Tugas MP 8 - Membuat Artikel
Tugas MP 8 - Membuat Artikel
Memasuki awal milenium ketiga stok kayu di pulau pulau besar penghasil
kayu di Indonesia semakin menipis. Untuk mengeksplotasi kayu di Pulau
Sumatra, Kalimantau dan Papua membutuhkan biaya eksploitasi yang sangat
besar karena sisa yang ada semakin jauh ke dalam hutan, hal ini menyebabkan
harga kayu semakin mahal dan pasokan ke Pulau Jawa sebagai pulau tujuan
pemasaran semakin berkurang. Kondisi ini membuka peluang dunia usaha
perkayuan jenis lokal di Pulau Jawa pada umumnya dan Kabupaten Tasikmalaya
khususnya menjadi semakin bergairah. Untuk memenuhi kebutuhan pasar kayu
lokal tersebut mendorong terjadinya penebangan kayu di areal kawasan hutan
negara yang dikuasai oleh Perum Perhutani dan hutan rakyat.
1 | A r ti k e l
berkumpul dan bersosialisasi sesama anggotanya yang menggeluti usahatani
pembibitan di Desa Neglasari yaitu Kelompok Tani Remaja Surya Mukti di
Kedusunan Naga dan Kelompok Tani Harapan di Kedusunan Tanjaknangsi.
Masalah mulai timbul ketika bibit hasil budidaya masyarakat ini tidak bisa
dijual untuk kebutuhan dalam pengadaan bibit untuk kegiatan proyek proyek
pemerintah, karena bibit yang dihasilkan tidak didukung oleh keberadaan
sertifikat, baik sertifikat sumber benih, sertifikat kualitas fisik dan fisiologis
benih, dan sertifikat bibit. Menurut Agus Astho Pramono (2016) bibit yang
bersertifikat merupakan hasil dari kegiatan berantai dan terdokumentasi secara
baik dari sumber benih hingga bibit siap tanam.
2 | A r ti k e l
usahatani semakin mengecil, apa daya, petani semakin terlemahkan karena sistem,
dan akhirnya pengusaha besarlah yang menikmatinya.
Petani kecil sangat jelas tidak akan mampu bersaing dengan pengusaha
besar. Pemerintah sebagai tempat bersandar hendaknya membuat aturan yang
mudah, bila perlu disubsidi untuk pembuatan sertifikat benih/bibit.
Daftar Pustaka.
Balai Perbenihan Tanaman Hutan Jawa dan Madura, 2007, Manual Produksi Bibit
Berkualitas : Sengon ( Paraserianthes falcataria)
3 | A r ti k e l