(Ditulis untuk Memenuhi Tugas Middle Pada Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam)
Nama : Habibah
NIM :180105010170
2020
ISLAM DI THAILAND
PENDAHULUAN
Thailand atau sering di sebut dengan julukan Negeri Gajah Putih ini
adalah sebuah negara yang terletak di Benua di Asia Tenggara. Thailand juga
merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh
negara Eropa. Tetapi Thailand juga tetap mendapat pengaruh dari negara-negara
Barat, karena Thailand termasuk sekutu Amerika dan sejumlah negara Barat
lainnya, terutama dalam bidang perdagangan.
ISI
1
bertuliskan Arab di dekat Kampung Teluk Cik Munah, Pekan Pahang yang
bertepatan pada tahun 1028 M.
Ada pun pendapat lain bahwa Kedatangan Islam di Thailand telah terasa
pada masa kerajaan sukhathai di abad ke-13, yang merupakan buah dari hubungan
dagang yang dibangun oleh para saudagar muslim. Hal ini bermula pada dua
orang bersaudara dari Persia, yaitu Syeikh Ahmad dan Muhammad Syaid yang
juga disebut Khaek Chao Sen (suatu cabang mazhab syiah), menetap di kerajaan
sukhatai tersebut, ia melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama
Islam. Sebelum berdirinya kerajaan Ayyuthaya sebagai pengganti kerajaan
Shukhotai yang runtuh pada abad ke-14, Islam sendiri telah memiliki kekuatan
politik yang sangat besar. Perdagangan merupakan perintis proses islamisasi dan
perkembangan politik kerajaan-kerajaan maritim diwilayah kepulauan di abad ke-
15, 16 dan 17. Perdagangan juga pulalah yang merupakan faktor dominan yang
mendekatkan Islam dengan kerajaan Ayuthaya.
2
majemuk daripada penduduk muslim Melayu di Thailand. Muslim Thai mencakup
keturunan muslim Iran, Champa, Indonesia, India, Pakistan, China, dan Melayu
yang bermukim di daerah-daerah yang didominasi oleh pemeluk Budha Thai di
Thailand Tengah dan Utara. Meskipun mereka sadar akan warisan etnis mereka
yang berbeda dan mempertahankan tradisi keagamaan mereka sendiri, mayoritas
orang muslim disana berbicara dalam bahasa Thai dan telah berasimilasi dengan
masyarakat Thai kebanyakan (Sanuardi, 2018: 383)
3
Selain itu pemerintah Thailand selama 10 terakhir ini memberikan
pelayanan ibadah haji dan umrah gratis bagi umat Islam yang tinggal di Thailand.
pihak pemerintah Thailand telah menyiapkan penerbangan langsung dari bandara
di Narathiwat sehingga tidak perlu lagi ke bandara di Bangkok atau bandara Hat
Yai.
Mengingat bahwa masjid sangat penting bagi umat islam sebagai tempat
beribadah, sebagai tempat menuntut ilmu didalam nya,atau bahkan sebagai tempat
silaturahmi antar umat Islam, berikut beberapa masjid bersejarah di Thailand.
4
yaitu Wadi Al Hussein,beiau seorang alim ulama Narathiwat, dan sekarang
masjid ini di urus oleh generasi ketujuh nya yaitu Ramli Talokding yang
merupakan imam masjid Wadi Al Hussein ini. Arsitektur masjid ini bisa
dikatakan jauh dari kata megah dan terkesan sangat sederhana. Bangunannya
pun mirip rumah panggung dan sekitar 99 persen seluruhnya terbuat dari
kayu. Bangunan masjid ini Arsitekturnya menggunakan kayu yang orang
Melayu sebut kayu Cengah. Di masjid ini ada perpaduan budaya Melayu dan
Cina (di segi arsitektur masjid). Budaya Melayu terlihat pada ukiran bunga
yang ada di ujung-ujung atap dan budaya Cina terlihat pada atap masjid.
Selain itu dalam Arsitekturnya juga terdapat falsafah-falsafah seperti dibangun
rendah karena apabila berdiri saat mengerjakan sholat pandangan tidak ke
luar, sehingga sholat pun bisa khusyuk. Kemudian saat kita duduk terasa angin
terus masuk. Dan masjid ini bisa menapung 400 jamaah.
2. Masjid Jawa
Masjid Jawa ini memiliki arstektur yang khas dari Jawa. Masjid ini
bentuknya sama dengan masjid-masjid yang ada di Tanah Jawa, yaitu bentuk
atapnya. Atapnya berupa limas berundak tiga yang serupa dengan masjid-
masjid tua di Indonesia. Jika dilihat dari dekat, masjid ini memang memiliki
kemiripan dengan Masjid Agung Kauman di Yogyakarta, tetapi versi lebih
kecil. Secara keseluruhan, masjid ini didominasi oleh warna hijau muda.
Sementara itu, bangunan utama masjid berbentuk segi empat dengan ukuran
12 x 12 meter dengan saka guru (empat pilar di tengah masjid yang digunakan
sebagai penyanggah). Masjid ini memiliki empat pintu kayu. Di bagian depan
mihrab, ada mimbar kayu yang dilengkapi tangga. Kanan kirinya diapit dua
5
buah jam lonceng yang juga terbuat dari kayu. Di luar bangunan utama masjid
yang luas itu, masih ada ruangan khusus berbenuk rumah panggung yang
biasanya digunakan untuk mengaji dan ruang kelas untuk warga Indonesia
dari Jawa mempelajari bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Sementara itu, di
seberang masjid terdapat pemakaman Islam. Masjid ini sangat ramai saat
masuk jam salat. (Ilmatus Sa'diyah, 2020)
3.Masjid Tonson
Dinding masjid juga dihiasi dengan relief daun atau motif flora.
Bagian bawah masjid juga menggunakan desain lengkungan-lengkungan
setengah lingkaran yang mendominasi. Lengkungan-lengkungan ini dibentuk
dengan pola dua dimensi sehingga terlihat berlapis dua. Pintu utamanya
berbahan baku kayu jati, begitu juga jendelanya. Hal itu membuat masjid ini
semakin khas dengan budaya setempat.
6
Warna masjid ini berasal dari warna batu pualam yang digunakan sebagai
bahan dasar untuk melapisi dinding masjid. Warna dasar ini membuatnya
terlihat semakin elegan, klasik, dan memikat. Dengan hal itu, masjid ini pun
mendapat julukan sebagai masjid dengan tampilan khas Islam tradisional,
cerminan seni, dan budaya Thailand.
7
dikenakan kepada orang-orang muslim dari Thailand Selatan, sebagai orang
Melayu. Secara resmi mereka disebut “orang-orang Thai”. Penyebutan “Muslim
Thai” bagi “Muslim Melayu” merupakan upaya yang disengaja untuk
mengaburkan jati diri mereka sebagai orang-orang yang sama sekali berbeda dari
orang-orang Thai lainnya.18 Dengan demikian, istilah Thai-Islam atau Thai-
Muslim atau Khaek digunakan secara resmi untuk menyebut mereka. Pada
beberapa kalangan, kaum muslim disebut Khaek, adalah sebuah julukan yang
berkonotasi penghinaan bagi umat Islam. (Sanuardi, 2018:385)
8
sebagian disebabkan oleh self impossed, sebagian juga disebabkan oleh tekanan
orientasi komunikasi media. (Helmiati, 2014 :232-233)
Pada awal tahun 2004, beberapa insiden kerusuhan dan huru hara telah
terjadi di selatan Thailand, terutama di Narathiwat, Yala, dan pattani. Kawasan-
kawasan ini, didiami oleh mayoritas penduduk Melayu Islam dan aktivitas
gerakan separatis yang telah aktif sejak tahun 1980-an. Penduduk - penduduk di
sini tidak merasa senang dengan reaksi keras kerajaan pusat terhadap gerakan
separatis tersebut. Kebanyakan mereka juga tidak puas hati dengan beberapa
kebijakan kerajaan yang memperlakukan mereka dengan cara berbeda dengan dari
kaum etnis Thai. Insiden ini, telah mengorbakan ratusan kaum muslim Thailand.
Satu hal lagi yang bersifat menyepelekan umat Islam ialah adanya integrasi
administrasi yang dirancang untuk memasukkan daerah-daerah muslim ke dalam
sistem politik nasional yang berpusat di Bangkok. Karena orang-orang muslim
tidak berpengalaman dengan sistem-sistem ini, dianggap perlu menempatkan
mereka di bawah pejabat pemerintah Kristen dan Budhis Thailand. Bisa
dibayangkan, umat Islam yang dari segi populasi lebih mayoritas ketimbang
penganut Kristiani yang lebih minoritas, justru kaum mayoritas (muslim) tersebut
di bawah pemerintah kaum minoritas (kristiani). (Sanuardi, 2018:386-387)
9
Tapi tidak semua partai Buddha di Thailand sehaluan dengan Pandin
Dharma. Dua partai Buddha lainnya yang dikenal pro-pemerintahan mendukung
upaya negara mengontrol kuil-kuil dan membuka skandal kebobrokan para
pemuka agama Buddha dari korupsi hingga skandal seks. Paiboon Nititawan,
anggota Partai Reformasi Rakyat yang pro-junta militer, menganggap partai
seperti Pandin Dharma tidak mencerminkan Buddhisme yang sebenarnya.
10
PENUTUP
Jadi, agama Islam sampai di Thailand karena dibawa oleh para pendatang
dari luar Thailand baik dari kalangan pedagang, maupun para alim ulama yang
singgah di di Thailand bagian selatan. Islam pun berkembang Pesat di Thailand
seperti awalnya pembangunan masjid-masjid, sekolah-sekolah yang awal nya
swadya dari orang-orang islam di Thailand, dan sekarang pemerintah juga ikut
serta dalam pembangunan masjid serta fasilitas-fasilitas yang menunjang aktivitas
orang-orang islam di Thailand, apalagi pemerintah nya sedang gencar nya dalam
pariwisata halal yang tentu akan mengundang lebih banyak lagi turis-turis muslim
yang datang ke negara mereka. Tapi dalam perkembangan nya tak luput pula
banyak problematika yang di rasakan orang orang muslim di Thailand, Mulai dari
perbedaan ras, perlakuaan yang tidak adil, mengingat bahwa kebanyakan orang
muslim Thailand berasal dari melayu dan juga di Thailand penduduknya
mayoritas beragama Buddha dan islam hanya minoritas di Thailand, selain itu
orang-orang islam Thailand juga terisolasi terhadap birokasi pemerintahnya.
Bahkan peristiwa yang baru terjadi akhir ini yaitu ada nya isu politik di Thailand
yang melibatkan Agama Islam.
11
DAFTAR PUSTAKA
Helmiati. 2014. Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau
Sanuardi. 2018. Islam Di Thailand. Tasmuh: Jurnal Studi Islam. Volume 10.
http://ejournal.stain.sorong.ac.id/indeks.php/al-riwayah
Firman Tony. 2018. https://tirto.id/isu-agama-pemilu-thailand-umat-buddha-
merasa-terancam-oleh-islam-djk. 10 April 2020, 17.30 WITA
.Asri Khairul. 2018. http://wartasejarah.blogspot.com/2018/01/sejarah-masuknya-
islam-di-thailand.html?m=1 . 10 April 2020, 15.00 WITA.
Rasyid Abdul. 2017. https://business-law.binus.ac.id/2017/02/28/pariwisata-halal-
di-thailand/. 11 April 2020, 12.05 WITA.
Sa'diyah Ilmatus. 2020. https://www.travelblog.id/masjid-jawa-yang-bersejarah-
di-thailand/. 14 April 2020, 08.52 WITA.
Santoso Audrey. 2019. https://news.detik.com/berita/d-4692382/masjid-wadi-al-
hussein-jejak-masuknya-islam-di-selatan-thailand. 13 April 2020, 14.30
WITA.
Sa'diyah Ilmatus. 2020. https://www.travelblog.id/masjid-tonson-bangkok-yang-
dikelilingi-kuburan/ 14 April 2020, 09.52 WITA.
12