Anda di halaman 1dari 4

WAKAF TUJUAN DAN HIKMAHNYA

Jamaah jumat yang dimuliakan Allah,


Marilah kita bertaqwa kepadaAIIah SWT sebab dengan taqwa
inilah orang-orang yang beriman a~an mencapai kebahagiaan yang
hakiki baik itu kebahagiaan dunia maupun kebahagiaan akhirat.
Kita sebagai man usia yang dinyatakan sebagai khalifah Allah
dimuka bumi ini, banyak sekali mengemban amanat-amanat Allah
dalam hubungannya dengan apa yang disebut Hablum Minallah
dan Hablum Minannas. Islam benar-benar merupakan agama yang
mengatur soal jaminan sosial sebagaimana telah difirmankan Allah
dalam AI-Quran.

Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena
itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan
bertaqwa/ah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat". (Q.S. AI-
Hujarat: 10)

Dan sesuai pula dengan sabda Nabi Muhammad SAW


bahwa orang mukmin bagi orang mukmin lainnya ibarat bangunan
yang satu sama lain saling memperkokoh. Beliau juga telah
bersabda: bahwa semua orang beriman, dalam persaudaraan
dan kasih sayang diantara sesama mereka ibarat satu tubuh yang
bila salah satu anggotanya mengeluh sakit, seluruh badan turut
merasa demam dan tidak dapat tidur. Jadi agama Islam tidak hanya
mementingkan diri sendiri tetapi juga memiliki kewajiban untuk
mensejahterakan saudaranya sesama muslim.
Diantara sekian banyak ibadah sosial dalam Islam adalah
memberikan wakaf. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk

51
memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya
untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan yang kepentingannya, guna keperluan ibadah dan
atau kesejahteraan umum menurut syariah. Dan wakaf bertujuan
memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. Wakaf
merupakan praktek yang murni dimunculkan oleh Islam, dan tak ada
praktik seperti itu sebelumnya. Orang-orang berlomba mewakafkan
harta mereka. Mereka mengincar pahala tak putus-putus seperti
ditegaskan nabi dalam sebuah hadits: "Bila anak Adam telah
meninggal,putuslah amalnya kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya. Dan,
wakaf termasuk a mal kebijakan secara umum.
Dalam waktu singkat, wakaf menjadi sumber dana andalan
dinegara-negara Islam dan retribusi dengan cakupan paling luas.
Nabi menahan tujuh petak perkebunan kurma yang
diwasiatkan Mukhairiq setelah ia gugur dalam perang uhud, dan
dikelola oleh beliay sesuai petunjuk Allah. lnilah wakaf pertama
dalam Islam.
Seperti disebutkan ai-Waqidi, Rasulullah pun mewakafkan
berpetak-petak perkebunan kurma, sebidang tanah mati, barang-
barang lelangan, tanah yang ditinggalkan penduduknya, dan tempat
minum istri beliau dan lbu Ibrahim, Mariyah ai-Qitbiyah. Semua itu
berlangsung pada tahun ketujuh Hijriyah
Langkah Nabi ini kemudian diikuti para sahabat. Abu Thalhah
mewakafkan sebidang kebun kesayangannya, Bairaha': Beliau
pernah masuk ke sana, berteduh dan meminum airnya. Setelah itu
turun ayat:

52
Artinya:
"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebe/um kamu
menginfakkan sebagian haria yang kamu cintai. Dan apapun yang
kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui".
(QS. Ali-lmran : 92)

Seseorang tidak akan mencapai tingkat kebijakan disisi


Allah, sebelum dia dengan ikhlas mewakafkan harta yang dicintainya
dijalan Allah. Yang dimaksud dengan harta yang dicintai adalah harta
yang kita cintai. Ayat ini erat hubungannya dengan firman Allah:

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman. lnfakkanlah sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan
dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk
kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan
ketahuilah Allah Maha Kaya, Maha Terpuji". (QS.AI-Baqarah : 267)
Setelah ayat ini diturunkan, para sahabat Nabi berlomba-
lomba berbuat kebaikan diantaranya, Abu Thalhah AI-Ansari,
seorang hartawan dikalangan Anshar datang kepada Nabi SAW
memberikan sebidang kebun kurma yang sangat dicintainya untuk
dinafkahkan dijalan Allah.
Pemberian itu diterima oleh Nabi dengan baik dan memuji
keikhlasannya. Rasulullah menasihatkan agar harta itu dinafkahkan
kepada karib kerabatnya, maka thalhah membagi-bagikannya
kepada karib kerabatnya. Dengan demikian ia mendapat pahala

53
sedekah dan pahala mempererat hubungan silaturahmi dengan
keluarganya. Setelah itu datang pula Umar bin AI-Khattab
menyerahkan sebidang kebunnya yang ada di Khaibar, Nabi SAW
menyuruh pula agar kebun itu tetap dipelihara, hanya hasil dari
kebun itu merupakan wakaf dari Umar.
Hadirin sidang jumat Rahimakumullah. Kesimpulan khutbah
ini. Pertama, orang-orang yang beriman, tidak akan bersifat bakhil
dan selalu bersedia dengan ikhlas mewakafkan harta yang dicintainya
dijalan Allah. Kedua, seseorang belum dapat disebut sebagai orang
dermawan dan shaleh selama ia belum mau menginfakkan atau
mewakafkan sebagian harta yang ia sukai.

54

Anda mungkin juga menyukai