Anda di halaman 1dari 3

Literasi 2 : Bulan Juli 2023 - SMPN 4 Kebumen

Panduan: Setiap peserta didik wajib membawa naskah ini pada 26 Juli 2023 dan
dibaca saat jam literasi, setelah membaca dilanjutkan dengan mengerjakan soal
literasi yang disampaikan oleh guru di kelas dan dikerjakan pada buku tulis
khusus literasi. Buku literasi dikumpulkan pada hari Kamis, 27 Juli 2023 pada
jam terakhir dan diserahkan kepada wali kelas untuk dikoreksi.

“PEPAYA”
Pepaya (Carica papaya), atau battek adalah
tumbuhan yang diperkirakan berasal
dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara
dari Amerika Selatan. Pepaya kini telah
menyebar luas dan banyak ditanam di
seluruh daerah tropis untuk diambil
buahnya. C. papaya adalah satu-satunya
jenis dalam genus Carica. Nama pepaya
dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa
Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga
mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya
disebut "katès" ("gandul"; dialek Banyumasan) dan dalam bahasa
Sunda dan Bali "gedang".
Pada daunnya memiliki morfologi memiliki lamina serta petiolus. Tulang
daunnya memiliki 5 Costa atau ibu tulang yang disertai dengan nervus lateralis
atau yang disebut cabang tulang dan Urat daun atau yang disebut vena. Daun
ini termasuk daun dengan toreh yang tidak merdeka dan termasuk jenis tepi
daun yang bertoreh bercangap menjari atau palmatifidus tiap Apex folii atau
ujung daun ialah Acutus atau runcing.
Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging
buah muda dimasak sebagai sayuran sedangkan daging buah masak dimakan
segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya
sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai
lalapan (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil.
Oleh orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa
dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah)
mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging
dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi secara
massal dan menjadi komoditas dagang.
Untuk memproduksi papain, bahan baku yang perlu dipersiapkan adalah getah
pepaya. Sementara bahan penolongnya berupa air dan sulfit. Air digunakan
sebagai pengencer getah pepaya, sedangkan sulfit digunakan sebagai pelarut
bahan kimia.
Pengambilan Getah Buah Pengambilan getah buah dilakukan pada buah yang
sudah berumur 2.5-3 bulan. Buah yang sedang dalam masa penyadapan harus
tetap tergantung pada batang pokoknya. Penyadapan dilakukan sampai tujuh
kali dengan interval penyadapan empat hari, maka waktu yang diperlukan untuk
penyadapan adalah sekitar 28 hari. Waktu yang tepat untuk menyadap adalah
pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari sebelum matahari terbenam.
Daun pepaya juga berkhasiat sebagai obat dan perasannya digunakan dalam
pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.
Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga
setinggi 5–10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada
batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang
dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak.
Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.

D:\smp4kbm\2023-2024\Literasi\Pepaya.docx 1
Literasi 2 : Bulan Juli 2023 - SMPN 4 Kebumen
Pepaya adalah monodioecious (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan
tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan
jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang
dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak
menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya
memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk
pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai
panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing.
Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga
kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan
memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai
dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya
lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning
hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji
berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir
(pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk
ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.
Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10%
dari keseluruhan panjangnya tidak mengalami rekombinasi. Suatu penanda
genetik RAPD juga telah ditemukan untuk membedakan pepaya berkelamin
betina dari pepaya jantan atau banci.

Kultivar
Secara umum terdapat dua jenis pepaya yang biasanya ditanam. Yang satu
memiliki daging yang manis, merah atau oranye, dan yang lainnya memiliki
daging kuning; di Australia, pepaya ini masing-masing disebut "pepaya merah"
dan "pepaya kuning". Namun apa pun jenisnya, buah pepaya yang dipetik muda
kerap disebut "pepaya hijau".
Pepaya 'Maradol', 'Sunrise', dan 'Caribbean Red' berbuah besar berbuah merah
yang sering dijual di pasar AS umumnya ditanam di Meksiko dan Belize.
Pada tahun 2011, peneliti Filipina melaporkan bahwa dengan hibridisasi pepaya
dengan Vasconcellea quercifolia , mereka telah mengembangkan pepaya yang
kebal terhadap virus ringpot pepaya (PRV).
Kultivar hasil rekayasa genetik
Carica papaya adalah pohon buah transgenik pertama yang genomnya
diurutkan. Menanggapi wabah papaya ringspot virus di Hawaii, pada tahun
1998, pepaya yang diubah secara genetik disetujui dan dibawa ke pasar
(termasuk varietas 'SunUp' dan 'Rainbow'.) Varietas yang resisten terhadap PRV
memiliki beberapa DNA dari virus ini yang dimasukkan ke dalam DNA tanaman.
Pada 2010, 80% tanaman pepaya Hawaii telah dimodifikasi secara genetik.
Modifikasi tersebut dibuat oleh ilmuwan Universitas Hawaii, yang membuat
benih yang dimodifikasi tersedia bagi petani tanpa biayaManfaat papaya.
Manfaat buah pepaya
Pepaya memiliki manfaat yang banyak karena pepaya banyak
mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, pepaya juga
memperlancar pencernaan bagi yang sulit buang air besar. Di beberapa tempat
buah pepaya setengah matang dijadikan rujak buah manis bersama dengan
buah bengkoang, nanas, apel, belimbing, jambu air. Getah buah pepaya juga
tergolong mahal karena getah pepaya bisa diolah menjadi tepung papain yang
berguna bagi kebutuhan rumah tangga dan industri. Pada pengobatan herbal
pepaya dapat mencegah kanker, sembelit, kesehatan mata.
Manfaat biji pepaya

D:\smp4kbm\2023-2024\Literasi\Pepaya.docx 2
Literasi 2 : Bulan Juli 2023 - SMPN 4 Kebumen
Dokter Wahyu Triasmara menjelaskan bahwa biji buah pepaya bermanfaat
sebagai antioksidan dalam darah karena dapat menurunkan kadar kolesterol
dan LDL, serta meningkatkan kadar HDL (lipoprotein densitas tinggi). Biji pepaya
memiliki efek hipolipidemia untuk terapi hiperlipidemia yang disebabkan oleh
kadar lemak nabati atau kolesterol dalam jumlah terlalu tinggi karena ekstrak
biji tersebut berisi kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, antrakuinon,
dan antosianin. Menurutnya biji pepaya dapat dikonsumsi dengan cara diblender
dan disajikan seperti membuat jus, ataupun dengan cara diseduh seperti
menyeduh kopi setelah terlebih dahulu dikeringkan dan diblender.

Virus
Papaya ringspot virus adalah virus yang banyak menyerang pepaya di Florida.
Tanda-tanda pertama virus adalah daun muda yang menguning dan kehilangan
urat daun, serta daun kuning yang berbintik-bintik. Daun yang terinfeksi bisa
melepuh, kasar, atau menyempit, dengan bilah mencuat ke atas dari tengah
daun. Tangkai daun dan batangnya bisa membentuk garis-garis berminyak
berwarna hijau tua dan lama-kelamaan menjadi lebih pendek. Titik cincin
berbentuk lingkaran, tanda berbentuk C yang berwarna hijau lebih tua dari pada
buahnya. Pada tahap selanjutnya virus, tanda bisa menjadi abu-abu dan
berkerak. Infeksi virus memengaruhi pertumbuhan dan menurunkan kualitas
buah. Salah satu efek terbesar dari infeksi virus pada pepaya adalah rasanya.
Per tahun 2010, satu-satunya cara untuk melindungi pepaya dari virus ini
adalah melalui rekayasa genetik.
Jamur
Jamur antraknosa diketahui secara khusus menyerang pepaya, terutama buah
yang sudah matang. Penyakit ini dimulai dari yang kecil dengan sedikit tanda,
seperti bintik-bintik basah pada buah yang matang. Bintik-bintik tersebut
menjadi cekung, berubah menjadi coklat atau hitam, dan mungkin membesar. Di
beberapa tempat yang lebih tua, jamur dapat menghasilkan spora berwarna
merah muda. Buah menjadi lunak dan memiliki rasa yang tidak enak karena
jamur tumbuh ke dalam buah.

D:\smp4kbm\2023-2024\Literasi\Pepaya.docx 3

Anda mungkin juga menyukai