2019220007
Kesejahteraan Sosial
Politik Anggaran
Dilihat dari perbandingan nilai penerimaan (T) dan pengeluaran (G), politik anggaran dapat
dibedakan menjadi anggaran tidak berimbang dan anggaran berimbang. Hasil yang dicapai dari
kebijakan fiskal merupakan interaksi (resultan) dari dampak pajak dan pengeluaran pemerintah
terhadap output keseimbangan. Pengaruh perubahan pengeluaran pemerintah terhadap perubahan
pendapatan keseimbangan.
b∆G
∆Y karena ∆G =
(1−b)
b ∆T
∆Y karena ∆T =
( 1−b )
∆G b∆T
∆Y = +-
(1−b) (1−b)
∆G b ∆T
= -
( 1−b ) ( 1−b )
Karena penyebutnya sama, yaitu (1-b), maka pengaruhnya dapat ditulis sebagai :
∆ G−b ∆ T
∆Y =
(1−b)
(1−b) W
= ∆T +
(1−b) (1−b)
W
= ∆T +
(1−b)
Jadi bila politik anggarannya adalah anggaran defisit, maka pengarunya terhadap pertambahan
pendapatan lebih besar dibanding besarnya defisit pengeluaran direncanakan. Bila ∆T = 0; (W = ∆G)
atau ∆G = 0; (W = ∆T), maka
W
∆Y =
(1−b)
Kasus 22.4
C = 100 + 0,8Yd
I = 150
G = 250 dan T = 250
Jika pemerintah menempuh anggaran deifsit, di mana ∆G = 250, sementara ∆T = 150, maka :
G1 = 250 + 250 = 500
Yd1 = Y – 250 – 150 = Y – 400
sehingga fungsi konsumsi menjadi:
C1 = 100 + 0,8Yd1
= 100 + 0,8(Y-400)
= 100 + 0,8Y – 320
= -220 + 0,8Y
Y = C+I+G
= -220 + 0,8Y + 150 + 500 = 430 + 0,8Y
0,2Y = 430
Y = 2.150 atau ∆Y = 2.150 – 1.500 = 650
Angka 650 adalah ∆Y = ∆T + W/(1-b) = 150 + 100/(1-0.8) = 150 + 500 = 650
Kasus 22.5
C = 100 + 0,8Yd
I = 150
G = 250 dan T -250
Kondisi keseimbangan awal :
Y = C+I+G
= 100 + 0,8(Y-250) + 150 + 250
= 500 + 0,8(Y-250) = 500 + 0,8Y – 200
= 300 – 0,8Y
0,2Y = 300
Y = 1500
Jika pemerintah menempuh anggaran surplus, di mana ∆G = 150, sementara ∆T = 250,
maka :
G1 = 250 + 150 = 400
Yd1 = Y – 250 – 250 = Y – 500
sehingga fungsi konfumsi menjadi :
C1 = 100 + 0,8Yd1 = 100 + 0,8(Y-500) = 100 + 0,8Y – 400
= -300 + 0,8Y
Kondisi keseimbangan baru
Y = C+I+G
= -300 + 0,8Y + 150 + 400 = 250 + 0,8Y
0,2Y = 250
Y = 1.250 atau ∆Y = 1.250 – 1.500 = -300
Angka -250 adalah ∆Y = ∆T – W(1-b) = 250 – 100/(1-0,8) = 250 – 500 = -250