Sejarah masuknya agama Islam ke Taiwan sangat panjang mulai abad ke-17 M seiring dengan datangnya
Dinasti Ming dari China daratan. Pada abad ke-17, suku Hui, yang mayoritas penganut agama Islam,
melakukan migrasi besar-besaran dari China daratan menyebrang menuju Taiwan. Dinasti Ming saat itu
mengirimkan tentara yang kebanyakan beragama Islam untuk mengusir penjajahan Portugis atas Taiwan.
Sebagian besar orang Muslim yang ada di Taiwan sekarang ini adalah pendatang yang tinggal sejak tahun
1949. Meskipun begitu selama 10 tahun sejak kedatangannya tidak ada seorang pun yang mendirikan masjid
Ada dua Masjid yang besar di Taiwan yaitu Taipei Grand Mosque yang terletak berseberangan dengan Daan
Park di Xinsheng South Road dan Taipei Cultural Mosque. Kedua masjid tersebut setiap jum’at mengadakan
shalat Jum’at dengan khutbah 2 bahasa yaitu China dan Arab.
Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627- 650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang
Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap di kota
Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas,
adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad Saw. dalam sejarah Islam di China. Ia mendirikan
masjid di Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi)
Pada zaman Wudai, China utara sering berperang dan China selatan lebih aman, banyak penganut agama
Islam telah berpindah ke China selatan. Masjid pada zaman dinasti Tang dan Wudai masih mempunyai corak
seni Arab dan belum menerima pengaruh seni tradisional China. Kebanyakan masjid pada zaman itu terletak
di pelabuhan atau bandar, pusat politik dan ekonomi. Masjid Huaizheng di bandar Guangzhou yang dibina
pada dinasti Tang di anggap sebagai masjid yang tertua di China.
Pada masa Dinasti Song, agama Islam dianggap lebih mulia oleh rakyat China. Masjid pada zaman Dinasti
Song yang masih ada sekarang sudah tidak banyak, yang paling terkenal ialah masjid “Qing Jing Si” dibandar
Quanzhou Pada zaman Dinasti Qing Islam mempunyai kedudukan yang penting dalam sejarah
perkembangan agama Islam di China. Boleh dikatakan, pada zaman Dinasti Yuan, jumlah penduduk Islam
telah meningkat secara besar-besaran, mutu agama Islam telah ditingkatkan dan pengaruh Islam kepada
masyarakat China semakin hari semakin luas Zaman Dinasti Ming dan Qing merupakan abad perkembangan
dan peralihan bagi masjid di China, seni masjid secara beransur-ansur berubah dari seni Arab ke seni China.
Umat Islam di China pernah memberi sumbangan yang besar terhadap perkembangan sains dan teknologi
China.
Sejak PRC didirikan pada tahun 1949, agama Islam telah berkembang pesat. kerajaan China mengamalkan
dasar bebas agama, tidak menggalakkan rakyat beragama, tetapi semua agama yang sah dilindungi. Kerajaan
juga menyediakan biaya untuk memperbaiki masjid, dan memberi dasar keutamaan kepada umat Islam.
Kerajaan juga memberi bantuan kepada masjid dan Persatuan Islam untuk memperbaiki bangunan dan biaya
harian. Misalnya semasa masjid Niujie, yaitu masjid yang tertua dan terkenal di Beijing merayakan ulang
tahun ke-1000, kerajaan memberi dana sebanyak beberapa juta Yuan RMB untuk memperbaiki masjid itu.
Pada masa dahulu, umat Islam China tidak mampu menunaikan Haji, tetapi sekarang, banyak orang China
yang beragama Islam menunaikan Haji dengan biaya sendiri. Dan kerajaan juga menyediakan kemudahan
dalam pelbagai bidang.