Anda di halaman 1dari 3

MEMBANGUN KESEJAHTERAAN

SOSIAL LEWAT WAKAF

Hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah. Marilah kita


tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karen a hanya dengan
taqwa itulah, kita akan dapat meraih kebahagiaan yang hakiki, baik
itu kebahagian dunia maupun kebahagiaan di akhirat. Rasulullah
SAW bersabda:
Artinya: Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu
berada, ikutilah keburukan itu dengan kebaikan, niscaya akan
menghapusnya dan bergaullah engkau dengan manusia dengan
akhlaq yang baik. (HR. Tarmidzi)

Hadirin sekalian, bahwa kata taqwa adalah kata yang sing kat
tapi interpretasinya biasa bermacam-macam. Diantara sekian
banyak pengertian taqwa dalam AI-Qur'an, Allah berfirman :

Artinya:
"Yaitu orang yang berinfak, baik di waktu /apang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan
orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan". (OS.
Ali-lmran :134)
Ayat ini langsung yang menjelaskan sifat-sifat orang yang
bertaqwa, yaitu orang yang suka menafkahkan hartanya baik dalam
keadaan berkecukupan maupun dalam keadaan kesempitan atau
kemiskinan, sesuai dengan kesanggupannya menafkahkan harta
itu tidak diharuskan dalam jumlah yang ditentukan sehingga ada
kesempatan bagi orang miskin untuk bersedekah. Bersedekah

48
boleh saja dengan barang atau uang yang sedikit nilainya, karena
itulah yang dapat diberikan tetapi akan memperoleh pahala disisi
Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Aisyah Ummul Mukminin bahwa dia


bersedekah dengan sebiji anggur, dan di antara sahabat-sahabat
Nabi ada yang bersedekah dengan sebiji kurma. Diriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Pelihara/ah dirimu dari api neraka meskipun dengan
menyedekahkan sepotong kurma, dan perkenankanlah permintaan
seorang peminta walaupun dengan memberikan sepotong kuku
hewan yang dibakar". (HR. Ahmad)

Bagi orang kaya dan berkelapangan tentulah sedekah dan


dennanya harus disesuaikan dengan kesanggupan. Sungguh
amat janggal bahkan memalukan bila seorang yang berlimpah-
limpah kekayaannya hanya memberikan derma dan sedekah sama
banyaknya dengan pemberian orang miskin. lni menunjukkan
bahwa kesadaran berinfaq belum tertanam di dalam hatinya, Allah
berfirman:

Artinya:
"Hendaklah orang yang mempunyai ke/uasan memberi nafkah
menurut kemampuannya dan orang yang terbatas rezekinya.
hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya
Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan sesuai dengan
apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan setelah kesempitan". (Q.S.At-Talaq : 7)

49
Oleh sebab ituAIIah SWT memerintahkan untuk menafkahkan
dan menjelaskan bahwa harta yang ditunaikan zakatnya dan
diwakafkan sebagiannya tidak akan berkurang bahkan akan
bertambah. Firman Allah :

Artinya:

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah ... " (Q.S. AI-
Baqarah : 276)

Para hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah. Hendaklah


sebagian harta kita disedekahkan juga kepada Allah SWT yaitu
berupa wakaf. Karena harta wakaf tidak boleh dijual, dijadikan
orang atau digadaikan. Harta wakaf hanya boleh diambil hasilnya
untuk biaya pendidikan anak-anak dhuafa dan anak-anak yatim.
Bahkan di negara-negara Islam yang lain. seperti malaysia, Qatar,
dan Mesir, dari hasil harta wakaf dapat memberikan pinjaman
lunak untuk modal berusaha bagi kaum golongan ekonomi lemah.
Jelasnya bahwa wakaf dapat turut serta mengentaskan kemiskinan
dan dapat mensejahterakan masyarakat.

50

Anda mungkin juga menyukai