Anda di halaman 1dari 7

NAMA : VANESA BLESSING SANGER

NPM : (21045010084)

STUDI KASUS : WISATA HUTAN PETUNGKRIYONO


I. DESKRIPSI TENTANG HUTAN PETUNGKRIYONO

Hutan Petungkriyono merupakan salah satu hutan di Jawa yang memiliki


keanekaragaman hayati tinggi, menjadi tempat tinggal yang layak bagi berbagai
macam flora dan fauna. Biodiversitas yang ada di Petungkriyono menyimpan
banyak keunikan. Berbagai flora dan fauna langka serta endemik dapat ditemukan
disini, diantaranya adalah capung endemik Jawa anggota Genus Drepanosticta.

Petungkriyono adalah surga tersembunyi. Secara geografis, Hutan Petungkriyono


terletak di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, atau
berbatasan langsung dengan Dataran Tinggi Dieng sebelah utara. Di wilayah hutan
ini, ada dua gunung yang dapat didaki oleh wisatawan, yaitu Gunung Kendalisodo
dan Gunung Ragajembangan. Hutan Petungkriyono memiliki potensi wisata yang
besar. Di sana banyak air terjun yang mengalir sepanjang musim. Tak hanya itu,
hutan ini menjadi habitat beberapa satwa langka yang dilindungi seperti Owa Jawa,
Lutung, dan Elang Jawa. Selain itu, tempat ini konon masih dihuni hewan buas
salah satunya Macan Kumbang.

II. POTENSI KEHATI HUTAN PETUNGKRIYONO


A. FAUNA
Kawasan hutan petungkriyono tersebut mendukung untuk beberapa habitat
yaitu satwa langka yang terancam punah, seperti elang Jawa, monyet daun (Lutung
dan Rekrekan), macan tutul dan juga juga satwa endemik yang sangat penting yaitu
owa Jawa. Selain itu, jika kamu berkunjung ke Hutan Petungkriyono, kamu akan
banyak menemui satwa lainnya seperti cicak batu, bunglon Jawa, kadal eutropis,
ular weling, sanca kembang, katak, babi hutan, luwak, trenggiling, landak, dan
masih banyak lagi.

B. FLORA
Kekayaan alam yang terkandung di dalam Hutan Petungkriyono menyimpan
banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitarnya.
Pemanfaatan hasil hutan non kayu oleh masyarakat berupa madu klanceng, getah
pinus dan kopi. Produksi kopi asal Hutan Petungkriyono ini dikenal juga dengan
sebutan Kopi Owa Jawa yang berada di Dusun Soko Kembang, Desa Kayupuring.

Pohon-pohon menjulang tinggi dengan pemandangan serba hijau tanaman paku-


pakuan, paku dan epifit tidak kalah memanjakan mata sepanjang perjalanan
melintasi hutan tersebut. Hawa adem gemericik air terjun yang mengalir dari tebing
perbukitan sepanjang jalan, menambah kemolekan alam kawasan hutan
Petungkriyono.

Vegetasi pohon di hutan tersebut cukup beragam, mulai dari yang berukuran kecil
sampai besar, seperti herba, epifit, perayap, pemanjat, dan semak-semak tumbuh di
pohon-pohon tersebut. Sebagian besar dari mereka merupakan habitus tumbuhan
jenis pemanjat, yaitu pepohonan penahan dengan ketinggian yang merata dan
memiliki batang pohon dengan lapisan yang licin serta berdaun lebar.

III. POTENSI WISATA HUTAN PETUNGKRIYONO

Potensi wisata menurut Mariotti dalam Yoeti (1983: 160-162) adalah segala
sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar
orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Sukardi (1998:67), juga
mengungkapkan pengertian yang sama mengenai potensi wisata, sebagai segala
yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan berguna untuk mengembangkan
industri pariwisata di daerah tersebut.

Di kawasan ekowisata Petungkriyono terdapat beberapa potensi wisata yang terbagi


menjadi 4 kelompok yaitu:

- Wisata pendidikan: Kawasan Hutan Sokokembang


(Sumber : swaraowa.org)

- Wisata alam: Curug Bajing, Curug Muncar, Curug Lawe, Curug Sibedug,
Curug Pandang dan Kebun Strawberry Petungkriyono

(Sumber : alkariemi.blogspot.com)

- Wisata sejarah: Situs Gedong, Situs Arca Ganesha dan Situs Nogopertolo

(Sumber : www.aroengbinang.com)
- Wisata petualangan: Gunung Kendalisodo dan Gunung Rogojembangan
(Sumber : www.guidenesia.id)

Ada satu wisata menarik ketika mengunjungi Petungkriyono, yaitu wisata River
Tubing Sungai Welo. Dikembangkan oleh pokdarwis, wisata yang satu ini mampu
memikat wisatawan domestik maupun mancanegara.

- Menerapkan konsep eco tourism pada kawasan dengan keragaman hayati yang
tinggi. Pengembangan pariwisata dengan model ekowisata ini selain mampu
memberikan keuntungan secara ekonomis juga mempunyai keuntungan lain
sebagai basis konservasi kawasan hutan hujan tropis, yang membutuhkan
investasi sedikit serta mampu melibatkan masyarakat lokal.

IV. PAKET WISATA HUTAN PETUNGKRIYONO


Paket Wisata Murah Ke Petungkriyono Pekalongan RP.75.000/Orang
sudah termasuk mobil, bensin, supir, pemandu, snack+minum, makan siang dan
perahu rafting.yaitu :

1.Curug Bajing
Selain Curug Muncar, juga terdapat salah satu Curug yang cukup spektakuler yakni
Curug Bajing. Curug ini terletak di Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono,
Kabupaten Pekalongan.

2.Kebun Strawberry
Untuk teman-teman yang suka dengan buah strawberry, kawasan ekowisata
Petungkriyono juga menyajikan perkebunan strawberry yang indah. Kalian bisa
memetik sendiri buah strawberry disini.
3.Curug Sokokembang
Masih banyak lagi curug-curug indah di Petungkriyono. Selain dua curug diatas
yang udah dibahas, nih ada lagi curug yang tak kalah terkenal . Adalah Curug
Sokokembang yang juga memiliki panorama menakjubkan dan pertunjukan alam
yang betul-betul amazing.

V. KETERLIBATAN MASYARAKAT HUTAN PETUNGKRIYONO

1. Memanfaatkan Sumber Daya Air Untuk membangkitkan Listrik


masyarakat kampung membuat kincir air tradisional bermodalkan dinamo bekas
yang difungsikan sebagai generator dan papan untuk jentera. Kincir tersebut
diletakkan di pinggir aliran anak sungai Welo sepanjang 27 kilometer (km).
Upaya tersebut membuahkan hasil. Dengan segala keterbatasan, satu alat kincir air
sukses menyuplai listrik satu sampai dua rumah dan membantu perekonoian serta
kapasitas maksimal daya listrik yang dihasilkan kincir tersebut hanya 100 watt
2. Pemanfaatan Hasil Hutan Madu Klenceng

Masyarakat Petung Kriyono memiliki tradisi yang lekat dengan lebah, dulu
sebelum memanfaatkan mereka memburu dengan merusak sarangnya membuat
sifat kurang berkelanjutan.

Madu klanceng atau madu kelulut adalah jenis madu murni asal Indonesia dari
proses ternak lebah trigona. Madu klanceng terkenal mengandung senyawa
yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan proliferasi sel
dalam proses penyembuhan luka dan berbagai penyakit dalam lainnya.

Tahun 2019 mereka membuat demplot yang berguna sebagai bahan


pembelajaran agar mereka tertarik dan membudidayakan dan Tahun 2020
mereka sudah banyak memanen hasil tersebut

3. Pemanfaatan Kopi dari Hewan OWA

Kopi asal Indonesia cukup terkenal di Dunia. International Coffee


Organization (ICO) menyebut, Indonesia menjadi produsen kopi terbesar
keempat di dunia dengan nilai produksi mencapai 565 ribu ton per tahun pada
2018--2019. Varietas kopi yang populer antara lain arabika, robusta, hingga
spesialti seperti kopi Luwak (Civet coffee).

Sama-sama dari hewan mamalia, muncul kopi Owa (Owa coffee) di


Pekalongan, Jawa Tengah. Perbedaannya, kopi yang dihasilkan tidak melalui
fermentasi feses hewan primata tersebut, melainkan buah dari konservasi
habitat Owa Jawa (Hylobates moloch) di hutan hujan tropis Petungkriyono.

Kopi Owa ini sudah masuk kedalam sektor import dan di support langsung oleh
asisten wakil presiden Singapore dan termasuk kedalam produk berkelanjutan
Proses pengolahan pun dilakukan oleh masyarakat yang hidup di sekitar Hutan
Petungkriyono. Harapannya, adanya produk kopi ini akan terus mendukung
usaha konservasi alam habitat Owa ataupun flora dan fauna lainnya yang hidup
di Hutan Petungkriyono.

VI. SIMPULAN
Petungkriyono menjadi surga bagi para pelancong yang suka travelling menikmati
alam. Dengan pesona keasrian alam hijau Petungkriyono yang membentang seluas
6.000 hektar adalah daya tarik yang ampuh untuk mendatangkan wisatawan lokal
maupun interlokal. Banyak spot-spot menarik yang disuguhkan untuk menarik
masyarakat datang berkunjung.

Lokasi Petungkriyono yang sangat strategis berada di tengah-tengah antara Kota


Pekalongan dengan Kawasan Dieng Batur Banjarnegara dapat diakses melalui dua
jalur, utara dan selatan. Tentu ini menjadi modal penting bagi Kabupaten
Pekalongan yang memiliki harta berharga dalam wujud Petungkriyono dengan
kekayaan alamnya yang mempesona untuk bisa dikembangkan lebih lanjut. Cuma
butuh waktu tak kurang dari dua jam untuk sampai di kawasan hutan Petungkriyono
melalui arah Kota Pekalongan atau bisa satu jam dari kawasan Dieng.

VII. SUMBER
https://www.kompasiana.com/nunungsuryani/598b485bd25ea62a7d4e1ca2/potensi-
petungkriyono-sebagai-daerah-wisata-tingkat-internasional
https://www.merdeka.com/jateng/mengunjungi-hutan-petungkriyono-surga-alam-
tersembunyi-di-jawa-tengah.html
https://jateng.idntimes.com/news/jateng/dhana-kencana-1/hutan-petungkriyono-surga-
tersembunyi-kisah-jurassic-park?page=all
https://www.merdeka.com/jateng/mengunjungi-hutan-petungkriyono-surga-alam-
tersembunyi-di-jawa-tengah.html
https://blog.indonetwork.co.id/mengenal-madu-klanceng-beserta-khasiatnya/
https://jateng.idntimes.com/news/jateng/dhana-kencana-1/kopi-owa-buah-konservasi-
berkelanjutan-untuk-masa-depan-indonesia
https://youtu.be/MpeHuqn4D2M
https://rainforestjournalismfund.org/id/stories/peduli-konservasi-dari-pemanfaatan-energi-di-
hutan-petungkriyono
https://portalpekalongan.blogspot.com/2016/01/paket-wisata-murah-ke-petungkriyono.html
https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/mengenal-tiga-jenis-capung-hutan-genus-
drepanosticta-endemik-jawa-di-hutan-petungkriyono/

Anda mungkin juga menyukai