1
OUTLINE
2
Digitalisasi Kesehatan dari Awal Kehidupan
Pasien memiliki rekam medis kesehatan yang tidak terputus
“Fokus Teknologi Digital Kesehatan
akan digeser dari Pelaporan ke
Pelayanan. Sehingga untuk seluruh
fasilitas kesehatan berinovasi
menciptakan aplikasi-aplikasi,
sistem teknologi yang sebaik-
baiknya untuk melayani
masyarakat yang berinteraksi
dengan mereka”
Sistem
Sistem SDMK Manajemen Sistem
Terintegrasi Internal Bioteknologi
Terintegrasi
8
Jumlah SI yang Digunakan oleh Puskesmas
36,0
23,9
36,2
33,2
26,3
32,6
54,2
32,1
36,3
43,8
28,3
32,4
22,6
31,4
24,4
15,1
18,8
13,1
18,1
31,6
24,6
30,9
23,4
20,5
27,9
29,1
26,3
36,1
31,4
30,0
27,8
30,5
28,2
22,6
30,1
INDONESIA
Jumlah data : 2.680 Puskesmas di 34 Provinsi 9
Temuan FGD Virtual Sistem Informasi
SDM SISTEM INFORMASI HARDWARE INFRASTRUKTUR
Jumlah SDM Sistem informasi ada Puskesmas dan klinik Internet masih
terbatas sehingga yang dikembangkan yang sudah besar belum memadai di
multiple job, tidak ada sendiri, dibantu Dinas rata-rata sudah beberapa daerah,
pelatihan untuk SDM, Kominfo Daerah, memiliki komputer memerlukan sistem
transfer knowledge kontrak vendor, dan meskipun jumlahnya yang bisa mode offline
antar petugas menggunakan dari belum memadai
sebelumnya tidak Kemkes Masih ada daerah
ada/efektif Pemegang program terpencil yang belum
Banyaknya duplikasi masih menggunakan terjangkau listrik
1 nakes bisa entri data laptop pribadi secara penuh,
mengelola 3-4 mempengaruhi
program diluar tugas ketepatan waktu dan
utamanya, belum ada kelengkapan laporan
insentif
TRANSFORMASI PUSKESMAS
Tujuan Dasar Puskesmas
Pelayanan dasar,
menekanan upaya
promotif dan preventif Transformasi
Puskesmas
2014 2019
PERBAIKAN DATA & SISTEM:
2004 Sistem terintegrasi (simplifikasi penginputan
▪ Pelayanan kuratif data), tidak ada redundansi penginputan data,
semakin bertambah pada
kondisi penyakit yang menggunakan single identity (EMR), bersifat
Kepmenkes No. 128
lebih serius interoperable dan measurables
Puskesmas bertanggung jawab ▪ Pelayanan yang bersifat
terhadap pelayanan kesehatan preventif semakin PELAYANAN KESEHATAN:
kurang diprioritaskan
dasar (kuratif, preventif, dan
promosi kesehatan)
Dapat dilakukan lebih cepat, efektif, efisien, dan
▪ Fungsi promosi kesehatan accountable
terbagi menjadi esensial
dan pengembangan
PENGUATAN PROMOSI KESEHATAN:
Kepmenkes No. 5 & 75
Fungsi promotif dan preventif pada puskesmas
dapat berjalan lebih maksimal
Mulai diberlakukan pembayaran JKN > fungsi
Puskesmas semakin banyak menitikberatkan KEBIJAKAN:
pada upaya kuratif
Peraturan BPJS No. 2
Melahirkan evidence based-policy, data digunakan
sebagai alat utk continuous improvement untuk
penyusunan program intervensi & strategi
PRIMARY CARE REPORTING SYSTEM TRANSFORMATION
INTEROPERABILITAS
INDONESIA
HEALTH
SERVICES (IHS)
SATU SEHAT
RUMAH SAKIT
Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Ibu Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Hamil-Remaja Produktif-Lansia Penularan Penyakit
Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Unit di Desa dan Dusun Kunjungan terjadwal untuk kader
cakupan berdasar wilayah 6 melakukan evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA)
Posyandu Prima Tindak lanjut saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Kader menindaklanjuti
4 permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
3
Posyandu meneruskan data Dusun kegiatan Posyandu dengan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun melakukan kunjungan rumah
Kegiatan Posyandu: KIA,
Remaja, UPL
15
Sistem Pencatatan pada Transformasi Layanan Primer
Pengendalian
Ibu Hamil Balita Remaja Usia Produktif Lansia Penyakit
17
KONSEP PENCATATAN SURVEILANS PENYAKIT MENULAR
Prevent Detect Respond
IHS
Interoperabilitas Pencatatan
(cth: TB,
Campak)
Pencatatan Pencatatan
Laporan dan Rujukan dan Rujukan RUMAH SAKIT* DINKES PROVINSI
PUSKESMAS* KLINIK , DPM,
respon TENAGA
BALAI PENGOBATAN
19
Usulan Simplifikasi Klaster Penyakit Menular
(Permenkes 82 tahun 2014 dan Permenkes 45 tahun 2014)
21
PRIVATE & CONFIDENTIAL | INTERNAL ONLY
Business Process Pengendalian TB
22
Problem Statements
23
TB in Indonesia: Gap to Answers
PREVENTION
DETECTION
RESPONSE
24
Konsep Pencatatan SI Tuberkulosis
IHS
REAL-TIME INTEROPERABLE INDIVIDUAL ADVANCE SIMPLIFIKASI
FLOW PROCESS SYSTEM DATA COLLECTION DATA ANLYTICS LAPORAN
Analisis WGS
CASE CASE CONTACT menggabungkan
IDENTIFICATION CONFIRMATION INVESTIGATION genotypic &
phenotypic
analysis
LABORATORIUM
Aplikasi INTEROPERABILITAS
PUSKESMAS Otomasi pelaporan
pencatatan & rujukan
Sehat IndonesiaKu
hasil laboratorium • Kamus data FHIR
Interoperabilitas
*Rujukan ke RS dilakukan saat BTA (-) namun klinis & toraks (+) End to end logistik untuk (i) Identifikasi &
konfirmasi kasus; (ii) investigasi kontak; (iii)
26
Specimen tracking; (iv) OAT distribution
Rencana Pengembangan Monitoring TB
Pemanfaatan Aplikasi Citizen Health Apps untuk Pasien