Sebagai kasus khusus dari contoh sebelumnya, misalkan θ adalah sebuah sudut tetap, dan
misalkan T : R2 → R 2 adalah perkalian oleh matriks
A= [ cos θ
sin θ
−sin θ
cos θ ]
Jika v adalah vektor
v= [ xy ]
maka
T(v) = Av = [ cos θ
sin θ
−sin θ x
cos θ y
=][ ] [
x cos θ−¿ ¿ y sinθ
x sin θ+¿ y cos θ ]
Secara geometris, maka T(v) adalah vektoor yang dihasilkan jika v dirotasikan melalui sudut
θ . Untuk melihat ini, maka misalkan ϕ adalah sudut di antara v dan sumbu x positif, dan
misalkan
'
v= [] x'
y'
Adalah vektor yang dihasilkan bila v dirotasikan melalui sudut θ (Gambar 5.1). kita akan
memperlihatkan bahwa v' = T(v). Jika r menyatakan panjangnya sebagai v, maka
Demikian juga, karena v' mempunyai panjang yang sama seperti v, maka kita peroleh
' '
x = r cos(θ+ ϕ ¿ y = r sin(θ+ ϕ ¿
Sehingga
[][ ]
'
' x r cos(θ+ ϕ)
v= ' =
y r sin(θ+ ϕ)
= [ rr cos
sin θ cos ϕ +r cos θ sin ϕ ]
θ cos ϕ−r sinθ sin ϕ
= [ xxcos
sin θ+ y cos θ ]
θ− y sin θ
= [ ][ ]
cos θ −sin θ x
sin θ cos θ y
= Av = T(v)
Transformasi linear pada contoh ini kita namakan perputaran R2 melalui sudut θ .
Contoh 4
Misalkan V adalah sebarang ruang vektor. Pemetaan T:V → V yang didefinisikan oleh T (v) =
v kita namakan transformasi identitas pada V. Pembuktian bahwa T linear kami biarkan
sebagai latihan bagi anda.
Jika, seperti dalam contoh 2 dan 4, T:V → V adalah transformasi linear dari ruang
vektor V itu sendiri, maka T kita namakan operator linear pada V.