Anda di halaman 1dari 5

PERAN KODIM 0906/KKR DALAM MEMBANTU MENGATASI PANDEMI COVID-19

MELALUI UPAYA PERCEPATAN CAPAIAN TARGET VAKSINASI


DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh : Dandim 0906/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria SE, M.MDS

Kutai Kartanegara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur


dengan angka penduduk terbanyak dan wilayah terluas. Tidak kurang dari 741.950 jiwa
mendiami wilayah seluas 27.263 km² dan tersebar di 18 kecamatan sehingga tingkat
sebaran penduduknya rendah. Kabupaten ini juga dianugerahi dengan kekayaan alam
yang melimpah seperti sumber energi minyak dan batubara serta perkebunan sawit;
menjadikan wilayah ini sebagai daya tarik bagi masyarakat dari daerah lain untuk datang
dan tinggal disana. Berbicara mengenai pandemi Covid-19 yang bermula pada tahun
2019, kabupaten ini termasuk wilayah yang terlambat terkena dampaknya. Ketika
mayoritas daerah lain mengalami puncak kasus pada tahun 2020, Kutai Kartanegara
baru mengalaminya di bulan Juli 2021 dengan jumlah kasus positif mencapai lebih dari
500 kasus/hari dan bed occupancy rate atau BOR sebesar 81%1.

Gambar 1. Infografis angka penyebaran Covid-19 Kab. Kutai Kartanegara, 30 Juli 2021

1
Sumber – gugus-tugas.kukarkab.go.id
Strategi nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah RI dalam mengatasi Pandemi
Covid-19 salah satunya mencakup program vaksinasi secara nasional, dimana vaksinasi
terbukti efektif dalam mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan manakala seseorang
terjangkit virus Covid-19. Dan ketika vaksinasi dilakukan secara massal maka akan
mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan komunitas, dimana virus Covid-
19 akan kesulitan menemukan inang baru untuk berkembang biak sehingga lama
kelamaan pandemi akan hilang dengan sendirinya. Dalam arahan Presiden RI kepada
Menko Perekonomian pada tanggal 27 Februari 2022 bahwa cakupan vaksin dosis 2
umum dan lansia akan digunakan sebagai indikator penetapan level PPKM wilayah luar
Jawa-Bali2. Harapannya adalah, semakin banyak orang yang tervaksin maka akan
semakin mudah bagi pemerintah untuk melonggarkan status PPKM di suatu wilayah
sehingga mendorong pulihnya kondisi sosial ekonomi bangsa.

Gambar 2. Dandim 0906/Kkr beserta jajaran sedang meninjau pelaksanaan vaksinasi

Pencapaian target 70% terhadap dosis II umum dan lansia penting bagi Kutai
Kartanegara. Hal ini disebabkan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang kaya akan
SDA menjadi tempat bagi banyak pelaku usaha dan perusahaan besar yang memberikan
sumbangan besar terhadap perekonomian daerah. Namun di sisi lain hal ini menarik
banyak pekerja luar daerah sehingga angka Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN)
sangat tinggi dan memberikan resiko negatif baik dari aspek peningkatan angka
penyebaran maupun angka pertambahan penderita Covid-19. Selain itu, masyarakat
kelompok umur diatas 60 tahun atau lansia di wilayah Kutai Kartanegara menjadi

2
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3801/pemerintah-terus-siapkan-antisipasi-perkembangan-situasi-
pandemi-dengan-akselerasi-vaksinasi-penyiapan-fasilitas-kesehatan-dan-perpanjangan-ppkm
penyumbang angka kematian akibat virus Covid-19 yang terbesar. Sebagaimana
dijelaskan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, bahwa angka
kematian akibat Covid-19 di wilayah Kalimantan Timur didominasi oleh kelompok umur
lansia dengan kondisi komorbid ataupun belum pernah divaksin3.

Gambar 3. Babinsa membantu lansia untuk ikut di vaksinasi

Dalam penyelenggaraan program percepatan vaksinasi dosis II umum dan lansia,


pihak pemerintah daerah Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami beberapa kendala.
Kendala yang pertama adalah luas wilayah yang ada tidak diimbangi dengan
ketersediaan fasilitas kesehatan yang merata, sehingga pemerintah daerah mengalami
hambatan dalam melakukan langkah-langkah percepatan pelaksanaan program
vaksinasi. Kendala yang kedua adalah mayoritas lansia yang ada enggan untuk divaksin
karena berbagai alasan seperti takut untuk disuntik, adanya penolakan dari pihak
keluarga terkait kondisi kesehatan lansia yang bersangkutan, ataupun pengaruh berita
hoax tentang dampak vaksinasi sehingga timbul rasa ketidakpercayaan. Dan kendala
yang ketiga adalah tingginya angka transmisi sebagai dampak dari keberadaan para
pekerja perusahaan yang melakukan PPDN dan sulit untuk dicegah.
Kondisi ini diperparah dengan adanya kelangkaan vaksin untuk mendorong
tercapainya percepatan capain vaksinasi dosis II umum dan lansia, dimana stok vaksin
yang ada saat itu diprioritaskan bagi kelompok anak-anak yang dinilai sebagai salah satu
kelompok paling rentan. Dengan demikian animo dari masyarakat dalam mendukung
program vaksinasi tidak diimbangi dengan ketersedian vaksin yang memadai.

3
https://headlinekaltim.co/lansia-komorbid-dan-tak-vaksin-penyebab-utama-kematian-covid-19-di-kaltim/
Gambar 4. Babinsa menjemput dan menuntun lansia untuk ikut vaksinasi

Dalam menghadapi berbagai permasalahan tersebut, Kodim 0906/KKR berupaya


mengambil langkah-langkah inisiatif guna mewujudkan percepatan pencapaian target
70% sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Adapun langkah-langkah yang
diambil antara lain sebagai berikut:
1. Membagi tugas pelaksanaan percepatan vaksinasi dengan pihak Polres Kutai
Kartanegara, dimana pihak Polres menjadi leading sector terhadap sasaran kelompok
anak sedangkan pihak Kodim menjadi leading sector bagi sasaran lansia. Hal ini
dilakukan guna mewujudkan efisiensi dan fokus kinerja aparat dilapangan dalam
menjalankan tugas.
2. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat guna mendorong
terwujudnya tambahan vaksin bagi Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 42.000
dosis secara bertahap. Sampai dengan bulan April 2022, Kabupaten Kutai
Kartanegara medapatkan tidak kurang dari 55.000 dosis tambahan guna mencukupi
kebutuhan yang ada.
3. Menggerakkan seluruh babinsa jajaran Kodim 0906/Kkr untuk melakukan pendataan
dislokasi kelompok lansia dan para pekerja PPDN yang tersebar di seluruh
kecamatan, sebagai dasar dalam membuat rencana waktu kegiatan penyelenggaraan
vaksinasi tersebar di beberapa wilayah sekaligus secara paralel sehingga tercapai
efisiensi kerja.
4. Membagi Tim Vaksinator menjadi dua kelompok, yaitu kelompok statis dan kelompok
mobile. Dimana kelompok statis digunakan untuk menjangkau sasaran yang bersifat
mudah untuk digerakkan secara kolektif, sedangkan tim mobile bertugas untuk
menjangkau sasaran-sasaran yang tersebar di wilayah pelosok melalui teknik door-
to-door.
5. Melakukan evaluasi harian secara terpadu dengan seluruh pihak yang terkait di
tingkat Kabupaten terhadap seluruh pelaksana tugas di tingkat kecamatan via video
conference guna mengetahui secara langsung terkait hambatan dan kendala yang
terjadi di lapangan.
6. Bekerjasama dengan para pelaku usaha dan pemilik perusahaan dalam melakukan
vaksinasi terhadap vaksinasi terhadap para pekerja yang aktif melakukan PPDN,
dengan harapan dapat menigkatkan imunitas mereka sehingga menekan angka
transmisi atau penyebaran virus.

Gambar 5. Pelaksanaan Vaksinasi Pada Lansia di daerah pelosok Kukar

Melalui berbagai upaya yang dilaksanakan, pada tanggal 23 Maret 2022 seluruh
target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 70% dosis II umum dan lansia akhirnya
tercapai. Dalam kurun waktu 2 bulan (Februari-Maret), pihak Kodim bekerjasama dengan
instansi lain yang terkait telah berhasil melakukan vaksinasi 119.000 dosis guna
memenuhi target yang diberikan oleh pemerintah. Kunci utama dari keberhasilan yang
telah dicapai adalah sinergitas kerja antara seluruh instansi yang terkait serta proses
perencanaan yang baik guna mewujudkan efektifitas dan efisiensi kerja di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai