Anda di halaman 1dari 8

Nama : Faizal Yudha Pratama

NIM : P17250211040
Tingkat : 2A
1. Neonatus Essensial
A. . Acuan
- Pencatatan & pelaporan
- Perawatan neonatal essensial pada saat lahir
- Perawatan neonatal essensial setelah lahir
- Kelainan kongenital dan trauma lahir
- Bayi lahir dengan ibu infeksi
b. Perawatan neonatal esensial pada saat lahir
- Kewaspadaan umum (universal precaution)
- Penilaian awal
- Pencegahan kehilangan panas
- Pemotongan & perawatan tali pusat
- Inisiasi menyusui dini (IMD)
c. Perawatan neonatal esensial setelah lahir :
- Menjaga bayi tetap hangat
- Pemeriksaan setelah lahir

B. Definisi BBL adalah bayi yang lahir dari usia kehamilan 37 minggu-42 minggu dan berat
lahir 2500-4000 gram
a. Ciri-ciri bayi baru lahir
- BB 2500-4000 gram, PB 48-52 cm, LD 30-38 cm, LK 33-35 cm
- HR : 180 x/mnt, menurun setelah tenang 40 x/mnt
- Kulit kemerahan licin karena jaringan sub-kutan cukup terbentuk dan diliputi vernik
caseosa (lemak)
- Rambut, lanugo, kuku dan genetalia tumbuh secara sempurna
• Perubahan & adaptasi fisiologis pada BBL
Perubahan pada system respirasi, imaturitas paru akan mengurangi peluang kelangsungan
hidup bayi sebelum kehamilan 24 minggu. Penyebabnya, keterbatasan permukaan alveolus,
imaturitas kapiler paru, kurangnya jumlah surfaktan.
• Perubahan pada system peredaran darah
- Darah BBL harus melewati paru untuk mengambil O2-sirkulasi seluruh tubuh
- Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
- Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru dan aorta
• Perawatan neonatal essensial pada BBL saat lahir
- Initial assessment : Manajemen BBL normal dan Manajemen BBL asfiksia
- Asuhan bayi baru lahir

C. Kewaspadaan umum : Menjaga suhu tubuh dengan


- Ruang bersalin hangat, suhu minimal 25 derajat C
- Keringan tubuh bayi tanpa membersihkan vernik caseosa
- Letakkan bayi di dada/perut ibu agar ada skin to skin contact
- Inisiasi menyusui dini (IMD)
D. Pemotongan & perawatan tali pusat
- Memotong & mengikat tali pusat, klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca
bayi lahir
- Perawatan tali pusat
E. Inisiasi menyusui dini
- Mulai menyusui segera setelah lahir dalam waktu 1 jam
- Berikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan MP_ASI setelahnya
- Jangan berikan makanan/minuman lain pada bayi
- Berikan ASI pada bayi sesuai dorongan alamiahnya
F. a. Pencegahan perdarahan
- System pembekuan BBL belum sempurna-resiko perdarahan tinggi
- Jenis perdarahan : kejadian ikutan pasca imunisasi atau perdarahan intrakranial
- Tatalaksana : lanjut vit K1
- Note : vit K jika sudah dibuka tidak boleh disimpan untuk digunakan kembali
b. Pencegahan infeksi mata
- Berikan salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata. Diberikan segara
setelah proses IMD dan bayi selesai meyusu
- Salep mata yang dianjurkan antibiotic tetrasiklin 1%
c. Pemberian imunisasi
- Imunisasi hepatitis B pertama diberikan 1-2 jam setelah pemberian vit-K
- Diberikan secara IM
- Fungsi HB-0 mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi terutama jalur penularan ibu-
bayi
d. Pemberian identitas bayi
- Gelang identitas, yang berisi : nama ibu & ayah, tanggal, jam lahir dan jenis kelamin
- Lakukan cap telapak kaki bayi pada rekam medis kelahiran
- UU No.23 tahun 2002, tenaga kesehatan harus menuliskan keterangan lahir untuk
digunakan mengurus akte kelahiran

G. a. Anamnesis
- Keluhan tentang bayinya
- Cara, waktu, tempat bersalin, kondisi bayi saat lahir
- Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, hepatitis, demam saat
persalinan, KPD, sifilis, HIV)
- Warna air ketuban
b. Pemeriksan fisik

H. Perawatan neonatal essensial setelah lahir


- Menjaga bayi tetap hangat
- Pemeriksaan menggunakan MTBS
- Pelayanan tindak lanjut
- Masalah yang sering dijumpai
1. Menjaga bayi tetap hangat
2. Pemeriksaan dengan MTBS
Jika bayi muda ditemukan dalam keadaan kejang, henti napas, segera lakukan
tindakan/pengobatan sebelum melakukan penilaian yang lain dan rujuk segera. Bayi dapat
dirujuk apabila : suhu >= 36 derajat C, denyut jantung >= 100 per menit, tidak ada tanda
dehidrasi berat
4. Pelayanan tindak lanjut, aturan umum merujuk dapat disingkat sebagai BAKSOKU
dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Bidan/petugas kesehatan kesehatan yang terampil melakukan resusitas harus
mendampingi bayi dan ibu/keluarga
- Alat resusitasi harus dibawa dalam perjalanan menuju tempat rujukan
- keluarga/ibu harus ikut menemani bayi ketempat rujukan
- Surat rujukan
- Oksigen
- Kendaraan harus disiapkan
- Uang
2. Hubungan antara diabetes Diabetes Gestational dan BBL
Penyebab kematian neonatal adalah gangguan atau kelainan pernafasan prematuritas ,sepsis,
hipotermi kelainan darah/ikterus ,post matur dan kelainan kongenital. Faktor faktor
penyebab kematian pada saat perinatal adalah premature, gangguan pernafasan, sepsis
neonatal dan kelainan konginital. Pada usia 0-7 hari gangguan pernafasan menyebabkan
kematian perinatal,premature. Sedangkan pada usia 7-28 hari penyebab kematian
tertingggi adalah sepsis neonatal dan kelainan konginital. Berat badan lahir merupakan
indikator penting kematian perinatal, kematian bayi dan morbiditas.Dalam sebuah penelitian
janin dengan berat badan lahir <2500 gram memiliki resiko kematian bayi sebesar 20
kali dan jenin dengan berat badan lahir <1500 gram memiliki resiko kematian 90 kali.
Respiratory distress syndrome disebut juga hyaline membrane didease (HMD), merupakan
sindrom gawat nafas yang disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir
dengan masa gestasi kurang. Penatalaksanaan utama pada bayi RDS yaitu terapi oksigen
yang meliputi ventilasi mekanik, pemberian surfaktan, inhalasi Nitric Oxide, dan
dukungan nutrisi.
Salah satu tindakan noninvasif yang menyokong terapi oksigen adalah pengaturan posisi
penyakit DM yang terjadi pada ibu hamil yang tidak mempunyai riwayat diabetes
sebelumnya tetapi mempunyai glukosa darah yang tinggi selama kehamilan Diabetes
Gestational mempengaruhi kondisi ibu diakhir kehamilan, setelah terbentuknya tubuh bayi
tetapi bayi tetap berkembang oleh sebab itu diabetes gestational tidak menyebabkan bayi
menjadi cacat lahir Diabetes Gestational jika tidak dikontrol atau tidak dilakukan
penanganan dapat menyakiti bayi.
Berat bayi lahir berdasarkan berat badan dapat dikelompokkan menjadi:
1. (BBLR)
Berat yang dilahirkan dengan berat lahir <2500 gram tanpa memandang usia gestasi
(BBLR) adalah neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500
gram. Selain itu bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah mudah terserang komplikasi tertentu
seperti icterus, hipoglikomia yang dapat menyebabkan kematian.
2. Bayi Berat Lahir Normal
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan sampai 42 minggu dan berat
badan lahir > 2500-4000 gram
3. Bayi Berat Lahir Lebih
Bayi berat lahir lebih adalah Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir lebih > 4000 gram. Bayi
dengan berat lahir lebih bisa disebabkan karena adanya pengaruh dari kehamilan posterm
3. Neonatus Dengan Ibu Diabetes
Kehamilan pada seorang ibu dengan diabetes sangat mempengaruhi kondisi bayi yang akan
dilahirkannya . Kondisi tersebut dapat timbul karena selama janin dalam kandungan kadar
gula darah ibu senantiasa mempengaruhi kadar gula darah janin , sedangkan kadar insulin ibu
tidak . Hal ini mengakibatkan hiperinsulinisme pada janin , yang kemudian menyebabkan
timbulnya berbagai komplikasi yang berbahaya pada janin ataupun pada bayi setelah
dilahirkan . Masalah utama yang timbul akibat hiperinsulinisme adalah hipoglikemia dan
distres pernapasan .
Pendahuluan
Pendahuluan Kehamilan pada seorang ibu dengan diabetes mempunyai risiko terhadap
kesehatan bayinya . Kondisi ibu yang demikian ini dapat menimbulkan berbagai efek kepada
bayi seperti gangguan fungsi tubuh , cacat kongenital , bahkan juga kematian . Komplikasi
pada ibu hamil dengan diabetes dan bayinya akan meningkat karena perubahan metabolik .
Angka lahir mati pada kasus ini belum dapat dikendalikan , dan dapat mencapai 10 kali lebih
besar dari kelahiran normal .
4. PERAWATAN ESSENSIAL BAYI BARU LAHIR/ NEONATUS (USIA 0-28 hari)
Tanda – tanda bayi baru lahor dikatakan sehat apabila
a. Bayi lahir langsung menangis
b. Bayi bergerak aktif tubuh bayi kemerahan
c. Bayi lahir dengan berat 2,5 – 4 kg
d. Bayi bisa menghisap asi dengan kuat
IMD merupakan langkah penting untuk memudahkan bayi dalam memulai proses menyusui
segera setelah lahir bayi diletakkan pada dada atau perut ibu selanjutnya bayi secara alami
mencari sendiri sumber asi dan menyusu.
Bayi terjaga tetap hangat dengan memakaikan pakaian yang bersih dan kering. Pemberian
saleb antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata. Pemberian suntikan vitamin K, pemberian
imunisasi hepatitis b. Informasi tentang pengkajian dan pemeriksaan fisik dan pastikan bayi
sudah BAK dan BAB dalam 24 jam pertama.
Beberapa hal terkait perawatan bayi baru lahir yang perlu ibu ketahui yaitu
a. Pemberian ASI
ASI yang keluar pertama kali berwarna kekuningan atau sering disebut dengan kolostrum
mengandung zat kekebalan tubuh langsung diberikan kepada tubuh bayi dan jangan dibuang
Berikan ASI ekslusif yaitu hanya ASI saja sampai usia bayi 6 bulan.
Manfaat ASI
- Sehat, praktis dan gratis tidak butuh biaya
- Meningkatkan kekebalan alamiah pada bayi
- Menjalin kasih sayang ibu dan bayi
- Mencegah perdarahan nifas dan kanker payudara
Cara menjaga agar bayi tetap hangat
- Mandikan bayi setelah 6 jam lahir, dengan air hangat
- Berpakaian dan diselimuti setiap saat, gunakan pakaian kering dan lembut
- Gantikan popok dan baju jika basah
- Jangan tidurkan bayi ditempat dingin / banyak angin
- Jaga kehangatan bayi dengan menggunakan topi, kaos kaki, kaos tangan dan pakaian
hangat saat tidak dalam dekapan
- BBLR (<2500 gr) lakukan PMK (perawatan metode kanguru) didada ibu.
- Cara perawatan metode kanguru (PMK)
- Bayi telanjang dada
- Telungkup di antara payudara ibu
- Kepala bayi menoleh ke satu sisi
- Tangan – kaki bayi posisi fleksibel seperti posisi *katak*
- Ikat dengan slendang
- Dalam satu pakaian dengan ibu
- Metode kangguru dapat dilakukan oleh orang dewasa, dapat dilakukan dalam posisi
ibu tidur atau istirahat dan bekerja
Hal-hal yang perlu dipantau selama PMK :
- Suhu ketiak (36,5 – 37,5 °c)
- Pernapasan (30-60 x/menit)
- Tidak ada tanda bahaya
- Bayi menyusu minimal tiap 2 jam
Perawatan tali pusar
- Lakukan 7 langkah cuci tangan yang benar
- Jangan berikan apapuun pada tali pusar
- Rawat tali pusar terbuka dan kering, bila tali pusar kotor atau basah cuci dengan air
bersih dan sabun mandi dan keringkan menggunakan kain basah atau lidi kapas.
Kunjungan neonatal dilaksanakan minimal 3 kali
- K1 6 – 48 jam
- K2 hari ke 3-7
- K3 hari ke 8 – 28
5. TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR SAAT PANDEMI COVID-19

A. BAYI LAHIR DARI IBU TERKAIT COVID


1. Konseling dan informed consent kepada keluarga atau pendamping
• IMD tidak dilakukan
• Pemberian nutrisi
• Perawatan
• Kemungkinan kondisi bayi setelah lahir
• Anggota keluarga akan mendampingi sejak proses persalinan sampai ke tempat
perawatan bayi
2. Persiapan Resusitasi
• Tim perinatology – informasi status ibu terkait covid-19, 30 – 60 menit sebelumnya
• Jika memungkinkan di tempat dengan tekanan negative
• Persiapan alat sesuai SPO resusitasi neonates,khusus
• APD level 3
3. Tindakan resusitasi
• Jika memungkinkan resusitasi diruang tekanan negative yang terpisah dengan ibu atau
di ruangan sama jarak 2 meter dan dibatasi sekat
• Dalam inkubator yang dapat juga sebagai radian warmer
• Tim resusitasi : tim spontan  1 dokter + 1 perawat, sesar  1 dokter + 2 perawat
• Tindakan resusitasi sesuai PPK asfiksasi
• Ventilasi tekanan positif (VTP) dengan sungkup dan balon mengembang sendiri
• Intubasi dilakukan petugas berpengalaman untuk membatasi terjadinya proses
aerosolisasi
4. Stabilisasi dan transportasi
• Inkubator transport
• Stabilisasi
• Menjaga gula darah normal
• Suhu tubuh 36,5 – 37,5 c
• Jalan nafas terbuka
• Distress respirasi : nasa kanul 1L/ menit k/p intubasi
5. Perawatan bayi
• Kondisi ibu dan bayi baik : sumber daya cukup dan jumlah pasien tidak banyak,
sumber daya terbatas dan jumlah pasien banyak, bai dalam inkubator jarak 2 meter dari ibu,
ibu memakai masker, selalu cuci tangan, di dampingi 1 anggota keluarga.
• Kondisi bayi dan ibu sakit : petugas yang merawat bayi dibatasi, APD level 3, syarat
pendamping, sehat, tidak beresiko

Anda mungkin juga menyukai