NOMOR 402/DIR/PER/RSIA-CAMC/VI/2019
TENTANG
PANDUAN PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
Menimbang : I. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu dan
Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical Center, maka Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Citra Aguswar Medical Center perlu menyusun panduan perencanaan
kebutuhan staf.
II. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar
Medical Center dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Panduan
Perencanaan Kebutuhan Staf.
III. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin I dan
II di atas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu
dan Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical Center.
Ditetapkan di Pariaman
Pada Tanggal 10 Juni 2019
TENTANG
PANDUAN PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ( RSIA ) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
BAB I
DEFINISI
I. PENGERTIAN
1. Perencanaan Kebutuhan Staf adalah suatu proses untuk memprediksi permintaan dan
penyediaan tenaga kerja suatu perusahaan di masa datang. Melalui kegiatan perencanaan
kebutuhan staf yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang
dibutuhkan pada setiap periode tertentu sehingga dapat membantu bagian kepegawaian dalam
perencanaan rekrutmen, seleksi, orientasi, serta pendidikan dan pelatihan.
2. Perencanaan Strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk
menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
3. Perencanaan Tahunan adalah rencana perusahaan yang memuat program dan kegiatan yang
dilaksanakan langsung oleh Perangkat Daerah dalam satu tahun dan merupakan penjabaran
lebih konkrit dan operasional dari RPJMD dan Renstra untuk tahun yang bersangkutan.
4. Workload Indicator of Staffing Need (WISN) adalah suatu metode perencanaan kebutuhan
tenaga kerja berdasarkan penghitungan beban pekerjaan oleh setiap kategori tenaga kerja pada
tiap unit kerja. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis
mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
5. Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan.
6. Analisa jam kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu.
7. Beban kerja adalah sejumlah proses atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh seorang pekerja
dalam jangka waktu tertentu.
8. Standar Beban Kerja merupakan volume atau jumlah beban kerja satu tahun.
II. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan Panduan Perencanaan Staf RSIA Citra Aguswar Medical Center ini
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai panduan dalam melakukan proses penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan staf
di RSIA Citra Aguswar Medical Center
2. Terpenuhinya kebutuhan tenaga tenaga medis, profesional dan non medis baik secara kualitas
maupun kuantitas guna menunjang pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat
3. Untuk mengoptimalisasi penggunaan tenaga kerja berdasarkan prinsip efektif dan efisien
4. Sebagai acuan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan staf di rumah sakit
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Secara garis besar perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kelompok besar yaitu :
a. Perencanaan kebutuhan staf medik
b. Perencanaan kebutuhan staf keperawatan
c. Perencanaan kebutuhan praktisi pelayanan kesehatan lain ( farmasi, analis, rekam medis,
penata anastesi, ahli gizi, dll).
2. Metode perencanaan kebutuhan staf yang digunakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra
Aguswar Medical Center adalah metode WISN ( Workload Indicatorof Staffing Need ), yaitu metode
perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan pada beban pekerjaan yang dilaksanakan oleh
tiap kategori staf pada tiap unit kerja.
3. Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra Aguswar Medical Center menyusun dan melaksanakan
perencanaan kebutuhan staf secara konsisten dan menyeluruh terhadap semua unit kerja yang ada.
4. Proses perencanaan kebutuhan staf di Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra Aguswar Medical
Center dilakukan oleh unit kepegawaian sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan
rumah sakit.
5. Pemutakhiran tentang revisi perencanaan staf dilakukan minimal satu kali dalam setahun
BAB III
TATA LAKSANA
Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidak hadiran Kerja
C = Pendidikan dan Pelatihan F = Waktu Kerja
Apabila ditemukan adanya perbedaan rata-rata ketidakhadiran kerja atau rumah sakit
menetapkan kebijakan untuk kategori staf tertentu dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan
lebih lama di banding kategori staf lainnya, maka perhitungan waktu kerja tersedia dapat
dilakukan perhitungan menurut kategori staf. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat simulasi
perhitungan berdasarkan rumus waktu kerja tersedia sebagaimana diuraikan pada tabel I.1 di
bawah ini.
Waktu kerja tersedia untuk kategori hari kerja tenaga perawat adalah 1.720 jam / tahun
atau 215 hari kerja. Sedangkan kategori tenaga non shift adalah 1.855 jam / tahun atau 265 hari
kerja, dan tenaga dokter adalah 1.664 atau 208 hari kerja/ tahun .
Uraian perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Waktu kerja tersedia untuk kategori tenaga :
a. Petugas shift = 260 - {(12+6+15+6)}
= 221 hari kerja/tahun
a. Petugas non shift = 260 - {(12+6+15+6)}
= 221 hari kerja/tahun
b. Petugas Medis = 260 - {(12+10+19+12)}
= 207 hari kerja/tahun
2. Hari kerja tersedia untuk kategori tenaga :
a. Petugas shift = (214 hari kerja/tahun) x 8 jam/hari
= 1.712 jam kerja/tahun
a. Petugas non shift = (214 hari kerja/tahun) x 8 jam/hari
= 1.712 jam kerja/tahun
b. Dokter = (207 hari kerja/tahun) x 8 jam/hari
= 1.656 jam kerja/tahun
2. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori Staf
a. Pengumpulan Informasi
Informasi dan data yang dibutuhkan untuk menetapkan unit kerja dan kategori staf
adalah sebagai berikut:
1) Bagan struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra Aguswar Medical
Center dan uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja.
2) Pola ketenagaan beserta uraian tugas dan pembentukan unit kerja structural dan
fungsional, misalnya : Komite Medik, Komite Keperawatan, Tim Farmasi dan Terapi, dll
3) Data pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja pada setiap unit
4) Peraturan perundang – undangan yang dikeluarkan pemerintah
5) Standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional (SPO) pada tiap
unit kerja
b. Analisa Organisasi
Fungsi utama rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan kesehatan kuratif,
rehabilitative secara serasi dan terpadu dengan pelayanan preventif dan promotif.
Berdasarkan fungsi utama tersebut, unit kerja rumah sakit dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1) Unit kerja fungsional langsung, adalah unit kerja yang langsung terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di dalam dan di luar rumah sakit,
misalnya: unit Rawat Inap, unit Rawat Jalan, unit Gawat Darurat, unit Laboratorium,
Instalasi Farmasi, dan lain-lain.
2) Unit kerja fungsional penunjang, adalah unit dan sub-unit kerja yang tidak langsung
berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Setelah unit kerja dan sub-unit kerja di rumah sakit telah ditetapkan, langkah
selanjutnya adalah menetapkan kategori staf sesuai kompetensi atau pendidikan untuk
menjamin mutu, efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan/pelayanan di tiap unit
kerja rumah sakit.
Data kepegawaian, standar profesi, standar pelayanan, fakta dan pengalaman yang
dimiliki oleh penanggung jawab unit kerja sangan membantu proses penetapan kategori
staf di tiap unit kerja rumah sakit
Rawat Inap
Keterangan :
A = Jumlah kegiatan pelayanan selama 7 bulan
B = Rata-rata kegiatan pelayanan perbulan
C = Jumlah pelayanan 5 bulan berikutnya ( b x 5 bulan )
D = Jumlah kumulatif kegiatan pelayanan selama 1 tahun ( A + C )
Untuk menyusun kuantitas kegiatan pokok Instalasi Rawat Inap dibutuhkan data
dasar sebagai berikut :
1. Jumlah tempat tidur
2. Jumlah pasien masuk / keluar dalam 1 tahun
3. Rata – rata sensus harian
4. Rata – rata lama pasien dirawat ( LOS )
Berdasarkan data dasar tersebut dapat dihitung kuantitas kegiatan pokok di tiap Unit
Rawat Inap dengan memperhatikan kebijakan operasional yang berkaitan dengan
kategori staf dan tanggung jawabnya dalam pemeriksaan pasien, tindakan medik rawat
jalan, visited dan tindakan pada pasien rawat inap, misalnya :
1. Visite dilakukan oleh dokter spesialis bagi seluruh pasien atau hanya pasien baru ( hari
pertama ) dan pasien pulang saja.
2. Tindakan kecil ( sederhana, rendah resiko ) dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter
umum dengan tambahan kompetensi dan kewenangan tertentu.
Selanjutnya dari hasil perhitungan kuantitas kegiatan pokok instalasi rawat jalan dan
rawat inap digabungkan, seperti terlihat pada table berikut ini :
POLIKLINIK
RAWAT INAP
A Dokter Spesialis Obgyn - Visite pasien baru
Ditetapkan di Pariaman
Pada Tanggal 10 Juni 2019