Anda di halaman 1dari 62

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS CRUDE PALM OIL

(CPO) MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTICAL


QUALITY CONTROL (SQC)
(Studi Kasus : PKS PT Mitra Bumi)

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada
Program Studi Teknik Industri

Disusun Oleh:

Gading Hashari
11750215125

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2021
LEMBAR HAK ATAS KELAYAKAN INTELEKTUAL
Tugas Akhir yang tidak diterbitkan ini terdaftar dan tersedia di Perpustakaan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau adalah terbuka untuk umum,
dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis. Referensi kepustakaan
diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau ringkasan hanya dapat dilakukan atas
izin penulis dan harus dilakukan mengikut kaedah dan kebiasaan ilmiah serta
menyebutkan sumbernya.
Penggandaan atau penerbitan sebagian atau seluruh Tugas Akhir ini harus
memperoleh izin tertulis dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Perpustakaan dapat meminkamkan Tugas
Akhir ini untuk anggotanya dengan mengisi nama, tanda peminjaman dan tanggal
pinjam pada form peminjaman.

iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan didalam daftar pustaka.

Pekanbaru, 30 Desember 2021


Yang membuat peryataan,

GADING HASHARI
11750215125

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Tidak ada kata yang pantas keluar dari mulut seorang manusia kecuali
kata syukur kepada dzat yang mengatur seluruh alam semesta,, dengan
Rahmaan dan nikmat yang selalu di curahkan kepada makhluk yang
diciptakan . Dzat yang menganugerahkan kekuatan untuk selalu berjuang
di dalam kehidupan
Lantunan sholawat beriring salam menjadi kepada sorang utusan
allah yang sangat mencintai para umatnya, yang diutus untuk
meluruskan akhlak manusia yaitu nabi kita Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam.
Sesungguhnya aku percaya bahwa ALLAH selalu memberikan yang lebih
baik untuk hamba-Nya. Rencana yang kita rancang belum tentu
menghasilkan hal terbaik, namun segala sesuatu yang terjadi pasti
memberikan yang lebih baik. Aku percaya, tidak ada satupun yang
mampu menghalang jika atas izin-Nya suatu hal yang dikira tidak
mungkin namun dapat terjadi dengan indah.
Ku persembahkan.............
Kepada kedua orang tuaku, Ayahku yang bernama Hasan dan Ibuku yang
bernama Murziah, yang tidak perna mengenal kata Lelah dalam berjuang
demi kemajuan kehidupan anaknya.. Kedua orangtuaku adalah hadiah
terindah yang ALLAH berikan untukku dalam meraih impian dan cita-cita
serta mendapat RidhoNya…

Pekanbaru, 30 Desember 2021

Gading Hashari

vi
ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS CRUDE PALM
OIL (CPO) MENGGUNAKAN ALAT BANTU
STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC)

(Studi Kasus : PKS PT. Mitra Bumi)

GADING HASHARI
11750215125

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR Soebrantas No.155 Pekanbaru
gadinghashari@gmail.com

ABSTRAK
Kualitas produk merupakan faktor penting yang menjadi daya saing produk untuk bersaing
di pasaran. Pengendalian mutu produk harus di terapkan di perusahaan untuk menjaga kualitas
produk yang di hasilkan oleh perusahaan. Metode Statistical Quality Control (SQC) digunakan
untuk mengendalikan kualitas produk sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. PKS PT
Mitra Bumi adalah pabrik kelapa sawit yang mengolah tandan buah segar (TBS) yang kemudian
diolah menjadi CPO (Crude Palm Oil), pada tahun 2020 ada 10,2% TBS yang di terima tergolong
cacat, untuk produk jadi CPO dari pengamatan awal dari 240 sampel yang paling banyak
kecatatannya adalah kadar air yaitu 144 sampel. Metode yang di gunakan untuk pengukuran kualitas
adalah SQC pada penerimaan TBS menggunakan peta kendali P yang mendapatkan hasil semua
data yang digunakan berada didalam kendali dan Kecacatan yang harus segera diambil Tindakan
yaitu terdapat pada praksi2 (F2) atau buah mengkal di lihat menggunakan diagram pareto dan
dengan diagram sebab akibat di ketahui tingginya buah mengkal masuk ke PKS PT Mitra Bumi
faktor utamanya adalah manusia yang melakukan kecurangan. Pada Kecacatan CPO digunakan peta
kendali X dan R pada kadar lemak bebas dari 48 data yang ada 15 data yang diluar kendali pada
peta kendali X dan 2 data yang di luar batas kendali pada peta kendali R, sedangkan untuk kadar air
di dalam CPO dari 48 data ada 7 data yang di luar batas kendali pada peta kendali X dan ada 2 data
yang di luar batas kendali untuk peta kendali R, pada kadar kotoran yang ada di dalam CPO dari 48
data yang di teliti semuanya sudah dalam batas kendali baik itu peta kendali X maupun peta kendali
R. Kecatan terbesar dari hasil produksi CPO adalah kadar asam lemak bebas yaitu 65% diketahui
dengan diagram pareto, penyebab yang utama adalah bahan baku yang di terima oleh perusahaan.

Kata kunci: Pengendalian kualitas, Kualitas CPO (Crude Palm Oil). Statistical Quality Control
(SQC)

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil’alamin


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, sholawat serta salam selalu tercurah kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini
tepat pada waktunya dengan judul “ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS
CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTICAL
QUALITY CONTROL (SQC) DI PKS PT MITRA BUMI BUKIT SEMBILAN”
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Industri
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah banyak memberi petunjuk,
bimbingan, dorongan dan bantuan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung, terutama pada:
1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Bapak Dr. Hartono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Ibu Misra Hartati, ST., MT selaku Ketua Progam Studi Teknik Industri Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Bapak Anwardi, ST., MT selaku Sekretaris Progam Studi Teknik Industri
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Bapak Fitra Lestari Norhiza, ST, M.Eng, Ph.D dan Bapak Ismu Kusumanto, ST, MT
selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
dalam membimbing dan pemberikan petunjuk yang sangat berharga bagi penulis dalam
penulisan laporan Tugas Akhir ini.

viii
6. Ibu Silvia, S.Si., M.Si selaku Pembimbing Akademis, yang telah banyak membantu
dan meluangkan waktu untuk berkonsultasi hingga selesainya laporan Tugas Akhir
ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Progam Studi Teknik Industri Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan bagi
penulis selama masa perkuliahan.
8. Pihak perusahaan PKS PT. Mitra Bumi yang telah banyak meluangkan waktunya
untuk membantu pada saat observasi.
9. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Hasan, Ibu Murziah dan
Kakak-kakak, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak berjasa
memberikan dukungan moril dan materil serta doa’a restu sehingga dapat
menempuh pendidikan hingga S1 di Progam Studi Teknik Industri Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
10. Nilma Sutri S.Pd yang selalu memberi semangat dan motivasi agar cepat
menyelesaikan kuliah walaupun banyak masalah yang dihadapi sehari-hari
11. Teman-Teman terbaik di angkatan 2017 terkhusus kepada Lony Gemara Marta
dan Nofrizaldi S.T yang telah selalu memberikan semangat selama berada
diproses perkuliahan.
12. Seluruh anggota HIMAKU yang tidak lelah selalu mengingatkan bahwa umur
telah melewati batas untuk menyelesaikan kuliah
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada penulisan laporan ini.
Penulis mengharapkan adanya kritik maupun saran yang bersifat membangun yang
bertujuan untuk menyempurnakan isi dari laporan tugas akhir ini serta bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya dan bagi penulis untuk
memgamalkan ilmu pengetahuan di tengah-tengah masyarakat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Pekanbaru,30 Desember 2021
Penulis

(Gading Hashari)

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN COVER ............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
LEMBAR HAK ATAS KELAYAKAN INTELEKTUAL ............................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................v
LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv
DAFTAR RUMUS ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................5
1.4 Batasan Masalah........................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................6
1.6 Posisi Penelitian ........................................................................7
1.7 Sistemetis Penulisan ..................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kelapa Sawit .............................................................................11


2.2 kualitas ......................................................................................11
2.2.1 Pengendalian Kualitas ..................................................12
2.2.2 Dimensi Kualitas Produk .............................................14

x
2.2.3 Tujuan Pengendalian Kualitas .....................................15
2.3 Pengertian Statistical Quality Control (SQC) ...........................15
2.3.1 Peta Kendali .................................................................15
2.3.2 peta kendali P (P-chart) ................................................16
2.3.3 Peta Kendali X Dan R .................................................18
2.4 Diagram Pareto..........................................................................20
2.5 Diagram Sebab Akibat ..............................................................21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Pendahuluan.....................................................................24


3.2 Identifikasi Masalah ..................................................................24
3.3 Perumusan Masalah ..................................................................24
3.4 Tujuan Penelitian ......................................................................25
3.5 Pengumpulan Data ....................................................................25
3.5.1 Tempat Dan Waktu Penelitian .....................................25
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data ...........................................25
3.5.3 Jenis Data .....................................................................26
3.6 Pengumpulan Data ....................................................................27
3.6.1 Membuat peta kendali p ...............................................27
3.6.2 Membuat Peta Kendali x-chart Dan R ........................28
3.7 Analisa.......................................................................................30
3.8 Kesimpulan dan Saran ..............................................................31

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


4.1 Pengumpulan Data ................................................................. 32
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Mitra Bumi ................................ 32
4.1.2 Observasi .................................................................... 33
4.1.2.1 Proses Datang Bahan Baku ........................ 33
4.1.2.2 Proses Sortasi ............................................. 34
4.1.3 Data Primer ................................................................ 34
4.1.3.1 Jenis Tandan Buah Segar ........................... 34

xi
4.1.4 Data Skunder ............................................................ 35
4.1.4.1 Jumlah TBS Yang Diterimah Dan TBS
Rusak ......................................................... 36
4.1.4.2 Kecacatan CPO yang di Produksi .............. 38
4.1.4.3 Jumlah TBS Yang Diolah .......................... 43
4.1.4.4 Jumlah Produksi CPO ................................ 43
4.2 Pengolahan Data..................................................................... 44

4.2.1 Perhitungan Kualitas Pada Tandan Buah Segar


dan Crude Palm Oil (CPO) ........................................ 44
4.2.1.1 Perhitungan Pada Tandan Buah Segar ....... 45
4.2.1.2 Perhitungan Pada Crude Palm Oil
(CPO) ........................................................ 48
4.2.1.2.1 Menghitung Kadar Asam Lemak
Bebas (FFA) .............................. 48
4.2.1.2.2 Menghitung Kadar Air ................ 64
4.2.1.2.3 Menghitung Kadar Kotoran ........ 75
4.2.2 Menentukan Jenis Kecacatan Tertinggi Dari Penerimaan
TBS Dan Hasil Produksi CPO ................................. 80
4.2.2.1 Perhitungan Diagram Pareto Pada Tandan Buah
Segar (TBS) ............................................... 80
4.2.2.2 Perhitungan Diagram Pareto Pada Crude Palm
Oil (CPO) ................................................... 82
4.2.3 Menentukan Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Pada Penerimaan TBS Dan Hasil Produksi (CPO) .....89
4.2.3.1 Membuat Diagram Sebab Akibat Untuk
Penerimaan TBS ...........................................89
4.2.3.2 Membuat Diagram Sebab Akibat Untuk
Produk CPO ..................................................91
BAB V ANALISA
5.1 Pengumpulan Data ....................................................................93
5.2 Pengolahan Data ........................................................................93

xii
5.2.1 Analisa Perhitungan Kualitas Pada Tandan Buah
Segar Dan CPO .............................................................94
5.2.1.1 Analisa Perhitungan Pada Tandan Buah
Segar................................................................94
5.2.1.2 Analisa Perhitungan pada Crude Palm Oil
(CPO) ..............................................................94
5.2.1.2.1 Menghitung Kadar Lemak Bebas
(FFA) ............................................95
5.2.1.2.2 Menghitung Kadar Air ..................96
5.2.1.2.3 Menghitung Kadar kotoran ..........97
5.2.2 Menganalisa Diagram Pareto ........................................98
5.2.2.1 Menganalisa Dengan Diagram Pareto Pada
TBS .................................................................98

5.2.2.3 Menganalisa Diagram Pareto Pada Crude


Palm Oil (CPO .................................................98
5.2.3 Menganalisa Dengan Diagram Sebab Akibat ................99
5.2.3.1 Menganalisa Faktor Kecatatan TBS Pada
Diagram Sebab Akibat ....................................99
5.2.3.2 Menganalis Faktor Kecatatan Crude Palm Oil
(CPO) Pada Diagram Sebab Akibat ................100
5.2.4 Menganalisa Tindakan Untuk Mencegah Kecatatan
dengan Diagram Sebab Akibat ......................................102

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................103
6.2 Saran ..........................................................................................105
6.2.1 Penelitian Selanjutnya ...................................................105
6.2.2 Praktek di Perusahaan ..................................................105
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Standarisasi Mutu CPO .......................................................................... 2


1.2 Mutu CPO Produksi PT Mitra Bumi ..................................................... 3
1.3 Posisi Penelitian ...................................................................................... 7
3.1 Pertanyaan Kepada Pihak Pt Mitra Bumi ............................................... 26
3.2 Satuan Bahan Baku Dan Hasil Produksi ................................................ 27
4.1 Jenis Tandan Buah Segar ................................................................... ... 35
4.2 Kecatatan Penerimaan TBS .................................................................. ....36
4.3 Data FFA ............................................................................................. .... 38
4.4 Data Kadar Air ..................................................................................... .... 39
4.5 Data Kadar Kotoran ........................................................................... ... 41
4.6 Jumlah TBS ........................................................................................ ... 43
4.7 Data Produksi CPO ............................................................................ ... 44
4.8 Data Kecacatan TBS .......................................................................... ... 45
4.9 Batas Kendali Peta P .......................................................................... ... 47
4.10 Data Kecacatan Asam Lemak Bebas Pada CPO ................................ ... 48
4.11 Data Kecacatan Kadar Air Pada CPO ................................................ ... 64
4.12 Data Kecacatan Kadar Kotoran Pada CPO ........................................ ... 75
4.13 Data Kecacatan TBS .......................................................................... ... 80
4.14 Data Persentase Kecacatan TBS ........................................................ ... 81
4.15 Data Rekapitulasi Kecataan FFA ........................................................ ...82
4.16 Data Rekapitulasi Kecataan Kadar Air ............................................... ...84
4.17 Data Rekapitulasi Kecataan Kadar Kotoran ...................................... ...86
4.18 Data Rekapitulasi Kecataan CPO ....................................................... ...88
4.19 Data Persentase Kecataan CPO ........................................................... ..88

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Peta Kendali P .....................................................................................18


2.2 Peta Kendali X-Chat ............................................................................19
2.3 Peta Kendali R .....................................................................................20
2.4 diagram pareto .....................................................................................21
2.5 fishbone chart ......................................................................................22
3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian ......................................................23
4.1 Peta P TBS ......................................................................................... 47
4.2 Peta Kendali X FFA Pada CPO .................................................... .... 52
4.3 Peta Kendali R FFA Pada CPO ..................................................... .... 53
4.4 Peta Kendali X FFA Pada CPO Revisi Pertama............................ .... 56
4.5 Peta Kendali R FFA Pada CPO Revisi Pertama............................ .... 57
4.6 Peta Kendali X FFA Pada CPO Revisi Ke Dua ............................ .... 60
4.7 Peta Kendali R FFA Pada CPO Revisi Ke Dua ............................ .... 61
4.8 Peta Kendali R FFA Pada CPO Revisi Ke Tiga ............................ .... 63
4.9 Peta Kendali X Kadar Air Pada CPO ............................................ .... 67
4.10 Peta Kendali R Kadar Air Pada CPO ............................................ .... 68
4.11 Peta Kendali X Kadar Air Pada CPO Revisi Pertama ................... .... 71
4.12 Peta Kendali R Kadar Air Pada CPO Revisi Pertama ................... .... 72
4.13 Peta Kendali R Kadar Air Pada CPO Revisi Ke Dua.................... .... 74
4.14 Peta Kendali X Kadar Kotoran Pada CPO .................................... .... 78
4.15 Peta Kendali R Kadar Kotoran Pada CPO .................................... .... 79
4.16 Diagram Pareto TBS ..................................................................... …..81
4.17 Diagram Pareto Kecacatan CPO ................................................... .... 89
4.18 Diagram Sebab Akibat Buah Mengkal ......................................... ….90
4.19 Diagram Sebab Akibat Buah Mentah ........................................... ….90
4.20 Diagram Sebab Akibat FFA .......................................................... .... 91
4.21 Diagram Sebab Akibat Kadar Air ................................................. .... 92

xv
DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

2.1 Menghitung Persentase Kerusakan .................................................... 17


2.2 Menghitung Garis Pusat / Central Line (CL) ..................................... 17
2.3 Menghitung Batas Kendali Atas /Upper Control Limit (UCL) .......... 17
2.4 Menghitung Batas Kendali Bawah / Lower Control Limit (LCL) ..... 17
2.5 Menghitung garis tengah atau center line (CL).................................. 18
2.6 Menghitung batas kendali atas atau upper control limit (UCL) ......... 18
2.7 Menghitung batas kendali bawah atau lower control limit (LCL) ..... 19
2.8 Menghitung garis tengah atau center line (CL).................................. 19
2.9 Menghitung batas kendali atas atau upper control limit (UCL) ......... 19
2.10 Menghitung batas kendali bawah atau lower control limit (LCL) ..... 20

xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Kecacatan CPO
Lampiran B Dokumentasi
Lampiran C Biografi Penulis

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan kelapa sawit
terluas di dunia yang terdiri dari lahan perkebunan negara dan lahan perkebunan
yang di miliki oleh swasta. Iklim Indonesia tropis yang membuat tanaman kelapa
sawit tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia dan perkebunan kelapa sawit sangat
luas di Indonesia. Provinsi dengan lahan sawit terluas di Indonesia yaitu Provinsi
Riau, hampir seperlima lahan sawit yang ada di tanah air terletak di Provinsi Riau.
Walaupun perkebunan kelapa sawit luas dan tumbuh subur di Indonesia tentu perlu
juga ada pengolahan yang baik dari setiap perusahaan kelapa sawit. Oleh sebab itu,
ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru harus diterapkan dibidang industri yang
ada di Indonesia. Oleh sebab itu perusahaan di Indonesia umumnya dan di Riau
khususnya saling berlomba dalam menghasilkan produk terbaik yang bisa di
hasilkan oleh kelapa sawit sehingga bisa di jual dengan harga yang tinggi dan bisa
bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain.
Perusahaan yang menjadi studi kasus untuk penelitian ini adalah PKS PT
Mitra Bumi Bukit Sembilan. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang ada
di Riau yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit berkapasitas 60 ton/jam.
Lokasi terletak di desa Bukit Sembilan Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar
Riau seluas ± 14 Ha. Perusahaan ini menerima tandan buah segar (TBS) sebanyak
180,788,750 Kg dan menghasilkan CPO sebanyak 36,831,390 Kg pada tahun 2020.
Pasokan tandan buah segar yang diolah menjadi CPO bersumber dari kebun kelapa
sawit milik PKS PT Mitra Bumi itu sendiri seluas 300 Ha, kebun kelapa sawit milik
PT ini hanya bisa memasok TBS sebanyak 30 Ton perhari. Karena pemasokan TBS
dari kebun sendiri tidak memenuhi kebutuhan TBS yang dibutuhkan oleh
perusahaan maka PKS PT Mitra Bumi Bukit Sembilan bekerja sama dengan KUD-
KUD yang ada di kawasan Kec. Bangkinang dan juga menerima TBS dari
perkebunan masyarakat.

1
Persaingan dalam memproduksi CPO yang berkualitas terus berjalan diantara
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam menghasilkan CPO. PKS PT Mitra
Bumi tidak luput dari persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
menghasilakan CPO, oleh sebab itu untuk bersaing dengan perusahaan lain PKS PT
Mitra Bumi harus menjaga kualitas CPO yang di produski, selama ini PKS PT Mitra
Bumi belum menerapkan untung menghitung kualitas CPO yang dihasilkan
sehingga belum ada pengendalian kualitas produk yang di hasilkan dan ini membuat
PKS PT Mitra Bumi belum melakukan pengendalian terhadap produk yang
dihasilkan maka perlu di adakan pengendalian mutu terhadap hasil produksi CPO
PKS PT Mitra Bumi.
Pengendalian mutu merupakan cara yang banyak dilakukan oleh berbagai
perusahaan untuk menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan. Mutu merupakan
hal utama yang sangat diperhatikan oleh pihak perusahaan. Semakin baik mutu dari
suatu produk tentu akan semakin menarik bagi konsumen. Mutu juga merupakan
tolak ukur standar bagi konsumen dalam memilih produk. Perusahan yang
menghasilkan produk dengan mutu yang lebih baik tentu akan lebih diminati oleh
konsumen dan akan memiliki daya saing yang lebih baik dan mampu bersaing di
pasar global dengan produk perusahaan lainnya.
Suatu produk yang di katakan berkualitas adalah produk yang memenuhi
standar yang telah di tetepkan oleh suatu instansi. Pemerintah sendiri melalui BSN
telah menetapkan standarisasi mutu CPO yang dimuat dalam SNI-01-2901-2006
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Standarisasi Mutu CPO
NO Karakteristik Keterangan
1 Kadar lemak bebas < 5,00 %
2 Kadar air < 0,50 %
3 Kadar kotoran < 0,50 %
4 Bilangan yodium 50-55 g / 100 g TBS
5 Warna CPO (Crude Palm Oil) Jingga kemerah-merahan
(Sumber : SNI, 2006)

2
Dalam memproduksi CPO yang di lakukan oleh PKS PT Mitra Bumi,
Kegiatan pengendalian mutu untuk menghasilkan produk CPO mengacu pada
standar mutu CPO yang ditetapkan oleh standar nasional indonesia. Setelah peneliti
meminta data untuk melakukan penelitian maka peneliti mendapatkan banyak
kualitas CPO yang berada di atas standar yang di tetapkan oleh SNI. Mutu yang di
ukur pada PKS PT Mitra Bumi untuk mengukur kecacatan kualitas yaitu pada 3
kecacatan yaitu pada kadar lemak bebas (ALB), kadar air pada CPO dan kadar
kotoran pada CPO
Adapun mutu CPO yang di hasilkan oleh PKS PT Mitra Bumi sebagai
berikut.
Tabel 1.2 Mutu CPO Produksi PKS PT Mitra Bumi
NO Sampel Data Yang
Jumlah Sampel yang
Jenis Kecacatan Berada Diluar Batas
Diteliti
Normal
1 Kadar lemak bebas 52 Sampel 240 Sampel
(ALB)
2 Kadar air 144 Sampel 240 Sampel
3 Kadar kotoran 0 Sampel 240 Sampel
Sumber: PKS PT Mitra Bumi (2021)
Berdasarkan tabel 1.2 bahwa pada pengukuran kualitas CPO pada kecacatan
kadar lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran dari 240 sampel yang di teliti masih
ada sampel yang berada di luar batas normal yang standarisasi mutu yang telah di
tetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Badan Standarisasi Negara (BSN).
Mengacu pada permasalahan di atas maka dapat diketahui bahwa masalah
pengendalian mutu terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh PKS PT Mitra
Bumi membutuhkan kajian yang lebih mendalam untuk mengendalikan kualitas
CPO. Menurut Lilik Setiawan (2018) yang melakukan penelitian tentang Analisis
Pengendalian Proses Produksi Dengan Metode Statistical Quality Control, dengan
permasalahan jumlah produksi yang dilakukan perusahaan setiap bulannya tidaklah
sama. Hal tersebut dikarenakan dalam menentukan jumlah produk didasarkan pada

3
order yang diterima perusahaan. Jumlah produksi dari bulan Oktober – Desember
2016 sebesar 5.882 pcs dengan tingkat kerusakan berjumlah 1.116 pcs atau dengan
presentase kerusakan perbulannya sebesar 18,92% dan permasalahan ini di
selesaikan dengan menggunakan metode Statistical Quality Control mendapatkan
hasil dari penelitian itu adalah mengetahui apa saja produk yang kualitasnya di luar
batas kendali dan penyebab dari cacatnya suatu produk.
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas (2017) dalam penelitiannya tentang
Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control
(SQC) Untuk Meminimumkan Produk Gagal, yang memiliki masalah perusahaan
yang tidak memperhatikan pengendalian kualitas, dalam jangka pendek perusahaan
tidak perlu mengeluarkan biaya pengawasan kualitas, tetapi dalam jangka panjang
perusahan sulit memasarkan produk dikarenakan tersaingi perusahaan yang sejenis
yang kualitas produknya lebih baik serta jumlah produk rusak semakin banyak,
pada penelitian ini menggunakan metode Statistical Quality Control dan
mendapatkan hasil Jumlah produk baik yang dihasilkan oleh Toko Roti Bakery
sebanyak 27.710 unit dengan menganalisis menggunakan Control Chart, rata-rata
kerusakan produk sebesar 0,099 atau 9,9%. Rata-rata kerusakan produk tersebut
terdapat diantara batas atas yaitu sebesar 0,1161 atau 11,61% dan batas bawah
sebesar 0,0819 atau 8,12%. Itu menandakan bahwa tingkat kerusakan produk masih
dalam batas wajar dan penyebab dari produk roti ini berkurang kualitasnya adalah
factor manusia.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas yang dilakukan sebelum peneliti ini,
maka peneliti menganggap penelitian dibidang pengendalian mutu ini sangat
penting dalam mendukung perusahaan untuk memiliki daya saing dengan produk
perusahaan lain. Dalam hal ini peneliti memakai Statistical Quality Control (SQC)
sebagai metode untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di PKS PT Mitra Bumi.
Metode ini melihatkan pengendalian terhadap mutu dari input awal berupa bahan
baku, proses produksi, sampai kepada proses output barang jadi yaitu berbentuk
CPO.

4
1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah kualitas bahan baku dan produk akhir Crude Palm Oil (CPO) PKS
PT Mitra Bumi masih dalam batas kendali?
2. Jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada bahan baku dan produk akhir
Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi PKS PT Mitra Bumi?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan tingkat kerusakan pada bahan baku dan
produk akhir Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi oleh PKS PT Mitra
Bumi?
4. Apakah tindakan korektif yang dilakukan dalam mencegah dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi pada Crude Palm Oil (CPO) yang
diproduksi oleh PKS PT Mitra Bumi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk menganalisis kualitas tandan buah segar (TBS) yang di terima oleh
PKS PT Mitra Bumi dengan menggunakan peta kendali P dan menganalisis
kualitas CPO hasil dari produksi PKS PT Mitra Bumi dengan menggunakan
peta kendali-X dan R.
2. Untuk mengetahui jenis kecacatan tertinggi yang ada pada peneriman TBS
dan hasil produksi CPO di PKS PT Mitra Bumi menggunakan diagram
Pareto.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pada
peneriman TBS dan hasil produksi CPO di PKS PT Mitra Bumi dengan
menggunakan diagram sebab akibat.
4. Untuk mengetahui tindakan apa yang harus di ambil dalam mengatasi
kecacatan CPO yang ada di PKS PT Mitra Bumi dengan menggunakan
diagram fishbone.

5
1.4 Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Data kualitas mutu CPO diambil pada bulan Januari- Desember pada
tahun 2020.
2. Data yang yang diteliti adalah data kualitas mutu CPO pada asam
lemak bebes, kadar air dan kadar kotoran.
3. Penelitian dilakukan hanya pada bahan baku dan hasil produksi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengaplikasikan Statistical Proses Control (SPC)
pada industry dan peneliti dapat mengetahui produk CPO yang
tergolong bagus dan cacat

2. Bagi perusahaan
Penelitian yang di lakukan dapat menjadi salah satu alternatif
pemecahan masalah pengendalian kualitas CPO yang ada diproduksi
dan juga sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mengendalikan dan
pengontrolan kualitas CPO yang di hasilkan.

3. Bagi pemerintahan
Dengan adanya penelitian ini maka kualitas CPO di PKS PT Mitra
Bumi akan terkontrol dengan secara baik dan pemerintah bisa mengirim
CPO yang berkualitas sehingga membantu pemerintah untuk
mengenbangkan salah satu sumber daya alam yang ada di kawasan
pemerintahan tersebut.

6
1.6 Posisi Penelitian

Posisi penelitian dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dan penyalinan. Adapun posisi penelitian laporan ini sebagai berikut:
Tabel 1.3 Posisi Penelitian
NO Judul Penulis Permasalahan Tujuan Penelitian Metode Tahun

1. Analisis Peta Marcelly Kualitas menjadi factor dasar keputusan Mengetahui bagaimana Pendekatan 2018
Kendali Variabel Widya konsumen dalam memilih produk. Bila pelaksanaan pengendalian kualitas Statistical
Pada Pengolahan Wardhana., konsumen merasa produk tertentu jauh menggunakan alat bantu statistik Quality
Produk Minyak Sulastri dan lebih baik kualitasnya dari produk
bermanfaat dalam upaya Control
Sawit Dengan Eko Adi pesaing, maka konsumen memutuskan
Pendekatan Kurniawan untuk membeli produk tersebut. mengendalikan mutu produk (SQC)
Statistical Quality perusahaan. Analisa pengendalian
Control (Sqc) kualitas dilakukan menggunakan
alat bantu statistik berupa check
sheet, peta kendali X dan R, dan
diagram sebab akibat.
2. Analisis Lilik jumlah produksi yang dilakukan Bertujuan untuk menganalisis Metode 2018
Pengendalian Setiawan dan perusahaan setiap bulannya tidaklah pengendalian proses produksi Statistical
Proses Ida Martini sama. Hal tersebut dikarenakan dalam furniture,mengetahui tingkat Quality
Produksi Dengan Alriani menentukan jumlah produk didasarkan
kerusakan produk, jenis kerusakan Control
Metode Statistical pada order yang diterima perusahaan.
Quality Control Jumlah produksi dari bulan Oktober – produk,dan faktor–faktor yang
Pada Desember 2016 sebesar 5.882pcs dengan mempengaruhi pengendalian
Pt.Estwind Mandiri tingkat kerusakan berjumlah 1116 pcs kualitas produksi pada PT Eastwind
Semarang atau dengan prosentase kerusakan Mandiri Semarang
perbulannya sebesar 18,92%.

7
Tabel 1.3 Posisi Penelitian (Lanjut)
NO Judul Penulis Pemasalahan Tujuan Penelitian Metode Tahun

3. Analisis Quality Yulianto Minyak kelapa sawit merupakan salah Mengetahui Analisis Quality Metode 2019
Control Mutu satu komoditi yang sangat penting Control Statistical
Minyak Kelapa disamping migas yang juga memiliki Mutu Minyak Kelapa Sawit Di Quality
Sawit Di nilai ekspor yang cukup baik.Oleh PT. Perkebunan Lembah Bhakti
Control
PT. Perkebunan sebab itu, perlu adanya pengawasan Aceh Singkil dari input awal
Lembah Bhakti untuk menjaga mutu maupun kuantitas berupa penyelesaian bahan baku,
Aceh Singkil komoditi proses produksi, sampai kepada
tersebut.. proses output barang jadi (finished
goods)
4 Analisa Emi Arahman Tuntutan konsumen yang senantiasa untuk mengetahui apakah nilai Metode 2021
Pengendalian ,Irianto SP, Isye berubah dan ingin mendapatkan kadar asam lemak bebas CPO Statistical
Kualitas Statistika Selvianti, Else kualitas baik sehingga perusahaan (Crude Palm Oil) pada minyak Quality
harus merespon dengan tanggap, maka
Asam Lemak Nurul Adha produksi selama periode bulan Control
pengendalian mutu sangat diperlukan
Bebas Pada untuk menjaga mutu produk yang Februari berada didalam batas
Produksi Minyak dihasilkan dalam hal ini adalah mutu kendali berdasarkan metode peta
Kelapa Sawit di CPO (Crude Palm Oil) dan bisa kendali X-bar dan R-bar di PKS
PT. Sepanjang Inti mendukung perusahaan untuk Mulia Oil Mill PT.Sepanjang
Surya Mulia memiliki daya saing dengan Intisurya Mulia. Dan factor- factor
perusahaan lain. penyebabnya

8
Tabel 1.3 Posisi Penelitian (Lanjut)
NO Judul Penulis Pemasalahan Tujuan Penelitian Metode Tahun

5. Analisa Gading Hashari Persaingan antara sesama perusahaan Menganalisis penerapan produk Metode 2021
Pengendalian yang bergerak di bidang TBS sangatlah pengendalian mutu dalam rangka Statistical
Kualitas Crude ketat maka oleh sebab itu setiap meningkatkan kualitas produk Quality
perusahaan harus memperhatikan
Palm Oil (CPO) dengan menggunakan Kontrol q Control
kualitas produk yang di produksi.
Menggunakan Alat kualitas Statistik
Bantu Statistical
Quality Control
(SQC) (studi kasus
: PKS PT Mitra
Bumi )

9
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang menjadi acuan dalam penyusunan laporan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan secara garis besar mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,
manfaat penelitian, posisi penelitian dan sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang konsep dan teori yang relevan tentang konsep
produktivitas konsep peta kendali, diagram pareto, diagram sebab
akibat serta konsep yang mendukung pembuatan laporan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang studi literatur yang digunakan, objek penelitian,
jenis-jenis data yang digunakan, teknik pengumpulan data, pengolahan
data, kerangka penelitian dan tahap-tahap pembuatan laporan.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang penguraian cara pengumpulan data, jenis data
yang digunakan, analisa hasil yang diperoleh dari penelitian ini.
BAB V ANALISA
Bab ini berisikan tentang analisa dari hasil pengolahan data yang
dilakukan pada bab IV.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah
di dapatkan berdasarkan tujuan dari penelitian serta saran yang
diberikan kepada perusahaan.

10
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kelapa Sawit


kelapa sawit merupakan komoditi unggulan bagi Indonesia, dimana kelapa
sawit memberikan peranan yang signifikan dalam perekonomian bangsa Indonesia,
terutama daerah Riau yang merupakan daerah penyumbang terbesar komoditi
kelapa sawit bagi Indonesia. Kelapa sawit merupakan tanaman yang dapat
diandalkan karena menghasilkan minyak nabati yang penting bagi perdagangan
Internasioal. Minyak nabati yang dihasilkan oleh kelapa sawit memiliki keunggulan
dibandingkan dengan minyak nabati yang dihasilkan oleh tanaman lain seperti
kacang kedelai, kacang tanah dan lainnya, hal ini dikarenakan minyak nabati yang
dihasilkan oleh kelapa sawit minim kolesterol atau bahkan tidak memiliki
kolesterol dan mempunyai produktivitas lebih tinggi sehingga harga produksi
menjadi lebih ringan. (Diniaty dkk, 2019)
Bagian yang di olah dari kelapa sawit adalah buahnya di olah menjadi CPO
(Crude Palm Oil) ini adalah minyak mentah kelapa sawit yang diperoleh dari hasil
ekstraksi atau melalui proses pengempaan daging buah kelapa sawit serta belum
mengalami pemurnian. Minyak sawit biasanya digunakan untuk kebutuhan bahan
pangan, industri kosmetik, industri kimia, dan industri pakan ternak. Kebutuhan
minyak sawit sebesar 90% digunakan untuk bahan pangan seperti minyak goreng,
margarin, shortening, pengganti lemak kakao dan untuk kebutuhan industri roti,
cokelat, es krim, biskuit, dan makanan ringan. Kebutuhan 10% dari minyak sawit
lainnya digunakan untuk industri oleokimia yang menghasilkan asam lemak, fatty
alcohol, gliserol, dan metil ester serta surfaktan (Harahap dkk, 2020).

2.2 Kualitas
Dikutip dari alim, 2018 bahwa Kotler (2002:67) menjelaskan Kualitas
produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang
berpengaruh pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan
atau tersirat. Feigenbaum (1986:7) menyatakan kualitas produk adalah keseluruhan
gabungan karakteristik barang dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan dan

11
pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan
pelanggan. Berdasarkan definisi kualitas diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas
didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap barang atau jasa, diukur
berdasarkan persyaratan pelanggan, artinya bahwa dinyatakan atau tidak
dinyatakan, disadari atau hanya dirasakan, dikerjakan secara teknis atau bersifat
sujektif, dapat mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan.
(Alim dkk, 2018) Gaspersz (2008:119) menjelaskan bahwa indikator dari
kualitas produk terdiri dari :
1. Performance,
2. Reliability
3. Features,
4. Conformance,
5. Durability,
6. Serviceability,
7. Aesthethics
8. Customer perceived quality

2.2.1 Pengendalian Kualitas


Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, dengan
aktivitas itu kita ukur ciriciri kualitas produk, membandingkannya dengan
spesisifikasi atau persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai
apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar
Montgomery D.C, (1990) berpendapat, pengendalian kualitas dilakukan agar dapat
menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang sesuai dengan standar yang
diinginkan dan direncanakan, serta memperbaiki kualitas produk yang belum sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan dan sedapat mungkin mempertahankan
kualitas yang telah sesuai.Perusahaan membutuhkan suatu cara yang dapat
mewujudkan terciptanya kualitas yang baik pada produk yang dihasilkannya serta
menjaga konsistensinya agar tetap sesuai dengan tuntutan pasar yaitu dengan
menerapkan sistem pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses
yang dijalani.(Ratnadi dan Erlian, 2016)

12
Pengendalian kualitas memiliki beberapa faktor yang dipengaruhi yang
dilakukan oleh perusahaan, meliputi (Elmas,2017):
1) Kemampuan Proses
Batas-batas yang ingin dicapai haruslah disesuaikan dengan
kemampuan proses yang ada. Tidak ada gunanya mengendalikan suatu
proses dalam batas-batas yang melebihi kemampuan atau kesanggupan
proses yang ada.
2) Spesifikasi Yang Berlaku
Hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat berlaku, bila ditinjau dari
segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen yang ingin
dicapai dari hasil produksi tersebut. Dapat dipastikan dahulu apakah
spesifikasi tersebut dapat berlaku sebelum pengendalian kualitas pada
proses dapat dimulai.
3) Tingkat Ketidaksesuaian Yang Dapat Diterima
Tujuan dilakukan pengendalian suatu proses adalah dapat mengurangi
produk yang berada di bawah standar seminimal mungkin. Tingkat
pengendalian yang diberlakukan tergantung pada banyaknya produk yang
berada dibawah standar.
4) Biaya Kualitas
Biaya kualitas sangat mempengaruhi tingkat pengendalian dalam
menghasilkan produk dimana biaya mempunyai hubungan yang positif
dengan terciptanya produk yang berkualitas. Biaya kualitas meliputi :
a. Biaya pencegahan (prevention cost).
Biaya ini merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah
terjadinya kerusakan produk yang dihasilkan.
b. Biaya deteksi/ penilaian (detection/appraisal cost).
Adalah biaya yang timbul untuk menentukan apakah produk atau
jasa yang dihasilkan telah sesuai dengan persyaratan-persyaratan
kualitas sehingga dapat menghindari kesalahan dan kerusakan
sepanjang proses produksi.

13
c. Biaya kegagalan internal (inrernal failure cost).
Merupakan biaya yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian
dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang dan jasa
tersebut dikirim ke pihak luar (pelanggan atau konsumen).
d. Biaya kegagalan eksternal (eksternal failure cost).
Merupakan biaya yang terjadi karena produk atau jasa tidak
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah
produk tersebut dikirimkan kepada para pelanggan atau
konsumen.
2.2.2 Dimensi Kualitas Produk
Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu ditentukan
melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini.
Menurut Dafid Garvin yang dikutip Jasfar (2005:57-58), untuk menentukan
dimensi kualitas produk, dapat melalui delapan dimensi seperti yang dipaparkan
berikut ini (Yafie dkk, 2016):
1. Kinerja: karakteristik dari produk inti.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan: karakteristik sekunder atau
pelengkap.
3. Kehandalan: kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
dipakai.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi: karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Daya tahan: berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
digunakan.
6. Service Ability: meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan mudah
direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.
7. Estetika: daya tarik produk terhadap panca indra.
8. Kualitas yang dipersepsikan: citra dan reputasi produk serta tanggung
jawab perusahaan terhadapnya.

14
2.2.3 Tujuan Pengendalian Kualitas
Tujuan dari pengendalian kualitas adalah menyidik dengan cepat sebab-
sebab terduga atau pergeseran proses sedemikan hingga penyelidikan terhadap
proses itu dan tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak unit
yang tidak sesuai diproduksi (Ratnadi dan Erlian, 2016).
Tujuan dari pengendalian kualitas menurut (Ratnadi dan Erlian, 2016)
adalah:
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan
menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
Tujuan utama pengendalian kualitas adalah untuk mendapatkan jaminan
bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis
atau serendah mungkin (Ratnadi dan Erlian, 2016)

2.3 Pengertian Statistical Quality Control (SQC)

Menurut (Elmas,2017), pengendalian kualitas statistic adalah alat yang sangat


berguna dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses
hingga akhir proses. Dan terdapat pengertian lain yaitu menurut Assauri (2004;219)
mengemukakan bahwa pengertian dari SQC sebagai berikut: “SQC adalah suatu
sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil
produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk
mencapai efisiensi(Elmas2017).

2.3.1 Peta Kendali


Peta kendali terbagi 2 yaitu peta kendali untuk data variabel dan peta kendali
untuk data atribut. Peta kendali untuk data variabel yaitu peta X dan R, Peta X dan
S sedangkan peta kendali untuk data atribut yaitu peta-P, peta-C, dan peta-U

15
(Besterfield, 1994). Pada Penelitian ini peneliti menggunakan peta kendali X dan
R. Peta kendali Xbar digunakan untuk proses yang memiliki karakteristik yang
bersifat kontinu. Langkah-langkah penentuan peta kendali Xbar adalah dengan
menentukan rentang rata-rata kemudian menentukan batas kontrol serta
menggambarkan garis Xbar dan garis batas kontrol. Peta kendali R merupakan peta
kendali untuk menggambarkan rentang data dari suatu sub grup, yaitu data terbesar
dikurangi data terkecil. Langkah-langkah penentuan garis central adalah dengan
menentukan rentang rata-rata kemudian menentukan batas control serta
menggambarkan garis R dan garis batas kontrol (Diniaty dkk 2017).
Terdapat dua jenis metode pengendalian kualitas secara statistika yang
berbeda. Menurut Heizer & Render (2013), yaitu : Grafik Kendali untuk Variabel
di sini adalah segala sesuatu yang memiliki dimensi yang terus-menerus. Mereka
memiliki jumlah kemungkinan yang terbatas. Contohnya, berat, kecepatan,
panjang, atau kekuatan. Grafik kendali untuk rata, x-chart, dan kisaran R,
digunakan untuk memonitor proses yang memiliki dimensi yang berkelanjutan.
Grafik x (x-chart) memberitahukan kepada kita apakah perubahan yang terjadi
dalam kecenderungan sentral (rata-rata) dari suatu proses penyebaran. Grafik
Kendali untuk Atribut yang mana umumnya diklasifikasikan sebagai cacat atau
tidak cacat. Menggunakan grafik p (p-chart) merupakan cara utama untuk
mengendalikan atribut. Meskipun atribut ada yang baik atau buruk mengikuti
distribusi binominal, distribusi normal dapat digunakan untuk menghitung batas
grafik p ketika ukuran sampelnya besar (Noor Dan Fauziah, 2016).

2.3.2 Peta Kendali P (P-chart)


Peta kendali p merupakan Peta kendali banyaknya unit ketidaksesuaian.
Peta kendali ini dapat dibentuk dari sebuah proses produksi. Misal ambil suatu
produksi sebanyak n pengamatan, di mana setiap pengamatan ke-k memiliki
ukuran sampel pengamatan sebanyak n. Misalkan dalam suatu produksi proporsi.
Berdasarkan Peta kendali digunakan untuk pengambilan sampel dengan ukuran
sampel (n) berubah-ubah (Arsyad Dkk,2017).

16
Adapun langkah-langkah dalam membuat peta kendali p dijelaskan sebagai
berikut (Noor Dan Fauziah, 2016) :
a. Menghitung Persentase Kerusakan.
Rumus: 𝑝 = 𝑛𝑝
𝑛
…(1)
Keterangan :
p = Persentase jumlah kerusakan
np = Jumlah gagal dalam sub grup
n = Jumlah yang diperiksa dalam sub grup

b. Menghitung Garis Pusat / Central Line (CL).


Rumus: 𝐶𝐿 = 𝑝 = ∑∑𝑛𝑝
𝑛
…(2)
Keterangan :
Σnp = Jumlah total yang rusak
Σn = Jumlah total yang diperiksa

c. Menghitung Batas Kendali Atas /Upper Control Limit (UCL).


𝑝+3 𝑝(1−𝑝)
Rumus: 𝑈𝐶𝐿 = √ …(3)
𝑛

Keterangan :
p = Rata-rata ketidaksesuaian produk.
n = Jumlah produksi.

d. Menghitung Batas Kendali Bawah / Lower Control Limit (LCL)


𝑝−3 𝑝(1−𝑝)
Rumus: 𝐿𝐶𝐿 = √ …(4)
𝑛

Keterangan :
p = Rata-rata ketidaksesuaian produk.
n = Jumlah produksi.
Catatan : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0

17
Adapun contoh dari bentuk peta kendali P seperti dibawah ini

Gambar 2.1 Peta Kendali P


(Sumber: Arsyad Dkk,2017)

2.3.3 Peta Kendali X Dan R


Dikutip dari (Wardhana dkk, 2018) peta kendali X dan R digunakan untuk
memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinu, sehingga
disebut sebagai diagram kendali untuk data variabel. Diagram kendali X
menjelaskan tentang perubahan yang terjadi dalam ukuran titik pusat atau rata-rata
dari proses. Sedangkan diagram kendali R (range) menjelaskan perubahan yang
terjadi dalam ukuran variasi atau perubahan homogenitas produk yang dihasilkan
suatu proses (Gaspersz, 2001).
Adapun proses untuk membuat peta kendali x nantinya akan
menggunakan softwaer. Namun langkah-langkah dalam membuat peta
kendali x dijelaskan sebagai berikut (Wardhana dkk, 2018):
a. Menghitung garis tengah atau center line (CL).
∑ 𝑥𝑖
Rumus: 𝑥𝑛𝑖 = …(5)
𝑛𝑖

Keterangan:

Xni = Rata-rata nilai X pada subgrup sampel ke-i


ni = Banyaknya sampel pada subgrup ke-i (sampel size)
ΣXi = Jumlah nilai X pada subgrup sampel ke-i
b. Menghitung batas kendali atas atau upper control limit (UCL).
Rumus: 𝑈𝐶𝐿=𝑥+(𝐴2∗𝑅) …(6)

18
Keterangan :
x = Rata-rata dari sampel rata-rata
A2 = Nilai tetapan
R = Kisaran untuk satu sampel

c. Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL).


Rumus: 𝐿𝐶𝐿=𝑥−(𝐴2∗𝑅) …(7)
Keterangan :
x = rata-rata dari sampel rata-rata
A2 = Nilai tetapan
R = kisaran untuk satu sampel

Gambar 2.2 Peta Kendali X-Chat


(Sumber : Diniaty dkk, 2017)

Langkah-langkah dalam membuat peta kendali R dijelaskan sebagai


berikut (Wardhana dkk, 2018):

d. Menghitung garis tengah atau center line (CL).


Rumus: 𝑐𝑙 =𝑅̅ …(8)
Keterangan:
R = Selisih Harga Xmaks dan Xmin

e. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL).


Rumus: 𝑈𝐶𝐿= 𝐷4 .𝑅̅ …(9)

19
Keterangan :
D4, D3 = Nilai Koefisien
R = Selisih Harga X maks dan X min

f. Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL).


Rumus: 𝐿𝐶𝐿= 𝐷3 .𝑅̅ …(10)
Keterangan :
D4, D3 = Nilai Koefisien
R = Selisih Harga X maks dan X min

Gambar 2.3 Peta Kendali R


(Sumber : Diniaty dkk,2017)

2.4 Diagram Pareto


Diagram Pareto adalah histogram data yang mengurutkan dari frekuensi yang
terbesar hingga yang terkecil (Evan&Lindsay,2007:87-89), serta dihitung juga
kumulatifnya. Diagram ini membantu manajemen secara cepat mengidentifikasi
area paling kritis yang membutuhkan perhatian khusus dan cepat. Analisis pareto
adalah proses dalam memperingkat peluang untuk menentukan peluang potensial
mana yang harus dikejar lebih dahulu. Analisis pareto harus digunakan pada
berbagai tahap dalam suatu program peningkatan kualitas untuk menentukan
langkah mana yang diambil berikutnya (Gunawan dan Hendy,2016).
Adapun langkah-langkah membuat diagram pareto adalah sebagai berikut

20
(Gunawan dan Hendy,2016):
a) Mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti.
b) Membuat catatan frekuensi pada lembar periksa.
c) Menghitung frekuensi kumulatif dan presentase kumulatif.
d) Menggambar frekuensi kumulatif dalam bentuk diagram batang.
e) Menggambar persentase kumulatif dalam bentuk grafik garis.
f) Menginterpretasikan diagram pareto tersebut.

Gambar 2.4 Diagram Pareto


(Sumber: Arsyad dkk,2017)

2.5 Diagram Sebab Akibat


Diagram ini berguna untuk menganalisa dan menemukan faktor-faktor yang
berpengaruh secara signifikan dalam menentukan karakteristik kualitas output
kerja serta untuk mencari penyebab-penyebab yang sesungguhnya dari suatu
masalah. Untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas
hasil kerja, maka orang kan selalu mendapatkan bahwa ada 5 faktor penyebab
utama yang signifikan yang perlu diperhatikan, yaitu (Diniaty dkk, 2019).
1. Manusia (man).
2. Metode Kerja (work method).
3. Mesin atau peralatan kerja lainnya (machine/equipment).
4. Bahan-bahan baku (raw materials).
5. Lingkungn Kerja (work environment).

21
Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan (c) dan berguna untuk
memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan
mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari, selain itu faktor-faktor yang
lebih terperinci yang berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama
tersebut yang dapat kita lihat pada panah-panah yang berbentuk tulang ikan pada
diagram fishbone tersebut (Diniaty dkk, 2019).

Gambar 2.5 fishbone chart


(Sumber: Diniaty dkk,2017)

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini akan menjelaskan seluruh tahap-tahap
kegiatan yang dilaksnakan selama penelitian berlangsung dari awal sampai
akhir penelitian.

Mulai

Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data :
1. Teknik Pengumpulan data
A. Observasi
-Proses datang bahan baku
-Proses Sortasi Bahan Baku
B. Wawancara
-Jenis TBS Rusak
-Tandan Buah Segar Yang Diolah Setiap Hari
-Penyebab CPO Tidak Berkualitas
2. Jenis Data
A. Data Primer
- Jenis Tandan Buah Segar
B. Data Sekunder
- Jumlah TBS Yang Masuk
- Jumlah TBS Rusak
- Jumlah Hasil Produksi CPO
- Zat Lain Yang Terkandung Dalam CPO

Pengolahan Data
1. Membuat peta kendali p.
2. Membuat x-chart dan R
3. Diagram Pareto
4. Diagram sebab-akibat

Analisa

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 FlowChart Penelitian

23
3.1 Studi Pendahuluan

Sebelum penelitian dimulai maka diperlukan studi pendahuluan


untuk menemukan masalah yang akan di teliti di PKS PT Mitra Bumi.
Adapun cara melakukan studi pendahuluan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tempat dan permasalahan yang akan di teliti di tempat
tersebut agar bisa memahami teori-teori yang bersangkutan dengan
penyelesaian masalah yang akan diteliti.
2. Melakukan survei pendahuluan ke tempat yang akan di teliti untuk
observasi langsung dan mewawancarai pihak perusahaan tentang
keadaan perusahaan.
3. Melihat keseluruhan pabrik baik lingkungannya maupun pekerjanya
sampai ke mesin-mesin dengan melihat secara langsung bisa
mengetahui letak permasalahan yang ada di pabrik tersebut.

3.2 Identifikasi Masalah


Setelah melakukan observasi lapangan maka penulis berupaya
mengidentifikasi dengan mempelajari situasi yang ada diperusahaan. Dengan
mengidentifikasi masalah dapat diketahui bahwa ada beberapa sampel yang di
ambil tidak memenuhi kualitas perusahaan baik itu di bahan baku, produksi serta
hasil akhir dari PKS PT Mitra Bumi ini, menyebabkan perusahaan tidak bisa
menjual hasilnya sehingga perusahaan harus mengolah CPO kembali untuk di
pasarkan. Pengukuran kualitas CPO bertujuan agar perusahaan mengetahui berapa
sampel yang yang tidak sesuai dengan kualitasnya dan apa saja penyebab dari
berkurangnya kualitas CPO yang di hasilkan oleh PKS PT Mitra Bumi.

3.3 Perumusan Masalah


Berisi latar belakang yang mendasari pemilihan judul atau topik, tujuan,
manfaat serta asumsi dan batasan pada penelitian ini. Berdasarkan observasi dan
identifikasi yang telah dilakukan maka peneliti akan mengendalikan kualitas Crude
Palm Oil PKS PT Mitra Bumi dalam upaya mengendalikan tingkat kerusakan

24
produk menggunakan alat bantu Statistical Quality Control serta usulan perbaikan
untuk meminimalisir kecacatan pada produk.

3.4 Tujuan Penelitian


Penetapan tujuan penelitian merupakan suatu target yang ingin dicapai
dalam upaya menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Dalam suatu penelitian
perlu ditetapkan suatu tujuan yang jelas, nyata dan terukur. Adapun tujuan
penelitian ini adalah menentukan kualitas CPO yang di hasilkan oleh PKS PT
Mitra Bumi dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab produk yang cacat.

3.5 Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu bentuk penentuan sumber data yang telah
direncanakan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.5.1 Tempat Dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian yaitu di PKS PT Mitra Bumi yaitu salah satu pabrik
kelapa sawit yang berada di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Indonesia. Pabrik
ini bergerak di bidang pengolahan tandan buah segar yang kemudian di olah
menjadi CPO (crude palm oil). Berdasarkan akte pendirian perusahaan No:
MB/08/1/2010 tanggal 18 Januari 2010 perihal permohonan pendirian pabrik
pengolahan kelapa sawit di Desa Bukit Sembilan yang di telah di resmikan oleh
Bupati Kampar yakni Bpk. Burhanuddin Husin.
Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada tahun 2020 peneliti diizinkan oleh
perusahaan untuk melakukan penelitian di PKS PT Mitra Bumi untuk meneliti
kualitas CPO yang di produski oleh PKS PT Mitra Bumi.

5.5.2 Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Observasi ialah peneliti langsung mengamati di tempat penelitian.
Adapun dari teknik obsevasi dapat terlihat proses datangnya bahan baku
dan proses sortasi bahan baku. Adapun mutu dari TBS yang datang di
bedakan menjadi beberapa jenis untuk di sortir oleh divisi sortasi.

25
2. Wawancara
Wawancara adalah sala satu cara untuk mendapatkan data yang di
butuhkan sebagai data untuk di teliti dalam hal ini peneliti bertanya
langsung ke pihak yang bertanggung jawab atas pabrik.
Adapun pertanyaannya sebagai berikut :
Tabel 3.1 Pertanyaan Kepada Pihak PKS PT Mitra Bumi
Responden Pertanyaan
Siapa yang memasok TBS ke pabrik ini?
Berapa persen yang datang dari kebun sendiri?
Apakah masih banyak buah yang tidak sesuai dengan
kualitas yang diinginkan perusahaan datang?
Seperti apa TBS yang tidak berkualitas?
Berapa kapasitas mesin di sini?
Mill Manajer Kemana di jual hasil dari CPO yang di produksi di
sini?
Berapa perusahaan bisa menghasilkan CPO setiap hari?
Berapa TBS yang bisa di olah oleh perusahaan setiap
hari?
Apakah masih ada CPO yang tidak sesuai dengan
kualitas yang di minta oleh perusahaan?
Seperti apa CPO yang berkualitas?
Apa standarisasi yang dipakai oleh pabrik ini untuk
CPO?
Apa yang membuat CPO berkualitas rendah?
Sumber : PKS PT Mitra Bumi (2021)

3.5.3 Jenis Data


1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung di objek yang
akan diteliti. Data ini menjadi data pokok yang digunakan oleh peneliti

26
untuk pengolahan data. Data yang diperoleh adalah jumlah tandan buah
segar (TBS) pertahun yang diolah, hasil produksi pertahun crude palm
oil (CPO), jumlah TBS yang rusak dan data zat lain yang terkandung di
dalam CPO yang di hasilkan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pelengkap dan tidak digunakan untuk
mengolah data. Data yang diperoleh adalah jumlah TBS yang masuk di
tahun 2020, jumlah produksi CPO di tahun 2020 dan jumlah zat yang
terkandung di CPO
Adapun satuan dari data tersebut adalah sebagai berikut
Table 3.2 Satuan Bahan Baku Dan Hasil Produksi
No Jenis Satuan
1 TBS Kg
2 CPO Kg
3 Air %
4 Lemak bebas %
5 Kotoran %
Sumber : PKS PT Mitra Bumi (2021)

3.6 Pengolahan Data


Pengolahan data digunakan sebagai langkah peneliti untuk mendapat
kesimpulan yang dapat diambil dengan menggunakan STATISTICAL PROCESS
CONTROL dengan mengolah data bulan November 2020. Pengolahan data
penelitian sebagai berikut:

3.6.1 Membuat peta kendali p.


Dalam hal menganalisis data atribut digunakan peta kendali p (peta
kendali proporsi kerusakan), serta data yang diproleh yang dijadikan
pengamatan tidak tetap dan produk yang mengalami kerusakan (misdruk)
tersebut tidak dapat diperbaiki lagi sehingga harus di reject dengan cara di
lebur atau didaur ulang. Langkah-langkah dalam membuat peta kendali p
dijelaskan sebagai berikut.

27
1. Menghitung Persentase Kerusakan.
Rumus: 𝑝 = 𝑛𝑝
𝑛

Keterangan :
p = Persentase jumlah kerusakan
np = Jumlah gagal dalam sub grup
n = Jumlah yang diperiksa dalam sub grup

2. Menghitung Garis Pusat / Central Line (CL).


Rumus: 𝐶𝐿 = 𝑝 = ∑∑𝑛𝑝
𝑛

Keterangan :
Σnp = Jumlah total yang rusak
Σn = Jumlah total yang diperiksa
3. Menghitung Batas Kendali Atas /Upper Control Limit (UCL).
𝑝+3 𝑝(1−𝑝)
Rumus: 𝑈𝐶𝐿 = √
𝑛

Keterangan :
p = Rata-rata ketidaksesuaian produk.
n = Jumlah produksi.
4. Menghitung Batas Kendali Bawah / Lower Control Limit (LCL)
𝑝−3 𝑝(1−𝑝)
Rumus: 𝐿𝐶𝐿 = √
𝑛

Keterangan :
p = Rata-rata ketidaksesuaian produk.
n = Jumlah produksi.
Catatan : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0

3.6.2 Membuat Peta Kendali x-chart Dan R


Dalam hal menganalisis data variable dan sampel yang di gunakan
sebanyak 5 sampel maka digunakan grafik kendali x (x-chart) dan R sebagai
alat untuk pengendalian kualitas yang dilakukan untuk memonitor proses
yang memiliki dimensi yang berkelanjutan. Grafik x (x-chart)

28
memeberitahukan bahwa perubahan yang terjadi dalam kecenderungan
sentral (rata-rata) dari suatu proses penyebaran dan peta kendali R
memberitahu bahwa perubahan yang terjadi dalam kecenderungan range
dalam proses penyebaran.
Adapun proses unrtuk membuat peta kendali x nantinya akan
menggunakan software. Namun langkah-langkah dalam membuat peta
kendali x dijelaskan sebagai berikut :
1. Menghitung garis tengah atau center line (CL).
∑ 𝑥𝑖
Rumus: 𝑥𝑛𝑖 =
𝑛𝑖

Keterangan:

Xni = Rata-rata nilai X pada subgrup sampel ke-i


ni = Banyaknya sampel pada subgrup ke-i (sampel size)
ΣXi = Jumlah nilai X pada subgrup sampel ke-i

2. Menghitung batas kendali atas atau upper control limit (UCL).


Rumus: 𝑈𝐶𝐿=𝑥+(𝐴2∗𝑅)
Keterangan :
x = Rata-rata dari sampel rata-rata
A2 = Nilai tetapan
R = Kisaran untuk satu sampel
3. Menghitung batas kendali bawah atau lower control limit (LCL).
Rumus: 𝐿𝐶𝐿=𝑥−(𝐴2∗𝑅)
Keterangan :
x = rata-rata dari sampel rata-rata
A2 = Nilai tetapan
R = kisaran untuk satu sampel

Adapun langkah-langkah dalam membuat peta kendali R sebagai


berikut:

29
1. Menghitung garis tengah atau Center Line (CL).
Rumus: 𝑐𝑙 =𝑅̅
Keterangan:
R = Selisih Harga Xmaks dan Xmin

2. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL).


Rumus: 𝑈𝐶𝐿= 𝐷4 .𝑅̅
Keterangan :
D4, D3 = Nilai Koefisien
R = Selisih Harga X maks dan X min

3. Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL).


Rumus: 𝐿𝐶𝐿= 𝐷3 .𝑅̅
Keterangan :
D4, D3 = Nilai Koefisien
R = Selisih Harga X maks dan X min

3.7 Analisa

Analisa terhadap data yang dilakukan untuk mendapatkan


penjelasan yang mendalam terhadap hasil pengolahan data yang telah
dilakukan. Analisis ini dilakukan agar perusahaan dapat melakukan usulan
perbaikan untuk masa yang akan datang.
1. Diagram Pareto.
Dari data informasi mengenai jenis kerusakan produk yang
terjadi kemudian dibuat diagram Pareto untuk mengidentifikasi,
mengurutkan dan bekerja menyisihkan kerusakan secara
permanen. Dengan diagram ini, maka dapat diketahui jenis
cacat yang paling dominan atau terbesar pada hasil produksi
perusahan. Kemudaian dapat dilihat jenis-jenis kerusakan yang
sering terjadi pada proses pengadaan bahan baku, proses
produksi dan pada produk akhir CPO, selanjutnya data-data

30
tersebut diurutkan dari yang terbesar sampai pada yang terkecil
dan dibuat presentase kumulatifnya. Persentase kumulatif
berguna untuk menyatakan perbedaan yang ada dalam frekuensi
kejadian diantara permasalahan yang dominan.
Adapun langkah-langkah membuat diagram pareto adalah
sebagai berikut :
g) Mengidentiikasi permasalahan yang akan diteliti.
h) Membuat catatan frekuensi pada lembar periksa.
i) Menghitung frekuensi kumulatif dan presentase
kumulatif.
j) Menggambar frekuensi kumulatif dalam bentuk
diagram batang.
k) Menggambar persentase kumulatif dalam bentuk grafik
garis.
l) Menginterpretasikan diagram pareto tersebut.
2. Mencari faktor penyebab yang dominan dengan diagram
sebab akibat (fishbone diagram).
Setelah diketahui masalah utama yang paling dominan,
maka dilakukan analisa faktor penyebab kerusakan produk
dengan menggunakan fishbone diagram, sehingga dapat
menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab
kerusakan produk.

3.8 Kesimpulan dan Saran


Bagian akhir dari penelitian ini adalah penarikan kesimpulan berdasarkan
pengolahan data dan analisis dari pengolahan data serta saran-saran yang berguna,
khususnya bagi PKS PT Mitra Bumi. Saran yang diusulkan harus memberikan
manfaat bagi peneliti maupun bagi perusahaan yang menjadi studi penelitian oleh
penulis.

31
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitaian yang di lakukan pada PKS PT Mitra Bumi,
dapat di simpulkan secara umum sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian pengendalian kualitas menggunakan metode
Statistical Quality Control (SQC) menggunakan alat bantu peta kendali P
pada kualitas TBS maka dari data yang di peroleh yang termasuk dalam
kecacatan ada 4 fraksi yaitu fraksi 1, fraksi 2, fraksi 5 dan fraksi 6, fraksi
yang empat ini di masukkan ke dalam kecacatan tandan buah segar karena
tandan buah segar yang termasuk dalam fraksi ini tidak banyak
menghasilkan minyak CPO dan di tambah lagi jenis kecacatan yang ada
pada penerimaan tandan buah segar yaitu tangkai buah yang Panjang dan
brondol yang busuk, pada data penerimaan tandan buah segar seluruh data
yang di peroleh sudah di dalam batas kendali kualitas ini di lihatkan dengan
tidak adanya data yang berada di luar batas kendali. Berdasarkan hasil
penelitian pengendalian kualitas menggunakan metode Statistical Quality
Control (SQC) menggunakan alat bantu peta kendali X dan R untuk
pengukuran kualitas Crude Palm Oil (CPO) yang ada di PKS PT Mitra
Bumi, berdasarkan data yang di dapat ada 3 kecacatan yang ada di CPO
yaitu kadar asam lemak bebas dalam CPO, kadar air dalam CPO dan kadar
kotoran di dalam CPO dan sampel yang di gunakan pada penelitian ini
sebanyak 240 sampel dan waktu perhitungannya perminggu sehingga
dapatlah pada kadar lemak bebas dari 48 data yang di teliti ada 15 data yang
diluar kendali pada peta kendali X dan ada 2 data yang di luar batas kendali
pada peta kendali R, sedangkan untuk kadar air di dalam CPO dari 48 data
yang di teliti ada 7 data yang di luar batas kendali pada peta kendali X dan
ada 2 data yang di luar batas kendali untuk peta kendali R dan untuk pada
kadar kotoran yang ada di dalam CPO maka dari 48 data yang di teliti
semuanya sudah dalam batas kendali baik itu peta kendali X maupun peta
kendali R.

103
2. Pada penelitian ini di bantu dengan menggunakan diagram pareto untuk
menentukan kecacatan yang tertinggi pada TBS sehingga ditemukan
kecacatan terbanyak ada pada fraksi2 ( F2) atau di gabungkan kedalam
tandan buah segar yang mengkal, penerimaan tandan buah segar di PKS PT
Mitra Bumi sebanyak 1.840,56 Ton ada 872,87 ton buah yang mengkal atau
sama dengan 47% dari total kecacatan. Pada CPO perlu bantuan diagram
pareto karena diagram pareto menunjukkan bahwa kecacatan yang berada
di luar batas kendali terbanyak yaitu pada kadar asam lemak bebas dalam
CPO yaitu mencapai angka 65% dari seluruh kecacatan.
3. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecacatan pada TBS
adalah umur tanaman, metode dalam pemenenan tandan buah segar, teknik
budidaya dan yang terakhir adalah manusia. Sedangkan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kecacatan pada hasil CPO pada PKS PT Mitra
Bumi adalah mesin pada PKS PT Mitra Bumi, metode pengolahan, bahan
baku yang digunakan dan manusia.
4. Dengan menggunakan diagram sebab akibat dapat menentukan penyebab
utama dari besarnya kecacatan untuk tandan buah segar yang mengkal ini
adalah manusia karena kelakuan petani yang mencampurkan buah mengkal
dengan buah masak untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil
penjualan tandan buah segar ke PKS PT Mitra Bumi dan penyebab dari
banyaknya data yang berada di luar kendali pada kadar lemak bebas pada
CPO yaitu bahan baku yang masih banyak di terima oleh PKS PT Mitra
Bumi yang terlewat masak dan bahan baku yang telah datang ke PT PKS
Mitra Bumi lama di produksi sehingga ini akan menimbulkan banyaknya
kadar asam lemak bebas pada hasil akhir CPO.

104
6.2 Saran
Saran yang dapat di berikan dalam laporan penelitian ini sebagai berikut:

6.2.1 Penelitian Selanjutnya


Saran yang dapat di berikan untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Peneliti lebih memperbanyak sampel yang di pakai untuk pengukuran
mutu hasil produksi perusahaan.
2. Untuk membuat peta kendali yang di wawancara bukan hanya karyawan
saja akan tetapi wawancara petani yang menjadi faktor utama dari
banyaknya kecacatan TBS.

6.2.2 Praktek di Perusahaan


Saran yang dapat di berikan kepada pihak perusahaan PKS PT Mitra Bumi di
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya PKS PT Mitra Bumi melakukan pengecekan pengendalian
mutu terhadap bahan baku yang di terima dan CPO yang di hasilkan
sehingga kualitas dari semua bahan baik di terima dan di hasilkan
menjadi terkendali.

2. Sebaiknya PKS PT Mitra Bumi lebih memperhatikan pemilihan bahan


baku yang masuk dengan melakukan sortasi yang lebih ketat dan
menolak bahan baku yang banyak terdapat kecacatan, apabila bahan baku
telah ada di PT maka segera diolah.
3. Sebaiknya PKS PT Mitra Bumi memberi sanksi kepada pekerja yang
lalai terhadap pekerjaan yang telah di tugaskan kepadanya.

105
DAFTAR PUSTAKA

Alim. Shilachul.Alfinul, M.Kholid. Mawardi dan Aniesa.Samira.Bafadhal, 2018,


“Pengaruh Persepsi Label Halal Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Fesyen Muslim( Survei pada Pelanggan Produk Zoya
Muslim di Kota Malang )”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 62, No.
1, hlm 127-134.

Arsyad .Acmad Ghozali. Putro Ferro Ferdinant dan Ratna Ekawati, 2017, “Analisis
Peta Kendali P Yang Distandarisasi Dalam Proses Produksi Regulator Set
Fujiyama (Studi Kasus : PT. XYZ)”, Jurnal Teknik Industri Vol. 5 No. 1

Diniaty.Dewi, Farida,Hanum dan Muhammad.Ihsan.Hamdy, 2019, “Analisis


Pengendalian Mutu (Quality Control) CPO (Crude Palm Oil) pada PT.
XYZ”. Jurnal Teknik Industri,Vol 5,No 2, hlm 92-99.

Elmas. Muhammad. Syarif. Hidayatullah, 2017. “Pengendalian Kualitas Dengan


Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Untuk
Meminimumkan Produk Gagal Pada Toko Roti Barokah Bakery”. Jurnal
Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA, Vol. 7, hlm 15-22.\

Gunawan. Clara. Valentina dan Hendy. Tannady, 2016. “Analisis Kinerja Proses
Dan Identifikasi Cacat Dominan Pada Pembuatan Bagdengan Metode
Statistical Proses Control(Studi Kasus : Pabrik Alat Kesehatan PT.XYZ,
Serang, Banten)”. Jurnal Teknik Industri,Vol XI,No 2, hlm 9-13.

Harahap. Irwan Saputra, Puji. Wahyuningsih dan Yulida. Amri, 2020, Nalisa
Kandungan Beta Karoten Pada Cpo(Crude Palm Oil) Di Pusat Penelitian
Kelapa Sawit (PPKS) Medan Menggunakan Spektrofotometri UV-VIS , Vol.
2 No. 1, hlm 9-12.
Nur. Muhammad, Yolanda. Eka. Putri. Dasneri dan Ahmad. Mas’ari, 2019,
“Pengendalian Kualitas Crude Palm Oil (CPO) di PT. SebangaMulti
Sawit)”, Jurnal Teknik Industri, Vol 5 No. 2, hlm 143-153.

Noor. M. Wildan dan Fauziyah, 2016 “ Pengendalian Kualitas Crude Palm Oil
Perusahaan Minyak Kelapa Sawit PT. Kalimantan Sanggar Pusaka Dalam
Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat
Bantu Statistical Process Control”, Jurnl Manajemen, Vol 7, No 1

Ratnadi dan Erlian. Suprianto, 2016 “Pengendalian Kualitas Produksi


Menggunakan Alat Bantu Statistik (Seven Tools) Dalam Upaya Menekan
Tingkat Kerusakan Produk”, INDEPT, Vol. 6,No. 2

Setiawan. Lilik dan Ida. Martini. Alriani 2018, “Analisis Pengendalian Proses
Produksi Dengan Metode Statistical Quality Control Pada Pt.Estwind
Mandiri Semarang”, Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi, No. 44

Wardhana. Marcelly. Widya, Sulastri dan Eko. Adi. Kurniawan, 2018, “Analisis
Peta Kendali Variabel Pada Pengolahan Produk Minyak Sawit Dengan
Pendekatan Statistical Quality Control (SQC)”. Jurnal Teknik Industri, Vol
2, No 1.

Yafie. Achmad, Safrizal. Suharyono dan Yusri. Abdillah, 2016, “Pengaruhkualitas


Produk Dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan
(StudiapadafPelanggan Food and Beverage 8 Oz Coffee Studio Malang)”,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),Vol. 35,No. 2, hlm 12-16.

Yulianto, 2019. “Analisis Quality Control Mutu Minyak Kelapa Sawitdi Pt.
Perkebunan Lembah Bhakti Aceh Singkil”,Vol 1,No 2, hlm 72-77.
Lampiran
A. Data Kecacatan CPO
1. FFA
2. Air di CPO
3. Kotoran di CPO
B. Dokumentasi
C. Biografi Penulis
Gading Hashari selaku Penulis dilahirkan di Dumai
pada tanggal 10 Mei 1998 anak dari pasangan Ayahanda
bernama Hasan dan Ibunda bernama Murziah Penulis
merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Adapun
perjalanan penulis dalam jenjang menuntut Ilmu
Pengetahuan, penulis telah mengikuti pendidikan formal
sebagai berikut:

Tahun 2005 Memasuki Sekolah Dasar Negeri 045 Muara Jalai, Kec,
Kampar Utara Kab, kampar dan menyelesaikan pendidikan
SD pada Tahun 2010

Tahun 2010 Melanjutkan Pendidikan di MTS PP Darun Nadhah


Thawalib Bangkinang, Kampar dan menyelesaikan
Pendidikan MTS pada Tahun 2014

Tahun 2014 Melanjutkan Pendidikan di MA PP Darun Nadhah Thawalib


Bangkinang, Kampar dan menyelesaikan Pendidikan MA
pada Tahun 2017

Tahun 2017 Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri


(UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Jurusan Teknik Industri.

Nomor Handpone 0823-8804-5741

Anda mungkin juga menyukai