Anda di halaman 1dari 11

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH

ESAI
MATA PELAJARAN :
SEMINAR SEKOLAH

DOSEN :
KOMBES POL IRSAN, S.I.K., M.Si.

PENYUSUN :

POKJAR IV
PESERTA DIDIK SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH POLRI
DIKREG KE-61 T.A. 2021
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH

MP : SEMINAR SEKOLAH

DOSEN : KOMBES POL IRSAN, S.I.K., M.Si.

TEMA
STRATEGI OPTIMALISASI PERAN TNI-POLRI MEMPERCEPAT HERD
IMMUNITY MENUJU ENDEMI GUNA PEMULIHAN EKONOMI DALAM
RANGKA MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL

JUDUL
OPTIMALISASI PROGRAM VAKSINASI POLRI GUNA MENDUKUNG
PERCEPATAN HERD IMMUNITY DALAM RANGKA PEMULIHAN
EKONOMI NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang.
Penyebaran COVID-19 yang mudah, cepat, dan luas
menciptakan krisis kesehatan. Di tengah kondisi sebelum ditemukannya
vaksin, keterbatasan obat, alat dan tenaga medis menyebabkan krisi
kesehatan semakin memburuk dan upaya flattering the curve dari
angka kasus positif Covid-19 berdasarkan kecepatan dan luasnya area
penularan, membuat pemerintah mengambil langkah yang cukup tegas,
yakni diberlakukannya PSBB secara luas yang kemudian diikuti dengan
PPKM dalam skala mikro. Langkah ini memiliki konsekuensi terhadap
berhentinya aktivitas ekonomi di berbagai sektor, tak terkecuali sektor-
sektor informal akibat dari terbatasnya mobilitas masyarakat. Krisis
kesehatan ini memicu terjadinya krisis ekonomi.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan pada Triwulan I tahun
2020, ekonomi nasional tumbuh sebesar 2,97%, ini merupakan
menurunan dibandingkan dengan triwulan I tahun 2019 sebesar 5,07 .

Sedangkan di tahun 2021 Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia


sempat tertahan pada satu setengah kuartal pertama, hal ini terjadi
karena pengetatan PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah. Pada
bulan Juli hingga Agustus, kemudian kembali meningkat seiring dengan
pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Berdasarkan data tersebut Pengendalian pandemi adalah kunci
pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, tren penurunan ini perlu
dipertahankan oleh seluruh lapisan masyarakat, antara lain, dengan
penerapan ketat protokol kesehatan (prokes), serta progam vaksinasi
untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Menurut Kemenkes Herd immunity adalah ketika sebagian besar
populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga
memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok
bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
Bergantung pada seberapa menular suatu infeksi, biasanya 70%
hingga 90% populasi membutuhkan kekebalan untuk mencapai
kekebalan kelompok. Herd immunity terbentuk melalui vaksinasi Covid-
19, sehingga dibutuhkan setidaknya 70% masyarakat Indonesi telah
divaksin untuk mencapai herd immunity. Para peneliti memprediksi
kurva pemulihan ekonomi Indonesia akan berbentuk seperti huruf W, di
mana pada satu titik akan mengalami pemulihan ekonomi dengan kurva
pertumbuhan yang meningkat ketika mobilitas meningkat tentunya akan
memicu peningkatan kasus positif, kemudian kembali menurun ketika
PPKM diketatkan kembai untuk menekan kasus positif dan selanjutnya
meningkat kembali ketika mobilitas meningkat kembali. pola seperti ini
akan terus terjadi hingga herd immunity diperoleh.
Para ahli berpendapat bahwa percepatan program vaksinasi
akan memengaruhi akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 secara massal
sejak Januari 2021, untuk mencapai kekebalan komunitas (herd
immunity) bagi 70 persen dari total penduduk Indonesia saat ini. Polri
sebagai bagian dari Pemerintah dan pendukung masyarakat dalam
bidang keamanan dan ketertiban turut mendukung program vaksinasi
nasional yang dilaksanakan pemerintah Indonesia. Polri memiliki rantai
komando yang luas serta mencakup hingga lapisan terkecil
masyarakat, memberikan peran serta ruang gerak yang fleksible namun
tetap dalam arahan menjadikan peran Polri dalam program vaksinasi
sangat diperlukan untuk dapat mencapai dan menyetuh setiap lapisan
masyarakat guna mendukung percepatan proses vaksinasi agar
terbentuk herd immunity.

B Pokok – pokok Persoalan.


1 Bagaimana tantangan dalam pelaksanaan program vaksinasi Polri
guna mendukung percepatan herd immunity dalam rangka pemulihan
ekonomi nasional?
2 Bagaimana strategi mengoptimalikan program vaksinasi Polres Gresik
guna mendukung percepatan herd immunity dalam rangka pemulihan
ekonomi nasional?
BAB II
PEMBAHASAN

A Tantangan Dalam Pelaksanaan Program Vaksinasi Polri Guna


Mendukung Percepatan Herd Immunity Dalam Rangka Pemulihan
Ekonomi Nasional
Program vaksinasi massal yang bertujuan untuk mengendalikan
penyebaran covid terbukti memperlihatkan bahwa pengendalian wabah
kian membaik. Terhitung sejak puncak pandemi, dalam kurun 15 Juli
hingga 14 September 2021, angka positif baru Covid-19 turun 92,7%.
positivity rate di bawah 3% dan bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit
di bawah 15%. Namun, meski demikian angka vaksinasi Indonesia
masih belum mencapai angka 70% baik vaksinasi dosis pertama
maupun dosis kedua. Tentu menjadi kabar yang menggembirakan.
Sehingga Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan program
vaksinasi COVID-19 di Indonesia, termasuk melalui program vaksinasi
Polri.
Namun meski demikian giat Polri dan Pemerintah dalam
melaksanakan program vaksinasi COVID-19, tidak berarti tanpa
tantangan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga
survey di Indonesia, angka masyarakat yang menolak vaksin cukup
tinggi, berdasarkan wilayah masyarakat yang menolak untuk divaksin
terdapat warga DKI diurutan pertama sebanyak 33%. Kemudian
disusul Jawa Timur 32% dan Banten 31%. Sementara itu, persentase
terendah penolakan divaksin ada di Jawa Tengah yakni sebesar 20%.
bila dilihat etnisitas, persentase terbesar etnik warga menolak divaksin
adalah Madura (58%) dan Minang (43%). Berbagai alasan penolakan
vaksin diantaranya :
1. Pertama, vaksinasi mendapat penolakan karena maraknya informasi
soal vaksin dilaksanakan. Masyarakat menerima informasi simpang siur
mengenai efek vaksin, keampuhan vaksin dan bahkan mengenai
kemungkinan seseorang terkena covid-19 meski telah divaksin,
menyebabkan masyarakat menolak untuk divaksin.
2. Kedua, diduga karena terdapat golongan masyarakat yang tidak dapat
diberikan vaksin karena alasan kondisi kesehatan yang tidak
mendukung. Memberikan efek ketakutan pada masyarakat lainnya,
sehingga mereka mengalami ketakutan ketika mereka hendak divaksin.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai laporan sejumlah lansia menolak
divaksin karena takut vaksin tersebut berdampak kepada kondisi
kesehatan mereka.
3. Ketiga, kesulitan akses vaksin oleh masyarakat. Hal ini membuat warga
malas untuk mendatangi posko vaksinasi, karena takut akan keramaian
dan kerumunan, termasuk enggan mengantre untuk divaksin.
4. Keempat adalah infrastruktur. Saat ini, tidak sedikit masyarakat merasa
kesulitan dengan berbagai persyaratan vaksin dan panjangnya antrean
sehingga membuat mereka kesal dan membatalkan vaksinasi.
5. Kelima, Keterbatasan sentra vaksin dan tenaga kesehatan pelaksana
vaksinasi membuat masyarakat enggan untuk ikut program vaksinasi
meski ingin divaksin sebelumnya.
6. Keenam, tidak akuratnya data kependudukan masyarakat, serta
stakeholder yang tidak responsive dalam proses tracking masyarakat
yang sudah divaksin, yang belum di vaksin, dan kasus positif Covid-19.
Membuat proses pendataan diulang berkali kali, dan tentunya
memakan waktu dan tenaga yang lebih besar untuk hasil yang tidak
efektif.
Tantangan ini terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia,
sehingga diperlukan strategi dalam mengoptimalkan upaya vaksinasi
agar tercapau herd immunity, dalam mendukung pemulihan ekonomi
nasional.
B Strategi Strategi Mengoptimalikan Program Vaksinasi Polres
Gresik Guna Mendukung Percepatan Herd Immunity Dalam
Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional
Sebagai upaya mendukukung program vaksinasi yang diusung
oleh pemerintah, berikut adalah Strategi yang dapat dilakukan untuk
pengoptimalkan program vaksinasi Polres Gresik yakni sebagai berikut:
1 Meningkatkan keterampilan dan kemampuan tracing dan vaksinasi
personel polri yang diterjunkan dalam program vaksinasi.
Menteri Kesehatan menyatakan bahwa, diperlukan sebanyak
80.000 tracer untuk 269 juta penduduk Indonesia, inilah yang menjadi
salah satu kendala utama program vaksinasi yang dirasakan oleh
Kementerian kesehatan, karena jumlah tenaga kesehatan yang tidak
mencukupi, sehingga dibutuhkan dukungan dari Angkatan bersenjata di
Indonesia.
Sebagai bentuk keseriusan Polri dalam mendukung program
vaksinasi, Kapolri menurunkan 40.336 personel Bhabinkamtibmas dan
13.500 tenaga kesehatan Polri di seluruh Indonesia untuk bertugas
sebagai tracer dan vaksinator. Seluruh Bhabinkamtibmas dan tenaga
kesehatan Polri, yang bertugas sebagai tracer dan vaksinator, perlu
menjalin kerja sama yang baik dan harmonis dengan Babinsa dan
Dinas Kesehatan, dan stakeholder di wilayahnya masing-masing. Hal
tersebut bertujuan agar dapat mempercepat penurunan laju penularan
Covid-19 dan meningkatkan angka vaksinasi, termasuk di Polres
Gresik.
Pembelakan dilakukan untuk menambah kemampuan dan
keterampilan Bhabinkamtibmas sebagai tracer Covid-19. Materi yang
disampaikan diantaranya pengetahuan dasar tentang Covid-19.
Terutama dalam pencegahan, penelusuran kontak, pemantauan
karantina, isolasi mandiri dan pemberdayaan masyarakat dalam
pemantauan karantina atau isolasi mandiri yang diharapkan dapat
diimplementasikan Ketika bertugas maupun dalam kehidupan sehari-
hari dan mampu memberikan pemahaman pada masyarakat. Serta
mencatat data masyarakat yang sudah maupun belum mendapatkan
suntikan vaksin.
Tracing merupakan proses pelacakan yang dilakukan dengan
mengidentifikasi waktu dan tempat dari orang-orang yang berkontak
dengan penderita COVID-19, dan menginformasikan orang-orang yang
mungkin terpapar virus, dan mengisolasi orang-orang yang terjangkit
COVID-19 untuk mencegah penyebaran lebih lanjut (Kemenkes, 2020).
Kegiatan pemantauan atau tracing vaksinasi tersebut dilakukan untuk
memastikan keamanan dan kelancaran Vaksinasi COVID-19 dan
membantu pihak puskesmas serta posko-posko Vaksinasi lainnya
dalam mendata masyarakat yang mendaftar program vaksinasi serta
mendata warga yang telah divaksin. Proses tracing merupakan salah
satu pilar penting dalam upaya penanggulangan Covid-19 mencakup
penggiatan pemeriksaan dan pelacakan orang yang melakukan kontak
erat dengan orang yang terinfeksi virus corona, penanganan pasien di
rumah sakit, dan penegakan protokol kesehatan di lingkungan Polres
Gresik.
Kegiatan tracing vaksinasi tersebut dilakukan tidak sendirian oleh
Polri namun bersinergi dengan TNI untuk mendukung program
pemerintah dalam hal penanganan Covid-19. Dengan target vaksinasi
mencapai 182 juta penduduk atau 70% dari jumlah penduduk Indonesia
agar dapat tercipta herd immunity. Disinilah pentingnya Kerjasama yang
dilakukan oleh Polri melalui Bhabinkamtibmas Bersama TNI dan tenaga
Kesehatan untuk mencapai target tersebut, melalui tracing dan
vaksinasi.
Semua tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan
vaksinasi COVID-19 perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai untuk memastikan pemberian vaksin COVID-19 dengan aman
dan efisien. Dalam pelatihan ini tenaga kesehatan yang bertugas di
Polres Gresik diberikan informasi tentang: implikasi program vaksinasi,
mengelola penyimpanan, transportasi, dan pengiriman vaksin,
pengelolaan rantai dingin untuk vaksinasi di fasilitas dan pengelolaan
limbah di tingkat fasilitas. Selain itu tenaga kesehatan yang bertugas
perlu memahami pentingnya pencatatan dan pelaporan yang baik dan
tepat, diantaranya; mengenali formulir pencatatan pelaporan dan
pendaftaran, mencatat dan melaporkan data vaksinasi dan
mendaftarkan vaksinasi di dalam formulir pelaporan, dan menjelaskan
cara melacak ketidakhadiran (jika ada).
2 Bhabinkamtibmas perlu lebih aktif mensosialisasikan program vaksinasi
Covid-19 yang aman dan halal.
Polres Gresik melalui Bhabinkamtibmas perlu memberikan
edukasi pada masyarakat mengenai protokol Kesehatan 5M dalam
kesehariannya, Setiap warga di wilayah Polres Gresik harus disiplin
menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Meski
vaksinasi mengalami akselerasi, pola hidup warga yang disiplin
menjalankan prokes adalah kunci. Karena tujuan Bhabinkamtibmas
yakni agar dapat mengidentifikasi masyarakat yang teridentifikasi awal
covid-19. Agar penanganan awal dapat dilakukan secara cepat,
berkelanjutan, serta dapat segera memutus rantai penularan Covid-19.
Bhabinkamtibmas perlu mendemonstrasikan komunikasi yang
efektif dan disesuaikan dengan vaksinasi COVID-19; menjelaskan
strategi-strategi komunikasi untuk tiga kemungkinan skenario dengan
anggota masyarakat; dan menjelaskan peran vaksinator dalam
komunikasi krisis mengenai kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
3 Program vaksin door to door perlu dilakukan dengan lebih giat
Mengingat banyak jumlah masyarakat lansia yang enggan
mendatangi posko vaksinasi karena takut akan keramaian dan
kerumunan, bahkan tidak sedikit masyarakat lansia yang telah
mengalami kesulitan berjalan sehingga sulit untuk melakukan
perjalanan ke posko vaksinasi. Disini lah peran dari rantai komando dan
kesigapan Polres Gresik untuk mendukung program vaksinasi sekaligus
melayani masyarakat.
Bhabinkamtibmas dipilih karena perannya yang langsung
berhadapan dengan masyarakat dalam menjaga ketertiban umum,
karena ketertiban merupakan aspek yang sangat penting dalam
penanganan Covid-19. Banyak kendala yang dihadapi oleh
Bhabinkamtibmas, seperti penolakan masyarakat pada vaksin, karena
masih besarnya ketakutan masyarakat akan dampak dari vaksin.
Sehingga Bhabinkamtibmas sangat perlu untuk memberikan penjelasan
pada masyarakat disamping proses tracing vaksinasi agar masyarakat
BAB III
PENUTUP

Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan program vaksinasi


COVID-19 di Indonesia, termasuk melalui program vaksinasi Polri.
Namun meski demikian giat Polri dan Pemerintah dalam melaksanakan
program vaksinasi COVID-19, tidak berarti tanpa tantangan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survey di
Indonesia, angka masyarakat yang menolak vaksin cukup tinggi.
Berbagai alasan penolakan vaksin diantaranya :
1 Pertama, Masyarakat menerima informasi simpang siur mengenai efek
vaksin, keampuhan vaksin dan bahkan mengenai kemungkinan
seseorang terkena covid-19 meski telah divaksin.
2 Kedua, diduga karena terdapat golongan masyarakat yang tidak dapat
diberikan vaksin karena alasan kondisi kesehatan yang tidak
mendukung. Memberikan efek ketakutan pada masyarakat lainnya,
3 Ketiga, kesulitan akses vaksin oleh masyarakat.
4 Keempat adalah infrastruktur.
5 Kelima, Keterbatasan sentra vaksin dan tenaga kesehatan.
6 Keenam, tidak akuratnya data kependudukan masyarakat.
Sebagai upaya mendukukung program vaksinasi yang diusung
oleh pemerintah, berikut adalah Strategi yang dapat dilakukan untuk
pengoptimalkan program vaksinasi Polres Gresik yakni sebagai berikut
1 Meningkatkan keterampilan dan kemampuan tracing dan vaksinasi
personel polri yang diterjunkan dalam program vaksinasi.
2 Bhabinkamtibmas perlu lebih aktif mensosialisasikan program vaksinasi
Covid-19 yang aman dan halal.
3 Program vaksin door to door perlu dilakukan dengan lebih giat
mengingat banyak jumlah masyarakat lansia yang enggan mendatangi
posko vaksinasi karena takut akan keramaian dan kerumunan.

Anda mungkin juga menyukai