Anda di halaman 1dari 5

POTENSI UNGGULAN KABUPATEN PURWOREJO

1. Pengertian Potensi Unggul


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonnesia, potensi adalah kemampuan yang
mempunyai kemungkinan untuk di kembangkan, kekuatan, kesanggupan, dan daya. Sedangkan
unggul adalah melebihi dari yang lain. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa potensi
unggul adalah segala sesuatu yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan,
memberikan kekuatan dan kesanggupan untuk melebihi dari yang lain.

2. Deskripsi Singkat Mengenai Kabupaten Purworejo dan Potensi Lainnya

Purworejo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Purworejo berbatasan langsung dengan Kabupaten Magelang dan Wonosobo di
bagian Utara, Kabupaten Kulon Progo (Daerah Istimewa Yogyakarta) dibagian Timur,
Samudra Hindia di bagian Selatan, serta Kabupaten Kebumen di bagian Barat. Bila ditinjau
berdasarkan letak geografisnya, bagian Selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan
daerah dataran rendah. Di bagian Utara berupa dataran tinggi, karena terdapat wilayah
pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Serayu. Dibagian Timur perbatasan
dengan Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat wilayah pegunungan yakni pegunungan
Menoreh.

Potensi di Kabupaten Purworejo dalam bidang peternakan yaitu peternakan kambing


Etawa. Kambing ini berasal dari India. Berbeda dengan kambing lokal yang postur tubuhnya
cenderung pendek dan kecil, kambing Etawa memiliki postur tubuh tinggi dan besar.
Peternakaan Kambing Etawa terdapat di Kecamatan Kaligesing, Kecamatan Purworejo, Bruno,
dan Kemiri. Di Kecamatan Kaligesing, kambing Etawa ini dikawinkan dengan kambing lokal,
sehingga menghasilkan Kambing Etawa dengan ras Kaligesing. Bagi sebagian besar peternak
di Purworejo, memiliki kambing ini merupakan kebanggaan tersendiri. Karena selain harganya
mahal, susu Kambing Etawa mempunyai banyak khasiat yang berbeda dengan susu kambing
lokal. Setiap tahun ribuah kambing dipasarkan ke luar Purworejo, termasuk ke Jawa Timur
(Ponorogo, Kediri, Trenggalek), Sumatera (Bengkulu, Jambi), Riau dan Kalimantan
(Banjarmasin), bahkan pada tahun 2005 - 2006 pernah diekspor ke Malaysia.

Kabupaten Purworejo dibagian selatan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.


Hal ini menjadikan Kabupaten Purworejo memiliki potensi lainnya di bidang perikanan, Ada
pun komoditasnya seperti ikan bawal laut, ikan pari, ikan GT, kakap merah, dan lain-lain.
Daerah pesisir pantai yang terdapat banyak nelayan laut meliputi; Kecamatan Grabag,
Ngombol dan Purwodadi. Selain menjadi nelayan laut, masyarakat Purworejo di daerah pesisir
juga melakukan budidaya tambak terdapat di desa Jatimalang, Jatikontal dan Gedangan dengan
komoditas udang vaname dan udang galah. Tak hanya perikanan laut dan tambak saja yang
unggul, namun terdapat perikanan budidaya air tawar yang tak kalah unggulnya meliputi
Budidaya Ikan Gurami yang terdapat di Desa Kaliurip, Sendangsari, Karangsari (Kecamatan
Bener) Desa Penungkulan, Lugosobo dan Pakem (Kecamatan Gebang) serta Desa Maron dan
Mudalrejo (kecamatan Loano). Khusus untuk Desa Kaliurip, merupakan pusat percontohan
budidaya ikan gurami jenis Jepun dan pernah menjuarai lomba tingkat provinsi Jawa Tengah
dan juara harapan II di tingkat nasional.

Meski mengalami pasang surut, namun eksistensi budidaya gurami seakan tak pernah
mati. Sejak tahun 1980-an budidaya ikan gurami telah menjadi mata pencarian sekaligus
kebanggaan bagi warga desa. Hal ini dilakukan sebagai langkah terobosan untuk memajukan
sektor perikanan air tawar secara lebih besar dan lebih modern. Sehingga diharapkan dapat
memberikan kontribusi lebih banyak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Potensi lainnya adalah dalam bidang pariwisata, Kabupaten Purworejo dibagian selatan
berbatasan langsung dengan Samudra Hindia sehingga kabupaten ini memiliki banyak pantai
yang berada di sebelah selatan diantaranya Pantai Ketawang, Pantai Keburuhan (Pasir Puncu),
Pantai Jatimalang, Pantai Jatikontal, Pantai TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Di Pantai TPI selain
kita bisa bermain menikmati pemandangan, sesuai dengan namanya kita juga dapat membeli
ikan, udang, atau hasil laut lainnya dengan harga murah. Selain pantai, daerah pariwisata di
Kabupaten Purworejo juga terdapat gua-gua seperti Gua Selokarang dan Sendang Sono, di
Sendang Sono (artinya kolam di bawah pohon sono) masyarakat mempercayai bahwa mandi
di sendang tersebut akan dapat mempertahankan keremajaan. Gua Seplawan, terdapat di
kecamatan Kaligesing. Goa ini banyak diminati wisatawan karena keindahan goa yang masih
asli dan juga keindahan pemandangan alamnya. Di samping itu, terdapat juga air terjun Curug
Muncar dengan ketinggian kurang lebih 40m yang terletak di Kecamatan Bruno dengan
panorama alam yang masih alami. Gua Pencu di desa Ngandagan merupakan bentuk benteng
seperti gua pada zaman Hindia Belanda, dan pada masa itu Gua Pencu pernah didatangi oleh
Presiden Sukarno, tetapi sekarang sudah tidak terawat karena kurang pedulinya aparatur
pemerintahan desa. Beberapa obyek wisata lainnya di Purworejo; Puncak Geger Menjangan,
Benteng Pendem Purworejo, Curug Silangit, Museum Tosan Aji, Dewi Mass Semawung,
Hutan Pinus Purworejo, Curug Abang, Goa Sikantong, Curug Gunung Condong, Curug
Purbayan Kemiri, Hutan Kusumo Asri Purworejo. Tempat-tempat wisata diatas juga menjalin
kerjasama dengan usaha kecil menengah yang di lakukan oleh masyarakat sekitar. Seperti baju,
kerajinan tangan, makanan-makanan, dan lain-lain, sehingga dapat meningkatkan
perekonomian masayarakat sekitar dan meningkatkan pendapatan daerah.

3. Potensi Unggulan Kabupaten Purworejo

Berdasarkan potensi-potensi lainnya yang telah dijabarkan di atas secara singkat,


Kabupaten Purworejo memiliki potensi yang paling unggul. Potensi unggulan Kabupaten
Purworejo adalah dalam bidang perkebunan, diantaranya perkebunan kelapa, durian, dan
manggis.

Berdasarkan kontur wilayah yang terdapat dataran tinggi, maka wilayah Kabupaten
Purworejo banyak ditumbuhi pohon kelapa. Pohon kelapa ini menjadikan Kabupaten
Purworejo unggul dalam sektor perkebunan kelapa. Karena berdasarkan data, luas perkebunan
kelapa di Kabupaten Purworejo pada tahun 2006 mencapai kurang lebih 893,510 ha dengan
produksi rata-rata 12.117.319 ton per tahun dengan melibatkan 6.413 orang petani dan
penghasil gula kelapa (gula merah atau gula jawa). Berikut data tingkat produksi kelapa
dibeberapa kecamatan, diantaranya: Kecamatan Kaligesing tingkat produksi kelapanya
berkisar sebanyak 455,699 ton, Kecamatan Bruno 3.199,39 ton , Kecamatan Grabag 3.180,39
ton, kemudian Kecamatan Pituruh 2,428,94 ton. Hasil panen kelapa di seluruh wilayah
kecamatan pada tahun 2008 menurut data BPS Kabupaten Purworejo tercatat 25.395,11 ton
jenis kelapa dalem dan 10.545,82 ton kelapa deres (kelapa gula jawa) dari lahan seluas
29.733,17 ha. Berdasarkan data tingkat produksi tersebut menjadikan Kabupaten Purworejo
menempati peringkat pertama di Jateng sebagai penghasil kelapa terbanyak. Sehingga daerah
ini juga dikenal sebagai sentra kelapa (Cocos nucifera) di Jawa Tengah dimana akan ditemukan
banyak patung tunas kelapa pada bagian Barat. Itulah yang menjadi salah satu ciri khas
kabupaten ini.

Dari sisi pemanfaatan secara tradisional, produk kelapa digunakan untuk konsumsi
segar, diantaranya untuk dibuat kopra, santan, minyak kelapa, atau gula merah. Seiring
perkembangan pasar dan dukungan teknologi, permintaan akan berbagai produk turunan kelapa
semakin meningkat, seperti dalam bentuk tepung kelapa parut (desiccated coconut/DC), serat
sabut, serbuk sabut, arang tempurung, dan arang aktif. Air dari buah kelapa pun bisa dijadikan
nata de coco, cuka, minuman kesehatan, sirup, sampai kecap. Sedangkan sabutnya diolah
menjadi serat untuk karpet, keset, geotekstil, jok kendaraan, mebel, pengganti palet kayu dan
plastik, matras, serta tali. Juga sebagai media tanam, pembuatan dashboard, penyaring udara,
serta peredam panas dan suara untuk konstruksi bangunan.

Selain kelapa, perkebunan yang unggul di Kabupaten Purworejo adalah manggis dan
durian. Ada beberapa wilayah di Purworejo yang merupakan sentra perkebunan durian, seperti
Kecamatan Loano, Gebang dan Bruno, tetapi penghasil durian terbesar di Purworejo adalah
wilayah Kecamatan Kaligesing. Durian Kaligesing memiliki ciri khas secara fisik apabila
dibandingkan dengan durian dari daerah lain, yang membedakannya adalah antara lain
bentuknya bulat telur dengan warna hijau kekuning-kuningan, durinya pendek dan rapat,
kulitnya tipis sekitar kurang lebih 3 mm, bobotnya berkisar antara 1-4 kg per buah, dalam setiap
buah terdapat lima ruang yang berisi 5-10 daging buah, daging buah berwarna kuning dan tebal,
seratnya halus, kadar airnya sedikit sehingga baunya sangat menyengat. Tidak hanya fisiknya
yang berbeda, namun rasanya juga. Durian Kaligesing memiliki rasa yang manis karena
buahnya masak dari pohon, dan tidak dipetik sebelum jatuh. Sehingga menghasilkan rasa yang
berbeda dengan durian dari daerah lain

Buah Manggis adalah buah yang cukup khas dengan berbagai keunggulan citarasa dan
manfaatnya. Di banyak daerah juga bisa dijumpai buah manggis terutama di kawasan dengan
ketinggian diatas 450 meter (dpl). Salah satu yang cukup terkenal adalah manggis asal kota
Purworejo. Buah ini banyak dijumpai di kecamatan Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah yang
berakhir pada penyebutan nama Manggis ini sebagai Manggis Kaligesing. Karakter khusus
Manggis Kaligesing, buahnya berbentuk bulat berwarna merah tua hingga ungu, sifat buahnya
kenyal dengan bobot perbuah rata-rata mencapai 100 - 125 gram. Selain itu, rasa manis
keasaman adalah juga salah satu ciri yang dimiliki Manggis ini.

Banyak permintaan manggis serta durian baik dari dalam kota maupun luar kota. Di
Kecamatan Bagelen terdapat patung kambing Etawa, manggis dan Durian yang sebagai ikon
kota ini. Selain patung, Kabupaten Purworejo juga membuat Batik Purworejo dengan corak
durian, manggis, dan kambing Etawa sebagai wujud rasa bangga terhadap potensi unggulan
yang dimiliki kota ini.
Daftar Pustaka

www.purworejokab.go.id-durian-somongari

http://kataloggeografi.blogspot.co.id/2014/07/kaligesing-destinasi-wisata-baru-di.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Purworejo

http://artikel-media.blogspot.co.id/2010/05/kelapa-sebagai-ikon-purworejo.html

Anda mungkin juga menyukai