Sedekah atau yang disebut dengan shodaqo berasal dari kata “shadaqa”. “Shadaqa” artinya
benar, memberi dengan ikhlas dan jujur. Hal ini mengisyaratkan agar orang yang bersedekah
sebaiknya dilakukan secara ikhlas agar mendapat ganjaran sesuai dasar hukum berikut ini.
Daftar Isi [Sembunyikan]
1 Hadist dan Ayat Al-Qur’an Tentang Sedekah
o 1.1 Sifat-Sifat Orang Munafik dalam Surah At Taubah Ayat 79
o 1.2 Pahala Sedekah Dilipatgandakan dalam Surah Al Hadid Ayat 18
o 1.3 Sedekah Untuk Membersihkan Jiwa dalam Surah At Taubah Ayat 103
o 1.4 Bahwa Sedekah Bisa Membantu di Kala Sulit dalam Surah Al Baqarah Ayat 177
o 1.5 Surah Al Baqarah Ayat 267 Tentang Sekedah adalah Harta Terbaik
o 1.6 Hadist Mengenai Keutamaan Untuk Bersedekah
o 1.7 Hadist Mengenai Keutamaan Sedekah Sebagai Penghalang Masuk Neraka
o 1.8 Sedekah Bisa Menahan Murka Allah SWT
o 1.9 Sedekah Sebagai Pembuka Pintu Rizki
2 Orang-Orang yang Berhak Menerima Sedekah
o 2.1 Sanak Saudara atau Famili
o 2.2 Orang-Orang Terdekat
o 2.3 Orang Lain
Sedekah itu terbagi menjadi dua yaitu sedekah sunnah atau sedekah spontan (at-tatawwu) bisa
disebut dengan infaq dan ada sedekah wajib (zakat). Allah SWT dan Nabi SAW menganjurkan
kepada umat Muslim untuk bersedekah karena pahalanya sangat besar.
Allah SWT akan membalas penghinaan yang diberikan oleh orang munafik itu dan memberikan
mereka azab yang pedih. Berdasarkan ayat ini sudah jelas bahwa orang-orang munafik itu
memiliki sifat yang kikir, tidak bersyukur dan sering mengucapkan sumpah palsu.
Sifat buruk lainnya dari orang-orang munafik adalah sering mencela atau menghina orang-orang
mukmin yang melakukan sedekah dengan ikhlas. Orang-orang munafik sering mengatakan
bahwa orang yang bersedekah itu mengharapkan imbalan.
Tafsir dari ayat tersebut adalah orang-orang yang menyedekahkan sebagian hartanya baik
perempuan maupun laki-laki dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan maka akan
mendatangkan banyak pahala. Allah SWT akan membalaskan kebaikan hatinya dengan
mengirimkan kebaikan pula.
Bagi hamba Allah yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta menjalankan semua
perintah-Nya maka orang-orang itu adalah orang pecinta kebenaran dengan hati tulus. Karena hal
itu orang-orang tersebut berhak mendapatkan pahala dan kebaikan.
Berbeda dengan nasib orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Al-Qur’an serta mengingkari
ajaran Nabi Muhammad SAW. Orang-orang kafir itu nantinya akan menjadi penghuni dan kekal
di dalamnya. Allah SWT juga akan membuka kebusukan hatinya dan memberikannya azab yang
pedih kelak di akhirat.
خذمن أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها وصل عليهم إن صلو تك سكن لهم وهللا سميع عليم
Berdasarkan ayat di atas, Allah SWT memberikan perintah kepada Rasul SAW untuk mengambil
zakat dari harta manusia (orang-orang kaya). Zakat yang diberikan kepada fakir miskin itu
berguna untuk membersihkan jiwa dari perasaan kotor.
Selain itu gunanya adalah untuk menghilangkan perasaan kikir dan menumbuhan perasaan cinta
terhadap umat muslim lainnya.
Jika hati seseorang menjadi suci maka akan tumbuh kebaikan di dalam hatinya serta doakanlah
mereka. Sudah jelas dalam ayat ini bahwa zakat adalah suatu hal yang wajib dilakukan.
Baca Juga
1. 14 Keutamaan Sedekah dalam Islam Bikin Semangat Berbagi
2. Macam Macam Sedekah yang Paling Mudah Dilakukan
3. 5 Macam Keajaiban Sedekah Untuk Memotivasi Diri
Anak-anak yatim piatu adalah anak yang sudah tidak memiliki orangtua lagi untuk menyambung
hidupnya. Oleh karena itu mereka sangat membutuhkan uluran tangan dari Anda agar bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu sebuah hadist dan ayat Al-Qur’an tentang sedekah juga menganjurkan memberikan
kepada musafir atau orang yang sedang dalam perjalanan.
Musafir kerap kali kehabisan bekal di tengah perjalanan dan untuk meringankan bebannya maka
Anda tidak ada salahnya memberikan sebagian rezeki.
Ibnu Abbas menjelaskan bahwa ketika ingin bersedekah maka berikanlah harta yang paling
disayang dan terbaik. Allah SWT tidak mengizinkan hamba-Nya bersedekah menggunakan harta
yang didapatkan dengan cara buruk seperti mencuri dan merampok.
Allah tidak mau menerima harta dari seseorang yang bersedekah menggunakan harta buruk.
Sesungguhnya Allah SWT adalah Maha Baik jadi ketika bersedekah Anda harus menggunakan
harta sebaik-baiknya.
Berdasarkan hadist tersebut bahwa sedekah tidak ditentukan berapa jumlahnya. Orang muslim
bisa menyedekahkan sebagian hartanya walaupun sedikit seperti sebiji kurma. Dengan sebiji
kurma maka hal itu bisa menolong orang yang sedang kelaparan.
Jadi ketika bertemu dengan peminta-minta di jalan yang sedang menggendong anaknya, jika
tidak memiliki uang bisa menyedekahkan makanan. Tidak ada salahnya menolong fakir miskin
di sekitar kita karena sesungguhnya rezekinya tidak akan habis melainkan akan ditambah oleh
Allah SWT.
Itu anggapan yang salah bahkan sebaliknya hartanya akan dilipatgandakan karena sedekah
mampu membuka pintu rizki. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist riwayat Bukhari Muslim.
Hadist tersebut mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda tidak ada suatu haripun
ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat kepadanya. Lalu salah
satu malaikatnya berkata “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa saja yang menafkahkan
hartanya di jalan-Mu
Sedangkan malaikat yang satunya lagi pun berkata, “Ya Allah berikanlah kebinasaan
(kehancuran) pada orang-orang yang menahan hartanya (bakhil).” (HR Imam Bukhari dan
Muslim).
Sedekah nantinya akan menjadi penolong kelak di akhirat, yang bisa melindungi seseorang dari
api neraka. Berbeda dengan orang yang pelit maka dirinya akan binasa sesuai dengan janji Allah
SWT.
Zaman dulu di sebuah khutbah ketika pelaksanaan Shalat Idul Adha dan Idul Fitri, Rasulullah
SAW menjelaskan bahwa memerintahkan kepada umatnya untuk bersedekah. Saat itu Zainab
yang merupakan istri Ibnu Mas’ud berkata bahwa dirinya ingin bersedekah.
Akan tetapi suaminya mengatakan bahwa sebaiknya harta Zainab itu diberikan kepada dirinya
dan anaknya dan Rasul SAW pun mengiyakan perkataan dari Ibnu Mas’ud tersebut karena
keluarga lebih berhak mendapatkan sedekah dibandingkan dengan orang lain.
o Orang-Orang Terdekat
Ada juga hadist dan ayat Al-Qur’an tentang sedekah yang diberikan kepada orang terdekat dulu
baru orang lain. Bahwa yang berhak menerima sedekah setelah keluarga sendiri adalah orang
terdekat. Rasul melarang umatnya untuk bersedekah ketika harta yang digunakan itu masih
dibutuhkan untuk nafkah.
Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud, saat itu ada seseorang bertanya kepada Rasul SAW
bahwa ia memiliki satu dinar. Rasul berkata bahwa pergunakan dinar tersebut untuk dirinya dan
ia pun bertanya lagi bahwa masih ada satu dinar yang lain.
Rasul pun menegaskan bahwa berikan dinar tersebut kepada istrinya dan orang itu berkata bahwa
dirinya masih memiliki satu dinar lagi. Rasul menjawab pergunakan dinar tersebut untuk anak-
anaknya baru setelah itu bisa memberikan dinar ke orang-orang terdekat.
Jika saat itu orang-orang terdekat yang dimaksud adalah para pelayan, fakir miskin
dan gharim (orang yang memiliki hutang). Hal itu dikarenakan kita masih memiliki tanggung
jawab untuk menghidupi keluarganya.