TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Gading Hashari
11750215125
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan didalam daftar pustaka.
GADING HASHARI
11750215125
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Tidak ada kata yang pantas keluar dari mulut seorang manusia kecuali
kata syukur kepada dzat yang mengatur seluruh alam semesta,, dengan
Rahmaan dan nikmat yang selalu di curahkan kepada makhluk yang
diciptakan . Dzat yang menganugerahkan kekuatan untuk selalu berjuang
di dalam kehidupan
Lantunan sholawat beriring salam menjadi kepada sorang utusan
allah yang sangat mencintai para umatnya, yang diutus untuk
meluruskan akhlak manusia yaitu nabi kita Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam.
Sesungguhnya aku percaya bahwa ALLAH selalu memberikan yang lebih
baik untuk hamba-Nya. Rencana yang kita rancang belum tentu
menghasilkan hal terbaik, namun segala sesuatu yang terjadi pasti
memberikan yang lebih baik. Aku percaya, tidak ada satupun yang
mampu menghalang jika atas izin-Nya suatu hal yang dikira tidak
mungkin namun dapat terjadi dengan indah.
Ku persembahkan.............
Kepada kedua orang tuaku, Ayahku yang bernama Hasan dan Ibuku yang
bernama Murziah, yang tidak perna mengenal kata Lelah dalam berjuang
demi kemajuan kehidupan anaknya.. Kedua orangtuaku adalah hadiah
terindah yang ALLAH berikan untukku dalam meraih impian dan cita-cita
serta mendapat RidhoNya…
Gading Hashari
vi
ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS CRUDE PALM
OIL (CPO) MENGGUNAKAN ALAT BANTU
STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC)
GADING HASHARI
11750215125
ABSTRAK
Kualitas produk merupakan faktor penting yang menjadi daya saing produk untuk bersaing
di pasaran. Pengendalian mutu produk harus di terapkan di perusahaan untuk menjaga kualitas
produk yang di hasilkan oleh perusahaan. Metode Statistical Quality Control (SQC) digunakan
untuk mengendalikan kualitas produk sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. PKS PT
Mitra Bumi adalah pabrik kelapa sawit yang mengolah tandan buah segar (TBS) yang kemudian
diolah menjadi CPO (Crude Palm Oil), pada tahun 2020 ada 10,2% TBS yang di terima tergolong
cacat, untuk produk jadi CPO dari pengamatan awal dari 240 sampel yang paling banyak
kecatatannya adalah kadar air yaitu 144 sampel. Metode yang di gunakan untuk pengukuran kualitas
adalah SQC pada penerimaan TBS menggunakan peta kendali P yang mendapatkan hasil semua
data yang digunakan berada didalam kendali dan Kecacatan yang harus segera diambil Tindakan
yaitu terdapat pada praksi2 (F2) atau buah mengkal di lihat menggunakan diagram pareto dan
dengan diagram sebab akibat di ketahui tingginya buah mengkal masuk ke PKS PT Mitra Bumi
faktor utamanya adalah manusia yang melakukan kecurangan. Pada Kecacatan CPO digunakan peta
kendali X dan R pada kadar lemak bebas dari 48 data yang ada 15 data yang diluar kendali pada
peta kendali X dan 2 data yang di luar batas kendali pada peta kendali R, sedangkan untuk kadar air
di dalam CPO dari 48 data ada 7 data yang di luar batas kendali pada peta kendali X dan ada 2 data
yang di luar batas kendali untuk peta kendali R, pada kadar kotoran yang ada di dalam CPO dari 48
data yang di teliti semuanya sudah dalam batas kendali baik itu peta kendali X maupun peta kendali
R. Kecatan terbesar dari hasil produksi CPO adalah kadar asam lemak bebas yaitu 65% diketahui
dengan diagram pareto, penyebab yang utama adalah bahan baku yang di terima oleh perusahaan.
Kata kunci: Pengendalian kualitas, Kualitas CPO (Crude Palm Oil). Statistical Quality Control
(SQC)
vii
KATA PENGANTAR
viii
6. Ibu Silvia, S.Si., M.Si selaku Pembimbing Akademis, yang telah banyak membantu
dan meluangkan waktu untuk berkonsultasi hingga selesainya laporan Tugas Akhir
ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Progam Studi Teknik Industri Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan bagi
penulis selama masa perkuliahan.
8. Pihak perusahaan PKS PT. Mitra Bumi yang telah banyak meluangkan waktunya
untuk membantu pada saat observasi.
9. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Hasan, Ibu Murziah dan
Kakak-kakak, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak berjasa
memberikan dukungan moril dan materil serta doa’a restu sehingga dapat
menempuh pendidikan hingga S1 di Progam Studi Teknik Industri Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
10. Nilma Sutri S.Pd yang selalu memberi semangat dan motivasi agar cepat
menyelesaikan kuliah walaupun banyak masalah yang dihadapi sehari-hari
11. Teman-Teman terbaik di angkatan 2017 terkhusus kepada Lony Gemara Marta
dan Nofrizaldi S.T yang telah selalu memberikan semangat selama berada
diproses perkuliahan.
12. Seluruh anggota HIMAKU yang tidak lelah selalu mengingatkan bahwa umur
telah melewati batas untuk menyelesaikan kuliah
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada penulisan laporan ini.
Penulis mengharapkan adanya kritik maupun saran yang bersifat membangun yang
bertujuan untuk menyempurnakan isi dari laporan tugas akhir ini serta bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya dan bagi penulis untuk
memgamalkan ilmu pengetahuan di tengah-tengah masyarakat.
(Gading Hashari)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
LEMBAR HAK ATAS KELAYAKAN INTELEKTUAL ............................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................v
LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv
DAFTAR RUMUS ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
x
2.2.3 Tujuan Pengendalian Kualitas .....................................15
2.3 Pengertian Statistical Quality Control (SQC) ...........................15
2.3.1 Peta Kendali .................................................................15
2.3.2 peta kendali P (P-chart) ................................................16
2.3.3 Peta Kendali X Dan R .................................................18
2.4 Diagram Pareto..........................................................................20
2.5 Diagram Sebab Akibat ..............................................................21
xi
4.1.4 Data Skunder ............................................................ 35
4.1.4.1 Jumlah TBS Yang Diterimah Dan TBS
Rusak ......................................................... 36
4.1.4.2 Kecacatan CPO yang di Produksi .............. 38
4.1.4.3 Jumlah TBS Yang Diolah .......................... 43
4.1.4.4 Jumlah Produksi CPO ................................ 43
4.2 Pengolahan Data..................................................................... 44
xii
5.2.1 Analisa Perhitungan Kualitas Pada Tandan Buah
Segar Dan CPO .............................................................94
5.2.1.1 Analisa Perhitungan Pada Tandan Buah
Segar................................................................94
5.2.1.2 Analisa Perhitungan pada Crude Palm Oil
(CPO) ..............................................................94
5.2.1.2.1 Menghitung Kadar Lemak Bebas
(FFA) ............................................95
5.2.1.2.2 Menghitung Kadar Air ..................96
5.2.1.2.3 Menghitung Kadar kotoran ..........97
5.2.2 Menganalisa Diagram Pareto ........................................98
5.2.2.1 Menganalisa Dengan Diagram Pareto Pada
TBS .................................................................98
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................103
6.2 Saran ..........................................................................................105
6.2.1 Penelitian Selanjutnya ...................................................105
6.2.2 Praktek di Perusahaan ..................................................105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xv
DAFTAR RUMUS
Rumus Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Kecacatan CPO
Lampiran B Dokumentasi
Lampiran C Biografi Penulis
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan kelapa sawit
terluas di dunia yang terdiri dari lahan perkebunan negara dan lahan perkebunan
yang di miliki oleh swasta. Iklim Indonesia tropis yang membuat tanaman kelapa
sawit tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia dan perkebunan kelapa sawit sangat
luas di Indonesia. Provinsi dengan lahan sawit terluas di Indonesia yaitu Provinsi
Riau, hampir seperlima lahan sawit yang ada di tanah air terletak di Provinsi Riau.
Walaupun perkebunan kelapa sawit luas dan tumbuh subur di Indonesia tentu perlu
juga ada pengolahan yang baik dari setiap perusahaan kelapa sawit. Oleh sebab itu,
ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru harus diterapkan dibidang industri yang
ada di Indonesia. Oleh sebab itu perusahaan di Indonesia umumnya dan di Riau
khususnya saling berlomba dalam menghasilkan produk terbaik yang bisa di
hasilkan oleh kelapa sawit sehingga bisa di jual dengan harga yang tinggi dan bisa
bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain.
Perusahaan yang menjadi studi kasus untuk penelitian ini adalah PKS PT
Mitra Bumi Bukit Sembilan. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang ada
di Riau yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit berkapasitas 60 ton/jam.
Lokasi terletak di desa Bukit Sembilan Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar
Riau seluas ± 14 Ha. Perusahaan ini menerima tandan buah segar (TBS) sebanyak
180,788,750 Kg dan menghasilkan CPO sebanyak 36,831,390 Kg pada tahun 2020.
Pasokan tandan buah segar yang diolah menjadi CPO bersumber dari kebun kelapa
sawit milik PKS PT Mitra Bumi itu sendiri seluas 300 Ha, kebun kelapa sawit milik
PT ini hanya bisa memasok TBS sebanyak 30 Ton perhari. Karena pemasokan TBS
dari kebun sendiri tidak memenuhi kebutuhan TBS yang dibutuhkan oleh
perusahaan maka PKS PT Mitra Bumi Bukit Sembilan bekerja sama dengan KUD-
KUD yang ada di kawasan Kec. Bangkinang dan juga menerima TBS dari
perkebunan masyarakat.
1
Persaingan dalam memproduksi CPO yang berkualitas terus berjalan diantara
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam menghasilkan CPO. PKS PT Mitra
Bumi tidak luput dari persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
menghasilakan CPO, oleh sebab itu untuk bersaing dengan perusahaan lain PKS PT
Mitra Bumi harus menjaga kualitas CPO yang di produski, selama ini PKS PT Mitra
Bumi belum menerapkan untung menghitung kualitas CPO yang dihasilkan
sehingga belum ada pengendalian kualitas produk yang di hasilkan dan ini membuat
PKS PT Mitra Bumi belum melakukan pengendalian terhadap produk yang
dihasilkan maka perlu di adakan pengendalian mutu terhadap hasil produksi CPO
PKS PT Mitra Bumi.
Pengendalian mutu merupakan cara yang banyak dilakukan oleh berbagai
perusahaan untuk menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan. Mutu merupakan
hal utama yang sangat diperhatikan oleh pihak perusahaan. Semakin baik mutu dari
suatu produk tentu akan semakin menarik bagi konsumen. Mutu juga merupakan
tolak ukur standar bagi konsumen dalam memilih produk. Perusahan yang
menghasilkan produk dengan mutu yang lebih baik tentu akan lebih diminati oleh
konsumen dan akan memiliki daya saing yang lebih baik dan mampu bersaing di
pasar global dengan produk perusahaan lainnya.
Suatu produk yang di katakan berkualitas adalah produk yang memenuhi
standar yang telah di tetepkan oleh suatu instansi. Pemerintah sendiri melalui BSN
telah menetapkan standarisasi mutu CPO yang dimuat dalam SNI-01-2901-2006
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Standarisasi Mutu CPO
NO Karakteristik Keterangan
1 Kadar lemak bebas < 5,00 %
2 Kadar air < 0,50 %
3 Kadar kotoran < 0,50 %
4 Bilangan yodium 50-55 g / 100 g TBS
5 Warna CPO (Crude Palm Oil) Jingga kemerah-merahan
(Sumber : SNI, 2006)
2
Dalam memproduksi CPO yang di lakukan oleh PKS PT Mitra Bumi,
Kegiatan pengendalian mutu untuk menghasilkan produk CPO mengacu pada
standar mutu CPO yang ditetapkan oleh standar nasional indonesia. Setelah peneliti
meminta data untuk melakukan penelitian maka peneliti mendapatkan banyak
kualitas CPO yang berada di atas standar yang di tetapkan oleh SNI. Mutu yang di
ukur pada PKS PT Mitra Bumi untuk mengukur kecacatan kualitas yaitu pada 3
kecacatan yaitu pada kadar lemak bebas (ALB), kadar air pada CPO dan kadar
kotoran pada CPO
Adapun mutu CPO yang di hasilkan oleh PKS PT Mitra Bumi sebagai
berikut.
Tabel 1.2 Mutu CPO Produksi PKS PT Mitra Bumi
NO Sampel Data Yang
Jumlah Sampel yang
Jenis Kecacatan Berada Diluar Batas
Diteliti
Normal
1 Kadar lemak bebas 52 Sampel 240 Sampel
(ALB)
2 Kadar air 144 Sampel 240 Sampel
3 Kadar kotoran 0 Sampel 240 Sampel
Sumber: PKS PT Mitra Bumi (2021)
Berdasarkan tabel 1.2 bahwa pada pengukuran kualitas CPO pada kecacatan
kadar lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran dari 240 sampel yang di teliti masih
ada sampel yang berada di luar batas normal yang standarisasi mutu yang telah di
tetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Badan Standarisasi Negara (BSN).
Mengacu pada permasalahan di atas maka dapat diketahui bahwa masalah
pengendalian mutu terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh PKS PT Mitra
Bumi membutuhkan kajian yang lebih mendalam untuk mengendalikan kualitas
CPO. Menurut Lilik Setiawan (2018) yang melakukan penelitian tentang Analisis
Pengendalian Proses Produksi Dengan Metode Statistical Quality Control, dengan
permasalahan jumlah produksi yang dilakukan perusahaan setiap bulannya tidaklah
sama. Hal tersebut dikarenakan dalam menentukan jumlah produk didasarkan pada
3
order yang diterima perusahaan. Jumlah produksi dari bulan Oktober – Desember
2016 sebesar 5.882 pcs dengan tingkat kerusakan berjumlah 1.116 pcs atau dengan
presentase kerusakan perbulannya sebesar 18,92% dan permasalahan ini di
selesaikan dengan menggunakan metode Statistical Quality Control mendapatkan
hasil dari penelitian itu adalah mengetahui apa saja produk yang kualitasnya di luar
batas kendali dan penyebab dari cacatnya suatu produk.
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas (2017) dalam penelitiannya tentang
Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control
(SQC) Untuk Meminimumkan Produk Gagal, yang memiliki masalah perusahaan
yang tidak memperhatikan pengendalian kualitas, dalam jangka pendek perusahaan
tidak perlu mengeluarkan biaya pengawasan kualitas, tetapi dalam jangka panjang
perusahan sulit memasarkan produk dikarenakan tersaingi perusahaan yang sejenis
yang kualitas produknya lebih baik serta jumlah produk rusak semakin banyak,
pada penelitian ini menggunakan metode Statistical Quality Control dan
mendapatkan hasil Jumlah produk baik yang dihasilkan oleh Toko Roti Bakery
sebanyak 27.710 unit dengan menganalisis menggunakan Control Chart, rata-rata
kerusakan produk sebesar 0,099 atau 9,9%. Rata-rata kerusakan produk tersebut
terdapat diantara batas atas yaitu sebesar 0,1161 atau 11,61% dan batas bawah
sebesar 0,0819 atau 8,12%. Itu menandakan bahwa tingkat kerusakan produk masih
dalam batas wajar dan penyebab dari produk roti ini berkurang kualitasnya adalah
factor manusia.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas yang dilakukan sebelum peneliti ini,
maka peneliti menganggap penelitian dibidang pengendalian mutu ini sangat
penting dalam mendukung perusahaan untuk memiliki daya saing dengan produk
perusahaan lain. Dalam hal ini peneliti memakai Statistical Quality Control (SQC)
sebagai metode untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di PKS PT Mitra Bumi.
Metode ini melihatkan pengendalian terhadap mutu dari input awal berupa bahan
baku, proses produksi, sampai kepada proses output barang jadi yaitu berbentuk
CPO.
4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah kualitas bahan baku dan produk akhir Crude Palm Oil (CPO) PKS
PT Mitra Bumi masih dalam batas kendali?
2. Jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada bahan baku dan produk akhir
Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi PKS PT Mitra Bumi?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan tingkat kerusakan pada bahan baku dan
produk akhir Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi oleh PKS PT Mitra
Bumi?
4. Apakah tindakan korektif yang dilakukan dalam mencegah dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi pada Crude Palm Oil (CPO) yang
diproduksi oleh PKS PT Mitra Bumi?
5
1.4 Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Data kualitas mutu CPO diambil pada bulan Januari- Desember pada
tahun 2020.
2. Data yang yang diteliti adalah data kualitas mutu CPO pada asam
lemak bebes, kadar air dan kadar kotoran.
3. Penelitian dilakukan hanya pada bahan baku dan hasil produksi.
2. Bagi perusahaan
Penelitian yang di lakukan dapat menjadi salah satu alternatif
pemecahan masalah pengendalian kualitas CPO yang ada diproduksi
dan juga sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mengendalikan dan
pengontrolan kualitas CPO yang di hasilkan.
3. Bagi pemerintahan
Dengan adanya penelitian ini maka kualitas CPO di PKS PT Mitra
Bumi akan terkontrol dengan secara baik dan pemerintah bisa mengirim
CPO yang berkualitas sehingga membantu pemerintah untuk
mengenbangkan salah satu sumber daya alam yang ada di kawasan
pemerintahan tersebut.
6
1.6 Posisi Penelitian
Posisi penelitian dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dan penyalinan. Adapun posisi penelitian laporan ini sebagai berikut:
Tabel 1.3 Posisi Penelitian
NO Judul Penulis Permasalahan Tujuan Penelitian Metode Tahun
1. Analisis Peta Marcelly Kualitas menjadi factor dasar keputusan Mengetahui bagaimana Pendekatan 2018
Kendali Variabel Widya konsumen dalam memilih produk. Bila pelaksanaan pengendalian kualitas Statistical
Pada Pengolahan Wardhana., konsumen merasa produk tertentu jauh menggunakan alat bantu statistik Quality
Produk Minyak Sulastri dan lebih baik kualitasnya dari produk
bermanfaat dalam upaya Control
Sawit Dengan Eko Adi pesaing, maka konsumen memutuskan
Pendekatan Kurniawan untuk membeli produk tersebut. mengendalikan mutu produk (SQC)
Statistical Quality perusahaan. Analisa pengendalian
Control (Sqc) kualitas dilakukan menggunakan
alat bantu statistik berupa check
sheet, peta kendali X dan R, dan
diagram sebab akibat.
2. Analisis Lilik jumlah produksi yang dilakukan Bertujuan untuk menganalisis Metode 2018
Pengendalian Setiawan dan perusahaan setiap bulannya tidaklah pengendalian proses produksi Statistical
Proses Ida Martini sama. Hal tersebut dikarenakan dalam furniture,mengetahui tingkat Quality
Produksi Dengan Alriani menentukan jumlah produk didasarkan
kerusakan produk, jenis kerusakan Control
Metode Statistical pada order yang diterima perusahaan.
Quality Control Jumlah produksi dari bulan Oktober – produk,dan faktor–faktor yang
Pada Desember 2016 sebesar 5.882pcs dengan mempengaruhi pengendalian
Pt.Estwind Mandiri tingkat kerusakan berjumlah 1116 pcs kualitas produksi pada PT Eastwind
Semarang atau dengan prosentase kerusakan Mandiri Semarang
perbulannya sebesar 18,92%.
7
Tabel 1.3 Posisi Penelitian (Lanjut)
NO Judul Penulis Pemasalahan Tujuan Penelitian Metode Tahun
3. Analisis Quality Yulianto Minyak kelapa sawit merupakan salah Mengetahui Analisis Quality Metode 2019
Control Mutu satu komoditi yang sangat penting Control Statistical
Minyak Kelapa disamping migas yang juga memiliki Mutu Minyak Kelapa Sawit Di Quality
Sawit Di nilai ekspor yang cukup baik.Oleh PT. Perkebunan Lembah Bhakti
Control
PT. Perkebunan sebab itu, perlu adanya pengawasan Aceh Singkil dari input awal
Lembah Bhakti untuk menjaga mutu maupun kuantitas berupa penyelesaian bahan baku,
Aceh Singkil komoditi proses produksi, sampai kepada
tersebut.. proses output barang jadi (finished
goods)
4 Analisa Emi Arahman Tuntutan konsumen yang senantiasa untuk mengetahui apakah nilai Metode 2021
Pengendalian ,Irianto SP, Isye berubah dan ingin mendapatkan kadar asam lemak bebas CPO Statistical
Kualitas Statistika Selvianti, Else kualitas baik sehingga perusahaan (Crude Palm Oil) pada minyak Quality
harus merespon dengan tanggap, maka
Asam Lemak Nurul Adha produksi selama periode bulan Control
pengendalian mutu sangat diperlukan
Bebas Pada untuk menjaga mutu produk yang Februari berada didalam batas
Produksi Minyak dihasilkan dalam hal ini adalah mutu kendali berdasarkan metode peta
Kelapa Sawit di CPO (Crude Palm Oil) dan bisa kendali X-bar dan R-bar di PKS
PT. Sepanjang Inti mendukung perusahaan untuk Mulia Oil Mill PT.Sepanjang
Surya Mulia memiliki daya saing dengan Intisurya Mulia. Dan factor- factor
perusahaan lain. penyebabnya
8
Tabel 1.3 Posisi Penelitian (Lanjut)
NO Judul Penulis Pemasalahan Tujuan Penelitian Metode Tahun
5. Analisa Gading Hashari Persaingan antara sesama perusahaan Menganalisis penerapan produk Metode 2021
Pengendalian yang bergerak di bidang TBS sangatlah pengendalian mutu dalam rangka Statistical
Kualitas Crude ketat maka oleh sebab itu setiap meningkatkan kualitas produk Quality
perusahaan harus memperhatikan
Palm Oil (CPO) dengan menggunakan Kontrol q Control
kualitas produk yang di produksi.
Menggunakan Alat kualitas Statistik
Bantu Statistical
Quality Control
(SQC) (studi kasus
: PKS PT Mitra
Bumi )
9
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang menjadi acuan dalam penyusunan laporan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan secara garis besar mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,
manfaat penelitian, posisi penelitian dan sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang konsep dan teori yang relevan tentang konsep
produktivitas konsep peta kendali, diagram pareto, diagram sebab
akibat serta konsep yang mendukung pembuatan laporan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang studi literatur yang digunakan, objek penelitian,
jenis-jenis data yang digunakan, teknik pengumpulan data, pengolahan
data, kerangka penelitian dan tahap-tahap pembuatan laporan.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang penguraian cara pengumpulan data, jenis data
yang digunakan, analisa hasil yang diperoleh dari penelitian ini.
BAB V ANALISA
Bab ini berisikan tentang analisa dari hasil pengolahan data yang
dilakukan pada bab IV.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah
di dapatkan berdasarkan tujuan dari penelitian serta saran yang
diberikan kepada perusahaan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Kualitas
Dikutip dari alim, 2018 bahwa Kotler (2002:67) menjelaskan Kualitas
produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang
berpengaruh pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan
atau tersirat. Feigenbaum (1986:7) menyatakan kualitas produk adalah keseluruhan
gabungan karakteristik barang dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan dan
11
pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan
pelanggan. Berdasarkan definisi kualitas diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas
didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap barang atau jasa, diukur
berdasarkan persyaratan pelanggan, artinya bahwa dinyatakan atau tidak
dinyatakan, disadari atau hanya dirasakan, dikerjakan secara teknis atau bersifat
sujektif, dapat mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan.
(Alim dkk, 2018) Gaspersz (2008:119) menjelaskan bahwa indikator dari
kualitas produk terdiri dari :
1. Performance,
2. Reliability
3. Features,
4. Conformance,
5. Durability,
6. Serviceability,
7. Aesthethics
8. Customer perceived quality
12
Pengendalian kualitas memiliki beberapa faktor yang dipengaruhi yang
dilakukan oleh perusahaan, meliputi (Elmas,2017):
1) Kemampuan Proses
Batas-batas yang ingin dicapai haruslah disesuaikan dengan
kemampuan proses yang ada. Tidak ada gunanya mengendalikan suatu
proses dalam batas-batas yang melebihi kemampuan atau kesanggupan
proses yang ada.
2) Spesifikasi Yang Berlaku
Hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat berlaku, bila ditinjau dari
segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen yang ingin
dicapai dari hasil produksi tersebut. Dapat dipastikan dahulu apakah
spesifikasi tersebut dapat berlaku sebelum pengendalian kualitas pada
proses dapat dimulai.
3) Tingkat Ketidaksesuaian Yang Dapat Diterima
Tujuan dilakukan pengendalian suatu proses adalah dapat mengurangi
produk yang berada di bawah standar seminimal mungkin. Tingkat
pengendalian yang diberlakukan tergantung pada banyaknya produk yang
berada dibawah standar.
4) Biaya Kualitas
Biaya kualitas sangat mempengaruhi tingkat pengendalian dalam
menghasilkan produk dimana biaya mempunyai hubungan yang positif
dengan terciptanya produk yang berkualitas. Biaya kualitas meliputi :
a. Biaya pencegahan (prevention cost).
Biaya ini merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah
terjadinya kerusakan produk yang dihasilkan.
b. Biaya deteksi/ penilaian (detection/appraisal cost).
Adalah biaya yang timbul untuk menentukan apakah produk atau
jasa yang dihasilkan telah sesuai dengan persyaratan-persyaratan
kualitas sehingga dapat menghindari kesalahan dan kerusakan
sepanjang proses produksi.
13
c. Biaya kegagalan internal (inrernal failure cost).
Merupakan biaya yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian
dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang dan jasa
tersebut dikirim ke pihak luar (pelanggan atau konsumen).
d. Biaya kegagalan eksternal (eksternal failure cost).
Merupakan biaya yang terjadi karena produk atau jasa tidak
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah
produk tersebut dikirimkan kepada para pelanggan atau
konsumen.
2.2.2 Dimensi Kualitas Produk
Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu ditentukan
melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini.
Menurut Dafid Garvin yang dikutip Jasfar (2005:57-58), untuk menentukan
dimensi kualitas produk, dapat melalui delapan dimensi seperti yang dipaparkan
berikut ini (Yafie dkk, 2016):
1. Kinerja: karakteristik dari produk inti.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan: karakteristik sekunder atau
pelengkap.
3. Kehandalan: kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
dipakai.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi: karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Daya tahan: berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
digunakan.
6. Service Ability: meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan mudah
direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.
7. Estetika: daya tarik produk terhadap panca indra.
8. Kualitas yang dipersepsikan: citra dan reputasi produk serta tanggung
jawab perusahaan terhadapnya.
14
2.2.3 Tujuan Pengendalian Kualitas
Tujuan dari pengendalian kualitas adalah menyidik dengan cepat sebab-
sebab terduga atau pergeseran proses sedemikan hingga penyelidikan terhadap
proses itu dan tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak unit
yang tidak sesuai diproduksi (Ratnadi dan Erlian, 2016).
Tujuan dari pengendalian kualitas menurut (Ratnadi dan Erlian, 2016)
adalah:
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan
menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
Tujuan utama pengendalian kualitas adalah untuk mendapatkan jaminan
bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis
atau serendah mungkin (Ratnadi dan Erlian, 2016)
15
(Besterfield, 1994). Pada Penelitian ini peneliti menggunakan peta kendali X dan
R. Peta kendali Xbar digunakan untuk proses yang memiliki karakteristik yang
bersifat kontinu. Langkah-langkah penentuan peta kendali Xbar adalah dengan
menentukan rentang rata-rata kemudian menentukan batas kontrol serta
menggambarkan garis Xbar dan garis batas kontrol. Peta kendali R merupakan peta
kendali untuk menggambarkan rentang data dari suatu sub grup, yaitu data terbesar
dikurangi data terkecil. Langkah-langkah penentuan garis central adalah dengan
menentukan rentang rata-rata kemudian menentukan batas control serta
menggambarkan garis R dan garis batas kontrol (Diniaty dkk 2017).
Terdapat dua jenis metode pengendalian kualitas secara statistika yang
berbeda. Menurut Heizer & Render (2013), yaitu : Grafik Kendali untuk Variabel
di sini adalah segala sesuatu yang memiliki dimensi yang terus-menerus. Mereka
memiliki jumlah kemungkinan yang terbatas. Contohnya, berat, kecepatan,
panjang, atau kekuatan. Grafik kendali untuk rata, x-chart, dan kisaran R,
digunakan untuk memonitor proses yang memiliki dimensi yang berkelanjutan.
Grafik x (x-chart) memberitahukan kepada kita apakah perubahan yang terjadi
dalam kecenderungan sentral (rata-rata) dari suatu proses penyebaran. Grafik
Kendali untuk Atribut yang mana umumnya diklasifikasikan sebagai cacat atau
tidak cacat. Menggunakan grafik p (p-chart) merupakan cara utama untuk
mengendalikan atribut. Meskipun atribut ada yang baik atau buruk mengikuti
distribusi binominal, distribusi normal dapat digunakan untuk menghitung batas
grafik p ketika ukuran sampelnya besar (Noor Dan Fauziah, 2016).
16
Adapun langkah-langkah dalam membuat peta kendali p dijelaskan sebagai
berikut (Noor Dan Fauziah, 2016) :
a. Menghitung Persentase Kerusakan.
Rumus: 𝑝 = 𝑛𝑝
𝑛
…(1)
Keterangan :
p = Persentase jumlah kerusakan
np = Jumlah gagal dalam sub grup
n = Jumlah yang diperiksa dalam sub grup
Keterangan :
p = Rata-rata ketidaksesuaian produk.
n = Jumlah produksi.
Keterangan :
p = Rata-rata ketidaksesuaian produk.
n = Jumlah produksi.
Catatan : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0
17
Adapun contoh dari bentuk peta kendali P seperti dibawah ini
Keterangan:
18
Keterangan :
x = Rata-rata dari sampel rata-rata
A2 = Nilai tetapan
R = Kisaran untuk satu sampel
19
Keterangan :
D4, D3 = Nilai Koefisien
R = Selisih Harga X maks dan X min
20
(Gunawan dan Hendy,2016):
a) Mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti.
b) Membuat catatan frekuensi pada lembar periksa.
c) Menghitung frekuensi kumulatif dan presentase kumulatif.
d) Menggambar frekuensi kumulatif dalam bentuk diagram batang.
e) Menggambar persentase kumulatif dalam bentuk grafik garis.
f) Menginterpretasikan diagram pareto tersebut.
21
Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan (c) dan berguna untuk
memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan
mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari, selain itu faktor-faktor yang
lebih terperinci yang berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama
tersebut yang dapat kita lihat pada panah-panah yang berbentuk tulang ikan pada
diagram fishbone tersebut (Diniaty dkk, 2019).
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini akan menjelaskan seluruh tahap-tahap
kegiatan yang dilaksnakan selama penelitian berlangsung dari awal sampai
akhir penelitian.
Mulai
Studi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data :
1. Teknik Pengumpulan data
A. Observasi
-Proses datang bahan baku
-Proses Sortasi Bahan Baku
B. Wawancara
-Jenis TBS Rusak
-Tandan Buah Segar Yang Diolah Setiap Hari
-Penyebab CPO Tidak Berkualitas
2. Jenis Data
A. Data Primer
- Jenis Tandan Buah Segar
B. Data Sekunder
- Jumlah TBS Yang Masuk
- Jumlah TBS Rusak
- Jumlah Hasil Produksi CPO
- Zat Lain Yang Terkandung Dalam CPO
Pengolahan Data
1. Membuat peta kendali p.
2. Membuat x-chart dan R
3. Diagram Pareto
4. Diagram sebab-akibat
Analisa
Selesai
23
3.1 Studi Pendahuluan
24
produk menggunakan alat bantu Statistical Quality Control serta usulan perbaikan
untuk meminimalisir kecacatan pada produk.
25
2. Wawancara
Wawancara adalah sala satu cara untuk mendapatkan data yang di
butuhkan sebagai data untuk di teliti dalam hal ini peneliti bertanya
langsung ke pihak yang bertanggung jawab atas pabrik.
Adapun pertanyaannya sebagai berikut :
Tabel 3.1 Pertanyaan Kepada Pihak PKS PT Mitra Bumi
Responden Pertanyaan
Siapa yang memasok TBS ke pabrik ini?
Berapa persen yang datang dari kebun sendiri?
Apakah masih banyak buah yang tidak sesuai dengan
kualitas yang diinginkan perusahaan datang?
Seperti apa TBS yang tidak berkualitas?
Berapa kapasitas mesin di sini?
Mill Manajer Kemana di jual hasil dari CPO yang di produksi di
sini?
Berapa perusahaan bisa menghasilkan CPO setiap hari?
Berapa TBS yang bisa di olah oleh perusahaan setiap
hari?
Apakah masih ada CPO yang tidak sesuai dengan
kualitas yang di minta oleh perusahaan?
Seperti apa CPO yang berkualitas?
Apa standarisasi yang dipakai oleh pabrik ini untuk
CPO?
Apa yang membuat CPO berkualitas rendah?
Sumber : PKS PT Mitra Bumi (2021)
26
untuk pengolahan data. Data yang diperoleh adalah jumlah tandan buah
segar (TBS) pertahun yang diolah, hasil produksi pertahun crude palm
oil (CPO), jumlah TBS yang rusak dan data zat lain yang terkandung di
dalam CPO yang di hasilkan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pelengkap dan tidak digunakan untuk
mengolah data. Data yang diperoleh adalah jumlah TBS yang masuk di
tahun 2020, jumlah produksi CPO di tahun 2020 dan jumlah zat yang
terkandung di CPO
Adapun satuan dari data tersebut adalah sebagai berikut
Table 3.2 Satuan Bahan Baku Dan Hasil Produksi
No Jenis Satuan
1 TBS Kg
2 CPO Kg
3 Air %
4 Lemak bebas %
5 Kotoran %
Sumber : PKS PT Mitra Bumi (2021)
27
1. Menghitung Persentase Kerusakan.
Rumus: 𝑝 = 𝑛𝑝
𝑛
Keterangan :
p = Persentase jumlah kerusakan
np = Jumlah gagal dalam sub grup
n = Jumlah yang diperiksa dalam sub grup
Keterangan :
Σnp = Jumlah total yang rusak
Σn = Jumlah total yang diperiksa
3. Menghitung Batas Kendali Atas /Upper Control Limit (UCL).
𝑝+3 𝑝(1−𝑝)
Rumus: 𝑈𝐶𝐿 = √
𝑛
Keterangan :
p = Rata-rata ketidaksesuaian produk.
n = Jumlah produksi.
4. Menghitung Batas Kendali Bawah / Lower Control Limit (LCL)
𝑝−3 𝑝(1−𝑝)
Rumus: 𝐿𝐶𝐿 = √
𝑛
Keterangan :
p = Rata-rata ketidaksesuaian produk.
n = Jumlah produksi.
Catatan : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0
28
memeberitahukan bahwa perubahan yang terjadi dalam kecenderungan
sentral (rata-rata) dari suatu proses penyebaran dan peta kendali R
memberitahu bahwa perubahan yang terjadi dalam kecenderungan range
dalam proses penyebaran.
Adapun proses unrtuk membuat peta kendali x nantinya akan
menggunakan software. Namun langkah-langkah dalam membuat peta
kendali x dijelaskan sebagai berikut :
1. Menghitung garis tengah atau center line (CL).
∑ 𝑥𝑖
Rumus: 𝑥𝑛𝑖 =
𝑛𝑖
Keterangan:
29
1. Menghitung garis tengah atau Center Line (CL).
Rumus: 𝑐𝑙 =𝑅̅
Keterangan:
R = Selisih Harga Xmaks dan Xmin
3.7 Analisa
30
tersebut diurutkan dari yang terbesar sampai pada yang terkecil
dan dibuat presentase kumulatifnya. Persentase kumulatif
berguna untuk menyatakan perbedaan yang ada dalam frekuensi
kejadian diantara permasalahan yang dominan.
Adapun langkah-langkah membuat diagram pareto adalah
sebagai berikut :
g) Mengidentiikasi permasalahan yang akan diteliti.
h) Membuat catatan frekuensi pada lembar periksa.
i) Menghitung frekuensi kumulatif dan presentase
kumulatif.
j) Menggambar frekuensi kumulatif dalam bentuk
diagram batang.
k) Menggambar persentase kumulatif dalam bentuk grafik
garis.
l) Menginterpretasikan diagram pareto tersebut.
2. Mencari faktor penyebab yang dominan dengan diagram
sebab akibat (fishbone diagram).
Setelah diketahui masalah utama yang paling dominan,
maka dilakukan analisa faktor penyebab kerusakan produk
dengan menggunakan fishbone diagram, sehingga dapat
menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab
kerusakan produk.
31
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitaian yang di lakukan pada PKS PT Mitra Bumi,
dapat di simpulkan secara umum sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian pengendalian kualitas menggunakan metode
Statistical Quality Control (SQC) menggunakan alat bantu peta kendali P
pada kualitas TBS maka dari data yang di peroleh yang termasuk dalam
kecacatan ada 4 fraksi yaitu fraksi 1, fraksi 2, fraksi 5 dan fraksi 6, fraksi
yang empat ini di masukkan ke dalam kecacatan tandan buah segar karena
tandan buah segar yang termasuk dalam fraksi ini tidak banyak
menghasilkan minyak CPO dan di tambah lagi jenis kecacatan yang ada
pada penerimaan tandan buah segar yaitu tangkai buah yang Panjang dan
brondol yang busuk, pada data penerimaan tandan buah segar seluruh data
yang di peroleh sudah di dalam batas kendali kualitas ini di lihatkan dengan
tidak adanya data yang berada di luar batas kendali. Berdasarkan hasil
penelitian pengendalian kualitas menggunakan metode Statistical Quality
Control (SQC) menggunakan alat bantu peta kendali X dan R untuk
pengukuran kualitas Crude Palm Oil (CPO) yang ada di PKS PT Mitra
Bumi, berdasarkan data yang di dapat ada 3 kecacatan yang ada di CPO
yaitu kadar asam lemak bebas dalam CPO, kadar air dalam CPO dan kadar
kotoran di dalam CPO dan sampel yang di gunakan pada penelitian ini
sebanyak 240 sampel dan waktu perhitungannya perminggu sehingga
dapatlah pada kadar lemak bebas dari 48 data yang di teliti ada 15 data yang
diluar kendali pada peta kendali X dan ada 2 data yang di luar batas kendali
pada peta kendali R, sedangkan untuk kadar air di dalam CPO dari 48 data
yang di teliti ada 7 data yang di luar batas kendali pada peta kendali X dan
ada 2 data yang di luar batas kendali untuk peta kendali R dan untuk pada
kadar kotoran yang ada di dalam CPO maka dari 48 data yang di teliti
semuanya sudah dalam batas kendali baik itu peta kendali X maupun peta
kendali R.
103
2. Pada penelitian ini di bantu dengan menggunakan diagram pareto untuk
menentukan kecacatan yang tertinggi pada TBS sehingga ditemukan
kecacatan terbanyak ada pada fraksi2 ( F2) atau di gabungkan kedalam
tandan buah segar yang mengkal, penerimaan tandan buah segar di PKS PT
Mitra Bumi sebanyak 1.840,56 Ton ada 872,87 ton buah yang mengkal atau
sama dengan 47% dari total kecacatan. Pada CPO perlu bantuan diagram
pareto karena diagram pareto menunjukkan bahwa kecacatan yang berada
di luar batas kendali terbanyak yaitu pada kadar asam lemak bebas dalam
CPO yaitu mencapai angka 65% dari seluruh kecacatan.
3. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecacatan pada TBS
adalah umur tanaman, metode dalam pemenenan tandan buah segar, teknik
budidaya dan yang terakhir adalah manusia. Sedangkan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kecacatan pada hasil CPO pada PKS PT Mitra
Bumi adalah mesin pada PKS PT Mitra Bumi, metode pengolahan, bahan
baku yang digunakan dan manusia.
4. Dengan menggunakan diagram sebab akibat dapat menentukan penyebab
utama dari besarnya kecacatan untuk tandan buah segar yang mengkal ini
adalah manusia karena kelakuan petani yang mencampurkan buah mengkal
dengan buah masak untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil
penjualan tandan buah segar ke PKS PT Mitra Bumi dan penyebab dari
banyaknya data yang berada di luar kendali pada kadar lemak bebas pada
CPO yaitu bahan baku yang masih banyak di terima oleh PKS PT Mitra
Bumi yang terlewat masak dan bahan baku yang telah datang ke PT PKS
Mitra Bumi lama di produksi sehingga ini akan menimbulkan banyaknya
kadar asam lemak bebas pada hasil akhir CPO.
104
6.2 Saran
Saran yang dapat di berikan dalam laporan penelitian ini sebagai berikut:
105
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad .Acmad Ghozali. Putro Ferro Ferdinant dan Ratna Ekawati, 2017, “Analisis
Peta Kendali P Yang Distandarisasi Dalam Proses Produksi Regulator Set
Fujiyama (Studi Kasus : PT. XYZ)”, Jurnal Teknik Industri Vol. 5 No. 1
Gunawan. Clara. Valentina dan Hendy. Tannady, 2016. “Analisis Kinerja Proses
Dan Identifikasi Cacat Dominan Pada Pembuatan Bagdengan Metode
Statistical Proses Control(Studi Kasus : Pabrik Alat Kesehatan PT.XYZ,
Serang, Banten)”. Jurnal Teknik Industri,Vol XI,No 2, hlm 9-13.
Harahap. Irwan Saputra, Puji. Wahyuningsih dan Yulida. Amri, 2020, Nalisa
Kandungan Beta Karoten Pada Cpo(Crude Palm Oil) Di Pusat Penelitian
Kelapa Sawit (PPKS) Medan Menggunakan Spektrofotometri UV-VIS , Vol.
2 No. 1, hlm 9-12.
Nur. Muhammad, Yolanda. Eka. Putri. Dasneri dan Ahmad. Mas’ari, 2019,
“Pengendalian Kualitas Crude Palm Oil (CPO) di PT. SebangaMulti
Sawit)”, Jurnal Teknik Industri, Vol 5 No. 2, hlm 143-153.
Noor. M. Wildan dan Fauziyah, 2016 “ Pengendalian Kualitas Crude Palm Oil
Perusahaan Minyak Kelapa Sawit PT. Kalimantan Sanggar Pusaka Dalam
Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat
Bantu Statistical Process Control”, Jurnl Manajemen, Vol 7, No 1
Setiawan. Lilik dan Ida. Martini. Alriani 2018, “Analisis Pengendalian Proses
Produksi Dengan Metode Statistical Quality Control Pada Pt.Estwind
Mandiri Semarang”, Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi, No. 44
Wardhana. Marcelly. Widya, Sulastri dan Eko. Adi. Kurniawan, 2018, “Analisis
Peta Kendali Variabel Pada Pengolahan Produk Minyak Sawit Dengan
Pendekatan Statistical Quality Control (SQC)”. Jurnal Teknik Industri, Vol
2, No 1.
Yulianto, 2019. “Analisis Quality Control Mutu Minyak Kelapa Sawitdi Pt.
Perkebunan Lembah Bhakti Aceh Singkil”,Vol 1,No 2, hlm 72-77.
Lampiran
A. Data Kecacatan CPO
1. FFA
2. Air di CPO
3. Kotoran di CPO
B. Dokumentasi
C. Biografi Penulis
Gading Hashari selaku Penulis dilahirkan di Dumai
pada tanggal 10 Mei 1998 anak dari pasangan Ayahanda
bernama Hasan dan Ibunda bernama Murziah Penulis
merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Adapun
perjalanan penulis dalam jenjang menuntut Ilmu
Pengetahuan, penulis telah mengikuti pendidikan formal
sebagai berikut:
Tahun 2005 Memasuki Sekolah Dasar Negeri 045 Muara Jalai, Kec,
Kampar Utara Kab, kampar dan menyelesaikan pendidikan
SD pada Tahun 2010