PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa
Inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah,
saat ini telah dibudidayakan dan meyebar luas di daerah-daerah jawa. Jambu biji
sering juga disebut jambu klutuk, jambu siki, atau jambu batu. Jambu tersebut
dilakukkan persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis yang lain. Sehingga
mendapatakan hasil yang lebih besar dengan keadaan biji yang lebih sedikit
bahkan tidak berbiji sehingga diberi nama jambu Bangok karena prosed terjadinya
dari Bangok.
tropis Amerika Serikat, dimana itu adalah dibudidayakan untuk produksi buah
segar, selai, jeli dan jus, sumber yang sangat baik dari kesehatan
mewariskan varietas yang lebih unggul spesies tertentu genetik melalui pelestarian
seluruh plasma nutfah di suatu spesies, yang meliputi varietas budidaya, kultivar
primitif, landraces dan kerabat liar dan kurus. Meskipun sejumlah besar klonal
hayati.Plasma Nutfah adalah suatu bagian dari tubuh hewan, tumbuhan maupun
ada di alam ataupun yang dipelihara oleh manusia, semuannya memiliki plasma
nutfah, dan manfaat plasma nutfah dalam pemuliaan tanaman dengan adanya
plasma nutfah tersebut maka varietas unggul dari organism bisa terlihat sehingga
bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kebutuhan. Pendek kata plasma
nutfah adalah bagian dari organisme yang berfungsi untuk mewariskan varietas
yang lebih unggul spesies tertentu.(Feria- Romero et al. 2009; Rodriguez et al.
2007).
tanaman jambu biji adalah dalam peningkatan mutu buah, yaitu adanya serangan
hama lalat buah. Hama menjadi permasalahan dalam kegiatan budidaya terutama
dibidang hortikultura. Lalat buah merupakan salah satu permasalahan dari
peluang kerja bagi diri sendiri atau masyarakat di lingkungan sekitarnya serta
L. ) . yaitu mengetahui bentuk dari berbagai karakter tanaman jambu biji dari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu. Jambu biji ini
bukan merupakan tanaman asli indonesia. Tanaman ini pertama kali ditemukan di
beberapa negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Selatan, dan Uni Soviet antara
tahun 1887 1942. Seiring dengan berjalannya waktu, jambu biji menyebar di
Jambu biji merupakan salah satu tanaman yang bernilai komoditas tinggi
dan salah satu buah yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam
bahasa inggris disebut Lambo guava. Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium
guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima,
guajava berasal dari nama yang diberikan oleh orang spanyol. Jambu
biji (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu batu, jambu siki dan jambu
klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Amerika Tengah dan sebagian
sumber menyebut dari Brazil, buah ini disebarkan ke Indonesia melalui Thailand.
Jambu biji memiliki buah yang berwarna hijau (agak kekuningan jika telah
matang) dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis.
Diantara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling
tinggi dan cukup mengandung vitamin A. Tanaman ini mampu menghasilkan buah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Diperkirakan dari 150 jenis jambu biji yang dikenal, jenis Guajava
kemampuan terapis dan ditemukan di daerah tropis. Jambu biji yang umum
dijumpai di Indonesia adalah jenis lokal dan bangkok yang merupakan hasil
2.1.2 Morfologi
Jambu biji (Psidium guajava) merupakan tanaman perdu atau pohon kecil
dan bercabang banyak, tinggi 3 10 meter. Umumnya umur tanaman jambu biji
hingga sekitar 30 40 tahun. Tanaman ini sudah mampu berbuah saat berumur
sekitar 2 3 bulan meskipun ditanam dari biji. Batang yang berwarna pirang licin,
terkelupas, di antaranya berkayu keras, tidak mudah patah, kuat dan padat.Batang
dan cabang cabangnya mempunyai kulit berwarna cokelat atau cokelat keabu
abuan. Batang yang muda (ujung ujung ranting- ranting) jelas bersegi empat.
dengan ujung tumpul atau lancip. Daun yang muda berambut abu-abu. Daun
tampak seperti tersusun dalam 2 baris. Bunga tersusun dengan anak payung yang
terdiri atas 1-3 bunga dan terdapat dalam ketiak-ketiak daun. Kelopak bangun
lonceng atau corong dengan tepi yang tetap, mahkota berwarna putih, lekas gugur.
Benang sari banyak, warna seperti tangkai putih krem. Bakal buah tenggelam
beruang 4-5. Buahnya buah buni yang bulat/seperti buah per, waktu muda hijau
kalau masak kuning (krem) dengan daging buah yang kuning/krem pula atau
merah muda. Aroma buah biasanya harum saat buah matang. Berakar tunggang,
berserabut cukup banyak dan tumbuh relatif cepat Perakaran jambu biji cukup
kuat dan penyerapan unsur haranya cukup efektif sehingga mampu berbuah
Indonesia memiliki banyak koleksi jenis tanaman jambu biji atau dikenal dengan
koleksi plasma nutfah jambu biji. Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat
diantaranya :
Jambu jenis ini memiliki pohon tidak begitu tinggi dan terpendek dibandingkan
dengan kedua jenis tanaman jambu biji lainnya. Buahnya bulat, warna daging
buahnya merah, berbiji banyak, rasanya manis dan beraroma harum. Contohnya
b. Jambu susu
Jambu jenis ini umumnya memiliki pohon yang bertinggian sedang dan buahnya
tidak sebanyak jambu kelutuk. Bentuk buahnya agak lonjong, daging buah
bewarna putih kekuning kuningan, berbiji sedikit, dan rasanya kurang manis.
c. Jambu Sukun
Jambu jenis ini memiliki pohon yang tinggi dan tidak banyak bercabang. Tiap
pohon tidak menghasilkan banyak buah, tetapi ukuran buahnya besar. Buahnya
tidak berbiji, rasanya hambar dan daging buahnya bewarna putih kekuning
kuningan. Selain untuk dikonsumsi segar,buah jambu biji susu memiliki potensi
untuk diolah menjadi sari buah, sirup, nectar, selai, jeli dan dodol.
Jambu merah getas merupakan jambu biji hasil persilangan jambu biji pasar
minggu yang berdaging merah dengan jambu biji bangkok. Jambu biji merah
getas memiliki keunggulan antara lain daging buahnya merah menyala atau merah
cerah, tebal, berasa manis, harum, dan segar. Jambu biji ini tahan terhadap hama
dan penyakit. Produktivitas jambu biji merah getas cukup tinggi karena mampu
berbuah sepanjang tahun dan berbuah lebat. Jambu ini banyak diminati karena
selain rasanya lebih enak, ternyata dapat meningkatkan trombosit darah pada
bobot 500-1.200 gram, dagingnya tebal dan sedikit bijinya, rasanya agak hambar.
Jenis tanaman jambu biji bangkok termasuk pendek dan berbuah sangat lebat.
Jambu biji ini memiliki bentuk agak lonjong seperti alpukat dengan
daging buahnya merah, berasa manis, bertekstur lembut, dan beraroma harum.
Kulit buah tipis dan berwarna hijau kekuning-kuningan dengan permukaan halus
1. Iklim
Dalam budidaya jambu bijiangin berperan dalam penyerbukkan, namun
Tanaman jambu biji merupakkan tanamn daerah tropis dan dapat tumbuh
optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar
(kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu musim
berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk
Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta
banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yang
keadaan liat dan sedikit pasir. Derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu
jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 dan bila kurang
Berikut ini adalah kandungan gizi jambu biji dalam 100 gram bagian yang
dapat dimakan
82 %
dimakan sebagai buah segar, dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan dan
minuman. Selain itu, buah jambu biji bermanfaat untuk pengobatan (terapi)
kolesterol, antioksidan, menghilangkan rasa lelah dan lesu, demam berdarah, dan
sariawan. Selain buahnya, bagian tanaman lainnya, seperti daun, kulit akar
maupun akarnya, dan buahnya yang masih muda juga berkhasiat obat untuk
radang lambung, gusi bengkak, dan peradangan mulut, serta kulit terbakar sinar
Ekstrak etanol daun jambu biji juga telah dilakukan penelitian terhadap uji
aktivitas anti oksidannya (Soebagio,et al. 2007) dan uji aktivitasnya sebagai anti
dikembangkan atau dirakit agar tercipta suatu jenis unggul atau kultivar baru
(Litbang, 2004). Plasma Nutfah merupakan substansi pembawa sifat keturunan
yang berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta
dalam rangka menciptakan jenis unggul atau kultivar baru untuk memenuhi
akan berhasil. Semakin beragam sumber genetik, semakin besar peluang untuk
merakit varietas unggul baru yang diinginkan (Sumarno, 1999 dalam Hartati, Sri
dkk)
Ada dua metode pelestarian plasma nutfah yaitu pelestarian in situ dan ex
komunitasnya. Cara pelestarian ini pada umumnya cocok untuk jenis-jenis liar,
sebab untuk pelestarian jenis liar sering timbul adanya kesukaran-kesukaran yang
disebabkan oleh faktor adaptasi terhadap daerah dan iklim yang baru, faktor hama
dan penyakit dan daur hidup. Pelestarian secara in situ yang umum dilakukan
hutan, semak, savana, atau biota yang lain, jadi cara pelestarian ini dalam bentuk
penyimpanan biji. Koleksi tumbuhan hidup dapat dilakukan pada kebun raya,
Pelestarian dalam bentuk penyimpanan biji harus diperhatikan jenis biji yang akan