Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Sejarah Islam Asia Tenggara Sitti rahmah, Dr., Dra.’ Hj., M.Si

MAKALAH

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI THAILAND

DI SUSUN OLEH:

SAPUTRI PUJI LESTARI (12170524793)

ZAKATYA FITR (12170521721)

KELAS 3 E

PRODI ILMU ADMINISTASI NEGARA

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah sejarah islam asia tenggara, dengan judul
“sejarah masuk nya islam di thailand”.

Saya mengucapkan terimakasih kepada selaku dosen mata kuliah sejarah peradaban
Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, serta keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini agar saya bisa membuat karya makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Pekanbaru, 03 oktober 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3

A. Sejarah Kedatangan Islam Di Thailand .........................................................3


B. Perkembangan Islam Di Thailand Bidang Pendidikan ..................................4
C. Problematika Umat Islam Di Thailand ..........................................................7
D. Lembaga Lembaga Islam Di Thailand ...........................................................9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................14

A. Kesimpulan ....................................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asal mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan
yang berumur pendek, yaitu kerajaan Sukhotai yang didirikan pada tahun 1238.
Kerajaan ini kemudian diteruskan kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada
pertengahan abad ke-14 dan mempunyai wilayah kekuasaan yang lebih besar
dibandingkan Sukhotai. Kebudayaan Thailand dipengaruhi kuat oleh Tiongkok
dan India. Hubungan dengan beberapa Negara besar Eropa dimulai pada abad
ke-16. Meski mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan sebagai
satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh Negara
eropa. Namun demikian, pengaruh Barat termasuk ancaman kekerasan
mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak
kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.
Thailand merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara.
Secara geografis, kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan antara benua
Australia dan daratan China, daratan India sampai laut China. dengan begitu,
Thailand cukup mudah untuk dijangkau para pelancong dari zaman ke zaman
untuk mencari penghidupan maupun penyebaran agama.

Mayoritas penduduk Thailand beragama Budha, hanya sedikit yang beragama


Islam dan Konghucu. Akan tetapi umat Islam di Thailand merupakan minoritas
yang berkembang cepat dan merupakan minoritas terbesar setelah China, The
Muslims are a significant minority group in Thailand. They are the second
largest minority next to the Chinese. Seperti halnya kaum minoritas di negara-
negara yang lain, kawasan Thailand bagian selatan yang merupakan basis
masyarakat Melayu-Muslim adalah daerah konflik agama dan persengketaan
wilayah dengan latar belakang ras dan agama yang berkepanjangan. Lebih lagi

1
ketika kerajaan Melayu dihapuskan pada tahun 1902, masyarakat Melayu
Patani dalam keadaan sangat tertekan. Khususnya pada pemerintahan Pibul
Songgram (1939-44), orang Melayu telah menjadi mangsa dasar asimilasi
kebudayaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah kedatangan islam di Thailand?
2. Bagaimana perkembangan islam di Thailand?
3. Bagaimana problematika umat islam di Thailand?
4. Apa saja lembaga-lembaga islam di Thailand?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui sejarah kedatangan islam di Thailand
2. Mengetahui perkembangan islam di Thailand
3. Mengetahui problematika umat islam di Thailand
4. Mengetahui lembaga-lembaga islam di thailand

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah kedatangan islam di thailand


Islam masuk ke Thailand pada abad ke-10 Masehi bersamaan dengan
awal penyebaran Islam oleh para sahabat Rasulullah Muhammad melalui
para pedagang dari jazirah Arab ke Kerajaan Pattani Raya atau Pattani
Darussalam. Penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara merupakan
sebuah „paket‟ kesatuan dakwah Islam dari jazirah Arab pada masa khalifah
Umar Bin Khaththab. Lebih lanjut secara historis, Islam sudah menyebar di
beberapa kawasan Asia Tenggara sejak lama, di Malakka, Aceh
(Nusantara), serta Malayan Peninsula termasuk daerah Melayu yang ada di
daerah Siam (Thailand). Proses masuknya Islam di Thailand dimulai sejak
kerajaan Siam mengakuisisi kerajaan Pattani Raya atau Pattani Darussalam
(Pattani berasal dari kata al-Fattani yang berarti kebijaksanaan). Bermula
dari masa dimana jauh sebelumnya, pada masa awal sejarah Thailand
berdiri, ditandai dengan lahirnya sebuah kerajaan berumur pendek bernama
Sukhotai, dimana sejak abad ke-12 sudah hadir kerajaan Pattani Raya atau
Pattani Darussalam di wilayah selatan kerajaan tersebut. Di wilayah bagian
selatan Kerajaan Thailand dimana mayoritas penduduknya adalah Muslim,
berada di wilayah yang dikenal sebagai wilayah Pattani Raya atau Pattani
Darussalam dahulu itu. Dan sekarang ini dapat kita dijumpai di Provinsi:
(1) Pattani; (2) Yala; (3) Narathiwat; (4) Satun; (5) dan Songkhla.
Kerajaan Thailand adalah sebuah negara dengan karakter terbuka
berlandaskan spiritual Budha Trevada yang memiliki karakter baik serta
terbuka. Sehingga, secara harmoni mampu berkompromi menciptakan
manajemen komunikasi produktif bagi kepercayaan lainnya. Yaitu salah

3
satunya adalah dengan „memberikan ruang‟ bagi para pemeluk agama Islam
untuk melaksanakan ibadahnya, serta melakukan kegiatan sosial
kemasyarakatan lainnya. Di bawah naungan kementerian dalam negeri dan
kementerian pendidikan yang langsung bertanggungjawab langsung kepada
raja Thailand, seseorang mufti yang memperoleh gelar Syaikhul Islam atau
Chularajmontree di Thailand, bertanggungjawab atas masalah keagamaan
Islam, di dalam hal kewenangannya mengatur kebijakan atau policy yang
terkait dengan kehidupan masyarakat Muslim atau ummatnya. Ummat
Islam di Thailand bebas mengadakan pendidikan dan acara-acara
keagamaan. Pemerintah Thailand juga membantu penerjemahan Al-Quran
ke dalam bahasa Thai, serta membolehkan warga Muslim mendirikan
masjid dan sekolah Muslim. Mayoritas penduduk Muslim terdapat di empat
provinsi: Pattani, Yala, Narathiwat dan Satun, yaitu sekitar 71%
diperkotaan, dan 86 % di pedesaan sedangkan di Songkhla, Muslim sekitar
19 %, minoritas, dan 76.6 % Buddha. Sementara mayoritas penduduk yang
berbahasa Melayu, ratarata 70 persen berada di tiga provinsi: Pattani, Yala
dan Narathiwat, sementara penduduk berbahasa China, ada di tiga provinsi:
Narathiwat, 0.3 %, Pattani, 1.0 %, dan Yala, 3.0 % (Sensus Penduduk,
Thailand, 2000).
Secara umum di seluruh penjuru Thailand terlihat kantong pemukiman
Muslim untuk mengembangkan pendidikan Islam-nya, Proses pendidikan
Islam Thailand mengalami perkembangan dan kemajuan, dilihat dari
kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh beberapa lembaga Islam seperti pada
umumnya di Indonesia. Semisa: (1) pengajian pria dan wanita; (2) TPA
(Taman Pendidikan Al-Quran)/TKA (Taman Kana-kanak Al-Quran); dan
(3) kajian mingguan mahasiswa. Bahkan kini dalam kontek Indonesia,
masyarakat dan pelajar Muslim Indonesia di Thailand juga tak ketinggalan
mengadakan silaturrahim bulanan di dalam forum pengajian Ngaji Khun,

4
yang dilaksanakan di berbagai wilayah di seluruh wilayah Kerajaan
Thailand.
Pada tahun 1613, d‟Eredia memperkirakan bahwa Patani masuk Islam
sebelum Malaka yang secara tradisional dikenal sebagai “darussalaam
(tempat damai) pertama” dikawasan itu (mills 1930:49). Dalam
penelitiannya mengenai kedatangan Islam di Indonesia G.W.J Drewes
menemukan bahwa di Trengganu, yang merupakan salah satu tetangga
Patani, agama baru itu sudah dianut secara mapan menjelang 1386 atau
1387.
Dari penemuan ini Wyatt dan Teeuw menarik kesimpulan bahwa tidak
ada alasan mengapa (agama itu) belum sampai di Patani menjelang tahun
itu terutama jika diingat bahwa Patani terkenal sebagai sebuah pusat Islam
yang awal. Pada puncak kekuasaan patani awal abad ke 17 diletakkan dasar-
dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan Islam. Ini dimungkinkan oleh
hubungan yang semakin intensif antara negeri Arab yang merupakan pusat
Islam dan Asia Tenggara yang ketika itu pusat perdagangannya.Masa
kejayaan yang sudah lampau itu dilambangkan oleh

Melayu dan oleh citra Patani sebagai “tempat kelahiran Islam”


dikawasan itu. Lembaga keagamaan di Patani dan daerah sekitarnya
berfungsi sebagai penghubung antara golongan elit dengan rakyat. Kaum
ulama berfungsi sebagai kekuatan yang mengabsahkan kekuasaan yang
berlaku dan dukungan mereka sifatnya menentukan bagi pemelihara daan
pengguna kekuasaan politik.

B. Perkembangan islam di Thailand dalam bidang pendidikan


Pendidikan yang digalakkan oleh pemerintah Kerajaan Thailand
tergolong bersifat deskriminatif terhadap Islam. Pada tahun 1923 M,
beberapa Madrasah Islam yang dianggap ekstrim ditutup, dalam sekolah-

5
sekolah Islam harus diajarkan pendidikan kebangsaan dan pendidikan etika
bangsa yang diambil dari inti sari ajaran Budha. Pada saat-saat tertentu
anak-anak sekolah pun harus menyanyikan lagu-lagu bernafaskan Budha
dan kepada guru harus menyembah dengan sembah Budha. Kementrian
pendidikan memutar balik sejarah, dikatakannya bahwa orang Islam itulah
yang jahat ingin menentang pemerintahan shah di Siam dan menjatuhkan
raja. Dampak yang menonjol dari perkembangan yang berorientasi ke
dalam hal ini. Misalnya, pada tahun 1966, sekitar 60% anak-anak di Pattani
tidak dapat berbicara bahasa nasional. Hal itu berkaitan dengan banyaknya
orang tua Muslim yang lebih senang mengirimkan anak-anaknya ke sekolah
agama. Strategi yang perlu dibangun masyarakat muslim di Thailand
Selatan pada saat ini adalah memajukan pendidikan, mendukung
pembangunan nasional, dan menjaga stabilitas local. Namun, sampai saat
inipun masyarakat muslim Pattan.i Thailand menghadapi diskriminasi
komplek dan teror yang berlarut-larut. Sehingga kehidupan sosial maupun
politik menjadi sangat terbatas. Akhirnya pemerintah Thailand juga belum
mampu memberi pendidikan merata terhadap kaum muslim. Tekanan
berbasis keamanan selalu mengancam mereka. Kesenjangan ini
menurunkan nasionalisme mesyarakat di luar mayoritas Thai-Budha.

C. Problematika umat islam di Thailand

Problematika umat Islam di Thailand, tidak terlepas dari problematika


yang dihadapi kaum muslim Melayu di bagian Selatan. Mereka diharuskan
memakai pakaian bukan Melayu dan mengadopsi namanama Thai bila
mereka ingin memasuki sekolah-sekolah pemerintah atau mencari
pekerjaan dalam dinas pemerintahan. Bahasa Melayu dilaran diajarkan di
sekolah-sekolah negeri atau digunakan dalam percakapan dengan para
pejabat pemerintah. Di Thailand, kaum minoritas muslim dipandang

6
dengan sikap negatif sebagai orang Khaek. Secara harfiah dalam bahasa
Thai, kata ini berarti “tamu”. Istilah ini juga digunakan untuk menyebut
tamu-tamu asing atau imigran kulit berwarna, dan dalam konotasi ini
dikenakan kepada orang-orang muslim dari Thailand Selatan, sebagai orang
Melayu. Secara resmi mereka disebut “orang-orang Thai”. Penyebutan
“Muslim Thai” bagi “Muslim Melayu” merupakan upaya yang disengaja
untuk mengaburkan jati diri mereka sebagai orang-orang yang sama sekali
berbeda dari orang-orang Thai lainnya.18 Dengan demikian, istilah Thai-
Islam atau Thai-Muslim atau Khaek digunakan secara resmi untuk
menyebut mereka. Pada beberapa kalangan, kaum muslim disebut Khaek,
adalah sebuah julukan yang berkonotasi penghinaan bagi umat Islam.
Akibat dari itu semua, maka pada gilirannya masyarakat muslim Melayu
selalu mengadakan perlawanan dengan pihak pemerintah (kerajaan).
Konsekuensinya adalah, mereka melahirkan sejumlah organisasi seperti
Pattani United Liberation Organization (PULO) dan Barisan Nasional
Pembebasan Pattani (BNPP).19 Organisasi ini, berusaha keras
memperjuangkan wilayah Thailand selatan untuk mendapat otonomi.
Strategi pemerintah dalam mengantisipasinya adalah dengan memberikan
keleluasaan kepada umat Islam untuk menjalankan ajaran agama, serta
mengajak masyarakat muslim Melayu berperan dalam pembangunan
Thailand. Pemerintah juga menyediakan dana untuk keg iatan keagamaan.
Kaum muslim diperbolehkan melaksanakan dakwah, membentuk
organisasi, dan mengelolah penerbitan literatur keagamaan yang sekarang
sedang tumbuh, meskipun kaum muslim sendiri tidak bebas dari
perpecahan.

7
D. Lembaga –Lembaga islam di thailand

Thailand merupakan Negara yang penduduknya minoritas muslim


karena mayoritas penduduk disana beragama budha. Meskipun penduduk
muslimnya minoritas tetapi di Thailand memiliki lembaga atau kelompok
yang kuat dan aktif. Empat kelompok gerakan Islam yang kuat dan aktif :
pertama, golongan tradisional yang sangat berpengaruh di selatan. Kedua,
golongan ortodoks yang menerbitkan majalah Rabbitah. Ketiga, golongan
modernis yang menerbitkan jurnal al-Jihad. Keempat, golongan
Chularajamontri 66 yang disponsori oleh pemerintah. Terdapat beberapa
kelompok gerakan. Adapun kelompok-kelompok yang beragam dari
organisasi separatis mengaku beroperasi dipropinsi-propinsi melayu,
Muangthai selatan. Kelompok tertua adalah Barisan Nasional Pembebas
Patani (BNPP) yang didirikan oleh seorang aristrokat Melayu. Barisan ini
adalah kelompok Islam konservatif dan dipercaya punya hubungan yang
dekat dengan Partai Islam se Malaysia (PAS) yang berkuasa di Negara
tetangga Kelantan. Secara ideologis bertentangan dengan BNPP, Barisan
Revolusi Nasional (BRN) yang didirikan oleh seorang guru agama, punya
suatu sikap yang didasarkan pada ajaran kiri. Karena diduga beraliansi
dengan Partai Komunis Malaysia (CPM), BRN Nampak kurang menerima
dukungan dari rakyaat. Kelompok sabilillah ( jalan Allah) adalah kelompok
berbasis kota yang muncul selama demonstrasi besar yang dilakukan Patani
di akhir tahun 1975 dan awal 1976. Kelompok yang paling sedikit dikenal
adalah Desember Hitam 1902 yang identitasnya diambil dari peristiwa
sejarah penytuan Patani Raya kedalam kerajaaan

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Thailand merupakan salah satu Negara di wilayah di Asia Tenggara yang


mayoritas penduduknya beragama Budha. Tetapi didalam Thailan terdapad provinsi
yang mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu di Thailand Selatan. Tepatnya di
Pattani dan beberapa provinsi lainnya. Islam masuk di Thailand dengan cara
perdagangan oleh orang-orang Arab. Buktinya lukisan kuno yang menggambarkan
bangsa Arab di Ayuthaya, sebuah daerah di Thailand dan juga keberhasilan bangsa
Arab dalam mendirikan Daulah Islamiyah. Meskipun Islam merupakan agama yang
minoritaas di Thailand tetapi Islam mempunyai lembaga yang berpengaruh di
Thailand yaitu Patani United Liberation Organization (PULO).

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu kepada sumber sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. dengan
penulisan makalah ini, penulis berharap pembaca dapat memahaminya serta
dapat mengetahui mengenai Sejarah Islam di Thailand.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Aydrus Muhammad Hasan. Penyebaran Islam di Asia Tenggara. Jakarta: Lentera,


1996.

Saiful Muzani. Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara. Jakarta:


LP3ES, 1993.

Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan

Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang, 1975

Seni Mudmar, “Negara, Kekerasan dan Bahasa, Tinjauan atas Sejumlah hasil Stdi
Mengenai Kaum Muslim Mungthai,” Saiful Muzani (ed.), Pembangunan dan
Kebangkitan Islam di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES, 1993

10
Pertanyaan
1. Mengapa agama islam di thailand menjadi agama minoritas?
Jawab: Karena thailand merupakan negara yang penduduknya mayoritas beragama
budha, muslim di thailand itu sekitaran 12% dibanding penduduk penganut budha.
Dan di wilayah bagian selatan kerajaan thailand disana baru banyak mayoritas
penduduk muslim, yang dikenal sebagai wilayah pattani Raya atau pattani
darussalam. Dan sekarang ini dapat kita jumpai di provinsi pattani, yala, narathiwa
dan satun. ( pertanyaan dari Nuruzzahratul Aulia)
2. Apasaja strategi yang sudah direlasikan saat ini, jika sudah berikan contoh?
Jawab: Sudah, strategi pendidikan yang sudah direlasikan oleh islam di thailand
adalah memajukan pendidikan, contohya di thailand sudah ada pondok pesantren
dan madrasah yang mana sistem pendidikannya sama dengan yang ada di indonesia.
Perbedaannya terdapat pada jumlah mata pelajaran yang diujikan pada UN dan
kewajiban mempelajari bahasa thailand. ( pertanyaan dari Khovifah Mardiani)
3. Apa penyebab pendidikan islam di thailand mengalami diskriminasi?
Jawab: Karena pendidikan yang digalakkan oleh pemerintah kerajaan Thailand
tergolong bersifat diskriminatif terhadap Islam. Pada tahun 1923 M, beberapa
madrasah Islam yang dianggap ekstrem ditutup, dalam sekolah-sekolah Islam harus
diajarkan pendidikan kebangsaan dan pendidikan etika bangsa yang diambil dari
intisari ajaran Buddha. Pada saat-saat tertentu anak-anak sekolah pun harus
menyanyikan lagu-lagu bernafaskan bunda dan kepada guru harus menyembah
dengan sembah Buddha. Kementerian pendidikan memutar balik sejarah,
dikatakannya bahwa orang Islam itulah yang jahat ingin menentang pemerintahan
shah di siam dan menjatuhkan raja. ( pertanyaan dari Ary Yudha)
4. Bagaimana pendapat pemateri, kenapa Agama islam merupakan agama yang
minoritas nya tu berkembang sangat cepat?
Jawab: Karena Thailand negara yang penduduknya minoritas muslim karena
mayoritas penduduk disana beragama Budha. "jika dikatakan masuk”. Karena
kenyataanya dalam sejarah, Islam bukan masuk Thailand, tapi lebih dulu ada
sebelum Kerajaan Thailand “ Thai Kingdom” berdiri pada abad ke-9. Islam berada
di daerah yang sekarang menjadi bagian Thailand Selatan sejak awal mula
penyebaran Islam dari jazirah Arab. ( pertanyaan dari Azzahra Marsanda)
11

Anda mungkin juga menyukai