Anda di halaman 1dari 98

PENGARUH HARGA BAHAN BAKU TERHADAP HASIL PRODUKSI

HOME INDUSTRI TAHU TEMPE DI RAO, KAB. PASAMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Ekonomi Islam

OLEH :

ARPAH MASRURO
3216.166

JURUSAN EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN ) BUKITTINGGI


TA. 2020 / 1441H
ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Harga Bahan Baku Terhadap Hasil


Produksi Home Industri Tahu Tempe Di Rao, Kabupaten Pasaman” yang
disusun oleh Arpah Masruro Nim : 3216.166. Program Studi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bukittinggi.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Harga
Bahan Baku Terhadap Hasil Produksi Home Industri Tahu Tempe Di Rao,
Kabupaten Pasaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Bagaimana Pengaruh Harga Bahan Baku Terhadap Hasil Produksi Home Industri
Tahu Tempe Di Rao, Kabupaten Pasaman.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, kuesioner dan dokumentasi.
Sedangkan teknik analisis data menggunakan menggunakan analisis regresi linier
sederhana yaitu Y = a + bx, uji validitas, uji reliabelitas, dan uji t.
Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0
dihasilkan analisis output menunjukkan bahwa secara nyata variabel yang dimiki
yaitu Harga Bahan Baku (X) dan Produksi (Y) dapat dianalisis kedua variabel
tersebut saling berpengaruh dengan nilai regresi Y = 9520 + 0,461X.

Nilai konstanta sebesar 9.520 satu satuan hal ini menunjukkan bahwa
sebelum di pengaruhi variabel harga bahan baku sebagai variabel independen, maka
harga bahan baku pada home industri tahu tempe di rao kabupaten pasaman
menurun sebesar 9.520 dengan satuan dengan asumsi variabel lain nol atau tidak
ada. Koevisien Harga bahan baku memberikan nilai sebesar 0,461 satuan jika biaya
produksi ditingkatkan satu satuan maka bahan baku pada home industri tahu tempe
di rao kabupaten pasaman meningkat sebesar 0,461 satuan dengan asumsi variabel
lain tetap.
Kata Kunci : ( Harga Bahan Baku, Hasil Produksi )
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Alhamdulillahirabbil’alamin

segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga Bahan Baku Terhadap

Hasil Produksi Home Industry Tahu Tempe Di Rao, Kabupaten Pasaman”.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam. Kemudian shalawat dan salam tidak lupa penulis

sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari

zaman jahiliyah ke zaman yang berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai macam halangan

dan rintangan. Namun, penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan

dan bimbingan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan dari beberapa pihak terkait

baik secara moril maupun non moril. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun

skripsi ini terutama kepada :


1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Muhammad Yusuf dan ibunda Nur

Lela yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa

yang terus mengalir tiada henti kepada penulis.

2. Abangku Andri Asrofi dan kedua adik tersayang, Nisa Azkiyah dan Amir

Hamzah beserta keluarga besar yang selalu memberikan dukungan berupa

semangat dan doa dalam membantu penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Bukittinggi

4. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam

5. Ibu Rini Elvira, SE.,M.SI selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam yang telah

memberikan fasilitas kepada penulis untuk menuntut ilmu di IAIN

Bukittinggi

6. Bapak Dr. Miswardi, SH, M,Hum selaku Penasehat Akademik yang telah

berkenan meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk

memberikan arahan dan nasehat kepada penulis dalam menjalani

perkuliahan.

7. Bapak Ali Rahman, SH, MH selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktu dan menyumbangkan buah fikiran untuk memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Bukittinggi yang juga memberikan pengetahuan

dan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.


9. Bapak kepala staf perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah menyediakan

fasilitas peminjaman buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi

ini.

10. Seluruh informan yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan

penelitian ini.

11. Indra Humala terimakasih atas segala dukungan dan semangat yang telah

diberikan kepada penulis.

12. Sahabat-sahabat penulis Nurpini, Nadiah Khairani , Hasan Basri dan teman-

teman seperjuangan kelas EI-D angkatan 16 yang selalu memberikan

semangat dan bantuan dalam penulisan skripsi ini

Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis

berharap dan berdoa kepada Allah SWT semoga amal dan kebaikan kita

semua di ridhai Allah SWT dan bernilai ibadah dihadapan Allah SWT.

Bukittinggi. Oktober 2020

Penulis

Arpah Maruro

NIM : 3216.166
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
D. Batasan Masalah ................................................................................. 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6
F. Penjelasan Judul .................................................................................. 7
G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian dan Konsep Harga Dalam Islam ....................................... 10
B. Home Industri .................................................................................... 14
1. Pengertian Home Industri ............................................................. 14
2. Jenis – Jenis Home Industri .......................................................... 16
C. Produksi .............................................................................................. 17
1. Pengertian Produksi ...................................................................... 17
2. Fungsi Produksi............................................................................. 20
3. Teori Produksi ............................................................................... 22
4. Proses Produksi ............................................................................. 22
D. Bahan Baku ......................................................................................... 25
1. Pengertian Bahan Baku ................................................................. 25
2. Biaya Bahan Baku ......................................................................... 26
E. Kedelai ............................................................................................... 27
F. Kajian Terdahulu ................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .................................................................................... 35
B. LokasiPenelitian .................................................................................. 35
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 35
D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 37
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Penelitian
1. Sejarah Singkat Home Industri Tahu Tempe Di Rao .................... 44
2. Sejarah Rao ................................................................................... 48
3. Letak Geografis dan kependudukan .............................................. 50
B. Gambaran Umum Responden ............................................................. 52
C. Hasil Penelitian ................................................................................... 54
D. Tanggapan Pertanyaan Respoden ....................................................... 63

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 69
B. Saran .................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Tabel

Tabel 1.1 : Tabel Harga Kedelai 6Th Terakhir

Tabel 1.2 : Tebel Produksi Bahan Baku ( Kedelai / kg )

Tabel 4.1 : Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 : Tabel Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3 : Tabel Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.4 : Tabel Uji Validitas Variabel Harga Bahan Baku (X)

Tabel 4.5 : Tabel Uji Validitas Variabel Produksi (Y)

Tabel 4.6 : Tabel Hasil Pengujian Reabilitas Variabel Penelitian

Tabel 4.7 : Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tabel 4.8 : Tabel Regresi Linier Sederhana

Tabel 4.9 : Tabel Hasi Uji Hipotesis ( Uji t)

Tabel 4.10: Tabel Rekapitulsi Jawaban Responden Terhadap Instrument Penelitian

Variabel X bahan baku

Tabel 4.11 : Tabel Rekapitulsi Jawaban Responden Terhadap Instrument Penelitian

Variabel Y produksi.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat,

sekarang kita di tuntut untuk dapat mengembangkan usaha supaya usaha

kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses,

pengembangan usaha yang baik di mulai dari diri kita sendiri walaupun

banyak menghadapi kendala-kendala dalam dunia usaha, maka dari itu di

butuhkan staregi dalam pengembangan usaha supaya usaha dapat bertahan

lama dan tidak bangkrut.

Merintis usaha merupakan pekerjaan yang mudah dan dapat

dilakukan oleh siapapun, yang terpenting adalah keyakinan dan nilai yang

kuat untuk usaha mandiri, kemauan yang kuat untuk menjadi wirausaha

saja tidak cukup. Kemampuan keberanian, dan kesempatan merupakan

elemen yang lain yang harus diperkuat untuk menjadi wirausaha. 1

Usaha industri kecil yang ada dipedesaan maupun ditempat-

tempat lain, biasanya mengalami berbagai hambatan dalam menghasilkan

volume produksi, sehingga pendapatan dari industri kecil juga menjadi

1
Zuhrinal M. Nawawi, Kewirausahaan Islam, ( Medan: Febi UIN-SU Press: 2015) h. 49
rendah. Disamping itu industri kecil harus bersaing dengan industri

lainnya yang berskala besar maupun menengah.Hal ini menyebabkan

terjadinya persaingan yang tidak sehat.

Industri pembuatan tahu dan tempe adalah salah satu usaha kelola

pangan yang memiliki prospek pasar yang bagus. Menurut Badan Pusat

Statistik (BPS) jumlah pengusaha tahu yang ada di Indonesia terhitung

mencapai angka 15.000 pengusaha.

Salah satu usaha industri bagian makanan yang berada di Pasaman

timur ialah usaha industri pembuatan tahu dan tempe yang berda di Rao

yaitu sebuah industri makanan pembuatan tahu dan tempe mentah yang

dikenal dengan pengrajin tahu dan tempe yang mengandalkan tahu dan

tempe mentah sebagai produk usahanya. Berdasarkan observasi awal yang

dilakukan peneliti dapat diketahui usaha industri rumahan pengrajin tahu

dan tempe mulai berdiri pada tahun 2018 yang berlokasi di Jl. Tuanku Rao

Tarung- Tarung. Usaha tahu tersebut didirikan oleh pak yusuf, dengan

modal awalnya berkisar 15jt. Modal awal tersebut digunakan untuk

membeli peralatan dalalam pembuatan tahu dan tempe seperti, mesin

pengiling kedelai, drum, ember, wadah tempat pencetakan tahu dan lain –

lain. Modal perminggu yang digunakan oleh bapak tersebut berkisar 3 – 4

jt. Usaha yang dikelola pak yusuf ini memiliki 3 orang karyawan. Dalam

pemasarannya pak yusuf memasarkan tahu dan tempe tersebut langsung

kepasar – pasar yang ada di rao dan juga memiliki pelanggan borongan

yang langsung menjemput ke tempat produksi.


Tahu merupakan makanan yang berasal dari cina, tahu sudah

banyak digunakan dalam masakan lokal dan menjadi favorit.Tahu

merupakan makanan yang berbahan dasar kacang kedelai yang sehat,

bergizi, dan digemari masyarakat.2

Kegitan proses produksi pembuatan tahu memerlukan beberapa

input seperti bahan baku, bahan penolong, peralatan produksi, dan tenaga

kerja. Kebutuhan bahan baku, bahan penolong, peralatan produksi, dan

tenaga kerja mempunyai peran penting dalam menjalankan proses

produksi sehingga mampu menghasilkan produk yang optimal sesuai

dengan volume yang diharapka.

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tahu terkena

dampak dari pertukaran rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Harga

kedelai yang merupakan bahan baku utama produksi tergantung nilai tukar

dollar ke rupiah. Kenaikan harga bahan baku tersebut membuat resah dan

memberatkan perusahaan harus menguranggi pembelian bahan baku untuk

menekankan biaya produksi. Biaya produksi yang meningkat

menyebabkan produksi pada usaha tahu tempe tersebut menurun.

Table 1.1

Table Harga Kedelai 6thn Terakhir

Tahun Harga kedelai (Rp/kg)

2015 7500,00

2016 6900,00

2
Luthfina Ariyani, Perencanaan Produksi Bersih Industry Pengelolaan Tahu, Jurnal
Agrioindustri Vol. 8 No. 2, November 2018, hal. 106
2017 6900,00

2018 7200,00

2019 7600,00

2020 9800,00

Sumber: data primer

Table 1.2

Tebel produksi bahan baku ( kedelai) / kg

Bulan 2018 2019 2020

Januari 1300 1200 1180

Februari 1400 1100 1200

Maret 1300 1250 1300

April 1300 1200 1200

Mei 1200 1300

Juni 1300 1200

Juli 900 1000

Agustus 950 1100

September 1200 1300

Oktober 1200 1350

November 1300 1250

Desember 1200 1100

Sumber: data primer

Ditemukan adanya kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan

baku industri tahu dan tempe yang semula Rp. 4.000/kg sekarang naik

menjadi Rp. 7.700/kg. Sementara harga jual tempe sekarang mencapai Rp.
7.000/kg hingga Rp. 7.500/kg atau Rp. 85.000 hingga Rp. 100.000/tong.

Industri-industri kecil pembuat tempe di rao, pasaman timur rata-rata

membeli kedelai untuk memproduksi tempe sebanyak 50-100 kg per hari

dengan mengeluarkan modal untuk membeli bahan baku sebesar Rp.

385.000- Rp. 500.000 sementara hanya bisa menjual tempe matang

seharga Rp. 7.500/kg sehingga apabila memproduksi 50 kg hanya

memperoleh penghasilan dari penjualan sebesar Rp. 375.000. Industri

kecil pembuat tempe mengalami kerugian sebesar kurang lebih Rp. 10.000

setiap memproduksi 50 kg, selain itu biaya upah pekerja sebesar Rp.

10.000/50kg juga menjadi beban yang harus dibayar pengusaha tempe.

Pengusaha tempe juga mulai resah dengan adanya kenaikan harga bahan

dasar produksi yaitu kenaikan harga kedelai.

Home industri pembuatan tahu tempe mengalami kerugian akibat

adanya kenaikan harga kedelai yang membuat banyak industri tempe

berhenti berproduksi atau gulung tikar. Hasil dari penjualan tempe matang

tidak dapat digunakan untuk menutup biaya produksi dan biaya tenaga

kerja. Untuk dapat menutup biaya produksi dan membayar biaya tenaga

kerja banyak pengusaha tempe yang berusaha menurunkan biaya produksi.

Dengan biaya produksi yang minim tersebut maka banyak pengusaha

tempe yang mengalami penurunan produksi, hal ini mengidikasikan

adanya penurunan produktivitas home industri tahu tempe. Permasalahan

kedelai dalam produksi tahu dan tempe adalah harga kedelai yang relatif
tidak normal. Terkadang stok kedelai yang habis dan belum turun dari

pemasok kedelai.

Penelitian ingin mencoba meneliti secara mendalam tentang home

industri yang ada di rao , pasaman timur. Hal yang akan diteliti adalah

bagaimana home industri tahu tempe tersebut dapat berkembang dengan

mengkaji Analisis Pengaruh HargaBahan Baku.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka dapat dikemukakan

identifikasi masalah penelitian ini adalah: Skala usaha kecil dengan modal

yang termasuk kecil, harga kedelai yang semakin meningkat. Penggunaan

peralatan yang masih sederhana, Untuk dapat menutup biaya produksi dan

membayar biaya tenaga kerja banyak pengusaha tempe yang berusaha

menurunkan biaya produksi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat ditemukan

rumusan masalah yaitu : Bagaimana Pengaruh HargaBahan Baku

Terhadap Hasil Produksi Home Industri Tahu Tempe di Rao, Kabupaten

Pasaman.

D. Batasan Masalah

Penulis perlu membatasi masalah yang akan penulis bahas yaitu

:Bagaimana Pengaruh Harga Bahan Baku Terhadap Hasil Produksi Home

Industri Tahu Tempe di Rao, Kabupaten Pasaman.

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh

Harga Bahan Baku Terhadap Hasil Produksi Home Industri Tahu

Tempe di Rao, Kabupaten Pasaman.

2. Manfaat Penelitian

a) Bagi penulis

Sebagai bahan kajian ilmiah dari teori – teori yang penulis

dapat dengan harapan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak lain yang

ingin mengetahui secara mendalam tentang judul skripsi yang

penulis teliti dan juga salah satu syarat untuk mendapatkan Gelar

Sarjana Ekonomi Islam.

b) Bagi pembaca

Untuk menambah wawasan ilmu pengerahuan bagi pembaca

tentang judul skripsi yang penulis teliti dan dapat

mengaplikasikannya secara empiris pada dunia nyata.

c) Bagi masyarakat

Sebagai gambaran untuk masyarakat luas agar mengetahui

Pengaruh Bahan Baku Terhadap Hasil Produksi Tahu Tempe.

F. Penjelasan Judul

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami judul

diatas, maka penulis perlu menjelaskan pengertian judul diatas sebagai

berikut:
Pengaruh : kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang

dan juga gejala dalam yang dapat memberikan

perubahan terhadap apa yang ada disekelilingnya.

Harga : jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan

untuk mendapatkan keuntungan dari milik atau

menggunakan suatu produk atau jasa.

Bahan Baku :bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk

jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan

manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal,

impor atau pengolahan sendiri.

Hasil Produksi : hasil produksi atau output adalah total barang atau

jasa yang dihasilkan oleh unit usaha atau perusahaan.

Hasil produksi merupakan keluaran (output) yang

diperoleh dari pengelolaan input produksi (sarana

produksi atau biasa disebut masukan) dari suatu

usaha.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan jelas mengenai penelitian ini,

maka penulis menyusun sistematika penulisan sripsi ini, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah,


tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan judul, dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas tentang home industri, produksi,

dan bahan baku,Kajian terdahulu.

BAB III : PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang jenis penelitian, lokasi

penelitian, waktu penelitian, jenis dan sumber data,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik

analisa data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini membahas yang berisikan tentang

sejarah singkat usaha tahu dan temped an membahas

bagaiman analisis pengaruh harga bahan baku terhadap hasil

produksi tahu tempe di pasaman timur.

BAB V : PENUTUP

Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan

saran.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian dan Konsep Harga dalam Islam

Penerapan harga bertujuan untuk mencapai memperoleh

keuntungan, penetapan harga sangatlah berpengaruh pada penetapan posisi

produknya yang berdasarkan kualitas.Menurut Basu swastha harga

merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen atau pembeli

untuk mendapatkan produk yang ditawarkan oleh penjual.Penetapan harga

jual harus disesuaikan dengan daya belikonsumen yang dituju dan dengan

mempertimbangkan faktor biaya, laba, pesaing, dan perubahan keinginan

pasar.

Menurut Fandy Tjiptono menyebutkan bahwa harga merupakan

satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau

pendapatan bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Keller yang dialih

bahasakan oleh Bob Sabran harga adalah salah satu elemen bauran

pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan

biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran

untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi

membutuhkan banyak waktu.Menurut SwasthaHarga adalah jumlah uang

(ditambah beberapa barang kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.


Dari definisi di atas tersebut menjelaskan bahwa harga adalah

unsur penting dalam sebuah peusahaan dimana dengan adanya harga maka

perusahaan akan mendapatkan income bagi keberlangsungan perusahaan.

Selain itu, harga juga merupakan alat yang nantinya dijadikan proses

pertukaran terhadap suatu barang atau jasa oleh konsumen. 3

Ekonomi Islam memiliki konsep bahwa suatu pasar dapat berperan

efektif dalam kehidupan ekonomi bila prinsip persaingan bebas dapat

berlaku secara normal. Pasar tidak membutuhkan suatu intervensi dari

pihak manapun tidak terkecuali negara dengan otoritas penentuan harga

dengan kegiatan monopolistik atau yang lainnya. Persaingan bebas dalam

hal ini adalah bahwa umat Islam menentukan sendiri tentang apa yang

harus dikonsumsi dan diproduksi serta dibebaskan untuk memilih sendiri

apa-apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara memenuhinya. Imam al-

Ghazali berpendapat bahwa persaingan bebas ini sebagai ketentuan alami

atau pola pasar normal.Mekanisme pasar pada intinya adalah mekanisme

harga, turun dan naiknya harga sebagai akibat dari suatu dinamika

permintaan (suply) dan penawaran (demand) dari pihak-pihak terkait.

Suatu permintaan dan penawaran adalah dua kekuatan yang saling tarik-

menarik sehingga membentuk suatu komunitas pasar. Bila suatu

permintaan terjadi secara alami dan normal, maka suatu kegiatan pasar

3
Riyono , Pengaruh Produk, Harga, Promosi Dan Brand Image Terhadap Keputussn
Pembelian Produk, Jurnal STIE Semarang, Vol. 8 No 2 Juni 2016
akan berjalan stabil dan kondusif, tetapi sebaliknya bila pasar berjalan

tidak normal dan penuh rekayasa, maka pasar akan rusak.4

Harga dalam bahasa Inggris dikenal dengan price, sedangkan

dalam bahasa arab berasal dari kata tsaman atau si’ru yakni nilai sesuatu

dan harga yang terjadi atas dasar suka sama suka (an-taradin) pemakaian

kata tsaman lebih umum daripada qimah yang menunjukkan harga riil

yang telah disepakati. Sedangkan si’ru adalah harga yang ditetapkan untuk

barang dagangan.Harga adalah perwujudan nilai suatu barang atau jasa

dalam satuan uang. Harga merupakan nilai yang diberikan pada apa yang

dipertukarkan. Harga bisa juga berarti kekuatan membeli untuk mencapai

kepuasan atau manfaat.Semakin tinggi manfaat yang dirasakan seseorang

dari barang atau jasa tertentu, semakin tinggi nilai tukar dari barang atau

jasa tersebut.Harga dalam ekonomi termasuk salah satu unsur bauran

pemasaran yang menghasilkan pendapatan.Harga dimaksudkan untuk

mengkomunikasikan posisi nilai produk yang dibuat produsen.Besar

kecilnya volume penjualan dan laba yang diperoleh perusahaan tergantung

kepada harga yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap produknya. 5

Harga dalam teori ekonomi islam, tidak berbeda dengan ekonomi

konvensional, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan

penawaran. Keseimbangan ini terjadi apabila antara penjual dan pembeli

bersikap saling merelakan.Kerelaan ini ditentukan oleh penjual dan

4
Syamsul Hilal, 2014, Konsep Harga Dalam Ekonomi Islam (Telaah Pemikiran Ibn
Taimiyah), ASAS, Vol. 6 No 2 Juli 2014, Hlm 18-19
5
Rozalinda , Ekonomi Islam, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014) Hlm 154
pembeli dalam mempertahankan kepentingannya atas barang tersebut.

Menurut Ibnu Taimiyah, harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan

penawaran. Naik turunya harga bisa saja disebabkan oleh kekurangan

produksi atau penurunan impor barang yang dibutuhkan. Bila permintaan

naik dan penawaran turun harga-harga akan naik. Bila persediaan barang

meningkat, permintaan akan barang akan turun. 6

Teori dalam analisis ekonomi mikro tersirat dalam tulisan-tulisan

Ibnu Taimiyah (1263-1328).Ibnu Taimiyah menjelaskan tsamanmitsli

merupakan harga yang terbentuk dari kekuatan permintaan dan

penawaran.Menurutnya, jika penduduk menjual barangnya dengan harga

yang normal (wajhal-maruf) tanpa ada cara-cara yang tidak adil, harga bisa

meningkat karena kekurangan pasokan komoditas dan juga karena

tingginya permintaan. Ibnu Taimiyah berpendapat, seperti yang dikutip

Abdul Azhim Islahi dalam bukunya Economic Concepts of Ibnu

Taimiyah, naik turunya harga tidak selalu terjadi karena ulah spekulan,

tetapi kadang kala karena menurunya produksi atau impor barang-barang

yang dibutuhkan masyarakat. Jika terjadi peningkatan kebutuhan terhadap

suatu barang (permintaan), sedangkan kemampuan produksi menurun

maka harga akan naik. Di sisi lain jika kemampuan produksi atau

kemampuan penyediaan barang meningkat dan permintaan menurun maka

harga akan turun.

6
Rozalinda , Ekonomi Islam, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014) Hlm 160
Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa harga bisa naik karena

penurunan jumlah barang yang tersedia atau peningkatan jumlah

konsumen. Penurunan jumlah barang berarti supply, sedangkan

meningkatnya konsumen akan menyebabkan peningkatan permintaan, ini

berarti naiknya permintaan. Menurut Ibnu Taimiyah, inilah yang dikatakan

mekanisme pasar islami. Pendapatnya merujuk kepada sabda Rasulullah

Saw., “menetapkan harga terlalu tinggi terhadap orang tak sadar adalah

riba”. (ghabanal-mustarsil riba). Sistem ekonomi islam mengandung

prinsip pasar bebas dan pasar persaingan sempurna. Persaingan sehat

disini berarti persaingan yang bebas dari spekulasi, penimbunan,

penyelundupan dan lain-lain.

Dalam konsep islam, cara pengendalian harga ditentukan oleh

penyebabnya. Bila penyebabnya adalah perubahan permintaan dan

penawaran, maka mekanisme yang dilakukan melalui intervensi pasar.Bila

penyebabnya adalah distorsi terhadap permintaan dan penawaran maka

mekanisme pengendalianya adalah melalui penghilangan distorsi. Dalam

rangka melindungi hak pembeli dan penjual, islam membolehkan bahkan

mewajibkan intervensi harga.

B. Home Industri

1. Pengertian

Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman.

Sedang Industri, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang

dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industri (atau biasanya


ditulis/dieja dengan "Home Industri") adalah rumah usaha produk

barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil

karena jenis kegiatan ekonomi ini di pusatkan di rumah. Pengertian

usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang

menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih

paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000.

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 bahwa usaha kecil

adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal

dan usaha kecil tradisional.Usaha kecil informal merupakan usaha yang

belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Pengusaha

kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani penggarap,

pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud usaha

kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi

sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan

dengan seni dan budaya.7

7
UU RI No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah)
2. Jenis – Jenis Home Industrii

Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan

bidang yang ingin ditekuni.Pemilihan bidang usaha ini penting agar

kita mampu seluk-beluk usaha tersebut dan mampu

mengelolanya.Pemilihan bidang ini harus disesuaikan dengan minat

dan bakat seseorang karena minat dan bakat merupakan faktor

penentu dalam menjalankan usaha.

1) Berdasarkan jumlah tenaga kerja;

a) Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah

karyawan tenaga kerja berjumlah antara 1-4orang.

b) Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga

kerja berjumlahantara 5- 19orang.

c) Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang

jumlah karyawan/tenagakerjaberjumlahantara20-99orang.

d) Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan/tenaga

kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

2) Berdasarkan pemilihan lokasi

a) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar

(market oriented industry) adalah industri yang didirikan

sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis

ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen

potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin

menjadi lebih baik.


b) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga

kerja/labor (man power oriented industry) adalah industri

yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk

karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak

pekerja/pegawai untuk lebih efektif dan efisien.

C. Produksi

1. Pengertian Produksi

Teori perilaku produsen (perusahaan) dalam teori produksi

memiliki banyak analogi dengan teori perilaku konsumen. Misalnya bila

konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumsi, produsen

mengalokasikan dananya untuk penggunaan faktor produksi atau yang

akan diproses menjadi output. Karena itu bila keseimbangan konsumen

terjadi pada saat seluruh uangnya habis untuk konsumsi, keseimbangan

produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk

membeli faktor produksi.produksi atau memproduksi menambah

kegunan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan

bertambah bila memberikan manfat baru atau lebih dari bentuk semula.

Lebih spesifik lagi produksi adalah kegiatan perusahan dengan

mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output dengan

biaya yang minimum.

Menurut Primyastanso dan Istikharoh produksi merupakan

kegiatan dalam mengolah bahan baku atau bahan mentah kemudian

menjadi bahan jadi atau setengah jadi yang dapat dimanfaatkan atau
digunakan oleh konsumen dan mempunyai nilai lebih.8Produksi adalah

kegiatan menghasilkan sesuatu, baik berupa barang (seperti pakaian,

sepatu, makanan), maupun jasa (pengobatan, urut, potong rambut,

hiburan, manajemen). Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah

mengolah input, baik berupa barang atau jasa, menjadi output berupa

barang atau jasa yang lebih bernilai atau lebih bermanfaat. 9

Menurut Primyastanso dan Istikharoh produksi merupakan

kegiatan dalam mengolah bahan baku atau bahan mentah kemudian

menjadi bahan jadi atau setengah jadi yang dapat dimanfaatkan atau

digunakan oleh konsumen dan mempunyai nilai lebih. Pengertian

produksi yang lebih luas diawali oleh perkembangan zaman yang

semakin maju mengakibatkan pada kegiatan produksi tidak hanya

berkisar pada menciptakan suatu barang dan jasa saja, tetapi lebih luas

lagi yaitu dengan cara menambahn nilai guna barang dan jasa. Kegiatan

manusia menghasilkan dan atau menambah nilai guna barang dan jasa,

merupakan pengertian produksi yang luas.

Konsep produksi apabila diuraikan lebih jauh maka dapat dibagi

menjadi dua pendekatan produksi yaitu : Menciptakan atau membuat

barang dan jasa baru dan Menambah atau meningkatkan daya guna

barang dan jasa Produksi yaitu suatu usaha yang

8
Pratama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Jakarta :FEUI, 2008)
h.95
9
Imroatul Mufida, Rini Rahayu Kurniati, Pengaruh Faktor Bahan Baku Dan Bahan
Penolong Terhadap Produksi,Vol. 8, No. 1, Januari 2019,hal.52
menciptakan/memperbesar daya guna barang. Produksi harus dilakukan

dalam keadaan apapun, oleh pemerintah maupun swasta.

Istilah manajemen produksi yang telah banyak dipakai secara

meluas, dipandang kurang mencakup seluruh kegiatan system – system

produktif dalam masyarakat ekonomi kita. Istilah produksi nampaknya

berkonotasi sebagai organisasi produk, oleh karena itu istilah yang lebih

umum yaitu operasi disubstitusikan untuk menegaskan dasar umum

dibidang ini.Transisi istilah dari produksi ke operasi terus berlangsung

hingga saat ini. Operasi adalah suatu proses yang menstranformasi

bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi sehingga

mampu dikonsumsi dan menimmbulkan economy value add. 10

Produksi merupakan suatu proses yang panjang dan keterkaitan

yang tinggi antar bagian, mulai dari prediksi penjualan, pencarian bahan

baku, hingga pemesannan bahan baku dan bahan penunjang. Jika salah

satu bahannya tidak tersedia sesuai dengan jadwalnya, maka seluruh

proses produksi akan terganggu.

produksi merupakan kegiatan penggunaan faktor-faktor produksi

untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa,

sehingga barang atau jasa yang dihasilkan tersebut mempunyai nilai

ekonomis dan dapat digunakan oleh konsumen untuk memenuhi

kebutuhan konsumen.11

10
Panji Anoraga, pengantar bisnis (pengelolaan bisnis dalam era globalisasi), (Jakarta :
Pt. Rineka Cipta, 2011), hal. 249
11
Dwi Nila Andriani, Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Dan Bahan Baku Terhadap Hasil
Produksi, Volume 5, Nomor 2, Juli 2017, hal. 153
Jadi produksi dapat disimpulkan yaitu bahwa setiap kepentingan

manusia yang sesuai dengan aturan syariat harus menjadi target dari

suatu kegiatan produksi, dimana produksi adalah proses mencari ,

mengalokasikan dan mengolah sumber daya menjadi output dalam

rangka meningkatkan mashlahah bagi manusia. 12

2. Fungsi Produksi

Produksi adalah sebuah proses yang terlahir di muka bumi ini

semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi

kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan

bumi.Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya

manusia dengan alam.Maka untuk menyatukan antara manusia dan alam

ini, Allah telah menetapkan bahwa manusia berperan sebagai khalifah.

Bumi adalah lapangan dan medan, sedang manusia adalah pengelola

segala apa yang terhampar di muka bumi untuk dimaksimalkan fungsi

dan kegunaanya.13

Adanya berbagai macam kebutuhan manusia memunculkan

berbagai alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang dan

jasa.Namun, barang dan jasa tersebut tidak selalu tersedia, tidak

diperoleh dengan mudah, dan tidak secara cuma-cuma.Untuk

mendapatkan semua itu harus dengan pengorbanan atau melakukan

12
M.Nur Rianto Al-Arif, Euis Amalia , Teori Mikro Ekonomi (Jakarta : Kencana
Prenamedia Group 2010), hal.162
13
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta : Raja Grafindo Persada 2007) h.
102
berbagai kegiatan dan usaha, sehingga manusia dapat memenuhi

berbagai macam kebutuhan.

Menurut Sadono Sukirno fungsi produksi yaitu hubungan diantara

faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya.Dan

suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan

berbagai jenis tenaga kerja yang digunakan. 14 Fungsi produksi adalah

suatu fungsi yang menunjukkan hubungan matematik antara input yang

digunakan untuk menghasilkan suatu input tingkat input tertentu.

Sedangkan menurut Walter dalam bukunya dia menyebutkan

bahwa fungsi produksi sendiri ialah menghasilkan kesimpulan tentang

apa yang diketahui perusahaan mengenai bauran berbagai input untuk

menghasilkan output.

Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi produksi yaitu menghasilkan

suatu input dari perusahaan yang ada hubungannya dengan faktor

produksi dan tingkat yang diciptakannya yang menunjukkan unit total

dari produk sebagai fungsi dari unit masukan dalam menghasilkan

output perusahaan.

3. Teori produksi

Untuk dapat mengetahui kondisi optimal (efisien) proses

produksi, maka perusahaan harus mempelajari fungsi produksi. Fungsi

produksi merupakan hubungan di antara faktor-faktor produksi dan

14
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
2013), h.193
tingkat produksi yang diciptakannya. Secara matematis fungsi produksi

dapat diungkapkan sebagai berikut: Q = f (C, L, R, T) Di mana K adalah

jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi

berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah

kekayaan alam, serta T adalah tingkat teknologi yang digunakan.

Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh kombinasi

berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut.15

Teori produksi adalah prinsip ilmiah dalam melakukan produksi,

yang meliputi: Bagaimana memilih kombinasi penggunaan input untuk

menghasilkan output dengan produktivitas dan efisiensi tinggi.

Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal untuk tingkat

penggunaan input tertentu. Bagaimana memilih teknologi yang tepat

sesuai dengan kondisi perusahaan.

4. Proses Produksi

Proses produksi adalah kegiatan mentransformasi atau merubah

input (memasukkan) menjadi output (keluaran) atau merupakan proses

pengelolaan atau penciptaan barang dan jasa dengan menggunakan

faktor – faktor produksi dan system serta peralatan guna terlaksanaanya

proses produksi tersebut. Tanpa adanya system dan peralatan maka

produksi tidak bias terjadi. System pengelolaan yang sering digunakan

dalam proses produksi terdiri dari :

15
Dwi Nila Andriani, Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Dan Bahan Baku Terhadap Hasil
Produksi, Volume 5, Nomor 2, Juli 2017, hal. 153
1) Jangka Waktu Produksi

a) Produksi Terus menerus ( Continous Production)

Produksi terus – menerus adalah suatu proses produksi yang

dilakukan untuk mengubah bentuk barang, walaupun terjadi

perubahan terhadap model tetapi tidak merubah susunan dan

fungsi alat yang dipakai. Proses produksi ini digunakan oleh

perusahaan yang memproduksi produk missal, dimana

produk yang dihasilkan bersifat standar atau homogen.

b) Produksi Terputus – putus ( Intermitten Production)

Proses produksi terputus – putus adalah suatu proses

produksi dimana operasi sering kali terhenti guna mengubah

alat – alat, pengaturan kembali alat – alat, dan penyesuaian

secara terus menerus dilakukan sesuai dengan tuntutan

produk yang dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan oleh

perusahaan yang memproduksi produk yang bersifat

pesanan.

2) Sifat Proses Produksi

a) Proses Ekstraktif

Proses ekstraktif adalah suatu proses pengambilan langsung

dari alam, seperti kayu, perikanan, pertambangan.

b) Proses Analitis
Proses analitis adalah suatu proses memisahkan bahan –

bahan, seperti penyulingan minyak mentah menjadi minyak

bensin.

c) Proses Pengubahan

Proses pengubahan adalah suatu proses perubahan bentuk.

d) Proses Sintetis

Proses sintetis adalah suatu proses pencampuran dengan

unsur – unsur lain, seperti pengelolaan bahan kimia.

3) Sifat Produksi

a) Produksi Standar

Produksi standar adalah suatu proses produksi yang

didasarkan kepada sifat produk standar yang dihasilkan

untuk digunakan sebagai persediaan barang disamping

dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Biasanya produk

yang dihasilkan bersifat homogeny dan diproduksi dalam

jumlah besar.

b) Produksi Pesanan

Produksi pesanan adalah suatu proses produksi dilakukan

berdasarkan sifat produk secara pesanan atau sesuai dengan

spesifikasi si pemesanan. 16

D. Bahan Baku

16
Bastian Bustami Dkk, Mari Membangun Usaha Mandiri Pedoman Praktis Bagi Ukm,
(Yogyakarta : Ghara Ilmu 2007) Hal. 59 - 60
1. Pengertian

Bahan baku disebut juga bahan dasar yang dipergunakan untuk

memproduksi suatu barang. Bahan baku merupakan bagian yang

integral dari produk yang di hasilkan oleh suatu perusahaan.

Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi

akan memerluka persediaan bahan baku. Semakin besar jumlah bahan

baku yang dimiliki, maka semakin besar pula kemungkinan jumlah

produk yang di hasilkan, sehingga kemungkinan pendapatan yang

diterima semakin besar dari hasil penjualan produksi. Menurut nafarin

bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan

komponen utama dari suatu produk. Sedangkan menurut Mulyadi bahan

baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk

jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat

diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan sendiri. Bahan

baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk

jadi.

Di dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya

mengeluarkan biaya sejumlah harga beli saja, tetapi juga mengeluarkan

biaya-biaya pembelian, pergudangan, dan biaya perolehan lainnya.

Semua produk pabrikan (manufacturing products) terbuat dari bahan

baku langsung dasar. Menurut (Nafarin, 2014), bahan langsung (direct

material) adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari


barang jadi dan yang dapat dimasukan langsung dalam kalkulasi biaya

produk. Bahan baku langsung ini menjadi bagian fisik produk, dan

terdapat hubungan langsung antara masukan bahan baku dan keluaran

dalam bentuk produk jadi.17

2. Biaya Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan

komponen utama dari suatu produk. Sedangkan menurut Mulyadi,

bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh

produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur

dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan sendiri.

Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh

produk jadi. Di dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya

mengeluarkan biaya sejumlah harga beli saja, tetapi juga mengeluarkan

biaya-biaya pembelian, pergudangan, dan biaya perolehan lainnya.

Semua produk pabrikan (manufacturing products) terbuat dari bahan

baku langsung dasar. Menurut Nafarin bahan langsung (direct material)

adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi

dan yang dapat dimasukan langsung dalam kalkulasi biaya produk.

Bahan baku langsung ini menjadi bagian fisik produk, dan terdapat

hubungan langsung antara masukan bahan baku dan keluaran dalam

bentuk produk jadi. Menuru Pinasih biaya bahan baku langsung adalah

17
Baru Harahap, Argo Putra Prima, Pengaruh Biaya Bahan Baku Dan Biaya Tenaga
Kerja Langsung Terhadap Hasil Produksi Pada Industri, Volume 2, Nomor 4, Desember 2019
Hal. 703-704
biaya dari komponenkomponen fisik produk. Biaya bahan baku dapat

dibebankan secara langsung kepada produk karena observasi fisik dapat

dilakukan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap

produk. Bahan baku yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung

dengan suatu unit produk jadi disebut bahan baku penolong (indirect

material). Bahan baku penolong dimasukkan kedalam biaya overhead

pabrik. Biaya bahan baku (direct material cost) adalah biaya semua

bahan yang secara fisik dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk

jadi dan biasanya merupakan bagian terbesar dari material pembentuk

harga pokok produksi.18

E. Kedelai

Kedelai (Glycine max (L) Merill) merupakan tanaman semusim,

berupa semak rendah, tumbuh tegak, berdaun lembut dengan beragam

morfologi.Pertumbuhan kedelai bisa optimal karena morfologitanaman

kedelai, didukung oleh komponen utamanya yaitu akar, batang, daun,

bunga, polong, danbiji.Akar-akar pada tanaman kedelai dapat mengikat

nitrogen dari udara dengan bantuan bakteri Rhizobium sp, sehingga unsur

nitrogen bagi tanaman tersedia dalam tanah bisa meningkatkan kesuburan

tanah.

Biji kedelai mempunyai nilai gizi yang baik karena kedelai kaya

akan sumber protein nabati yang tinggi, sumber lemak, vitamin, dan

18
Baru Harahap, Argo Putra Prima, Pengaruh Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung
Dan Factory Overhead Cost Terhadap Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan, Vol.4 No.
1 Tahun 2019, hal. 13 - 14
mineral. Rata-rata kandungan protein dari kedelai adalah 35 persen, bahkan

dalam varietas unggul kandungan proteinnya mencapai 40 – 44

persen.Kandungan lemak pada kedelai sekitar 18 – 20 persen yang terdiri

dari asam-asam lemak tak jenuh yang bebas kolestrol. secara umum kedelai

merupakan sumber vitamin B, karena kandungan vitamin B1, B2, niasin,

piridoksin dan golongan vitamin B lainnya banyak terdapat di dalamnya.

Konsumsi kedelai dapat memperbaiki gizi masyarakat melalui konsumsi

bentuk segar maupun melalui bentuk olahan seperti tahu, tempe, tauco,

kecap, susu dan lain sebagainya.

Bagi masyarakat Indonesia sangat umum untuk mengonsumsi

makanan olahan dari kedelai, seperti tempe dan tahu sebagai salah satu

sumber protein nabati. Hal ini disebabkan karena kedelai memiliki

kandungan protein yang tinggi dan gizi yang lengkap. Kedelai dapat

digunakan untuk berbagai macam keperluan, antara lain makanan manusia,

makanan ternak, dan untuk bahan industry.

Tempe adalah makanan hasil fermentasi dari kedelai yang dibantu

oleh kerja jamur Rhizopus oligosporus, tempe berasal dari Indonesia dan

sekarang tempe sudah terkenal mendunia. Jumlah rata-rata konsumsi

perkapita seminggu pada masyarakat Indonesia dari tahun 2016 mengalami

peningkatan pada tahun 2017 yaitu 0,141 kg meningkat menjadi 0,147 kg .

Tempe merupakan sumber protein nabati yang harganya murah, mudah

dibuat dan hampir mudah didapat di Nusantara ini. Proses peragian


membuat bau langu pada kedelai hilang sehingga cita rasa tempe akan lebih

enak dan aromanya lebih sedap.

Menurut Purwaningsih, carapembuatan tempe sangat mudah dan

sederhana tidak perlu keahlian khusus dan teknologi yang tinggi untuk

melakukan pembuatan tempe. Tempe yang baik adalah tempe yang

bentuknya keras dan kering, serta didalamnya tidak mengandung kotoran

dan campuran bahan lain. Kedelai yang akan dibuat tempe sebaiknya dipilah

biji kedelai yang berwarna kuning, tua serta mengkilat. Daya tahan tempe

paling lama dua hari, karena lebih dari dua hari jamur tempe akan mati,

selanjutnya akan tumbuh jamur atau bakteri-bakteri lain yang dapat

merombak protein yang menyebabkan tempe menjadi busuk.

Tempe banyak mengandung asam amino esensial, asam lemak

esensial, vitamin B dan serat. Nilai gizi tempe secara kuantitatif sedikit lebih

rendah dari pada nilai gizi kedelai, namun nilai gizi tempe secara kualitatif

lebih tinggi karena tempe mempunyai nilai cerna yang lebih baik.

Tahu adalah makanan yang terbuat dari kedelai yang diambil sarinya

yang dicetak berbentuk kotak dan teksturnya padat.Masyarakat Indonesia

menggemari makanan tahu, karena tahu salah satu jenis lauk pauk yang

mudah didapat, murah, dan bergizi tinggi. Jumlah rata-rata konsumsi per

kapita seminggu pada masyarakat Indonesia dari tahun 2016 mengalami

peningkatan pada tahun 2017 yaitu 0,151 kg meningkat menjadi 0,157 kg

(Badan Pusat Statistik, 2018). Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat


protein, yaitu akan mengumpul bila bereaksi dengan asam. Pengumpulan

protein oleh asam cuka akan berlangsung secara cepat dan bersamaan

diseluruh bagian cairan sari kedelai, sehingga sebagian besar air yang

semula tercampur dalam sari kedelai akan terkumpul di dalamnya.

Gumpalan protein yang dihasilkan akan dicetak menjadi tahu.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

tahu antara lain, kebersihan lingkungan kerja, menjaga kualitas tahu, serta

memilih peralatan yang cocok dan tepat. Kualitas dan kuantitas tahu sangat

dipengaruhi oleh varietas yang digunakan, proses pemeraman, tipe bahan

koagulasi, serta tekanan dan suhu koagulasi. Selain itu dari proses produksi

tahu ini terdapat hasil sampingan berupa limbah yang dapat menjadi produk

turunan dari tahu. Hasil sampingan dari tahu ini salah satunya adalah kulit

kedelai dan ampas tahu untuk campuran makan ternak, selain itu ampas tahu

juga bisa dibuat untuk bahan dasar pembuatan tempe gembus.

Berbeda dengan tempe, tahu proses produksinya tidak memerlukan

waktu hingga berhari-hari, proses produksi tahu hanya membutuhkan waktu

satu hari untuk menjadi produk tahu. Proses pembuatan tahu terdiri atas tiga

tahap, yaitu tahap persiapan, tahap proses produksi, dan tahap finishing.

F. Kajian Terdahulu

Penelitian dilakukan oleh Iin Purwanti, FPIPS IKIP PGRI Madiun,

dengan judul “ pengaruh biaya produksi terhadap hasil produksi pada home

indusri sambal pecel dikota madiun”. Penelitian ini bertujuan untuk


menentukan baiya produksi sambel pecel, untuk menentukan produksi

sambel pecel dimadiun, dan ntuk mengetahui apakah ada efek pada biaya

produksi di industry asal sambel pecel madiun. Sampel dalam penelitian ini

menggunakan sampel yang diserap semua industri sambel pecel di kota

adiun, yang berjumlah 34 industri pecel. Pengumpulan data menggunakan

wawancara dan dokumentasi.Dalam menganalisa data menggunakan

analisis regresi linear untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam studi

ini. Hasilnya memperlihatkan bahwa biaya produksi berpengaruh dan juga

hubungan yang positif untuk dihasilkan di industri sambel pecel di kota

Madiun. Hal ini berasal dari nilai rhit rtab 0.339 0.982 sedangkan

pandangan tangan lainnya nilai 0.00 dan Sigpro 0.05.Ini berarti bahwa rhit

≥ rtab (0.982 ≥ 0,339) atau Sighit Sigpro (0.00 ≤ 0), yang menunjukkan

penolakan terhadap H0 berarti bahwa biaya produksi memiliki hubungan

dengan produksi industri di industri sambel pecel di Madiun city.Nilai tukar

rupiah terhadap dolar as di pasar spot terus menguat hingga mendekati

angka rp9.200 per dolar as. Ini berarti bahwa Fhit ≥ Ftab (4,149 ≥ 877.064)

melihatnya≤ Sigpro (0,00 ≤ 0,05). Artinya penolakan atas H0 yang

menunjukkan bahwa ada dampak biaya produksi pada produksi industri di

industri rumah dari sambel pecel di Madiun city.Juga mendapatkan

koefisien r.

Penelitian yang dilakukan oleh muhammad sukriadi, Uin Alauddin

Makasar, dengan judul “pengaruh biaya produksi, biaya promosi, dan

biayadistribusi terhadap laba perusahaan dengan volume penjualan sebagai


variabel moderasi”.tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui

pengaruh biaya produksi, biaya promosi, dan biaya distribusi terhadap laba

perusahaan. (2) untuk mengetahui volume penjualan memoderasi pengaruh

biaya produksi, biaya promosi, dan biaya distribusi terhadap laba

perusahaan. Laba merupakan salah satu tolok ukur dari keberhasilan

perusahaan.Peningkatan laba tidak terlepas dari indikator-indikator yang

mendukungnya diantaranya pengeluaran biaya produksi, biaya promosi,

biaya distribusi dan volume penjualan yang diharapkan dapat memberikan

sumbangan terhadap pembentukan laba perusahaan.Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan studi

kasus dan lapangan.Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

CV.Citra Sari Makassar.Adapun sampel dalam penelitian ini adalah laporan

bulanan yang berupa biaya produksi, biaya promosi, biaya distribusi,

volume penjualan dan laba perusahaan tahun 2012-2014 yaitu berjumlah 36

sampel.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis regresi berganda dan analisis regresi moderasi dengan

pendekatan interaksi.

Penelitian dilakukan oleh Nawang Putri, Universitas Negri Makasar,

dengan judul “pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

terhadap hasil produksi di sentra industri tenun atbm desa pakumbulan

kecamatan buaran kabupaten pekalongan”.Tujuan penelitian ini adalah

Mengetahui pengaruh antara biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung terhadap hasil produksi tenun di sentra industri tenun ATBM Desa
Pakumbulan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini

melibatkan populasi sebanyak 69 pengrajin tenun ATBM

Pakumbulan.Metode pengumpulan data yaitu angket. Metode analisis data

yang digunakan adalah deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan

analisis regresi dengan program SPSS 16.00 for windows.Hasil penelitian

menunjukkan koefisien determinasi ( yang diperoleh adalah sebesar 79,8%

dan sisanya untuk sisanya sebesar 21,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

yang diluar model penelitian ini. Sedangkan dari hasil pengujian secara

simultan diperoleh f hitung sebesar 130.0 yang memperoleh signifikansi

0,000. Dari uji parsial masing-masing variabel bebas adalah biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja langsung. Ada pengaruh biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung terhadap hasil produksi tenun di sentra industri

tenun ATBM Desa Pakumbulan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan,

ada pengaruh biaya bahan baku terhadap hasil produksi tenun di sentra

industri tenun ATBM Desa Pakumbulan Kecamatan Buaran Kabupaten

Pekalongan, ada pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap hasil

produksi tenun di sentra industri tenun ATBM Desa Pakumbulan

Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan.


BAB III

MOTODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat

deskriptif kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang

menggunakan angka dari pengelola harga bahan baku terhadap hasil

produksi. Pada prinsipnya penelitian lapangan bertujuan untuk

memecahkan masalah-masalah praktis dalam masyarakat, sebagaimana

penelitian yang penulis lakukan yang bertujuan untuk mencari dan melihat
sejauhmana pengaruh harga bahan baku terhadap hasil produksi home

industri tahu tempe di Rao kab. Pasaman

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rao Kabupaten Pasaman pada bulan

April – juni 2020.

C. Jenis dan Sumber Data

Karena keterbatasan waktu dan biaya maka penulis menggunakan data:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan

dan wawancara langsung dengan responden terpilih melalui pengajuan

daftar isian (terstuktur) dan wawancara tak terstuktur. 19Data primer

dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara langsung dengan

pemilik home industry tahu tempe dan karyawan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dari studi

kepustakaan terhadap buku-buku, jurnal-jurnal, skripsi dan sumber data

pustaka lainnya yang menunjang penelitian ini.Data ini digunakan untuk

oleh penulis untuk lebih menyempurnakan dan melengkapi data primer

yang berkaitan dengan penelitian. 20

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

19
Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2001), hal.112
20
Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi,… hal.112
Dalam penelitian kuantitatif, istilah populasi dinamakan juga

dengan sosial situation atau situasi social yang terdiri dari tiga elemen

yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis situasi social ini dinyatakan sebagai objek

penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Peneliti

dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang

(actors) yang ada pada tempat (place) tertentu.21 Adapun populasi dari

penelitian ini adalah pemilik, karyawan, dan pelanggan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti secara rinci. 22

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non

Probality Sampling yaitu quota sampling, dimana mengambil jumlah

sampel yang ditentukan oleh peneliti. Karena digunakan pada penelitian

yang memiliki jumlah sampel yang terbatas.23 Pada penelitian ini

sampel yang digunakan sebanyak 20 orang pelanggan tahu dan tempe.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang akurat untuk mengungkapkan

permasalahan di atas maka peneliti menggunakan instrument di antaranya:

1. Wawancara

21
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D, (Bandung: alfabeta, 2011),
cet. Ke-12, hal.215
22
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif dan R & D,… hal.215
23
Muhammad Teguh, Metode penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
PT Raja grafindo Persada), hal.125
Wawancara yaitu suatu bentuk komunikasi verbal, semacam

percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. 24 Dalam

penelitian ini wawancara dilakukan dengan tanya jawab antara pemilik

usaha untuk mengetahui beberapa hal yang dibutuhkan untuk penelitian

ini yang bersifat data pelengkap.

2. Kuesioner

Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan meminta keterangan

kepada responden dengan mengajukan daftar pertanyaan atau

pernyataan yang terkait dengan masalah yang diteliti. 25 Pernyataan

tersebut akan penulis ajukan kepada responden berkaitan dengan

pendapat konsumen tentang hasil produksi tahu tempe.

F. Teknik Analisis Data

1. Instrumen Penelitian

Penelitian menggunakan instrument yang tepat terhadap responden

akan menunjang agar data yang diperoleh adalah data yang diinginkan

dari responden. Kuesioner atau angket adalah salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk mendapatkan data tersebut. Penyusunan instrument

penelitian dituangkan dalam bentuk pertanyaan.Metode skala linkert

bergradasi digunakan dalam pertanyaan yang diberikan responden.

Adapun yang menjadi instrument penelitian dari penulis nantinya

24
Moh. Pabunda Tika, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 62
25
Wili andri Merdian, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasaan Pelanggan, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,
2007), hal.29
seperti: tangible (bukti fisik), reabilty (kehandalan), responsiveness

(ketanggapan), assurance (jaminan) dan kepuasaan.

Adapun instrument penelitian ini didasarkan kepada:

a. Uji Validitas

Uji validitas instrument dilakukan untuk mengukur tingkat

kevalidan suatu instrument. Tinggi atau rendahnya validitas akan

menunjukan penyimpangan data yang di kumpulkan. Jika validitas

tinggi, maka data yang ada akan menunjukan tidak adanya

penyimpangan. Uji validitas dalam penelitian ini diolah dengan

menggunakan SPSS versi 16. Pengambilan koefisien korelasi

minimum untuk dapat memenuhi syarat adalah sebesar 0,30.

Sehingga dapat disimpulkan apabila korelasi antar item dengan skor

total kurang dari 0,30 maka dalam instrument tidak dikatakan tidak

valid. Sebaliknya semakin tinggi korelasi itu mendekati angka (1,00)

maka semakin kuat pula korelasinya.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat

kehandalan instrument. Instrument yang relialible menunjukan

bahwa instrument tersebut akan mampu mengungkapkan data yang

dipercaya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini diolah dengan

menggunakan program SPSS, dengan mengunakan alat ukur

ordinal. Uji reliabilitas ini hanya dilakukan pada data yang

dinyatakan valid. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik


cronbach alpa >0,60, dimana pada pengujian inimenggunakan

bantuan computer program SPSS.26

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari responden

dapat diberi skor sebagai berikut:

a. Sangan setuju, diberi skor =5

b. Setuju, diberi skor =4

c. Cukup setuju, diberi skor =3

d. Tidak setuju, diberi skor =2

e. Sangat tidak setuju, diberi skor =1

2. Analisis Deskriptif

Yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau

generalisasi.27

3. Analisis Indukatif

a. Uji normalitas

Uji normalitas sebaran data terutamadimaksudkan untuk

mengetahui apakah sebaran data penelitian yang diperoleh

berdistribusi secara normal atau tidak.Uji normalitas data dapat

dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan

Saphiro-Wilk.Untuk uji sebaran data dengan menggunakan teknik

26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), hal.142
27
Basilius Redan Werang, Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial,
(Yogyakarta: Calpulis, 2015), hal.142
Kolmogorov-Smirnov dan Saphiro-Wilk ditetapkan apabila p> 0.05,

maka data yang dinyatakan normal.Sebaliknya, apabila p> 0.05

maka data dinyatakan berdistribusi secara tidak normal. 28

b. Uji autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara sesama dari urutan

waktu ke waktu.29Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu

pada periode t-1 (sebelumnya).

Adapun klasifikasi interval autokorelasinya ialah < 1,10 ada

autokorelasi, 1,10 – 1,54 tidak ada kesimpulan, 1,55 – 2,46 tidak ada

autokorelasi, 2,46 – 2,90 tidak ada kesimpulan, dan > 2,91 ada

autokorelasi.30

4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas

terhadap suatu variabel terikat.31Yangmana analisis ini menggunakan

rumus di bawah ini:32

Y = a + bX

Dimana:

28
Basilius Redan Werang, Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial,…
hal.141
29
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,(Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2013), hal.143
30
M.Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,
2008), hal.290
31
Fitri Yusri, Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar Terhadap Inflansi si
Provinsi Aceh, (Aceh Barat: Universitas Teuku Umar Meulaboh, 2016), skripsi
32
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,… hal.114
Y = kepuasaan pengunjung

X = kualitas pelayanan

a = nilai intercept (constant)

b = koefisien arah regresi

5. Analisis Koefisisen Determinasi

Koefisien determinasi menunjukan besarnya kontribusi variabel

independen terhadap variabel dependen, semakin besar nilai koefisien

determinasi, maka semakion baik kemampuan variabel independen

menerangkan variabel dependen.Jika determinasi semakin besar

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel

independen adalah besar terhadap variabel dependen.Hal imi berarti,

model yang digunakan semakin kuat menerangkan pengaruh variabel

independen yang diteliti terhadap variabel dependen.

Sebaliknya jika determinasi koefisien semakin kecil (mendekati

nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen semakin kecil.Hal ini berarti model yang

digunakan tidak kuat menerangkan pengaruh variabel indenpenden

terhadap variabel dependen.33

6. Uji Hipotesis

a. Uji t

33
Jonathan Sarwono, Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif
(Menggunakan Prosedur SPSS), (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), hal.205-206
Untuk melihat pengaruh variabel X terhadap variabel Y secara

persial digunakan “uji t” dengan kriteria sebagai berikut: 34

1) Apabila thitung< ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga

dapat diketahui tidak ada hubungan atau pengaruh yang

signifikan antara variabel pelayanan terhadap kepuasaan

pelanggan.

2) Apabila thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

dapat diketahui ada hubungan atau pengaruh yang signifikan

antara variabel pelayanan terhadap kepuasaan.

Kriteria pengambilan keputusan:

a) Ho ditolak apabila thitung< ttable pada

b) H1 diterima apabila thitung> ttable pada

34
Ridwan dan Sunarto, Pengantar Statistik Penelitian pendidikan sosial Ekonomi
komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal.110
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Sejarah Singkat Home Industri Tahu tempe Di Rao Kab. Pasaman

Home industri adalah salah satu unit usaha/perusahaan dalam skala

kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Biasanya industri ini

menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat produksi, adminitrasi

dan pemasaran sekaligus secara bersamaan. Bila dilihat dari modal

usaha dan jumlah tenaga yang diserap tentu lebih sedikit dari pada

perusahaan - perusahaan besar pada umumnya.


Para pengusaha yang memiliki home industry kebanyakan dari

mereka adalah ibu rumah tangga sebagai pemimpin industrinya dan

keluarga yang lainnya sebagai pembantu dalam proses perindustrian

tersebut. Pada umumnya, pelaku kegiatan ekonomi yang berbasis di

rumah ini adalah keluarga itu sendiri ataupun salah satu dari anggora

keluarga yang berdomisili di tempat tinggalnya itu dengan mengajak

beberapa orang disekitarnya sebagai karyawannya. Meskipun dalam

skala yang tidak terlalu besar. Home industri juga sering disebut sebagai

perusahan kecil, karena jenis kegiatan ekonomi dipusatkan di Rumah.

Namun terkadang home industry tersebut dapat menjadi industri yang

besar jika home industry tersebut berjalan dengan lancar dan laba dari

yang diperoleh melebihi modal awal yang digunakan dalam berusaha.

Usaha kecil tersebut harus berdiri sendiri, bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha

menengah atau usaha besar. Istilah industri biasanya menimbulkan

gambaran dalam pikiran akan adanya pabrik-pabrik, perusahaan-

perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi dengan

menggunakan alat-alat seperti mesin dan lain-lain.

Home industry ini sangat erat kaitanya dengan adanya sebuah

teknologi yang membantu memperlancar jalannya produksi, ekonomi

yang merupakan akar dari terciptanya sebuah industri di dalamnya,

perubahan yang mana setiap adanya sebuah industri baik itu besar
maupun kecil tidak dapat dipungkiri akan terjadi yang namanya

perubahan sosial yang berdampak pada individu baik itu yang ikut terjun

dalam dunia perindsutrian maupun individu yang berada disekitar

kawasan indistrusi. Karena terdapat komponen-komponen seperti

orang-orang yang terlibat di dalamnya atau kegiatan industri tersebut

sangat mempengaruhi akan keberlangsungan hidup masyarakat.

Salah satu usaha industri bagian makanan yang berada di Pasaman

timur ialah usaha industri pembuatan tahu dan tempe yang berda di Rao

yaitu sebuah industri makanan pembuatan tahu dan tempe mentah yang

dikenal dengan pengrajin tahu dan tempe yang mengandalkan tahu dan

tempe mentah sebagai produk usahanya. Usaha industri rumahan

pengrajin tahu dan tempe mulai berdiri pada tahun 2000an yang

berlokasi di Jl. Tuanku Rao Tarung- Tarung. Usaha tahu tersebut

didirikan oleh pak yusuf, dengan modal awalnya berkisar 15jt. Modal

awal tersebut digunakan untuk membeli peralatan dalalam pembuatan

tahu dan tempe seperti, mesin pengiling kedelai, drum, ember, wadah

tempat pencetakan tahu dan lain – lain. Modal perminggu yang

digunakan oleh bapak tersebut berkisar 3 – 4 jt. Usaha yang dikelola pak

yusuf ini memiliki 3 orang karyawan yang karyawannya tersebut adalah

anggota keluarga pak yusuf sendiri. Dalam pemasarannya pak yusuf

memasarkan tahu dan tempe tersebut langsung kepasar – pasar yang ada

di rao dan juga memiliki pelanggan borongan yang langsung menjemput

ke tempat produksi.
Proses dalam pembuatan tahu alat-alat yang digunakan yaitu :

timbangan, alat menjemur, bak perendam, pengiling kedelai, bak

penampung, alat perebus, bak penggumpalan protein, bak penyimpanan

cairan bekas, kain saring, cetakan tahu, alat pres (mengeluarkan air dari

bubur tahu), alat pemanas (kompor), alat penghalus, dan wajan untuk

mengaduk, serta mesin pengupas kedelai.

Cara membuat tahu: memilih kedelai yang bagus; mencuci dan

merendam kedelai sekitar 6 jam hal ini bertujuan supaya kedelai

mengembang dan lebih mudah digiling, saat penggilingan tambahkan

sedikit air untuk menghasilkan tekstur yang halus. Kemudian

menggiling kedelai hingga halus dan berair. Kedelai yang sudah halus

dimasak dalam tungku besar sampai mendidih, saat proses pemasakkan

perlu ditambahkan air dan diaduk agar tidak menjadi buih. Adonan tahu

yang sudah matang lalu disaring menggunakan kain saringan tahu dan

dip eras, cara tersebut akan menghasilkan ampas tahu. Tahu yang sudah

disaring ini bentuknya akan seperti sari kedelai dan ditambah larutan air

pengendap sedikit demi sedikit sambil diaduk secara berlahan. Setelah

proses pengumpulan, air asam dibuang dan tahu siap dicetak. Proses

pencetakan ini menggunakan kain saring tahu dan dipress agar tahu

menjadi padat.

Sedangkan proses dalam pembuatan tempe alat-alat yang di

butuhkan yaitu : wadah (baskom), saringan, dandang, kipas angin,

sendok kayu, tampah, kompor, dan beberapa alat tambahan lainnya.


Cara membuat tempe: memilih kedelai yang bagus, mencuci lalu

merendam kedelai dengan air biasa sekitar 12 – 18 jam. Mengupas kulit

kedelai yang sudah lunak menggunakan mesin, kemudian cuci agar kulit

ari kedelai terpisah dari kacang. Merebus biji kedelai hingga empuk,

mendinginkan biji kedelai yang telah direbus dengan kipas angin,

mencampur dengan ragi tempe Rhizopussp (1-2 gr ragi untuk 2 kg

kedelai), memasukkan adonan kedelai ke dalam plastik cetakan (diberi

lubang kecil untuk sirkulasi jamur), menyimpannya selama 1-2 hari

hingga jamur telah tumbuh di semua bijih kedelai, tempe siap

dipasarkan.35

2. Sejarah Rao

Dalam konsep budaya minangkabau, Rao merupakan wilayah rantau

minang di utara. Daerah ini menjadi bagian kerajaan Pagaruyuang sejak

abat ke -16 yakni dengan ditempatkanya salah seorang raja yang

bergelar Yang Dipertuah Padang Nunang, pada masa kepemimpinan

kaum paderi. Rao merupakan salah satu pusat pengajaran islam di

Sumatra Tengah, khususnya untuk ilmu logika (mantiq) dan ma’ani.

Sejak kekalahan kaum paderi pada tahun 1838, Rao menjadi bagian

colonial Hindia – Belanda dan dimasukkan kedalam residenan padang

Schebenedenlanden yang berpusat di Padang. Namun pada tahun 1891

pemerintah Hindia Belanda menggabungkan Rao kedalam wilayah

reside Schebovenlanden yang berpusat di Bukittinggi.

35
Muhammad Yusuf, wawancara langsung, 30 juli 2020
Pada tahun 1840 Rao merupakan salah satu wilayah penghasil kopi

dipantai barat Sumatra. Untuk itu maka pemerintah kolonial segera

membangun sekolah dan jalur komunikasi jalan darat dari Air Bangis ke

Rao pada tahun 1850, semenjak kemerdekaan Indonesia Rao menjadi

bagian dari Kabupaten Pasaman yang berpusat di Lubuk Sikaping.

Orang Rao merupakan kelompok masyarakat minangkabau yang

menganut system matrilineal, hidup bersuku – suku dan berpenghulu.

Dalam percakapan sehari – hari masyarakat ini menggunakan bahasa

minangkabau dialek Rao, yang mirip dengan logat Rokan Hulu,

Limapuluh Kota, Negeri Sembilan, Batu Sangkar dan Kampar.

Rao menjadi daya tarik masyarakat Luhak Nan Tigo sejak

ditemukanya tambang emas didaerah ini. Sejak itu maka berbondong –

bondong orang dari Agam dan Lima Puluh Kota untuk bermukin disini.

Pada pertengaham abat ke -18, banyak masyarakat Rao yang bermigrasi

ke Tapanuli Selatan untuk menjadi guru dan pedagang. Mereka juga

menyusuri sungai Rokan dan Kampar, untuk pergi merantau ke Riau

dan terus ke Malaysia. Di Malaysia sebagian mereka bermukim di

negeri Sembilan, Pahang, dan Perak. Gopeng adalah selah satu kota

kecil di Perak, merupakan tempat yang banyak dihuni para perantau asal

Rao. Dimalaysia orang Rao dikenal sebgai orang rawa ( Rao dalam

bahasa minangkabau berarti Rawa).

Selain kepindaham masyarakat kenegri luar, wilayah ini juga banyak

dihuni oleh etnis dari Tapanuli. Pada masa perang paderi para pedagang
minang banyak yang membawa etnis batak kewilayah Rao, selain yntuk

memperkuat barisan paderi kepindahan mereka juga untuk mengisi

tenaga kerja diwilayah ini. Pada masa colonial Hindia Belanda, banyak

masyarakat Mandailing yang bermigrasi ke Rao tujuan mereka untuk

mempelajari agama ilsam dan menghindari zending nasraniyang sedang

marak di Tapanuli Utara. Pada tahun 1952, gelombang perpindahan

orang – orang Tapanuli ke Rao kembali terjadi, kali ini perpindahan

mereka karena alasan politis. Dimana pemerintah Sumatra Barat

menolak ditempatkanya para transmigrasi asal Jawa dan lebih memilih

mendatangkan masyarakat minang dari kabupaten lain, serta orang

mandailing dari Tapanuli Selatan. 36

3. Letak Geografis Dan Kependudukan

Secara geografis dilintasi khatulistiwa danberada pada 0055'

Lintang Utara sampai dengan 006' Lintang Selatan dan 99045' Bujur

Timur sampai dengan 100021' Bujur Timur. Ketinggian antara 50 meter

ampai dengan 2.240 meter di atas permukaan laut. Pada beberapa

kecamatan terdapat beberapa gunung, seperti Gunung Ambun di Bonjol,

Gunung Sigapuak dan Kulabu di Dua Koto, Malengang di Rao, dan

Gunung Tambin yang merupakan gunung tertinggi di wilayah ni terletak

di Kecamatan Lubuk Sikaping.Pasaman terletak di bagian utara dari

provinsi sumatera barat yang berbatasan dengan sumatera utara di

bagian utara dan bagian selatan berbatasan dengan kabupaten agam,di

36
Data wali nagari tarung – tarung kecamatan rao kabupaten pasaman 2020
barat berbatasan dengan kabupaten pasaman barat dan di timur

berbatasan dengan provinsi riau dan kabupaten lima puluh kota.

Kabupaten Pasaman merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota

yang ada di Propinsi Sumatera Barat, dengan luas wilayah 3.947,63

Km2 yang terdiri dari 12 kecamatan dan 32 Nagari.12 kecamatan

kabupaten Pasaman :

1. Kecamatan Duo Koto

2. Kecamatan Tigo Nagari

3. Kecamatan Bonjol

4. Kecamatan Lubuk Sikaping

5. Kecamatan Mapat Tunggul

6. Kecamatan Mapat Tunggul Selatan

7. Kecamatan Panti

8. Kecamatan Rao

9. Kecamatan Rao Selatan

10. Kecamatan Rao Utara

11. Kecamatan Simpang Alahan Mati

12. Kecamatan Padang Gelugur


Rao adalah sebuah kecamatan dikabupaten pasaman, Sumatra

Barat, Indonesia. Kecamatan ini terdiri dari 2 negari dan 18 jorong.

Sebelumnya kecamatan ini bernama Rao Mapat Tunggul dan kemudian

dipecah menjadi dua kecamatan yaitu kecamatan Rao dan Kecamatan

Mapat Tunggul. Sejak era reformasi kecamatan Rao dimekarkan

kembali menjadi kecamatan Rao, Kecamatan Rao Utara, dan

Kecamatan Rao Selatan.

B. Gambaran Umum Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini dikemukakan table berdasarkan jenis kelamin sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentase

(%)

1 Pria 17 56,66

2 Wanita 13 43,33

Jumlah 30 100
Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

pria sebanyak 17 orang dengan presentase 56,66 persen dan wanita

sebanyak 13 orang dengan persentase 43,33 persen

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Pendidikan

NO Pendidikan Jumlah Pesentase

(%)

1 SD 0 0

2 SMP 5 16,66

3 SMA 17 56,66

4 SARJANA 8 26,68

Jumlah 30 100

Berdasarkan karakteristik responden menurut pendidikan yang

jumlahnya terdiri dari atas SD sebanyak 0 orang dengan presentase 0

persen. SMP sebanyak 5 orang dengan persentase 16,66 persen. SMA

sebanyak 17 orang dengan persentase 56,66 persen. Sarjana sebanyak 8

orang dengan persentase 26, 68 persen.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

(%)

1 Pns 4 13,33

2 Pelajar 7 23,34

/Mahasiswa

3 Wirausaha 10 33,33

4 Lain – lain 9 30

Jumlah 30 100

Berdasarkan karakteristik responden menurut pekerjaan yang

jumlahnya 30 orang yang terdiri dari PNS sebanyak 4 orang dengan

persentase 13,33 persen, pelajar/mahasiswa sebanyak 7 dengan persentase

23,34 pesen, wirausaha sebanyak 10 orang dengan persentase 33,33 persen

dan lain lain sebnyak 9 orang dengan pesentase 30 persen.

C. Hasil Penelitian

1. Instrument Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

berhubungan dengan suatu pengujian item – item dalam kuesioner

yang akan digunakan. Dalam penelitian ini akan digunakan analisi


korelasi yaitu dengan menghitung korelasi antara nilai keseluruhan

atau skor totalnya. Apabila skor totolnya lebih besar dari 0, 30 maka

dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.

Hasil pengujian dari masing masing variabel sebagai berikut :

Table 4.4

Uji Validitas Variabel Harga Bahan Baku (X)

No Variabel Corrected Koefisien Keterangan

/indicator item total korelasi

correlation minimum

1 7 0,306 0,30 Valid

2 8 0,534 0,30 Valid

3 9 0,502 0,30 Valid

4 10 0,654 0,30 Valid

5 11 0,479 0,30 Valid

Sumber : olahan data spss

Berdasarkan table 4.4 di atas pengujian validitas dimulai dari

uji validitas harga bahan baku (X) dari 5 butir pertanyaan yang ada,

ditemukan semua item pertanyaan valit untuk perolehan variabel X.


Dari hasil uji validitas diperoleh semua nilai korelasi masing –

masing lebih besar dari nilai korelasi kritis atau 0,30. Dengan

demikian semua item pertanyaan variabel X dapat digunakan untuk

pengujian lebih lanjut. Selanjutnya adalah hasil penelitian validitas

untuk item pertanyaan pada variabel produksi (Y), yang akan

disajikan pada table 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Uji Validitas Variabel Produksi (Y)

No Variabel Corrected item Koefisien Keterangan

/indikaror total korelasi

correlation minimum

1 1 0,556 0,30 Valid

2 2 0,437 0,30 Valid

3 3 0,686 0,30 Valid

4 4 0,337 0,30 Valid

5 5 0,788 0,30 Valid

6 6 845 0,30 Valid

Sumber: olahan data spss

Berdasarkan tabel 4.5 diatas pengujian validitas dimulai dari

uji validitas variabel produksi (Y) dari 6 butir pertanyaan yang ada
dinyataakan semuanya valid, karena diperoleh semua nilai korelasi

produksi masing – masing lebih besar dari nilai kritis atau 0, 30.

Dengan demikian semua item pernyataan variabel produksi dapat

digunakan untuk pengujian lebih lanjut.

b. Uji Reabilitas

Analisi reabilitas menunjukkan sejauh mana suatu

instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten

apabila pengukuran diulang duakali atau lebih. Metode yang

digunakan dalam analisis reabilitas ini adalah metode Cronbach

Alpha. Nilai Cronbach Alpha dikatakan handal ( reliable) apabila

memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60.

Tabel 4.6

Hasil pengujian reabilitas variabel penelitian

Cronbach’s Alpha N of Items

0,683 6

0,622 5

Sumber : olahan data spss

Dalam penelitian ini uji reabilitas dilakukan dengan melihat

hasil perhitungan nilai CronbachAlpha (a). Suatu variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai CronbachAlpha (a)> 60% yaitu bila

dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda

akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila


alpha (a) <60% maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-

variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu yang

berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.

Hasil penelitian reliabilitas dalam tabel 4.6 diatas

menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian mempunyai

koefisien alpha (a) yang cukup besar yaitu >0,60 sehingga dapat

dikatakan semua konsep pengukuran masing-masing variabel dari

kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

2. Analisi Indukatif

a. Uji Normalitas

1) Kolmogorof-Simirnov

Ketentuan dalam pengambilan keputusan uji Kolmogorof-

Simirnov sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikannya > 0,05 maka dapat dikatakan datanya

berdistribusi normal.

b) Jika nilai signifikannya < 0,05 maka dapat dikatakan datanya

tidak berdistribusi normal.

Sehingga dalam hasil pengolahan data yang dilakukan untuk

uji nor malitas dengan menggunakan metode Kolmogorof

Simirnov, yang terdapat dalam tabel 4.7 yaitu :


Tabel 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.48235474

Most Extreme Differences Absolute .188

Positive .188

Negative -.163

Kolmogorov-Smirnov Z 1.030

Asymp. Sig. (2-tailed) .240

a. Test distribution is Normal.

Berdasar

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi

yang diperoleh yaitu 0,240 yang mana nilainya lebih besar dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah dengan

Kolmogorof-Simirnov adalah data yang berdistribusi normal.


2) Normal p-p plot

Ketentuan dalam pengambilan keputusan pada uji normal p-p

plot sebagai berikut :

a) Jika titik – titik menyebar disekitaran garis diagonal serta

mengikuti garis tersebut, maka hal tersebut dikatakan model

residual yang diteliti berdistribusi normal.

b) Jika titik – titik menyebar jauh dari garis diagonal serta tidak

mengikuti garis diagonal, maka dikatakan model residual

yang diteliti tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data

menyebar disekitar garis diagram. Data menunjukkan pola distribusi

normal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.


3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk melihat pengaruh variabel

dependen dan sekaligus dlam rangka membuktikan hipotesis yang

digunakan yang diajukan dalam penelitian. Persamaan regresi sederhana

berguna untuk melihat pengaruh dari masing – masing variabel bebas

terhadap variabel terkait dengan menggunakan pendekatan ordinary

least square (OLS). Untuk melakukan pengujian pengaruh ini,

digunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis regresi sederhana

dapat dijelaskan pada tabel lampiran.

Tabel 4.8

Regresi Linier Sederhana

Hasil U

Coefficientsa

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1(Constant) 9.520 2.942 3.236 .003

HBB .461 .113 .609 4.067 .000

a. Dependent Variable: PRODUKSI

Sumber : olahan data spss

Nilai koefisien regresi masing – masing variabel dapat

didistribusikan kedalam persamaan regresi sederhana sebagai

berikut :
Y = a + Bx

Y= 9520 + 0,461X

Dari persamaan tersebut diatas dapat dijelaskan di bawah ini :

a. Nilai konstanta sebesar 9.520 satu satuan hal ini menunjukkan

bahwa sebelum di pengaruhi variabel harga bahan baku sebagai

variabel independen, maka harga bahan baku pada home industri

tahu tempe di rao kabupaten pasaman menurun sebesar 9.520

dengan satuan dengan asumsi variabel lain nol atau tidak ada.

b. Koevisien harga bahan baku memberikan nilai sebesar 0,461

satuan jika biaya produksi ditingkatkan satu satuan maka bahan

baku pada home industri tahu tempe di rao kabupaten pasaman

meningkat sebesar 0,461 satuan dengan asumsi variabel lain

tetap.

4. Uji Hipotesis (uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara persial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

pengaruh harga bahan baku terhadap hasil produksi pada home industri

tahu tempe di rao kabupaten pasaman.

Berdasarkan perhitungan tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Hipotesis (uji t)


Model T Sig

(Constant) 3.236 .003

X 4.067 .000

Sumber : olahan data spss

Berdasarkan nilai t hitung dari t tabel diatas maka diperoleh nilai

dari t hitung sebesar 4.067 dan nilai t tabel sebesar 2.262 ini membuktikan

bahwa 4.067 > 2.262 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima

sehingga dapat diketahui terdapat pengaruh signifikan antara harga bahan

baku terhadap hasil produksi.

Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara bahan baku (X) terhadap produksi (Y) home industry tahu

tempe. Hasil pengolahan data dengan uji t diketahui bahwa nilai uji t dari

variabel produksi memiliki nilai signifikan sebesar 0.00, jika nilai

signifikansi dibandingkan dengan tingkat signifikan yang digunakan dalam

penelitian ini (ɑ= 0.05) maka terbukti bahwa nilai signifikansi lebih kecil

dari nilai signifikan yang digunakan yaitu ( 0.00 < 0.05). hal ini berarti hasil

Produksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga bahan baku

home industri tahu tempe.

D. Tanggapan Pertanyaan Dari Responden


Rekapitulsi Jawaban Responden Terhadap Instrument Penelitian

Variabel X bahan baku.

Tabel 4.10

Penyataan Jawaban Responden

No
SS S R TS STS

1. Jadwal produksi yang dibuat 14 6 0 0 0

sesuai dengan permintaan

pelanggan dan kebutuhan untuk

persediaan didalam gudang.

2. Pemilik terus berusaha untuk 4 1 3 0 0

meningkatkan hasil produksi 3

dengan meningkatkan jumlah

produksi.

3. Pemilik memperhatikan kualitas 5 1 2 1 0

produk tahu tempe yang 2

dihasilkan.

4. Terdapat laporan untuk 11 8 1 0 0

mencatat permasalahan kualitas

produk yang dihasilkan.


5. Sifat produk secara pesanan 8 1 1 1 0

sesuai dengan spesifikasi si 0

pemesan

6. Proses produksi menggunakan 8 1 2 0 0

bahan alami tanpa bahan 0

campuran.

Berdasarkan tabel diatas pernyataan mengenai Jadwal produksi

yang dibuat sesuai dengan permintaan pelanggan dan kebutuhan untuk

persediaan didalam gudang. Menyatakan sangat setuju 14 orang atau 70

persen responden yang menyatakan setuju 6 orang atau 30 persen.

Sedangkan yang menyatakan ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu

0 orang responden.

Pemilik terus berusaha untuk meningkatkan hasil produksi dengan

meningkatkan jumlah produksi. Menyatakan sangat setuju 4 orang atau 20

persen responden yang menyatakan setuju 13 orang atau 65 persen.

Sedangkan yang menyatakan ragu 3 orang atau 15 persen, tidak setuju dan

sangat tidak setuju yaitu 0 orang responden.

Pemilik memperhatikan kualitas produk tahu tempe yang dihasilkan.

Menyatakan sangat setuju 5 orang atau 25 persen responden yang

menyatakan setuju 12 orang atau 60 persen. Sedangkan yang menyatakan


ragu 2 orang atau 10 persen, tidak setuju 1 orang atau 10 persen dan sangat

tidak setuju yaitu 0 orang responden.

Terdapat laporan untuk mencatat permasalahan kualitas produk

yang dihasilkan. Menyatakan sangat setuju 11 orang atau 55 persen

responden yang menyatakan setuju 8 orang atau 40 persen. Sedangkan yang

menyatakan ragu 1 orang atau 5 persen, tidak setuju dan sangat tidak setuju

yaitu 0 orang responden.

Sifat produk secara pesanan sesuai dengan spesifikasi si pemesan.

Menyatakan sangat setuju 8 orang atau 40 persen responden yang

menyatakan setuju 10 orang atau 50 persen. Sedangkan yang menyatakan

ragu 1 orang atau 5 persen, tidak setuju 1 orang atau 5 persen dan sangat

tidak setuju yaitu 0 orang responden.

Proses produksi menggunakan bahan alami tanpa bahan campuran.

Menyatakan sangat setuju 8 orang atau 40 persen responden yang

menyatakan setuju 10 orang atau 50 persen. Sedangkan yang menyatakan

ragu 2 orang atau 10 persen, tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu 0

orang responden.

Rekapitulsi Jawaban Responden Terhadap Instrument Penelitian

Variabel Y produksi.

Tabel 4.11
No Penyataan Jawaban Responden

SS S R TS STS

1. Ketersedian kedelai selalu 13 7 0 0 0

memenuhi permintaan dan

kapasitas produksi.

2. Harga kedelai yang menurun 4 1 3 0 0

menyebabkan harga produk 3

akan turun tanpa mengurangi

kualitas produksi.

3. Terdapat kontrol yang baik 4 1 4 1 0

terhadap pengiriman bahan 1

baku.

4. Proses penghancuran kedelai 8 8 4 0 0

menggunakan mesin – mesin

yang bagus.

5. Bahan baku yang di gunakan 8 8 3 1 0

bahan baku lokal dan non lokal.

Berdasarkan tabel diatas pernyataan mengenai Ketersedian kedelai

selalu memenuhi permintaan dan kapasitas produksi. Menyatakan sangat


setuju 13 orang atau 65 persen responden yang menyatakan setuju 7 orang

atau 35 persen. Sedangkan yang menyatakan ragu, tidak setuju dan sangat

tidak setuju yaitu 0 orang responden.

Harga kedelai yang menurun menyebabkan harga produk akan turun

tanpa mengurangi kualitas produksi. Menyatakan sangat setuju 4 orang atau

20 persen responden yang menyatakan setuju 13 orang atau 65 persen.

Sedangkan yang menyatakan ragu 3 orang atau 15 persen, tidak setuju dan

sangat tidak setuju yaitu 0 orang responden.

Terdapat kontrol yang baik terhadap pengiriman bahan baku.

Menyatakan sangat setuju 4 orang atau 20 persen responden yang

menyatakan setuju 11 orang atau 55 persen. Sedangkan yang menyatakan

ragu 4 orang atau 20 persen, tidak setuju 1 orang atau 5 persen dan sangat

tidak setuju yaitu 0 orang responden.

Proses penghancuran kedelai menggunakan mesin – mesin yang

bagus. Menyatakan sangat setuju 8 orang atau 40 persen responden yang

menyatakan setuju 8 orang atau 40 persen. Sedangkan yang menyatakan

ragu 4 orang atau 20 persen, tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu 0

orang responden

Bahan baku yang di gunakan bahan baku lokal dan non lokal.

Menyatakan sangat setuju 8 orang atau 40 persen responden yang

menyatakan setuju 8 orang atau 40 persen. Sedangkan yang menyatakan


ragu 3 orang atau 15 persen, tidak setuju 1 orang atau 5 persen dan sangat

tidak setuju yaitu 0 orang responden.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi islam adalah terkait

dengan manusia dan eksistensinya dalam aktivitas ekonomi. Produksi

merupakan kegiatan menciptakan kekayaan dengan memanfaatkan

sumber alam oleh manusia. Berproduksi lazim diartikan menciptakan

nilai barang atau menambahkan nilai terhadap suatu produk, barang dan

jasa yang diproduksi itu haruslah hanya dibolehkan dan menguntungkan

( yakni halal dan baik) menurut islam.

Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan

jelas bahwa variable independen memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap pengaruh harga bahan baku home industri tahu

tempe di rao. Ini terbukti dari hasil temuan, Y= 9520 + 0,461X, dengan

persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa Nilai konstanta sebesar

9.520 satu satuan hal ini menunjukkan bahwa sebelum di pengaruhi

variabel produksi sebagai variabel independen, maka harga bahan baku

pada home industri tahu tempe di rao kabupaten pasaman menurun


sebesar 9.520 dengan satuan dengan asumsi variabel lain nol atau tidak

ada.

Koevisien produksi memberikan nilai sebesar 0,461 satuan jika

biaya produksi ditingkatkan satu satuan maka bahan baku pada home

industri tahu tempe di rao kabupaten pasaman meningkat sebesar 0,461

satuan dengan asumsi variabel lain tetap.

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian dan kesimpulan tentang Pengaruh harga

bahan baku terhadap hasil produksi tahu tempe di Rao Kabupaten Pasaman

saran agar:

1. Meningkatkan kualitas produk yang di hasilkan agar pembeli merasa puas

dengan produk yang di belinya, agar semakin diminati masyarakat dan

semakin berkembang lagi.

2. Apabila harga kedelai yang tidak stabi sebaiknya tidak mengurangi

kualitas produksi agar pelanggannya tidak merasa kecewa.

3. Menjadi referensi lebih lanjut bagi pembaca. Penelitian ini bias menambah

referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya dan peneliti menyadari

masih banyak kekurangan dalam penelitian ini sehingga dapat menjadi

acuan yang lebih baik lagi dalam penelitian yang akan datang.
Daftar Pustaka

Andri, Wili Merdian. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Kepuasaan Pelanggan, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Anoraga, Pandji. 2011. Pengantar Bisnis / Pengelolaan Bisnis Dalam Era

Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Bustami, Bastian Dkk 2007. Mari Membangun Usaha Mandiri Pedoman

Praktis Bagi Ukm, Yogyakarta : Ghara Ilmu.

Hasan, M.Iqbal . 2008. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: PT.Bumi

Aksara.

Joewono, Handito. 2012. Strategy Management. Jakarta: Arrbey.

Karim, Adiwarman A. 2007. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Moleong , Lexy J. 1995. Metode Penelitian Kualitatif.. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.


Murdiffin, Haming dan Mahmud Nurnajamiddin. 2011. Manajemen

Produksi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mardalis. 2010. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:

Bumi Aksara.

Nawawi, Zuhrinal M. 2015. Kewirausahaan Islam. Medan: Febi UIN-SU

Press.

Rianto, M.Nur, Al-Arif, Euis Amalia. 2010. Teori Mikro Ekonomi . Jakarta

: Kencana Prenamedia Group.

Ridwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik Penelitian pendidikan

sosial Ekonomi komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Racmat. 2014. Manajemen Startegik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Rozalinda. 2014. Ekonomi Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan .2012. Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif

(Menggunakan Prosedur SPSS). Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung:

alfabeta,

Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Bisni. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup.

Sukirno, Sadono. 2013. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Susanto AB. 2014. Manajemen Strategik Komprehensif. Jakarta: Erlangga.


Teguh, Muhammad. 2001. Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

UU RI No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan

Menengah)

Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian Untuk Sripsi Dan Tesis Bisnis.

Jakarta: Rajawali Pers.

Rahardja, Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi,. Jakarta

:FEUI

Ariyani, Luthfina. 2018. Perencanaan Produksi Bersih Industry

Pengelolaan Tahu, Jurnal Agrioindustri Vol. 8 No. 2.

Baru Harahap, Argo Putra Prima. 2019.Pengaruh Biaya Bahan Baku Dan

Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Hasil Produksi Pada

Industri, Volume 2, Nomor 4.

Dwi Nila Andriani.2017. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Dan Bahan

Baku Terhadap Hasil Produksi, Volume 5, Nomor 2

Imroatul Mufida, Rini Rahayu Kurniati. 2019. Pengaruh Faktor Bahan

Baku Dan Bahan Penolong Terhadap Produksi, Vol. 8, No. 1

Riyono . 2016. Harga, Promosi Dan Brand Image Terhadap Keputussn

Pembelian Produk, Jurnal STIE Semarang, Vol. 8 No 2.

Werang, Basilius Redan.2015. Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian

Sosial, Yogyakarta: Calpulis.Syamsul, Hilal, 2014, Konsep Harga

Dalam Ekonomi Islam (Telaah Pemikiran Ibn Taimiyah), ASAS,

Vol. 6 No 2.
LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

Yth.Bapak/Ibuk/ Saudara/i

Di Tempat

Bapak/Ibuk/Saudara/i yang hormati, saya, mengucapkan terima

kasih sebelumnya karena bapak/ibuk/saudara/i bersedia berpartisipasi

dalam penelitian saya yang berjudul “ Pengaruh Harga Bahan Baku

Terhadap Hasil Produksi Home Industri Tahu Tempe Di Rao, Kab.

Pasaman “.

Kuesioner ini terdiri atas sejumlah pertanyaan. Perlu Bapak/Ibuk/

Saudara/i bahwa keberhasilan penelitian ini sangat tergantung dari

partisipasi Bapak/Ibuk/Saudara/i dalam menjawab

kuesioner.Bapak/Ibuk/Saudara/i diminta untuk menjawab semua secara

terbuka jujur, dan apa adanya.

Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibuk/Saudara/i untuk

menjawab pertanyaan dibawah ini. Berikan ceklis (  ) atau ( X ) pada

kolom yang telah disediakan sesuai jawaban Bapak/Ibuk/Saudara/i.


Atas bantuan Bapak/Ibuk/Saudara/i saya mengucapakn terima kasih

yang sebesar- besarnya atas bantuan dan ketersedian Bapak/Ibuk/Saudara/i

yang telah meluangkan waktunya dalam pengisian kuesioner ini.

A. Indentitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Tanggal :

Pekerjaan :

Pertanyaan penelitian

Pilihlah salah satu jawaban pertanyaan didawah ini yang menurut

Bapak/Ibuk/Saudara/i dan sesuai dengan kebenarannya. Untuk Bapak/Ibuk

dapat memberikan tanda ceklis ( ) atau ( X ).

Setiap pertanyaan terdiri dari 5 pilihan jawaban :

a. SS ( Sangat Setuju )

b. S ( Setuju )

c. R ( Ragu )

d. TS ( Tidak Setuju )

e. STS ( Sangat Tidak Setuju )

B. Produksi

Pilihanan jawaban
No Pertanyaaan SS S R TS STS

5 4 3 2 1

1 Jadwal produksi yang dibuat sesuai

dengan permintaan pelanggan dan

kebutuhan untuk persediaan

didalamgudang.

2 Pemilik terus berusaha untuk

meningkatkan hasil produksi dengan

meningkatkan jumlah produksi.

3 Pemilik memperhatikan kualitas

produk tahu tempe yang dihasilkan.

4 Terdapat laporan untuk mencatat

permasalahan kualitas produk yang

dihasilkan.

5 Sifat produk secara pesanan sesuai

dengan spesifikasi si pemesan.

6 Proses produksi menggunakan bahan

alami tanpa bahan campuran.

C. Bahan Baku

Pilihan jawaban

No Pertanyaan
SS S R TS STS
5 4 3 2 1

1 Ketersedian kedelai selalu memenuhi

permintaan dan kapasitas produksi.

2 Harga kedelai yang menurun

menyebabkan harga produk akan

turun tanpa mengurangi kualitas

produksi.

3 Terdapat kontrol yang baik terhadap

pengiriman bahan baku.

4 Proses penghancuran kedelai

menggunakan mesin- mesin yang

bagus.

5 Bahan baku yang di gunakan bahan

baku lokal dan non lokal.


Variable Harga Bahan Baku (X)

P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL X
1 5 5 4 5 5 5 29
2 5 5 5 4 5 4 28
3 5 5 5 5 5 4 29
4 4 4 2 5 2 3 25
5 5 4 4 4 4 5 26
6 5 4 4 5 4 4 26
7 4 4 4 4 4 5 25
8 5 4 4 5 4 4 26
9 5 4 3 4 3 4 24
10 5 5 5 5 5 3 23
11 5 4 4 3 5 5 26
12 5 4 5 4 4 5 27
13 4 4 4 5 4 5 26
14 4 4 4 4 4 5 25
15 4 3 4 5 5 4 25
16 4 4 3 5 4 4 24
17 5 4 4 5 5 4 27
18 5 4 4 4 4 5 26
19 5 3 4 5 5 4 26
20 5 3 5 4 4 4 25
Variable Produksi (Y)

P7 P8 P9 P10 P11 TOTAL Y


5 5 4 5 5 24
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
4 4 2 5 2 22
5 4 4 3 4 20
5 4 3 3 4 19
4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 21
5 4 3 4 3 19
5 5 5 5 5 20
5 4 4 3 5 21
5 4 3 3 3 18
4 4 4 5 4 21
4 4 4 4 4 20
4 3 4 4 5 20
4 4 3 5 4 20
5 4 4 4 5 22
5 4 4 4 4 21
5 3 4 5 5 22
5 3 5 4 3 20
Hasil Olahan SPSS

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 Y

P Pearson Correlation 1 .136 .458* .027 .267 .383* .556**


1
Sig. (2-tailed) .474 .011 .886 .153 .037 .001

N 30 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation .136 1 .311 .172 .081 .009 .437*


2 Sig. (2-tailed) .474 .094 .363 .672 .961 .016

N 30 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation .458* .311 1 -.054 .353 .462* .686**


3 Sig. (2-tailed) .011 .094 .777 .056 .010 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation .027 .172 -.054 1 .061 .174 .337


4 Sig. (2-tailed) .886 .363 .777 .749 .358 .069

N 30 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation .267 .081 .353 .061 1 .904** .788**


5 Sig. (2-tailed) .153 .672 .056 .749 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation .383* .009 .462* .174 .904** 1 .845**


6 Sig. (2-tailed) .037 .961 .010 .358 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Y Pearson Correlation .556** .437* .686** .337 .788** .845** 1

Sig. (2-tailed) .001 .016 .000 .069 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Correlations

P7 P8 P9 P10 P11 X

P Pearson Correlation 1 .136 .349 -.096 .287 .306


7
Sig. (2-tailed) .474 .059 .613 .124 .100

N 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation .136 1 .355 .301 .127 .534**


8 Sig. (2-tailed) .474 .054 .106 .503 .002

N 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation .349 .355 1 .259 .461* .502**


9 Sig. (2-tailed) .059 .054 .167 .010 .005

N 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation -.096 .301 .259 1 .239 .654**


1 Sig. (2-tailed) .613 .106 .167 .203 .000
0
N 30 30 30 30 30 30

P Pearson Correlation .287 .127 .461* .239 1 .479**


1 Sig. (2-tailed) .124 .503 .010 .203 .007
1
N 30 30 30 30 30 30

X Pearson Correlation .306 .534** .502** .654** .479** 1

Sig. (2-tailed) .100 .002 .005 .000 .007

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-


tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.683 6

RELIABILITY
/VARIABLES=P7 P8 P9 P10 P11
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.622 5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.48235474

Most Extreme Differences Absolute .188

Positive .188

Negative -.163

Kolmogorov-Smirnov Z 1.030

Asymp. Sig. (2-tailed) .240

a. Test distribution is Normal.


Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 PRODUKSIa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: HARGA/BAHAN BAKU

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .609a .371 .349 1.509

a. Predictors: (Constant), PRODUKSI

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 37.643 1 37.643 16.540 .000a

Residual 63.724 28 2.276

Total 101.367 29

a. Predictors: (Constant), PRODUKSI

b. Dependent Variable: HARGA/BAHAN BAKU

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 9.520 2.942 3.236 .003

PRODUKSI .461 .113 .609 4.067 .000

a. Dependent Variable: HARGA/BAHAN BAKU


BIOGRAFI PENULIS

A. Data Diri

Nama : Arpah Masruro

Nim : 3216.166

Tempat / Tanggal Lahir : Pulau, 13 Maret 1998

Alamat : Rao, Pasaman Timur

Anak Ke : Dua (2) dari empat (4) bersaudara

Nama Orang Tua

Ayah : Muhammad Yusuf

Ibu : Nur Lela

Email : arpahmasruro13@gmail.com

B. Pendidikan

SD : SDN 05 Tarung-Tarung Utara

MTS : MTSN 2 Pasaman

SMA : SMAN 1 Rao

Perguruan Tinggi : IAIN Bukittinggi

Anda mungkin juga menyukai