Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER

NOMOR 402/DIR/PER/RSIA-CAMC/VI/2019

TENTANG
PANDUAN PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER

Menimbang : I. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu dan
Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical Center, maka Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Citra Aguswar Medical Center perlu menyusun panduan perencanaan
kebutuhan staf.
II. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar
Medical Center dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Panduan
Perencanaan Kebutuhan Staf.
III. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin I dan
II di atas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu
dan Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical Center.

Mengingat : I. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit.
II. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
III Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
IV. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
V. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
722/Menkes/Sk/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital By Laws).
VI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
631/Menkes/Sk/Iv/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis
(Medical Staff By Laws) di Rumah Sakit.
VII. Peraturan Menteri Kesehatan No 1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien RS.
VIII. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.772/Menkes/SK/VI/2002 tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit.
IX. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012/Menkes/Per/III
tahun 2012 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
X. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pariaman Nomor 001/SIO/KEP/DPM,PTSP dan
NAKER – 2018 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Ibu dan Anak Citra
Aguswar Medical Center.
XI. Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical
Center Nomor 01/DIR/PER/RSIA-CAMC/II/2019 Tentang Peraturan Internal
Rumah Sakit (Hospital By Laws).
XI. Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical
Center Nomor 02/DIR/PER/RSIA-CAMC/II/2019 Tentang Kompetensi Dan
Kewenangan Staf (KKS).
XII Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical
Center Nomor 401/DIR/PER/RSIA-CAMC/VI/2019 Tentang Peraturan Internal
Staf Medis (Medical Staff By Laws) Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR
MEDICAL CENTER TENTANG PANDUAN PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF DI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER.
KEDUA : Panduan perencanaan kebutuhan staf Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra
Aguswar Medical Center sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Panduan perencanaan kebutuhan staf Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra
Aguswar Medical Center sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan
acuan dalam menyelenggarakan pelayanan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Citra Aguswar Medical Center.
KEEMPAT : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur ini, apabila terdapat peraturan yang
bertentangan dengan Peraturan Direktur ini, maka peraturan-peraturan yang
terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan dalam Peraturan
Direktur ini, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
KEENAM : Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pariaman
Pada Tanggal 10 Juni 2019

RSIA CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER


Direktur,

dr. Indah Gustari


LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
NOMOR : 402/DIR/PER/RSIA-CAMC/VI/2019
TANGGAL : 10 JUNI 2019

TENTANG
PANDUAN PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ( RSIA ) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER

BAB I
DEFINISI
I. PENGERTIAN
1. Perencanaan Kebutuhan Staf adalah suatu proses untuk memprediksi permintaan dan
penyediaan tenaga kerja suatu perusahaan di masa datang. Melalui kegiatan perencanaan
kebutuhan staf yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang
dibutuhkan pada setiap periode tertentu sehingga dapat membantu bagian kepegawaian dalam
perencanaan rekrutmen, seleksi, orientasi, serta pendidikan dan pelatihan.
2. Perencanaan Strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk
menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
3. Perencanaan Tahunan adalah rencana perusahaan yang memuat program dan kegiatan yang
dilaksanakan langsung oleh Perangkat Daerah dalam satu tahun dan merupakan penjabaran
lebih konkrit dan operasional dari RPJMD dan Renstra untuk tahun yang bersangkutan.
4. Workload Indicator of Staffing Need (WISN) adalah suatu metode perencanaan kebutuhan
tenaga kerja berdasarkan penghitungan beban pekerjaan oleh setiap kategori tenaga kerja pada
tiap unit kerja. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis
mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
5. Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan.
6. Analisa jam kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu.
7. Beban kerja adalah sejumlah proses atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh seorang pekerja
dalam jangka waktu tertentu.
8. Standar Beban Kerja merupakan volume atau jumlah beban kerja satu tahun.

II. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan Panduan Perencanaan Staf RSIA Citra Aguswar Medical Center ini
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai panduan dalam melakukan proses penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan staf
di RSIA Citra Aguswar Medical Center
2. Terpenuhinya kebutuhan tenaga tenaga medis, profesional dan non medis baik secara kualitas
maupun kuantitas guna menunjang pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat
3. Untuk mengoptimalisasi penggunaan tenaga kerja berdasarkan prinsip efektif dan efisien
4. Sebagai acuan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan staf di rumah sakit

BAB II
RUANG LINGKUP
1. Secara garis besar perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kelompok besar yaitu :
a. Perencanaan kebutuhan staf medik
b. Perencanaan kebutuhan staf keperawatan
c. Perencanaan kebutuhan praktisi pelayanan kesehatan lain ( farmasi, analis, rekam medis,
penata anastesi, ahli gizi, dll).
2. Metode perencanaan kebutuhan staf yang digunakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra
Aguswar Medical Center adalah metode WISN ( Workload Indicatorof Staffing Need ), yaitu metode
perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan pada beban pekerjaan yang dilaksanakan oleh
tiap kategori staf pada tiap unit kerja.
3. Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra Aguswar Medical Center menyusun dan melaksanakan
perencanaan kebutuhan staf secara konsisten dan menyeluruh terhadap semua unit kerja yang ada.
4. Proses perencanaan kebutuhan staf di Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra Aguswar Medical
Center dilakukan oleh unit kepegawaian sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan
rumah sakit.
5. Pemutakhiran tentang revisi perencanaan staf dilakukan minimal satu kali dalam setahun

BAB III
TATA LAKSANA

I. STRATEGI PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF RUMAH SAKIT


Dalam Perencanaan Kebutuhan Staf perlu memperhatikan :
1. Rencana kebutuhan staf disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan rumah sakit, seperti
keragaman pasien, jenis pelayanan dan teknologi yang dibutuhkan dalam pemberian asuhan
pelayanan.
2. Perencanaan kebutuhan staf disusun berdasarkan perencanaan strategis dan perencanaan
tahunan RSIA Citra Aguswar Medical Center
3. Pendayagunaan staf diselenggarakan secara serasi dan seimbang terhadap kebutuhan
masyarakat dan dunia usaha.
4. Pemilihan metode perhitungan kebutuhan staf di dasarkan pada kesesuaian metode yang
diberikan oleh Depkes dengan kemampuan dan kondisi RSIA Citra Aguswar Medical Center
5. Penyusunan kebutuhan staf yang dilakukan perlu memahami kekuatan dan kelemahan dari
beberapa metode penghitungan yang akan dipilih.
6. Penyusunan rencana kebutuhan staf tidak akan berhasil bila tidak disusun dalam konteks
kebijakan pengembangan tenaga kesehatan secara keseluruhan yang menunjang.
7. Sistem Informasi Ketenagaan yang baik dapat mendukung sepenuhnya pengembangan staf
secara keseluruhan.

II. METODE PENGHITUNGAN


1. Pada dasarnya kebutuhan staf rumah sakit dapat ditentukan berdasarkan :
a. Kebutuhan Epidemiologi penyakit utama masyarakat.
b. Permintaan ( demand ) akibat beban pelayanan kesehatan.
c. Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan.
d. Standar atau ratio terhadap nilai tertentu.
2. Determinan yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan staf adalah :
a. Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli maupun keadaan sosio
budaya dan keadaan darurat/bencana.
b. Pertumbuhan ekonomi.
c. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan.
3. Adapun metode-metode dasar penghitungan kebutuhan staf adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan kebutuhan staf berdasarkan keperluan kesehatan ( “ Health Need method “ ).
Dalam cara ini dimulai dengan ditetapkannya keperluan ( “ need “ ) menurut golongan
umur, jenis kelamin, dan lain-lainya. Selanjutnya dibuat preoyeksi penduduk untuk tahun
sasaran menurut kelompok penduduk yang ditetapkan ; diperhitungkan keperluan upaya
kesehatan untuk tiap-tiap kelompok penduduk pada tahun sasaran.
b. Penyusunan kebutuhan staf berdasarkan permintaan kebutuhan kesehatan (“Health
Service Demand Method“).
Dalam cara ini dimulai dengan ditetapkannya kebutuhan (“demand“) upaya atau
pelayanan kesehatan untuk kelompok-kelompok penduduk menurut golongan umur, jenis
kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, lokasi dan lain-lainnya. Selanjutnya dibuat proyeksi
penduduk untuk tahun sasaran menurut kelompok penduduk yang ditetapkan ;
diperhitungkan kebutuhan pelayanan kesehatan untuk tiap-tiap kelompok penduduk
tersebut pada tahun sasaran. Selanjutnya untuk memperoleh perkiraan kebutuhan jumlah
dan jenis tenaga kesehatan tersebut diperoleh dengan membagi jumlah keseluruhan
pelayanan kesehatan pada tahun sasaran dengan kemampuan jenis tenaga tersebut untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan termaksud pada tahun sasaran.
c. Penyusunan kebutuhan staf berdasarkan sasaran upaya kesehatan yang ditetapkan ( “
Health Service Targets Method “ ).
Dalam cara ini dimulai dengan menetapkan berbagai sasaran upaya atau memperoleh
perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis staf tertentu diperoleh dengan membagi
keseluruhan upaya atau pelayanan kesehatan tahun sasaran dengan kemampuan jenis staf
tersebut untuk melaksanakan upaya atau pelayanan kesehatan termaksud pada tahun
sasaran.
d. Penyusunan kebutuhan staf berdasarkan rasio terhadap sesuatu nilai ( “ Ratio Method “ ).
Pertama – tama ditentukan atau diperkirakan rasio dari tenaga terhadap suatu nilai
tertentu misalnya jumlah penduduk, tempat tidur. Selanjutnya nilai tersebut diproyeksikan
ke dalam sasaran. Perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis staf tertentu diperoleh dari
membagi nilai yang diproyeksikan termasuk bagian rasio yang ditentukan.
Selain 4 metode dasar tersebut, terdapat beberapa metode lainnya yang pada dasarnya
merupakan pengembangan dari keempat metode dasar tersebut di atas yaitu :
a. Penyusunan kebutuhan staf berdasarkan Daftar Susunan Pegawai ( DSP )
b. Penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan WISN ( Work Load Indikator staf Need /
Indikator Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja ).
c. Penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan SKENARIO / PROYEKSI dari WHO.
d. Penyusunan kebutuhan tenaga untuk bencana.

III. PENGHITUNGAN MENGGUNAKAN METODE WISN


Metode perencanaan kebutuhan staf yang digunakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA )
Citra Aguswar Medical Center adalah metode WISN ( Workload Indicatorof Staffing Need ), yaitu
metode perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan pada beban pekerjaan yang
dilaksanakan oleh tiap kategori staf pada tiap unit kerja.
Metode perhitungan kebutuhan staf berdasarkan beban kerja (WISN) adalah indikator yang
menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga kerja pada sarana berdasarkan beban kerja, sehingga
alokasi atau relokasi tenaga akan lebih mudah dan rasional. Kelebihan metode ini mudah
dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
Adapun langkah perhitungan kebutuhan staf berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu :
1. Menetapkan waktu kerja tersedia
2. Menetapkan unit kerja dan kategori staf
3. Menyusun standar beban kerja
4. Menyusun standar kelonggaran
5. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja

1. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia


Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya waktu kerja tersedia
masing-masing kategori staf yang bekerja di Rumah Sakit selama kurun waktu satu tahun.
Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut :
1. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra
Aguswar Medical Center atau Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
pada umumnya dalam 1 minggu 6 hari kerja. Dalam 1 tahun ada 312 hari kerja (6 hari kerja
x 52 minggu). ( A )
2. Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap staf memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap tahun. (B)
3. Pendidikan dan pelatihan, untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme kerja, staf
diberi kesempatan mengikuti pelatihan/kursus/lokakarya dalam 6 hari kerja. (C)
4. Hari libur nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri terkait tentang hari libur
nasional dan cuti bersama tahun 2019 adalah 16 hari libur nasional dan 4 hari untuk cuti
bersama. (D)
5. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja (selama kurun waktu 1
tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin sebanyak 6
hari kerja. (E)
6. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra
Aguswar Medical Center atau Undang-undang No.13 Tahun 2003 umumnya waktu kerja
dalam 1 hari adalah 7 jam untuk 6 hari kerja untuk pekerja Non Shift dan 8 jam untuk 5 hari
kerja untuk pekerja shift. ( F)

Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menetapkan waktu


tersedia dengan rumus sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = { A - ( B + C + D + E ) } X F

Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidak hadiran Kerja
C = Pendidikan dan Pelatihan F = Waktu Kerja
Apabila ditemukan adanya perbedaan rata-rata ketidakhadiran kerja atau rumah sakit
menetapkan kebijakan untuk kategori staf tertentu dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan
lebih lama di banding kategori staf lainnya, maka perhitungan waktu kerja tersedia dapat
dilakukan perhitungan menurut kategori staf. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat simulasi
perhitungan berdasarkan rumus waktu kerja tersedia sebagaimana diuraikan pada tabel I.1 di
bawah ini.

Contoh Tabel Waktu Kerja Yang Tersedia Tahun 2019


KATEGORI SDM
KODE FAKTOR KETERANGAN
Petugas Shift Petugas non Shift Medis
A Hari Kerja 260 312 260 Hari / Tahun
B Cuti Tahunan 12 12 12 Hari / Tahun
C Diklat 5 5 10 Hari / Tahun
D Hari Libur Nasional 20 20 20 Hari / Tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 10 10 10 Hari / Tahun
F Waktu Kerja 8 7 8 Jam / Hari
Waktu Kerja Tersedia 1.720 1.855 1.664 Jam / Tahun
Hari Kerja Tersedia 215 265 208 Hari/ Tahun

Waktu kerja tersedia untuk kategori hari kerja tenaga perawat adalah 1.720 jam / tahun
atau 215 hari kerja. Sedangkan kategori tenaga non shift adalah 1.855 jam / tahun atau 265 hari
kerja, dan tenaga dokter adalah 1.664 atau 208 hari kerja/ tahun .
Uraian perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Waktu kerja tersedia untuk kategori tenaga :
a. Petugas shift = 260 - {(12+6+15+6)}
= 221 hari kerja/tahun
a. Petugas non shift = 260 - {(12+6+15+6)}
= 221 hari kerja/tahun
b. Petugas Medis = 260 - {(12+10+19+12)}
= 207 hari kerja/tahun
2. Hari kerja tersedia untuk kategori tenaga :
a. Petugas shift = (214 hari kerja/tahun) x 8 jam/hari
= 1.712 jam kerja/tahun
a. Petugas non shift = (214 hari kerja/tahun) x 8 jam/hari
= 1.712 jam kerja/tahun
b. Dokter = (207 hari kerja/tahun) x 8 jam/hari
= 1.656 jam kerja/tahun
2. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori Staf
a. Pengumpulan Informasi
Informasi dan data yang dibutuhkan untuk menetapkan unit kerja dan kategori staf
adalah sebagai berikut:
1) Bagan struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Citra Aguswar Medical
Center dan uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja.
2) Pola ketenagaan beserta uraian tugas dan pembentukan unit kerja structural dan
fungsional, misalnya : Komite Medik, Komite Keperawatan, Tim Farmasi dan Terapi, dll
3) Data pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja pada setiap unit
4) Peraturan perundang – undangan yang dikeluarkan pemerintah
5) Standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional (SPO) pada tiap
unit kerja
b. Analisa Organisasi
Fungsi utama rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan kesehatan kuratif,
rehabilitative secara serasi dan terpadu dengan pelayanan preventif dan promotif.
Berdasarkan fungsi utama tersebut, unit kerja rumah sakit dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1) Unit kerja fungsional langsung, adalah unit kerja yang langsung terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di dalam dan di luar rumah sakit,
misalnya: unit Rawat Inap, unit Rawat Jalan, unit Gawat Darurat, unit Laboratorium,
Instalasi Farmasi, dan lain-lain.
2) Unit kerja fungsional penunjang, adalah unit dan sub-unit kerja yang tidak langsung
berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Setelah unit kerja dan sub-unit kerja di rumah sakit telah ditetapkan, langkah
selanjutnya adalah menetapkan kategori staf sesuai kompetensi atau pendidikan untuk
menjamin mutu, efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan/pelayanan di tiap unit
kerja rumah sakit.
Data kepegawaian, standar profesi, standar pelayanan, fakta dan pengalaman yang
dimiliki oleh penanggung jawab unit kerja sangan membantu proses penetapan kategori
staf di tiap unit kerja rumah sakit

3. Menyusun Standar Beban Kerja


Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu tahun per
kategori staf. Standar Beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia atau yang dimiliki
oleh masing-masing kategori tenaga.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-masing
kategori staf adalah sebagai berikut :
a. Beban Kerja masing-masing kategori staf di tiap unit kerja rumah sakit meliputi :
1) Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori staf.
Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai standar pelayanan
dan standar prosedur operasional (SPO) untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi tertentu.
Langkah selanjutnya untuk memudahkan dalam menetapkan beban kerja masing-
masing kategori tenaga kerja, perlu disusun kegiatan pokok serta jenis kegiatan
pelayanan yang berkaitan langsung/tidak langsung dengan pelayanan kesehatan
perorangan.

Contoh Tabel Kegiatan Pokok Dokter Spesialis Obgyn


Di Unit Poliklinik
UNIT KERJA /
KEGIATAN KEGIATAN POKOK
KATEGORI STAF
Poli Penyakit Dalam Pasien Baru :
Dr. Spesialis Obgyn - Anamnese Pemeriksaan Pasien Baru
- Pemeriksaan fisik
- Pembacaan hasil lab/Ro.
- Penulisan resep/rujukan
Pasien Lama :
- Anamnese Pemeriksaan Pasien Lama
- Pemeriksaan fisik
- Pembacaan hasil lab/Ro
- Penulisan resep/rujukan

2) Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok.


Rata-rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
kegiatan pokok oleh masing-masing kategori staf pada tiap unit kerja. Kebutuhan waktu
untuk menyelesaikan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi: standar pelayanan,
SPO, sarana prasarana yang tersedia dan kompetensi staf.
Rata-rata waktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama
bekerja dan kesepakatan bersama. Agar diperoleh data rata-rata waktu yang akurat
serta dapat dijadikan acuan, sebaiknya ditetapkan berdasarkan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok oleh tenaga yang memiliki kompetensi,
kegiatan pelaksanaan, standar pelayanan, SPO dan memiliki etos kerja yang baik.
3) Standar beban kerja per 1 tahun masing-masing kategori staf.
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu tahun
per kategori tenaga kerja yang disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan (waktu rata-rata) dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh masing-
masing kategori staf.
Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut :

Waktu Kerja Yang Tersedia


Standar Beban Kerja =
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Contoh Tabel Penghitungan Standar Beban Kerja Dan Rata – Rata Waktu Dokter Spesialis
Obgyn dan Spesialis Anak Berdasarkan Kegiatan Pokok
KATEGORI RATA-2 STANDAR BEBAN
NO UNIT KERJA / KEGIATAN POKOK KERJA
STAF WAKTU

A Dr. Sp. OG Poliklinik

- Pemeriksaan pasien lama 7’ 14,194

- Pemeriksaan pasien baru 9’ 9,973


Rawat Inap

- Visite pasien lama 4’ 24,840

- Visite pasien baru 6’ 16,560

- Tindakan medik kecil 15’ 6,624

B Dr. Sp. A Poliklinik

- Pemeriksaan pasien lama 7’ 14,194

- pemeriksaan pasien baru 9’ 11,040

- Tindakan medik kecil 15’ 6,624

- Tindakan medik sedang 25’ 3,974

Rawat Inap

- Visite pasien lama 4’ 24,840

- Visite pasien baru 15’ 16,560

- Tindakan medik kecil 15’ 6,624

4. Penyusunan Standar Kelonggaran


Penyusunan standar kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya faktor kelonggaran tiap
kategori staf meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaiakan suatu kegiatan
yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan
pokok/pelayanan.
Penyusunan faktor kelonggaran dapat dilaksanakan melalui pengamatan dan wawancara
kepada tiap kategori tentang:
1. Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan pada customer, misalnya:
rapat, penyusunan laporan kegiatan, menyusun kebutuhan bahan habis pakai.
2. Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu, bulan.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.
Selama pengumpulan data kegiatan penyusunan standar beban kerja, sebaiknya mulai
dilakukan pencatatan tersendiri apabila ditemukan kegiatan yang tidak dapat dikelompokkan
atau sulit dihitung beban kerjanya karena tidak/kurang berkaitan dengan pelayanan
pada customer untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber data penyusunan faktor
kelonggaran tiap kategori tenaga kerja.
Setelah faktor kelonggaran tiap kategori staf diperoleh, langkah selanjutnya adalah
menyusun Standar Kelonggaran dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus di bawah
ini:

Rata-rata waktu kelonggaran


Standar Kelonggaran =
Waktu
Contoh, pada umumnya kategori staf Dr. kerja tersedia
Spesialis Kandungan dan Dr.
Spesialis Anak memiliki faktor kelonggaran sebagai berikut :
1. Pertemuan audit medik
2. Pertemuan ilmiah
3. Mengajar
4. Tindakan medis di rumah sakit lain bersifat gawat darurat ( cyto )
5. Perhitungan Kebutuhan tenaga per unit kerja
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya jumlah
dan jenis kategori tenaga per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun.
Sumber data yang dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja meliputi :
a. Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu :
- Waktu kerja tersedia.
- Standar beban kerja.
- Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM.
b. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahun.
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang
telah dilaksanakan di tiap unit kerja rumah sakit selama kurun waktu satu tahun. Contoh
kuantitas kegiatan pelayanan Unit Poliklinik dapat diperoleh dari laporan kegiatan rumah
sakit, untuk mendapatkan data kegiatan tindakan medik yang dilaksanakan di tiap poli perlu
dilengkapi data dari buku register yang tersedia disetiap poli rawat jalan.
Pada umumnya data kegiatan Unit Poliklinik tersedia dan mudah diperoleh, namun
apabila data hanya tersedia 7 bulan, maka data kuantitas kegiatan pokok 5 bulan berikutnya
ditetapkan berdasarkan angka rata-rata kegiatan pokok selama 7 bulan ( ekstrapolasi ).

Contoh Tabel Kuantitas Kegiatan Pokok


Unit Poliklinik
UNIT KERJA/ KUANTITAS
NO KEGIATAN POKOK
KATEGORI POKOK A B C D

1 Poliklinik Obgyn - Pem. Pasien baru


( Dr. Sp. OG )
- Pem. Pasien lama

- Tindakan medik kecil

- Tindakan medik sedang

2 Poliklinik Anak - Pem. Pasien baru

( dr. Sp.A ) - Pem. Pasien lama

Keterangan :
A = Jumlah kegiatan pelayanan selama 7 bulan
B = Rata-rata kegiatan pelayanan perbulan
C = Jumlah pelayanan 5 bulan berikutnya ( b x 5 bulan )
D = Jumlah kumulatif kegiatan pelayanan selama 1 tahun ( A + C )

Untuk menyusun kuantitas kegiatan pokok Instalasi Rawat Inap dibutuhkan data
dasar sebagai berikut :
1. Jumlah tempat tidur
2. Jumlah pasien masuk / keluar dalam 1 tahun
3. Rata – rata sensus harian
4. Rata – rata lama pasien dirawat ( LOS )
Berdasarkan data dasar tersebut dapat dihitung kuantitas kegiatan pokok di tiap Unit
Rawat Inap dengan memperhatikan kebijakan operasional yang berkaitan dengan
kategori staf dan tanggung jawabnya dalam pemeriksaan pasien, tindakan medik rawat
jalan, visited dan tindakan pada pasien rawat inap, misalnya :
1. Visite dilakukan oleh dokter spesialis bagi seluruh pasien atau hanya pasien baru ( hari
pertama ) dan pasien pulang saja.
2. Tindakan kecil ( sederhana, rendah resiko ) dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter
umum dengan tambahan kompetensi dan kewenangan tertentu.

Contoh Tabel Perhitungan Beban Kerja Unit Rawat Inap


UNIT RAWAT INAP
KODE DATA RAWAT INAP
OBGYN ANAK

A Jumlah Tempat Tidur

B Pasien masuk rawat inap per tahun

C Rata-rata pasien perhari ( sensus harian )

D Rata-rata lama hari rawat/LOS ---(Cx365) /B

E Hari rawat per tahun --- ( D x B )

F Rata-rata TT terpakai ( BOR ) --- E / (Ax365)

G Pasien baru per tahun ---- ( B )

H Pasien lama pertahun ---- ( E – B )

Selanjutnya dari hasil perhitungan kuantitas kegiatan pokok instalasi rawat jalan dan
rawat inap digabungkan, seperti terlihat pada table berikut ini :

Contoh Tabel Kuantitas Kegiatan Pokok


Unit Poliklinik Dan Rawat Inap
KUANTITAS
No. UNIT KERJA / KATEGORI KEGIATAN POKOK
KEGIATAN

POLIKLINIK

A Dokter Spesialis Obgyn - Pemeriksaan pasien baru

- Pemeriksaan pasien lama

- Tindakan medik kecil

- Tindakan medik sedang

B Dokter Spesialis Anak - Pemeriksaan pasien baru

- Pemeriksaan pasien lama

- Tindakan medik kecil

RAWAT INAP
A Dokter Spesialis Obgyn - Visite pasien baru

- Visite pasien lama

- Tindakan medik kecil

B Dokter Spesialis Anak - Visite pasien baru

- Visite pasien lama

- Tindakan medik kecil

Perhitungan Kebutuhan Staf dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

Kuantitas kegiatan pokok


KEBUTUHAN STAF = + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
Standar beban
Berdasarkan rumus perhitungan kerja
tersebut, kebutuhan staf untuk tiap kegiatan pokok
terlebih dahulu di jumlahkan sebelum di tambahkan dengan standar kelonggaran masing-
masing kategori staf.

IV. RENCANA TINDAK LANJUT


Setelah dokumen perencanaan kebutuhan staf tersusun, tahap selanjutnya yang perlu dilakukan
adalah :
1. Pengadaan staf ( Rekruitment dan seleksi )
Perekrutan staf baru oleh rumah sakit dilakukan berdasarkan kubutuhan pada suatu unit
kerja baik karena penggantian staf yang mengundurkan diri maupun karena penambahan staf di
unit tersebut. Adapun proses penerimaan staf tersebut berdasarkan permintaan kepala divisi
tertentu kepada unit kepegawaian yang diteruskan ke manajer umum penunjang dan keuangan.
Manajer kemudian meminta persetujuan direktur untuk penambahan tersebut.
Sementara Seleksi pegawai adalah proses penyaringan calon staf yang dilakukan oleh tim seleksi
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan pada unit tertentu.
2. Orientasi staf
Orientasi staf adalah proses yang harus dijalani oleh staf untuk mengenal dan memahami
peranan atau kedudukan mereka dalam organisasi, meliputi budaya organisasi, karyawan,
sistem dan proses kerja, lingkungan dan hal lainnya di rumah sakit. Orientasi staf dilakukan
terhadap staf baru maupun staf lama yang ditempatkan di unit kerja yang baru.
3. Penempatan dan penempatan kembali staf
Penempatan merupakan suatu proses penugasan/ pengisian jabatan atau penugasan
kembali pada tugas/ jabatan baru atau jabatan yang berbeda.
4. Pembinaan dan pengawasan staf
5. Pendidikan dan pelatihan bagi staf
Diklat adalah suatu sistem penyelenggaraan pemgembangan dan pembinaaan karyawan
dalam rangka peningkatan kompetensi karyawan dan kualitas pelayanan dengan menitik
beratkan pada memberikan pengetahuan dan ketrampilan.
6. Evaluasi dan pemuktahiran rencana kebutuhan staf secara berkala minimal sekali dalam satu
tahun.
Evaluasi penempatan staf adalah peninjauan kembali penempatan staf secara terus
menerus untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di RSIA Citra Aguswar
7. Mengalokasikan sumber daya pendukung seperti alokasi dana dan sarana yang memadai.
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Bukti Rapat Perencanaan Kebutuhan SDM
2. Berkas Rencana Strategis Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical Center
3. Berkas RBA/RKA dan perencanaan tahunan Strategis Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar
Medical Center

Ditetapkan di Pariaman
Pada Tanggal 10 Juni 2019

RSIA CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER


Direktur,

dr. Indah Gustari

Anda mungkin juga menyukai