Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA

MENCIRIM TUJUH TUJUH


Nomor :………………….
TENTANG
KEBIJAKAN UNIT SUMBER DAYA MANUSIA DAN DIKLAT
DI RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MENCIRIM TUJUH TUJUH

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MENCIRIM TUJUH


TUJUH

MENIMBANG :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh, maka perlu
adanya kebijakan Unit Sumber Daya Manusia yang bermutu
tinggi;
b. Bahwa agar Unit SDM di Rumah Sakit Khusus Mata
Mencirim Tujuh Tujuh dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Khusus Mata
Mencirim Tujuh Tujuh sebagai landasan bagi
penyelenggaraan Unit SDM di Rumah Sakit Khusus Mata
Mencirim Tujuh Tujuh;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu
ditetapkan Kebijakan Unit SDM Rumah Sakit Khusus Mata
Mencirim Tujuh Tujuh dengan Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh.
MENGINGAT :
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2 . Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang- Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. :HK.03.05/I/7912/2010
tahun 2010 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Khusus
Mata Mencirim Tujuh Tujuh ditetapkan sebagai Rumah
Sakit Kelas C.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;
6. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan
No.442/18.52/I/2017 tentang Pemberian Izin Operasional
Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh.
7. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim
Tujuh Tujuh No:03/RSE/DIR/SK/IV/2019 tentang
Pembentukan Kebijakan.
8. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim
Tujuh Tujuh No.01/RSE/DIR/SK/IV/2019 tentang Pedoman
Tata Naskah di Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh
Tujuh;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS


MATA MENCIRIM TUJUH TUJUH TENTANG
KEBIJAKAN UNIT SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH
SAKIT KHUSUS MATA MENCIRIM TUJUH TUJUH.
PERTAMA : Kebijakan Unit Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Khusus
Mata Mencirim Tujuh Tujuh sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan ini.
KEDUA : Kebijakan Unit Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Khusus
Mata Mencirim Tujuh Tujuh sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu harus dijadikan acuan Unit Sumber Daya
Manusia Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal :
Direktur RS Khusus Mata M77

dr.Syarifuddin A.,SpM
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN UNIT SUMBER DAYA MANUSIA


RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MENCIRIM TUJUH TUJUH
1. Semua data calon pencari kerja/pelamar harus melalui Unit Sumber Daya
Manusia
2. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM ) di RS Khusus Mata
Mencirim Tujuh Tujuh dilaksanakan berdasarkan perencanaan strategis dan
perencanaan tahunan sesuai kebutuhan rumah sakit
3. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM ) di RS Khusus Mata
Mencirim Tujuh Tujuh dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masing-masing unit
kerja pelayanan
4. Rumah sakit menetapkan pola ketenagaan dan kebutuhan jumlah staf sebagai
dasar perencanaan staf untuk mengatur penempatan staf
5. Perencanaan kebutuhan staf rumah sakit dan pola ketenagaan dilaksanakan
dengan menetapkan jumlah, jenis, kualifikasi yang meliputi pendidikan,
kompetensi, Pelatihan, dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai perundang-
undangan
6. Pola ketenagaan dievaluasi dan dimutakhirkan sesuai perencanaan staf
7. Rumah sakit menetapkan jumlah staf rumah sakit dengan mempertimbangkan
misi rumah sakit, keseragaman pasien, jenis pelayanan, teknologi yang
digunakan dalam asuhan pasien serta rencana pengembangan pelayanan
8. Setiap nama jabatan memiliki persyaratan pendidikan ketrampilan dan
pengetahuan
9. Rumah sakit menetapkan pendidikan, ketrampilan dan pengetahuan disertai
penetapan uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai perundang-
undangan
10. Pengaturan penempatan kembali staf dengan mempertimbangkan kompetensi,
kebutuhan pasien/kekurangan, agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
11. Rumah sakit melakukan proses perencanaan, rekruitmen/pengangkatan staf,
retensi, pendidikan berkelanjutan dan pengembangan staf serta kompensasi
secara seragam yang melibatkan kabid/kabag dan ka unit pelayanan
12. Rumah sakit menetapkan proses seleksi yang seragam untuk memastikan
pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi staf klinis sesuai kebutuhan pasien
dan staf non klinis sesuai kebutuhan rumah sakit
13. Dalam hal penerimaan dokter umum dan dokter spesialis penerimaan (surat
lamaran) melalui unit SDM kemudiian didisposisikan kepada kabid medik dan
keperawatan, kemudian dilaporkan kepada Direktur dan setelah disetujui maka
akan diserahkan kepada Komite Medik untuk dilakukan proses kredensial
14. Anggota staf klinis dan staf non klinis baru dievaluasi pada saat mulai bekerja
sesuai dengan tanggung jawabnya
15. Evaluasi staf klinis dan non klinis dilakukan dan didokumentasikan secara
berkala minimal 1 tahun sekali. Untuk staf yang berprestasi dalam peningkatan
mutu aka memperoleh tunjangan sesuai prestasinya
16. Rumah sakit menyediakan dan memelihara file kepegawaian untuk setiap staf
rumah sakit dan selalu diperbaharui
17. File kepegawaian Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh memuat :
a. Kualifikasi staf ( Ijazah,transkip,STR.SIK/SIP)
b. Proses rekrutmen ( Hasil test kesehatan)
c. Uraian Tugas staf (SK Pegawai)
d. Riwayat pekerjaan (CV) staf
e. Salinan sertifikat pelatihan
18. Semua staf klinis dan non klinis diberikan orientasi umum di unit sumber daya
manusia dan orientasi khusus di unit kerja staf akan ditempatkan dan tanggung
jawab spesifik pada saat diterima bekerja
19. Rumah sakit menyediakan waktu, anggaran dan fasilitas untuk semua staf
dalam berpartisipasi mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diperlukan
20. Staf memberikan asuhan pasien dan staf lain yang diidentifikasi oleh rumah
sakit,dilatih tentang cardiac life support (CPR/RJP)
21. Rumah sakit menyelenggarakan program kesehatan dan keselamatan kerja
sesuai dengan program K3RS di rumah sakit dan penanganan kekerasan
ditempat kerja
22. Rumah sakit melaksanakna evaluasi, memberikan konseling dan melaksanakan
tindak lanjut terhadap staf yang terpapar penyakit infeksi serta dikoordinasikan
dengan program PPI
23. Kejadian staf terpapar infeksi dan mengalami kekerasan dicatat dan
didokumentasikan
24. Setiap staf medis yang bekerja di rumah sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh
Tujuh wajib dilakukan kredensial, penilaian kinerja dan rekredensial sesuai
dengan peraturan internal staf medis
25. Setiap dokter yang melayani di RS Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh wajib
memilik SIP dan membuat perjanjian Kerjasama dengan Rumah Sakit sesuai
dengan Regulasi dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
26. Setiap dokter yang memberi pelayanan di rumah sakit waajib menandatangani
perjanjian sesuai regulasi rumah sakit
27. Rumah sakit melaksanakn verifikasi dari sumber utama terhadap kredensial
terkait pendidikan, izin/sertifikat dan kredensial lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
28. Rumah sakit memberikan wewenag kepada staf medis untuk menerima,
menangani dan memberikan layanan klinis kepada pasien sesuai kualifikasinya
29. Penetapan kewenangan klinis staf medis ditetapkan oleh direktur setelah
mendapat rekomendasi dari komite medis
30. Kewenagan klinis setiap staf medis dibuat dalam bentuk surat penugasan
klinis(SPK) dan rincian kewenangan klinis (RKK)
31. Kredensial staf dokter dilakukan oleh komite medik, staf keperawatan
dilakukan oleh komite keperawatan, dan tenaga kesehatan lainnya dilakukan
oleh tim kredensial tenaga kesehatan lainnya
32. Kewenangan klinis perawat dan professional pemberi asuhan ( PPA)
ditetapkan berdasarkan pendidikan, registrasi, sertififkasi, izin, pelatihan dan
pengalaman anggota staf keperawatan dan anggota staf klinis lainnya
33. Rumah sakit melaksanakan identifikasi tanggung jawab pekerjaan dan
penugasan klinis berdasarkan kredensial staf perawat, professional pemberi
asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya sesuai dengan peraturan yang
berlaku
34. Seluruh staf rumah sakit berpartisifasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah
sakit dan di evaluasi bila ada indikasi temuan pada kegiatan peningkatan mutu
35. Proses cuti / izin diajukan oleh pegawai yang bersangkutan kepada unit dan
kepala Unit masing-masing, setelah disetujui pegawai yang bersangkutan
memberikan kepada SDM sebagai surat masuk, untuk mendapat persetujuan dari
direktur
36. Peraturan tata tertib ditetapkan oleh bagian Sumber Daya Manusia dengan
persetujuan Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh.
37. Rumah Sakit OG Hospital melakukan kerjasama/kontrak
manajemen, klinis mendukung pelayanan Kesehatan.
38. Kerjasama/kontrak manajemen adalah perjanjian kerjasama
antara RS dengan badan hukum dalam penyediaan alat kesehatan
(Kerjasama Operasional/KSO alat) dan pelayanan non klinis sesuai
maksud dan tujuan.
a. Seleksi kerjasama melibatkan kepala bidang/manajemen dan
kepala unit kerja yang terkait.
b. Seleksi kerjasama dalam penyediaan alat kesehatan (KSO alat)
dilakukan melalui tim Penjaring Kerjasama Pengadaan Alat dan
Bahan serta Kebutuhan Operasional Rumah Sakit OG Hospital.
39. Kontrak Kerjasama yang berhubungan dengan perusahaan
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pimpinan Rumah Sakit;
40. Kerjasama/kontrak klinis adalah perjanjian kerjasama antara :
a. RS dengan individu staf klinis berupa fakta integritas staf klinis
untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan regulasi
RS
b. RS dengan badan hukum berupa kerjasama jenis pelayaanan
klinis yang disediakan RS
41. Kontrak Kerjasama yang berhubungan dengan Rumah Sakit
dilakukan dengan mengutamakan Rumah Sakit yang sudah
terakreditasi/dalam proses akreditasi.
42. Pembuatan Naskah Kerjasama melibatkan Tim Mutu dan tim
terkait dengan kontrak, dikoreksi oleh direksi dan disetujui oleh
Direktur Utama.
43. Naskah Kerjasama dituangkan dalam bentuk perjanjian
kerjasama yang dibuat sebanyak rangkap dua (2), disetujui oleh kedua
belah pihak, ditandatangani dengan menggunakan materai Rp.10.000
pada masing-masing pihak.
44. Naskah Kerjasama dikatakan sah apabila sudah ditandatangani
oleh pihak yang berwenang.
45. Kontrak kerjasama dilakukan dengan azas kekeluargaan untuk
kepentingan bersama.
46. Apabila dikemudian hari ada hal-hal yang tidak sesuai atau
diluar dari kontrak maka akan dibicarakan oleh kedua belah pihak
untuk diperbaiki sesuai kesepakatan bersama.
47. Monitoring kontrak kerjasama dilakukan melalui hasil evaluasi
tim yang terkait didalam kontrak kerjasama.
48. Evaluasi Kontrak klinis dengan staf klinis dilakukan dari
penilaian kinerja yang dikeluarkan oleh Bagian SDM yang telah
berkoordinasi dengan Bidang Pelayanan Medis.

Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal :
Direktur RS Khusus Mata M77

dr.Syarifuddin A.,SpM

Anda mungkin juga menyukai