Anda di halaman 1dari 5

TAIWAN

A. KEADAAN NEGARA

Taiwan merupakan negara kawasan Asia Timur yang berbatasan dengan Laut
Cina Timur ke Utara, Laut Filipina ke Timur, Laut Cina Selatan ke Selatan dan
Selat Taiwan ke Barat. Letak geografinya berada di 25°02′N 121°38′E.

Negara Taiwan merupakan sebuah pulau yang dikenal dengan sebutan Ilha
Formosa (bahasa Prancis) dan mempunyai arti pulau yang indah. Taiwan berada
di Asia Timur, tidak jauh dari pantai Tiongkok Dalam tersebut mempunyai
panjang wilayah sekitar 398 km dan lebar 144 km. Beribu kota di Taipei negara
ini menganut sistem pemerintahan semi presidensial dengan kepala pemerintahan
Republik Tiongkok (Taiwan) adalah presiden bermasa jabatan selama 4 tahun.
Dalam hal ini presiden memiliki kekuasaan sebanyak 4 cabang (yuan) yakni Yuan
Eksekutif, Yuan Perwakilan, Yuan Kehakiman, dan Yuan Pengawasan. Negara
yang memiliki luas wilayah sekitar 36.192 km persegi tersebut, secara yuridikasi
meluas hingga ke Matsu, Kinmen, Pulau Penghu dan lain sebagainya. Bahkan
Taiwan terbagi menjadi 5 wilayah antara lain wilayah timur, selatan, tengah, utara
dan luar pulau, serta terdapat 5 kota besar di Taiwan yakni: Taipei (ibu kota) ,
Taichung, kaohsiung, tainan, taoyuan

B. MASUKNYA ISLAM DI TAIWAN

Islam di Taiwan termasuk agama yang relatif kecil meski dianut oleh cukup
banyak orang. Masuknya Islam ke Taiwan (waktu itu masih bernama Pulau
Formosa) tidak lepas sama sekali dari sejarah masuknya Islam ke negeri
Tiongkok. Islam masuk ke Tiongkok melalui kawasan barat negeri itu, bersamaan
dengan kedatangan pedagang Muslim pada masa seratus tahun ketujuh Masehi
yang belakang menikahi perempuan setempat. Perkawinan mereka berproduksi
golongan etnis baru di Tiongkok yang bernama etnis Hui. Itu sebabnya mula-mula
masyarakat Tiongkok biasa mengatakan agama Islam dengan sebutan 回教
(HuìJiào)yang berguna “agama Hui”. Tapi belakang masyarakat bertambah
terbiasa dengan sebutan 伊斯蘭教 (Yīsīlán Jiào) atau “agama Islam”. Di
Tiongkok berada sekitar 20 juta orang beragama Islam. Sebagian di selang mereka
belakang berhijrah ke Taiwan pada masa seratus tahun ke-17 saat orang Muslim
yang tinggal di provinsi Fujian yang berada di pesisir selatan Tiongkok bergabung
dengan pasukan Koxinga (Cheng Cheng-Kung) menyerbu Taiwan untuk mengusir
pasukan Belanda yang menduduki pulau itu. Usai perang, sebagian pasukan
Koxinga yang beragama Islam itu berada yang memilih menetap di Taiwan.
Keturunan mereka belakang menikah dan berasimilasi dengan masyarakat
setempat. Sebagian mereka berada yang tetap menjadi Muslim, sedangkan
sebagian lain berpindah agama.

Menurut Profesor Lien Ya Tang dalam bukunya yang berjudul History of Taiwan
(1918), meskipun mereka beragama Islam, orang Muslim yang menetap di pulau
Formosa itu tidak aktif menyebarkan agamanya. Mereka juga tidak mendirikan
masjid di pulau tersebut. Gelombang kedua kedatangan orang Muslim ke Taiwan
berlanjut selama perang sipil Tiongkok pada masa seratus tahun ke-20. Pada saat
itu sekitar 20.000 tentara Muslim beserta keluarganya yang pro partai nasionalis
Kuomintang pimpinan Chiang Kai Shek ikut hijrah ke Taiwan pada tahun 1949,
sebab tidak sudi berada di Tiongkok daratan yang dikuasai Partai Komunis
Tiongkok. Lebih banyak mereka yaitu tentara dan pegawai negeri yang bermula
dari provinsi Tiongkok anggota selatan dan barat yang banyak dihuni orang Islam,
seperti Yunnan, Xinjiang, Ningxia, dan Gansu.

Selama tahun 1950-an kontak selang etnis Hui (masyarakat Muslim) dan etnis
Han sangat terbatas sebab perbedaan kebudayaan di selang mereka. Lebih banyak
masyarakat Muslim bertambah mengandalkan hubungan antar mereka sendiri
melalui pertemuan komunitas mereka di sebuah rumah di Jalan Lishui (麗水街) di
Taipei. Namun ketika tahun 1960-an kaum Muslimin melihat kenyataan bahwa
kembali ke Tiongkok daratan tidak bertambah adun, kontak dengan etnis Han aci
bertambah sering. Meski begitu interaksi dan saling bantu dengan sesama umat
Islam tetap terus dijaga Pada tahun 1980-an ribuan umat Islam dari Myanmar dan
Thailand bermigrasi ke Taiwan untuk mencari kehidupan yang bertambah adun.
Mereka yaitu keturunan tentara pro nasionalis yang melarikan diri dari provinsi
Yunnan ketika golongan komunis berhasil menguasai Tiongkok daratan. Saat ini
berada sekitar 53.000 orang Taiwan yang beragama Islam serta bertambah dari
80.000 orang Muslim Indonesia yang menjadi pekerja (TKI) di Taiwan. Sehingga
saat ini (tahun 2007) berada sekitar 140.000 umat Islam di Taiwan. Meskipun
perkembangan umat Islam di negeri ini sangat lambat namun dilaporkan setiap
tahun berada sekitar 100 orang Taiwan yang masuk Islam, terutama sebab
menikah dengan pria Muslim.

C. PERKEMBANGAN SAAT INI

Pada tanggal 4 November 2020, Wakil Perdana Menteri Taiwan, Shen Jong-chin,
menghadiri pertemuan Chinese National Association of Industry and Commerce,
Taiwan (CNAIC), untuk berdialog dengan perwakilan dari sektor industri. Shen
Jong-chin mengatakan langkah pencegahan wabah, serta kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk meredam dampak wabah terhadap
perekonomian sudah dilaksanakan tepat sasaran, dan hal tersebut dapat terlihat
dari pencapaian ekonomi yang memuaskan. Di masa yang akan datang,
pemerintah akan mendorong pembentukan pusat manufaktur kelas atas (high-end
manufacturing center), pusat proses lanjutan semikonduktor, pusat penelitian dan
pengembangan teknologi, serta pusat pengembangan energi hijau, yang
diharapkan dapat menjadi fondasi bagi pembangunan kemakmuran ekonomi
Taiwan untuk kurun waktu 20 tahun ke depan. Shen Jong-chin menjelaskan
selain langkah revitalisasi ekonomi yang tepat sasaran, beberapa indikator
perekonomian penting juga menunjukkan kinerja pemerintah yang positif, seperti
nilai ekspor di kuartal ketiga yang berhasil mencapai nilai US$ 90 miliar.
Pertumbuhan ekonomi Taiwan pada dua kuartal pertama tahun ini, mencapai
0,78%, dan merupakan satu-satunya anggota 4 Macan Asia yang mengalami
pertumbuhan ekonomi positif. Pada kuartal ketiga, pertumbuhan ekonomi Taiwan
diperkirakan akan mencapai 3,33%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi
dalam dua tahun terakhir. Investor asing juga memiliki tingkat kepercayaan yang
sangat tinggi terhadap prospek perkembangan ekonomi Taiwan. Google telah
membangun data center ketiga di Taiwan, dan pada tanggal 26 Oktober yang lalu,
Microsoft juga telah mengumumkan untuk meningkatkan nilai investasi mereka di
Taiwan. Pada tanggal 30 Oktober, Bank Sentral Taiwan berhasil menstabilkan
nilai tukar NTD terhadap USD, yang bermanfaat untuk menarik investasi jangka
panjang dari luar negeri, dan bagi para pelaku perdagangan impor.

Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) akan berkoordinasi dengan Kementerian


Perekonomian (MOEA) untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan “bubble
economy” (kemitraan eksklusif dengan negara-negara terdekat yang telah berhasil
menangani wabah, untuk mengizinkan masyarakat dari negara tersebut yang ingin
datang untuk keperluan bisnis, masuk tanpa harus melewati proses karantina
ketat). Apabila kelonggaran pemberian izin masuk untuk pelaku usaha asing
diberlakukan, hal tersebut akan bermanfaat untuk mendorong perkembangan
industri dan aktivitas ekonomi. Selama bertahun-tahun, Taiwan dan Amerika
Serikat telah menumbuhkembangkan rasa saling percaya dan saling pengertian di
bidang perdagangan. Para anggota kongres dan perwakilan pengusaha telah
mengutarakan dukungan secara terbuka, agar Pemerintah AS memperdalam kerja
sama ekonomi dengan Taiwan. Ketika Wakil Menteri Luar Negeri AS, Keith
Krach, berkunjung ke Taiwan, para anggota senat AS secara bersama-sama
mengirimkan surat kepada Kantor Perwakilan Dagang AS, berisi seruan agar AS
memulai negosiasi penandatanganan BTA dengan Taiwan. Pemerintah akan terus
mendorong 3 program investasi di Taiwan, dan melalui Kebijakan Baru Arah
Selatan, (New Southbound Policy, NSP) pemerintah juga akan membantu para
pengusaha untuk berekspansi ke negara-negara Asia Tenggara. Selain mempererat
kerja sama dengan AS di bidang rantai pasokan strategis, pemerintah juga akan
melaksanakan dialog dengan AS, untuk memulihkan negosiasi Trade and
Investment Framework Agreement (TIFA), dan memulai negosiasi perjanjian
dagang bilateral, yang akan berfungsi sebagai fondasi bagi pelembagaan
hubungan kerja sama kedua belah pihak.
D. PENUTUP
a. Kesimpulan

Taiwan merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh kuat di kawasan
Asia.Negara yang memisahkan diri dan merdeka dari China ini merupakan sebuah
pulau di sebelah timur China yang beribu kotakan di Taipei. Secara resmi
memang banyak negara belum mengakui Taiwan sebagai suatu negara yang
berdaulat karena China sendiri selalu melaksanakan One China Policy kepada
negara-negara lain di dunia. Belum diakuinya Taiwan sebagai sebuah negara oleh
sebagian besar negara lain di dunia merupakan kendala besar bagi Taiwan untuk
menjalin hubungan diplomatik dan hubungan kerjasama yang lebih luas. Hal ini
membuat banyak negara di berbagai belahan dunia hanya melakukan hubungan
kerjasama dalam perdagangan, perekonomian, dan ketenaga kerjaan dengan
Taiwan termasuk Indonesia.

b. Epilog

Anda mungkin juga menyukai