Allah swt berfirman dan Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 133 sd 135
Pada ayat tadi diterangkan lima sifat orang-orang yang taqwa (Muttaqien).
Yaitu :
Mari kita lihat satu persatu mengenai ciri atau sifat yang dimiliki oleh
orang-orang yang bertaqwa sebagaimana yang diterangkan dalam ayat
dibacakan tadi :
MENAFKAHKAN HARTA BENDA (INFAQ) .
Dalam Al-Quran banyak sekali kita menemukan ayat-ayat Perintah Shalat
yang diragkaian dengan Perintah Zakat/Infaq “Alladzina yu’minuna bil
ghaibi wa yukimunasshalata wa mimmarazaqnahum yunfiqun” (Mereka
yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sembahyang, dan
menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.
(Al-Baqarah, ayat 3).
Hal ini menandahkan behawa ada keterkaitan yang erat antara kedua rukun
Islam ini yaitu Shalat dan Zakat.
Shalat mengharuskan orang harus bersih secara fisik dari hadas maupun
najis. Karena itu harus berwudhu sebelum shalat untuk membersihkan diri
dari hadas kecil. Idza qumtu ila shalati faghsilu wjuhakum wa aidiyakum
ilal marafigqi (QS.Al-Baqarah) orang yang habis buang air besar/kecil
atau keluar angin harus membersihkan diri dan atau berwudhu sebelum
menunaikan shalat, demkian orang haid atau habis melakhirkan (nifas)
tidak diwajibkan mengerjakan shalat sebelum bersih dari harus mandi
janabah namanya.
Bersih dari Najis, badan maupun pakaiana harus bersih dari najis kotoran
baik yang padat atau yang cair (kencing misalnya. Termasuk juga tuak
minuman yang haram dipandang najis (apalagi kalau diminum) Innamal
hamru walmaisir rijson dst.
Zakat berfungsi untuk mengsucikan harta “Hus min amwalihim
shadaqatan” QS.At-Taubah 103. Artinya : Ambillah zakat dari sebahagian
harta mereka guna membersihkan dan mensucikan mereka. Dan
mendo’alah untuk mereka. Manakala harta sudah cukup nisapnya tetati
tidak dikeluarkan zakannya berarti harta itu kotor, kalau dibelikan baju
atau sarung dipakai shalat tidak sah shalat. Apalali kalau diperolehnya
memang dengan cara-cara yang tidak halal. Uang hasil korupsi, uang yang
diperoleh dengan cara menipu dipalakai naik haji , jelas tidak diterima
oleh Allah swt hajnya.
MENGENDALIKAN MARAH
Dalam sebuah hadits diceritakan
“Ada seorang yang berkata kepada Rasulullah saw : Wahai Rasulullah,
perintahkanlah kepadaku suatu perbuatan (amal yang baik) tetapi jangan
banyak. Beliau menjawab, “LA TAGHDAB” janganlah kamu marah.
Kemudian orang itu mengulangi permintaannya, beliau berkata : Jangan
kamu marah.” (Akhlak Nabi Muhammad saw hal 257)
BERSIFAT PEMAAF.
Salah satu ciri orang bertaqwa ialah orang mempunyai sifat Pemaaf
kepada orang yang berbuat zalim kepadanya meskipun ia mampu
melakukan pembalasan.
Di dalam Al-Quran dan Hadis Rasulullah saw tidak ada anjuran apalagi
perntah untuk meminta maaf. Yang ada dan banyak ditemukan adalah
perintah memberi maaf . Karena itu tidak ada istilah “Tiada maaf”.
Memberi maaf adalah wajib sifatnya – mohon maaf juga ada dalam Al-
Quran, tetapi hanya kepada Allah SWT saja. “Istigghfar” namanya.
Dengan demikian mnta maaf kepada manusia sifatnya kultur dan mungkin
menunjukkan sifat ketawadhuan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran :ran Surah Asy-Syura’ ayat 40-43
Artinya : “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa,
maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (maksudnya berbuat baik
kepada orang yang berbuat jahat kepadanya) maka pahalanya atas
(tanggungan) Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
zalim. Q.S.Asy-Syura’ ayat 40
Tetapi orang-orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya
(perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.
Q.S.Asy-Syura’ ayat 43