dalam hal
kadaluwarsa obat-obatan dapat diperiksa menurut keadaan sebagai berikut :
1. Obat-obatan diperiksa masa kadaluwarsanya dengan melihat tanggal
kadaluwarsa yang biasanya diterakan pada kemasan obat tersebut.
2. Obat-obatan diperiksa masa kadaluwarsanya berdasarkan warna.
3. Obat-obatan diperiksa masa kadaluwarsanya berdasarkan rasa.
4. Obat-obatan diperiksa masa kadaluwarsanya berdasarkan baunya.
5. Jika menemukan obat-obatan yang sudah mendekati atau melewati masa
kadaluwarsanya segera hubungi dan laporkan kepada petugas yang
bertanggung jawab terhadap kotak P3K beserta kelengkapannya.

4.5. MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN P3K JIKA TERJADI KECELAKAAN KERJA


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Jika tenaga kerja mengalami kecelakaan atau diserang penyakit pada saat sedang
bekerja, maka sebaiknya segera menghubungi dokter atau membawa penderita ke
rumah sakit terdekat. Namun sebaiknya tindakan pertolongan diberikan kepada si
penderita sambil menunggu kedatangan dokter atau ambulans untuk membawa
penderita ke rumah sakit. Gunakan peralatan atau obat-obatan yang ada pada kotak
P3K sesuai dengan kasus yang terjadi.
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

Pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan yang sangat penting


dan perlu dikuasai minimal adalah cara:

a. Melakukan Pernapasan Buatan


Bila pernapasan penderita terhenti, maka dapat diatasi dengan memberikan
pernapasan buatan dari mulut ke mulut dengan cara :

1) Membuka mulut penderita dengan jari untuk menghindarkan hambatan dari


mulut
2) Memegang tengkuk atau leher penderita dengan hati-hati dan
menelentangkannya sambil kepalanya ditekan ke bawah
3) Menekan sudut rahangnya ke depan dari belakang untuk meyakinkan bahwa
lidahnya terjulur dan jalan napasnya bebas
4) Membuka mulut kita lebar-lebar sambil menarik napas dalam-dalam. Pijit
lubang hidung penderita dan tempelkan mulut kita ke mulutnya kemudian
tiup dengan keras ke dalam paru-parunya sampai penuh. Lepaskan mulut
kita dan perhatikan gerakan si penderita. Ulangi tiupan sampai si penderita
bernapas kembali.

Pernapasan buatan dari mulut ke mulut ini bisa diikuti dengan pijitan jantung
dengan cara :

1) Berlutut di samping penderita dekat dada penderita


2) Meletakkan tangan kanan pada tulang rusuk/dada penderita
3) Menumpangkan tangan kiri di atas tangan kanan
4) Menekan kedua tangan dengan kuat ke depan sedemikian rupa sehingga
berat badan menekan si penderita kira-kira 5 cm (tidak boleh lebih dari 5 cm)
5) Mengulangi pijitan sampai lima kali selang satu detik

Pernapasan buatan dilakukan berganti-ganti, yakni satu kali tiupan lima kali
pijitan jantung, sampai dokter datang. Pernapasan buatan dapat dilakukan
oleh satu orang atau dua orang (satu orang melakukan tiupan, satu orang
melakukan pijitan).

b. Menghentikan Pendarahan
Jika penderita luka banyak mengeluarkan darah sehigga makin lama makin
lemah, maka harus diusahakan supaya pendarahannya cepat berhenti.
Pendarahan biasanya akan segera berhenti jika bagian anggota sebelah atas
yang berdarah ditekan selama kurang lebih lima menit atau lebih sedikit. Berikut
ini adalah cara menghentikan pendarahan akibat luka:
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

1. Baringkan penderita dengan kepala bersandar.


2. Angkat bagian yang luka sehingga rata dengan badan (jika memungkinkan)
3. Tempelkan kain yang bersih pada lukanya, kemudian tekan sampai
darahnya membeku

c. Mengatasi Penderita Pingsan


Pingsan ialah keadaan tidak sadarkan diri untuk beberapa waktu, karena jantung
seketika menjadi lemah sehingga darah yang mengalir ke otak berkurang akibat
terlalu letih atau bekerja pada tempat yang panas.

Cara mengatasi penderita pingsan adalah :

1. Baringkan penderita dengan bagian kepala lebih rendah, agar darah yang
mengalir ke otaknya lebih banyak.
2. Buka atau longgarkan baju penderita.
3. Gosok kaki dan tangannya.
4. Rendam kakinya dalam air hangat (suam kuku).
5. Setelah siuman beri minum air hangat.
6. Biarkan istirahat.

d. Mengangkat dan Memindahkan Penderita


Mengangkat orang yang luka parah atau sakit berat harus dalam keadaan
berbaring dan badannya tidak boleh terlukai. Pengangkatan dilakukan oleh dua
orang dengan menggunakan usungan (brancar).

Memindahkan penderita ke atas usungan (brancar) harus dilakukan oleh tiga


orang, dengan cara seperti berikut :

1. Berlutut pada bagian kepala, badan dan kaki penderita


2. Mengangkat penderita perlahan-lahan dan hati-hati secara bersamaan
3. Menarik badan penderita dalam posisi miring
4. Menarik kaki kanan ke belakang dan berlutut bersama-sama kemudian
membaringkan penderita di atas usungan (brancar) dengan hati-hati
5. Mengangkat usungan (brancar) oleh dua orang bersama-sama

Jika penderita tidak terlalu parah dapat dipapah oleh dua orang dengan cara
seperti berikut :

1. Berdiri pada bagian kiri dan kanan penderita


2. Membelitkan tangan kiri dan tangan kanannya pada bahu kita
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

3. Memegang tangan penderita dengan satu tangan dan tangan lainnya


memegang pinggang penderita
4. Berjalan memapah penderita dengan perlahan dan hati-hati. Pada saat
memapah kaki diatur agar tidak beradu dengan kaki penderita sehingga tidak
saling mengganggu
5. Beristirahat, jika penderita menghendakinya

4.6. MEMATUHI RAMBU-RAMBU KESELAMATAN KERJA


Rambu-rambu keselamatan kerja dipasang untuk dipatuhi, karena ketidakpatuhan
terhadap rambu-rambu yang dipasang dapat menimbulkan kerugian baik kerugian
yang berupa benda bahkan nyawa dari pekerja. Berikut diuraiakan kemungkinan
yang akan terjadi jika tujuan rambu yang dipasang tidak dipatuhi :

a. Rambu Gunakan Helm, jika rambu ini tidak dipatuhi maka kemungkinan kepala
pekerja akan terbentur atau terkena lemparan benda keras yang dapat
mengakibatkan cedera kepala baik ringan, sedang maupun berat, bahkan dapat
mengakibatkan kematian
b. Rambu Dilarang Masuk, jika rambu ini tidak dipatuhi , maka kemungkinan yang
akan terjadi adalah pekerja akan dicurigai melakukan perbuatan yang negatif,
atau juga pekerja akan mengalami kejadian yang mengancam keselamatannya
akibat dari maksud rambu Dilarang Masuk tersebut dipasang.
c. Rambu Dilarang Merokok atau Dilarang Menyalakan Api, jika rambu ini tidak
dipatuhi maka kemungkinan aktivitas merokok atau menyalakan api yang
dilakukan akan dapat menyebabkan kebakaran yang tentunya sangat tidak
diharapkan.
d. Rambu Awas Ada Barang Mudah Terbakar atau Bahan yang Mudah
Terbakar, jika rambu ini tidak dipenuhi maka akan timbul kemungkinan barang
yang mudah terbakar benar-benar mengalami kebakaran.
e. Rambu Awas Ada Polusi Zat Kimia / Gunakan Masker, jika rambu ini tidak
dipatuhi, maka kemungkinan yang akan timbul adalah pekerja akan terkena
kontaminasi atau polusi yang ditimbulkan oleh zat kimia yang dimaksud.
f. Rambu Awas Ada Lalu Lintas Alat Berat, jika rambu ini tidak dipenuhi maka
kemungkinan yang akan terjadi adalah pekerja yang bersangkutan dapat
terserempet, terlindas maupun terbentur alat berat di saat alat-alat berat tersebut
melakukan manuver.
g. Rambu Awas Bidang Licin atau Awas Tergelincir, jika rambu ini tidak dipatuhi,
maka kemungkinan yang akan terjadi adalah pekerja maupun peralatan atau
barang yang dibawa oleh pekerja akan tergelincir dan tentunya akan
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

menimbulkan kerusakan pada bahan maupun peralatan yang dibawa termasuk


juga kerugian yang dialami oleh pekerja yang berupa luka dan sebagainya.
h. Rambu Awas Ada Aktivitas Pengerekan Barang atau Lift, jika rambu ini tidak
dipatuhi, maka kemungkinan yang akan timbul adalah pekerja akan terkena
benturan lift maupun terkena jatuhan benda-benda yang diangkut menggunakan
lift.
i. Rambu Tempat Penyimpanan Barang-barang Berbahaya, jika rambu ini tidak
dipenuhi dan pekerja bertindak teledor, maka kemungkinan pekerja akan terkena
dampak yang ditimbulkan oleh barang-barang berbahaya tersebut. Pada
dasarnya rambu ini bersifat informatif saja.
j. Rambu Pos Pengamanan, rambu ini bersifat informatif saja, akan tetapi jika
tidak ditaati maka kemunkinan yang akan terjadi adalah pekerja akan berurusan
dengan bagian pengamanan karena dicurigai melakukan aktivitas yang negatif,
seperti tidak melapor karena membawa masuk atau keluar suatu barang dan
sebagainya.
k. Rambu Tempat Penyimpanan Kotak P3K, rambu ini juga bersifat informatif
saja, akan tetapi jika pekerja tidak mengindahkannya maka pada saat pekerja
harus melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan akan mengalami
kesulitan di dalam menemukan tempat penyimpanan kotak P3K.
l. Rambu Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran, rambu ini juga
bersifat informatif, akan tetapi jika pekerja tidak mengindahkannya maka pada
saat pekerja harus melakukan tindakan darurat untuk melakukan pemadaman
api waktu terjadi kebakaran akan mengalami kesulitan di dalam menemukan
tempat penyimpanan alat pemadam kebakaran, akibatnya api akan menjadi
semakin bertambah besar.
m. Rambu Awas Benda Jatuh, jika rambu ini tidak dipatuhi maka pekerja yang
melewati area yang berada pada radius jatuhan benda dari atas akan terkena
atau kejatuhan benda dari atas yang akan mengakibatkan kecelakaan kerja
yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
n. Rambu Jalur Lewat Kendaraan, jika rambu ini tidak dipenuhi maka
kemungkinan yang akan terjadi adalah pekerja yang bersangkutan dapat
terserempet, terlindas maupun terbentur atau tertabarak kendaraan yang lalu
lalang melewati jalur tersebut.
o. dan sebagainya.

Oleh sebab itu PATUHILAH RAMBU-RAMBU KESELAMATAN KERJA !


MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

RANGKUMAN

Pada suatu kegiatan konstruksi, diharapkan para pekerja yang terlibat mengenal,
mengetahui dan bisa menggunakan peralatan-peralatan keselamatan kerja sesuai
prosedur.
Fungsi dan penggunaan peralatan-peralatan pemadam kebakaran seperti batang pengait,
tabung pemadam kebakaran, tangga, pasir tabor, karung serta hydran perlu diajarkan
kepada para pekerja sehingga jika terjadi kebakaran maka seluruh pekerja yang ada
dapat melibatkan diri dalam proses pemadaman.

Langkah-langkah pertolongan pertama pada kecelakaan yang praktis serta penggunaan


peralatan P3K juga perlu diajarkan kepada para pekerja.

Pengetahuan dan pengertian pada pelanggaran terhadap rambu-rambu K3 serta akibat


yang akan ditimbulkan juga harus ditanamkan kepada seluruh pekerja yang terlibat di
dalam kegiatan konstruksi.
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur Standar K3
Kerja (K3)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)

1. Menggunakan perlengkapan
sesuai prosedur standar K3
1.1 Peralatan pemadam 1. Apakah peralatan pemadam kebakaran
kebakaran diperiksa perlu diperiksa ?
apakah masih berfungsi. 2. Apakah kegunaan pasir tabur?
3. Apakah kegunaan batang pengait?
4. Apakah kegunaan hydran?
5. Bagaimakah cara mengoperasikan tabung
pemadam kebakaran?

1.2 Obat-obatan dan 1. Dimanakah kotak P3K sebaiknya


kelengkapan kotak P3K ditempatkan?
digunakan ketika terjadi 2. Apa yang saudara lakukan apabila menemui
kecelakaan. rekan kerja anda mengalami kecelakaan
kerja?
3. Apakah yang saudara berikan kepada
korban kecelakaan yang mengalami
pendarahan ringan?
4. Apakah guna perban?
5. Apakah tindakan selanjutnya apabila
saudara sudah memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan?
1.3 Rambu-rambu 1. Siapakah yang harus mematuhi rambu
keselamatan kerja harus keselamatan kerja?
dipatuhi. 2. Apa yang terjadi apabila rambu
keselamatan kerja tidak dipatuhi?
3. Bagaimanah sikap anda jika berada pada
lokasi dengan tanda Awas barang mudah
terbakar?
4. Dimanakah rambu gunakan helm
sebaiknya dipasang?
5. Bagaimana sikap saudara apabila
mengetahui rekan kerja anda melanggar
rambu keselamatan kerja
MODUL TS-01
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3)

DAFTAR PUSTAKA

Kloosterhuis G, Ilmu Membalut, Gravenhage, Jakarta, 1940

Lembaga Pembangunan Industri Pembinaan Malaysia, Panduan Keselamatan


Pekerja Binaan.

Stam, H.N.C, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja, Jakarta,


Katalis, 1989

Sjofjan Rassad, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Jakarta, Jambatan,1991


MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
Kerja (K3)

KUNCI JAWABAN BAB II

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Ketersediaan dan Kelengkapan Kotak P-3K diperiksa termasuk waktu
kadaluwarsanya
1 P3K adalah kependekan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

2 Kotak P3K adalah salah satu peralatan utama yang harus ada pada
organisasi P3K

3 Ya, karena kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan di tempat kerja


selalu ada, sehingga untuk tindakan darurat diperlukan adanya kotak P3K.

4 Obat-obatan sederhana seperti obat sakit kepala, obat merah, obat sakit
perut, perban rivanol dan sebagainya.
5 Ada tiga cara :
a. Dengan melihat masa kadaluarsa yang ada pada etiket obat.
b. Warna yang sudah berubah atau tidak bening lagi (keruh)
c. Bau yang sangat menyengat.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Sabuk keselamatan kerja (safety belt) untuk digunakan di lokasi ketinggian
diperiksa secara cermat apakah masih berfungsi
1 Untuk mencegah seorang pekerja jatuh dari ketinggian tempat dia bekerja.

2 Di tempat ketinggian.

3 a. Apakah sabuk keselamatan kerja tersedia ditempat kerja


b. Jika tersedia apakah jumlahnya sesuai dengan jumlah tim pengukuran
c. Jika sabuk keselamatan tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi
untuk anggota tim juru ukur segera laporkan kepada pihak yang
berkompeten agar segera diadakan atau ditambah jumlahnya.
4 a. Apakah gesper pengait berfungsi dengan baik.
b. Apakah sabuk keselamatan kerja masih kuat.
c. Apakah tali-tali yang ada di sabuk pengaman masih lengkap.
d. Apakah tali-tali yang ada di sabuk keselamatan kerja masih baik dan
kuat.
e. Jika kondisi sabuk keselamatan yang tersedia sudah tidak layak dipakai
segera laporkan kepada pihak yang berwenang untuk segera diganti.
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
Kerja (K3)

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
5 Cara menggunakan sabuk pengaman yang benar :
a. Selalu gunakan sabuk keselamatan kerja jika bekerja di suatu
ketinggian.
b. Selalu mengingatkan kepada anggota tim pengukuran untuk juga
menggunakan sabuk keselamatan kerja bila bekerja di suatu
ketinggian.
c. Kaitkan tali pengait sabuk keselamatan kerja pada tempat yang kuat
serta tidak menggangu aktivitas diri sendiri maupun pekerja lainnya.
d. Meskipun sudah menggunakan sabuk keselamatan kerja, tetaplah
berhati-hati dalam bekerja di ketinggian.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Rambu-rambu keselamatan kerja dikenali penempatan dan dimengerti
maksudnya.
1 Rambu-rambu yang dipasang berguna untuk mengingatkan atau
mencegah terjadinya suatu akibat yang mungkin timbul jika rambu-rambu
tersebut tidak dipindahkan

1. Dilarang masuk 2. Dilarang merokok 3. Wajib pakai helm

3 Rambu keselamatan kerja dipasang pada tempat yang strategis terutama


tempat-tempat yang mempunyai potensi ancaman dari yang dimaksud
rambu tersebut.

4 Semua personil yang terlibat di dalam aktivitas konstruksi tersebut.

5 Terjadinya kecelakaan kerja yang menimpa pekerja sesuai dengan rambu-


rambu yang dilanggar
MODUL TS-01 BAB II
Teknik Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Metode Pemeriksaan Perlengkapan K3
Kerja (K3)

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
4. Ketersediaan dan kelengkapan peralatan pemadam kebakaran diperiksa
secara cermat dan teliti apakah masih berfungsi.
1 Alat pemadam kebakaran berguna untuk memadamkan kebakaran di
tempat kerja pada skala kecil atau darurat.
2 a. Apakah Alat Pemadam Kebakaran tersedia ditempat kerja
b. Jika tersedia apakah jumlahnya mencukupi untuk areal yang ada
c. Jika Alat Pemadam Kebakaran tidak tersedia atau jumlahnya tidak
mencukupi untuk areal yang ada segera laporkan kepada pihak yang
berkompeten agar segera diadakan atau ditambah jumlahnya.

3 a. Batang pengait
b. Karung-karung yang dibasahi
c. Tabung Pemadam Kebakaran

4 Setiap personil yang terlibat dalam kegiatan kerja

5 Di tempat-tempat strategis,mudah dilihat dan mudah pencapaiannya.


MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan kerja Peralatan Pelindung Diri
(K3)

KUNCI JAWABAN BAB III

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Pakaian kerja dipakai sesuai aturan.
1 Alat Pelindung Diri adalah perlengkapan standar yang wajib digunakan oleh
pekerja yang terlibat di dalam suatu kegiatan konstruksi semisal;pakaian
kerja, helem pengaman, sabuk keselamatan, sepatu kerja dan sebagainya.

2 Pakaian kerja yang ideal adalah pakaian kerja yang kuat, tidak terlalu ketat
dan tidak terlalu longgar serta dapat untuk membawa perlengkapan kecil
praktis yang diperlukan.

3 Sejak seorang pekerja memasuki area kerja.

4 Semua personil yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut.

5 Pakaian kerja yang terlalu ketat akan menyulitkan pekerja pada saat
memanjat.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Safety shoes dipakai sesuai aturan.
1 Untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit, terlindas, menginjak benda-
benda tajam dan sejenisnya.

2 Tidak.

3 a. Safety Shoes harus dipakai di kaki sesuai standart dan ikatkan tali
sepatu secara kuat namun mudah untuk dilepas.
b. Untuk karakteristik bidang injak gunakan jenis Safety Shoes yang
sesuai.
c. Gunakan selalu kaos kaki agar kulit kaki tidak mengalami kontak
langsung dengan bagian dalam Safety Shoes.
d. Safety Shoes harus digunakan oleh juru ukur beserta timnya.
e. Safety Shoes harus sudah digunakan semenjak mulai masuk ke area
pekerjaan.

4 Semua personil yang terlibat di dalam kegiatan tersebut.

5 Secara persuasive mengingatkan agar rekan kerja tersebut segera


menggunakan safety shoes sesuai standar.
MODUL TS-01 BAB III
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan kerja Peralatan Pelindung Diri
(K3)

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Safety helmet, masker dan kaca mata dipakai sesuai aturan.
1 Topi keras (helm) sangat berguna untuk melindungi kepala dari benturan
benda-benda yang mungkin jatuh

2 Penutup hidung (masker) digunakan pada saat bekerja pada daerah yang
berdebu atau yang mengandung unsur kimia seperti debu semen yang
dapat menimbulkan gangguan pada pernafasan.
3 a. Gunakan Safety Helmet di kepala setiap saat selama juru ukur berada
di areal pekerjaan.
b. Segera ikatkan tali Safety Helmet sesuai prosedur.
c. Safety Helmet harus digunakan oleh juru ukur beserta timnya.

4 a. Gunakan Masker sesaat sebelum memasuki area yang mewajibkan


penggunaan Masker.
b. Segera ikatkan tali Masker sesuai prosedur.
c. Akan lebih baik Masker tersebut selalu dibawa oleh seorang juru ukur
sebagai perlengkapan standart.
5 Semua personil yang terlibat di dalam pekerjaan.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
4. Safety belt dipakai sesuai aturan.
1 Pada saat pekerja beraktivitas di tempat ketinggian.

2 Selalu diikatkan pada badan, agar setiap saat diperlukan tinggal mengaitkan
pada tempat yang cocok dan kuat.

3 Kuat dan aman.

4 Tidak, sebab tali pengikat yang terlalu panjang akan mengganggu aktivitas
orang lain maupun aktivitas diri sendiri.

5 Ya, karena aktivitas juru ukur pada saat mengoperasikan peralatan ukur
lebih sering melakukan manuver mengelilingi peralatan ukur, sehingga jika
tali pengikat terlalu panjang akan dapat mengganggu aktivitasnya sendiri
MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur
Kerja (K3) Standar K3

KUNCI JAWABAN BAB IV

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Peralatan pemadam kebakaran diperiksa apakah masih berfungsi.
1 Ya. Sebab selain untuk mengenal tempat penyimpanan alat pemadam
kebakaran, juga berguna untuk mengetahui kondisi dan kelengkapan alat
pemadam kebakaran.

2 Pasir digunakan untuk memadamkan api yang relatif masih kecil, yakni
dengan cara menuangkannya pada sumber api/bagian yang terbakar.
3 Digunakan untuk merobohkan bagian-bagian bangunan yang dekat
dengan api tetapi belum terbakar, dengan tujuan agar api tidak menjalar
lebih luas lagi ke bagian lain.

4 hydran berfungsi sebagai sumber air yang disuplai dari PDAM setempat
atau dari sumber lainnya dan air dari hydran ini digunakan sebagai sumber
air untuk pemadam kebakaran.

5 a. Melepas kunci pengaman pada bagian atas tabung


b. Memegang alat dalam keadaan tegak
c. Melepas pipa dari penjepitnya (clip)
d. Menekan pengatup (pembuka katup)
e. Mengarahkan moncong pipa ke sumber api dan menyemburkannya
secara merata

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Obat-obatan dan kelengkapan kotak P3K digunakan ketika terjadi
kecelakaan.
1 Di tempat yang strategis dan mudah pencapaiannya.

2 Memberikan pertolongan kepada si penderita sambil menunggu


kedatangan dokter atau ambulans untuk membawa penderita ke rumah
sakit. Gunakan peralatan atau obat-obatan yang ada pada kotak P3K
sesuai dengan kasus yang terjadi

3 Cara menolongnya adalah :


a. Bawa korban ke tempat yang aman.
b. Bersihkan luka yang ada dengan cairan pembersih atau rivanol.
c. Berikan obat merah secukupnya.
d. Bungkus dengan kain kasa / perban, kemudian ikat.
e. Laporkan kepada pihak yang lebih berwenang.

4 Untuk membungkus luka.


MODUL TS-01 BAB IV
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Menggunakan Perlengkapan Sesuai Prosedur
Kerja (K3) Standar K3

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
5 Segera melaporkan kepada pihak yang lebih berwenang seperti dokter jaga
ataupun petugas kesehatan lainnya.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Rambu-rambu keselamatan kerja harus dipatuhi.
1 Semua personil yang terlibat dalam kegiatan kerja tersebut.

2 Akan terjadi kecelakaan kerja sesuai dengan rambu yang dilanggar.

3 a. Tidak menyalakan api


b. Tidak merokok
c. Tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan api.
4 Di beberapa lokasi strategis pada seluruh areal kerja, seperti pintu masuk,
setiap lantai dan sebagainya.
5 Secara persuasif mengingatkan agar rekan kerja tersebut tidak melanggar
rambu keselamatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai