Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN EKONOMI SEMESTER 1

A. PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL


a. Pendapatan Nasional adalah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar.
b. Pendapatan Nasional juga dapat didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa yang
akan diproduksi oleh sebuah Negara dalam setahun yang diukur dengan satuan uang.
c. Pendapatan Nasional merupakan jumlah total antara upah, sewa, bunga dan
keuntungan yang diterima per tahunan oleh warga Negara.
d. Pendapatan Nasional juga dapat beupa hasil dari empat faktor produksi, yaitu tanah,
tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan dalam tempo satu tahun atau usaha
memproduksi barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dalam suatu Negara.
e. Pendapatan Nasional merupakan aliran pendapatan sejauh berasal dari faktor-faktor
produksi yang ditambahkan pada kekayaan nasional (asset) yang berupa sumber daya
alam dan fisik, hasil bumi, peralatan dan tekonologi. Kekayaan Nasional merupakan
dana pada suatu masa yang sudah ditentukan.
f. Pendapatan Nasional juga disebut sebagai deviden nasional karena merupakan
pendapatan nasional yang mencerminkan pendaptan-pendapatan yang dibagi atas
empat faktor produksi, yaitu tanah yan disewa, upah tenaga kerja, bunga atas modal
dan keuntungan perusahaan.

Para ahli ekonomi juga mempunyai definisi yang beragam terhadap pendapatan
nasional. Menurut Alfred Marshall, seorang ekonomi klasik, Pendapatan Nasional atau
Deviden Nasional adalah tenaga kerja dan modal dari suatu Negara yang mengolah
sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah “neto” komoditi, baik material dan
immaterial, termasuk jasa dan sejenisnya. Hal ini berarti pendapatan nasional didapatkan
sebagai hasil dari tenaga kerja dan modal, hal tersebut terdiri barang konkrit dan jasa.

Marshall menggunakan istulah jumlah “neto” komoditi karena pendapatan nasional


bukan semua yang diproduksi dalam setahun. Beberapa hasil produksi harus disimpan
untuk diproduksi tahun berikutnya, beberapa pendapatan harus dikurangkan dari total
despresiasi mesin produksi, dan semua kerugian dalam perdagangan internasional, jika
ada, harus tetap dibayarkan. Definisi dari Marshall mempunyai suatu kelemahan. Definisi
ini hanya memberi tekanan pada produksi barang dan jasa, dengan mengabaikan
pertukaran dan konsumsi yang penting dalam ekonomi.

Sementara itu, Ekonomi Inggris, Arthur Cecil Pigou, murid dari Alfred Marshall,
mendefinisikan pendapatan nasional sebagai “bagian dari pendapatan obyektif
masyarakat, termasuk pendapatan yang berasal dari luar negeri, yang dapat diukur dalam
uang”. Definisi ini lebih baik dari definisi Marshall karena tidak hanya mencakup
pendapatan dari hal yang dihasilkan tetapi juga pendapatan yang didapat dengan
menggunakan uang.

Dengan istilah “pendapatan onyektif masyarakat”, pigou menyatakan bahwa


pendapatan nasional mengecualikan jasa untuk diri sendiri, untuk anggota-anggota
keluarga atau teman teman yang tidak menerima pembayaran.

Namun, definisi dari Pigou ini sempit dan menimbulkan paradox terutama ketika
seseorang bekerja sendiri atau ketika seseorang melakukan pekerjaan untuk keluarganya,
namun karena dikerjakan orang lain maka ia harus membayar orang itu. Definisi pigou
mengecualikan barang barang dan jasa yang tidak dperjualbelikan dengan uang.

Menurut Irving Fisher, “pendapatan nasional yang hakiki adalah hasil neto yang
langsung dikonsumsi tahun itu juga.” Definisi ini yang lebih akurat disbanding dengan
dua definisi lainnya karena aspek yang paling penting dari pendapatan nasional adalah
yang diterima anggota masyarakat dan dikonsumsi.

B. KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENDAPATAN NASIONAL


a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product=GDP)
Istilah lain dari pendapatan nasional adalah produk domestic bruto (PDB).
Pendapatan nasional atau PDB diartikan sebagai total nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh satu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan
nilai pasar.
Di Indonesia, PDB dapat dihitung dari dua sisi pendekatan, yaitu sektoral, dan
penggunaan. Dari pendekatan sektoral, PDB merupakan total nilai tambah dari
seluruh sector ekonomi yang mencakup seekor pertanian; pertambangan dan
penggalian; industry pengolahan; listrik, gas, dan air bersih; konstruksi; perdagangan,
restoran

Anda mungkin juga menyukai