Anda di halaman 1dari 121

PENGUKURAN KINERJA DI IGD MENGGUNAKAN METODE

PERFOMANCE PRISM DAN FUZZY ANALITYCAL


HIERARCHY PROCCES
(Studi Kasus : Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada
Program StudiTeknik Industri

Oleh :

HABIBAH FEBRIANTI
11652200282

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
iii
LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Tugas akhir yang tidak diterbitkan ini terdaftar dan tersedia di


Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau adalah terbuka
untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta pada penulis. Referensi
kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau ringkasan hanya dapat
dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk
menyebutkan sumbernya.

Penggandaan atau penerbitan sebagian atau seluruh Tugas Akhir ini harus
memperoleh izin dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Perpustakaan yang meminjamkan Tugas Akhir
ini untuk anggotanya diharapkan untuk mengisi nama, tanda peminjaman dan
tanggal pinjam.

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Pekanbaru, Desembar 2020


Yang membuat pernyataan,

HABIBAH FEBRIANTI
NIM. 11652200282

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama


kesulitan ada kemudahan”
(Q.S Al-Insyirah ayat: 5-6)

Segala puji dan syukur kupersembahkan bagi sang penggenggam langit dan bumi, dengan Rahmaan
Rahiim yang menghampar melebihi luasnya angkasa raya. Dzat yang menganugerahkan kedamaian
bagi jiwa-jiwa yang senantiasa merindu akan kemaha besarannya

Lantunan sholawat beriring salam penggugah hati dan jiwa, menjadi persembahan penuh
kerinduan pada sang revolusioner Islam, pembangun peradaban manusia yang beradab Muhammad
Shallallahu „Alaihi Wasallam.

Sesungguhnya aku percaya bahwa ALLAH selalu memberikan yang lebih baik untuk hamba-Nya.
Rencana yang kita rancang belum tentu menghasilkan hal terbaik, namun segala sesuatu yang terjadi
pasti memberikan yang lebih baik. Aku percaya, tidak ada satupun yang mampu menghalang jika atas
izin-Nya suatu hal yang dikira tidak mungkin namun dapat terjadi dengan indah. Yakinlah, hanya
Dia yang Maha Mengetahui segala hal, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.

Ku persembahkan.............
Kepada kedua orang tuaku, Ayahku yang bernama Efri dan Ibuku yang bernama Anna Suzanti,
Abangku Miftahul Rizqi, Kedua Adikku Seprinaldi Ihsan dan Naisha Ayu Efri beserta keluarga
besarku, sahabat dan teman yang selalu ada untukku berbagi, mendengar segala keluh kesahku serta
selalu mendoakanku. Kedua orang tuaku adalah hadiah terindah yang ALLAH berikan untukku
dalam meraih impian dan cita-cita serta mendapat RidhoNya…

Pekanbaru, Desember 2020

Habibah Febrianti

vi
PENGUKURAN KINERJA DI IGD MENGGUNAKAN METODE
PERFOMANCE PRISM DAN FUZZY ANALITYCAL
HIERARCHY PROCCES
(Studi Kasus : Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru)

HABIBAH FEBRIANTI
11652200282

Tanggal Sidang : 10 Desember 2020


Periode Wisuda:

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. Soebrantas No.155 Pekanbaru

ABSTRAK

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
jasa pelayanan kesehatan. Permasalahan yang terjadi pada RSI Ibnu Sina Pekanbaru yaitu adanya
peningkatan resign dari karyawan, karyawan yang selalu terlambat, ketidakstabilan kepuasan
pasien terhadap karyawan IGD. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa pengukuran kinerja
dan mengusulkan perbaikan terhadap kinerja di IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Performance Prism dan Fuzzy AHP. Metode
Performance Prism merupakan metode yang digunakan untuk penyempurnaan dari teknik
pengukuran kinerja yang ada sebelumnya sebagai sebuah kerangka keja (framework). Metode
Fuzzy AHP merupakan metode pemilihan suatu alternatif dan penyesuaian masalah dengan cara
menggabungkan konsep teori fuzzy dan analisa struktur hierarki. Berdasarkan penelitian diperoleh
pengukuran kinerja menggunakan metode perfomance prism yaitu dengan mengidentifikasi 5 sisi
perfomance prism terhadap 6 stakeholder berdasarkan tiga kriteria, yaitu yang pertama
berdasarkan 6 stakeholder yang berada pada IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru seperti
pasien/keluarga, kepala IGD, perawat, dokter, apoteker dan administrasi. Kedua berdasarkan
perspektif perfomance prism yaitu kepuasan, strategi, proses, kapabilitas dan kontribusi
selanjutnya yang ketiga berdasarkan key perfomance indicators (KPI) yang sesuai dengan kondisi
perusahaan. Proses dari hasil pengidentifikasian perfomance prism ini terdapat indikator-indikator
sebanyak 30 indikator kinerja dari 30 indikator kinerja tersebut terdapat 10 indikator kinerja
tertinggi yang perlu diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan.

Kata kunci : Performance Prism, Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Key Performance
Indicator

vii
PERFOMANCE MEASUREMENT IN IGD USING
PERFOMANCE PRISM AND FUZZY ANALITYCAL
HIERARCHY PROCCES
(Case Study: Ibnu Sina Islamic Hospital Pekanbaru)

HABIBAH FEBRIANTI
11652200084

Date of Final Exam : 10 December 2020


Period of Graduation Ceremony :

Industrial Engineering Study


Program Faculty of Science and Technology
Sultan Syarif Kasim Riau State Islamic University
Soebrantas Street No. 155 Pekanbaru

ABSTRACT
Ibnu Sina Islamic Hospital Pekanbaru is a company engaged in health services. The problems that
occur at RSI Ibnu Sina Pekanbaru are an increase in employee resigns, employees who are always
late, instability in patient satisfaction with emergency room nurses. The purpose of this study is to
analyze performance measurements and propose improvements to performance in the IGD RSI
Ibnu Sina Pekanbaru. The method used in this research is Performance Prism and Fuzzy AHP
methods. The Performance Prism method is a method used to improve the performance
measurement technique that existed before as a framework. Fuzzy AHP method is a method of
selecting an alternative and adjusting the problem by combining the concept of fuzzy theory and
hierarchical structure analysis. Based on the research, the performance measurement using the
performance prism method is obtained, namely by identifying 5 sides of performance prism to 6
stakeholders based on three criteria, namely the first based on 6 stakeholders who are in the IGD
RSI Ibnu Sina Pekanbaru such as patients / families, IGD heads, nurses, doctors, pharmacists. and
administration. The second is based on the perspective of performance prism, namely satisfaction,
strategy, process, capability and subsequent contributions. The third is based on key performance
indicators (KPI) that are in accordance with the condition of the company. From the process of
identifying the performance prism, there are as many as 30 performance indicators. Of the 30
performance indicators, there are 10 highest performance indicators that need to be prioritized for
improvement.

Keywords: Performance Prism, Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Key Performance Indicator

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahuwata‟ala atas segala
rahmat, karunia serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir dengan judul “Pengukuran Kinerja di IGD Menggunakan
Metode Perfomance Prism Dan Fuzzy Analitycal Hierarchy Procces” sesuai
dengan waktu yang ditetapkan. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi Wasallam.
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana Teknik di Program Studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Banyak sekali yang telah
penulis peroleh berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman selama menempuh
pendidikan di Jurusan Teknik Industri.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Suyitno, M.Ag selaku Plt. Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Bapak Dr. Drs. Ahmad Darmawi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Bapak Fitra Lestari Norhiza, ST., M.Eng., Ph.D. selaku Ketua Program Studi
Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Ria.
4. Ibu Zarnelly., S.kom,. M.S selaku Sekretaris Program Studi Teknik Industri
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Bapak Muhammad Isnaini Hadiyul Umam, M.T sebagai Koordinator Tugas
Akhir Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
6. Bapak Muhammad Rizki, ST., MT., M.B.A selaku Ketua Sidang Tugas
Akhir.

ix
7. Bapak Ismu Kusmanto, S.T., MT selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir
yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing
dan memberikan petunjuk yang sangat berguna saat penulis menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini.
8. Ibu Nofirza, S.T., M.Sc selaku dosen pembimbing II Tugas Akhir dan juga
selaku pembimbing Akademik (PA) yang telah banyak meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran dalam membimbing dan memberikan petunjuk yang
sangat berguna saat penulis menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
9. Ibu Melfa Yola, S.T., M. Eng dan Bapak Petir Papilo, S.T., MT selaku dosen
penguji yang telah banyak membantu serta menyumbangkan ide-idenya guna
untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini
10. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Industri UIN SUSKA RIAU, yang telah
banyak memberikan ilmu dan diskusi-diskusi yang membangun selama
proses menimba ilmu di bangku perkuliahan.
11. Teristimewa Kedua Orang tua penulis, yakni Ayahanda Efri dan Ibunda Anna
Suzanti yang telah mendo‟akan dan memberikan dukungan, serta motivasi
agar penulis dapat sukses dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik dan
benar.
12. Keluarga besar Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau yaitu teman angkatan Teknik industri (Woyo-woyo 16), ALIEN-C, VV,
Kakanda dan Ayunda Teknik Industri dan terkhusus abang saya Miftahul
Rizqi dan kedua adik saya Seprinaldi Ihsan dan Naisha Ayu Efri yang selalu
memberikan dorongan semangat dan motivasi kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini

Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan karena sejatinya kesempurnaan


itu milik Allah Subhanahuwata‟ala, untuk itu dengan segala kerendahan hati,
segala saran serta kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
pembelajaran dimasa mendatang.

x
Akhirnya, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan memberikan hikmah
dan ide bagi siapa saja yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pekanbaru, Desember 2020

Habibah Febrianti

xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ............................. iv
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii
DAFTAR RUMUS........................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 5
1.5 Batasan Masalah ............................................................................... 6
1.6 Posisi Penelitian ............................................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Rumah Sakit...... ................................................................................. 9
2.1.1 Perawat ............. ................................................................................. 9
2.1.2 Kepuasan Pasien................................................................................. 9
2.1.3 Pemilaian Kinerja Rumah Sakit ......................................................... 10

xii
2.2 Kinerja ................................................................................................ 12
2.2.1 Pengertian Kinerja.............................................................................. 12
2.2.2 Tujuan Kinerja ................................................................................... 12
2.2.3 Pengertian Pengukuran Kinerja.......................................................... 13
2.2.4 Manfaat Pengukuran Kinerja ............................................................. 14
2.2.5 Langkah-langkah pengukuran kinerja ................................................ 14
2.2.6 Metode-metode Pengukuran Kinerja ................................................. 15
2.2.7 Tahapan Metode Perfomance Prism .................................................. 17
2.2.8 Kelebihan Metode Perfomance Prism ............................................... 18
2.2.9 Kekurangan Metode Perfomance Prism ............................................ 18
2.2.10 Perbandingan antar Metode Pengukuran Kinerja .............................. 18
2.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 19
2.4 KPI (Key Perfomance Indicator) ....................................................... 22
2.4.1 Pengertian KPI (Key Perfomance Indicator) ..................................... 22
2.4.2 Pembobotan Target KPI (Key Perfomance Indicator) ....................... 22
2.5 Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Procces (F-AHP) ..................... 23
2.5.1 Analytical Hierarchy Procces (AHP) ................................................ 23
2.5.2 Model Analytical Hierarchy Procces (AHP) ..................................... 24
2.5.3 Fuzzy Analytical Hierarchy Procces (F-AHP) .................................. 25
2.5.4 Model Fuzzy Analytical Hierarchy Procces (F-AHP) ...................... 26
2.5.5 Agregasi Penilaian Responden ........................................................... 26
2.5.6 Fuzzy Synthentic Extent...................................................................... 27
2.5.7 Degree Of Posssibility........................................................................ 28
2.5.8 Normalisasi Bobot .............................................................................. 28
2.5.9 Menghitung Consistency Ratio .......................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Studi Pendahuluan ............................................................................. 32
3.2 Studi Literatur .................................................................................. 32
3.3 Identifikasi Masalah ......................................................................... 32
3.4 Perumusan Masalah .......................................................................... 32

xiii
3.5 Penetapan Tujuan .............................................................................. 33
3.6 Pengumpulan Data ........................................................................... 33
3.6.1 Data Primer .......... ............................................................................ 34
3.6.1.1 Instrumen Penelitian ......................................................................... 35
3.6.2 Data Sekunder .................................................................................. 36
3.7 Pengolahan Data ............................................................................... 36
3.8 Analisa............. .................................................................................. 37
3.9 Penutup.............. ................................................................................ 38

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


4.1 Pengumpulan Data ............................................................................ 39
4.1.1 Profil Perusahaan............................................................................... 39
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan .................................................................. 40
4.1.3 Identifikasi Stakeholder Perusahaan ................................................. 40
4.1.4 Identifikasi 5 sisi Pengukuran Perfomance Prism di IGD Rumah
Sakit................ ................................................................................... 41
4.1.4.1 Identifikasi Kebutuhan Stakeholder .................................................. 41
4.1.4.2 Identifikasi Strategi, Proses dan Kapabilitas Stakeholder ................ 42
4.1.4.3 Identifikasi Kontribusi Stakeholder .................................................. 44
4.2 Pengolahan Data ................................................................................ 44
4.2.1 Identifikasi Key Perfomance Indicator (KPI) ................................... 45
4.2.2 Validasi Key Perfomance Indicator .................................................. 46
4.2.3 Pembobotan Hirarki KPI dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy
Procces (F-AHP) ............................................................................... 48
4.2.4 Matrik Perbandingan Berpasangan dengan Penyebaran
Kuesioner II...... ................................................................................. 50
4.2.5 Pembobotan dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy
Process............ .................................................................................. 56
4.2.5.1 Perbandingan Berpasangan Antar Stakeholder ................................. 56
4.2.5.2 Perbandingan Berpasangan Antar Perspektif Lima Sisi
Perfomance Prism ............................................................................. 63

xiv
4.2.5.3 Perbandingan Berpasangan Antar Perspektif KPI Pasien/Keluarga . 64
4.2.5.4 Perbandingan Berpasangan Antar Perspektif KPI Kepala IGD ........ 64
4.2.5.5 Perbandingan Berpasangan Antar Perspektif KPI Perawat .............. 65
4.2.5.6 Perbandingan Berpasangan Antar Perspektif KPI Dokter ................ 66
4.2.5.7 Perbandingan Berpasangan Antar Perspektif KPI Apoteker ............ 67
4.2.5.8 Perbandingan Berpasangan Antar Perspektif KPI Administrasi ....... 67
4.2.6 Penentuan Key Perfomance Indicator (KPI) Perusahaan.................. 68

BAB V ANALISA
5.1 Analisa Identifikasi Perusahaan ........................................................ 73
5.2 Analisa Validasi Key Perfomance Indicator (KPI) ........................... 73
5.3 Analisa Pembobotan Hirarki Key Perfomance Indicator (KPI)
dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) ........ 74
5.4 Analisa Matrik Perbandingan Berpasangan ...................................... 74
5.5 Analisa Perhitumgam Bobot Menggunakan Fuzzy Analytical
Hierarchy Process ............................................................................. 75
5.6 Analisa Penentuan Bobot Key Perfomance Indicator (KPI)
Perusahaan....... .................................................................................. 79
5.7 Analisa Usulan Perbaikan 10 KPI Tertinggi ..................................... 80

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................... 81
6.2 Saran ................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Grafik Capaian Kepuasan Pasien ... . ........................................................... 3
2.1 Sudut Pandang Perfomance Prism . ............................................................ 17
3.1 Flowchart Metodologi Penelitian ... ............................................................ 31
4.1 Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru .................................................... 39
4.2 Struktur Hirarki Key Perfomance Indicator ................................................ 49

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.1 Data Rumah Sakit Bulan Januari 2018- Desember2019 ............................. 2
1.2 Prioritas keluhan Pasien dan Keluarda ........................................................ 3
1.3 Posisi Penelitian ............................ ............................................................ 6
2.1 Perbandingan antara Metode BSC, EVA dan Perfomance Prism ............... 18
2.2 Pembobotan Target KPI ................. ............................................................ 22
2.3 Skala Perbandingan Berpasangan ... ............................................................ 24
2.4 Matrik Perbandingan Berpasangan . ............................................................ 25
2.5 Keanggotaan Bilangan Fuzzy ......... ............................................................ 25
2.6 Matrik Perbandingan Berpasangan . ............................................................ 26
2.7 Nilai Random Index (RI) ................ ............................................................ 30
4.1 Key Perfomance Indicator .............. ............................................................ 45
4.2 Key Perfomance Indicator Akhir ... ............................................................ 47
4.3 Matrik Perbandingan Berpasangan Antar Stakeholder ............................... 50
4.4 Matrik Perbandingan Antar Perspektif Perfomance Prism ......................... 51
4.5 Matrik Perbandingan Antar Key Perfomance Indicator Stakeholder
Pasien/Keluarga ............................ ............................................................ 52
4.6 Matrik Perbandingan Antar Key Perfomance Indicator Stakeholder
Kepala IGD........... .......................... ..... ....................................................... 52
4.7 Matrik Perbandingan Antar Key Perfomance indicator Stakeholder
Perawat................ ........................... ............................................................ 53
4.8 Matrik Perbandingan Antar Key Perfomance Indicator Stakeholder
Dokter.............................................. ............................................................ 54
4.9 Matrik Perbandingan Antar Key Perfomance Indicator Stakeholder
Apoteker.............................................. ........................................................ 54
4.10 Matrik Perbandingan Antar Key Perfomance Indicator Stakeholder
Administrasi................................................................................................. 55
4.11 Matrik Perbandingan Antar Stakeholder bilangan Triangular Fuzzy
Number.............................................. .......................................................... 57

xvii
4.12 Rataan Geometrik Kriteria Agresi ke 6 Responden..................................... 58
4.13 Hasil Perhitungan Komponen Fuuzzy Synthentic Extent..............................59
4.14 Hasil Perhitungan Nilai Degree Of Posibility.............................................. 60
4.15 Hasil Perhitungan Nilai Degree Of Posibility..............................................61
4.16 Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsisten Kriteria Melalui Agregasi Penilaian
Responden.............................................. ....................................................... 62
4.17 Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsisten Kriteria Melalui Agregasi Penilaian
Responden.............................................. ....................................................... 63
4.18 Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsisten Kriteria Melalui Agregasi Penilaian
Responden.............................................. ....................................................... 64
4.19 Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsisten Kriteria Melalui Agregasi Penilaian
Responden.............................................. ....................................................... 65
4.20 Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsisten Kriteria Melalui Agregasi Penilaian
Responden.............................................. ....................................................... 65
4.21 Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsisten Kriteria Melalui Agregasi Penilaian
Responden.............................................. ....................................................... 66
4.22 Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsisten Kriteria Melalui Agregasi Penilaian
Responden.............................................. ....................................................... 67
4.23 Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsisten Kriteria Melalui Agregasi Penilaian
Responden.............................................. ....................................................... 68
4.24 Penentuan KPI............................................................................................... 68
4.25 Usulan Perbaikan 10 Bobot Tertinggi.............................................. ............. 69

xviii
DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman
2.1 Agregasi Penilaian Responden .................................................................... 26
2.2 Nilai Triangular Fuzzy Number .................................................................. 27
2.3 Nilai Invers Triangular Fuzzy Number ....................................................... 27
2.4 Fuzzy Synyhentic Extent .............................................................................. 28
2.5 Degree Of Possibility................................................................................... 28
2.6 Bobot Kualitas............. ................................................................................ 29
2.7 Rata-rata Geometrik (GM) .......................................................................... 29
2.8 Eigen Value.................................................................................................. 29
2.9 λ maksimum......... ... ................................................................................... 29
2.10 Indeks Konsisten (CI) .................................................................................. 29
2.11 Rasio Konsisten (CR) .................................................................................. 30

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
A Lembar Kuesioner I . ................................................................................... A-1
B Lembar Kuesioner II ................................................................................... B-1
C Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan 5 sisi Perfomance Prism . C-1
D Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI
Pasien/Keluarga.......... ................................................................................. D-1
E Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Kepala IGD ... E-1
F Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Perawat .......... F-1
G Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Dokter ............ G-1
H Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Apoteker ........ H-1
I Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Administrasi .. I-1
J Rekapitulasi Jawaban Responden 3 Orang Pasien/Keluarga...................... J-1
K Jurnal......................... .................................................................................. K-1
L Biografi Penulis.......... ................................................................................. L

xx
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu organisasi agar bisa bersaing dan berkembang perlu dilakukan
perbaikan pada setiap aspek kinerja terutama pada aspek kinerja karyawan
perusahaan. Hal ini dimulai terlebih dahulu dengan mengukur kinerja karyawan
perusahaan tersebut. Karena itulah perlunya sistem untuk pengukuran kinerja
karyawan yang tepat dalam membantu perusahaan yang menginformasikan sejauh
mana perusahaan tersebut mencapai visi, misi dan perkembangan perusahaan.
Salah satu perusahaan yang memerlukan pengukuran kinerja karyawan untuk
mencapai visi dan misinya yaitu rumah sakit.
Agar bisa bersaing, sebuah rumah sakit harus meningkatkan kinerja
karyawannya. Biasanya pengukuran kinerja dilakukan hanya pada sisi penilaian
keuangan saja tidak dengan mengukur kepuasan pelanggan dan kesetiaan
pelanggannya. Hal ini disebabkan karena pengukuran keuangan lebih dianggap
mudah dan mengabaikan kinerja non keuangan yang dianggap sulit untuk
pengukurannya. Oleh karena itu rumah sakit mengabaikan kepuasan stakeholder
seperti investor, customer, supplier, karyawan dan masyarakat sekitar pengguna
rumah sakit.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru merupakan PT. Syifa Utama yang
bergerak pada bidang jasa. Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru didirikan
pada tanggal 7 Januari 1980. Penelitian dilakukan pada rumah sakit ini
dikarenakan setelah dilakukan penelusuran dan melakukan wawancara langsung
pada beberapa rumah sakit di Pekanbaru seperti rumah sakit Santa Maria, Ibnu
Sina, Awal Bros dan Eka Hospital ternyata rumah sakit Islam Ibnu Sina
Pekanbaru terdapat permasalahan terhadap pelayanan dalam menangani pasien
dikarenakan kurangnya kinerja pada karyawan di rumah sakit tersebut. Selama ini
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru belum pernah melakukan pengukuran
kinerja terhadap karyawannya. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada
rumah sakit tersebut dilakukan wawancara langsung terhadap pengunjung rumah
sakit dan karyawan rumah sakit sehingga didapatkan data-data lainnya seperti
jumlah karyawan, karyawan terlambat dan juga karyawan yang resign.

Tabel 1.1 Data Rumah Sakit bulan Januari 2018 - Desember 2019
Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan
Keseluruhan Resign Terlambat
No Bulan Tahun
2018 2019 2018 2019 2018 2019
1 Januari 552 495 - 9 2 2
2 Februari 552 483 5 14 1 0
3 Maret 547 475 5 12 3 1
4 April 542 465 11 6 0 1
5 Mei 531 460 3 9 2 1
6 Juni 528 461 11 6 0 2
7 Juli 517 463 2 7 5 2
8 Agustus 515 464 3 6 2 2
9 September 512 462 13 3 3 2
10 Oktober 512 452 2 1 11 2
11 November 508 450 8 2 24 2
12 Desember 501 465 7 1 1 3
(Sumber: Data Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru, 2019)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa adanya resign dari karyawan
setiap bulannya yang berakibat kepada karyawan yang berada dirumah sakit
dengan bertambahnya jam kerja dikarenakan kurangnya tenaga kerja pada rumah
sakit tersebut. Dan juga terlihat bahwa adanya karyawan yang terlambat setiap
bulan yang akan menyebabkan kurang produktifnya karyawan yang akan
melakukan suatu pekerjaan dengan tergesa-gesa. Hal tersebut jika dibiarkan akan
memberi dampak kepada rumah sakit dan menyebabkan turunnya kinerja
karyawan yang akan berdampak kepada kepuasan pasien yang berada dirumah
sakit tersebut.
120%
110%
100%
Kepuasan Pasien dan
90% Keluarga tahun 2018
Persentase 80%
70% Kepuasan Pasien dan
60% Keluarga tahun 2019
50%
40% Ketidakpuasan pasien
30% dan keluarga tahun
20% 2018
10% Ketidakpuasan pasien
0% Juni dan keluarga tahun
Mei
Januari

Juli

September
Maret
April
Februari

Desember
November
Agustus

Oktober
2019

Gambar 1.1 Grafik Capaian Kepuasan Pasien


(Sumber : Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru)

Berdasarkan gambar 1.1 terjadi ketidakstabilan kepuasan pasien terhadap


karyawan IGD dikarenakan adanya faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi kinerja dari karyawan IGD dan mengakibatkan pasien dan
keluarga merasa tidak puas. Adapun faktor-faktor prioritas keluhan pasien dan
keluarga dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Prioritas Keluhan Pasien dan Keluarga
Kurang
Perawat memberikan Respon
Perawat Kurang
ada yang penjelasan perawat
memberi peduli
Bulan enggan tentang yang Jumlah
informasi terhadap
melayani tindakan lambat.
tergesa-gesa pasien
pasien pelayanan
keperawatan
Januari 8 14 9 7 4 42
Februari 15 38 46 13 16 128
Maret 10 21 25 8 11 75
April 12 9 13 17 10 61
Mei 15 7 18 9 4 53
Juni 18 27 26 34 15 120
Juli 10 19 35 42 12 118
Agustus 17 8 9 18 10 68
September 31 39 41 20 22 153
Oktober 29 25 37 35 22 148
Sumber: Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru (2019)

3
Tabel 1.2 Prioritas Keluhan Pasien dan Keluarga
Kurang
Perawat memberikan Respon
Perawat Kurang
ada yang penjelasan perawat
memberi peduli
Bulan enggan tentang yang Jumlah
informasi terhadap
melayani tindakan lambat.
tergesa-gesa pasien
pasien pelayanan
keperawatan
November 26 37 39 49 18 169
Desember 23 54 67 45 7 196
Sumber: Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru (2019)

Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan permasalahan ini dapat


diselesaikan dengan cara menggunakan metode perfomance prism untuk
menyempurnakan dari metode-metode sebelumnya. Pengukuran kinerja
menggunakan perfomance prism mempertimbangkan lima perspektif tidak hanya
mempertimbangkan proses atau strategi saja tetapi mempertimbangkan perspektif
kepuasan, kontribusi stakeholder, proses, strategi dan kapabilitas
(Rahabistara,2017).
Beberapa penelitian sebelumya dilakukan oleh Devani dan Setiawan
(2015) dengan judul Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan menggunakan
Metode Balance Scorecard pada penelitian ini mengukur kinerja perusahaan
berdasarkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Scrooshian, dkk (2016) dengan judul Review on Perfomance Measurement
System mengenai pengembangan dan pengimprovisasi lingkungan proses
pengambilan keputusan yang baik dengan membandingkan metode perfomance
prism dan balance scorecard. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Adiguna,
dkk (2017) dengan judul Analisa Kinnerja Keuangan dengan Menggunakan
Metode EVA penelitian ini mengenai pengukuran kinerja dengan mengukur
keuangan perusahaan atau laba rugi sebuah perusahaan dengan menggunakan
metode EVA. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Bahari, dkk (2018)
dengan judul Sistem pendukung keputusan penentuan guru berprestasi
menggunakan F-AHP penelitian ini untuk menentukan guru berprestasi
menggunakan metode fuzzy AHP berdasarkan kriteria-kriteri yang telah
ditetapkan.

4
Berdasarkan penelitian sebelumnya perfomance prism dan fuzzy analitical
hierarrchy procces dapat mengukur kinerja karyawan tidak hanya dengan
perspektif strategi tetapi juga kepuasan, kontribusi, proses dan juga kapabilitas
perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya
karena mengukur kepuasan stakeholder seperti pimpinan, konsumen, karyawan,
pemasok dan masyarakat sekitar menggunakan metode perfomance prism.
Penelitian pengukuran kinerja ini didukung dengan Fuzzy Analitical
Hierarchy Process (FAHP) dalam proses menentukan bobot pada setiap matrik
sehingga akan diketahui rekomendasi perbaikan KPI yang belum tercapai
targetnya. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut bisa dilihat kinerja mana yang
bermasalah. Sehingga rumah sakit dapat mengetahui permasalahan untuk
mempertimbangkan perbaikan kinerja yang bermasalah (Azmiyati dan
Hidayat,2016).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil suatu rumusan
masalah adalah “Bagaimana meningkatkan kinerja di IGD Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Pekanbaru”?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian adalah untuk mencapai hal-hal sebagai berikut:
1. Menganalisis pengukuran kinerja di IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru dengan
Metode Perfomance Prism.
2. Usulan perbaiki kinerja di IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru berdasarkan
evaluasi Metode Fuzzy AHP dengan melihat 10 bobot tertinggi dari KPI

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
a) Peneliti dapat mengetahui pengukuran kinerja menggunakan Metode
Perfomance Prism dan Fuzzy AHP.

5
b) Peneliti dapat meningkatkan kemampuan dan menganalisa masalah dan
menemukan solusi terbaik.
2. Bagi Perusahaan
a) Hasil penelitian dapat membantu perusahaan untuk mengukur kinerja
karyawan IGD dari lima sisi prisma dengan Perfomance Prism.
b) Perusahaan dapat meningkatkan langkah-langkah apa yang dilakukan
untuk kinerja karyawan IGD agar mampu bertahan dan bersaing dengan
rumah sakit lainnya.
c) Hasil analisa yang dilakukan selama penelitian dapat menjadi bahan
masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan perusahaan di
masa yang akan datang.

1.5 Batasan Masalah


Dalam pelaksanaan penelitian, dibutuhkan ruang lingkup dan batasan
masalah yang jelas agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Data yang diambil pada bulan Januari 2018 sampai Maret 2020.
2. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
3. Output penelitian ini hanya sampai tahap evaluasi usulan perbaikan.
4. Penelitian dilakukan selama 7 hari.
5. Penentuan responden berdasarkan ketentuan dari pihak rumah sakit yang
dianggap sudah berpengalaman.

1.6 Posisi Penelitian


Posisi penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1.3 Posisi penelitian (5 Penelitian)
No Judul dan Penulis Permasalahan Metode Hasil
Pengukuran Kinerja Untuk mengetahui Balance Dapat diketahui
Perusahaan dengan tingkat kepuasan Scorecard sejauh mana
menggunakan karyawan dan kinerja
1 Metode Balance pendengar serta perusahaan
Scorecard (Vera memberikan usulan tersebut.
Devani dan Ade strategi perbaikan
Setiawan, 2015) kinerja perusahaan
Tabel 1.4 Posisi penelitian (5 Penelitian)
No Judul dan Penulis Permasalahan Metode Hasil
Analisa Kinerja Untuk menilai Economic Didapatlah
Keuangan dengan kinerja keuangan Value Added perusahaan yang
menggunakan perusahaan dengan (EVA) bernilai positif
2 Metode Economic menggunakan dan negatif pada
Value Added metode EVA perusahaan-
(EVA) (Adiguna, perusahaan
dkk 2017) tersebut
Review On Dalam Performance Manemukan
Perfomance pengembangan dan Prism, beberapa PMSS
Measurement implementasi PMS balance paling
System (Shahryar yang komprehensif Scorecard menguntungkan
Scrooshian, Nor membantu yang
Filianie Aziz, Asraf organisasi untuk dikembangkan
3 Ahmad, Syafiah mengembangkan untuk adaptasi
Norsyahira Jubidin dan oleh organisasi
dan Nor Mahirah mengimprovisasi baru-baru ini dan
Mustapha, 2016) lingkungan proses diakhiri dengan
pengambilan kebutuhan akan
keputusan yang model yang
baik komprehensif
Sistem pendukung Memerlukan standar Fuzzy Dengan metode
keputusan tertentu dalam Analitical F-AHP dapat
penentuan guru menetapkan Hierarchy menentukan guru
berprestasi persyaratan bagi Procces berprestasi
4 seorang guru untuk
menggunakan fuzzy
mendapatkan
analitical
tunjangan atau
hierarchy proses menempati jabatan
(F-AHP) (Bahari,
dkk 2018)
Pengukuran pengukuran kinerja Performance Usulan perbaikan
5 Kinerja di IGD pada saat ini hanya Prism dan dari pengukuran
Menggunakan berfokus pada pada Fuzzy AHP kinerja IGD RSI
Metode aspek finansial saja Ibnu Sina
Perfomance Prism sehingga pada Pekanbaru
dan AHP di aspek non finansial terdapat 10
Rumah Sakit Ibnu kurang indikator kinerja
Sina Pekanbaru diperhatikan tertinggi yang
harus
diprioritaskan
untuk perbaikan

7
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika
penulisan mengenai Sistem Antrian.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada Bab II menjelaskan tentang teori-teori yang melandasi penelitian
dan juga tinjauan pustaka dari penelitian terdahulu.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Penelitian menjelaskan bagaimana tahap demi tahap dalam
penulisan laporan ini. Dimulai dari pendahuluan, studi literatur,
identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, analisa hasil,
dan penutup.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini, akan disajikan data fakta yang diperoleh dari penelitian
kemudian akan dibahas untuk mendapatkan solusi terbaik untuk
mendapatkan kesimpulan dan saran.
BAB V ANALISA
Berisikan hasil-hasil analisa pembahasan dari penelitian berdasarkan
data-data yang telah dikumpulkan
BAB VI PENUTUP
Berisikan tentang apa saja kesimpulan yang dapat diambil dari
pelaksanakan penelitian dengan berdasarkan pada teori-teori yang telah
dijelaskan sebelumnya. Pada bagian ini terdapat saran dari penulis
untuk pelaksanaaan penelitian selanjutnya.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Rumah Sakit


Rumah sakit merupakan suatu tempat pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang mempunyai karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat. Rumah sakit harus mampu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud kesehatan
masyarakat yang mempunyai derajat setinggi-tingginya, dan juga
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna seperti:
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitas
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
(Febriawati, 2017).
Menurut Putri dkk (2018), Rumah sakit adalah sarana pelayanan yang
bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan yang mempunyai beragam persoalan
tenaga kerja yang sangat rumit dan beresiko tinggi terkena penyakit akibat kerja
bahkan bisa mengalami kecelakaan kerja sesuai jenis pekerjaannya.

2.1.1 Perawat
Perawat merupakan tenaga pelayanan kesehatan yang berada pada rumah
sakit yang berinteraksi langsung deengan pasien yang intesitasnya paling tinggi
dibandingkan komponen atau tenaga kerja lainnya yang berada di rumah sakit.
Dimana perawat sebagai anggota inti tenaga kesehatan yang jumlahnya terbanyak
di rumah sakit dan pelayanan keperawatan yang diberikan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang memiliki peran kunci dalam mewujudkan
kesehatan di rumah sakit (Putri dkk, 2018).

2.1.2 Kepuasan Pasien


Menurut Kotler (2012) yang dikutip oleh Wowor, dkk (2019), kepuasan
pasien merupakan perasaan senang dan kecewa seorang pasien sebagai hasil

9
perbandingan antara prestasi yang dirasakan dengan harapan. Pasien merasa tidak
puas maka pasien tersebut akan melakukan komplain dan mnyebutkan penyebab
ketidakpuasannya. Apabila komplain pasien tidak segera ditangani maka akan
menimbulkan turunnya kapabilitas pelayan rumah sakit terhadap layanan dalam
hal ini kepuasan pasien sangat berpengaruh dalam menjaga mutu rumah sakit.
Kepuasan pasien merupakan perasaan yang bertingkat yang timbul dari
kinerja layanan kesehatan yang telah diperolehnya ketika mendapatkan perawatan
atau layanan dan kemudian pasien akan membandingkan dengan apa yang telah
mereka peroleh semasa menerima pelayanan sesuai dengan yang diharapkannya.
Kepuasan pasien sangat berpengaruh dan menjadi dasar untuk mendukung
perubahan sistem rumah sakit dan layanan kesehatan untuk mejadi yang lebih baik
(Damopolii, dkk 2018).

2.1.3 Penilaian Kinerja (Perfomance) Rumah Sakit


Adapun kriteria penilaian kinerja (Perfomance) rumah sakit adalah sebagai
berikut (Menkes RI).
1. Rumah sakit melaksanakan pengadaan alat kedokteran dan bahan habis pakai
berdasarkan pendekatan hasil kajian penilaian teknologi kesehatan (Health
Technology Assessment)
2. Rumah sakit menggunakan obat-obatan sesuai dengan daftar formulation
rumah sakityang telah disusun dalam 3 tahun terakhir.
3. Rumah sakit menggunakan antibiotik secara azas manfaat dan selektif
4. Rumah sakit memberikan pelayanan pasien sesuai dengan kegiatan dokter
penanggung jawab pasien
5. Rumah sakit memberikan pelayanan pasien sesuai dengan standar pelayanan
medis
6. Rumah sakit mempunyai clinical pathways dalam memberikan pelayanan
7. Rumah sakit melaksanakan program cuci tangan dalam memberikan
pelayanan pasien
8. Utilisasi ruang operasi rumah sakit
9. Operasi sectio caesaria rumah sakit

10
10. Penggunaan antibiotik profilaksis operasi rumah sakit (<10%)
11. Kasus operasi ulang rumah sakit (<2%)
12. Kasus rawat inap ulang rumah sakit untuk kasus serupa (<1%)
13. Attack rate infeksi aliran darah primer (IADP) rumah sakit (<2%)
14. Attack rate plebitis rumah sakit (<2%)
15. Attack rate infeksi saluran kemih (SK) pasca pemasangan kateter urin rumah
sakit (<15%)
16. Attack rate infeksi luka operasi (ILO) rumah sakit (2,5%)
17. Attack rate pneumonia ventilator (ventilator pneumonia/VAP) rumah
sakit(<10%)
18. Rumah sakit melaksanakan penilaian terhadap peserta didik dokter/dokter
spesialis sesuai dengan standar pendidikan profesi dokter/dokter spesialis dari
kolegiumterkait yang telah disahkan oleh konsli kedokteran indonsia(KKI)
19. Log book peserta didik di RS mencerminkan aktifitas penilaian akan dinilai
dari peserta didiok dan mengacu kepada panduan pendidikan dokter/dokter
spesialis di institusi tsb dan standar pendidikan profesi dokter/dokter spesialis
dari kolegium terkait
20. Rumah sakit sebagai mitra institusi pendidikan dokter/dokter spesialis
mempergunakan metoda mini-CEX dalam penilaian peserta didik
21. Rumah sakit sebagai mitra institusi pendidikan dokter/dokter spesialis
mempergunakan metoda OSCE dalam penilaian peserta didik
22. Rumah sakit sebagai mitra institusi pendidikan dokter/dokter spesialis
mempergunakan metoda DOPS dalam penilaian peserta didik
23. Rumah sakit sebagai mitra institusi pendidikan dokter/dokter spesialis
mempergunakan metoda PORTOFOLIO dalam penilaian peserta didik
24. Rumah sakit melakukan penelitian kedokteran dan mempublikasikan di
majalah ilmiah kedokteran nasional dan internasional
25. Hasil penelitian kedokteran di rumah sakit terdaftar di lembaga hak pasien
yang diakui pemerintahan dan lembaga hak pasien international

11
2.2 Kinerja
2.2.1 Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang atau sekelompok orang
dalam organisasi dalam waktu tertentu, sesuai dengan lingkungan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Sistem
manajemen kinerja adalah sistem yang menerapkan konsep manajemen yang di
kelola seluruh sumber daya, kesisteman dan karyawan perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan yang tertuang dalam visi, misi dan rencana strategi
organisasi yang efektif dan efisien (Soemohadiwidjojo, 2017)
Kinerja (perfomance) biasanya dikaitkan dengan faktor personal saja,
namun kenyataannya kinerja dikaitkan dengan faktor-faktor tertentu diluar faktor
personal yang mempengaruhi kinerja seperti sistem, situasi, kepemimpinan dan
tim (Moeheriono,2012).
Menurut McBain (2009), Kinerja merupakan tentang mencapai sasaran-
sasaran yang sulit, sekaligus cara melahirkan kinerja yang terukur. Kinerja
memiliki dua kategori seperti pertama mencakup sasaran-sasaran sulit yang akan
menjadi dasar penilaian instansi oleh pihak luar dan yang kedua terkait dengan
pencapaian nilai-nillai dan perilaku yang dinyatakan penting oleh perusahaan.

2.2.2 Tujuan Kinerja


Menurut Moeheriono (2012), menjelaskan bahwa ada beberapa tujuan
kinerja sebagai berikut.
1. Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun secara
kelompok setinggi-tingginya. Peningkatan prestasi kerja perorangan pada
giliran akan mendorong kinerja staf
2. Membuat minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil
kerja melalui prestasi pribadi.
3. Memberikan peluang kepada staf untuk menyampaikan perasaan tentang
pekerjaan, sehingga tercipta komunikasi dua arah antara pimpinan dan staf.

12
2.2.3 Pengertian Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan alat manajemen yang dimanfaatkan untuk
menilai kemajuan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, sekaligus
sebagai ajuan dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntab
ilitas. Melakukan pengukuran kinerja dengan cara mengumpulkan, manganalisa
dan melaporkan suatu informasi yang berkaitan dengan tingkat kinerja
perusahaan(Soemohadiwidjojo, 2017).
Menurut Moeheriono (2012) , Pengukuran kinerja adalah alat manajemen
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan
akuntabilitas, serta untuk menilai suatu target tujuan dan sasaran.
Dalam sistem pengukuran kinerja, terdapat beberapa elemen kunci sebegai
berikut.
1. Perencanaan dan penetapan tujuan
2. Pengembangan ukuran yang relevan
3. Pelaporan hasil kinerja secara formal
4. Penggunaan informasi

Pengukuran kinerja adalah suatu metode untuk menilai perkembangan


yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebagai alat
komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran kinerja memungkingakan perusaan agar memonitor
perkembangan usaha terhadap kinerja masa lalu dan terhadap kinerja kompetitor.
Adapun sistem pengukuran kinerja dikelompokkan menjadi beberapa sistem
debagai berikut (Widyastuti dkk, 2017).
1. Pengukuran kinerja yang full integrated yaitu pengukuran kinerja yang paling
baik. Sistem pengukuran kinerja ini menjelaskan hubungan kausal yang
melintasi organisasi dengan berbagai kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud
adalah kepentingan dari seluruh pihak dipertimbangkan. Pelaporan dan sistem
data harus terintegrasi antara satu dan lainnya.
2. Pengukuran kinerja yang balance yaitu bisa melihat kineja dari pandangan
yang multidimensi dari berbagai perspektif dan horizon dengan waktu yang

13
berbeda. Tujuaannya adalah agar lebih memperbaiki daripada
membandingkan dengan cara memonitor.
3. Pengukuran kinerja yang terakhir yaitu mostly financial merupakan sistem
yang berbasiskan pengukuran kinerja yang tradisional seperti aliran kas dan
produktifitas pekerja. Pengukuran kinerja ini berorientasi pada profit dan
optimasi berdasarkan efisiensi ke biaya dan pada umumnya hasilnya
berjangka pendek.

2.2.4 Manfaat Pengukuran Kinerja


Manfaat pengukuran kinerja terhadap organisasi publik adalah sebagai
berikut.
a. Dapat membatu pimpinan instansi pemerintahan dalam menentukan tingkat
pencapaian tujuan dengan adanya pengukuran kinerja
b. Dapat memberikan umpan balik bagi para pengelola dan pembuat keputusan
dengan proses evaluasi dan perumusan tindak lanjut,dengan peningkatan
kinerja pada masa yang akan datang.
c. Sebagai alat komunikasi pimpinan, organisasi, pegawai dan para stakeholder
eksternal.
d. Menjalankan instansi pemerintah ke arah yang positif. Tetapi jika pengukuran
kinerjanya buruk dapat menyebabkan organisasi menyimpang jauh dari
tujuan.
e. Mengidentifikasi kualitas pelayanan perusahaan pemerintah

2.2.5 Langkah-langkah Pengukuran Kinerja


Menurut Moeheriono (2012), ada lima langkah yang harus dilakukan
untuk malakukan pengukuran kinerja.
1. Mendesain
Sebelum melakukan pengukuran kinerja terlebih dahulu melakukan desain
seperti apa dan siapa yang harus diukur dan apa ukurannya terus bagaimana
cara pengukurannya. Pada proses ini meliputi beberapa aktivitas, antara lain
seperti menentukan model apa yang dipilih termasuk kerangka kerjanya
sampai penentuan indikator kerja utama.

14
2. Mengukur
Selanjutnya dilakukan yaitu mengukur, pengukuran kinerja ini dilakukan
untuk mengukur indikator-indikator dengan data-data pada perusahaan.
3. Mengevaluasi hasil pengukuran
Setelah mengukur selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap hasil pengukuran
yang dilakukan.
4. Merencanakan
Hasil yang telah didapat pada tahap evaluasi kemudian dilakukan
perencanaan atau menindaklanjuti hasil evaluasi pengukuran dengan
indikator-indikator yang menunjukkan kinerja yang buruk.
5. Mengevaluasi
Tahap selanjutnya yaitu mengevaluasi pengukuran kinerja yang kita lakukan,
apakah sistem pengukuran kinerja yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.

2.2.6 Metode-metode Pengukuran Kinerja


Dalam menghitung proses pengukuran kinerja, ada beberapa model yang
menpunyai fungsi dan kegunaanya yang berbeda-beda. Adapun model-model
sistem dalam pengukuran kinerja adalah sebagai berikut.
1. Balance Scorecard
Metode ini merupakan kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang turun
dari strategi perusahaan yang mendukung strategi pesurahaan secara
keseluruhan. Sistem manajemen strategis yang menerjemahkan visi dan
strategis suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran operasional. Tujuan
pengukuran operasional ttersebut kemudian dinyatakan dalam empat
perspektif yaitu perspektif keuangan pelanggan, proses bisnis internal dan
pembelajaran dan pertumbuhan (Devani,2015)
2. EVA (Economi Value Added)
Metode ini merupakan manajemen keuangan yang mengukur laba ekonomi
dalam suatu perusahaan yang menyatakan kesejahteraan yang tercipta
manakala perusahaan mampu memebuhi semua biaya operasional dan modal.

15
Metode ini bertujuan untuk meningkatkan nilai dari modal yang telah
ditanamkan oleh pemegang saham dalam operasi perusahaan.
3. Perfomance Prism
Metode ini merupakan kerangka pengukuran manajemen kinerja yang
inovatif dengan memperhatikan beberapa sisi komponen terhadap kebutuhan
dan keinginan para stakeholder. Metode perfomance prism melinatkan semua
stakeholder organisasi, sehingga penerapan metode ini diharapkan dalam
jangka panjang akan lebih terjamin. Stakehlolder meliputi investor,
pelanggan, karyawan, supplier dan masyarakat sekitar (Kinanti,2019).
Perfomance prism adalah penyempurnaan dari teknik pengukuran kinerja
yang ada sebelumnya sebagai sebuah kerangka keja (framework).
Keuntungan dari kerangka kerja yaitu melibatkan semua stakeholder dari
sebuah organisasi, terutama kepada investor, pelanggan, karyawan, supplier
dan masyarakat sekitar. Pada prinsipnya metode perfomance prism dikerjakan
dalam dua arah yakni dengan mempertimbangkan apa kebutuhan dan
keinginan dari semua stakeholder dan juga mengidentifikasikan kontribusi
dari stakeholder terhadap organisasi tersebut. Pada umumnya hal ini terjadi
hubungan timbal balik dengan masing-masing stakeholder
(Rahabistara,2017).
Filosofi perfomance prism berasal dari bangun prisma yang mempunyai lima
sisi yakni untuk atas dan bawah merupakan statification dari stakeholder dan
kontribusi stakeholder. Sedangkan untuk ketiga sisi lainnya adalah strategi,
process dan capabilitas. Prisma dapat membelokkan cahaya yang datang dari
salah satu bidang ke bidang yang lainnya, hal ini disebabkan kompleksitas
dari perfomance prism yang berupa interaksi dari kelima sisinya
(Rahabistara,2017).
Perfomance prism dikenal dengan memberikan penekanan lebih besar dari
pada semua tentang pemanku kepentinga. Telah ditunjukkan bahwa
perfomance prism sangat memperhatikan keinginan dan kebutuhan pada
pemangku kepentingan mereka. Dengan mewujudkan keinginan dan
kebutuhan disisi lain diharapkan pemangku kepentingan untuk berkontribusi

16
pada organisasi. Dari lima perspektif tersebut terdiri dari pertanyaan terkait
berdasarkan indikator (Sorooshian, 2016).
Terdapat lima pertanyaan yang mendasari teori performance prism yaitu
sebagai berikut(Rahabistara,2017).
a. Siapa yang menjadi stakeholder kunci dan apa yang mereka inginkan serta
apa yang mereka perlukan?
b. Strategi apa yang seharusnya diterapkan untuk memenuhi apa yang menjadi
kinginan dan kebutuhan stakeholder?
c. Proses kritis apakah yang diperlukan untuk menjalankan strategi tersebut?
d. Kemampuan apa yang harus kita operasikan untuk meningkatkan proses
tersebut?
e. Kontribusi apakah dari stakeholder yang kita perlukan jika kita akan
mengembangkan kemampuan tersebut?

Gambar 2.1 Sudut pandang Perfomance prism


(Sumber : Rahabistara,2017)

2.2.7 Tahapan Metode Perfomance Prism


Adapun tahapan dalam desain pengukuran kineja menggunakan metode
perfomance prism adalah sebagai berikut (Nelly, dkk. 2002).
1. Mengidentifikasi stakeholder statification dan stakeholder contribusion dari
masing-masing stakeholder yang dimiliki perusahaan.
2. Menetapkan tujuan
3. Menyesuaikan strategi, proses dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan
dalam memenuhi tujuan.

17
4. Mendefinisikan pengukuran yang digunakan untuk pencapaian tujuan tersebut
5. Mengecek kembali semua pengukuran yang masih bermasalah
6. Menjabarkan spesifikasi masing-masing pengukuran dengan KPI.

2.2.8 Kelebihan Metode Perfomance Prism


Kelebihan metode pefomance prism bila dibandingkan dengan metode-
metode sebelumnya metode ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya
mengidentifikasi stakeholder dari banyak pihak yang berkepentingan seperti
pemilik, supplier, pelanggan, karyawan dan masyarakat sekitar. Metode ini
berupaya menyempurnakan metode-metode sebelumnya, model ini tidak hanya
didasari oleh strategi tetapi juga memperhatikan kepuasan dan kontribusi
stakeholder, proses dan kapabilitas perusahaan. Memastikan para stakeholder
puas dan mewujudkan kepuasan tersebut secara sempurna.

2.2.9 Kekurangan Metode Perfomance Prism


Kelemahan dari model performance Prism adalah model ini tidak memiliki
sistem pengukuran yang standar. Oleh karena itu, untuk membantu memfasilitasi
strategi, proses, kapabilitas untuk mencapai kepuasan stakeholderdan mengetahui
kontribusi yang diberikan oleh stakeholder, digunakan success map. Tujuan dari
success map adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara stakeholder yang
diprioritaskan dengan keinginan dan kebutuhan organisasi (strategi, proses dan
kapabilitas).

2.2.10 Perbandingan Antar Metode Pengukuran Kinerja


Adapaun perbandingan antar metode-metode pada pengukuran kinerja
adalah sebgai berikut.
Tabel 2.1 Perbandingan antara metode BSC, EVA dan Perfomance Prism
Aspek BSC Perfomance Prism EVA
Jenis Semua jenis perusaan Semua jenis perusahaan Semua jenis
perusahaan yang memiliki visi, yang terutama yang sangat perusahaan yang
yang bisa misi dan strategi memperhatikan kepuasan masih melakukan
menerapkan semua stakeholdernya investasi
Perspektif 4 Perspektif yang 5 Perspektif yang keuangan Perpektif keuangan
keuangan dan non dan non keuangan saja
keuangan

18
Tabel 2.1 Perbandingan antara metode BSC, EVA dan Perfomance Prism(Lanjutan)
Aspek BSC Perfomance Prism EVA
Stakeholder Investor dan Semua stakeholder Investor saja
customer
Kelebihan Dapat menerangkan Bersifat fleksisble dan Dapat menunjukkan
visi dan strategi dapat diterapkan dari upaya
perusahaan dan tingkat sederhana hingga mengembangkan
menghubungkan tingkat tersulit sesuai bisnis dan
objektif strategis kebutuhan perusahaan menghasilkan nilai
dengan tindakan jangka panjang
jangka panjang melalui investasi
tambahan
Karyawan Melihat semua stakeholder Lebih
memahami jangka yang ada diperusahaan memprioritaskan
panjang dan pengelolaan bisnis
hubungan antar secara keseluruhan
objektif strategis dan terciptanya nilai
Memperinci level Lebih komprhensif dari Sebagai
pengukuran BSC dengan 5 pertimbangan dlam
perusahaan agar perspektifnya membuat keputusan
operator, karyawan investasi dan
dapat mengetahui pembiayaan lainnya
apa yang mereka
lakukan
Tahapan - -
implementasi yang
jelas dan telah
banyak digunakan
oleh perusahaan
Kekurangan Tidak memandang Terlalu banyak variabel Hanya
seluruh stakeholder yang belum tentu memperhatikan
yang ada applicable di perusahaan aspek keuangan saja
diperusahaan dalam pengukuran
kinerja
Diperlukan Tahapan implementasi Laporan akunting
pemikiran untuk kurang jelas dan masih dapat dimanipulasi
membangun sedikit perusahaan yang oleh manajer
scorecard yang menggunakan metode ini
sesuai terhadap
perusahaan
Sumber : Oktavianty dkk (2019)

2.3 Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2013) yang dikutip oleh Santi, dkk (2017), populasi
merupakan objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang telah ditetapkan oleh seorang penelitiuntuk diambil kesimpulannya.
Sedangkan sampel bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

19
Adapun beberapa prinsip teknik sampling dibagi menjadi 2 yaitu
probability sampling dan nonprobability sampling sebagai berikut (Suliyanto,
2006).
1. Probability Sampling
Metode ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara setiap
anggota populasi mempunyai kesepakatan menjadi sampel. Teknik ini terdiri dari
beberapa sampling yaitu.
a. Simple random sampling
Metode ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan memberikan
kesempatan yang sama pada popoulasi untuk dijadikan sampel. Dalam
simple random sampling populasi yang terpilih menjadi sampel yang tidak
dikembalkan lagi ke populasi. Syarat untuk melakukan teknik ini adalah.
1) Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
2) Perlunya kerangka sampel adalah daftar elemen populasi yang menjadi
dasar untuk pengambilan sampel
b. Stratified Random Sampling
Populasi yang memiliki strata atau tingkatan dan dari setiap tingkatan
memiliki karakteristik sendiri. Dengan pengambilan dilakukan secara simple
random sampling bisa saja tidak mewakili dalam sampel.
c. Cluster sampling (area sampel)
Teknik ini hampir sama dengan teknik stratified, yang membedakan yaitu
pada stratified sampling anggota populasi dalam satu strata relatif homogen
sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat
heterogen. Teknik ini digunakan jika obyek yang akan diteliti terlalu luas
sedangkan karakteristik antar cluster hampir sama dan memiliki anggota yang
relatif heterogen.
d. Doble sample
Doble sample adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan
cacra bertahap. Populasi dibagi atas beberapa kelompok kemudian akan
dipilik secara acak kelompok yang ada dalam ppopulasi. Setelah dilakukan
pengambilan sampel maka langkah selanjutan adalah mengambil beberapa

20
subkelompok secara acak menjadi sampel. Semakin luas lingkup populasi
maka semakin banyak tahapan yang dilakukan untuk pengambilan sampel.

2. Non probability Sampling


Teknik ini mmerupakan pengambilan sampel dengan cara tiap anggota
populasi tidak mempunyai kesepakatan untuk dijadikan sampel. Oleh karaena
itu teknik pengambilan sampel ini akan memilih anggota populasi yang dapat
memberikan informasi secara maksimal atau yang paling mudah ditemui.
Teknik ini terdiri dari beberapa sampling yaitu.
a. Convenience sampling
Teknik ini merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja
yaitu anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden
dan dijadikan sampel. Teknik ini adalah teknik yang paling mudah dan juga
cepat akan tetapi hasilnya kurang dapat diandalkan. Teknik ini cocok untuk
menguji ide-ide atau mencari ide-ide baru yang bersifat eksploratif.
b. Purposive sampling
Teknik ini merupakan metode dengan penetapan sampel berdasakan pada
kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut bertujuan memberikan
informasi yang maksimal.
c. Quota sampling
Teknik pengambilan sampel dengan cara tidak acak yang mendasarkan pada
karakteristik populasi dalam jumlah yang telah ditetapkan (kuota) yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat keterwakilan masing-masing kelompok
dalam populasi. Jika kuotan masing-masing kelompok belum terpenuhi maka
penelitian dianggap belum selesai.
d. Snowball sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dimulai dari yang jumlahnya
kecil, tetapi makin lama makin banyak dan berhenti sampai informasi yang
didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik digunakan jika pada calon
responen sulit untuk diidentifikasi.

21
2.4 KPI (Key Perfomance Indicator)
2.4.1 Pengertian KPI (Key Perfomance Indicator)
Key Perfomance Indicator merupakan sekumpulan indikator kinerja
penting yang bersifat terukur dan memberikan informasi sejauh mana target
strategi sebuah instansi sudah berhasil tercapai. Agar pengukuran kinerja sebuah
instansi dapat berjalan dengan tepat perlu ditetapkan indikator kinerja yang
relevan dengan visi misi dan rencana strategis instansi tersebut. Pengukuran
kinerja sebaiknya menggunakan ukuran-ukuran yang dapat dengan mudah dicari
datanya agar dapat diolah dan dianalisis secara wajar (Soemohadiwidjojo,2017)
Adapun ketetapan sebuah KPI (Key Perfomance Indicator) adalah dengan
cara-cara sebagai berikut.
1. Agar tujuan strategis instansi, rencana kerja dan target yang sudah ditetepkan
dalam kontrak manajemen, identifikasi seluruh data atau informasi yang
relatif dengan keberhasilan pekaksanaan rencana.
2. Melakukan pembobotan KPI untuk menentukan prioritas KPI terhadap
kinerja instansi secara menyeluruh.
3. Tetapkan target KPI yang akan dituju dengan memperhatikan target yang
telah dituangkan dalam kontak manajemen.
4. Tetapkan kerangka waktu berlakunya KPI tersebut.
5. Proses pengukuran dan pelaporan kinerja dilakukan secara terurut atau
berkala.
Adapun alur penetapan KPI adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi KPI dan penentuan KPI terpilih
2. Pembobotan KPI dan pengesahan kontrak dengan pihak manajemen
3. Pengukuran dan pelaporan pencapaian KPI
4. Pengesahan pencapain KPI, evaluasi dan umpan balik

2.4.2 Pembobotan Target KPI (Key Perfomance Indicator)


Cara menentukan bobot masing-masing KPI dengan cara menetukan
apakah KPI sesuai dengan slah satu kriteia seperti yang dibawah ini.

22
Tabel 2.2 Pembobotan Target KPI
Level Alokasi
Kriteria Bobot
Prioritas
Penting Indikator penting tetapi tidak main value driver untuk 5-10%
operasional organisasi atau proses pendukung
Sangat Indikator sangat penting merupakan main value 10-15%
Penting driver untuk operasional kelompok atau proses
pendukung
Kritikal Indikator sangat penting dan kritikal dalam >15%
pencapaian sasaran organisasi atau proses
pendukung.
(Sumber: Soemohadiwidjojo,2017)

Setelah dilakukan KPI, selanjutnya adalah menetapkan target untuk


masing-masing KPI. Target pencapaian KPI umunya diberikan secara kuantitatif
agar mudah untuk diukur dan dibandingkan.
Ajuan yang dapat digunakan dalam rencana strategis target KPI adalah
sebagai berikut.
1. Sasaran yang sudah ditetapkan dalam rencana strategis atau rencana kerja
tahunan organisasi.
2. Meningkatkan pencapaian tahunan dari sebelumnya.
3. Input dari manajemen atau pemegang salam.
4. Menggunakan pembanding dari kompetitor atau hasil studi banding.
Menurut Kaplan dan Norton dalam Parmenter (2010) merekomendasikan
agar pemakaian KPI tidak lebih dari 20 parameter. Sedangkan Hope dan Freaser
menyarankan penggunaan KPI kurang dari 10. Oleh karena itu, Parmenter (2010)
merumuskan bahwa aturan KPI ada 10 tingkat parameter yang baik bagi sebuah
organisasi. Ukuran kinerja yang lebih dari itu sangat jarang dan bahkan sedikit
dari beberapa kasus.

2.5 Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Procces (F-AHP)


2.5.1 Analytical Hierarchy Procces (AHP)
Analytical Hierarchy Procces adalah metode pengambilan keputusan yang
cara kerjanya hampir mirip dengan cara kerja otak dengan menguraikan maslah
komplek menjadi masalah lebih tersusun dan sistematis. Penguraian masalah ini

23
dilakukan dengan prinsip hierarki yang disusun menjadi struktur yang terdiri dari
tingkatan/level. Urutan level merupakan tujuan, kriteria, sub kriteria dan sampai
tingkat alternatif (Bahari dkk, 2018).
Adapun nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan
berpasangan adalah sbagai berikut.
Tabel 2.3 Skala Perbandingan Berpasangan
Nilai Keterangan
1 Faktor vertikal sama penting dengan faktor horizontal
3 Faktor vertikal lebih penting dari faktor horizontal
5 Faktor vertikal jelas lebih penting faktor horizontal
7 Faktor vertikal sangat jelas lebih penting dari faktor
horizontal
9 Faktor vertikal mutlak lebih penting dari faktor horizontal
2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai elemen yang berdekatan
1/(2-9) Kebalikan dari keterangan nilai 2-9
(Sumber Marimin dkk, 2013)

Dalam penyelesaian persoalan terdapat tiga prinsip dengan analisis logis


eksplisit yaitu sebgai berikut (Marimin dkk, 2013).
1. Penyusunan hierarki dengan cara terstruktur
2. Membuat penilaian setiap tingkat hierarki
3. Penentuan prioritas perbandingan berpasangan.

2.5.2 Model Analytical Hierarchy Procces (AHP)


Adapun model Analytical Hierarchy Procces adalah sebagai berikut
(Bahari dkk,2018).

̅ ̅ ̅
̅ {̅ } ̅ ̅ ̅

(̅ ̅ ̅ )

24
Adapun contoh susunan matrik berpasangan dari model analytical
hierarchy procces (AHP) adalah sebagai berikut.
Tabel 2.4 Matrik perbandingan berpasangan
C1 C2 ... Ci
C1 1 C12 ... Cji
C2 Cij 1 ... Cji
... ... ... ... Cji
Cj Cij Cij Cij 1
Sumber : Fajri dkk, (2018)

2.5.3 Fuzzy Analytical Hierarchy Procces (F-AHP)


Fuzzy Analytical Hierarchy Procces merupakan pemilihan suatu alternatif
dan penyesuaian masalah dengan cara menggabungkan konsep teori fuzzy dan
analisa struktur hierarki. Menggunakan fuzzy memungkikan pengambilan
keputusan untuk memasukkan data kualitatif dan kuantitatif ke dalam model
keputusan. Dengan demikian pengambilan keputusan biasanya lebih yakin untuk
memberikan penilaian dalam bentuk rentang dari pada penilaian dalam bentuk
nilai tertentu.
Teori fuzzy merupakan sebuah teori matematika yang dirancang dengan
model ketidakpastian atau keambiguan dari proses kognitif manusia. Kunci dari
teori fuzzy merupakan suatu unsur mempunyai suatu tingkat derajat keanggotaan
dalam suatu keadaan yang tidak jelas. Fungsi keanggotaan menunjukkan nilai
keanggotaan suatu unsur dalam suatu himpunan yang dengan nilai berkisar 0 dan
1.
Adapun definisi dan fungsi keanggotaan bilangan fuzzy adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.5 Keanggotaan bilangan fuzzy
Tingkat Fungsi
Bilangan fuzzy Definisi
Kepentingan Keanggotaan
1 1̃ Sama penting (1,1,1)
3 3̃ Sedikit lebih penting (2,3,4)
5 5̃ Lebih penting (4,5,6)
7 ̃ Sangat lebih penting (6,7,8)
9 ̃ Mutlak lebih penting (8,9,10)
Sumber Marimin dkk, (2013)

25
2.5.4 Model Fuzzy Analytical Hierarchy Procces (F-AHP)
Adapun model Fuzzy Analytical Hierarchy Procces adalah sebagai
berikut.

̃ ̃
̃ ̃
̃=

[̃ ̃ ]

Adapun contoh susunan matrik berpasangan dari model fuzzy analytical


hierarchy procces (F-AHP) adalah sebagai berikut.
Tabel 2.6 Matrik perbandingan berpasangan
T1 T2 ... Ti
T1 1 C̃12 ... ̃ji
C
T2 ̃ij
C 1 ... ̃ji
C
... ... ... 1 ̃ji
C
Tj ̃ij
C ̃ij
C ̃ij
C 1
Sumber : Marimin dkk, (2018)

2.5.5 Agregasi Penilaian Responden


Adapun nilai untuk mengkoordinir jumlah responden yang hanya satu
orang atau sedikit orang digunakan nilai rataan geometrik. Operasi rataan
geometrik sering kali digunakan dalam aplikasi AHP untuk mengagresi grup
pengambil keputusan. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari
rataan agregasi geometrik adalag sebagai berikut :

lij = {∏nn 1 lijn}1/n , mij = {∏nn 1 mijn}1/n , uij = {∏nn 1 uijn}1/n ...(2.1)
dimana :
lij = fungsi keanggotaan l
mij = fungsi keanggotaan m
uij = fungsi keanggotaan u
n = jumlah setiap kriteria

26
2.5.6 Fuzzy Synthetic Extent
Pada langkah selanjutnya, fungsi keanggotaan yang dibangun untuk
masing-masing kriteria ditentukan dengan membandingkan setian pasangan. Nilai
keanggotaan dari tiap pasangan didapat melalui pendekatan fuzzy yang selanjutnya
akan dibobotkan. Nilai keanggotaan ini disebut degree of possibility. Untuk
kriteria tertentu, derajat kemungkinan minimum, dimana nilai lebih besar dari
yang lain, juga merupakan bobot kriteria ini sebelum normalisasi. Langkah-
langkah fuzzy synthetic extent sebagai berikut :
1. Nilai penjumlahan triangular fuzzy number dilakukan dengan cara
penjumlahan nilai rataan geometrik agregasi setiap masing-masing kriteria
dengan rumus
m j m m m
( )
j 1 gi = j 1 lj j 1 mj j 1 uj ...(2.2)

dimana:
m j
j 1 gi = nilai triangular fuzzy number

∑lij = jumlah fungsi keanggotaan l


∑mij = jumlah fungsi keanggotaan m
∑uij = jumlah fungsi keanggotaan u

2. Perhitungan invers hasil penjumlahan triangular fuzzy number dilakukan


dengan cara 1 per hasil penjumlahan triangular fuzzy number sebagai berikut
:
1 1 1
j , ,
∑i l ∑j l g (∑ n
i 1
ui

n
i 1
mi n
∑i 1 li
) ...(2.3)

dimana:
j
∑i l ∑j l g = nilai invers triangular fuzzy number
∑lij = jumlah fungsi keanggotaan l
∑mij = jumlah fungsi keanggotaan m
∑uij = jumlah fungsi keanggotaan u

3. Perhitungan nilai fuzzy synyhentic extent (Si) masing-masing kriteria


dilakukan dengan cara mengalikan penjumlahan triangular fuzzy number
dengan hasil invers hasil penjumlahan triangular fuzzy number

27
j j
Si = ∑j l g x [∑i l ∑j l g] ...(2.4)
dimana:
Si = fuzzy synyhentic extent
m j
j 1 gi = nilai triangular fuzzy number
j
∑i l ∑j l g = nilai invers triangular fuzzy number

2.5.7 Degree Of Possibility


Menggunakan teori posibilitas ditujukan untuk mengkalkulasikan bobot
vektor nilai pasti dalam kriteria, subkriteria dan alternatif pembobotan.
Perhitungan nilai degree of posibility untuk kriteria dapat dilihat sebagai berikut:
1
0
l1 - u2
V (M2 ≤ 1) =
(m2-u2)- m1-l1 sebaliknya , m2 ≥ m1, l1 ≥ u2 ...(2.5)

{ }
Contoh perhitungan untuk satu kriteria dengan keterangan seperti dibawah ini
dimana:
M2 = Pasien/keluarga
M1 = Kepala IGD
l1 = Kepala IGD
u2 = Pasien/keluarga
m2 = Pasien/keluarga
m1 = Kepala IGD

2.5.8 Normalisasi Bobot


Prinsip perbandingan nilai degree of posibility untuk mengkomparasikan
nilai fuzzy synthentic extent dan untuk menentukan nilai vektor bobot, sedangkan
perhitungan normalisasi bobot setiap subkriteria dapat dilihat sebagai berikut :
a. Menghitung vektor bobot dengan mengambil nilai minimum perbandingan
nilai degree of posibility setiap kriteria

28
b. Menghitung normalisasi vektor bobot dengan cara
ektor bobot
Bobot Kualitas = ...(2.6)
otal jumlah vektor bobot

2.5.9 Menghitung Consistency Ratio


Uji konsistensi dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat konsistensi
jawaban antara masing-masing matriks perbandingan. Berikut adalah tahapan
perhitungan nilai uji konsistensi :
a. Rata-rata geometrik (GM)
GMij = (c1+c2,...+cn) ...(2.7)

dimana :
GM = rata-rata geometrik
(c1+c2,...+cn) = hasil perhitungan degree of posibility antar jawaban responden

b. Eigen Value
ij
Eigenvalue = ...(2.8)
∑ ij

dimana:
GMij = rata-rata geometrik
∑ ij = jumlah rataan geometrik

c. λ maksimum
λ maksimum = Rataan Eigen Value ...(2.9)

d. indeks Konsisten (CI)


λmaksimum-n
CI = ...(2.10)
n-1

dimana :
CI = Rasio Konsisten
λ maksimum = Rata-rata nilai eigen value
n = Orde Matrik

29
e. Random Indeks (RI)
Adapun tabel random indeks adalah sebagai berikut :
Tabel 2.7 Nilai Random Index (RI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0,0 0,0 0,5 0,9 1,1 1,2 1,3 1,4 1,4 1,4 1,5 1,4 1,5 1,5 1,5
0 0 8 0 2 4 2 1 5 9 1 8 6 7 9
Sumber : Saaty (1998)

f. Rasio Konsistensi
CI
CR = ...(2.11)
I

dimana :
CR= Rasio Konsistensi
CI = Indeks Konsistensi
RI = Indeks Random

30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan tahapan-tahapan penelitian yang akan dilalui dari
awal sampai akhir penelitian. Berikut uraian metodologi penelitian dapat dilihat
pada Gambar 3.1 berikut ini:

Mulai

Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Penetapan Tujuan

Pengumpulan Data:

Data Sekunder :
- Data Profil Rumah Sakit
- Data Visi dan Misi
- Jumlah Turnover Karyawan
- Karyawan Terlambat
- Komplain Pasien
Tahap Awal Penelitian - Perfomansi Rumah Sakit
Pengukuran Dengan Perfomance Prism

Identifikasi Kebutuhan dan Identifikasi Kontribusi


Keinginan Stakeholder Stakeholder

Identifikasi Strategi, Proses


dan Kapabilitas
- Wawancara
- Kusioner

Pengolahan Data
Identifikasi KPI

Perhitungan Perfomence Prism


- Menentukan KPI Perspektif Kepuasan dan Kontribusi
- Menentukan Perspektif Strategis
- Menentukan Perspektif Proses
- Menentukan Perspektif Kapabilitas

Tidak
Validasi KPI
Akhir Ya

Tahap Pembobotan Pengolahan Data


- Pembobotan dengan Fuzzy AHP

Analisa

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

31
3.1 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam proses
penelitian. Studi pendahuluan ini dilakukan untuk memperoleh informasi-
informasi awal yang dilakukan dengan observasi lapangan untuk mengetahui
kondisi sebenarnya dilapangan yang terjadi dan langkah apa yang dilakukan
selanjutnya untuk perbaikan. Observasi ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Pekanbaru dan juga secara langsung dilakukan wawancara kepada karyawan
dan pasien/keluarga yang berada IGD.

3.2 Studi Literatur


Dalam sebuah penelitian studi literatur sangat diperlukan karena sebagai
pendukung penelitian tersebut. Studi literatur dilakukan dengan cara merumuskan
topik tujuan, mengembangkan kerangka berfikir, membuat rancangan penelitian
dan mengumpulkan data, analisis dan intrepretasi data. Studi literatur dilakukan
untuk memahami masalah bagaimana cara melakukan pengukuran kinerja pada
pelayanan jasa di Rumah Sakit.

3.3 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah sangat penting digunakan pada penelitian karena
identifikasi masalah menentukan kualitas dari suatu penelitian. Langkah yang
harus dilakukan pada identifikasi masalah dengan menganalisis situasi atau
permasalahan yang ada dan mengidentifikasi masalah dan mengatur prioritas.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan yang menjadi permasalahan pada rumah
sakit yaitu meningkatnya turnover dan komplain yang disebabkan oleh karyawan.
Masalah lain yang dihadapi yaitu banyaknya karyawan yang terlambat sehingga
berdampak kepada rumah sakit tersebut.

3.4 Perumusan Masalah


Rumusan masalah berisi pertanyaan yang nantinya akan terjawab ketika
penelitian selesai. Langkah yang dilakukan untuk menetukan rumusan masalah
dengan mengetahui inti dari latar belakang permasalahan dari peneltian tersebut.

32
Rumusan masalah yang ada pada penelitian ini bagaimana meningkatkan kinerja
di IGD Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru?

3.5 Penetapan Tujuan


Penetapan tujuan perlu ditetapkan dalam melakukan sebuah penelitian agar
penelitian tersebut fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Langkah menentukan
tujuan penelitian dengan cara mengetahui data apa yang akan dilakukan pada
penelitian. Tujuan yang telah ditentukan menjadi alur dari pengolahan data yang
akan dilakukan agar pengolahan data yang dilakukan berjalan sesuai dengan
tujuan dan kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa pengukuran
kinerja di IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru dengan Metode Perfomance Prism dan
memberikan usulan perbaiki kinerja di IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru berdasarkan
evaluasi metode Fuzzy AHP dengan melihat 10 bobot tertinggi dari KPI

3.6 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data ada 2 cara yaitu
data primer dan data sekunder. Data yang diambil haruslah akurat dan bersifat
valid sehingga menghasilkan informasi yang jelas. Adapun data yang diambil
adalah sebagai berikut:

3.6.1 Data Primer


Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengalaman penelitian
secara langsung dilapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara
mengamati langsung keadaan perusahaan dengan melakukan penyebaran kusioner
terbuka atau dengan melakukan wawancara. Adapun teknik pengumpulan data
primer dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Observasi dan wawancara
1) Data kebutuhan dan keinginan stakholder, data ini didapat melalui
wawancara setiap masing-masing stakeholder untuk mengetahui kondisi
yang terjadi.

33
2) Data penyebab kepuasan stakeholder, data ini didapat dengan cara
melakukan wawancara dan pemberian kusioner kepada masing-masing
stakeholder
3) Data kontribusi stakeholder dan data-data lainnya yang berhubungan
dengan penelitian.
4) Data strategi, proses dan kapabilitas yang dibutuhkan, data ini didapat
berdasarkan kepuasan dan kontribusi stakeholder yang dilakukan dengan
mewawancara dan juga pemberian kusioner pada narasumber yang telah
terpilih
b. Penyebaran kusioner
Kusioner yang akan disebarkan berisikan tentang topik penelitian yang
ditujukan kepada seluruh stakeholder terkait yang telah ditetapkan. Kusioner
ini disusun berdasarkan 5 indikator yang ada pada metode perfomance prism
yang berupa kusioner terbuka. Tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai
berikut.
1) Penetapan populasi
Populasi merupakan kumpulan dari elemen yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang telah ditetapkan. Populasi pada penelitian yaitu
karyawan dan pasien/keluarga yang ada di IGD Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Pekanbaru.
2) Penetapan Sampel
Sampel merupakan sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang dianggap telah mewakili seluruh populasi. Teknik sampling
yang digunakan pada penelitian ini untuk menentukan responden adalah
purposive sampling dimana teknik ini menetapkan sampel berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang dilakukan untuk pemilihan
sampel ini ditentukan dengan demografi responden yang akan mengisi
kuesioner AHP yaitu:
1. Berdasarkan Jabatan
a. Kepala IGD (1 Orang)
b. Administrasi IGD (1 Orang)

34
c. Apoteker IGD (1 Orang)
2. Berdasarkan Lama Kerja dan Perawatan
a. Kriteria lama kerja 3-5 tahun
1) Dokter (1 Orang)
2) Perawat (1 Orang)
b. Kriteria lama perawatan 3-7 hari
1) Pasien/Keluarga (3 Orang)
Setelah ditentukan kriteria-kriteria demografi responden didapatkanlah
pemilihan teknik sampling. Pemilihan teknik sampling ini didapat karena
dianggap lebih ahli dan berkompeten dalam rumah sakit tersebut. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang sebagai berikut:
1. Kepala Ruang IGD
2. Dokter
3. Perawat IGD
4. Pasien/Keluarga Pasien
5. Administrasi IGD
6. Apoteker IGD

3.6.1.1 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan
kusioner, kusioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari narasumber tentang hal-hal yang diketahui terkait
permasalahan di perusahaan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Kusioner Terbuka, pada pembuatan kusioner terbuka ini nantinya akan berisi
pertanyaan tentang lima perspektif kinerja prisma. Adapun lima perspektif
kinerja prisma adalah :
1) Kepuasan Stakeholder
2) Kontribusi Stakeholder
3) Strategi
4) Proses

35
5) Kemampuan
Alasan mengapa digunakan kusioner terbuka pada penelitian ini dikarenakan
dalam penelitian diperlukan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Dan
pada kusioner terbuka narasumber diberikan kesempatan untuk menjawab
berdasarkan pertanyaan.
b. Kusioner Fuzzy AHP, kusioner ini digunakan untuk menentukan kepentingan
bobot KPI (Key Perfomance Indicator) dari perspektif Perfomance Prism
diisi oleh orang yang berasal dari internal perusahaan yang memiliki
pengetahuan yang mendalam di bidang strategi.

3.6.2 Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung diamati
oleh peneliti. Data ini merupakan data yang telah ada pada perusahaan. Adapun
data yang diperoleh dari data sekunder adalah sebagai berikut:
a. Perfomance rumah sakit
b. Data profil dan visi, misi RSI Ibnu Sina Pekanbaru
c. Data turnover karyawan
d. Data komplain pasien
e. Data karyawan terlambat

3.7 Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui hasil dari penelitian yang
dilakukan. Adapun pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Pengukuran kinerja yang dilakukan dengan Metode Perfomance Prism
2. Pada langkah ini dilakukan identifikasi pada hal-hal yang mempengaruhi
kinerja karyawan perusahaan dengan melihat dari lima sisi Perfomance Prism
yaitu dengan melihat kepuasan stakeholder
3. Identifikasi KPI
Identifikasi pengukuran kinerja dengan metode Perfomance Prism terdiri
dari 3 yaitu pertama identifikasi matrik berdasarkan kelima sisi perspektif
Perfomance Prism seperti kepuasan, kontribusi, strategi, proses dan
kapabilitas, selanjutnya matrik kedua pengukuran dengan seluruh stakeholder

36
yang terlibat pada perusahaan seperti pemilik, karyawan, pemasok dan pasien
atau pelanggan dan terakhir matrik uraian secara detail dari dimensi
Perfomance Prism kedalam bentuk KPI yang memiliki pengaruh pada kinerja
perusahaan.
4. Validasi KPI
Validasi dilakukan bertujuan apakah KPI tersebut benar-benar telah
mempersentasikan kinerja Perfomance Prism pada perusahaan. Validasi
dilakukan dengan cara mendiskusikan KPI yang telah diidentifikasi kepada
pihak perusahaan atau rumah sakit. Karena pihak perusahaanlah yang lebih
mengerti dan pahan atas kondisi perusahaannya.
5. Pembobotan dengan Fuzzy AHP
Setelah melakukan identifikasi KPI selanjutnya dilakukan perancangan KPI
akhir dengan tahap pembobotan dengan menggunakan AHP. Adapun tahapan
dengan menggunakan pembobotan AHP adalah sebagai berikut.
a. Pertama melakukan pemberian kusioner KPI kepada para ahli yang yang
dianggap berkompeten dan mengetahui rumah sakit tersebut.
b. Melakukan perbandingan tiap-tiap KPI
c. Melakukan rasio konsisten
d. Melakukan pembobotan pada setiap KPI

3.8 Analisa
Analisa ini perlu dilakukan karena untuk mengevaluasi dari hasil
pembahasan mengenai suatu penelitian. Dilakukannya analisa pada pembahasan
dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dalam pengumpulan dan pengolahan
data. Setelah melakukan analisa maka akan diperoleh langkah yang harus dimbil
dalam mengatasi masalah pada penelitian atau pembahasan. Analisis dilakukan
dengan melihat pencapaian kinerja pada perusahaan dan tindakan untuk
melakukan peningkatan kinerja berdasarkan KPI.

37
3.9 Penutup
Penutup berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah mengenai
hal-hal penting yang diperoleh selama penelitian dilakukan dan merupakan
jawaban dari tujuan penelitian, apabila semua tujuan penelitian sudah didapat
pada kesimpulan, berarti penelitian ini sudah berjalan dengan baik. Saran dapat
diberikan untuk kemajuan pelaksanaan

38
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan yaitu
sebagai berikut :
1. Pengukuran kinerja menggunakan metode perfomance prism yaitu dengan
mengidentifikasi 5 sisi perfomance prism terhadap 6 stakeholder berdasarkan
tiga kriteria, yaitu yang pertama berdasarkan 6 stakeholder yang berada pada
IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru seperti pasien/keluarga, kepala IGD, perawat,
dokter, apoteker dan administrasi. Kedua berdasarkan perspektif perfomance
prism yaitu kepuasan, strategi, proses, kapabilitas dan kontribusi selanjutnya
yang ketiga berdasarkan key perfomance indicators (KPI) yang sesuai dengan
kondisi perusahaan. Proses dari hasil pengidentifikasian perfomance prism ini
terdapat indikator-indikator sebanyak 30 indikator kinerja dari 30 indikator
kinerja tersebut terdapat 10 indikator kinerja tertinggi yang perlu
diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan.
2. Usulan perbaikan dari pengukuran kinerja IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru
terdapat 10 indikator kinerja tertinggi yang harus diprioritaskan untuk
perbaikan. 10 indikator kinerja tertinggi yang harus diperbaiki adalah sebagai
berikut :
a. Kepala IGD dengan indikator kinerja KI-4 yaitu memberikan hasil kerja
yang baik untuk usulan perbaikannya dengan melakukan evaluasi satu
kali sebulan agar mengetahui apa yang terjadi dan dapat di atasi dengan
cepat.
b. Perawat dengan indikator kinerja P-3 yaitu melakukan pengkajian
terhadap seluruh pihak terkait dan tidak mendengarkan secara sepihak
saja dengan melakukan pemantauan kinerja perawat secara berkala untuk
usulan perbaikannya pimpinan ruangan harus bijak dalam menanggapi
permasalahan yang terjadi dengan mendengarkan dari semua pihak yang
terlibat.
c. Kepala IGD dengan indikator kinerja KI-4 yaitu kemampuan dalam
memanagement situasi dan kondisi ruangan IGD dengan pernyataan
tersebut pihak pimpinan diharapkan terjun langsung dalam menangani
permasalahan yang terjadi agar permasalahan cepat di selesaikan.
d. Pasien/keluarga dengan indikator kinerja PK-3 yaitu memberikan
penjelasan secara rinci tentang diagnosa dengan mengetahui identitas
pasien sehingga tidak membeda-bedakan pasien yang ditangani dari
pernyataan ini pihak IGD lebih mengutamakan pasien sesuai tingkat
kedaruratan pasien dengan mengetahui identitas pasien dan melakukan
secara cepat, tepat dan selamat.
e. Pasien/keluaga dengan indikator kinerja PK-1 yaitu kenyamanan
lingkungan IGD dengan memberikan pelayanan dan penanganan yang
ramah, cepat, tepat dan selamat dengan pernyataan ini pihak IGD dapat
memberikan fasilitas serta pelayanan dan penanganan yang ramah
sehingga pasien dan keluarga merasa nyaman dalam masa pengobatan.
f. Dokter dengan indikator kinerja D-4 yaitu membuat morning report
dengan pernyataan ini agar pihak IGD membuat catatan permasalahan
serta kegiatan yang terjadi di dalam IGD diketahui oleh seluruh
karyawan IGD.
g. Dokter dengan indikator D-5 yaitu ketepatan dalam penilaian awal pasien
dan penanganan pasien sehingga pelayanan prima, cepat, tepat dan
selamat dapat diwujudkan dari pernyataan ini pihak dokter harus
memberikan diagnosa yang tepat untuk langkah selanjutnya agar tidak
terjadinya kesalahanan dalam pemberian obat untuk pasien.
h. Pasien/keluarga dengan indikator PK-4 yaitu memberikan manajemen
waktu dalam pelayanan dengan melengkapi fasilitas yang memadai dari
pernyataan ini diharapkan pihak IGD harus memaksimalkan waktu
dengan mempersiapkan fasilitas sesuai standar unit gawat darurat agar
pasien tertangani dengan cepat dan tepat.
i. Administrasi dengan indikator AD-4 kemampuan dalam menjalankan
komunikasi yang baik dari pernyataan ini pihak administrasi harus

82
menjaga komunikasi agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan penyampaian
dan pengimputan data.
j. Perawat dengan indikator kinerja P-1 yaitu keluhan perawat lebih
diperhatikan dan juga memberikan reward bagi perawat terbaik dari
pernyataan ini pihak IGD harus memperhatikan permasalahan yang
terjadi pada perawat dan lebih menghargai kinerja perawat untuk
meningkatkan kinerjanya. Pihak IGD juga harus menyeimbangkan
tentang penghargaan dan hukuman.

6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini dan menjadi pertimbangan
untuk kedepanya yaitu :
1. Diharapkan RSI Ibnu Sina Pekanbaru dapat mempertimbangkan solusi
perbaikan berdasarkan yang telah diuraikan pada laporan penelitian ini, serta
melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk menjadi lebih baik untuk
kedepannya.
2. Pengukuran kinerja dengan menggunakan metode perfomance prism harus
ditinjau secara periodik, agar variabel kinerja dan KPI yang ada dapat
disesuaikan dengan perkembangan kondisi yang ada.
3. Untuk penelitian selanjutnya pada bagian pengolahan data pembobotan fuzzy
analytical hierarchy process (F-AHP) dapat menggunakan perangkat lunak
(software) sehingga dapat dengan cepat memperoleh hasil dibandingkan
dengan perhitungan manual

83
DAFTAR PUSTAKA

Adiguna, I. N., Sri, M., Johan, T. (2017). Analisa Kinerja Keuangan Dengan
Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) Pada Perusahaan
Plastik dan Kemasan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2011-2015. Jurnal EMBA, V(2).

Azmiyati, S., Syarif, H. (2016). Pengukuran Kinerja Rantai Pasok pada PT.
Louserindo Megah Permai Menggunakan Model SCOR dan FAHP. Jurnal
Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, III(4)
Bahari, D. R., Santoso, E., dan Adinugroho, S. (2018). Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy Analitic
Hierarchy Process. Jurnal Pengembangan Teknologi informasi dan Ilmu
Komputer, II(5).

Damopolii, S. H., Tucuman, A. A., dan Maramis, F. R. (2018). Hubungan Antara


Mutu Jasa Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di
RS Bhayangkara TK III Manado. Jurnal Kesehatan Masyarakat, VII(5).

Devani, V., dan Setiawan , A. (2015). Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan


Menggunakan Metode Balance Scorecard. Jurnal Sains Teknologi dan
Industri, XIII(1).

Fajri, M., Putri, R. R., dan Muflikhah, L. (2018). Implementasi Metode Fuzzy
Analytic Hierarchy Process (F-AHP) dalam Penentuan Permintaan. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, II(5).

Febriawati, H., Angraini, W., Ekowati, S., dan Astuti, D. (2017). Analisis
Manjemen Bencana Gempa di Rumah Sakit Umum Daerah DR. M. Yunus
Kota Bengkulu. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, VIII(1).

Kinanti, W. A., dan Nurhasanah, N. (2019). Usulan Perancangan Key Perfomance


Indikator KPI dengan Konsep Green HRM menggunakan Perspektif
Perfomance Prism dan Metode AHP pada Waris Cafe. Jurnal Al-Azhar
Indonesia Seri Sains dan Teknologi, V(2).

Marimin, Djatna, T., Suharjito, Hidayat, S., Utama, D., Astuti, R., et al. (2013).
Teknik dan Analisis Pengambilan Keputusan Fuzzy dalam Manajemen
Rantai Pasok. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

84
McBain, R., dan Rees, D. (2009). People Management. Jakarta: Penerbit
Kencana.

Oktavianty, O., Budi, P., dan Pambudi T, I. (2019). Rekayasa Kerangka Kerja
(Framework) Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan
Mengintegrasikan Metode Balanced Scorecard Economic Value Added
dan Perfomance Prism. Journal Of Industrial Engineering Management,
IV(1).

Moeheriono, M. (2012). Perencanaan Aplikasi dan Pengembangan Indikator


Kinerja Utama Bisnis dan Publik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nelly, A., Mike. K., dan Chris, A. (2016). Bussiness Perfomance Measurement,
New York : Cambridge University Press
Putri, S., Santoso, dan Rahayu, E. P. (2018). Pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat Rumah
Sakit. Jurnal Endurance, III(2).

Rahabistara, Y., Katili, P. B., dan Setiawan, H. (2017). Pengukuran Kinerja


Perusahaan dengan Metode Perfomance Prism.

Soemohadiwidjojo, A. T. (2017). Key Perfomance Indicator untuk Perusahaan


Industri. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Sorooshian, S. (2016). Review On Perfomance Measurement System. Journal Of


Social Sciences University Malaysia Pahang, VII(1).

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Penerbit CV. Andi Offset.
Widyastuti, I. T., Indriana, Umar, A., dan Bawono, A. (2017). Analisis Kinerja
Perusahaan Dengan Metode Balance Scorecard. Jurnal Administrasi dan
Kesekretarisan, III(1).

Wowor, J., Rumayar, A. A., dan Maramis, F. R. (2019). Hubungan Antara Mutu
Jasa Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit Cantia Tompaso Baru. Jurnal Kesehatan Masyarakat, VIII(6).

85
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN

Narasumber yang terhormat, Dalam menyelesaikan tugas akhir program


sarjana S-1 Teknik Industri UIN SUSKA RIAU, penulis melakukan pengumpulan
data tentang Pengukuran Kinerja IGD Menggunakan Metode Perfomance
Prism dan Fuzzy Analitical Hierarchy Procces. Untuk itu, besar harapan penulis
agar narasumber bersedia untuk mengisi jawaban terhadap pertanyaan yang sudah
tersedia di dalam kuesioner ini. Atas kesediannya, penulis mengucapkan terima
kasih.
Hormat saya,

Habibah Febrianti

Nama :
Umur :
Jabatan :

Pertanyaan :
1. Apakah yang diinginkan serta dibutuhkan oleh stakeholders dari IGD RSI Ibnu
Sina Pekanbaru?
Jawab:.............................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
........................................
2. Strategi apakah yang stakeholder inginkan dari IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan stakeholder tersebut?
Jawab:.............................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
........................................

3. Seperti apakah proses yang stakeholder inginkan dari IGD RSI Ibnu Sina
Pekanbaru untuk menjalankan strategi dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan
stakeholder tersebut?
Jawab:.............................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
........................................

4. Kemampuan apa yang stakeholder butuhkan dari IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru
untuk menjalankan strategi dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan
stakeholder?
Jawab:.............................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
........................................

5. Kontribusi apa yang bisa stakeholder berikan terhadap IGD RSI Ibnu Sina
Pekanbaru?
Jawab:.............................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
................................................................................................................. ......
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
........................................

Keterangan :
Kepuasan Stakeholder : Upaya perusahaan dalam memberikan kepuasan

2
terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan
Stakeholder.
Strategi : Merupakan sesuatu yang dapat dijadikan
sebagai acuan untuk mencapai tujuan.
Prosess : Merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk
menjalankan strategi.
Kapabilitas (Kemampuan) : Merupakan sesuatu kemampuan yang dimiliki
untuk menjalankan proses tersebut.
Kontribusi Stakeholder : Upaya apa yang stakeholder bisa berikan untuk
membantu meningkatkan kinerja perusahaan.

--TERIMA KASIH---
KUISIONER AHP
Pembobotan Tingkat Kepentingan Key Performance Indicator (KPI) pada
IGD RSI Ibnu Sina Pekanbaru

A. BIODATA
Nama :
Jabatan :

B. PETUNJUK PENGISIAN
Untuk menyamakan pemahaman dan prosedur, maka peneliti sampaikan
kepada responden petunjuk pengisian kuisioner pembobotan ini :
1. Pembobotan dilakukan dengan perbandingan berpasangan, yaitu
membandingkan kriteria penelitian di sebelah kiri dengan kriteria penilaian
di sebelah kanan.
2. Kolom penelitian di sebelah kiri (kolom sama penting (1) ke kiri) digunakan
jika kriteria atau indikator sebelah kiri mempunyai derajat lebih tinggi.
Sebaliknya, kolom penilaian di sebelah kanan (kolom sama penting (1) ke
kanan) digunakan jika kriteria atau indikator sebelah kanan mempunyai
derajat lebih tinggi.
3. Responden diminta melingkari atau memberi tanda (x)pada angka yang
sesuai dengan arti penilaian sebagai berikut:
Tabel Skala Perbandingan Berpasangan
Intensitas Kepentingan Definisi
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dibandingkan yang lainnya
5 Elemen yang satu sangat penting dibandingkan yang lainnya
7 Elemen yang satu jelas lebih pentingmdibandingkan yang lainnya
9 Elemen yang satu mutlak lebih penting dibandingkan yang lainnya
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan
4. Usahakan penilaian Saudara konsisten. Misalnya Saudara menyatakan A
lebih penting daripada B, dan B lebih penting daripada C, maka penilaian
Saudara konsisten jika menyatakan C lebih penting daripada A.
5. Apabila ada keraguan dalam perbandingan tingkat kepentingan antarfaktor
tersebut, dapat diatasi dengan cara memberi tanda pada angka genap
(2,4,6,8) di antara dua angka ganjil, menunjukkan arti penilaian di antara
dua angka ganjil yang bersebelahan tersebut.
6. Peneliti sampaikan contoh pengisian berikut ini:
Kriteria Penilaian Kriteria
A 98765432 1 23456789 B
A 98765432 1 23456789 C
B 98765432 1 23456789 C
Keterangan : 1 : Sama Pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
Arti pengisian di atas adalah:
a. B pada tingkat kepentingan sedikit lebih penting daripada A
b. A pada tingkatan jauh lebih penting daripada C
c. B berada pada tingkatan mutlak lebih penting daripada C
C. KUESIONER
1. Perbandingan Berpasangan Antar stakeholder
Stakeholder Penilaian Stakeholder
Pasien 98765432 1 23456789 Kepala IGD
Pasien 98765432 1 23456789 Perawat IGD
Pasien 98765432 1 23456789 Dokter
Pasien 98765432 1 23456789 Apoteker
Pasien 98765432 1 23456789 Administrasi
Kepala IGD 98765432 1 23456789 Perawat IGD
Kepala IGD 98765432 1 23456789 Dokter
Kepala IGD 98765432 1 23456789 Apoteker
Kepala IGD 98765432 1 23456789 Administrasi
Perawat 98765432 1 23456789 Dokter
Perawat 98765432 1 23456789 Apoteker
Perawat 98765432 1 23456789 Administrasi
Dokter 98765432 1 23456789 Apoteker
Dokter 98765432 1 23456789 Administrasi
Apoteker 98765432 1 23456789 Administrasi
Keterangan : 1 : Sama Pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
2,4,6,8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

2
2. Perbandingan Berpasangan Antar Faset Performance Prism
Faset Penilaian Faset
Kepuasan 98765432 1 23456789 Strategi
Kepuasan 98765432 1 23456789 Proses
Kepuasan 98765432 1 23456789 Kapabilitas
Kepuasan 98765432 1 23456789 Kontribusi
Strategi 98765432 1 23456789 Proses
Strategi 98765432 1 23456789 Kapabilitas
Strategi 98765432 1 23456789 Kontribusi
Proses 98765432 1 23456789 Kapabilitas
Proses 98765432 1 23456789 Kontribusi
Kapabilitas 98765432 1 23456789 Kontribusi
Keterangan: 1 : Sama pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

3. Perbandingan Berpasangan Antar Key Performance Indicator (KPI)

a. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Pasien/Keluarga Pasien


KPI Penilaian KPI
Kenyamanan lingkungan 98765432 1 23456789 Memberikan ruangan
IGD dengan memberikan pengaduan untuk call center
pelayanan dan dan memberikan gelang
penanganan yang ramah, pengenal atau tanda identitas
cepat, tepat dan selamat bagi pasien
Kenyamanan lingkungan 98765432 1 23456789 Memberikan penjelaskan
IGD dengan memberikan secara rinci tentang diagnosa
pelayanan dan dengan mengetahui identitas
penanganan yang ramah, pasien sehingga tidak
cepat, tepat dan selamat membeda-bedakan pasien
yang ditangani
Kenyamanan lingkungan 98765432 1 23456789 Memberikan manajemen
IGD dengan memberikan waktu dalam pelayanan
pelayanan dan dengan melengkapi fasilitas
penanganan yang ramah, yang memadai
cepat, tepat dan selamat
Kenyamanan lingkungan 98765432 1 23456789 Mempromosikan untuk
IGD dengan memberikan peningkatan kunjungan dan
pelayanan dan juga memberikan keuntungan
penanganan yang ramah, dari segi finansial dari
cepat, tepat dan selamat pembayaran biaya berobat
pasien

3
KPI Penilaian KPI
Memberikan ruangan 98765432 1 23456789 Memberikan penjelaskan
pengaduan untuk call secara rinci tentang diagnosa
center dan memberikan dengan mengetahui identitas
gelang pengenal atau pasien sehingga tidak
tanda identitas bagi pasien membeda-bedakan pasien
yang ditangani
Memberikan ruangan 98765432 1 23456789 Memberikan manajemen
pengaduan untuk call waktu dalam pelayanan
center dan memberikan dengan melengkapi fasilitas
gelang pengenal atau yang memadai
tanda identitas bagi pasien
Memberikan ruangan 98765432 1 23456789 Mempromosikan untuk
pengaduan untuk call peningkatan kunjungan dan
center dan memberikan juga memberikan keuntungan
gelang pengenal atau dari segi finansial dari
tanda identitas bagi pasien pembayaran biaya berobat
pasien
Memberikan penjelaskan 98765432 23456789 Memberikan manajemen
secara rinci tentang 1 waktu dalam pelayanan
diagnosa dengan dengan melengkapi fasilitas
mengetahui identitas yang memadai
pasien sehingga tidak
membeda-bedakan pasien
yang ditangani
Memberikan penjelaskan 98765432 1 23456789 Mempromosikan untuk
secara rinci tentang peningkatan kunjungan dan
diagnosa dengan juga memberikan keuntungan
mengetahui identitas dari segi finansial dari
pasien sehingga tidak pembayaran biaya berobat
membeda-bedakan pasien pasien
yang ditangani
Memberikan manajemen 98765432 1 23456789 Mempromosikan untuk
waktu dalam pelayanan peningkatan kunjungan dan
dengan melengkapi juga memberikan keuntungan
fasilitas yang memadai dari segi finansial dari
pembayaran biaya berobat
pasien
Keterangan: 1 : Sama pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

4
b. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Kepala IGD

KPI Penilaian KPI


Tetap menjaga komunikasi 98765432 1 23456789 Menjaga kedekatan personal
dengan baik dan bersikap adil jika terjadi
masalah dengan terlibat
langsung dalam menangani
pasien
Tetap menjaga komunikasi 98765432 1 23456789 Dengan melakukan rapat
dengan baik bulanan untuk mengevaluasi
kegiatan di IGD
Tetap menjaga komunikasi 98765432 1 23456789 Kemampuan dalam
dengan baik memanagement situasi dan
kondisi ruangan IGD
Tetap menjaga komunikasi 98765432 1 23456789 Memberikan hasil kerja yang
dengan baik terbaik
Menjaga kedekatan personal dan 98765432 1 23456789 Dengan melakukan rapat
bersikap adil jika terjadi masalah bulanan untuk mengevaluasi
dengan terlibat langsung dalam kegiatan di IGD
menangani pasien
Menjaga kedekatan personal dan 98765432 1 23456789 Kemampuan dalam
bersikap adil jika terjadi masalah memanagement situasi dan
dengan terlibat langsung dalam kondisi ruangan IGD
menangani pasien
Menjaga kedekatan personal dan 98765432 1 23456789 Memberikan hasil kerja yang
bersikap adil jika terjadi masalah terbaik
dengan terlibat langsung dalam
menangani pasien
Dengan melakukan rapat bulanan 98765432 1 23456789 Kemampuan dalam
untuk mengevaluasi kegiatan di memanagement situasi dan
IGD kondisi ruangan IGD
Dengan melakukan rapat bulanan 98765432 1 23456789 Memberikan hasil kerja yang
untuk mengevaluasi kegiatan di terbaik
IGD
Kemampuan dalam 98765432 1 23456789 Memberikan hasil kerja yang
memanagement situasi dan terbaik
kondisi ruangan IGD
Keterangan: 1 : Sama pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

5
c. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Perawat IGD
KPI Penilaian KPI
Keluhan perawat lebih 98765432 1 23456789 Memberikan punishment
diperhatikan dan juga (hukuman) dan reward yang
memberikan reward bagi seimbang
perawat terbaik
Keluhan perawat lebih 98765432 1 23456789 Melakukan pengkajian
diperhatikan dan juga terhadap seluruh pihak terkait
memberikan reward bagi dan tidak mendengarkan
perawat terbaik secara sepihak saja dengan
melakukan pemantauan kinerja
perawat secara berkala
Keluhan perawat lebih 98765432 1 23456789 Keahlian dalam menilai suatu
diperhatikan dan juga masalah atau konflik yang
memberikan reward bagi terjadi dan mencari solusi
perawat terbaik terbaik
Keluhan perawat lebih 98765432 1 23456789 Memberikan kinerja terbaik
diperhatikan dan juga dan tetap melayani pasien
memberikan reward bagi dengan sepenuh hati
perawat terbaik
Memberikan punishment 98765432 1 23456789 Melakukan pengkajian
(hukuman) dan reward yang terhadap seluruh pihak terkait
seimbang dan tidak mendengarkan
secara sepihak saja dengan
melakukan pemantauan kinerja
perawat secara berkala
Memberikan punishment 98765432 1 23456789 Keahlian dalam menilai suatu
(hukuman) dan reward yang masalah atau konflik yang
seimbang terjadi dan mencari solusi
terbaik
Memberikan punishment 98765432 1 23456789 Memberikan kinerja terbaik
(hukuman) dan reward yang dan tetap melayani pasien
seimbang dengan sepenuh hati
Melakukan pengkajian 98765432 1 23456789 Keahlian dalam menilai suatu
terhadap seluruh pihak terkait masalah atau konflik yang
dan tidak mendengarkan terjadi dan mencari solusi
secara sepihak saja dengan terbaik
melakukan pemantauan
kinerja perawat secara berkala
Melakukan pengkajian 98765432 1 23456789 Memberikan kinerja terbaik
terhadap seluruh pihak terkait dan tetap melayani pasien
dan tidak mendengarkan dengan sepenuh hati
secara sepihak saja dengan
melakukan pemantauan
kinerja perawat secara berkala
Keahlian dalam menilai suatu 98765432 1 23456789 Memberikan kinerja terbaik
masalah atau konflik yang dan tetap melayani pasien
terjadi dan mencari solusi dengan sepenuh hati
terbaik

6
Keterangan: 1 : Sama pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

d. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Dokter

KPI Penilaian KPI


Fasilitas dan SDM dari mitra 98765432 1 23456789 Mengkaji kebutuhan dari fasilitas
kerja seperti perawat SDM dilihat dari kunjungan rumah
sakit terutama pasien emergency
Fasilitas dan SDM dari mitra 98765432 1 23456789 Mendiskusikan kebutuhan terhadap
kerja seperti perawat pihak terkait terutama pihak
managemen melakukan
pemantauan kinerja perawat secara
berkala
Fasilitas dan SDM dari mitra 98765432 1 23456789 Membuat jadwal morning report
kerja seperti perawat
Fasilitas dan SDM dari mitra 98765432 1 23456789 Ketepatan dalam penilaian awal
kerja seperti perawat pasien dan penangan pasien
sehingga pelayanan prima, cepat,
tepat dan selamat dapat diwujudkan
Mengkaji kebutuhan dari 98765432 1 23456789 Mendiskusikan kebutuhan terhadap
fasilitas SDM dilihat dari pihak terkait terutama pihak
kunjungan rumah sakit managemen melakukan
terutama pasien emergency pemantauan kinerja perawat secara
berkala
Mengkaji kebutuhan dari 98765432 1 23456789 Membuat jadwal morning report
fasilitas SDM dilihat dari
kunjungan rumah sakit
terutama pasien emergency
Mengkaji kebutuhan dari 98765432 1 23456789 Ketepatan dalam penilaian awal
fasilitas SDM dilihat dari pasien dan penangan pasien
kunjungan rumah sakit sehingga pelayanan prima, cepat,
terutama pasien emergency tepat dan selamat dapat diwujudkan
Mendiskusikan kebutuhan 98765432 1 23456789 Membuat jadwal morning report
terhadap pihak terkait
terutama pihak managemen
Mendiskusikan kebutuhan 98765432 1 23456789 Ketepatan dalam penilaian awal
terhadap pihak terkait pasien dan penangan pasien
terutama pihak managemen sehingga pelayanan prima, cepat,
tepat dan selamat dapat diwujudkan
Membuat jadwal morning 98765432 1 23456789 Ketepatan dalam penilaian awal
report pasien dan penangan pasien
sehingga pelayanan prima, cepat,
tepat dan selamat dapat diwujudkan

7
Keterangan: 1 : Sama pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

e. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Apoteker


KPI Penilaian KPI
Ketersedian obat selalu ada 98765432 1 23456789 Kelengkapan pencatatan kebutuhan
untuk pelayanan cepat dari obat-obatan yang siap pakai
tanggap dapat disiapkan kembali
Ketersedian obat selalu ada 98765432 1 23456789 Melakukan pengecekan secara
untuk pelayanan cepat berkala sehingga obat-obatan yang
tanggap siap pakai dapat disiapkan kembali
Ketersedian obat selalu ada 98765432 1 23456789 Bekerjasama antar tim dalam
untuk pelayanan cepat pencatatan obat dan kelengkapan
tanggap obat di IGD
Ketersedian obat selalu ada 98765432 1 23456789 Menjalin kerjasama dan komunikasi
untuk pelayanan cepat yang baik terutama dala memenuhi
tanggap obat-obatan untuk IGD
Kelengkapan pencatatan 98765432 1 23456789 Melakukan pengecekan secara
kebutuhan dari obat-obatan berkala sehingga obat-obatan yang
yang siap pakai dapat siap pakai dapat disiapkan kembali
disiapkan kembali
Kelengkapan pencatatan 98765432 1 23456789 Bekerjasama antar tim dalam
kebutuhan dari obat-obatan pencatatan obat dan kelengkapan
yang siap pakai dapat obat di IGD
disiapkan kembali
Kelengkapan pencatatan 98765432 1 23456789 Menjalin kerjasama dan komunikasi
kebutuhan dari obat-obatan yang baik terutama dala memenuhi
yang siap pakai dapat obat-obatan untuk IGD
disiapkan kembali
Melakukan pengecekan 98765432 1 23456789 Bekerjasama antar tim dalam
secara berkala sehingga pencatatan obat dan kelengkapan
obat-obatan yang siap pakai obat di IGD
dapat disiapkan kembali
Melakukan pengecekan 98765432 1 23456789 Menjalin kerjasama dan komunikasi
secara berkala sehingga yang baik terutama dala memenuhi
obat-obatan yang siap pakai obat-obatan untuk IGD
dapat disiapkan kembali
Bekerjasama antar tim 98765432 1 23456789 Menjalin kerjasama dan komunikasi
dalam pencatatan obat dan yang baik terutama dala memenuhi
kelengkapan obat di IGD obat-obatan untuk IGD
Keterangan: 1 : Sama pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

8
f. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Administrasi
KPI Penilaian KPI
Ketepatan dalam penegakan 98765432 1 23456789 Menyiapkan dokumen diagnosa
diagnosa dan menentukan yang jelas
ruangan rawat inap
Ketepatan dalam penegakan 98765432 1 23456789 Memberikan catatan diagnosa
diagnosa dan menentukan kepada bagian admin
ruangan rawat inap
Ketepatan dalam penegakan 98765432 1 23456789 Kemampuan dalam menjalani
diagnosa dan menentukan komunikasi yang baik
ruangan rawat inap
Ketepatan dalam penegakan 98765432 1 23456789 Menjelaskan secara detail tentang
diagnosa dan menentukan kebutuhan, tata tertib dan hak
ruangan rawat inap pasien agar pasien/keluarga pasien
paham dengan tindakan yang
diambil
Menyiapkan dokumen 98765432 1 23456789 Memberikan catatan diagnosa
diagnosa yang jelas kepada bagian admin
Menyiapkan dokumen 98765432 1 23456789 Kemampuan dalam menjalani
diagnosa yang jelas komunikasi yang baik
Menyiapkan dokumen 98765432 1 23456789 Menjelaskan secara detail tentang
diagnosa yang jelas kebutuhan, tata tertib dan hak
pasien agar pasien/keluarga pasien
paham dengan tindakan yang
diambil
Memberikan catatan diagnosa 98765432 1 23456789 Kemampuan dalam menjalani
kepada bagian admin komunikasi yang baik
Memberikan catatan diagnosa 98765432 1 23456789 Menjelaskan secara detail tentang
kepada bagian admin kebutuhan, tata tertib dan hak
pasien agar pasien/keluarga pasien
paham dengan tindakan yang
diambil
Kemampuan dalam menjalani 98765432 1 23456789 Menjelaskan secara detail tentang
komunikasi yang baik kebutuhan, tata tertib dan hak
pasien agar pasien/keluarga pasien
paham dengan tindakan yang
diambil
Keterangan: 1 : Sama pentingnya
3 : Sedikit lebih penting
5 : Lebih penting daripada
7 : Jauh lebih penting
9 : Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekat

--TERIMA KASIH---

9
Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan antar 5 sisi Perfomance Prism
1. Mengubah Matrik Perbandingan Berpasangan Antar 5 sisi Perfomance prism dengan bilangan triangular fuzzy number dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar 5 sisi Perfomance prism dengan bilangan triangular fuzzy number
Matrik Perbandingan Berpasangan Antar 5 sisi perfomance oleh 6 Responden
Kriteia
Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2 0,11 0,14 0,2
2 1 1 1 0,1 0,14 0,2 1 3 5 0,12 0,16 0,25 0,2 0,33 1
Kepuasan

3 1 1 1 0,3 0,5 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1


4 1 1 1 0,1 0,14 0,2 0,1 0,11 0,14 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1
5 1 1 1 0,2 0,33 1 1 1 1 0,16 0,25 0,5 0,14 0,2 0,33
6 1 1 1 3 5 7 7 9 11 5 7 9 1 3 5
R 0,17 0,17 0,17 0,00 0,00 0,05 0,00 0,05 1,28 0,00 0,00 0,04 0,00 0,00 0,06
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 3 5 1 1 1 1 3 5 0,14 0,2 0,33 0,14 0,2 0,33
2 5 7 9 1 1 1 3 5 7 1 3 5 5 7 9
Strategi

3 1 2 4 1 1 1 0,3 0,5 1 1 2 4 1 3 5
4 5 7 9 1 1 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5
5 1 3 5 1 1 1 1 3 5 1 3 5 0,25 0,5 1
6 0,14 0,2 0,33 1 1 1 3 5 7 1 3 5 0,2 0,33 1
R 0,58 29,40 445,50 0,17 0,17 0,17 0,08 6,19 204,17 0,02 1,80 27,50 0,01 0,35 12,38
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 3 5 0,2 0,33 1 1 1 1 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33
2 0,2 0,33 1 0,1 0,2 0,33 1 1 1 0,14 0,2 0,33 1 2 4
Proses

3 1 3 5 1 2 4 1 1 1 1 3 5 1 3 5
4 7 9 11 1 3 5 1 1 1 3 5 7 5 7 9
5 1 1 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1 0,14 0,2 0,33
6 0,09 0,11 0,14 0,1 0,2 0,33 1 1 1 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2
R 0,02 0,49 6,42 0,00 0,00 0,36 0,17 0,17 0,17 0,00 0,02 0,39 0,00 0,04 0,65
l m u l m u l m u l m u l m u
1 5 7 9 3 5 7 1 7 9 1 1 1 1 3 5
Kapabilitas

2 4 6 8 0,2 0,33 1 3 5 7 1 1 1 5 7 9
3 1 1 1 0,3 0,5 1 0,2 0,33 1 1 1 1 0,5 0,25 0,16
4 1 3 5 1 1 1 0,1 0,2 0,33 1 1 1 1 3 5
5 1 2 4 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1 0,14 0,2 0,33
6 0,11 0,14 0,2 0,2 0,33 1 1 3 5 1 1 1 1 1 1
R 0,37 5,88 48,00 0,00 0,01 1,17 0,01 1,16 17,33 0,17 0,17 0,17 0,06 0,53 1,98

1
Tabel 4 Matrik Perbandingan Berpasangan Antar 5 sisi Perfomance prism dengan bilangan triangular fuzzy number (Lanjutan)
l m u l m u l m u l m u l m u
1 5 7 9 3 5 7 3 5 7 0,2 0,33 1 1 1 1
Kontribusi 2 1 3 5 0,1 0,14 0,2 0,3 0,5 1 0,11 0,14 0,2 1 1 1
3 1 1 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 2 4 6 1 1 1
4 1 3 5 0,2 0,33 1 0,1 0,14 0,2 0,2 0,33 1 1 1 1
5 3 5 7 1 2 4 3 5 7 3 5 7 1 1 1
6 0,2 0,33 1 1 3 5 5 7 9 1 1 1 1 1 1
T 0,50 17,33 262,50 0,00 0,08 4,67 0,04 0,67 14,70 0,00 0,05 1,40 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

2. Penggabungan Penilaian Perbandingan Berpasangan Responden dengan Metode Agregasi


Tabel Rataan geometrik kriteria agresi ke-6 responden
∑Mg
Kriteria Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi

l m u l m u l m u l m u l m u
Kepuasan 1 0,17 0,17 0,17 0 0 0,05 0 0,05 1,28 0 0 0,04 0 0 0,06
Strategi 2 0,58 29,4 445,5 0,17 0,17 0,17 0,08 6,19 204,17 0,02 1,8 27,5 0,01 0,35 12,38
Proses 3 0,02 0,49 6,42 0 0 0,36 0,17 0,17 0,17 0 0,02 0,39 0 0,04 0,65
Kapabilitas 4 0,37 5,88 48 0 0,01 1,17 0,01 1,16 17,33 0,17 0,17 0,17 0,06 0,53 1,98
Kontribusi 5 0,5 17,33 262,5 0 0,08 4,67 0,04 0,67 14,7 0 0,05 1,4 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

2
3. Menghitung Nilai Fuzzy Synthentic Extent dari Masing-Masing Matrik
Perbandingan Berpasangan
Tabel Hasil perhitungan komponen fuzzy synthentic extent
∑ ∑
∑l ∑m ∑u l m u
Kepuasan 0,17 0,22 1,6 Kepuasan 0,07 0,00 0,00
Strategi 0,86 37,91 689,72 Strategi 0,34 0,58 0,66
Proses 0,19 0,72 7,99 Proses 0,07 0,01 0,01
Kapabilitas 0,61 7,75 68,65 Kapabilitas 0,24 0,12 0,07
Kontribusi 0,71 18,3 283,44 Kontribusi 0,28 0,28 0,27
∑n∑ gj 2,54 64,9 1051,4 Cek 1,00 1,00 1,00
1/ ∑Nm 0,3937 0,0154 0,0010
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4. Menghitung Degree of Possibility


Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Perhitungan nilai degree of posibility
S1≥ S2≥ S3≥ S4≥ S5≥
Min
Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi
Kepuasan -1,7 1,16 2 -1,7
Strategi 1 1 1 1 1
Proses 1 -1,375 1,916 -1,375
Kapabilitas 1 -1,421 1 4,2 -1,421
Kontribusi 1 -0,304 1 1 -0,304
Total -3,8
Sumber: Pengolahan Data (2020)

5. Normalisasi Bobot
Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Vektor Bobot Normalisasi

-1,7 Kepuasan 0,4474


d‟Kepuasan
1 Strategi -0,2632
d‟Strategi
-1,375 Proses 0,3618
d‟Proses
-1,421 Kapabilitas 0,3739
d‟Kapabilitas
-0,304 Kontribusi 0,0800
d‟Kontribusi
Total -3,8
Sumber: Pengolahan Data (2020)

3
6. Menghitung Consistency Ratio
Tabel Hasil perhitungan nilai uji konsistensi kriteria melalaui agregasi penilaian responden
Uji Konsistensi Responden
C1 C2 C3 C4 C5 Min GM Eigen Value
Pasien/Keluarga -1,7 1,16 2 -1,7 -1,316 0,3512
Kepala IGD 1 1 1 1 1 1 -0,2669
Perawat 1 -1,375 1,916 -1,375 -1,214 0,3240
Dokter 1 -1,421 1 4,2 -1,421 -1,429 0,3814
Apoteker 1 -0,304 1 1 -0,304 -0,788 0,2103
Total 4 -4,8 4,16 5,92 -3,8 -3,747 1,0000
Λmax 0,2
Consistensy index -1,2
Random index 1,12
Consistensy Rasio -1,0714
Keterangan Konsisten
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4
5
Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan antar KPI Pasien/Keluarga
1. Mengubah Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Pasien/Keluarga Pasien dengan bilangan triangular fuzzy
number dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Pasien/Keluarga dengan bilangan triangular fuzzy number
Kriteia Matrik Perbandingan Berpasangan Antar Stakeholder Pasien/Keluarga oleh 6 Responden
PK-1 PK-2 PK-3 PK-4 PK-5
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 1 3 5 7 9 11 5 7 9 3 5 7
2 1 1 1 0,2 0,33 1 0,25 0,5 1 0,25 0,5 1 0,2 0,33 1
PK-1

3 1 1 1 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33 0,12 0,16 0,25 0,16 0,25 0,5
4 1 1 1 3 5 7 1 1 1 3 5 7 3 5 7
5 1 1 1 1 1 1 1 3 5 1 1 1 1 3 5
6 1 1 1 1 3 5 3 5 7 5 7 9 7 9 11
R 0,17 0,17 0,17 0,02 0,82 29,17 0,12 2,25 21,18 0,38 3,27 23,63 0,34 9,28 224,58
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,2 0,33 1 1 1 1 5 7 9 5 7 9 1 3 5
2 1 3 5 1 1 1 1 2 4 1 1 1 0,14 0,2 0,33
PK-2

3 1 3 5 1 1 1 0,2 0,33 1 0,25 0,5 1 0,16 0,25 0,5


4 0,14 0,2 0,33 1 1 1 0,14 0,2 0,33 1 1 1 1 2 4
5 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1
6 0,2 0,33 1 1 1 1 2 4 6 3 5 7 5 7 9
R 0,00 0,03 1,38 0,17 0,17 0,17 0,05 1,23 47,52 0,63 2,92 10,50 0,02 0,35 4,95
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,09 0,11 0,14 0,11 0,14 0,2 1 1 1 3 5 7 0,2 0,33 1
2 1 2 4 0,25 0,5 1 1 1 1 0,16 0,25 0,5 0,16 0,25 0,5
PK-3

3 3 5 7 1 3 5 1 1 1 1 1 1 0,2 0,33 1
4 1 1 1 3 5 7 1 1 1 1 1 1 3 5 7
5 0,2 0,33 1 0,25 0,5 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4
6 0,14 0,2 0,33 0,16 0,25 0,5 1 1 1 1 3 5 3 5 7
R 0,00 0,01 0,22 0,00 0,02 0,58 0,17 0,17 0,17 0,08 0,63 2,92 0,01 0,23 16,33
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,11 0,14 0,2 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 1 1 1 0,2 0,33 1
2 1 2 4 1 1 1 2 4 6 1 1 1 1 1 1
PK-4

3 4 6 8 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 0,14 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5
6 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5
R 0,00 0,01 0,07 0,00 0,01 0,04 0,01 0,04 0,33 0,17 0,17 0,17 0,03 1,49 20,83

1
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Pasien/Keluarga dengan bilangan triangular fuzzy number (Lanjutan)
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 3 5 1 3 5 1 1 1
2 1 3 5 3 5 7 2 4 6 1 1 1 1 1 1

PK-5
3 2 4 6 2 4 6 1 3 5 1 1 1 1 1 1
4 0,14 0,2 0,33 0,25 0,5 1 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 1 1
5 0,2 0,33 1 1 1 1 0,25 0,5 1 0,2 0,33 1 1 1 1
6 0,09 0,11 0,14 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 1 1
R 0,00 0,00 0,08 0,01 0,08 1,40 0,00 0,12 2,72 0,00 0,02 0,83 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

2. Penggabungan Penilaian Perbandingan Berpasangan Responden dengan Metode Agregasi


Tabel Rataan geometrik kriteria agresi ke-6 responden
∑Mg
Kriteria PK-1 PK-2 PK-3 PK-4 PK-5
l m u l m u l m u l m u l m u
PK-1 1 0,17 0,17 0,17 0,02 0,82 29,17 0,12 2,25 21,18 0,38 3,27 23,63 0,34 9,28 224,58
PK-2 2 0 0,03 1,38 0,17 0,17 0,17 0,05 1,23 47,52 0,63 2,92 10,5 0,02 0,35 4,95
PK-3 3 0 0,01 0,22 0 0,02 0,58 0,17 0,17 0,17 0,08 0,63 2,92 0,01 0,23 16,33
PK-4 4 0 0,01 0,07 0 0,01 0,04 0,01 0,04 0,33 0,17 0,17 0,17 0,03 1,49 20,83
PK-5 5 0 0 0,08 0,01 0,08 1,4 0 0,12 2,27 0 0,02 0,83 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

2
3. Menghitung Nilai Fuzzy Synthentic Extent dari Masing-Masing Matrik
Perbandingan Berpasangan antar KPI Pasien/Keluarga
Tabel Hasil perhitungan komponen fuzzy synthentic extent
∑ ∑
∑l ∑m ∑u l m u
PK-1 1,03 15,79 298,7 PK-1 0,40 0,67 0,73
PK-2 0,87 4,7 64,52 PK-2 0,34 0,20 0,16
PK-3 0,26 1,06 20,22 PK-3 0,10 0,04 0,05
PK-4 0,21 1,72 21,44 PK-4 0,08 0,07 0,05
PK-5 0,18 0,39 4,75 PK-5 0,07 0,02 0,01
∑n∑ gj 2,55 23,66 409,7 cek 1,00 1,00 1,00
1/ ∑Nm 0,3922 0,0423 0,0024
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4. Menghitung Degree of Possibility Pasien/Keluarga


Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Perhitungan nilai degree of posibility
S1≥ S2≥ S3≥ S4≥ S5≥
Min
PK-1 PK-2 PK-3 PK-4 PK-5
PK-1 1 1 1 1 1
PK-2 -0,0435 1 1 1 -0,0435
PK-3 1,25 2,23 1 1
PK-4 0,6 0,13 1 1 0,6
PK-5 -1,5 2,2 1,286 3,5 -1,5
Total 1,0565
Sumber: Pengolahan Data (2020)

5. Normalisasi Bobot
Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Vektor Bobot Normalisasi

1 PK-1 0,9465
d‟PK-1
-0,0435 PK-2 -0,0412
d‟PK-2
1 PK-3 0,9465
d‟PK-3
0,6 PK-4 0,5679
d‟PK-4
-1,5 PK-5 -1,4198
d‟PK-5
Total 1,0565
Sumber: Pengolahan Data (2020)

3
6. Menghitung Consistency Ratio
Tabel Hasil perhitungan nilai uji konsistensi kriteria melalaui agregasi penilaian responden
Uji Konsistensi Responden
C1 C2 C3 C4 C5 Min GM Eigen Value
PK-1 1 1 1 1 1 1 0,2977
PK-2 -0,0435 1 1 1 -0,0435 -0,5341 -0,1590
PK-3 1,25 2,23 1 1 1,22 0,3632
PK-4 0,6 0,13 1 1 0,6 0,6 0,1786
PK-5 -1,5 2,2 1,286 3,5 -1,5 1,073 0,3194
Total 4 -4,8 4,16 5,92 1,0565 3,3589 1,0000
Λmax 0,2
Consistensy index -1,2
Random index 1,12
Consistensy Rasio -1,0714
Keterangan Konsisten
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4
Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan antar KPI Kepala IGD
1. Mengubah Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Kepala IGD dengan bilangan triangular fuzzy number dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Kepala IGD dengan bilangan triangular fuzzy number
Kriteia Matrik Perbandingan Berpasangan Antar Stakeholder Kepala IGD oleh 6 Responden
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 KI-5
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 0,16 0,25 0,5 1 1 1
2 1 1 1 1 2 4 4 6 8 7 9 11 6 8 10
KI-1

3 1 1 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1


4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,14 0,2 0,33 0,14 0,2 0,33
5 1 1 1 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33 0,11 0,14 0,2 0,09 0,11 0,14
6 1 1 1 0,09 0,11 0,14 0,16 0,25 0,5 0,2 0,33 1 1 3 5
R 0,17 0,17 0,17 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00 0,07 0,00 0,00 0,02 0,00 0,03 0,39
l m u l m u l m u l m u l m u
1 5 7 9 1 1 1 1 3 5 1 1 1 1 3 5
2 0,25 0,5 1 1 1 1 4 6 8 1 3 5 5 7 9
KI-2

3 1 3 5 1 1 1 0,25 0,5 1 0,25 0,5 1 1 1 1


4 1 1 1 1 1 1 0,11 0,14 0,2 0,12 0,16 0,25 0,14 0,2 0,33
5 1 3 5 1 1 1 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33 0,11 0,14 0,2
6 7 9 1 1 1 1 1 3 5 3 5 7 7 9 11
R 1,46 47,25 37,50 0,17 0,17 0,17 0,00 0,21 6,67 0,00 0,04 0,48 0,09 0,88 5,45
l m u l m u l m u l m u l m u
1 3 5 7 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0,12 0,16 0,25 0,12 0,16 0,25 1 1 1 1 2 4 0,2 0,33 1
KI-3

3 1 3 5 1 2 4 1 1 1 0,25 0,5 1 0,2 0,33 1


4 1 1 1 5 7 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 3 5 7 1 3 5 1 1 1 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33
6 2 4 6 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5 5 7 9
R 0,36 8,00 61,25 0,00 0,12 7,50 0,17 0,17 0,17 0,01 0,17 3,33 0,00 0,03 0,50
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0,09 0,11 0,14 0,2 0,33 1 0,25 0,5 1 1 1 1 3 5 7
KI-4

3 3 5 7 1 2 4 1 2 4 1 1 1 1 1 1
4 3 5 7 6 8 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 5 7 9 3 5 7 1 3 5 1 1 1 0,2 0,33 1
6 1 3 5 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 1 1 3 5 7
R 0,68 19,25 205,80 0,08 0,88 15,40 0,01 0,17 3,33 0,17 0,17 0,17 0,30 1,38 8,17

5
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Kepala IGD dengan bilangan triangular fuzzy number (Lanjutan)
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
KI-5 2 0,1 0,12 0,16 0,11 0,14 0,2 1 3 5 0,14 0,2 0,33 1 1 1
3 1 3 5 1 1 1 1 3 5 1 1 1 1 1 1
4 3 5 7 3 5 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 7 9 11 5 7 9 3 5 7 1 3 5 1 1 1
6 0,2 0,33 1 0,09 0,11 0,14 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 1 1 1
R 0,07 0,89 10,27 0,00 0,03 0,29 0,06 1,05 5,83 0,00 0,02 0,09 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

2. Penggabungan Penilaian Perbandingan Berpasangan Responden dengan Metode Agregasi


Tabel Rataan geometrik kriteria agresi ke-6 responden
∑Mg
Kriteria KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 KI-5
l m u l m u l m u l m u l m u
KI-1 1 0,17 0,17 0,17 0 0 0,02 0 0 0,07 0 0 0,02 0 0,03 0,39
KI-2 2 1,46 47,25 37,5 0,17 0,17 0,17 0 0,21 6,67 0 0,04 0,48 0,09 0,88 5,45
KI-3 3 0,36 8 61,25 0 0,12 7,5 0,17 0,17 0,17 0,01 0,17 3,33 0 0,03 0,5
KI-4 4 0,68 19,25 205,8 0,08 0,88 15,4 0,01 0,17 3,33 0,17 0,17 0,17 0,3 1,38 8,17
KI-5 5 0,07 0,89 10,27 0 0,03 0,29 0,06 1,05 5,83 0 0,02 0,09 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

6
3. Menghitung Nilai Fuzzy Synthentic Extent dari Masing-Masing Matrik
Perbandingan Berpasangan antar KPI Kepala IGD
Tabel Hasil perhitungan komponen fuzzy synthentic extent
∑ ∑
∑l ∑m ∑u l m u
KI-1 0,17 0,2 0,67 KI-1 0,04 0,00 0,00
KI-2 1,72 48,55 50,27 KI-2 0,43 0,60 0,13
KI-3 0,54 8,49 72,75 KI-3 0,14 0,10 0,19
KI-4 1,24 21,85 232,87 KI-4 0,31 0,27 0,62
KI-5 0,3 2,16 16,65 KI-5 0,08 0,03 0,04
∑n∑ gj 3,97 81,25 373,21 cek 1,00 1,00 1,00
1/ ∑Nm 0,2519 0,0123 0,0027
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4. Menghitung Degree of Possibility Kepala IGD


Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Perhitungan nilai degree of posibility
S1≥ S2≥ S3≥ S4≥ S5≥
Min
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 KI-5
KI-1 -2,53 3,5 7,75 1,6 -2,53
KI-2 1 1 0,353 1 0,353
KI-3 1 -0,009 -4,4 1 -0,009
KI-4 1 1 1 1 1
KI-5 2,44 2,2 3,33 9 2,2
Total 1,014
Sumber: Pengolahan Data (2020)

5. Normalisasi Bobot
Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Vektor Bobot Normalisasi

d‟KI-1 -2,53 KI-1 -2,4951


d‟KI-2 0,353 KI-2 0,3481
d‟KI-3 -0,009 KI-3 -0,0089
d‟KI-4 1 KI-4 0,9862
d‟KI-5 2,2 KI-5 2,1696
Total 1,0565
Sumber: Pengolahan Data (2020)

7
6. Menghitung Consistency Ratio
Tabel Hasil perhitungan nilai uji konsistensi kriteria melalaui agregasi penilaian responden
Uji Konsistensi Responden
C1 C2 C3 C4 C5 Min GM Eigen Value
KI-1 -2,53 3,5 7,75 1,6 -2,53 -2,55 -0,9239
KI-2 1 1 0,353 1 0,353 0,81 0,2935
KI-3 1 -0,009 -4,4 1 -0,009 1,22 0,4420
KI-4 1 1 1 1 1 0,52 0,1884
KI-5 2,44 2,2 3,33 9 2,2 2,76 1,0000
Total 1,014 2,76 1,0000
Λmax 0,2
Consistensy index -1,2
Random index 1,12
Consistensy Rasio -1,0714
Keterangan Konsisten
Sumber: Pengolahan Data (2020)

8
Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan antar KPI Perawat
1. Mengubah Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Perawat dengan bilangan triangular fuzzy number dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Perawat dengan bilangan triangular fuzzy number
Matrik Perbandingan Berpasangan Antar Stakeholder Perawat oleh 6 Responden
Kriteia
P-1 P-2 P-3 P-4 P-5
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 0,25 0,5 1 1 1 1 0,25 0,5 1 0,14 0,2 0,33
2 1 1 1 1 2 4 7 9 11 7 9 11 5 7 9
3 1 1 1 0,25 0,5 1 1 1 1 0,25 0,5 1 0,14 0,2 0,33
P-1

4 1 1 1 0,25 0,5 1 1 1 1 0,25 0,5 1 0,14 0,2 0,33


5 1 1 1 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33 1 3 5 3 5 7
6 1 1 1 1 3 5 7 9 11 3 5 7 7 9 11
R 0,17 0,17 0,17 0,00 0,04 3,33 1,14 2,70 6,66 0,05 2,81 64,17 0,05 0,42 4,15
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 2 4 1 1 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2
2 0,25 0,5 1 1 1 1 6 8 10 6 8 10 5 7 9
3 0,14 0,2 0,33 1 1 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2
P-2

4 1 2 4 1 1 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2


5 1 3 5 1 1 1 0,2 0,33 1 3 5 7 5 7 9
6 0,2 0,33 1 1 1 1 3 5 7 1 3 5 7 9 11
R 0,00 0,07 4,40 0,17 0,17 0,17 0,00 0,08 11,67 0,02 0,72 58,33 0,04 0,20 1,19
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 1 3 5 1 1 1 1 2 4 0,14 0,2 0,33
2 0,09 0,11 0,14 0,1 0,12 0,16 1 1 1 1 2 4 1 2 4
3 1 1 1 1 3 5 1 1 1 1 2 4 0,14 0,2 0,33
P-3

4 1 1 1 1 3 5 1 1 1 1 2 4 0,14 0,2 0,33


5 3 5 7 1 3 5 1 1 1 5 7 9 7 9 11
6 0,09 0,11 0,14 0,14 0,2 0,33 1 1 1 0,2 0,33 1 1 3 5
R 0,00 0,01 0,02 0,00 0,32 5,50 0,17 0,17 0,17 0,17 6,16 384,00 0,00 0,07 1,32
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 2 4 1 3 5 0,25 0,5 1 1 1 1 0,2 0,33 1
2 0,09 0,11 0,14 0,1 0,12 0,16 0,25 0,5 1 1 1 1 1 3 5
3 1 2 4 1 3 5 0,16 0,25 0,5 1 1 1 0,2 0,33 1
P-4

4 1 2 4 1 3 5 0,25 0,5 1 1 1 1 0,2 0,33 1


5 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33 0,11 0,14 0,2 1 1 1 1 3 5
6 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 3 5 1 1 1 3 5 7
R 0,00 0,01 0,49 0,00 0,04 1,10 0,00 0,00 0,08 0,17 0,17 0,17 0,00 0,27 29,17

9
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Perawat dengan bilangan triangular fuzzy number
l m u l m u l m u l m u l m u
1 3 5 7 5 7 9 3 5 7 1 3 5 1 1 1
2 0,11 0,14 0,2 0,11 0,14 0,2 0,25 0,5 1 0,2 0,33 1 1 1 1
P-5 3 3 5 7 5 7 9 3 5 7 1 3 5 1 1 1
4 3 5 7 5 7 9 3 5 7 1 3 5 1 1 1
5 0,14 0,2 0,33 0,11 0,14 0,2 0,09 0,11 0,14 0,2 0,33 1 1 1 1
6 0,09 0,11 0,14 0,09 0,11 0,14 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33 1 1 1
R 0,01 0,06 0,53 0,02 0,12 0,68 0,02 0,38 8,00 0,00 0,10 6,88 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

2. Penggabungan Penilaian Perbandingan Berpasangan Responden dengan Metode Agregasi


Tabel Rataan geometrik kriteria agresi ke-6 responden
∑Mg
Kriteria KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 KI-5
l m u l m u l m u l m u l m u
KI-1 1 0,17 0,17 0,17 0 0,04 3,33 1,14 2,7 6,66 0,05 2,81 64,17 0,05 0,42 4,15
KI-2 2 0 0,07 4,4 0,17 0,17 0,17 0 0,08 11,67 0,02 0,72 58,33 0,04 0,2 1,19
KI-3 3 0 0,01 0,02 0 0,32 5,5 0,17 0,17 0,17 0,17 6,16 384 0 0,07 1,32
KI-4 4 0 0,01 0,49 0 0,04 1,1 0 0 0,08 0,17 0,17 0,17 0 0,27 29,17
KI-5 5 0,01 0,06 0,53 0,02 0,12 0,68 0,02 0,38 8 0 0,1 6,88 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

10
3. Menghitung Nilai Fuzzy Synthentic Extent dari Masing-Masing Matrik
Perbandingan Berpasangan antar KPI Perawat
Tabel Hasil perhitungan komponen fuzzy synthentic extent
∑ ∑
∑l ∑m ∑u l m u
P-1 1,41 6,14 78,48 P-1 0,59 0,40 0,13
P-2 0,23 1,24 75,76 P-2 0,10 0,08 0,13
P-3 0,34 6,73 391,01 P-3 0,14 0,44 0,66
P-4 0,17 0,49 31,01 P-4 0,07 0,03 0,05
P-5 0,22 0,83 16,26 P-5 0,09 0,05 0,03
∑n∑ gj 2,37 15,43 592,52 cek 1,00 1,00 1,00
1/ ∑Nm 0,4219 0,0648 0,0017
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4. Menghitung Degree of Possibility Kepala IGD


Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Perhitungan nilai degree of posibility
S1≥ S2≥ S3≥ S4≥ S5≥
Min
P-1 P-2 P-3 P-4 P-5
P-1 1 0,33 1 1 0,33
P-2 3,29 0,04 1 1 0,04
P-3 1 1 1 1 1
-
P-4 3,176 0,66 -0,281
0,281
-
P-5 2,67 3,5 1 -0,392
0,392
Total 0,697
Sumber: Pengolahan Data (2020)

5. Normalisasi Bobot
Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Vektor Bobot Normalisasi

d‟P-1 0,33 P-1 -2,4951


d‟P-2 0,04 P-2 0,3481
d‟P-3 1 P-3 -0,0089
d‟P-4 -0,281 P-4 0,9862
d‟P-5 -0,392 P-5 2,1696
Total 0,697
Sumber: Pengolahan Data (2020)

11
6. Menghitung Consistency Ratio
Tabel Hasil perhitungan nilai uji konsistensi kriteria melalaui agregasi penilaian responden
Uji Konsistensi Responden
C1 C2 C3 C4 C5 Min GM Eigen Value
P-1 1 0,33 1 1 0,33 0,801 2,9667
P-2 3,29 0,04 1 1 0,04 0,664 2,4593
P-3 1 1 1 1 1 1 3,7037
P-4 3,176 -0,281 0,66 -0,281 -0,899 -3,3296
P-5 2,67 3,5 -0,392 1 -0,392 -1,296 -4,8000
Total 0,697 0,27 1,0000
Λmax 0,2
Consistensy index -1,2
Random index 1,12
Consistensy Rasio -1,0714
Keterangan Konsisten
Sumber: Pengolahan Data (2020)

12
Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan antar KPI Dokter
1. Mengubah Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Dokter dengan bilangan triangular fuzzy number dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Dokter dengan bilangan triangular fuzzy number
Kriteia Matrik Perbandingan Berpasangan Antar Stakeholder Dokter oleh 6 Responden
D-1 D-2 D-3 D-4 D-5
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 1 2 4 6 8 10
2 1 1 1 1 2 4 2 4 6 4 6 8 5 7 9
3 1 1 1 0,2 0,33 1 0,25 0,5 1 0,25 0,5 1 0,2 0,33 1
D-1

4 1 1 1 1 3 5 1 3 5 3 5 7 1 3 5
5 1 1 1 3 5 7 7 9 11 5 7 9 1 3 5
6 1 1 1 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 3 5
R 0,17 0,17 0,17 0,01 0,23 4,67 0,08 5,40 90,75 0,50 11,55 336,00 1,00 83,16 1875,00
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 3 5 7 1 3 5
2 0,25 0,5 1 1 1 1 1 3 5 3 5 7 5 7 9
3 1 3 5 1 1 1 1 2 4 1 1 1 0,14 0,2 0,33
D-2

4 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5 1 3 5 1 3 5
5 0,14 0,2 0,33 1 1 1 3 5 7 1 3 5 0,2 0,33 1
6 5 7 9 1 1 1 1 3 5 3 5 7 7 9 11
R 0,01 0,12 2,48 0,17 0,17 0,17 0,50 135,00 2916,67 4,50 187,50 1429,17 0,16 6,24 136,13
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 2 4 0,25 0,5 1
2 0,16 0,25 0,5 0,2 0,33 1 1 1 1 1 2 4 2 4 6
3 1 2 4 0,25 0,5 1 1 1 1 0,16 0,25 0,5 0,16 0,25 0,5
D-3

4 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5 1 3 5


5 0,09 0,11 0,14 0,14 0,2 0,33 1 1 1 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2
6 3 5 7 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5 3 5 7
R 0,00 0,00 0,33 0,00 0,00 0,06 0,17 0,17 0,17 0,01 0,50 33,33 0,00 0,18 3,50
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,25 0,5 1 0,14 0,2 0,33 0,25 0,5 1 1 1 1 1 2 4
2 0,12 0,16 0,25 0,14 0,2 0,33 0,25 0,5 1 1 1 1 1 2 4
3 1 2 4 1 1 1 2 4 6 1 1 1 1 1 1
D-4

4 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5


5 0,11 0,14 0,2 0,2 0,33 1 1 3 5 1 1 1 0,14 0,2 0,33
6 1 3 5 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 1 1 3 5 7
R 0,00 0,00 0,06 0,00 0,00 0,01 0,00 0,05 5,00 0,17 0,17 0,17 0,07 2,00 30,80

13
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Dokter dengan bilangan triangular fuzzy number
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,1 0,12 0,16 0,2 0,33 1 1 2 4 0,25 0,5 1 1 1 1
2 0,1 0,12 0,16 0,11 0,14 0,2 0,16 0,25 0,5 0,25 0,5 1 1 1 1
3 1 3 5 3 5 7 2 4 6 1 1 1 1 1 1
D-5

4 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 1 1 1


5 0,2 0,33 1 1 3 5 5 7 9 3 5 7 1 1 1
6 0,2 0,33 1 0,09 0,11 0,14 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 1 1 1
R 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00 0,16 0,01 0,11 3,60 0,00 0,01 0,39 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

2. Penggabungan Penilaian Perbandingan Berpasangan Responden dengan Metode Agregasi


Tabel Rataan geometrik kriteria agresi ke-6 responden
∑Mg
Kriteria D-1 D-2 D-3 D-4 D-5
l m u l m u l m u l m u l m u
D-1 1 0,17 0,17 0,17 0,01 0,23 4,67 0,08 5,4 90,75 0,5 11,55 336 1 83,16 1875
D-2 2 0,01 0,12 2,48 0,17 0,17 0,17 0,5 135 2916,67 4,5 187,5 1429,17 0,16 6,24 136,13
D-3 3 0 0 0,33 0 0 0,06 0,17 0,17 0,17 0,01 0,5 33,33 0 0,18 3,5
D-4 4 0 0 0,06 0 0 0,01 0 0,05 5 0,17 0,17 0,17 0,07 2 30,8
D-5 5 0 0 0,02 0 0 0,16 0,01 0,11 3,6 0 0,01 0,39 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

14
3. Menghitung Nilai Fuzzy Synthentic Extent dari Masing-Masing Matrik
Perbandingan Berpasangan antar KPI Dokter
Tabel Hasil perhitungan komponen fuzzy synthentic extent
∑ ∑
∑l ∑m ∑u l m u
D-1 1,76 100,51 2306,59 D-1 0,23 0,23 0,34
D-2 5,34 329,03 4484,62 D-2 0,69 0,76 0,65
D-3 0,18 0,85 37,39 D-3 0,02 0,00 0,01
D-4 0,24 2,22 36,04 D-4 0,03 0,01 0,01
D-5 0,18 0,29 4,34 D-5 0,02 0,00 0,00
∑n∑ gj 7,7 432,9 6868,98 cek 1,00 1,00 1,00
1/ ∑Nm 0,1299 0,0023 0,0001
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4. Menghitung Degree of Possibility Dokter


Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Perhitungan nilai degree of posibility
S1≥ S2≥ S3≥ S4≥ S5≥
Min
D-1 D-2 D-3 D-4 D-5
D-1 -1,944 1 1 1 -0,1944
D-2 1 1 1 1 1
D-3 -22 -8,375 2 1 -0,22
D-4 -9,714 1 1 -0,9714
D-5 -6,9 1 1,5 -0,69
Total -1,0758
Sumber: Pengolahan Data (2020)

5. Normalisasi Bobot
Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Vektor Bobot Normalisasi

d‟D-1 -0,1944 D-1 0,1807


d‟D-2 1 D-2 -0,9295
d‟D-3 -0,22 D-3 0,2045
d‟D-4 -0,9714 D-4 0,9030
d‟D-5 -0,69 D-5 0,6414
Total -1,0758
Sumber: Pengolahan Data (2020)

15
6. Menghitung Consistency Ratio
Tabel Hasil perhitungan nilai uji konsistensi kriteria melalaui agregasi penilaian responden
Uji Konsistensi Responden
C1 C2 C3 C4 C5 Min GM Eigen Value
D-1 -1,944 1 1 1 -0,1944 -1,141 22,3725
D-2 1 1 1 1 1 1 -19,6078
D-3 -22 -8,375 2 1 -0,22 3,26 -63,9216
D-4 -9,714 1 1 -0,9714 -1,575 30,8824
D-5 -6,9 1 1,5 -0,69 -1,595 31,2745
Total -1,0758 -0,051 1,0000
Λmax 0,2
Consistensy index -1,2
Random index 1,12
Consistensy Rasio -1,0714
Keterangan Konsisten
Sumber: Pengolahan Data (2020)

16
Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan antar KPI Apoteker
1. Mengubah Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Apoteker dengan bilangan triangular fuzzy number dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Apoteker dengan bilangan triangular fuzzy number
Kriteia Matrik Perbandingan Berpasangan Antar Stakeholder Apoteker oleh 6 Responden
A-1 A-2 A-3 A-4 A-5
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 0,12 0,16 0,25 3 5 7 0,14 0,2 0,33 1 3 5
2 1 1 1 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 0,25 0,5 1 1 1 1
A-1

3 1 1 1 0,11 0,14 0,2 0,09 0,11 0,14 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1
4 1 1 1 1 3 5 3 5 7 1 3 5 2 4 6
5 1 1 1 0,2 0,33 1 1 3 5 3 5 7 5 7 9
6 1 1 1 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 3 5 3 5 7
R 0,17 0,17 0,17 0,00 0,00 0,00 0,00 0,09 1,89 0,00 0,25 9,63 1,00 23,10 315,00
l m u l m u l m u l m u l m u
1 4 6 8 1 1 1 5 7 9 1 3 5 6 8 10
2 5 7 9 1 1 1 1 3 5 1 1 1 1 3 5
3 5 7 9 1 1 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5
A-2

4 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5 1 3 5 1 3 5
5 1 3 5 1 1 1 3 5 7 5 7 9 7 9 11
6 3 5 7 1 1 1 1 3 5 5 7 9 7 9 11
R 10,00 242,55 3780,00 0,17 0,17 0,17 0,50 51,98 1312,50 4,17 73,50 337,50 49,00 2916,00 25208,33
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,14 0,2 0,33 0,11 0,14 0,2 1 1 1 0,11 0,14 0,2 0,16 0,25 0,5
2 3 5 7 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 7 9 11 1 3 5 1 1 1 3 5 7 5 7 9
A-3

4 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5 1 3 5


5 0,2 0,33 1 0,14 0,2 0,33 1 1 1 1 3 5 3 5 7
6 1 3 5 0,2 0,33 1 1 1 1 3 5 7 5 7 9
R 0,01 0,30 6,99 0,00 0,00 0,06 0,17 0,17 0,17 0,17 5,25 40,83 2,00 30,63 236,25
l m u l m u l m u l m u l m u
1 3 5 7 0,2 0,33 1 5 7 9 1 1 1 5 7 9
2 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 3 5 1 1 1 0,14 0,2 0,33 1 1 1 1 3 5
A-4

4 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1


5 0,14 0,2 0,33 0,11 0,14 0,2 0,2 0,33 1 1 1 1 4 6 8
6 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 1 1 1 3 5 7
R 0,00 0,11 7,70 0,00 0,00 0,01 0,00 0,01 0,16 0,17 0,17 0,17 10,00 105,00 420,00

17
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Apoteker dengan bilangan triangular fuzzy number
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,2 0,33 1 0,1 0,12 0,16 2 4 6 0,11 0,14 0,2 1 1 1
2 1 1 1 0,2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 3 5 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2 0,2 0,33 1 1 1 1
A-5

4 0,16 0,25 0,5 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 1 1 1 1 1 1


5 0,11 0,14 0,2 0,09 0,11 0,14 0,14 0,2 0,33 0,12 0,16 0,25 1 1 1
6 0,14 0,2 0,33 0,09 0,11 0,14 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 1 1 1
R 0,00 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

2. Penggabungan Penilaian Perbandingan Berpasangan Responden dengan Metode Agregasi


Tabel Rataan geometrik kriteria agresi ke-6 responden
∑Mg
Kriteria A-1 A-2 A-3 A-4 A-5
l m u l m u l m u l m u l m u
A-1 1 0,17 0,17 0,17 0 0 0 0 0,09 1,89 0 0,25 9,63 1 23,1 315
A-2 2 10 242,55 3780 0,17 0,17 0,17 0,5 51,98 1312,5 4,17 73,5 337,5 49 2916 25208,33
A-3 3 0,01 0,3 6,99 0 0 0,06 0,17 0,17 0,17 0,17 5,25 40,83 2 30,63 236,25
A-4 4 0 0,11 7,7 0 0 0,01 0 0,01 0,16 0,17 0,17 0,17 10 105 420
A-5 5 0 0 0,03 0 0 0 0 0 0,01 0 0 0 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

18
3. Menghitung Nilai Fuzzy Synthentic Extent dari Masing-Masing Matrik
Perbandingan Berpasangan antar KPI Apoteker
Tabel Hasil perhitungan komponen fuzzy synthentic extent
∑ ∑
∑l ∑m ∑u l m u
A-1 1,17 23,61 326,69 A-1 0,02 0,01 0,01
A-2 63,84 3284,2 30638,5 A-2 0,82 0,95 0,97
A-3 2,35 36,35 284,3 A-3 0,03 0,01 0,01
A-4 10,17 105,29 428,04 A-4 0,13 0,03 0,01
A-5 0,17 0,17 0,21 A-5 0,00 0,00 0,00
∑n∑ gj 77,7 3449,62 31677,74 Cek 1,00 1,00 1,00
1/ ∑Nm 0,0129 0,0003 0,00003
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4. Menghitung Degree of Possibility Dokter


Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Perhitungan nilai degree of posibility
S1≥ S2≥ S3≥ S4≥ S5≥
Min
A-1 A-2 A-3 A-4 A-5
A-1 -6,23 1 1,2 1 -6,23
A-2 1 1 1 1 1
A-3 1 -6,23 1,2 1 -6,23
A-4 1 -7,363 1 1 -7,363
A-5 2 -6,307 1,5 1,3 -6,307
Total -25,13
Sumber: Pengolahan Data (2020)

5. Normalisasi Bobot
Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Vektor Bobot Normalisasi

d‟A-1 -6,23 A-1 0,2479


d‟A-2 1 A-2 -0,0398
d‟A-3 -6,23 A-3 0,2479
d‟A-4 -7,363 A-4 0,2930
d‟A-5 -6,307 A-5 0,2510
Total -25,13
Sumber: Pengolahan Data (2020)

19
7. Menghitung Consistency Ratio
Tabel Hasil perhitungan nilai uji konsistensi kriteria melalaui agregasi penilaian responden
Uji Konsistensi Responden
C1 C2 C3 C4 C5 Min GM Eigen Value
A-1 -6,23 1 1,2 1 -6,23 -1,495 0,6734
A-2 1 1 1 1 1 1 -0,4505
A-3 1 -6,23 1,2 1 -6,23 1,267 -0,5707
A-4 1 -7,363 1 1 -7,363 -1,095 0,4932
A-5 2 -6,307 1,5 1,3 -6,307 -1,897 0,8545
Total -25,13 -2,22 1,0000
Λmax 0,2
Consistensy index -1,2
Random index 1,12
Consistensy Rasio -1,0714
Keterangan Konsisten
Sumber: Pengolahan Data (2020)

20
Perhitungan Matrik Perbandingan Berpasangan antar KPI Administrasi
1. Mengubah Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Administrasi dengan bilangan triangular fuzzy number dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Administrasi dengan bilangan triangular fuzzy number
Kriteia Matrik Perbandingan Berpasangan Antar Stakeholder Administrasi oleh 6 Responden
AD-1 AD-2 AD-3 AD-4 AD-5
l m u l m u l m u l m u l m u
1 1 1 1 1 2 4 2 4 6 4 6 8 6 8 10
2 1 1 1 0,2 0,33 1 0,25 0,5 1 0,25 0,5 1 0,2 0,33 1
AD-1

3 1 1 1 0,2 0,33 1 0,2 0,33 1 0,11 0,14 0,2 0,11 0,14 0,2
4 1 1 1 0,2 0,33 1 0,25 0,5 1 0,25 0,5 1 0,2 0,33 1
5 1 1 1 1 3 5 3 5 7 5 7 9 7 9 11
6 1 1 1 0,16 0,25 0,5 0,2 0,33 1 5 7 9 3 5 7
R 0,17 0,17 0,17 0,00 0,01 1,67 0,00 0,09 7,00 0,11 1,72 21,60 0,09 0,91 25,67
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,25 0,5 1 1 1 1 1 3 5 3 5 7 5 7 9
2 1 3 5 1 1 1 1 2 4 1 1 1 0,14 0,2 0,33
AD-2

3 1 3 5 1 1 1 1 3 5 0,14 0,2 0,33 0,14 0,2 0,33


4 1 3 5 1 1 1 1 2 4 1 1 1 0,14 0,2 0,33
5 0,2 0,33 1 1 1 1 1 2 4 3 5 7 5 7 9
6 2 4 6 1 1 1 1 3 5 6 8 10 7 9 10
R 0,02 2,97 125,00 0,17 0,17 0,17 0,17 36,00 1333,33 1,26 6,67 26,95 0,08 0,59 4,85
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,16 0,25 0,5 0,2 0,33 1 1 1 1 1 2 4 2 4 6
2 1 2 4 0,25 0,5 1 1 1 1 0,16 0,25 0,5 0,16 0,25 0,5
AD-3

3 1 3 5 0,2 0,33 1 1 1 1 0,11 0,14 0,2 0,2 0,33 1


4 1 2 4 0,25 0,5 1 1 1 1 0,16 0,25 0,5 0,16 0,25 0,5
5 0,14 0,2 0,33 0,25 0,5 1 1 1 1 1 3 5 3 5 7
6 1 3 5 0,2 0,33 1 1 1 1 4 6 8 5 7 9
R 0,00 0,30 11,00 0,00 0,00 0,17 0,17 0,17 0,17 0,00 0,05 1,33 0,03 0,48 15,75
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,12 0,16 0,25 0,14 0,2 0,33 0,25 0,5 1 1 1 1 1 2 4
2 1 2 4 1 1 1 2 4 6 1 1 1 1 1 1
AD-4

3 5 7 9 3 5 7 5 7 9 1 1 1 1 3 5
4 1 2 4 1 1 1 2 4 6 1 1 1 1 1 1
5 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 1 1 1 3 5
6 0,11 0,14 0,2 0,1 0,12 0,16 0,12 0,16 0,25 1 1 1 1 2 4
R 0,00 0,01 0,24 0,00 0,00 0,02 0,02 0,49 13,50 0,17 0,17 0,17 0,17 6,00 66,67

21
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Antar KPI Administrasi dengan bilangan triangular fuzzy number
l m u l m u l m u l m u l m u
1 0,1 0,12 0,16 0,11 0,14 0,2 0,16 0,25 0,5 0,25 0,5 1 1 1 1
2 1 3 5 3 5 7 2 4 6 1 1 1 1 1 1
3 5 7 9 3 5 7 1 3 5 0,2 0,33 1 1 1 1
AD-5

4 1 3 5 3 5 7 2 4 6 1 1 1 1 1 1
5 0,09 0,11 0,14 0,11 0,14 0,2 0,14 0,2 0,33 0,2 0,33 1 1 1 1
6 0,14 0,2 0,33 0,09 0,11 0,14 0,11 0,14 0,2 0,25 0,5 1 1 1 1
R 0,00 0,03 0,28 0,00 0,04 0,32 0,00 0,06 0,99 0,00 0,00 0,17 0,17 0,17 0,17

Sumber: Pengolahan Data (2020)

2. Penggabungan Penilaian Perbandingan Berpasangan Responden dengan Metode Agregasi


Tabel Rataan geometrik kriteria agresi ke-6 responden
∑Mg
Kriteria AD-1 AD-2 AD-3 AD-4 AD-5
l m u l m u l m u l m u l m u
AD-1 1 0,17 0,17 0,17 0 0,01 1,67 0 0,09 7 0,11 1,72 21,6 0,09 0,91 25,67
AD-2 2 0,02 2,97 125 0,17 0,17 0,17 0,17 36 1333,33 1,26 6,67 26,95 0,08 0,59 4,85
AD-3 3 0 0,3 11 0 0 0,17 0,17 0,17 0,17 0 0,05 1,33 0,03 0,48 15,75
AD-4 4 0 0,01 0,24 0 0 0,02 0,02 0,49 13,5 0,17 0,17 0,17 0,17 6 66,67
AD-5 5 0 0,03 0,28 0 0,04 0,32 0 0,06 0,99 0 0 0,17 0,17 0,17 0,17
Sumber: Pengolahan Data (2020)

22
3. Menghitung Nilai Fuzzy Synthentic Extent dari Masing-Masing Matrik
Perbandingan Berpasangan antar KPI Administrasi
Tabel Hasil perhitungan komponen fuzzy synthentic extent
∑ ∑
∑l ∑m ∑u l m u
AD-1 0,37 2,9 56,11 A-1 0,13 0,05 0,03
AD-2 1,7 46,4 1490,3 A-2 0,61 0,81 0,90
AD-3 0,2 1 28,42 A-3 0,07 0,02 0,02
AD-4 0,36 6,67 80,6 A-4 0,13 0,12 0,05
AD-5 0,17 0,3 1,93 A-5 0,06 0,01 0,00
∑n∑ gj 2,8 57,27 1657,36 Cek 1,00 1,00 1,00
1/ ∑Nm 0,3571 0,0175 0,00060
Sumber: Pengolahan Data (2020)

4. Menghitung Degree of Possibility Dokter


Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Perhitungan nilai degree of posibility
S1≥ S2≥ S3≥ S4≥ S5≥
Min
AD-1 AD-2 AD-3 AD-4 AD-5
AD-1 -3,22 1 3,33 1 -3,22
AD-2 1 1 1 1 1
AD-3 1,375 -2,95 1 -2,95
AD-4 1 -4,307 0,167 1 -4,307
AD-5 1,44 2,904 1,167 6,5 1,16
Total -8,317
Sumber: Pengolahan Data (2020)

5. Normalisasi Bobot
Tabel Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Vektor Bobot Normalisasi

d‟AD-1 -3,22 AD-1 0,3872


d‟AD-2 1 AD-2 -0,1202
d‟AD-3 -2,95 AD-3 0,3547
d‟AD-4 -4,307 AD-4 0,5179
d‟AD-5 1,16 AD-5 -0,1395
Total -8,317
Sumber: Pengolahan Data (2020)

23
6. Menghitung Consistency Ratio
Tabel Hasil perhitungan nilai uji konsistensi kriteria melalaui agregasi penilaian responden
Uji Konsistensi Responden
C1 C2 C3 C4 C5 Min GM Eigen Value
AD-1 -3,22 1 3,33 1 -3,22 -1,607 1,8471
AD-2 1 1 1 1 1 1 -1,1494
AD-3 1,375 -2,95 1 -2,95 -1,323 1,5207
AD-4 1 -4,307 0,167 1 -4,307 -0,936 1,0759
AD-5 1,44 2,904 1,167 6,5 1,16 1,996 -2,2943
Total -8,317 -0,87 1,0000
Λmax 0,2
Consistensy index -1,2
Random index 1,12
Consistensy Rasio -1,0714
Keterangan Konsisten
Sumber: Pengolahan Data (2020)

24
Rekapituluasi Jawaban Responden Stakeholder Pasien
Adapun rekap hasil kusioner matrik berpasangan dari 3 orang pasien (Stakeholder) dengan metode pusposive sampling
dimana penentuan pengisian kusioner berdasarkan dengan kriteria yang ada atas persetujuan ketentuan pihak rumah sakit adalah
sebagai berikut :
1. Perbandingan Berpasangan Antar stakeholder
Pasien/Keluarga 1 Pasien/Keluarga 2 Pasien/Keluarga 3 Rata-rata Pasien/Keluarga
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789

25
2. Perbandingan Berpasangan Antar Faset Performance Prism
Pasien/keluarga 1 Pasien/keluarga 2 Pasien/keluarga 3 Rata-rata Pasien/keluarga
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789

3. Perbandingan Berpasangan Antar Key Performance Indicator (KPI)


a. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Pasien/Keluarga Pasien

Pasien/keluarga 1 Pasien/keluarga 2 Pasien/keluarga 3 Rata-rata Pasien/keluarga


Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789

26
b. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Kepala IGD
Pasien/keluarga 1 Pasien/keluarga 2 Pasien/keluarga 3 Rata-rata Pasien/keluarga
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789

c. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Perawat IGD


Pasien/keluarga 1 Pasien/keluarga 2 Pasien/keluarga 3 Rata-rata Pasien/keluarga
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789

27
d. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Dokter
Pasien/keluarga 1 Pasien/keluarga 2 Pasien/keluarga 3 Rata-rata Pasien/keluarga
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789

e. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Apoteker


Pasien/keluarga 1 Pasien/keluarga 2 Pasien/keluarga 3 Rata-rata Pasien/keluarga
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789

28
f. Perbandingan Berpasangan Antar KPI Stakeholder Administrasi
Pasien/keluarga 1 Pasien/keluarga 2 Pasien/keluarga 3 Rata-rata Pasien/keluarga
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789
98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789 98765432 1 23456789

29
PENGUKURAN KINERJA DI IGD MENGGUNAKAN METODE
PERFOMANCE PRISM DAN FUZZY ANALITYCAL HIERARCHY
PROCCES
(Studi Kasus : RSI. ISP)

1 2 3 4 5
Ismu Kusmanto , Nofirza , Habibah Febrianti , Dewi Diniaty , Petir Papilo
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Alamat, Jl. HR. Soebrantas Panam Km. 15 No. 155, Tuah Madani, Kec. Tampan, Kabupaten Kampar,
Riau 28293
1 2 3
e-mail:ismu@uin-suska.ac.id ,nofirza@uin-suska.ac.id ,febriantihabibah@gmail.com ,
4 5
dewidiniaty@uin-suska.ac.id , pilo_ukm@yahoo.com

Abstrak
RSI. ISP merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan.
Permasalahan yang terjadi pada RSI ISP yaitu adanya peningkatan resign dari karyawan, karyawan
yang selalu terlambat, fluktuasi tingkat kepuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa
pengukuran kinerja dan mengusulkan perbaikan terhadap kinerja di IGD RSI. ISP. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Performance Prism dan Fuzzy AHP. Berdasarkan
penelitian diperoleh pengukuran kinerja menggunakan metode perfomance prism yaitu dengan
mengidentifikasi 5 sisi perfomance prism terhadap 6 stakeholder berdasarkan tiga kriteria, yaitu
pertama berdasarkan 6 stakeholder yang berada pada IGD RSI. ISP seperti pasien/keluarga, kepala
IGD, perawat, dokter, apoteker dan administrasi. Kedua berdasarkan perspektif perfomance prism yaitu
kepuasan, strategi, proses, kapabilitas dan kontribusi, selanjutnya ketiga berdasarkan key perfomance
indicators (KPI) yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Proses dari hasil pengidentifikasian
perfomance prism ini terdapat indikator-indikator sebanyak 30 indikator kinerja dari 30 indikator kinerja
tersebut terdapat 10 indikator kinerja tertinggi.

Kata kunci: Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Key Performance Indicator, Performance Prism

Abstract
RSI. ISP is a company engaged in health services. The problems that occur at RSI ISP are an increase
in the resignation of employees, employees who are always late, fluctuations in the level of patient
satisfaction. The purpose of this study is to analyze performance measurements and propose
improvements to performance in the ER RSI. ISP. The method used in this research is Performance
Prism and Fuzzy AHP methods. Based on the research, it was found that the performance
measurement used the performance prism method, namely by identifying the 5 sides of the
performance prism to 6 stakeholders based on three criteria, namely the first based on the 6
stakeholders who were in the RSI IGD. ISP such as patients / families, IGD heads, nurses, doctors,
pharmacists and administrators. Second, based on the perspective of performance prism, namely
satisfaction, strategy, process, capability and contribution, then the third is based on key performance
indicators (KPI) that are in accordance with company conditions. The process of identifying the
performance prism results consists of 30 indicators of the 30 performance indicators, there are 10
highest performance indicators.

Keywords: Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Key Performance Indicator, Performance Prism

30
1. Pendahuluan
Suatu organisasi agar bisa bersaing dan berkembang perlu dilakukan perbaikan
pada setiap aspek kinerja terutama pada aspek kinerja karyawan perusahaan. Hal ini dimulai
terlebih dahulu dengan mengukur kinerja karyawan perusahaan tersebut. Karena itulah
perlunya sistem untuk pengukuran kinerja karyawan yang tepat dalam membantu
perusahaan yang menginformasikan sejauh mana perusahaan tersebut mencapai visi, misi
dan perkembangan perusahaan. Salah satu perusahaan yang memerlukan pengukuran
kinerja karyawan untuk mencapai visi dan misinya yaitu rumah sakit.
RSI. ISP merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan.
Penelitian dilakukan pada rumah sakit ini dikarenakan setelah dilakukan penelusuran dan
melakukan wawancara langsung pada beberapa rumah sakit ternyata RSI. ISP terdapat
permasalahan terhadap pelayanan dalam menangani pasien dikarenakan kurangnya kinerja
pada karyawan di rumah sakit tersebut. Selama ini RSI. ISP belum pernah melakukan
pengukuran kinerja terhadap karyawannya. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi
pada rumah sakit tersebut dilakukan wawancara langsung terhadap pengunjung rumah sakit
dan juga didapatkan data-data lainnya seperti jumlah karyawan, karyawan terlambat dan
juga karyawan yang resign.
Tabel 1. Menenjukkan data absensi rumah sakit selama dua tahun terakhir dari
Januari tahun 2018 sampai Desember tahun 2019 sebagai berikut:

Tabel 1 Data Rumah Sakit bulan Januari 2018 - Desember 2019


Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan
Keseluruhan Resign Terlambat
No Bulan Tahun

2018 2019 2018 2019 2018 2019

1 Januari 552 495 - 9 2 2

2 Februari 552 483 5 14 1 0

3 Maret 547 475 5 12 3 1

4 April 542 465 11 6 0 1

5 Mei 531 460 3 9 2 1

6 Juni 528 461 11 6 0 2

7 Juli 517 463 2 7 5 2

8 Agustus 515 464 3 6 2 2

9 September 512 462 13 3 3 2

10 Oktober 512 452 2 1 11 2

11 November 508 450 8 2 24 2

12 Desember 501 465 7 1 1 3

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa adanya resign dari karyawan setiap bulannya
yang berakibat kepada karyawan yang berada dirumah sakit dengan bertambahnya jam
kerja dikarenakan kurangnya tenaga kerja pada rumah sakit tersebut. Dan juga terlihat
bahwa adanya karyawan yang terlambat setiap bulan yang akan menyebabkan kurang
produktifnya karyawan yang akan melakukan suatu pekerjaan dengan tergesa-gesa. Hal
tersebut jika dibiarkan akan memberi dampak kepada rumah sakit dan menyebabkan
turunnya kinerja karyawan yang akan berdampak kepada kepuasan pasien yang berada

31
dirumah sakit tersebut. Selain permasalahan diatas Tabel 2 menunjukkan prioritas keluhan
pasien dan keluarga terhadap ketidakstabilan kepuasan pelayanan dari perawat IGD
dikarenakan adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja dari perawat
IGD dan mengakibatkan pasien dan keluarga merasa tidak puas.
Tabel 2 Prioritas Keluhan Pasien dan Keluarga
Kurang
Perawat memberikan Respon
Perawat
ada yang penjelasan perawat Kurang peduli
memberi
Bulan enggan tentang yang terhadap Jumlah
informasi
melayani tindakan lambat. pasien
tergesa-gesa
pasien pelayanan
keperawatan
Januari 8 14 9 7 4 42

Februari 15 38 46 13 16 128

Maret 10 21 25 8 11 75

April 12 9 13 17 10 61

Mei 15 7 18 9 4 53

Juni 18 27 26 34 15 120

Juli 10 19 35 42 12 118

Agustus 17 8 9 18 10 68

September 31 39 41 20 22 153

Oktober 29 25 37 35 22 148

November 26 37 39 49 18 169

Desember 23 54 67 45 7 196

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa terjadi ketidakstabilan kepuasan pasien


terhadap perawat IGD hal ini dapat dilihat pada 4 bulan terakhir yaitu pada bulan September-
Desember yang hal terjadi peningkatan di setiap bulannya, permasalahan ini disebabkan
karena adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja dari perawat IGD
dan mengakibatkan pasien dan keluarga merasa tidak puas.
Beberapa penelitian sebelumya dilakukan oleh Devani dan Setiawan (2015) dengan
judul Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan menggunakan Metode Balance Scorecard
pada penelitian ini mengukur kinerja perusahaan berdasarkan empat perspektif yaitu
perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Scrooshian, dkk (2016) dengan judul Review on
Perfomance Measurement System mengenai pengembangan dan pengimprovisasi
lingkungan proses pengambilan keputusan yang baik dengan membandingkan metode
perfomance prism dan balance scorecard. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Adiguna, dkk (2017) dengan judul Analisa Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode
EVA penelitian ini mengenai pengukuran kinerja dengan mengukur keuangan perusahaan
atau laba rugi sebuah perusahaan dengan menggunakan metode EVA. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Bahari, dkk (2018) dengan judul Sistem pendukung keputusan
penentuan guru berprestasi menggunakan F-AHP penelitian ini untuk menentukan guru
berprestasi menggunakan metode fuzzy AHP berdasarkan kriteria-kriteri yang telah
ditetapkan.

32
Berdasarkan penelitian sebelumnya perfomance prism dan fuzzy analitical hierarrchy
procces dapat mengukur kinerja karyawan tidak hanya dengan perspektif strategi tetapi juga
kepuasan, kontribusi, proses dan juga kapabilitas perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini
berbeda dari penelitian sebelumnya karena mengukur kepuasan stakeholder seperti
pimpinan, konsumen, karyawan, pemasok dan masyarakat sekitar menggunakan metode
perfomance prism.Penelitian ini juga didukung dengan Fuzzy Analitical Hierarchy Process
(FAHP) dalam proses menentukan bobot pada setiap matrik sehingga akan diketahui
rekomendasi perbaikan KPI yang belum tercapai targetnya. Dari hasil pengukuran kinerja
tersebut bisa dilihat kinerja mana yang bermasalah. Sehingga rumah sakit dapat mengetahui
permasalahan untuk mempertimbangkan perbaikan kinerja yang bermasalah (Azmiyati dan
Hidayat,2016).
Perfomance prism adalah penyempurnaan dari teknik pengukuran kinerja yang ada
sebelumnya sebagai sebuah kerangka keja (framework). Keuntungan dari kerangka kerja
yaitu melibatkan semua stakeholder dari sebuah organisasi, terutama kepada investor,
pelanggan, karyawan, supplier dan masyarakat sekitar. Pada prinsipnya metode perfomance
prism dikerjakan dalam dua arah yakni dengan mempertimbangkan apa kebutuhan dan
keinginan dari semua stakeholder dan juga mengidentifikasikan kontribusi dari stakeholder
terhadap organisasi tersebut. Pada umumnya hal ini terjadi hubungan timbal balik dengan
masing-masing stakeholder (Rahabistara,2017).
Fuzzy Analytical Hierarchy Procces merupakan pemilihan suatu alternatif dan
penyesuaian masalah dengan cara menggabungkan konsep teori fuzzy dan analisa struktur
hierarki. Menggunakan fuzzy memungkikan pengambilan keputusan untuk memasukkan
data kualitatif dan kuantitatif ke dalam model keputusan. Dengan demikian pengambilan
keputusan biasanya lebih yakin untuk memberikan penilaian dalam bentuk rentang dari pada
penilaian dalam bentuk nilai tertentu (Marimin dkk, 2018).

Model Fuzzy Analytical Hierarchy Procces adalah sebagai berikut.


̃ ̃
̃ ̃
̃=

[̃ ̃ ]

Contoh susunan matrik berpasangan dari model fuzzy analytical hierarchy procces
(F-AHP) adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Matrik Perbandingan Berpasangan


T1 T2 ... Ti
T1 1 ̃ ... ̃
T2 ̃ 1 ... ̃
... ... ... 1 ̃

Tj ̃ ̃ ̃ 1

2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada RSI. ISP dengan cara melakukan wawancara dan
observasi kepada karyawan dan pasien/keluarga yang ada di IGD. penelitian ini secara
umum terdiri dari beberapa tahapan yaitu melakukan identifikasi key perfomance indicator
(KPI) perpektif perfomance prism, validasi key perfomance indicator (KPI), pembobotan
hierarki key perfomance indicator (KPI) dengan menggunakan fuzzy analitycal hierarchy
proccess (F-AHP). Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

33
1. Identifikasi 5 sisi Pengukuran Perfomance Prism di IGD Rumah Sakit
2. Identifikasi Key Perfomance Indicator (KPI)
3. Validasi Key Perfomance Indicator (KPI)
4. Pembobotan Hirarki KPI Dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP)
5. Matrik Perbandingan Berpasangan dengan Penyebaran Kuesioner II
6. Pembobotan dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process

3. Hasil dan Pembahasan


Pengolahan data dalam penelitian ini secara umum terdiri dari beberapa tahapan
yaitu melakukan identifikasi key perfomance indicator (KPI) perpektif perfomance prism,
validasi key perfomance indicator (KPI), pembobotan hierarki key perfomance indicator (KPI)
dengan menggunakan fuzzy analitycal hierarchy proccess (F-AHP).

3.1 Penggabungan Penilaian Perbandingan Berpasangan Responden dengan Metode


Agregasi
Penggabungan dilakukan penilaian terhadap ke 6 responden dilakukan perhitungan
dengan rataan geometrik melalui agregasi penilaian responden, sehingga nilai agregasi
untuk kriteria antar stakeholder seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Rataan Geometrik Kriteria Agresi Ke-6 Responden


∑Mg

Kriteria Pasien/keluarga Kepala IGD Perawat Dokter Apoteker Administrasi

l M u l m U L m u l m u l m u l m u

Pasien/Keluarga 1 0,17 0,17 0,17 0 0,02 0,83 0 0 0,02 0 0,01 0,03 0 0,02 0,19 0 0,03 0,5

Kepala IGD 2 0,03 1,32 30 0,17 0,17 0,17 0,01 0,08 1,67 0,03 0,06 0,17 0 0,01 0,17 0 0,01 0,58

Perawat 3 0,33 6 25 0 0,04 1 0,17 0,17 0,17 0,01 0,13 0,83 0 0,03 0,83 0,01 0,19 7,5

Dokter 4 2 5 9,33 0,17 0,5 0,83 0,03 0,22 2,67 0,17 0,17 0,17 0,01 0,1 1,5 0,5 7,7 168

Apoteker 5 0,15 1,49 7,2 0,17 4,5 20,83 0,03 0,99 16,67 0,02 0,28 2,67 0,17 0,17 0,17 0,5 3,33 18,7

Administrasi 6 0,1 1,05 3,21 0,11 3,6 17,5 0,03 0,09 0,29 0,01 0 0 0,06 0,03 0,01 0,17 0,17 0,17

Berikut ini adalah cara menghitung rataan geometrik dengan melalui agregasi
penilaian responden:
lij = {∏ }1/n , mij = {∏ }1/n , uij = {∏ }1/n
pasien / keluarga = (lc1. lc2. lc3. lc4. lc5. lc6)1/6
= ( 1.1.1.1.1.1) 1/6
= 0,17

3.2 Menghitung Nilai Fuzzy Synthentic Extent dari Masing-Masing Matrik


Perbandingan Berpasangan
Tujuan mendapatkan nilai fuzzy synthentic extent adalah menilai tujuan matrik
perbandingan yaitu menilai bobot setiap kriteria terhadap tujuan utama dari hierarki.
Hasil perhitungan komponen fuzzy synthentic extent antar stakeholder dapat dilihat
pada Tabel 5.

34
Tabel 5.Hasil Perhitungan Komponen Fuzzy Synthentic Extent
j
∑ g Si=Fuzzy Synthentic Extent
∑ ∑M ∑ l M U
Pasien/Keluarga 0,17 0,25 1,74 Pasien/Keluarga 0,03 0,01 0,01

Kepala IGD 0,24 1,65 32,76 Kepala IGD 0,05 0,04 0,10

Perawat 0,52 6,56 35,33 Perawat 0,10 0,17 0,10

Dokter 2,88 13,69 182,5 Dokter 0,54 0,36 0,54

Apoteker 1,04 10,76 66,24 Apoteker 0,20 0,28 0,19

Administrasi 0,48 4,94 21,18 Administrasi 0,09 0,13 0,06

∑ ∑Mg 5,33 37,85 339,75 Cek 1,00 1,00 1,00

/(∑N ) 0,188 0,026 0,003

Berikut ini adalah cara menghitung nilai Fuzzy Synthentic Extent (Si) adalah
sebagai berikut:

a. Nilai penjumlahan triangular fuzzy number pada tiap matrik kriteria pasien/keluarga
terhadap matrik antar stakeholder pada Tabel 5. adalah sebagai berikut:
M
g = ( lj mj uj )

∑Mcl

= ((0,17+0+0...+0),(0,17+0,02+0...+0,01),(0,17+0,83+0,02...+0,5))

= ( 0,17) (0,25) (1,74)

b. Perhitungan invers hasil penjumlahan triangular fuzzy number pada tiap matrik antar
stakeholder pada Tabel 4.12, adalah sebagai berikut:
∑∑M g ( )
∑ ∑ ∑

= (0,188, 0,026, 0,003)

c. Perhitungan nilai fuzzy synyhentic extent (Si) masing-masing kriteria antar stakeholder
pada Tabel 4.12, adalah sebagai berikut:
Si = ∑ M g x [∑ ∑ M g ]

Sjc1 = ((0,17*0,188), (0,25*0,026), (1,74*0,003))


= (0,03, 0,01, 0,01)

3.3 Menghitung Degree of Possibility

Perhitungan Degree of Possibility dilakukan untuk mengkalkulasikan bobot vektor nilai


dalam penilaian setiap kriteria antar stakeholder

35
Tabel 6. Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility
Perhitungan nilai degree of posibility

S ≥ S ≥ S ≥ S4≥ S ≥ S6≥ Min

Pasien/Keluarga Kepala IGD Perawat Dokter Apoteker Administrasi

Pasien/Keluarga 4 -1,28 2,94 -2,37 -2 -2,37

Kepala IGD 1 0 3,67 -0,014 -8 -0,014

Perawat 1 1 1,76 0,11 1 0,11

Dokter 1 1 1 1 1 1

Apoteker 1 1 1 1,31 1 1

Administrasi 1 1 1,92 14 1

Total 0,726

Contoh perhitungan nilai Degree Of Posibility

-
V (M2 ≤ M1) = y , m2 ≥ 1, l 1 ≥ 2
( - )-( - )
{ }
p IGD - P
Mc P /K rg ≤ Mc K p IGD =( P - P )-( K p g - K p g
-
= ( - )-( 4- )
4
= -(- )
= 4
Mc P /K rg ≥ Mc K p IGD = 1

3.5 Normalisasi Bobot


Hasil perhitungan normalisasi bobot dilakukan sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil perhitungan Nilai Degree Of Posibility


Vektor Bobot Bobot Crisp

’P /K rg -2,37 Pasien/Keluarga -3,26

’K p IGD -0,014 Kepala IGD -0,02

’P r w t 0,11 Perawat 0,15

’Do t r 1 Dokter 1,38

’Apot r 1 Apoteker 1,38

’A tr 1 Administrasi 1,38

Total 0,726

36
Contoh perhitungan normalisasi bobot sebagai berikut :
a. Menghitung vektor bobot dengan mengambil nilai minimum dari perbandingan
nilai degree of posibility Tabel 4.13 adalah sebagai berikut :
Kriteria pasien/keluarga adalah min (4, -1,28, 2,94, -2,37, -2) = -,2,37
Kriteria kepala igd adalah min (1, 0, 3,67, -0,014, -8) = -0,014
b. Melakukan normalisasi vektor bobot kriteria dalam Tabel 4.14 adalah sebagai
berikut
Bobot Kualitas = Vektor bobot / total vektor bobot
= -2,37/0,726
= -3,26

3.6 Menghitung Consistency Ratio


Uji konsistensi ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat konsisten jawaban
antara masing-masing matrik berpasangan. Hasil perhitungan uji konsistensi sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Perhitungan Nilai Uji Konsistensi Kriteria Melalaui Agregasi Penilaian Responden
Uji Konsistensi Responden

Eigen
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Min GM
Value

Pasien/Keluarga 4 -1,28 2,94 -2,37 -2 -2,37 -1,979 -0,8610

Kepala IGD 1 0 3,67 -0,014 -8 -0,014 0 0,0000

Perawat 1 1 1,76 0,11 1 0,11 0,5401 0,2350

Dokter 1 1 1 1 1 1 1 0,4351

Apoteker 1 1 1 1,31 1 1 1,0441 0,4543

Administrasi 1 1 1,92 14 1 1,6932 0,7367

Total 5 9 0,72 11,6 12,726 -7 0,726 2,30 1,0000

Λ x 0,17

Consistensy index -1,17

Random index 1,24

Consistensy Rasio -0,9409

Keterangan Konsisten

Contoh penilaian matrik perbandingan berpasangan antar kriteria stakeholder melalui


agregasi penilaian responden. Untuk perhitungan dapat dilihat pada Tabel 8.
a. Rata- rata Geometrik (GM)

GM = (c1.c2.c3.c4.c5.c6 )
= (4.-1,28.2,94.-2,37.-2)1/6
= -1,979

37
GM
b. Eigen Value = ∑GM
-
=
= -86,10

c. λ = Rataan Eigen Value


= 1/6
= 0,17

d. Indek Konsisten (CI)

Karena matrik berordo 6, maka indeks konsisten yang diperoleh:


λ -
CI = -
-
=
= -1,17

e. Random Index (RI) : sesuai tabel random indek ordo matrik diatas 6 maka RI adalah
1,24

f. Rasio Konsistensi (CR) :


I -
CR = = = -0,9409
I 4

4. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini didapatkan pengukuran kinerja
menggunakan metode perfomance prism yaitu dengan mengidentifikasi 5 sisi perfomance
prism terhadap 6 stakeholder berdasarkan tiga kriteria, yaitu yang pertama berdasarkan 6
stakeholder yang berada pada IGD RSI. ISPseperti pasien/keluarga, kepala IGD, perawat,
dokter, apoteker dan administrasi. Kedua berdasarkan perspektif perfomance prism yaitu
kepuasan, strategi, proses, kapabilitas dan kontribusi selanjutnya yang ketiga berdasarkan
key perfomance indicators (KPI) yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Proses dari hasil
pengidentifikasian perfomance prism ini terdapat indikator-indikator sebanyak 30 indikator
kinerja dari 30 indikator kinerja tersebut terdapat 10 indikator kinerja tertinggi yang perlu
diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan.

Journal:
[1] Adiguna I N, Sri M. Johan T. Analisa Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode
Economic Value Added (EVA) Pada Perusahaan Plastik dan Kemasan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal EMBA. 2017; 5(2).
[2] Azmiyati S, Syarif H. Pengukuran Kinerja Rantai Pasok pada PT. Louserindo Megah
Permai Menggunakan Model SCOR dan FAHP. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains
Dan Teknologi. 2016; 3(4)
[3] Bahari D R, Santoso E, Adinugroho S. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru
Berprestasi Menggunakan Fuzzy Analitic Hierarchy Process. Jurnal Pengembangan
Teknologi informasi dan Ilmu Komputer. 2018; 2(5).
[4] Devani V, Setiawan A. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode
Balance Scorecard. Jurnal Sains Teknologi dan Industri. 2015; 13(1).

38
[5] Marimin D T, Suharjito, Hidayat S, Utama D, Astuti R. Teknik dan Analisis Pengambilan
Keputusan Fuzzy dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: PT Penerbit IPB Press. 2013.
[6] Rahabistara Y, Katili P B, Setiawan H. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode
Perfomance Prism. 2017.
[7] Sorooshian S. Review On Perfomance Measurement System. Journal Of Social
Sciences University Malaysia Pahang. 2016; 7(1).

39
BIOGRAFI PENULIS

Habibah Febrianti penulis dilahirkan di Limbanang pada


tanggal 01 Februari 1998. Anak dari pasangan Ayahanda bernama
Efri dan Ibunda bernama Anna Suzanti. Penulis merupakan anak
kedua dari 4 (empat) bersaudara. Adapun perjalanan penulis di
jenjang menuntut ilmu pengetahuan, penulis telah mengikuti
pendidikan formal sebagai berikut :

Tahun 2004 Memasuki Sekolah Dasar Negeri 06 Limbanang dan


menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar selama 6 tahun pada
tahun 2010

Tahun 2010 Memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Limbanang


dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama
selama 3 tahun pada tahun 2013

Tahun 2013 Memasuki Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Limbanang


dengan jurusan IPA dan menyelesaikan Pendidikan Sekolah
Menengah Atas selama 3 tahun pada tahun 2016

Tahun 2016 Terdaftar sebagai Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan


Syarif Kasim Riau, Jurusan Teknik Industri

Tahun 2019 Terdaftar sebagai Mahasiswa Kerja Praktek di PT. Semen


Padang di Bagian Unit Operasional Transportasi I

Nomor Handphone +6282284372578

40

Anda mungkin juga menyukai