Anda di halaman 1dari 8

SPI KAWASAN ASIA TIMUR

SEJARAH DAN PERKEMBANGNA ISLAM DI TAIWAN

Disusun Oleh : Kelompok 12

1. Amdika Januar Saputra (1930402048)


2. Indri Setia Ningsih (1930402044)
3. Siti Nur Istiqomah (1930402053)

Dosen pengampu :

Dr, Nor Huda, M. Ag., M.A

PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2021
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Islam di Taiwan adalah agama yang secara perlahan tumbuh dan dianut sekitar 0,3%
penduduk Taiwan. Ada sekitar 60.000 muslim di Taiwan dan 90% dari mereka bretnis
Hui. Selain itu, ada lebih dari 180.000 pekerja asing yang bekerja di Taiwan dari
Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina, serta orang asing Muslim lainnya yang
berasal dari lebih 30 negara. Per 2018 Taiwan memiliki delapan masjid dan terkenal
adalah Masjid Agung Taipe, masjid tertua dan terbesar di Taiwan.
Sejarah masuknya agama islam di Taiwan sangat panjang mulai abad ke-17,suku
Hui, yang mayoritas penganut agama islam, lakukan migrasi besar-besaran dari china
daratan menyebrang menuju Taiwan.
Sementara secara keseluruhan, jumlah muslim di Taiwan yang terdiri dari pekerja dan
pelajar yang berasal dari Indonesia, Myanmar,Malaysia, Turki, Pakistan, India, dan
banyak negara dari Afrika dan negara timur tengah berjumlah sekitar 254,000 di tahun
2015.

Bab II
Pembahasan
A. Sejarah Singkat Taiwan

Terletak di kawasan Asia Timur, negara Taiwan merupakan negara bekas jajahan
Belanda pada abad XVI dan berbentuk republic. Taiwan resmi berdiri sebagai sebuah negara
yang independen pada 1 januari 1912 dengan menjadikan Taipei sebagai ibu kota negara.
Luas wilayah negara ini + 36.197 KM2 dengan populasi penduduk mencapai 23,577,271
jiwa. Sejarah masuknya agama islam di Taiwan sangat panjang mulai abad ke-17,suku Hui,
yang mayoritas penganut agama islam, lakukan migrasi besar-besaran dari china daratan
menyebrang menuju Taiwan. Dinasti Ming saat itu mengirimkan tentang yang kebanyakan
beragama islam untuk mengusir penjajah portugis atas Taiwan. Mereka membentuk masjid di
Desa Taixi dan Danshui. Namun sekarang masjid tersebut sudah tidak ada. Sebagaiaan besar
orang muslim yang ada di Taiwan sekarang ini adalah pendatang yang tinggi sejak tahun
1949. Meskipun begitu selam 10 tahun sejak kedatangannya tidak ada seorang pun yang
mendirikan masjid. Ada dua masjid di Taiwan yaitu Taipei Grand Mosque yang terletak
nersebrangan dengan Park di Xinsheng South Road dan Taipei Cultural Mosque. Kedua
masjid tersebut setiap jum’at dengan kutbah 2 bahasa yaitu china dan Arab.
Populasi penduduk Taiwan sekitar 35% penduduk beragana Budha, 33% beragama Tao,
sementara 3.9% bearagama Kristen. Jumlah muslim di Taiwan kebanyakan berasal dari
pendatang yang bukan asli China. Menutup data dari situs nihaoindo. Com menyatakan
bahwa Taiwan secara resmi mendata ada sekitar 60,000 muslim asli penduduk Taiwan.
Sementara secara keseluruhan, jumlah muslim di Taiwan yang terdiri dari pekerja dan pelajar
yang berasal dari Indonesia, Myanmar,Malaysia, Turki, Pakistan, India, dan banyak negara
dari Afrika dan negara timur tengah berjumlah sekitar 254,000 di tahun 2015. Maka sangat
jarang ditemukan orang Taiwan yang berpenampilan seperti seorang muslim pada umumnya,
merawat jenggot dan mengenakan jilbab. Jumlah penduduk asli Taiwan yang beragama islam
kurang lebih 0,2% dari keseluruhan jumlah warga yang beragama islam di wilayah negara
tersebut.

B. Penyebaran Islam Di Taiwan

Masuknya Islam ke Taiwan (waktu itu masih bernama Pulau Formosa) tidak lepas dari
sejarah masuknya Islam ke negeri Tiongkok. Islam masuk ke Tiongkok melalui kawasan
barat negeri itu, bersamaan dengan kedatangan pedagang Muslim pada abad ketujuh Masehi
yang kemudian menikahi perempuan setempat. Perkawinan mereka menghasilkan kelompok
etnis baru di Tiongkok yang bernama etnis Hui. Itu sebabnya mula-mula masyarakat
Tiongkok biasa menyebut agama Islam dengan sebutan (Huì Jiào) yang berarti “agama Hui”.
Tapi belakangan masyarakat lebih terbiasa dengan sebutan (Yīsīlán Jiào) atau “agama
Islam”.
Di Tiongkok ada sekitar 20 juta orang beragama Islam. Sebagian di antara mereka
kemudian berhijrah ke Taiwan pada abad ke-17 saat orang Muslim yang tinggal di provinsi
Fujian yang berada di pesisir selatan Tiongkok bergabung dengan pasukan Koxinga (Cheng
Cheng-Kung) menyerbu Taiwan untuk mengusir pasukan Belanda yang menduduki pulau
itu. Usai perang, sebagian pasukan Koxinga yang beragama Islam itu ada yang memilih
menetap di Taiwan. Keturunan mereka kemudian menikah dan berasimilasi dengan
masyarakat setempat. Sebagian mereka ada yang tetap menjadi Muslim, sedangkan sebagian
lain berpindah agama.
Menurut Profesor Lien Ya Tang dalam bukunya yang berjudul History of Taiwan (1918),
meskipun mereka beragama Islam, orang Muslim yang menetap di pulau Formosa itu tidak
aktif menyebarkan agamanya. Mereka juga tidak membangun masjid di pulau tersebut.
Gelombang kedua kedatangan orang Muslim ke Taiwan berlangsung selama perang sipil
Tiongkok pada abad ke-20. Pada saat itu sekitar 20.000 tentara Muslim beserta keluarganya
yang pro partai nasionalis Kuomintang pimpinan Chiang Kai Shek ikut hijrah ke Taiwan
pada tahun 1949, karena tidak sudi berada di Tiongkok daratan yang dikuasai Partai Komunis
Tiongkok. Kebanyakan mereka adalah tentara dan pegawai negeri yang berasal dari provinsi
Tiongkok bagian selatan dan barat yang banyak dihuni orang Islam, seperti Yunnan,
Xinjiang, Ningxia, dan Gansu. Selama tahun 1950-an kontak antara etnis Hui (masyarakat
Muslim) dan etnis Han sangat terbatas karena perbedaan adat istiadat di antara mereka.
Kebanyakan masyarakat Muslim lebih mengandalkan hubungan antar mereka sendiri melalui
pertemuan komunitas mereka di sebuah rumah di Jalan Lishui di Taipei.Namun ketika tahun
1960-an kaum Muslimin melihat kenyataan bahwa kembali ke Tiongkok daratan tidak lebih
baik, kontak dengan etnis Han jadi lebih sering. Meski begitu interaksi dan saling bantu
dengan sesama umat Islam tetap terus dijaga.

Pada tahun 1980-an ribuan umat Islam dari Myanmar dan Thailand bermigrasi ke Taiwan
untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka adalah keturunan tentara pro nasionalis
yang melarikan diri dari provinsi Yunnan ketika kelompok komunis berhasil menguasai
Tiongkok daratan.Saat ini ada sekitar 53.000 orang Taiwan yang beragama Islam serta lebih
dari 80.000 orang Muslim Indonesia yang menjadi pekerja (TKI) di Taiwan. Sehingga saat
ini (tahun 2007) ada sekitar 140.000 umat Islam di Taiwan. Meskipun perkembangan umat
Islam di negeri ini sangat lambat namun dilaporkan setiap tahun ada sekitar 100 orang
Taiwan yang masuk Islam, terutama karena menikah dengan pria Muslim.

Islam di Taiwan adalah agama yang secara perlahan tumbuh dan dianut sekitar 0,3%
penduduk Taiwan. Ada sekitar 60.000 muslim di Taiwan dan 90% dari mereka beretnis Hui.
Selain itu, ada lebih dari 180.000 pekerja muslim asing yang bekerja di Taiwan dari
Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina, serta orang asing Muslim lainnya yang berasal
dari lebih 30 negara.Per 2018 Taiwan memiliki delapan masjid dan yang terkenal adalah
Masjid Agung Taipei, masjid tertua dan terbesar di Taiwan.
Pada 2007, terdapat sekitar 53 ribu orang Tionghoa Taiwan yang beragama Islam atau
0,2 persen dari total populasi. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai tentara dan
pegawai negeri. Pada saat yang sama, terdapat lebih dari 80 ribu Muslim Indonesia yang
menjadi TKI di Taiwan. Keberadaan TKI dan tenaga-tenaga asing lain yang beragama Islam
membuat geliat agama Allah di Taiwan semakin terasa. Masjid-masjid ber munculan. Gerai
makanan halal pun kian mudah ditemukan.  Sebelum masuk ke Taiwan, Islam telah lebih
dulu berkembang di Cina daratan. Sebagian di antara mereka kemudian hijrah ke Taiwan
pada abad ke-17. Saat itu, seperti dilansir laman islam.org.hk, orang-orang Muslim yang
tinggal di Provinsi Fujian, Cina bagian selatan, bergabung dengan pasukan Koxinga (Cheng
Cheng-Kung) menyerbu Taiwan untuk mengusir pasukan Belanda yang menduduki pulau
itu.  Usai perang, sebagian pasukan Koxinga – beberapa di antara mereka beragama Islam –
memilih menetap di Taiwan. Keturunan mereka kemudian menikah dan berasimilasi dengan
masyarakat setempat. Sebagian dari mereka tetap menjadi Muslim, namun sebagian lainnya
berpindah agama.
Bab III
KESIMPULAN

Sejarah masuknya agama islam di Taiwan sangat panjang mulai abad ke-17,suku Hui,
yang mayoritas penganut agama islam, lakukan migrasi besar-besaran dari china daratan
menyebrang menuju Taiwan.
Sementara secara keseluruhan, jumlah muslim di Taiwan yang terdiri dari pekerja dan pelajar
yang berasal dari Indonesia, Myanmar,Malaysia, Turki, Pakistan, India, dan banyak negara dari
Afrika dan negara timur tengah berjumlah sekitar 254,000 di tahun 2015.
Jumlah penduduk asli Taiwan yang beragama islam kurang lebih 0,2% dari keseluruhan jumlah
warga yang beragama islam di wilayah negara tersebut.
Sebagian di antara mereka kemudian berhijrah ke Taiwan pada abad ke-17 saat orang Muslim
yang tinggal di provinsi Fujian yang berada di pesisir selatan Tiongkok bergabung dengan
pasukan Koxinga (Cheng Cheng-Kung) menyerbu Taiwan untuk mengusir pasukan Belanda
yang menduduki pulau itu.
Menurut Profesor Lien Ya Tang dalam bukunya yang berjudul History of Taiwan (1918),
meskipun mereka beragama Islam, orang Muslim yang menetap di pulau Formosa itu tidak aktif
menyebarkan agamanya.
Pada saat itu sekitar 20.000 tentara Muslim beserta keluarganya yang pro partai nasionalis
Kuomintang pimpinan Chiang Kai Shek ikut hijrah ke Taiwan pada tahun 1949, karena tidak
sudi berada di Tiongkok daratan yang dikuasai Partai Komunis Tiongkok.
Kebanyakan mereka adalah tentara dan pegawai negeri yang berasal dari provinsi Tiongkok
bagian selatan dan barat yang banyak dihuni orang Islam, seperti Yunnan, Xinjiang, Ningxia,
dan Gansu.
Kebanyakan masyarakat Muslim lebih mengandalkan hubungan antar mereka sendiri
melalui pertemuan komunitas mereka di sebuah rumah di Jalan Lishui di Taipei.Namun ketika
tahun 1960-an kaum Muslimin melihat kenyataan bahwa kembali ke Tiongkok daratan tidak
lebih baik, kontak dengan etnis Han jadi lebih sering.
Mereka adalah keturunan tentara pro nasionalis yang melarikan diri dari provinsi Yunnan ketika
kelompok komunis berhasil menguasai Tiongkok daratan.Saat ini ada sekitar 53.000 orang
Taiwan yang beragama Islam serta lebih dari 80.000 orang Muslim Indonesia yang menjadi
pekerja (TKI) di Taiwan.
Meskipun perkembangan umat Islam di negeri ini sangat lambat namun dilaporkan setiap tahun
ada sekitar 100 orang Taiwan yang masuk Islam, terutama karena menikah dengan pria Muslim.

Selain itu, ada lebih dari 180.000 pekerja muslim asing yang bekerja di Taiwan dari Indonesia,
Malaysia, Thailand, dan Filipina, serta orang asing Muslim lainnya yang berasal dari lebih 30
negara.Per 2018 Taiwan memiliki delapan masjid dan yang terkenal adalah Masjid Agung
Taipei, masjid tertua dan terbesar di Taiwan
DAFTAR PUSTAKA

http;//dadanby.blogspot.com/2021/02/sejarah-perkembangan-islam-di-asia-taiwan-
jepang-china- dan-korea.html
id.m.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai