Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM


KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

FEBRI AYU SAFITRI

NIM P1337420922020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2022 /2023
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

A. Definisi Insiden Keselamatan Pasien


Insiden Keselamatan Pasien (IKP) merupakan kejadian yang tidak terduga
atau tidak disengaja sehingga memicu potensi bahaya atau cedera pada pasien
selama perawatan, misalnya perawat tidak melaksanakan tindakan
(commision) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya (omission).
Cedera merupakan salah satu dampak buruk yang sering terjadi akibat
kesalahan medis dalam perawatan, hal ini dapat mengganggu struktur dan
fungsi tubuh baik fisik maupun psikologis.
Berikut ini yang termasuk dalam kejadian harm atau cedera:
1. Penyakit (disease)
Penyakit atau gangguan kesehatan yang muncul akibat kesalahan medis.
2. Cedera (injury)
Merupakan kerusakan jaringan baik yang disebabkan oleh agent maupun
keadaan.
3. Penderitaan (suffering)
Merupakan pengalaman atau keadaan yang tidak menyenangkan.
4. Cacat (disability)
Merupakan segala bentuk kerusakan struktur dan fungsi tubuh sehingga
pasien mengalami keterbatasan aktivitas.
5. Kematian
Merupakan kejadian yang paling fatal yang mnegakibatkan hilangnya
nyawa pasien.

B. Jenis-jenis Insiden Keselamatan Pasien


Terdapat beberapa jenis insiden keselamatan pasien yang kerap terjadi di
lingkungan pelayanan kesehatan, yaitu:
1. Kejadian Tidak Diharapkan
Kejadian ini terjadi karena kesalahan medis bukan karena penyakit yang
diderita pasien.
2. Kejadian Nyaris Cedera
Yaitu suatu insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak
menyebabkan cedera pada pasien.
3. Kejadian Tidak Cedera
Yaitu suatu insiden yang sudah terpapar ke pasien namun tidak
menimbulkan cedera.
4. Kondisi Potensial Cedera
Merupakan kondisi yang sangat berpotensi menimbulkan cedera pada
pasien namun belum terjadi insiden.
5. Kejadian Sentinel
Merupakan insiden fatal yang mengakibatkan kematian atau cedera
serius pada pasien.

C. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Insiden Keselamatan Pasien


1. Karakteristisk Individu
Merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap keselamatan pasien
dan berhubungan langsung terhadap mutu pelayanan. Karakteristik
individu menentukan kualitas individu dalam bekerja terkait
kewaspadaan, kelelahan, dan motivasi kerja.
2. Sifat dasar pekerjaan
Meliputi kelengkapan prosedur kerja, alur kerja yang jelas, beban
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, dan kelengkapan peralatan
pelayanan kesehatan.
3. Faktor lingkungan fisik
Pengelolaan Gedung fasilitas kesehatan harus memperhatikan
keselamatan pasien dan petugas kesehatan yang bekerja didalamnya.
4. Faktor interaksi antara sistem dan manusia
Kesalahan medis tidak hanya terjadi oleh faktor kesalahan individu
melainkan juga akibat kesalahan pada sistem fasilitas pelayanan.
5. Faktor organisasi dan lingkungan sosial
Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang
memperhatikan kualitas dan keamanan pelayanan terhadap pasien dengan
mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman perawat
sesuai kebutuhan pasien.
6. Faktor manajemen
Langkah awal untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dapat dimulai
dengan membangun budaya keselamatan pasien, menciptakan
kepemimpinan dan budaya keselamatan pasien yang adil dan terbuka.
7. Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal terkadang memberikan tekanan berupa tuntutan
hukum dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan dan
keselamatam pasien.

D. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien


Laporan insiden keselamatan pasien meliputi:
1. Data pasien/ identitas pasien
2. Tanggal insiden terjadi
3. Jenis insiden yang terjadi
4. Grading resiko atau tingkatan risiko insiden (hijau/biru/kuning/merah)
5. Analisis penyebab insiden yang terjadi
6. Rekomendasi dan solusi dalam menangani insiden yang telah terjadi

E. Analisis Matrik Grading Risiko


Penilaian matriks grading risiko sesuai dengan yang ada di dalam buku
pedoman pelaporan insiden keselamatan pasien adalah suatu metode analisis
kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak
dan Probabilitasnya.
1. Dampak (Consequences) Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah
seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai
meninggal ( tabel 1).
2. Probabilitas/Frekuensi/Likelihood Penilaian tingkat probabilitas/frekuensi
risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi (tabel 2).
Tabel 1

Tabel 2

Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam Tabel


Matriks Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands
risiko.
a. SKOR RISIKO
SKOR RISIKO = Dampak x Probability
Cara menghitung skor risiko:
Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko (tabel 3) :
1. Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
2. Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan,
3. Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan
dampak.
b. BANDS RISIKO
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu
Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna “bands” akan menentukan Investigasi
yang akan dilakukan : (tabel 3)
- Bands BIRU dan HIJAU : Investigasi sederhana
- Bands KUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati.
2022.

Keselamatan Pasien dan Kesehatan Kerja Dalam


Keperawatan. (2022). (n.p.): Syiah Kuala University Press.

Komite

Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS). 2008. Pedoman


Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident
Report). rspmanguharjo.jatimprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai