PENYUSUN MODUL
May Sari
(06111181823055)
Kelas : Indralaya
Mata Kuliah : Listrik Magnet
Dosen Pengampu : Sudirman,S.pd.,M.Si.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas modul listrik magnet ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan modul ini adalah untuk memenuhi
tugas dari bapak Sudirman,S.pd.,M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah listrik
magnet. Selain itu, modul ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
memberikan referensi belajar mengenai materi listik magnet bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penyusun
3.2 Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial
listrik, energi potensial listrik serta penerapanya pada berbagai kasus.
4.2 Melakukan percobaan berikut presentasi hasil percobaan kelistrikan
(misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator Pembelajaran :
Tujuan Pembelajaran :
Agar anda berhasil menguasai dan memahami materi pada modul ini, serta dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, bacalah dengan cermat dan
ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain :
1. Berdoa terlebih dahulu agar diberikan kemudahan dalam mempelajari
materi dalam modul ini
2. Bacalah materi ini dengan seksama, sehingga isi materi ini dapat
dipahami dengan baik
3. Buat dan isilah rencana pembelajaran yang terdapat dalam modul agar
dapat mengkonsultasikannya apabila mendapat kesulitan
4. Kerjakan lembar kegiatan ataupun soal-soal yang disediakan dengan baik
Cover ................................................................................................................. 1
Data diri penyusun modul.................................................................................. 2
Kata pengantar ................................................................................................... 3
Petunjuk penggunaan modul ............................................................................. 4
Daftar isi ............................................................................................................ 5
Analisis vektor ................................................................................................... 6
Gaya elektrostatika ............................................................................................ 14
Medan listrik elektrostatika ............................................................................... 22
Fluks Listrik dan hukum Gauss ......................................................................... 33
Potensial listrik .................................................................................................. 42
Usaha energi elektrostatik ................................................................................. 51
Arus listrik searah .............................................................................................. 60
Arus listrik bolak-balik ...................................................................................... 78
Bahan dielektrik ................................................................................................. 95
Hukum Biot-Savart ............................................................................................ 98
Hukum ampere .................................................................................................. 102
Gaya lorentz ....................................................................................................... 109
Medan magnet ................................................................................................... 114
Latihan Soal ........................................................................................................121
Daftar Pustaka......................................................................................................123
Besaran fisis dalam Fisika diungkapkan dalam besara skalar dan vektor.
Skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai.
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
A. ALJABAR VEKTOR
Vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah
Perkalian Vektor:
k = sembarang skalar
Gradien suatu fungsi skalar adalah suatu vektor yang turunan arahnya maksimum
di titik yangditinjau dan arah vektornya adalah arah dari turunan maksimum di titik
tersebut.
Dalam koordinat Kartesian (x, y, z):
C. INTEGRAL VEKTOR
nda
S
F
D. DIVERGENSI
Divergensi suatu vektor adlah limit dari integral permukaan vektor tsb persatuan
volume, jika volume yang dilingkupi oleh permukaan S mendekati nol.
1
divF lim F nda
v 0 V S
E. CURL
Curl suatu vektor adalah limit perbandingan integral dari perkalian silang vektor
tersebut dengan vektor nominalnya di seluruh permukaan tertup, jika volume
yang dilingkupi permukaan mendekati nol.
1
curlF lim n Fda
v 0 V S
Komponen curl F dalam arah vekor satun a adalah limit dari suatu integral garis
persatuan luas, bila luas tertutup tersebut mendekati nol. Luas tersebut tegak
lurus terhadap vektor a
1
a curlF lim F d
S 0 S C
1
lim V a n Fda
v 0 S
a nda d
Karena V S maka :
1
a curlF lim F d
V 0 S C
Teorema Stokes
Integral garis dari suatu vektor diseluruh lintasan tertutup C sama dengan integral
komponen normal dari curl vektor tersebut di semua permukaan S yang dilingkupi
lintasan tadi. Integral garis dari suatu vektor diseluruh lintasan tertutup C sama
dengan integral komponen normal dari curl vektor tersebut di semua permukaan S
yang dilingkupi lintasan tadi.
F d
C
curl F nda
S
Grad :
Divergensi :
Curl :
2 2 2
2 2 2
2
x y z
x 0
(xF ) 0
x 0
x(xF ) ( F ) 2 F
( ) ( )
( F G ) ( F )G Fx(xG ) (G ) F Gx(xF )
x( FxG) ( G ) F ( F )G (G ) F ( F )G
(F ) ( ) F F
( FxG) (xF ) G (xG ) F
x(G ) ( ) xF xF
r 3
xr 0
(G )r G
2r 0
1 2 1 1 2
2
2
r sin
r r r r 2 sin r 2 sin 2 2
3. Operator Laplace dalam koordinat silinder
1 1 2 2
2
2
r
r r r r 2 2 z 2
Persamaan Laplace
Dalam kasus persoalan listrik yang melibatkan konduktor, dimana seluruh
muatan-muatannya berada pada permukaan konduktor atau muatan-muatannya
merupakan muatan-muatan titik yang tetap, maka adalah nol dititik dalam
ruang. Maka persamaan laplace adalah :
2 0
Gaya elektrostatis adalah gaya yang timbul pada dua benda yang memiliki muatan
listrik statik. Jika muatannya sama atau sejenis maka akan saling menolak sementara
jika muatannya berlawanan jenis maka akan saling menarik.
Gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik antara dua buah benda bermuatan
listrik ini biasa kita sebut dengan gaya Coulomb. Hal ini sesuai dengan bunyi hukum
coloumb ”Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua muatan listrik
sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak pisah antara kedua muatan listrik.” (Hk. Coulomb).
q1.q 2
F
r2
“Hukum Coulomb”
Keterangan :
r = Jarak……………………….Meter (m)
Di sekitar suatu muatan listrik akan membentuk medan listrik. Dalam membahas
medan listrik, digunakan pengertiankuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat m
edan listrik adalah vektor gaya Coulombyang bekerja pada satu satuan muatan
yang kita letakkan pada suatu titik dalam medan gaya ini, dan dinyatakan dengan :
E (r )
1 dq
E (r ) rˆ
4 0 r 2
Muatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber. Misalkan muatan
sumber berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang dinyatakan dengan pada suatu
vektor posisi terhadap muatan sumber tsb, adalah medan pada satu satuan muatan uji.
Bila kita gunakan muatan uji sebesar q’ 0 pada vektor posisi relatif terhadap
muatan sumber, kuat medan harus sama dengan vektor satuan arah radial keluar
Muatan sumber q berupa muatan titik seharga q dan terletak pada posisi.
Titik P berada pada posisi, sehingga posisi relatif P terhadap muatan sumber adalah .
Vektor satuan arah SP haruslah sama dengan. Jadi kuat medan listrikpada titik oleh
muatan titik q pada , harus sama dengan
sangat kecil dq. Medan yang ditimbulkan oleh setiap elemen akan dihitung,
E (r ) dE (rˆ)
MEDAN LISTRIK
Medan Listrik merupakan daerah disekitar benda bermuatan Listrik. Apabila suatu
benda bermuatan listrik berada di daerah tersebut,maka akan mendapatkan gaya
Listrik. Medan listrik sendiri merupakan efek yang ditimbulkan oleh adanya muatan
listrik (elektron,ion,atau proton) pada ruangan yang ada di sekitarnya.
qQ q
Fˆ eˆ Q eˆ
2
QE
4 4
Arah :
F//E jika Q Positif
F><E jika Q Negatif
Contoh Soal
Contoh 1:
Tentukan kuat medan titik P (a) jika kedua muatan sejenis, (b) jika berbeda jenis.
Periksa jika .
r
r
Jika
r
b)
𝑞
2 2
𝑜 𝑠
4𝜋 𝜀 0 r
2 2
𝑜 𝑠 r 2
r 2
𝑞 2
2 2
2 3 2
4𝜋 𝜀 0
2
𝑞
Jika z>>d/2 3
4𝜋 𝜀 0
2. Permukaan
da’
3. Volume
HUKUM COULOMB
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan oleh Charles Augustin de Coulomb,
yang mengatakan bahwa:
“Besarnya gaya tarik-menarik dan tolak-menolak oleh dua benda yang mempunyai
muatan listrik sejenis akan berbanding lurus pada muatan masing-masing benda dan
berbanding terbalik pada kuadrat jarak pada dua benda tersebut”.
Pada saat dua muatan sejenis didekatkan satu sama lain, maka akan terdapat gaya
yang saling tolak menolak yang mencegah kedua muatan tersebut bersatu. Namun
berbeda dengan dua buah muatan yang berbeda muatan ketika didekatkan akan
muncul gaya saling tarik-menarik. Gaya tarik-menarik dan tolak-menolak ini sering
disebut dengan gaya elektrostatis.
Pertanyaan Charles Augustin de Coulomb saat ini telah dikenal dengan Hukum
Coulomb.
Dalam bab satu kita telah dapat menghitung medan listrik di sekitar suatu muatan titik
menggunakan persamaan yang diperoleh dari hukum Coulomb. Namun bagaimana
jika sumber muatan bukan muatan titik ? misalnya muatan berupa bongkahan
bermuatan yang memiliki volume tertentu.
Untuk muatan yang memiliki volume, dikenal rapat muatan atau ρ yang
didefinisikan sebagai :
atau jika muatan dianggap tidak bervolume dan hanya memiliki panjang, maka
muatan persatuan panjang didefinsikan sebagai :
jika diungkapkan dalam pernyataan integral muatan dalam sumber muatan listrik
Mari kita hitung beberapa sumber muatan kontinu menggunakan persamaan (5)
atau (6).
karena ρL = Q, maka besarnya medan magnet sejauh b dari garis sepanjang garis :
Jawab :
Dengan Menggunakan persamaan (6) di mana :
Tampak bahwa komponen x dari E ( E sinθ) saling menghilangkan satu sama lain
sehingga tidak perlu kita hitung dan kita perhatikan komponen y nya saja :
Karena 𝑠 :
Kita ganti :
𝑠
Sehingga :
Atau
Contoh :
Hitunglah medan listrik dari sebuah garis bermuatan sepanjang 1 meter dengan
rapat muatan 5 µC/m pada jarak 50 cm tegak lurus garis seperti pada gambar :
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan (9) di mana :
Atau
Kita akan menghitung medan listrik pada titik P sejauh x dari pusat cincin
menggunakan persamaan (5) :
Sama dengan alasan sebelumnya bahwa medan lsitrik pada komponen y akan saling
menghilangkan satu sama lain, sehingga medan listrik yang kita perhatikan hanya
komponen x saja :
Contoh :
Hitunglah medan listrik dari sebuah cincin bermuatan dengan jari-jari 10 cm dengan
muatan 15 µC pada jarak 50 cm tegak lurus dari pusat cincin
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan (11) di mana :
𝜋
𝜋
sekali lagi, ini tinggal persoalan kalkulus. Kita lakukan teknik substitusi variabel, di
mana :
dan
𝜋 𝜋
𝜋 𝜋
1 q
r
Rumusnya :
4 0 r 2
Garis medan dari dua buah muatan yang sama besar tapi berbeda jenis; dipol
Garis medan dari dua buah muatan yang sama besar sama jenis; l
r
E E.da
s
E E.da E. cosda
da r 2 sin dd
n er n
0 180 0 ;0 360 0
0
q
E E.nda NM 2 C 1
s
0
Dalam kenyataannya, bentuk permukaan tertutup tak harus bola, bisa berbentuk apa
saja asal tertutup akan memenuhi persamaan di atas.
q tak harus muatan tunggal, tapi bisa jumlah muatan asal berada dalam permukaan
tertutup
Fluks listrik melalui permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan di dalam
permukaan itu
0
q
E E.nda
s
0
Teori Divergensi :
0
.E 0
Hukum Gauss dalam bentuk diferensial
Contoh 3:
Andaikan medan listrik E = kr3eˆr , di dalam koordinat bola, k adalah konstanta.
a. Tentukan rapat muatan ρ,
b. Tentukan total muatan dalam bola berjari-jari R
Jawab :
.E 0
.E r 2 r (r 2 E r ) r sin sin E RSINE
1 2 3 1
.E (r xkr ) 2 5kr 4 5kr 2
r r
2
r
(r ) 5k 0 r 2
R
Q (r )dv; dv r dr sin dd 5k 0 r dr sin d 2 d 4k 0 R5
2 4
0 0 0
Sebuah silinder panjang memiliki rapat muatan sebanding dengan jarak dari
sumbunya: ρ=ks, k konstanta. Tentukan medan listrik di dalam silinder.
V 0 0 0
0
E.da E 2sl
s
2 1ks 2
E 2sl kls 3 E
3 0 3 0
Contoh 5:
Suatu bidang datar luas sekali, memiliki muatan himogen dengan kerapatan σ.
Tentukan medan listrik yang ditimbulkannya.
Gambarkan permukaan Gauss berbentuk kotak yang memotong bidang datar.
E.da 2EA
A
2 EA E
0 2 0
Contoh 6:
Dua plat sejajar masing-masing dengan rapat muatan +σ dan -σ.
Potensial Listrik merupakan besarnya energi potensial listrik pada setiap satu
satuan muatan. Potensial listrik juga merupakan besaran skalar yang berkaitan dengan
kerja dan energi potensial pada medan listrik. Potensial Listrik dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Karena potensial listrik adalah energi potensial elektrostatik per satuan muatan,
maka satuan SI untuk beda potensial adalah joule per coulomb atau volt (V).
Karena diukur dalam volt maka beda potensial terkadang disebut voltase atau
tegangan. Jika diperhatikan dari persamaan beda potensial yang merupakan integral
dari medan listrik E terhadap perubahan jarak dl, maka dimensi E dapat juga disebut:
Oleh karenanya maka Beda Potensial (V) = Medan Listrik (E) x Jarak (L) Satuan V =
(V/m).(m)
1. Potensial Listrik Akibat satu muatan titik
Sebuah titik yang terletak di dalam medan listrik akan memiliki potensial listrik.
Potensial listrik yang dimiliki titik tersebut besarnya ditentukan oleh:
Dari rumus di atas terlihat bahwa titik-titik di permukaan bola berjari-jari r (lihat
gambar), potensialnya sama. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bidang ekuipotensial
(bidang dimana titik-titik di dalamnya mempunyai potensial sama) suatu muatan titik
terletak permukaan-permukaan bola konsentris dengan mutan titik sebagai pusat bola.
Gambar di atas melukiskan bidang ekuipotensial akibat sebuah muatan dan sebuah
konduktor netral yang diletakkan di dekatnya. Perhatikan bahwa muatan konduktor
hanya tersebar di permukaan saja. Di dalam konduktor muatannya nol.
q
F’ F
+
B d A
r=d r=0
Gambar: Dua keping sejajar yang terpisah pada jarak d diberi muatan
yang sama dan berlawanan tanda oleh baterai dengan beda potensial V
Konduktor dua keping sejajar adalah dua keping logam sejajar yang dihubungkan
dengan sebuah baterai sehingga kedua keping mendapatkan muatan yang sama tetapi
berlawanan tanda. Bentuk keping sejajar seperti ini disebut kapasitor. Di antara dua
keping akan dihasilkan medan listrik yang serba sama dengan arah dari keping positif
ke keping negatif. Medan listrik yang serba sama seperti ini disebut medan listrik
homogen.
Pada muatan positif q bekerja gaya listrik F = qE yang arahnya ke kanan. Untuk
memindahkan muatan positif q dari A ke B (ke kiri) kita harus melakukan gaya F’
yang melawan gaya F, tetapi besar gaya F’ sama dengan besar F (F’=F). Usaha luar
yang dilakukan untuk memindahkan muatan q dari A ke B adalah:
𝑞
Jika muatan qo dan q dipindahkan searah dengan arah gaya F yang bekerja pada qo
dan searah dengan arah perpindahan dr. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh
gaya Coulomb F untuk perpindahan dr searah dari titik 1 ke titik 2 dapat dihitung
dengan menggunakan integral.
Karena k, q0, dan q tak bergantung pada variable integral r, maka dapat
dikeluarkan dari tanda integral; sedangkan , sehingga
Sebagaimana halnya medan gaya gravitasi, medan gaya Coulomb juga merupakan
medan gaya konseravtif. Gerak partikel bermuatan q dalam ruang bermedan listrik
dapat dianalogikan dengan gerak partikel bermassa m dalam medan gravitasi dekat
Jika W12 pada ruas kanan kita substitusikan ke dalam persamaan ini, maka kita
peroleh:
Rumus energi potensial di atas mendefinisikan energi potensial dari sistem dua
muatan q dan q0 yang berjarak r sebagai usaha yang diperlukan untuk memindahkan
muatan penguji q0 dari titik tak berhingga ke titik yang berjarak r dari muatan q.
Dalam bentuk integral rumus energi potensial dapat ditulis,
𝑞 𝑠 𝑠
Contoh Soal:
1. Dua buah muatan q1=6µC dan q2=8µC berada pada titik A dan B yang berjarak
6 cm. Jika jaraknya dibuat menjadi 12 cm, hitunglah energi potensialnya
terhadap kedudukan awal…?
Awal Akhir
rawal= 6 cm
Rakhir= 12 cm
Anggap ada tiga muatan yang diletakkan seperti pada gambar. Energi potensial
merupakan besaran scalar, sehingga energi potensial dari sistem 3 muatan merupakan
penjumlahan skalar dari energi potensial tiap dua muatan dalam sistem ini.
B q2
r12 r23
q1 r13 q3
A C
Selama perjalanan muatan q3 ini akan mengalami gaya tolak dari muatan q1 dan q2
sehingga harus memberikan gaya yang lebih besar (usaha lebih besar) untuk
membawa muatan ini ke titik C. Usaha yang dilakukan ini kembali akan diubah
menjadi energi potensial sistem, dalam hal ini sistem menerima tambahan energi
potensial sebesar: dan . Sehingga total energi potensial sistem adalah
rB
rA
ds
A d B
Acuan
Pada gambar diatas menunjukkan titik A dan B dipengaruhi oleh medan listrik
homogen. Dalam keadaan ini kita dapat menentukan berapa beda potensial kedua titik
tersebut dengan menggunakan rumus
W= 𝑠 (1)
Jika kita hendak memindahkan muatan dalam suatu medan listrik maka kerja
yang dilakukan adalah melawan medan listrik di tempat itu. Usaha yang dilakukan
untuk memindahkan muatan titik dari jauh tak hingga ke posisi r`
adalah:
z dl`
. . Q
F`
x
y
q
W=
d =
(2)
Usaha yang dilakukan ini berubah menjadi energi potensial yang dimiliki oleh muatan
Q yang berada pada jarak r terhadap muatan q. Jadi energi elektrostatika adalah kerja
yang dilakukan untuk melawan medan listrik yang ditimbulkan oleh suatu muatan q di
titik tersebut.
𝑞 (4)
Jika terdapat N muatan titik, 𝑞 𝑞 𝑞 𝑞 masing-masing dengan posisi
maka bagaimana ungkapan energi potensialnya? Energi potensialnya
sama dengan usaha total yang diperlukan untuk membawa muatan-muatan tersebut
satu persatu dari posisi jauh tak hingga ke posisi
z
. . .
q1 q2
q3
q4
y
Sehingga menjadi
(9)
Sehingga menjadi
𝑞 𝑞 𝑞 𝑞
𝜋𝜀 𝜋𝜀
(12)
Sehingga menjadi
Universitas Sriwijaya | Modul Listrik Magnet 48
(15)
(16)
(17)
𝑞 (18)
Oleh karena
Maka
(19)
𝑞 𝑞
𝑞 (20)
Perhatikan suku dalam kurung kurawal pada persamaan (20)! Suku tersebut adalah
potensial listrik di yang ditimbulkan oleh (N-1) muatan, 𝑞 ,
𝑞 , 𝑞 ,..., 𝑞 ,𝑞 ,𝑞 ,𝑞 ,..., 𝑞
(21)
Ini adalah usaha total yang diperlukan untuk menyusun N muatan titik secara
bersama-sama. Usaha total ini merepresentasikan besarnya energi potensial yang
tersimpan dalam susunan muatan tersebut.
Ungkapan energi ini dapat juga dinyatakan dalam medan listrik yaitu dengan
memanfaatkan persamaan pada Hukum Gauss.
𝜀
𝜀 (24)
Dengan mensubstitusikan persamaan (24) ke persamaan (23) diperoleh
𝜀 (25)
(27)
Slanjutnya mensubstitusikan persamaan (27) ke persamaan (25), hasilnya
𝜀
(28)
Sehingga
o
2
v .(E.da
(29)
Maka persamaan (28) dapat ditulis menjadi
o
2
W A E.da o E 2 d (30)
2
o
2
W E 2 d
allspace (31)
Ini adalah ungkapan energi potensial dalam E dimana pengintegralan dilakukan
untuk seluruh ruang.
Contoh
Hitung energi potensial dari kulit bola bermuatan seragam dengan rapat muatan
dan total muatan q jika jari jari R !
Solusi 1 . mengggunakan ungkapan dalam potensial
1
2
W da
Sehingga
1 q2
W
8 o R
1 q2
E2
(4 o ) 2 r 4
o 1 q2 2
= r r (r sin drdd ) Koordinatbola
2 (4 o ) 2 r4
o q 1
=
2 (4 o ) 2 r
r2
sin drdd
o q2 1
2
=
dr sin drdd
2 (4 o ) 2 0 0 0
r2
o q2 1
2
= | |R dr sin drdd
2 (4 o ) 2
0 0
r
o q21 2
2 (4 o ) R
= 0 20 sin drd
o q21
= 4
2 (4 o ) R 2
q2 o q
2
1 1
= 4
8 o R 2 (4 o ) R
2
Dengan :
Q : muatan listrik (Coulomn/C)
I : arus listrik (Ampere/A)
T : waktu (detik)
Maka 1 Ampere : 1 coulomb/detik
Hambatan
semua material memiliki hambatan listrik. Besi,kayu, batu, karet, air, udara dan lain-
lain memiliki hambatan listrik. Namun, hambatan listrik yang dimiliki batu, karet,
kayu sangat besar sehingga ketika diberi beda potensial antar dua ujungnya, hampir
tidak ada arus yang mengalir
Benda yang tidak dapat dialiri arus litrik dinamakan isolator
Material yang mudah dialiri arus litrik dinamakan konduktor
Logam memiliki hambatan yang sangat kecil. Dengan memberi beda potensial yang
kecil saja antar dua ujung, arus yang mengalir cukup besar.
Hambatan listrik yang dimiliki bahan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) Makin besar jika bahan makin panjang (R α L )
2) Makin kecil jika ukuran penampang bahan makin besar ( R α 1/A)
Hubungan antara hambatan listrik yang dimiliki bahan dengan ukuran bahan
memenuhi
Gambar Parameter kawat yang menentukan hambatan listrik yang dimiliki kawat
tersebut
Tabel hambatan jenis beberapa bahan pada suhu 200C
Contoh Soal
Tape stereo dihubungkan dengan speaker. a) jika masing-masing kawat panjangnya 20
meter dan kawat tersebut terbuat dari tembaga, berapakah luas penampang kawat agar
hambatannya 0,1 ? b) jika besar arus yang mengalir ke masing-masing speaker 2A,
berapakah penurunan tegangan listrik sepanjang kawat?
Nilai hambatan ditentukan oleh tiga kode warna pertama. Kode warna keempat
disebut toleransi yang menentukan ketelitian nilai hambatan.
Contoh Soal
Sebuah hambatan memiliki tiga gelang. Gelang pertama berwarna orange, gelang
kedua hijau, dan gelang ketiga merah. Berapa nilai hambatannya? Berapakah
toleransinya?
Penyelesaian :
Berdasarkan Tabel angka-angka yang berkaitan dengan gelang warna adalah
Gelang pertama: orange = 3
Gelang kedua: hijau = 5
Gelang ketiga: merah = 2
Karena hambatan tidak memiliki gelang keempat, atau gelang keempat tidak
berwarna, maka toleransi hambatan tersebut adalah 20%. Dengan demikian, nilai
hambatan sebenarnya berada dalam rentang 3,5 kΩ - 20% sampai 3,5kΩ + 20% atau
2,8 kΩ sampai 4,2 kΩ.
HUKUM OHM
Muatan listrik dapat mengalir karena adanya beda potensial. Tempat yang memiliki
potensial tinggi melepaskan muatan ke tempat yang memiliki potensial rendah.
Besarnya arus yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial, V atau I ∝ V .
Titik A memiliki potential lebih tinggi dari titik B. Hambatan tersebut dihubungkan
dengan baterei yang memiliki potensial 1,5 V. Jika hambatan listrik antara titik A dan
B adalah 100 Ω. Tentukanlah
(a) berapa arus yang mengalir melalui hambatan dan ke mana arahnya?
(b) berapa besar muatan yang berpindah selama 5 s?
Penyelesaian :
(a) Arus yang mengalir
Karena titik A memiliki potensial lebih tinggi dari titik B maka arus
listrik dalam hambatan mengalir dari A ke B. Ini berarti pula bahwa
elektron mengalir dari titik B ke titik A.
(b) Muatan yang berpindah selama selang waktu tersebut adalah
Jika beda potensial antar ujung masing-masing hambatan adalah Vab, Vbc, dan Vcd
maka
Gambar Hambatan pengganti untuk sejumlah hambatan yang disusun secara parallel.
Arus total yang mengalir adalah I. Ketika memasuki hambatan-hambatan, arus
tersebut terbagi atas tiga jalur sehingga berdasarkan hokum Kirchoff I terpenuhi
Beda potensial antar ujung-ujung hambatan semuanya sama, yaitu . Jika hambatan
total adalah R maka
HUKUM KIRCHOFF
Loop
Multiloop
Ammeters, Voltmeters, dan Ohmmeters
Universitas Sriwijaya | Modul Listrik Magnet 59
Arus 1, 2 dan 3 menuju titik cabang A, sedangkan arus 4 dan 5 meninggalkan
titik cabang A. Maka pada titik cabang A tersebut berlaku persamaan :
menuju titik cabang = meninggalkan titik cabang
1+ 2+ 3= 4+ 5
Hambatan dalam sumber tegangan masing-masing 0,5 Ω. Besar kuat arus yang
melalui rangkaian adalah
6I = 9
Arus yang mengalir pada rangkaian adalah 1,5 A
Dengan
T = suhu (0C)
𝑜 = suhu acuan (0C)
R = nilai hambatan pada suhu T (Ω)
𝑜= hambatan pada suhu acuan 𝑜(Ω)
= koefisien suhu dari hambatan
Pada kebanyakan zat cair seperti elektrolit, kebergantungan hambatan pada suhu
memenuhi persamaan Arrhenius
Dengan
Pada potensial yang sangat besar, hambatan mendekati nol. Pada potensial yang
sangat kecil hambatan mendekati ∝
KONDUKTIVITAS LISTRIK
Medan listrik menarik elektron-elektron bergerak dalam arah yang berlawanan dengan
arah medan. Akibatnya elektron memiliki percepatan dalam arah yang berlawanan
dengan arah medan. Mekanisme ini menyebabkan elektron hanya sanggup mecapai
kecepatan maksimum tertentu yang disebut kecepatan terminal.
Kerapatan arus dalam kawat (arus per satuan luas penampang), J, adalah
Hal ini berarti bahwa arus sesaat merupakan tinjauan dalam yaitu sejumlah
kecil muatan yang mengalir secara tegak lurus terhadap penampang kawat yang
luasnya A dalam waktu yang sangat singkat.Karena besar dan arah arus sesaat
tersebut tidak berubah terhadap waktu, maka untuk selanjutnya istilah arus sesaat
dinyatakan dengan arus searah (biasa disebut arus DC) , yang disimbolkan dengan I
ditulis dengan huruf besar.
Satuan arus listrik adalah Coulomb/sekon atau Ampere. Arah arus adalah sama
dengan arah gerak muatan positif yaitu kebalikan arah gerak muatan negatif.
Perhatikan Gambar 14.2 (a) yang menyatakan kondisi muatan dalam bahan tanpa
pengaruh batere luar, sehingga tidak ada muatan di dalam konduktor, semua
Gambar (a) Kondisi muatan dalam bahan tanpa pengaruh batere luar. (b) Kondisi
muatan dalam bahan dengan diberikan pengaruh batere luar.
Gambar (a) Arah gerak muatan positif (b) Arah gerak muatan negatif.
𝑞 𝑞
Dari berbagai eksperimen dapat ditunjukkan bahwa resistivitas suatu bahan pada
umumnya bergantung pada temperatur, seperti ditunjukkan pada Gambar 14.5 yang
menyatakan hubungan antara resistansi dengan temperatur.
untuk n adalah jumlah elektron bebas per satuan volume dan A adalah luas
penampang lintang kawat konduktor. Karena anggapan tiap atom memberikan andil
satu elektron maka jumlah atom per satuan volume dalam bahan aluminum juga sama
dengan n.
𝑠𝑠 𝑠 𝑜 𝑠𝑠
𝑠𝑠 𝑜 𝑠𝑠 𝑜
𝑠𝑠 𝑜 𝑜
𝑜 𝑜 𝑜 𝑜
𝑠 𝑠
Tegangan dan arus bolak-balik seperti pada gambar di atas dapat dinyatakan
secara matematis sebagai berikut.
...................................... …(7.1)
.......................................…(7.2)
Universitas Sriwijaya | Modul Listrik Magnet 69
Keterangan:
= Tegangan sesaat (V)
= Arus sesaat (A)
= Tegangan maksimum (V)
= Arus maksimum (A)
= frekuensi (Hz)
= Waktu (s)
= Sudut fase (radian atau derajat)
“Fasor suatu besaran dilukiskan sebagai suatu vektor yang besar sudut putarnya
terhadap sumbu horizontal (sumbu x) sama dengan sudut fasenya”
Nilai maksimum besaran tersebut adalah panjang fasor
Nilai sesaatnyaadalah proyeksi fasor pada sumbu vertikal (sumbu y). gambar 7.2
(b) adalah diagram fasor untuk arus dan tegangan yang sudut fasenya sama
(sefase). Fungsi waktu dari arus dan tegangan tersebut tampak pada gambar 7.2
(a).
Gambar 7.3 (a) grafik arus dalam sebuah resistor sebagai fungsi waktu dari
waktu. (b)grafik arus yang dikuadratkan dalam sebuah resistor sebagai fungsi dari
waktu. Perhatikan bahwa bagian yang berwarna abu-abu di bawah kurva dan di atas
(setengah periode) luas daerah di bawah kurva = sin 2𝜋 sama dengan luas
daerah di bawah garis lurus = , sehingga
persamaan (7.3)
Karena luas daerah di bawah kurva untuk grafik arus terhadap waku sama dengan
jumlah muatan listrik yang mengalir, maka dapat dinyatakan bahwa
nilai rata-rata arus bolak-balik adalah kuat arus bolak-balik yang nilainya
setara dengan kuat arus searah untuk memindahkan sejumlah muatan listrik
yang sama dalam waktu yang sama.
Dengan penalaran yang sama dengan penurunan rumus untuk arus rata-rata,
untuk tegangan ratarata diperoleh hubungan sebagai berikut.
Untuk menghitung nilai efektif dari arus bolak-balik secara matematis, kita perlu
2
mengetahui nilai rata-rata dari ef seperti pada gambar 7.4.
2 2
Luas daerah di bawah kurva sama dengan luas daerah di bawah garis lurus ef,
sehingga
Secara fisik dapat dinyatakan bahwa ‘’Nilai efektif dari arus dan tegangan bolak-balik
adalah kuat arus dan tegangan bolak-balik yang setara dengan arus dan tegangan
searah untuk menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu resistor
dalam waktu yang sama’’.
Sesuai dengan persamaan (7.7), grafik arus dan tegangan pada resisitor berbentuk
sinusoidal, dan keduanyan sefase seperti pada gambar 7.6 (b).
Diagram fasor arus dan tegangan pada resistor adalah segaris karena keduanya sefase
(gambar 7.6(c) ) dengan panjang anak panah menyatakan m dan m, sedangkan
proyeksinya pada sumbu vertikal menyatakan R dan R
Gambar 7.7. (a) Rangkaian seri induktor dengan sumber tegangan AC, (b) grafik
arus dan tegangan sebagai fungsi waktu, arus terlambat 𝜋⁄2 ,(c) diagram fasor
rangkaian induktif murni.
Pada gambar 7.7 (a) ditunjukkan rangkaian arus bolak-balik yang terdiri dari sebuah
induktor dan sumber tegangan AC. Tegangan pada induktor L sama dengan tegangan
sumber , sehingga
Kuat arus yang mengalir melalui kapasitor dapat ditentukan sebagai berikut:
Vef Vef
I ef atau X C (7.14)
XL I ef
Dengan
C= kapasitas kapasitor (F) dan
X C =reaktansi kapasitif (Ω).
Kini kita cari nilai rata-rata waktu dari P dalam satu siklus atau lebih dengan
mengingat bahwa
, dan adalah konstanta. Akan lebih mudah jika kita
nyatakan daya rata-rata dalam arus dan tegangan rms sebagai berikut
= Cos
Secara tertulis, daya rata-rata yang disalurkan oleh sumber diubah menjadi
energi dalam di dalam resistor, sama seperti pada kasus rangkaian DC. Kita
temukan bahwa tidak ada rugi daya yang timbul dalam kapasitor dan induktor murni di
dalam rangkaian AC. Untuk melihat mengapa demikian, mari pertama-tama kita
menganalisis daya di dalam sebuah rangkaian AC yang hanya terdiri atas satu sumber
dan satu kapasitor. Ketika arus mulai bertambah dalam satu arah pada rangkaian AC,
muatan mulai terakumulasi dalam kapasitor dan muncul tegangan. Ketika tegangan
mencapai nilai maksimumnya, energi yang tersimpan di dalam kapasitor. Akan tetapi,
penyimpanan energi ini hanyalah bersifat sementara. Kapasitor diisi dan dikosongkan
sebanyak dua kali dalam setiap siklus dan dikembalikan ke sumber tegangan selama
dua kali seperempat siklus sisanya. Oleh karena itu, daya rata-rata yang dibrikan oleh
sumber adalah nol. Dengan kata lain, tidak ada daya yang hilang (rugi daya) dalam
kapasitor pada rangkaian AC. Persamaan 7.28 menunjukkan bahwa daya yang
disalurkan oleh sumber AC ke rangkaian bergantung rangkaian apa pun bergantung
pada fasenya, hasil ini membawa beberapa penerapan yang menarik. Sebagai contoh,
sebuah pabrik yang menggunakan motor-motor besar dalam mesin- mesin, generator,
atau trafonya memiliki beban induktif yang besar (karena semua lilitannya). Untuk
menyuplai daya yang lebih besar ke peralatan semacam itu di pabrik tanpa
menggunakan tegangan tinggi yang berlebihan, para teknisi menggunakan kapasitansi
dalam rangakian untuk menggeser fasenya.
B. Sifat Dielektrik
b. Kaca
Kaca pada umumnya terdiri dari campuran silikat (SiO2 )dan beberapa
senyawa antara lain, borat, pospat. Kaca dibuat dengan cara melelehkan
beberapa senyawa silikat (pasir), alkali (Na dan K) dengan bahan lain
(kapur, oksida timah hitam). Karena itu sifat dari kaca tergantung dari
komposisi bahan-bahan pembentuknya tersebut.
Bahan dielektrik padat digunakan pada hampir seluruh rangkaian listrik
dan peralatan listrik untuk mengisolir bagian-bagian pembawa arus dari
bagian lainnya. Bahan dielektrik padat yang baik harus mempunyai rugi-
rugi dielektrikum yang rendah, kekuatan mekanis yang tinggi, bebas dari
kemungkinan pembentukan gas dan debu, dan tahan terhadap perubahan
temperatur dan pengaruh kimia.
D. Kapasitor
E. Kapasitas Kapasitor
Medan magnetik akan timbul pada penghantar yang dialiri arus listrik.
Konsep ini telah diteliti oleh ilmuwan asal Denmark, yaitu Hans Christian
Oersted (1777-1851). Dari hasil penelitiannya, Oersted mengemukakan
bahwa jika sebuah magnet didekatkan pada suatu penghantar yang dialiri
arus listrik, maka magnet tersebut akan menyimpang (terjadi simpangan).
Penyimpangan ini dibuktikan dengan bergeraknya jarum kompas saat
didekatkan pada sebuah kawat yang berarus.
Medan magnetik merupakan besaran vektor, sehingga memilki besar
dan arah. Vektor medan magnetik diberi simbol B, sedangkan besar medan
magnetik diberi simbol B. Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kanan, yaitu ibu jari menunjukkan arah arus listrik dan
keempat jari lainnya menunjukkan arah medan magnetik. Satuan medan
magnetik adalah Tesla (T), dengan 1 T = 1 N.s/C.m.
Keterangan:
dB = perubahan medan magnet dalam tesla ( T );
μo = permeabilitas ruang hampa (4π x 10-7 Wb/A.m);
I = kuat arus listrik (A);
dl = perubahan elemen panjang (m);
θ = sudut antara elemen berarus dan jarak ke titik yang ditentukan besar
medan magnetiknya; dan
r = jarak titik P ke elemen panjang (m).
Untuk menghitung medan magnetik total di sembarang titik yang
ditimbulkan oleh kawat berarus listrik, kalian dapat mengintegralkan
persamaan di atas yang mencangkup semua elemen kawat dl, sehingga:
Keterangan:
B = medan magnetik dalam tesla (T);
μ0 = permeabilitas ruang hampa;
I = kuat arus listrik (A); dan
a = jarak titik P dari kawat (m)
Rumus :
Berlaku rumus :
Jari-jari satu adalah jari-jari lingkaran dalam dan jari-jari dua adalah jari-jari
lingkaran luar (m), N menunjukkan jumlah lilitan, dan i menunjukkan arus
listrik (A).
2. Relai
3. Speaker
Ketika sebuah kawat dengan panjang dialiri arus listrik sebesar l dan
diletakkan pada suatu medan magnetik sebesar I, maka akan timbul gaya
Lorentz pada kawat tersebut. Dengan mengombinasikan gaya Lorentz dan
definisi arus listrik, maka dapat dihitung besarnya gaya Lorentz pada kawat
yang lurus dan stasioner yaitu:
Jika arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, maka
gaya Lorentz yang terjadi akan maksimal ( ). Inilah keadaan yang
biasanya selalu dikondisikan secara nyata yakni agar gaya Lorentz yang
didapat selalu maksimal, medan magnet dikondisikan selalu tegak lurus
dengan arus listrik yang mengalir.
Kaidah tangan kanan pertama menggunakan tiga jari tangan kanan dimana:
Ibu jari = arah arus listrik (I)
Jari telunjuk = arah medan magnet (B)
Jari tengah = arah gaya Lorentz (F)
Besarnya sudut α tidak mempengaruhi arah gaya Lorentz karena arah gaya
Lorentz selalu tegak lurus dengan arah arus listrik dan medan magnetik.
Ketika terdapat dua buah kawat dengan panjang l dialiri arus listrik
sebesar I yang tiap kawat diletakkan pada suatu medan magnetik sebesar B,
maka akan timbul gaya Lorentz berupa gaya tarik menarik ataupun tolak
menolak tergantung dari arah arus listrik pada tiap kawat. Jika kedua kawat
memiliki arah arus yang searah, maka akan mengalami gaya tarik menarik;
apabila arah arus pada kedua kawat saling bertolak belakang/berlawanan,
maka akan mengalami gaya tolak-menolak.
Ket:
F1 = merupakan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak pada kawat 1
Ket:
q = merupakan muatan listrik (Coloumb)
v = merupakan kecepatan gerak muatan listrik (m/s)
B = merupakan kuat medan magnet (Tesla)
α = merupakan sudut yang dibentuk oleh B dan v
Arah gaya Lorentz pada kasus ini adalah tegak lurus dengan arah
kuat medan magnet dan arah kecepatan benda. Arah gaya Lorentz akan
berbeda tergantung muatan partikelnya. Perhatikan gambar dibawah, sesuai
dengan kaidah tangan kanan, bila muatan q positif maka arah v searah
dengan I; bila muatan q negatif maka arah v berlawanan dengan arah I.
1) Galvanometer
2) Motor Listrik
Sebuah motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Mesin ini tidak bising, bersih, dan memiliki efisiensi
tinggi. Alat ini bekerja dengan prinsip bahwa arus yang mengalir melalui
kumparan di dalam medan magnet akan mengalami gaya yang digunakan
untuk memutar kumparan. Pada motor induksi, arus bolak-balik diberikan
pada kumparan tetap (stator), yang menimbulkan medan magnetik sekaligus
menghasilkan arus di dalam kumparan berputar (rotor) yang
mengelilinginya. Keuntungan motor jenis ini adalah arus tidak harus
diumpankan melalui komutator ke bagian mesin yang bergerak. Pada motor
serempak (synchronous motor), arus bolak-balik yang hanya diumpankan
pada stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar dan terkunci
dengan medan rotor. Dalam hal ini magnet bebas, sehingga menyebabkan
3) Relai
Relai merupakan suatu alat dengan sebuah sakelar, untuk menutup relai
digunakan magnet listrik. Arus yang relatif kecil dalam kumparan magnet
listrik dapat digunakan untuk menghidupkan arus yang besar tanpa terjadi
hubungan listrik antara kedua rangkaian.
4) Kereta Maglev
5) Video Recorder
Manfaat dan aplikasi terbesar dari penerapan gaya Lorentz adalah motor
listrik. Dengan mengalirkan arus listrik pada kumparan di dalam medan
magnet, dapat dihasilkan gaya Lorentz berupa rotasi pada motor listrik
CONTOH SOAL
3. Jika terdapat Sebuah Kawat dengan Panjang sebesar 4 meter yang telah
dialiri oleh Arus Listrik sebesar 25 Ampere. Maka Kawat tersebut akan
berada didalam pengaruh Medan Magnet sebesar 0.06 Telsa yg akan
membentuk Sudut 30 Derajat terhadap Kawat. Maka hitunglah
Besarnya Gaya Lorentz yg bekerja di Kawat tersebut ?.
Diketahui :
I = 25 Ampere
L = 4 meter
B = 0.06 Telsa
a = 30 derajat
Ditanya:
F= ?
Jawabannya :
F = B I L Sin a
F = 0.06 x 25 x 4 sin 30º
F= 3 N.
Tentukan besar dan arah gaya magnetik pada kawat II untuk panjang kawat
1meter
Pembahasan
a) Kawat II dipengaruhi oleh dua kawat yang lain kawat I dan III
Gaya yang timbul pada kawat II akibat pengaruh kawat I namakan F21
sebesar:
Arah ke kiri
Gaya yang timbul pada kawat II akibat pengaruh kawat III namakan F23
sebesar :
Jika suatu magnet didekatkan dengan magnet yang lain yang mana
kutubnya berjenis sama maka kedua magnet tersebut akan
mengalami tolak menolak.
B=μI/2πr
Keterangan:
I = B 2πr/ μ
Keterangan:
Bumi adalah magnet alam raksasa, bisa kamu buktikan dengan alat
yang dinamakan kompas, dimana jarum penunjuk pada kompas akan
menunjukkan arah utara dan selatan bumi, seperti pada gambar
berikut ini.
Ujung kutub utara – selatan muncul pola garis gaya yang kuat.
Daerah netral pola garis gaya magnetnya lemah. Bagian netral
magnet artinya gak punya kekuatan magnet.
Tampak jelas kutub sejenis utara – utara garis gaya saling menolak
satu dan lainnya. Pada kutub yang beda utara – selatan, garis gaya
magnet punya pola tarik menarik. Sifat saling tarik – menarik dan
tolak – menolak magnet jadi dasar bekerjanya motor listrik.
Buat dapat garis gaya magnet yang merata disetiap titik permukaan
maka ada 2 bentuk yang mendasari rancangan mesin listrik.
Bentuk datar (flat) akan menghasilkan garis gaya merata setiap titik
permukaannya. Bentuk melingkar (radial), juga menghasilkan garis
gaya yang rata setiap titik permukaannya.
Soal 1
Tentukan :
Pembahasan:
Diketahui
I=4A
rA = 2m
rB = 1m
a. B = μ I / 2 π rA
= 4 π 10-7 4 / 2 π 2
= 4 10-7 T
b. B = μ I / 2 π rB
B = 4 π 10-7 4 / 2 π 1
B = 8 10-7 T
Soal 2
Pembahasan
2. Tentukan besar dan arah kuat medan listrik pada titik P yang berjarak 30 cm
dari muatan Q(−3×10−6C)
4. Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik
homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak
lurus bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang
menembus bidang persegi tersebut (fluks listrik)?
5. Sobat punya sebuah bidang lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat
medan listrik sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan
membentuk sudut 300 terhadap bidang. Tentukan berapa fluks listrik
tersebut?
6.
[1] A. Budiman dan A. R. Hakim, Desain Generator Magnet Permanen untuk Sepeda
Pengaruh Medan Magnet Terhadap Kebisingan pada Knalpot Mobil Toyota Kijang
[5] G. Annasa Musaffa, Pengaruh Kuat Medan Magnet dan Kecepatan Rotor terhadap
Tegangan yang Dihasilkan Generator Arus Bolak-Balik Leybold Tips 2.5, Tugas
Menggunakan Kumparan Stator Ganda, vol. 17, no. 4, pp. 115–120, ISSN : 1410-
9662, 2014.