Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Buah-buahan merupakan komoditas hortikultura yang dapat diperoleh secara
mudah, baik di pasar swalayan, pasar tradisional, bahkan juga kios-kios pinggir jalan.
Buah-buahan termasuk salah satu komoditas hortikultura yang banyak digemari oleh
hampir setiap orang karena rasanya yang cukup menggiurkan. Selain itu buah-buahan
digemari karena semakin tingginya kesadaran manusia akan pentingnya kandungan gizi
yang berupa vitamin dan mineral dalam buah-buahan sebagai sumber kesehatan bagi
manusia. Beberapa contoh buah-buahan yang umum dijual di pasaran adalah jambu,
rambutan, jeruk, mangga, semangka, dan lain sebagainya.
Buah-buahan merupakan salah satu tanaman hortikultura penghasil buah yang
dapat dimakan mentah atau matang di pohon, biasanya disajikan dalam bentuk matang
segar sebagai buah meja atau dalam bentuk olahan, misalnya keripik buah, sale pisang,
orange juice, selai nanas, dan lain sebagainya. Buah mangga merupakan buah-buahan
eksotik yang diimpor oleh semua pasar utama dunia. Permintaan akan mangga di pasar
ini terus meningkat dewasa ini, baik buah mangga segar maupun yang telah diolah.
Mangga merupakan jenis buah tropis yang digemari oleh masyarakat di dunia dan
menjadi komoditas perdagangan antar negara. Komoditas hortikultura, khususnya buah-
buahan salah satunya buah mangga mempunyai prospek baik bila dikembangkan secara
intensif dan dalam skala agribisnis. Dari tahun ke tahun permintaan buah tropis didalam
dan luar negeri semakin meningkat, baik dalam bentuk segar maupun olahan.
Keadaan produksi ataupun produktivitas dan kualitas jambu jamaika Indonesia
masih rendah, padahal kita mempunyai koleksi plasma nutfah terbesar No. 2 didunia
setelah India. Kebun koleksi tersebut terletak di kebun percobaan daerah Cukorgondang
Pasuruan. Penyebabnya antara lain adalah bentuk kultur budidaya yang bersifat tanaman
pekarangan varietas atau kultivar aneka 2 ragam, bibit kurang bermutu, dan pemeliharaan
kurang intensif (Anonima. 2010)

1
Salah satu perbanyakan tanaman bisa kita lakukan dengan cara Okulasi yang
bertujuan untuk melestarikan tanaman mangga dari beberapa varietas. Selain itu, okulasi
juga bertujuan untuk memenuhi permintaan tanaman jambu jamaika yang semakin
banyak (memenuhi produk pemasaran dari buah jambu jamaika). Okulasi juga
memberikan nilai praktis (waktu yang lebih singkat) dalam bertanam jambu jamaika.

B. TUJUAN
Tujuan dibuatnya tinjuan ilmiah ini adalah :
1. Agar guru memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja secara langsung sehingga
dapat memecahkan permasalahan dalam bidang pertanian.
2. Untuk memperluas pengetahuan dan wawasan sehubungan antara teori dan
penerapannya, sehingga dapat menjadi bekal guru untuk dapat mengajarkannya
kepada para murid.
3. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang pembibitan tanaman buah.
4. Untuk mengetahui teknik pembiakan vegetatif jambu jamaika dengan cara okulasi di
CV. Agro Tanah Merah, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Taksonomi dan Morfologi Jambu Jamaika


Tanaman jambu jamaika termasuk dalam tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dengan biji
tertutup (Angiospermae) dan berkeping dua (Dicotyledoneae). Tanaman jambu jamaika
dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu jambuan)
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium malaccense

B. Sejarah Jambu Jamaika Di Indonesia


Jambu bol (atau jambu kepal dan jambu merah) adalah pohon buah
kerabat jambu-jambuan. Buah jambu ini memiliki tekstur daging yang lebih lembut dan
lebih padat dibandingkan dengan jambu air. Tidak begitu jelas mengapa namanya
demikian karena bol (bahasa Melayu) atau bool (bahasa Sunda) berarti "pantat".
Nama-nama daerahnya di antaranya jambu bo, jambu jambak (Minahasa), jambu
bool (Sunda), nyambu bol (Bali), jambu bolo (Makassar), jambu bolu (Bugis).
Juga, jambu darsana, dersana, tersana (Jawa, Madura); kupa maaimu (Sulut); nutune,
lutune, lutu kau, rutuul (Maluku) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai Malay apple, sementara nama ilmiahnya adalah Syzygium malaccense (yang
berarti: ‘berasal dari Malaka’) menunjuk pada salah satu wilayah asal-usulnya.

3
Pohon yang berukuran sedang, hingga sekitar 15 m. Batang lurus, gemangnya
hingga 20-45 cm, bercabang rendah dan bertajuk rimbun padat sampai membulat,
memberikan naungan yang berat.
Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai pendek 1-1,5 cm, yang tebal
dan kemerahan ketika muda. Helaian daun lonjong, besar, menjorong, 15-38 x 7-20 cm,
tebal agak kaku seperti jangat.
Karangan bunga muncul pada bagian ranting yang tak berdaun (sering pula pada
cabang dekat batang utama), bertangkai pendek dan meng-gerombol, berisi 1-12 kuntum.
Bunga merah agak ungu atau jambon, berbilangan 4, bergaris tengah 5-7 cm; tabung
kelopak panjang 1,5-2 cm; helai mahkota merah, lonjong, bundar telur atau bundar, 1,5-2
cm; benang sari banyak, panjang s/d 3,5 cm; panjang tangkai putik 3-4,5 cm.
Buah buni berbentuk bulat sampai menjorong, dengan garis tengah 5-8 cm, merah
tua, kuning keunguan, atau keputihan. Daging buah padat, tebal 0,5-2,5 cm, putih dengan
banyak sari buah dan wangi yang khas, asam manis sampai manis. Bijinya sebutir, bulat
kecoklatan, berukuran besar dan berdiamater 2,5-3,5 cm.
Jambu bol dapat ditemui di mana-mana dan penyebarannya hingga ketinggian
1200 mdpl. Kadang-kadang dijumpai di hutan-hutan sekunder tua dan biasanya
berasosiasi dengan jambu kopo (Syzygium zollingrianum). Jambu bol umum
diperbanyakan dengan biji, bisa juga dengan cangkokan. Musim berbunganyanya Mei-
Juni dan sudah bisa dipanen pada Agustus-September. Kadang-kadang, terjadi gejala
dimana satu pohon jambu bol tampak subur dan segar, namun tidak mau berbunga dan
berbuah.
Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, akan tetapi jambu bol
ditanam luas sejak lama di Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa. Namun karena
manfaatnya, jambu bol kini ditanam di banyak negara tropis, termasuk di negara-
negara Karibia seperti Jamaika serta Trinidad dan Tobago. Buah jambu bol biasa
disajikan sebagai buah meja. Rasanya ada yang manis, ada yang asam, ada pula yang
sepat. Jambu bol, bersama dengan jambu air dan jambu semarang atau jambu
cincalo memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat saling menggantikan.
Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak.

4
Namun bisa pula kita gunakan buah yang belum masak sebagai rujak. Aneka jenis jambu
ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan.
Karena rasa dan aromanya, jambu bol pada umumnya lebih disukai orang.
Bahkan, pada zaman Hindia Belanda dahulu, jambu bol pernah diusahakan besar-
besaran. Di antara ketiga jenis spesies berikut ini -jambu batu (Psidium guajava), jambu
air (Syzygium aquaeum), jambu semarang (Syzygiumsamarangense), - jambu bol
termahal di antara ketiganya.
Jambu jamaika yang merupakan jenis jambu bol ini memiliki tajuk dan daun yang
sama dengan jambu air yang lain, tekstur daging buah yang lembut dan lebih padat
dibandingkan dengan jenis jambu air biasa. Dahannya cenderung memanjang, lentur dan
menjulur ke segala arah. Warna daun hijau tua dan berukuran besar. Kulit buah berwarna
merah muda saat belum matang dan berubah semakin hitam apabila semakin tua. Ukuran
jambu jamaika ini lebih besar dari jambu air biasa, peluang bisnis buah jambu jamaika
sangat besar. Disamping harganya cukup bagus, kebutuhan pasar pun juga sangat tinggi.
Meski aromanya masih kalah dengan jambu bol lokal, namun rasanya lebih bisa
diterima oleh lidah orang kebanyakan. Kebutuhan pasar akan hasil pertanian ini  masih
sangat tinggi. Penjualan buah jambu berkelir merah marun ini masih terbatas. Karena
belum ada yang mampu untuk mensuplai secara kontinyu. Nah, inilah peluang
bisnis yang baik bagi yang berminat untuk berbisnis budidaya jambu jamaika.

C. Bagian-Bagian Dari Tanaman Jambu Bol Jamaika


Pohon jambu bol jamaika termasuk pohon buah-buahan berkeping dua
(dicotyledoneae), akar-akarnya tumbuh jauh masuk ke dalam tanah sampai berpuluh-
puluh meter, batangnya lurus, besar dan kuat.
Bagian-bagian pada pohon mangga yaitu :

1. Morfologi Akar

Akar tanaman jambu bol ini merupakan jenis akar tunggang yang mempunyai
percabangan yang berukuran kecil.

5
Perakaran dari tanaman buah jambu ini bisa menembus tanah berkisar sekitar 5-10
m. Akar tersebut diketahui bisa berfungsi untuk mengangkut ketersediaan air yang
ada di dalam tanah.

2. Morfologi Batang

Batang dari tanaman buah jambu bol ini mempunyai ukuran sedang, mencapai ketinggian sekitar
15 m. Tanaman ini tumbuh lurus dan juga bercabang rendah, bertajuk yang rimbun padat sampai
membentuk bulat. Batang tersebut terlihat bertekstur kasar dan mempunyai ukuran diameter
sampai 20-45 cm bahkan bisa lebih.

3. Morfologi Daun

Daun dari tanaman buah jambu bol yaitu daun tunggal yang letaknya saling berhadapan, dengan
mempunyai tangkai pendek berkisar sekitar 1-1,5 cm.

Daun ini berbentuk lonjong, besar dan juga menjorong serta mempunyai permukaan yang cukup
kasar. Mempunyai pertulangan daun yang cukup menonjol yang ada dipermukaan daun tersebut.

4. Morfologi Bunga

Bunga dari tanaman buah jambu bol ini tumbuh dan terletak pada bagian ranting yang tidak
mempunyai tumbuh daun. Bunga ini mempunyai tangkai yang pendek dan juga bergerombol
serta berisi sekitar 1-12 kuntum.

Bunga dari buah jambu bol ini berwarna merah, keunguan ataupun jambon. Bunga dari jambo
bol juga mempunyai tabung kelopak dengan panjang sekitar 1,5-2 cm.

Sedangkan mahkotanya berwarna merah dan berbentuk lonjong atau bundar. Benang sari yang
terdapat dalam setiap bunga sangat banyak dan masing-masing mempunyai panjang sekitar 3,5
cm. Panjang dari tangkai putik mempunyai panjang berkisar sekitar 3-4,5 cm.

6
5. Morfologi Buah

Buah tanaman jambu bol ini berbentuk bulat sampai menjorong. Mempunyai diameter dengan
panjang sekitar 5-8 cm.

Memiliki warna hijau ketika jambu masih muda dan warna merah tua ketika jambu sudah tua
atau matang. Buah dari jambu bol ini berdaging padat dengan ketebalan sekitar 0,5-2,5 cm dan
berwarna putih.

Memiliki rasa asam hingga manis dan juga mempunyai wangi yang khas. Buah dari jambu bol
ini terdapat biji sebutir yang mempunyai warna kecoklatan dan berukuran besar dan mempunyai
diameter sekitar 2,5-3,5 cm dengan sebuah tekstur keras.

D. Syarat Tumbuh
Secara umum, pohon jambu bol merupakan tanaman dataran rendah yang sanggup hidup
hingga ketinggian 1200 mdpl. Tanaman ini membutuhkan suplai air yang konstan
sehingga akan tumbuh dengan sangat baik jika ditanam di dekat kolam atau aliran air.
Membutuhkan sinar matahari sebanyak 40 – 80%. Pengairan sedang. Curah hujan yang
dibutuhkan 500 – 3000 mm/tahun. Temperatur ideal 18 – 28oC, kelembapan udara 50 –
80%. Menyukai tanah subur, gembur, dan berlempung, banyak mengandung bahan
organik dengan drainase yang baik.
Tipe tanah yang paling baik adalah inseptisol. Bisa juga menggunakan tanah ultisol dan
oksisol (podsolik merah kuning) jika diberi tambahan pupuk dan kapur. Tingkat
keasaman tanah (pH) yang diperlukan 5,5 – 7,5.

E. Perbanyakan Tanaman Jambu Bol Jamaika secara Vegetatif

Cara perkembangbiakan tanaman pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2


dua yaitu secare generatif dan secara vegetatif. Ragan dan cara perbanyakan tanaman.
Perbanyakan tanaman sering dilakukan oleh para penangkar tanaman penjual bibit atau
para hobi is.

7
Perbanyakan tanaman jambu jamaika biasanya dilakukan dengan cara okulasi ini
adalah salah satu teknik perbanyakan dengan secara vegetatif buatan yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan mutu tanaman itu dengan melalui penempelan sepotong kulit pohon
dengan mata tunas dari batang atas yang ditempelkan pada irisan kulit pohon lain dari
batang bawah sehingga bisa dapat tumbuh serta bersatu menjadi individu yang baru.

Perbanyakan generatif pada tanaman buah jambu jamaika biasanya hanya digunakan untuk
batang bawah pada proses perbanyakan tanaman secara vegetatif, seperti sambung
pucuk/grafting dan okulasi/ tempel mata tunas. Karena jika digunakan untuk bibit secara
langsung tanpa grafting dan okulasi, memiliki beberapa kekurangan diantaranya waktu berbuah
yang cukup lama, kualitas dan kuantitas buah yang tidak sama/menyimpang dengan tanaman
induk biji jambu jamaika tersebut, pohon tumbuh tinggi dan sebagainya.
Berbeda dengan bibit yang dihasilkan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dimana waktu
berbuah lebih cepat, memiliki sifat yang sama dengan induknya dan juga ketinggian tanaman
dapat dibuat sesuai keinginan.
Pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas mengenai perbanyakan tanaman jambu jamaika
menggunakan metode vegetatif, yaitu Cara Okulasi Jambu Jamaika.
Pada prinsipnya, okulasi adalah menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan jaringannya)
yang masih hidup sedemikian rupa, sehingga keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman
yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan
tersebut.
Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya adalah batang bawah dan batang atas.
Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan
rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut
dengan scion. Scion dapat berupa potongan batang atas/entres (cutting) atau juga dapat berupa
mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan adalah cutting, maka disebut dengan grafting.
Namun jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan penempelan,
budding, atau okulasi.
Okulasi ini selain digunakan untuk perbanyakan tanaman menggunakan bibit dari biji yang
masih kecil, dapat pula diterapkan pada tanaman jambu jamaika yang sudah besar yang disebut
dengan top working.

8
F. Teknik Perbanyakan Tanaman Jambu Bol Jamaika secara Okulasi

Berikut ini tahapan Cara Okulasi Jambu Jamaika :


Dalam pembuatan bibit jambu jamaika melalui okulasi ada dua bagian penting yang harus siap
dalam waktu bersamaan, bagian yang pertama adalah batang bawah yang bertugas untuk
bertanggung jawab dalam sistem perakaran dan yang kedua adalah mata tunas untuk bakal
batang atas yang didapatkan dari pohon induk untuk kemudian ditempelkan ke batang bawah.
PERSIAPAN BATANG BAWAH
Batang bawah yang digunakan untuk okulasi adalah bibit tanaman jambu jamaika yang berasal
dari persemaian biji yang telah berumur sekitar 7 bulan atau ukuran diameter batangnya sudah
sebesar pensil. Bibit untuk batang bawah ini dapat diperoleh dari persemaian biji pada polybag.
PERSIAPAN MATA TUNAS
Mata tunas untuk okulasi diambil dari pohon induk. Pohon induk yang akan diambil mata
tunasnya harus berasal dari varietas unggul, produktif, sehat serta terbebas dari serangan hama
dan penyakit. Karena yang digunakan adalah mata tunasnya saja maka perbanyakan tanaman
menggunakan metode okulasi ini lebih menghemat dalam menggunakan entres.
ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN
 Pisau okulasi, cutter atau silet yang terpenting tajam dan steril.
 Plastik PE, Grafting tape, atau juga bisa menggunakan plastik es lilin/es mambo.
TAHAP PENEMPELAN
Siapkan entres/batang yang akan diambil mata tunasnya, pilih yang sudah muncul mata
tunasnya, mata tunas berada pada ketiak daun, pangkas daunnya akan tetapi sisakan sedikit
batang daunnya untuk melindungi tunas agar nanti saat diikat tunas  tersebut tidak patah.
Sayat batang bawah sepanjang 2-3 cm, pada ketinggian 20 cm dari pangkal batang, penyayatan
dilakukan dari atas ke bawah, potong kulit sayatan akan tetapi sisakan sedikit kulit sayatan, buat
pula sedikit sayatan di atasnya yang fungsinya untuk menyisipkan tempelan nantinya.

9
BAB III
TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat


Praktek kerja magang dilaksanakan di CV. Agro Tanah Merah, Kecamatan Bengkayang,
Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Praktek kerja magang dilaksanakan mulai tanggal
07 November 2020 sampai 12 Desember 2020.

B. Metode Pelaksanaan
Kegiatan praktik okulasi ini dilaksanakan dengan beberapa metode sebagai berikut :
1. Penentuan lokasi kegiatan praktik
Pemilihan lokasi magang disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
bidang kajian perbanyakan tanaman jambu bol jamaika dengan teknik okulasi. Lokasi yang
dipilih adalah CV. Agro Tanah Merah, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang,
Kalimantan Barat.
2. Pelaksanaan magang
Guru melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan paktik. Kegiatan tersebut yaitu
okulasi mangga dan kegiatan lain untuk memperluas pengetahuan dan ketrampilan.
3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir adalah sebagai
berikut :
a. Obsevasi
Guru melakukan pengamatan secara langsung kepada obyek yang diteliti, baik
teknik budidaya maupun keadaan instansi tempat magang.
b. Pelaksanaan kegiatan magang
Serangkaian kegiatan guru selama praktik dilakukan secara langsung dalam
praktek di lapangan. Dengan demikian penulis mengetahui secara langsung kegiatan
yang dilaksanakan di instansi tersebut.
c. Studi pustaka

10
Penulis mencari referensi untuk melengkapi data-data agar memperoleh hubungan
antara teori dan aplikasinya di lapangan tempat penulis magang. Data tersebut berupa
buku, arsip, jurnal, internet dan lain sebagainya yang bersifat informatif dan relevan.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil kegiatan praktek lapang yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat dibahas
terhadap hasil kegiatan praktek lapang tersebut antara lain :

1. Persemaian Benih Biasanya biji yang digunakan sebagai bahan persemaian adalah varietas
Jamaika karena varietas ini mempunyai sistem perakaran kuat, batang kokoh dan tahan
terhadap hama penyakit, respon tinggi terhadap pemupukan, daya adaptasi yang tinggi, buah
banyak dan tidak masam, biji besar sehingga cocok digunakan sebagai batang bawah.
Persemaian tanaman jambu jamaika adalah pada saat musim buah jambu bol jamaika. Jika
diluar musim akan sulit untuk mendapatkan biji jambu bol jamaika dan biji jambu bol
jamaika tidak tahan disimpan dalam waktu yang lama. Biji jambu bol jamaika yang akan
digunakan harus dari buah yang sudah tua dan masak. Biji yang akan disemai harus
dipisahkan dari dagingnya, biji tidak terdapat hama, tidak rusak supaya tidak dijadikan
tempat masuknya mikroorganisme penyebab penyakit dan mulus (tidak gopeng). Biji yang
sudah siap tanam, ditanam dibedengan yang telah disiapkan dan dilakukan penyiraman
setiap hari (untuk menjaga kelembaban, maka saluran irigasi selalu dialiri air supaya
bedengan selalu dalam keadaan lembab).
2. Pemilihan Mata Tunas Keberhasilan dari perbanyakan vegetatif, terutama okulasi,
ditentukan oleh mata tempel yang baik. Mata tempel harus diambil dari pohon induk yang
sudah jelas kualitasnya atau keunggulannya. Pemilihan mata tunas untuk batang atas harus
dari pohon induk yang sudah cukup tua, dari batang yang tidak terlalu tua atau tidak terlalu
muda dan bebas dari hama dan penyakit serta bukan mata tidur. Mata tunas yang dipakai
oleh CV. Agro Tanah Merah adalah varietas jamaika.
3. Pelaksanaan Okulasi Metode okulasi yang digunakan di CV Agro Tanah Merah adalah
metode tempel segi empat (jendela) dan metode lidah (fokert) yaitu dengan cara ujung
sayatan lidah (fokert) dibuat setengah lingkaran untuk menjepit mata tunas. Sebelum
melakukan okulasi sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan dibersihkan dahulu
dengan kain bersih. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi dari
jamur, bakteri dan lain sebagainya yang dapat mengakibatkan kegagalan okulasi. Selain itu

12
pisau yang digunakan harus tajam. Oleh karena itu setiap akan digunakan ataupun sesudah
digunakan sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu. Beberapa faktor yang menyebabkan
kegagalan okulasi diantaranya adalah :
 Batang atas atau bawah kotor (pada saat pengelupasan)
 Kambium batang bawah hilang karena saat pengelupasan sulit dan terlalu lama.
 Irisan tidak halus karena pisau kurang tajam
 Ikatan kurang kuat
 Terserang penyakit
 Kecepatan kerja
 Kalah dengan tunas baru yang tumbuh pada batang bawah
Pelaksanaan okulasi sangat baik dilakukan pada bulan November – Desember (akhir musim
kemarau) karena jika musim penghujan, terlalu banyak air menyebabkan okulasi membusuk,
timbul bakteri, dan tumbuh jamur. Okulasi dilakukan pada jam 10 atau jam 16 untuk
menempelkan kambium dan kulit kayu. Penempelan akan lebih erat bila kambium dalam
keadaan kental. Batang bawah dikelupas 20 cm di atas permukaan tanah (batang sebesar
pensil). Penyayatan batang atas disesuaikan dengan besar dan panjang batang bawah, kurang
lebih lebar 1 cm dan panjang 3 cm. Mata okulasi yang telah ditempel pada batang bawah
ditali dengan sistim genting supaya air tidah dapat masuk ke dalam mata okulasi. Tali
okulasi dibuka 3 minggu setelah pelaksanaan okulasi. Dua minggu setelah ikatan plastik
dibuka, batang bawah dipotong 2-10 cm di atas okulasi dengan potongan miring ke belakang
dengan maksud mata tunas baru tumbuh maksimal dan air hujan tidak menetes pada mata
tunas.
4. Pemeliharaan
Mata tunas okulasi akan tumbuh selama kurang lebih tiga minggu setelah tali plastik dibuka.
Pemeliharaan tanaman jambu bol jamaika hasil okulasi antara lain : memberi ajir di dekat
batang bawah dan menali tunas yang 21 sudah tumbuh panjang di ajir tersebut dengan
maksud pertumbuhan tunas okulasi ke atas dan pemotongan mata tunas yang tumbuh di
sekitar mata okulasi supaya tidak mengganggu pertumbuhan tunas okulasi. Penyiangan
dilakukan pada awal penanaman dengan menghilangkan gulma yang menjadi faktor
kompetisi makanan bagi tanaman jambu bol jamaika. Selain itu penyiraman juga penting
dilakukan terutama setelah pengokulasian setiap pagi dan sore hari jika musim kemarau.

13
Saat musim penghujan saluran irigasi selalu dialiri air. Pemupukan diberikan lebih kurang 3
bulan satu kali dengan pupuk Urea dan SP36 dengan perbandingan 2 : 1. Penyemprotan
pupuk daun diberikan sebulan 1 kali dengan pupuk Gandasil D. Pemberian insektisida dan
fungisida diberikan tergantung keadaan tanaman atau jika diperlukan saja. Setelah okulasi
berumur satu tahun, dilakukan pemutaran terhadap pohon mangga. Pemutaran pohon
mangga dilakukan dengan linggis. Saat pemutaran diusahakan tanah tetap terikat dengan
tanah dan akar tunggang tidak putus. Saat melakukan pemutaran, pohon jambu jamaika tidak
sedang tumbuh daun muda karena akan menyebabkan pohon jambu jamaika stres. Pohon
jambu jamaika yang telah diputar dimasukkan dalam polybag besar dan di pindah ke lahan
rolling. Pohon ini dapat dijual langsung sebagai bibit jambu jamaika. Pemasaran bibit
okulasi oleh CV. Agro Tanah Merah dilakukan dengan menjual langsung kepada konsumen
yang datang ke CV. Agro Tanah Merah untuk memilih bibit yang akan dibeli. Sistem
penjualan di CV. Agro Tanah Merah adalah eceran dan partai besar (pemesanan terlebih
dahulu untuk memenuhi jumlah permintaan pemesan). Pada umumnya pembeli akan datang
ke CV. Agro Tanah Merah untuk mendapatkan bibit yang baik pada musim penghujan
karena akan mempermudah penanaman dan untuk menghindari kematian bibit.

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mata tunas atau entres yang dipilih untuk perbanyakan tanaman secara okulasi dipilih
dari induk yang mempunyai keunggulan seperti hasil produksi buah yang tinggi, rasa
dan aroma yang digemari serta tahan terhadap hama dan penyakit.
2. Metode okulasi yang digunakan di CV. Agro Tanah Merah adalah metode tempel segi
empat (jendela).
3. Faktor-faktor penentu keberhasilan okulasi :
 Keterampilan dalam menggunakan alat
 Ketajaman dan kebersihan pisau
 Faktor lingkungan sekitar
4. Satu batang bawah dapat diokulasi lebih dari satu mata tunas dengan varietas yang
berbeda.
5. Pemeliharaan bibit sebelum dan sesudah okulasi dapat mempengaruhi keberhasilan
proses okulasi.

B. Saran
1. Kebersihan kebun harus selalu terjaga supaya terlihat lebih rapi dan bersih, serta
mempermudah penataan dari berbagai tanaman baik mangga ataupun tanaman lain.
2. Penyiangan dilakukan sebelum populasi gulma banyak.
3. Penyemprotan insektisida dan fungisida tidak harus menunggu tanaman mangga
terserang hama dan penyakit.
4. Lahan untuk penempatan bibit yang sudah dirolling harus bersih dan tertata untuk
menjaga bibit mangga dari kerusakan dan keindahan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ilmutaniku (2017) Mengenal Jambu Bol Jamaika


(http://zikrapertanian.blogspot.com/2016/10/mengenal-jambu-bol-jamaika.html [13
Desember 2020]

Agrotek (2019) Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jambu Bol


https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jambu-bol/#:~:text=Morfologi
%20Buah,panjang%20sekitar%205%2D8%20cm.&text=Buah%20dari%20jambu%20bol
%20ini,juga%20mempunyai%20wangi%20yang%20khas. [13 Desember 2020]

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan


Hortikultura Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (2008) Informasi Literatur :
Produksi Benih Jambu Air Secara Klonal
http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/juknis/JBair.pdf

Abdurrosyid (2019) Cara Okulasi Jambu Jamaika. Informasi Literatur :


https://www.kampustani.com/cara-okulasi-jambu-jamaika/

16
https://core.ac.uk/download/pdf/12347336.pdf

Direktoirat Pembianaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia (2013) Informasi Literatur : Buku Teks Ajar Siswa
Pembiakan Tanaman.
https://bsd.pendidikan.id/data/umum/Pembiakan_Tanaman_1.pdf [14 Desember 2020]

Kementrian Pertanian (2019) Informasi Literatur : Teknik Perbanyakan Vegetatif Untuk


Menghasilkan Bibit Yang Berkualitas Unggul.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89228/Teknik-Perbanyakan-Vegetatif--Untuk-
Menghasilkan-Bibit-Yang-Berkualitas-Unggul/ [17 Desember 2020]

Hidayat, Taufik (2019) Informasi Literatur : Cara Okulasi Tanaman Mangga.


http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84874/CARA-OKULASI-TANAMAN-
MANGGA/ [18 Desember 2020]

Citananda, Tarina Intan (2014) Informasi Literatur : Pembiakan Vegetattif Mangga


https://pdfcoffee.com/pembiakan-vegetatif-mangga-pdf-free.html [3 Januari 2020]

17
Kementrian Pertanian (2019 Informasi Literatur : Okulasi : Proses, Syarat, Tujuan dan
Manfaat
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83303/Okulasi--Proses-Syarat-Tujuan-Dan-
Manfaat/ [6 Januari 2020]

Kementrian Pertanian (2019) Mengendalikan Hama dan Penyakit manga.


http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/76246/MENGENDALIKAN-HAMA-DAN-
PENYAKIT-MANGGA-/ [10 Januari 2020]

Agrotek (2019) Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jambu Bol


https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jambu-bol/#:~:text=Morfologi
%20Buah,panjang%20sekitar%205%2D8%20cm.&text=Buah%20dari%20jambu%20bol
%20ini,juga%20mempunyai%20wangi%20yang%20khas. [13 Desember 2020]

Higaragro (2019) Mengenal Jambu Bol Jamaika dan Cara Pembudidayaannya


https://higaragro.com/mengenal-jambu-bol-jamaika-dan-cara-pembudidayaannya/#:~:text=E.
%20Syarat%20tumbuh.&text=Curah%20hujan%20yang%20dibutuhkan%20500,yang%20paling
%20baik%20adalah%20inseptisol. [13 Desember 2020]

18

Anda mungkin juga menyukai