Anda di halaman 1dari 8

Hadirin jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SwT.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat


Allah SwT, shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad saw, kepada keluarganya, para
sahabatnya dan pengikut semuanya hingga akhir
zaman.
Di hari yang berbahagia ini kita merayakan Idul
Adha, hari di mana kita dianjurkan bertakbir,
melaksanakan shalat Id dan menyembelih hewan
kurban.
Walaupun masih dalam keadaan prihatin karena
darurat wabah corona yang masih merebak di tanah air
kita, bahkan di seluruh dunia, kita tetap melaksanakan
ibadah yang dianjurkan oleh syariat tetapi
menyesuaikan pelaksanaan ibadah Idul Adha
disesuaikan dengan protokol kesehatan.
Bagi daerah yang dinyatakan berbahaya, shalat
sunat Idul Adha boleh tidak dilaksanakan, dan bagi
yang berkehendak bisa dilaksanakan di rumah masing-
masing. Sedangkan di daerah yang aman dari wabah
dipersilakan shalat di lapangan kecil dengan peserta
terbatas sehingga menghindari kontak fisik sebagai Allah karena keimanan yang sangat kuat dan
sumber penularan virus corona. ketakwaan yang sangat tinggi.
Dalam keadaan darurat seperti sekarang ini, Beliaulah yang dalam pencariannya menemukan
shalat di rumah beserta anggota keluarga boleh jadi Tuhan Allah yang Maha Tunggal, Yang Maha Kuasa
jauh lebih bermanfaat, dan lebih baik dibandingkan dan Maha Besar. Kepadanya beliau menyerahkan diri
dengan shalat di tempat lain yang melibatkan banyak secara bulat tanpa ada keraguan.
orang.
Karena shalat di rumah jauh lebih aman dari “Lakodekana lakum fihim uswatun hasanah
penularan dibanding dengan shalat berjamaah di limankana yarullaha wal yaumal ahiri, wamai
masjid atau lapangan. yatawalla fainnallaha huwal qonniyyul hamiide”
Sebab pusat penyebaran wabah melalui Artinya: “Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan
kerumunan karena adanya kontak fisik antara orang Keluarganya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu)
per orang. Sehingga berlaku qaidah fiqih “La dharoro bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan
wala dhiror”, jangan membahayakan diri sendiri dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa
jangan membahayakan orang lain. yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang
Maha kaya lagi Maha Terpuji. (Al-Mumtahanah: 6).
Jamaah Id yang berbahagia.
Perayaan Idul adha beserta ibadah kurban Nabi Ibrahim meyakini bahwa apa pun yang
adalah ibadah yang mengingatkan kita kepada diperintahkan Allah sebagai suatu kebaikan yang harus
keimanan, kesabaran, kejujuran serta ketaatan Nabi ditunaikan tanpa ada penolakan.
Ibrahim alaihisalam. Beliau adalah nabi yang dikasihi Maka ketika ada perintah Allah untuk meninggalkan istri
dan anaknya yang masih bayi di lembah tandus dan
sunyi sepi beliau melaksanakannya dengan penuh kurban dengan binatang ternak yang baik dan besar.
ketaatan. Dan tradisi tersebut sampai hari ini dilaksanakan oleh
Yang akhirnya berujung kebaikan yang besar, segenap kaum Muslimin seluruh dunia, sebagai suatu
keluar mata air zamzam sebagai daya tarik bagi simbol ketaatan dan keikhlasan kepada Allah Tuhan
manusia lain untuk ikut menetap maka jadilah sekarang semesta alam.
sebuah kota yang terkenal yaitu Makkah al Mukaramah
yang dikunjungi jutaan kaum muslimin yang berziarah “Inna a’thoina kal kaushar,
kepadanya. Fasholli lirobbikal wanhar,
Ketaatan pada perintah Tuhan yang dilakukan Inna syani akahuwal abtar”
Nabi Ibrahim sangat luar biasa, walaupun sesulit apa Artinya: “Sesungguhnya kami telah memberi kamu
pun dan melibatkan perasaan yang terdalam beliau nikmat yang banyak, maka laksanakan shalat kepada
tetap melaksanakannya. Tuhanmu dan berkorbanlah, sesungguhnya orang yang
Seperti halnya ketika Nabi Ibrahim diperintah membencimu adalah orang yang terputus,” (Alkautsar:
mengorbankan putra tersayang Ismail beliau pun 1-3).
dengan penuh keyakinan tetap melaksanakannya. Ketaatan keikhlasan dan pengorbanan harus
Walaupun akhirnya Allah mengganti kurbannya menjadi bagian dari kehidupan kaum Muslimin.
dengan domba yang besar, tetapi beliau sudah tercatat Dalam keadaan situasi darurat wabah seperti
dalam sejarah sebagai Nabi yang sangat beriman sekarang ini, di mana banyak orang yang kesulitan
kepada Allah dengan segenap jiwa raganya, mentaati untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Maka
perintah Allah dengan ketaatan yang luar biasa. kita harus terpanggil membantu dengan harta kita yang
Untuk menghormati dan mencontoh ketaatan kita cintai sebagian kecil atau sebagian besar untuk
nabi Ibrahim kita diperintahkan untuk melaksanakan dipakai membantu mengurangi kesengsaraan mereka.
“Laishal mu’minullajii yasbahuu wazaa ruhu za’un Keengganan berinfak dan bershadaqah adalah
ilaa zanbihii” karakter manusia kikir karena mereka sangat mencntai
Artinya: “Tidak beriman seseorang jika dirinya kenyang harta yang dimilikinya.
sedangkan tetangganya kelaparan.” Walaupun Allah SWT banyak menekankan
Oleh karena itu, PP Muhammadiyah melalui dalam berbagai ayat dalam Al-Qur'an keutamaan
surat edaran no 06 tahun 2020, menganjurkan seluruh bershadaqah bahkan disamakan dengan memberi
warganya untuk menggunakan uang pembelian hewan pinjaman kepada-Nya yang akan dibayar dengan
kurban disumbangkan untuk menanggulangi dampak berlipat ganda di dunia, juga dijanjikan pahala besar di
negatif dari wabah pandemik covid-19 yang luar biasa akhirat.
ini. Bagi sebagian besar manusia menganggap
Tetapi kecintaan manusia kepada harta bahwa harta yang dimilikinya itu akan mengekalkan
terkadang sangat berlebihan sehingga menjadi cobaan kehidupan di dunia. Mereka enggan untuk berinfak
berat bagi dirinya dan menjadi penghalang bagi padahal harta, menurut pandangan agama hanya
ketaatan kepada Allah SwT, sehingga Allah perhiasan kehidupan dunia yang sifatnya sementara.
menyatakan dalam Al-Qur'an surat At-Taghabun ayat Firman Allah:
15.
“Wailullikulli humazatil lumazatinillazi zama amalau
“Innama amwalukum wa aula dukum fitnatun, wa ad’dadah, yahshabu annama lahu ahladah”
wallahu indahu az’run aziim” Artinya: ”Celakalah orang yang mengumpat dan
Artinya: “Sesungguhnya harta mu dan anak anakmu mencela, yaitu orang selalu mengumpulkan harta dan
adalah cobaan bagimu, dan disisi Allah ada pahala menghitung-hitungnya, mereka menyangka bahwa
yang besar.” hartanya dapat mengekalkannya,” (Al-Humazah: 1-3).
Dan Sabda Rasululah SAW: Potongan surat Al-Hasyr ayat 9 tersebut
”Anak Adam mengatakan hartaku, hartaku, Tidaklah menggambarkan betapa para sahabat saling mengasihi
kamu mendapatkan dari hartamu itu kecuali apa yang dan saling menolong di antara mereka bagaikan
kamu makan sampai kenyang, apa yang kamu pakai bangunan yang sangat kokoh.
sampai usang, atau kamu sedekahkan sehingga Memberi tumpangan rumah bagi yang tidak
pahalanya akan terus mengalir,” (HR Muslim, At- punya rumah dan berbagi makan dengan mereka yang
Timidzi dan AnNasa’i). tidak punya penghasilan walaupun dalam keadaan
dirinya pun kesusahan.
Pada zaman para sahabat Nabi di Madinah, Mereka itulah para dermawan yang selalu dipuji
mereka memberi pertolongan kepada orang lain yang Allah dan akan diberi keberuntungan serta
kesusahan sangat luar biasa, kadang bantuan yang kebahagiaan oleh Allah SWT sepanjang masa.
diberikan melebihi keperluan untuk dirinya sendiri Pemurah itu karakter orang shalih dan para
bahkan mereka rela tidak makan demi untuk memberi Nabi, dirahmati hidupnya dan diberkahi hartanya.
makan sahabatnya yang kelaparan.
Seperti yang digambarkan AlQur’an dalam surat Hadirin yang berbahagia.
Al-Hasyr ayat 9: َ Sekadar merenungi kembali momentum Idul
“...dan mereka (kaum Anshar) mengutamakan Adha, kesanggupan Nabi Ibrahim mengorbankan anak
(Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga kandungnya sendiri Nabi Ismail, di samping menguji
memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari ketaatan beliau bahwa perintah Allah SWT yang harus
kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang dipatuhi.
beruntung.” Juga Allah Ta'ala memberi peringatan kepada
umat yang akan datang termasuk kita, bahwa setiap
orang harus sanggup mengorbankan diri, keluarga dan Di akhir khutbah ini marilah kita berdoa kepada
harta benda yang disayangi demi menegakkan perintah Allah agar segala musibah dan kesulitan cepat berlalu
Allah. diganti dengan keamanan kesejahteraan dan
Hidup adalah satu perjuangan dan setiap kebahagiaan.
perjuangan memerlukan pengorbanan. Tidak akan ada
pengorbanan tanpa kesusahan.
Justru kesediaan seseorang untuk melakukan
pengorbanan termasuk uang dan harta benda, tenaga
dan waktu, akan benar-benar menguji keimanan
seseorang.
Peristiwa berkorban Nabi Ibrahim dan anaknya
Ismail merupakan satu noktah kejadian yang dapat
direnungi oleh semua manusia dari semua level usia
dan latar belakang tingkat pendidikan.
Dengan kata lain, semangat berkorban adalah
tuntutan paling besar yang ada dalam lingkungan
keluarga, masyarakat maupun, agama bangsa dan
negara.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walilla


Hilham
Allohuma Ya Allah Yang Maha Kuasa, pada hari Ya Allah hari ini kami melaksanakan ibadah
ini kami berkumpul di tempat ini, untuk melaksanakan shalat dan kurban yang kami sisihkan dari harta halal
perintahMu, melampiaskan rasa syukur kepadaMu, kami selama ini, semuanya hanyalah mengejar ridha-
menyatakan rasa bahagia atas perjuangan kami Mu, mengharap ampunan-Mu, membersihkan kotoran
selama ini. jiwa yang mengganggu.
Terimalah segala amal kami, ampunilah segala Terimalah pengorbanan kami ya Allah, gantilah
dosa kami, dosa ibu bapa kami, dosa keluarga kami, dengan ridha-Mu, ampunan-Mu dan surge-Mu.
dosa kaum muslimin muslimat yang hidup maupun Ya Allah engkau tahu, negeri kami dihuni oleh
yang telah wafat. sembilan puluh persen umat Islam yang selalu
Allahumma Ya Allah, Engkaulah Yang mengagungkan asma-Mu, menjaga agama-Mu, jangan
Menghidupkan dan Mematikan, tempatkanlah Ibu timpakan kepada kami ujian dan siksaan dari akibat
Bapak kami, keluarga kami, yang telah mendahului kesalahan dan keserakahan para pemimpin kami.
kami ditempat yang terbaik disisiMu, masukkanlah Ampunilah kami, hindarkanlah kami dari wabah
mereka ke dalam syurga Mu. penyakit yang membahayakan kami, jadikanlah negeri
kami, negeri yang aman sentosa berilah penduduknya
Ya Allah jadikan anak-anak kami menjadi anak
rizki yang berlimpah terutama orang yang beriman
yang sholeh dan sholehah, berbakti kepada-Mu dan
kepadaMu dan hari akhir-Mu.
berbakti kepada orangtuanya, jadikan mereka anak
Allahumma Ya Allah Yang Maha Bijaksana, Jika
yang pintar, anak yang pandai dan anak yang cerdas
keberadaan virus ini karena dosa dosa, kedurhakaan,
agar mereka dapat menggapai cita-citanya, jadikan
kesalahan dan kelalain kami, maka ampunilah kami ya
mereka anak yang jujur, adil, bijaksana dan
Allah Ya Ghaffar, Ya Rahim, Sesungguhnya Engkaulah
bertanggung jawab.
Tuhan Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Ya Allah, tolonglah saudara kami di mana saja
mereka berada yang sedang menderita karena tertimpa
musibah bencana wabah penyakit berilah mereka
kesabaran, dan penggantian harta dan jiwa yang telah
hilang dengan yang lebih baik.
Ya Allah, hajat kami kepada-Mu begitu banyak,
hanya Engkaulah yang mengetahui seluruh hajat dan
kebutuhan kami.
Kami memohon kepada-Mu ya Karim, sepanjang
hajat dan kebutuhan kami ini baik menurutmu, dan
memberi kemaslahatan dunia dan akhirat bagi kami,
maka penuhilah hajat dan kebutuhan kami ini, juga
hajat dan kebutuhan istri, keluarga, orangtua, dan
saudara serta sahabat kami.
Ya Allah, tiada tempat berharap bagi kami selain
kepadaMu, tiada tempat bergantung bagi kami, selain
Engkau, tempat kembali kami. Penuhilah seluruh
harapan kami ini ya Allah, dengan Kau ijabah seluruh
pinta dan harapan kami ini. Sungguh Engkau Dzat yang
tidak pernah mengingkari janji.

Robbana la tu a’hizna innasina au a’thona, dst

Anda mungkin juga menyukai