Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA

Sejarah Islam Di Thailand

DISUSUN OLEH :

BADRUN SHOLIH, A.Md

NIM. 12270315287

DOSEN PENGAMPU :

FEBRI DELMI YETTI, SE, M. Sc

NIP. 19850228 201 101 2 017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"Sejarah Islam Asia Tenggara ( Sejarah Islam Di Vietnam)".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Pekanbaru, 5 Maret 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Letak Geografis..................................................................................................3
B. Sejarah Perkembangan Islam Di Vietnam..........................................................4
C. Sejarah Masuknya Islam Di Vietnam...............................................................10
D. Kehidupan Setelah Doi Moi.............................................................................12
E. Islamisasi Di Vietnam......................................................................................13
F. Populasi Muslim Di Vietnam...........................................................................14
G. Jumlah Umat Islam Dan Daerah Penyebarannya.............................................14
H. Mazhab Yang Diikuti Penduduk Islam Vietnam..............................................15
I. Kelompok-Kelompok Klasik Umat Islam Di Vietnam....................................17
J. Kondisi Umat Islam Di Vietnam......................................................................18
K. Pelajar Islam Di Vietnam.................................................................................18
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................20
A. Kesimpulan.......................................................................................................20
B. Saran.................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Letak geografis Vietnam yaitu berbatasan dengan Cina di sebelah
utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya, dan Laut
Cina Selatan di sebelah timur. Letaknya ini berada di kawasan Indocina. Letak
astronomisnya adalah 102* – 109* BT dan 8* – 23* LU. Luas Vietnam
kurang lebih 331.688 km2.Daerah Vietnam terdiri atas bukit-bukit dan
gunung-gunung berhutan lebat dan sedikit dataran rendah. Pegunungan Utara
terletak di bagian barat laut. Puncak tertingginya adalah Fan-Si-Pan (3.143
m). Di wilayah bagian utara terdapat gunung Tsin Ho dan di bagian selatan
terdapat gunung Chu Yang Sin.Vietnam merupakan negara Republik Sosialis
dan salah satu negara Asia Tenggara yang terletak di antara Kamboja dan
Republik Laos di bagian barat dan Cina di bagian utara. Jumlah penganut
Islam meningkat ketika sultan Malaka memperluas kekuasannya pada 1471
setelah Kerajaan Champa hancur.
Namun, Islam tidak menyebar luas di antara penduduk Vietnam
sampai pertengahan abad ke-17. Pada pertengahan abad ke-19, banyak
Muslim Champa di Vietnam yang ber-imigrasi ke Kamboja dan menetap di
wilayah delta Sungai Mekong.Vietnam termasuk negeri paling pertama di
Asia yang bersentuhan dengan Islam. Disebutkan, pada tahun 650 Khalifah
Ustman bin Affan sudah mengirim utusan resmi yang pertama ke daerah
Vietnam sekarang yang pada waktu itu berada di bawah kekuasaan Dinasti
Tang di Cina. Dahulu, masyarakat Cham adalah penganut agama Hindu dan
telah menguasai bagian tengah dan selatan Vietnam selama ratusan tahun.
Seiring waktu, mereka memeluk agama Islam. Kehidupan orang Islam di

1
Vietnam membaik sejak Pemerintah Sosialis melancarkan kebijakan Doi Moi
(Renovasi) tahun 1986, dan negeri itu mulai membuka diri terhadap dunia luar
dan investasi asing. Sejak itu, orang asing yang datang ke Vietnam mulai
diizinkan untuk berbicara dengan Muslim pribumi dan melakukan ibadah
shalat bersama mereka.
Mayoritas dari penduduk Vietnam memeluk agama Budha, dan Islam
yang merupakan agama minoritas. Minoritas Islam di Vietnam dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantara yaitu: agama, sosialesme, dan letak geografis
yang sulit yang di jangkau oleh pedagang atau saudagar Islam. Hal ini berbeda
dengan letak geografis negara-negara lain di Asia Tenggara.
Disamping itu, dengan tidak stabilnya hubungan internasional
diwilayah ini, sehingga mengurangi dominasi dan keunggulan masyarakat
Islam. Islam tidak bisa memasuki elite penguasa sebagaimana kawasan lain di
Asia Tenggara. Penguasa dikalangan istana segera mengakhiri kekuasaan
Islam dengan menghindari dominasi kaum muslimin. Umat Islam di Vietnam
juga tidak diperbolehkan mengambil bagian dan aktif dalam
konferensikonferensi Islam internasional dan untuk melanjutkan pendidikan
ke luar negeri, sementara orang yang tinggal di desa dilarang pergi ke kota
propinsi.1
Di Vietnam, mayoritas Islam berasal dari etnis Cham. Para pakar
memperkirakan bahwa agama Islam memasuki masyarakat Cham pada
periode dinasti Zong di Cina pada tahun 960-1280 M. para pakar menegaskan
bahwa masyarakat Cham menjadi muslim dengan cara menjalin hubungan
yang baik dengan orang Melayu pada abad 10 M.

B. Rumusan Masalah
1. Sejak kapan islam masuk ke Vietnam?
2. Kemajuan apa saja setelah islam masuk ke Vietnam?
1
H. Suhaimi “Cahaya Islam di Ufuk Asia Tenggara”, sukajadi pekanbaru: suska press uin suska,
2006, hlm. 306.

2
3. Mazhab apa yang di anut oleh umat islam divietnam?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Letak Geografis
Letak geografis Vietnam yaitu berbatasan dengan Cina di sebelah
utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya, dan Laut
Cina Selatan di sebelah timur. Letaknya ini berada di kawasan Indocina. Letak
astronomisnya adalah 102* – 109* BT dan 8* – 23* LU. Luas Vietnam
kurang lebih 331.688 km2.
Daerah Vietnam terdiri atas bukit-bukit dan gunung-gunung berhutan
lebat dan sedikit dataran rendah. Pegunungan Utara terletak di bagian barat
laut. Puncak tertingginya adalah Fan-Si-Pan (3.143 m). Di wilayah bagian
utara terdapat gunung Tsin Ho dan di bagian selatan terdapat gunung Chu
Yang Sin.Delta sungai Merah membentang dari pegunungan Utara sampai
teluk Tonkin. Wilayah ini merupakan daerah pertanian.Pegunungan Annam
merupakan rangkaian pegunungan di wilayah barat dari pegunungan Utara
sampai 80 km di utara Ho Chi Minh City.Dataran pantai meliputi wilayah
timur dan bagian tengah, membentang dari delta sungai Merah sampai sungai
Mekong. Delta Mekong terbentuk oleh sungai Mekong. Sungai Mekong
merupakan sungai yang sering dilanda banjir setiap tahunnya. Vietnam
beriklim tropis musim.Mayoritas penduduknya adalah etnis Vietnam, Khmer,
dan Cham. Kelompok etnis terbesar adalah etnis Vietnam/Kinh. Mereka
tinggal di sekitar delta-delta endapan dan dataran rendah di tepi pantai. Orang
Kinh memengaruhi kehidupan nasional melalui kontrol mereka dalam urusan-
urusan politik dan ekonomi. Kebudayaan Vietnam berpegang teguh pada
konfusianisme yang menekankan pada tugas-tugas yang bersifat
kekeluargaan.Sebagian besar mata pencaharian penduduk Vietnam adalah

4
pertanian. Hasil utama pertaniaannya adalah padi. Vietnam telah berhasil
membuat sejuta hektar sawah padi yang hasilnya diekspor ke berbagai negara
termasuk Indonesia. Vietnam juga menghasilkan jagung, kapas, teh, tebu, ubi
jalar, buah-buahan, dan tembakau. Hasil industri Vietnam diantaranya semen,
pupuk, ban. dan tekstil. Hasil pertambangannya meliputi emas, bijih besi,
timah, gamping, fosfat, dan seng.

B. Sejarah Perkembangan Islam Di Vietnam


Tanggal kapan pasti Islam menyebar didaratan Indo China belum
dapat diketahui secara pasti. Tapi secara umum, Islam telah mulai menyebar
di daratan Indo China pada masa kekuasaan dinasti Tang di Cina pada tahun
618-1907 M. Islam diperkenalkan oleh para saudagar atau pedagang muslim
dunia yang berlayar disepanjang kota-kota tepi pantai. Para pedagang tersebut
akan berhenti untuk beristirahat dan berdagang di Vietnam yang saat itu masih
dikuasai Kerajaan Champa sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Cina.
Masyarakat dari kerajaan itu sering disebut sebagai orang-orang Cham. Hal
yang telah diketahui secara pasti bahwa Islam telah sampai ke Vietnam pada
abad ke-11, dengan ditemukannya dua buah batu tulis (prasasti) yang berasal
dari muslim Champa bertanggal awal abad ke-11. Kerajaan Champa ini telah
berdiri pada abad ke-2 sampai abad ke-17. Kekuasaan kerajaan ini
membentang sepanjang pesisir pantai yang jika sekarang letaknya berada di
Vietnam. Pada awal kedatangan Islam, hanya sedikit orang-orang Champa
yang memeluk Islam, akan tetapi sekitar tahun 1607 sampai 1676 seorang raja
Champa memeluk Islam, sehingga menyebabkan banyak rakyatnya yang
memeluk agama Islam. Selama berabad-abad sedikit demi sedikit wilayah
Champa dikuasai oleh bangsa Vietnam, sampai pada akhirnya pada abad ke-
17, seluruh daerah kekuasaan champa dikuasai oleh bangsa Vietnam.

5
Akibatnya, bangsa Champa yang tinggal didaerah pesisir pindah kedaerah
yang sekarang di kenal dengan nama Trenggalu(Malaysia).2
Vietnam merupakan negara Republik Sosialis dan salah satu negara
AsiaTenggara yang terletak di antara Kamboja dan Republik Laos di bagian
barat dan Cina di bagian utara. Vietnam juga merupakan negeri animisme
yang memiliki banyak sejarah yang berdiri sejak 4 ribu tahun lalu dan terdiri
dari lebih 50 suku, dan setiap suku memiliki dan berbicara dengan bahasa
sendiri-sendiri, sementara bahasa Vietnam merupakan bahasa resmi mereka.
Jumlah penganut Islam meningkat ketika sultan Malaka memperluas
kekuasannya pada 1471 setelah Kerajaan Champa hancur. Namun, Islam tidak
menyebar luas di antara penduduk Vietnam sampai pertengahan abad ke-17.
Pada pertengahan abad ke-19, banyak Muslim Champa di Vietnam yang ber-
imigrasi ke Kamboja dan menetap di wilayah delta Sungai Mekong.
Pada abad ke-20, Malaysia memberikan pengaruh yang besar kepada Muslim
Vietnam. Literatur keagamaan semakin banyak yang diimpor dari Malaysia.
Bahkan, sejumlah ulama didatangkan dari Malaysia. Mereka memberikan
khotbah di masjid-masjid dengan bahasa Melayu. Pada saat yang sama,
semakin banyak pula warga Muslim Vietnam yang pergi ke Malaysia untuk
belajar Islam.
Setelah berdirinya Republik Sosialis Vietnam pada 1976, sejumlah
55.000 Muslim Vietnam berimigrasi ke Malaysia. Sebanyak 1.750 Muslim
juga diterima sebagai imigran oleh Pemerintah Yaman dan tinggal di Ta’izz.
Namun, masih ada sejumlah Muslim yang tetap tinggal di Vietnam meski
mereka berada dalam tekanan. Seperti dilaporkan para penulis pada masa itu,
sejumlah masjid ditutup oleh pemerintah sosialis. Pada 1985, komunitas
Muslim Vietnam, khususnya di Ho Chi Minh City, mulai terdiversifikasi.
Mereka tidak hanya orang asli Vietnam, tapi juga berasal dari sejumlah

2
Ibid., 324

6
negara, seperti Indonesia, Malaysia, Pakistan, Yaman, Oman, dan Afrika
Utara.
Menurut Satiman, Vietnam memiliki penduduk sekitar 88.780.000 dan
terbagi ke dalam 54 kelompok etnis. Dari 54 etnis tersebut, terdapat satu etnis
yang bernama Champa (Cham) (Satiman, 2015). Etnis Champ ini yang secara
historis menjadi pemeluk agama Islam di Vietnam. Islam itu sendiri, lanjut
Satiman, masuk ke Vietnam diperkirakan pada akhir abad ke-11, yang dibawa
oleh pedagang India, Arab dan Persia. Akan tetapi, hal ini tidak serta merta
membawa pemeluk Islam meningkat. Islam mulai bergeliat dan jumlah
pemeluknya bertambah ketika pertengahan abad ke-19 yang ditandai oleh
banyaknya Muslim Cham berimigrasi dari Kamboja dan menetap di daerah
Sungai Mekong.
Pada awal abad ke-20, ketika Vietnam menjadi jajahan Perancis,
bangsa Melayu Islam mulai memiliki pengaruh kuat terhadap orang Cham,
dan masjid-masjid serta madrasah banyak didirikan di daerah Selatan
Vietnam. Sejak masa itu, para ulama Melayu mulai memberi khutbah di
masjid-masjid dalam bahasa Melayu, dan mulai banyak orang belajar ke
madrasah-madrasah yang didirikan oleh orang Melayu Cham (Raksa, 2017).
Akan tetapi, lagi-lagi, pada masa awal kemerdekaan Vietnam (1975),
kehidupan orang Islam relatif terisolasi bahkan terkesan disisihkan. Nasib
mereka bertambah malang setelah perang berakhir dan seluruh Vietnam
dikuasai Partai Komunis. Tahun pertama masa Republik Sosialis Vietnam
yang ditandai reunifikasi (penyatuan kembali seluruh Vietnam), kehidupan
umat Islam makin tertekan. Mereka dikontrol, diawasi dan dipantau
aktivitasnya.
Memang tidak mengalami kekerasan fisik, namun banyak masjid
ditutup oleh pemerintah dan orang Islam dilarang berhubungan bahkan
berbicara dengan orang asing.

7
Pada masa sekarang, masyarakat muslim Vietnam secara substansial masih
sama dengan pada awal kemerdekaan. Yang membedakan, sekarang aktivitas
pemantauan dilakukan secara sembunyi-sembunyi, atau dilakukan oleh intel-
intel pemerintah sehingga tidak kasat mata. Di Ho Chi Minh hingga saat ini
masih mengesankan seperti itu dan secara rutin pemerintah mendapat
masukan baik oleh intel resmi maupun orang-orang yang dibayar untuk
menyuplai informasi tersebut.
Dalam perkembangannya, Islam di Ho Chi Minh bisa dibedakan
menjadi dua kategori. Pertama, masyarakat muslim pendatang yang menetap
dan berkembang di kota-kota besar, seperti Ho Chi Minh (dahulu Saigon),
Tay Ninh, dan An Giang, yang berbatasan dengan Kamboja. Mereka berasal
dari berbagai negara sekitar seperti Malaysia dan Kamboja. Kedua,
masyarakat muslim Camp, yang merupakan penduduk asli Vietnam (lokal)
dan sekaligus masyarakat muslim tertua di Vietnam. Mereka menempati
daerah pesisir di Vietnam tengah, seperti Annam Lama, wilayah Thun Hai,
Phan Rang, dan Nha Trang, serta daerah selatan Vietnam, seperti Chau Doc
dan Phan Thiet dan Ho Chi Minh (Raksa, 2017). Jumlah umat muslim secara
keseluruhan sekitar 1% dari seluruh penduduk Vietnam, yakni sekitar 420.000
jiwa, dan di Ho Chi Minh sekitar 7.000 jiwa (data lisan yang disampaikan
oleh Than Than Hong dan Ustaz Mousa). Sebagai catatan, Kota Ho Chi Minh,
dulu bernama Saigon. Nama tersebut ternyata masih sangat melekat dengan
masyarakat Ho Chi Minh sehingga mereka lebih senang disebut Saigon.
Dalam kehidupan sehari-hari juga demikian, simbolsimbol resmi masih
menggunakan Saigon, seperti Bandar Udara, Perkantoran hingga pernak-
pernik kecil seperti souvenir, mereka masih menggunakan Saigon. Agak sulit
menemukan pernak-pernik yang bertuliskan Ho Chi Minh.
Sejak kemerdekaannya pada tahun 1975 Vietnam merupakan negara
sosialis yang dikuasai partai komunis. Dalam konteks kenegaraan di Vietnam,
agama diletakkan pada ranah pribadi di mana negara tidak ikut campur di

8
dalamnya. Terdapat kesan yang sangat dalam bahwa agama dipinggirkan,
dalam arti menjadi kegiatan personal yang sempit dan terbatas. Akan tetapi,
karena muslim di Vietnam sudah banyak makan asam garam dan pengalaman
sejarah bahwa mereka mengalami tekanan yang bertubi-tubi dari satu
pemerintahan ke pemerintahan lainnya, mereka telah memiliki daya tahan
spiritual mempertahankan agama yang cukup tangguh. Setelah Vietnam
memasuki era baru dan politik terbuka, umat Islam juga ikut menikmati
perubahan politik tersebut. Berbarengan dengan perubahan sistem politik ini,
penganut muslim di Vietnam (khususnya Ho Chi Minh) bisa melakukan
kegiatan keagamaan secara leluasa dan seakan akan mendapat dukungan dari
pemerintah. Wujud kebebasan umat Islam di Vietnam sebenarnya belum utuh.
Mereka menyebutkan bahwa hampir di setiap kegiatan keagamaan pemerintah
hadir, akan tetapi kehadiran pemerintah bisa dimaknai dua hal; memang
benar-benar hadir dan mendukung atau justru sebaliknya, mereka hadir untuk
mengetahui lebih dalam apa yang umat Islam lakukan dalam berbagai
kegiatan tersebut.
Sebab menurut informasi yang dapat dipercaya bahwa di setiap
kesempatan, pemerintah (dalam bahasan mereka kerajaan) selalu
mengirimkan orang untuk memata-matai kegiatan umat Islam. Gerakan mata-
mata ini sistematis dan dibiayai oleh kerajaan. Setiap orang yang ditugaskan
untuk mengamati, harus melaporkan ke kerajaan dan mereka akan mendapat
imbalan uang. Secara personal umat Islam juga memiliki posisi sosial yang
sama dengan masyarakat lainnya. Mereka memiliki peluang yang sama untuk
memperoleh akses ekonomis dan mengembangkan jaringan internasional
(Dakwatuna, 2009). Orang Islam di Vietnam boleh menghadiri pertemuan-
pertemuan internasional baik yang selenggarakan oleh negara Vietnam sendiri
atau di negara lain, akan tetapi mereka harus mendapatkan izin dari kerajaan.
Proses untuk memperoleh izin ini tidak sederhana dan memerlukan waktu
yang cukup panjang. Jika tidak mendapatkan izin, mereka tidak berani. Ini

9
juga bisa dimaknai sebagai kontrol pemerintah terhadap kegiatan orang Islam
di Vietnam. Maka, mereka sangat intens berkomunikasi dengan sesama
muslim yang berada di Kamboja dan pusat-pusat Islam Asia Tenggara.
Mereka juga diberi peluang untuk mengembangkan kerja sama dengan
muslim Timur Tengah. Sebagai contoh, pada saat penelitian ini dilakukan,
sedang berlangsung pertemuan antara Universitas Vietnam dengan utusan
negara Qatar. Dalam pertemuan tersebut beberapa intelektual Islam Vietnam
hadir. Salah satu poin yang dibicarakan adalah penyusunan kamus bahasan
Arab-Vietnam. Menurut salah satu peserta, penyusunan kamus Arab-Vietnam
menjadi salah satu poin pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Dan ini
menarik karena kamus Arab-Vietnam belum ada sama sekali. Peluang ini
perlu dimanfaatkan untuk memberi peluang bagi generasi muda Vietnam
mengenal bahasa Arab. Kami berharap, penyusunan kamus Arab-Vietnam ini
bisa menjadi pintu gerbang generasi penerus di Vietnam untuk mengenal
Islam lebih lanjut (Than Than Hong, wawancara).
Vietnam semakin terbuka terutama terhadap persoalan agama. Tanda-
tanda keterbukaan tersebut dapat dilihat telah dibangunnya pusat pengkajian
dan pendidikan Islam di kota Ho Chi Minh dan dibukanya kantor perwakilan
negara-negara sahabat yang mayoritas penduduknya muslim. Konon, situasi
kehidupan di Ho Chi Minh sudah tidak lagi mencerminkan suasana anti tuhan.
Di sisi lain, di Vietnam, saat ini juga sudah terdapat Badan Koordinasi Masjid
Vietnam yang berpusat di Nam Ky Khoi Nghia 52, Phu Nhuam (Ho Chi
Minh). Di Ho Chi Minh terdapat masjid yang cukup besar, masjid jami
Baiturahim (jalan Dung Du 66) Nam Ky Khoi Nghia, masjid Tran Hung Dao
459, masjid Le Quang Liem, masjid Nurul Islam, masjid Hayatul Islam.
Masjid JamiBaiturahim merupakan masjid terbesar di Ho Chi Minh, terletak
di pusat kota Ho Chi Minh bahkan berhimpitan dengan hotel ternama,
Seraton. Konon, masjid ini sedang mengalami perubahan kepengurusan dan
menjadi masalah berkepanjangan. Di satu sisi pengurus lama bertahan tidak

10
mau diganti, di sisi lain pengurus yang sudah dilantik tidak bisa diterima
pengurus lama. Informasi yang berkembang, mengapa hal seperti ini bisa
terjadi, dikarenakan adanya kepentingan ekonomi. Bagaimanapun, masjid
Baiturrahim ini terletak di pusat kota yang secara geografis memiliki nilai
ekonomis yang sangat tinggi (komersial). Bahkan perkembangan terakhir,
lahan masjid sudah mengalami pengurangan karena dijual. Jika konflik seperti
ini yang menjadi pemicu, tentu penyelesaiannya sangat membutuhkan energi
dan waktu.
Menurut Than Than Hong, secara politik, sebenarnya pemerintah
Vietnam belum rela untuk membiarkan umat Islam berkembang. Diam-diam
polisi Vietnam mengawasi tempat-tempat ibadah (masjid) setiap ada kegiatan
keagamaan. Pelaksanaan ibadah salat jumat, tidak luput dari pengawasan
polisi pemerintah(menggunakan pakaian sipil) dengan cara duduk kongko-
kongko, minum kopi dan berbincang seperti orang biasa (bukan polisi).
Mereka mengawasi siapa saja yang datang ke masjid untuk melaksanakan
salat jumat, mungkin memfotonya dan mendokumentasikannya. Sebenarnya
yang menjalankan salat jumat di masjid Jami Baiturrahim ini tidak banyak.
Yang nampak seperti masyarakat asli Vietnam hanya berkisar 30%, lainnya
merupakan pendatang atau pelancong yang secara kebetulan sedang berada di
Ho Chi Minh dan dekat dengan masjid sehingga mereka melaksanakan salat
jumat di masjid tersebut.
Menurut salah satu sumber, memang polisi selalu mengawasi aktivitas
kegiatan salat jumat di masjid-masjid, tetapi sumber tersebut tidak merinci
maksud dan tujuan polisi berada di masjid. Hanya yang nampak kasat mata,
mereka tidak mengikuti salat Jumat dan hanya memperhatikan tiap orang
yang datang.

11
C. Sejarah Masuknya Islam Di Vietnam
Vietnam pernah dikritik karena menjadi negara yang tidak ramah
bahkan represif terhadap pemeluk agama, terutama bagi penganut Islam.
Padahal, Vietnam termasuk negeri paling pertama di Asia yang bersentuhan
dengan Islam. Disebutkan, pada tahun 650 Khalifah Ustman bin Affan sudah
mengirim utusan resmi yang pertama ke daerah Vietnam sekarang yang pada
waktu itu berada di bawah kekuasaan Dinasti Tang di Cina. Dahulu,
masyarakat Cham adalah penganut agama Hindu dan telah menguasai bagian
tengah dan selatan Vietnam selama ratusan tahun. Seiring waktu, mereka
memeluk agama Islam. Kerajaan Islam Campa yang menjadi Negara Islam
pertama di Asia Tenggara. Sisa-sisa kerajaan itu masih ada di bagian tengah
dan selatan Vietnam.
Bukti lain menyebutkan bahwa sebenarnya Islam masuk ke Vietnam
mulai akhir abad ke-11, yang dibawa oleh para pedagang India, Arab dan
Persi yang singgah ke kawasan itu. Namun jumlah pemeluk Islam di Vietnam
mulai meningkat ketika Kesultanan Malaka memperluas wilayah di saat
Kerajaan Champa runtuh pada tahun 1471. Namun Islam belum menjadi
agama yang dikenal secara luas di kalangan Cham sampai pertengahan abad
ke-17. Islam baru mulai dikenal dan jumlah pemeluknya bertambah ketika
sekitar pertengahan abad ke-19, banyak Muslim Cham beremigrasi dari
Kamboja dan menetap di daerah Sungai Mekong.
Pada awal abad ke-20, ketika Vietnam menjadi jajahan Perancis, kaum
Melayu Islam mulai memiliki pengaruh kuat pada orang Cham, dan masjid-
masjid serta madrasah banyak didirikani di daerah Selatan. Sejak masa itu,
para ulama Melayu mulai memberi khutbah di masjid-masjid dalam bahasa
Melayu, dan mulai banyak orang belajar ke madrasah-madrasah yang
didirikan oleh orang Malayu Cham.
Setelah kemerdekaan Vietnam, terutama selama masa perang (1957-
1975), kehidupan orang-orang Islam relatif terisolasi bahkan disisihkan. Nasib

12
mereka bertambah malang setelah perang berakhir dan seluruh Vietnam
dikuasai Partai Komunis. Tahun pertama masa Republik Sosialis Vietnam
yang ditandai reunifikasi (penyatuan kembali seluruh Vietnam), kehidupan
umat Islam makin tertekan. Mereka dilaporkan memang tidak mengalami
kekerasan fisik, namun banyak masjid ditutup oleh pemerintah dan orang-
orang Islam dilarang berhubungan bahkan berbicara dengan orang asing.
Tekanan tersebut membuat banyak di antara penduduk Muslim
Vietnam yang kemudian memilih meninggalkan negeri mereka. Setelah
berdirinya Republik Sosialis Vietnam pada tahun 1976, tercatat sekitar 55.000
muslim Cham beremigrasi ke Malaysia, dan 1.750 orang lainnya diterima
sebagai imigran oleh Negara Yaman.
Terjadinya gelombang imigrasi yang hebat dari para Muslim Vietnam
ini tidak lepas dari perubahan politik dan kekuasaan di negara itu. Mereka
yang tetap tinggal, disebutkan memang tidak mendapatkan penganiayaan dan
kekerasan. Namun mereka tidak dapat beribadah menurut keyakinannya dan
mengklaim bahwa masjid-masjid banyak yang ditutup oleh pemerintah.

D. Kehidupan Setelah Doi Moi


Kehidupan orang Islam di Vietnam membaik sejak Pemerintah
Sosialis melancarkan kebijakan Doi Moi (Renovasi) tahun 1986, dan negeri
itu mulai membuka diri terhadap dunia luar dan investasi asing. Sejak itu,
orang asing yang datang ke Vietnam mulai diizinkan untuk berbicara dengan
Muslim pribumi dan melakukan ibadah shalat bersama mereka. Kelompok
atau komunitas Muslim mulai dibolehkan mengorganisasikan diri mereka, dan
masjid-masjid diizinkan kembali untuk digunakan sebagai tempat ibadah, dan
madrasah-madrasah juga dibolehkan memberikan pelajaran agama Islam.
Di Ho Chi Minh City sudah berdiri sebuah Yayasan Islam sejak tahun
1991. Sementara di An Gian, provinsi di perbatasan dengan Kamboja,
organisasi umat Islam serupa sudah terbentuk pula sejak tahun 2004.

13
Organisasi komunitas Islam ini mempunyai peran melayani dan menfasilitasi
berbagai urusan umat Islam di selantan Vietnam tersebut. Misalnya
mengumpulkan dana untuk kegiatan dakwah dan pendidikan umat Islam
sampai mencarikan beasiswa dan mengirim pelajar-pelajar muslim ke
berbagai negara.
Organisasi dan Yayasan Islam itu melakukan hubungan dengan
negara-negara Islam dan organisasi Islam internasional, terutama untuk
mendapatkan kesempatan pendidikan melalui beasiswa bagi pemuda-pemuda
Muslim Vietnam. Di antara negara yangmenampung pelajar Islam Vietnam
adalah Malaysia, Indonesia, Arab Saudi, Libya dan Mesir. Selain di sekolah
agama, mereka juga belajar di perguruan atau universitas umum. Negara yang
menampung mahasiswa Vietnam terbanyak adalah Malaysia dengan 50
pelajar dan mahasiswa –30 di antaranya belajar di Universitas Islam
Antarbangsa. Sementara di Saudi terdapat 15 orang, di Libya 5 orang, di
Mesir 3 orang.
Sebagian mereka ada yang telah lulus dan kembali ke negara mereka. Mereka
yang berhasil memperoleh ilmu terapan, rata-rata mendapatkan pekerjaan di
berbagai perusahaan yang beragam. Namun mereka yang bersekolah atau
kuliah di bidang agama, yang memperoleh ilmu syariah dan dakwah,
umumnya sulit mendapatkan pekerjaan di lembaga pemerintah dan swasta.
Mereka inilah yang memerlukan bantuan negara-negara dan organisasi Islam
internasional untuk bekerja di bidang dakwah, seperti menjadi imam masjid
dan mubaligh, yang tentu saja perlu mendapatkan penghasilan untuk
menghidupi keluarga mereka.
Namun di Kota Hanoi sendiri, bahkan di seluruh kawasan Vietnam
Utara, hanya terdapat satu masjid sebagai sarana ibadah umat Islam yang rata-
rata adalah keturunan asing, diplomat dan staf kedutaan negara-negara Islam.
Masjid Al-Noor yang terletak di kawasan padat kota tua Hanoi itulah satu-
satunya tempat “reuni” kaum muslimin setiap hari Jumat.

14
Menurut Mayerfas, Komite Masjid Al-Noor yang terdiri dari
perwakilan negara-negara anggota OKI pernah mengajukan kepada
pemerintah Vietnam untuk dapat membeli tanah bagi membangun masjid baru
yang lebih besar dan representatif. “Namun, surat tersebut tidak (belum)
dijawab oleh pemerintah Vietnam,” kata Mayerfas.

E. Islamisasi Di Vietnam
Islam masuk ke Vietnam melalui beberapa rute, diantaranya:
a. Melalui pedagang-pedagang Arab digaris pantai pada awal abad ke-1 H
atau abad ke -7 M. kemudian kelaut Araka dan selatan.
b. Melalui pedagang Melayu dan India yang aktif dalam menyebarkan Islam.
c. Melalui pedagang Vinan(Cina) pada abad 19 yang menduduki bagian utara
Vietnam. Negara bagian Islam telah didirikan di Arakan pada masa
pemerintahan Sultan Muslim Bengar Nasserud Deen Mahmud Syah pada
tahun 1422-1459. Pada masa pemerintahan Raja Sliman Naramuta telah
didirikan negara Islam Meruku, kemudian syariat Islam dijalankan dan
diperluas sampai ke selatan. Pada masa penerintahan Sultan Salim Syah
Rozaqi pada tahun 1593-1612 M, mendirikan negara islam di Moulmein.3

F. Populasi Muslim Di Vietnam


Secara umum, total populasi Muslim, terutama dari komunitas Cham,
di negara yang berpenduduk 86 juta orang itu sekitar 100 ribu orang. Namun,
menurut hasil survei yang dilakukan The Pew Research Center pada Oktober
2009, jumlah umat Islam di Vietnam mencapai 71.200 jiwa. Angka itu naik
dibandingkan data hasil sensus pada 1999 yang hanya 63.146 jiwa.Sekitar 77
persen umat Islam di Vietnam menetap di wilayah tenggara, yakni 34 persen
di Provinsi Ninh Thuan, 24 persen di Provinsi Binh Thuan, dan sebanyak 9,0
persen di Kota Ho Chi Minh. Sekitar 22 persen menetap di wilayah Delta

3
Ibid., hlm. 318.

15
Sungai Mekong, khususnya di Provinsi An Giang Province. Sisanya, sekitar
1,0 persen Muslim tersebar di wilayah-wilayah lainnya di negeri itu.

G. Jumlah Umat Islam Dan Daerah Penyebarannya


Menurut data statistik dari situs departemen luar negeri Vietnam
jumlah umat Islam di Vietnam berjumlah 70.700 ribu jiwa. Data lain
menyebutkan, jumlahnya antara 80.000 ampai 90.000 orang, atau kurang 1
permil jumlah penduduk. Dua pertiga pemeluk Islam oyang asli Vietnam
berasal dari suku minoritas Cham yang banyak hidup di daerah Selatan seperti
di Provinsi Binh Thuan, Ninh Thuan, An Giang, Tay Ninh, Dong Nai, dan Ho
Chi Minh City.
Khusus di Ho Chi Minh City (dulu bernama Saigon), kota terbesar di Vietnam
yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, terdapat sekitar 10.000 pemeluk Islam,
namun di ibukota negara Hanoi jumlahnya sangat sedikit, tak sampai seribu
jiwa dari sekitar 8 juta penduduk kota itu. Sebagian besar adalah para
ekspatriat (pekerja asing) dan diplomat dan staf kedutaan dari negara-negara
Indonesia, Malaysia, India serta perwakilan negeri-negeri Arab dan Afrika
Utara.
Di seluruh Vietnam terdapat sekitar 100 masjid, lebih 99 persen ada di
Selatan. Di Kota Hanoi dan seluruh kawasan Utara hanya ada satu masjid.
Itulah Masjid Al-Noor yang dibangun awal abad ke-20 oleh komunitas kecil
pedagang pedagang Arab, India, dan orang-orang Melayu yang tinggal di kota
itu. Permohonan perwakilan negara-negara anggota OKI (Organisasi
Konferensi Islam) di Vietnam untuk dapat membeli tanah bagi membangun
sebuah masjid yang lebih besar di Hanoi tidak pernah dijawab oleh
Pemerintah Partai Komunis negeri itu.

H. Mazhab Yang Diikuti Penduduk Islam Vietnam


Terdapat dua mazhab besar umat Islam di Vietnam yaitu :
1. Mazhab Sunni

16
Mazhab Sunni tersebar diseluruh penjuru negara kecuali dua tempat
antara TuanHan dan Ninh Thuan, dan mayoritas mereka menganut mazhab
Syafi’i.
2. Mazhab Bani
Mazhab Bani tersebar di daerah Ninh Thuan dan Binh Thuan dan
mazhab ini tidak banyak dikenal oleh umat Islam di dunia karena memiliki
ciri khusus domistik dan memiliki pengaruh kuat warisan dari India yang
banyak bertentangan dengan ajaran Islam yang benar, seperti menjadikan
pemimpin untuk shalat mewakili jamaah, tidak ada perhatiandari para
pemimpin dengan jamaah mereka sehingga menyebar di tengah mereka
ajaran-ajaran syirik, dan tersebar di tengah mereka aktivitas yang tidak sesuai
dengan aqidahyang benar oleh karena kebodohan, sedikitnya ulama dan para
dai.
Dan ketika datang bulan Ramadhan mereka memisahkan diri dari istri-
istri mereka sejak awal bulan hingga akhir, karena mereka tinggal di masjid
selama bulan Ramadhan, dan banyak lagi permasalahan lainnya yang ada di
sana. Boleh jadi phenomena terjadi oleh karenakebodohan mereka terhadap
Islam dan ajaran-ajaran yang sebenarnya, dan terputusnyahubungan mereka
dengan dunia Islam dalam waktu lama sehingga mereka memilikikeyakinan
apa yang dalam Islam dan bahkan hingga mencapai pada tuduhan
bahwamazhab sunni adalah bid’ah. Sebagaimana yang terjadi di sana adanya
perselisihan dan perdebatan tentang tema antara mereka dan mazhab Sunni.
Pada tahun 1959 sebagai mereka umat Islam bagian selatan,
khususnya umat Islam dikota Shai Ghon, dan terjadi perkenalan dan dialog di
tengah mereka tentang Islamsehingga mereka memahami bahwa jamaah
mereka jauh dari hakikat Islam, dan merekamulai belajar dari mereka ajaran
yang benar, dan juga memperbaharui keislaman merekadan memperbaikinya.
Kemudian kelompok ini pulang ke negeri mereka dan mengajak masyarakat
pada ajaran Islam yang bersih dan benar, maka dakwah itupun

17
berhadapandengan berbagai bentuk penolakan, pendustaan dan tuduhan dari
warga dan menganggapnya sebagai bid’ah dan khurafat. Namun berkat
karunia Allah SWT, mampumemenangkan agama dari keyakinan yang
menyimpang dan agama yang batil yangdiacuhkan kecuali Allah mampu
menyempurnakan cahaya-Nya sehingga sebagianmereka menerima dakwah
ini dengan penuh kepuasan dan kerelaan, dan akhirnya merekamemperbaharui
dan memperbaiki keislaman mereka.
Dan melalui ini terjadi titik tolak penting dalam sejarah berupa
bersinar kembali cahayaIslam di tengah mereka setelah sebelumnya
mengalami kejahilan di negeri mereka dalamwaktu yang lama, dan akhirnya
setiap hari terus bertambah orang-orang yang memperbaharui keislaman
mereka. Kemudian bertambah pula 4 pembangunan masjid di daerahtersebut,
karena keberadaan mereka dalam masjid-masjid yang ada dapat mengarah
pada perbedaan dan perdebatan. Adapun masjid yang dimaksud adalah masjid
Phuic Nhon,masjid An Xuan, masjid Van Lam, dan masjid Nho Lam dan
semuanya terdapat di propinsi Ninh Thuan.
Sementara itu gerakan pembaharuan tidak mencakup propinsi Ninh
Thuan, sehingga penduduknya tetap berada pada keyakinan tersebut hingga
datang pembaharuan yangdibawa oleh sebagian pemuda Islam mereka pada
tahun 2006, sebagaimana sisa dari mereka menerima gerakan ini dan
bertambah jumlah mereka, karena mereka betul-betulmembutuhkan orang
yang bisa mengajarkan Islam kepada mereka.

I. Kelompok-Kelompok Klasik Umat Islam Di Vietnam


Umat Islam Vietnam banyak yang loyal pada suku-suku beragam.
Kelompok-kelompok klasik umat Islam di vietnam dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
1. Kelompok pertama
Muslim Tcham, yang merupakan kelompok mayoritas.

18
2. Kelompok kedua
Umat muslim yang berasal dari suku-suku yang beragam, mereka
adalah pedagang muslim yang datang dari negeri-negeri yang beragam
kemudian menikah darianak-anak negeri tersebut, seperti Arab, India,
Indonesia, Malaysia dan Pakistan, dan jumlah mereka merupakan kelompok
terbesar dari jumlah umat Islam secara keseluruhan.
3. Kelompok ketiga
Umat muslim yang berasal dari warga Vietnam asli dan mereka adalah
warga Vietnamyang masuk setelah berinteraksi dengan para pedagang muslim
dan komunikasi secara baik, seperti kampng Tan Buu pada bagian kota Tan
An, baik dengan masuknya wargakepada Islam atau mereka masuk Islam
melalui pernikahan.

J. Kondisi Umat Islam Di Vietnam


` Umat Islam adalah bagian dari penduduk negeri, maka dari itu kondisi
mereka sangat berhubungan dengan pertumbuhan negara dan kemajuannya.
Dan kondisi negara Vietnam sepanjang tahun terakhir ini mengalami
kemajuan yang pesat dan prestasi yang banyak yang belum pernah dialami
pada pemerintahan sebelumnya. Pada tahun 2007, Vietnam resmi menjadi
anggota organisasi negara perdagangan internasional, setelahmampu
berpartisipasi melakukan perbaikan ekonomi dan meluas jaringannya pada
beberapa tahun terakhir. Karena itulah Vietnam menjadi salah satu dari negara
yangmampu membangun beberapa komponen perbaikan ekonomi dan
membuka negara dihadapan investor asing dan perusahaan-perusahaan swasta
dengan jumlah milyaran dollar untuk menanamkan investasinya di berbagai
lini dan sektor yang beragam.
Dan jika dibandingkan dengan kondisi umat pada kurun sebelumnya
umat Islam saat ini mengalami perbaikan, sehingga sebagian umat Islam
mampu keluar dari sangkar kemiskinan dan ketiadaan, bahkan berubah

19
kondisi hidup mereka. Namun jumlahnya masih terbatas, karena masih
banyak dari umat Islam bahkan dalam jumlah yang begitu besar umat Islam
menghadapi berbagai problema kemiskinan dan permasalahan materi
khususnya yang tinggal di luar dari Ho Chi Minh City.

K. Pelajar Islam Di Vietnam


Pada bidang pendidikan, para pelajar Islam mampu masuk pada
sekolah-sekolah negeri,ma’had-ma’had (kejuruan) dan universitas-universitas
baik yang ada di dalam negerimaupun di luar negeri. Dan di antara negara
yang dijadikan tempat untuk belajar bagi pelajar Vietnam adalah Malaysia,
Indonesia, Saudi, Libia dan Mesir. Mereka mempelajari berbagai bidang ilmu
dan spesialis.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Letak geografis Vietnam yaitu berbatasan dengan China disebelah
utara, Laos di sebelah laut barat, Kamboja di sebelah barat daya, dan Laut
China Selatan di sebelah timur. Letak ini berada di kawasan Indocina. Letak
astronisnya adalah 1020 – 1090 BT dan 80 – 230 LU. Luas Vietnam kurang
lebih 331.688 km2. Vietnam artinya negeri selatan. Negara ini merupakan
sebuah republik sosialis dengan kepala Negara Presiden, dan kepala
pemerintahannya Perdana Menteri. Ibukota Hanoi, Dalam bahasa Vietnam
negara ini dikenal dengan sebutan lengkap Cong Hua Xa Hoi Chu Nghia
Vietnam.
Vietnam merupakan negara Republik Sosialis dan salah satu negara
AsiaTenggara yang terletak di antara Kamboja dan Republik Laos di bagian
barat dan Cina di bagian utara. Vietnam juga merupakan negeri animisme
yang memiliki banyak sejarah yang berdiri sejak 4 ribu tahun lalu dan terdiri
dari lebih 50 suku, dan setiap suku memiliki dan berbicara dengan bahasa
sendiri-sendiri, sementara bahasa Vietnam merupakan bahasa resmi mereka.
pada tahun 650 Khalifah Ustman bin Affan sudah mengirim utusan resmi
yang pertama ke daerah Vietnam sekarang yang pada waktu itu berada di
bawah kekuasaan Dinasti Tang di Cina. Dahulu, masyarakat Cham adalah
penganut agama Hindu dan telah menguasai bagian tengah dan selatan
Vietnam selama ratusan tahun. Seiring waktu, mereka memeluk agama Islam.
Kerajaan Islam Campa yang menjadi Negara Islam pertama di Asia Tenggara.
Sisa-sisa kerajaan itu masih ada di bagian tengah dan selatan Vietnam. jumlah
umat Islam di Vietnam berjumlah 70.700 ribu jiwa

21
Umat Islam Vietnam banyak yang loyal pada suku-suku beragam.
Kelompok-kelompok klasik umat Islam di vietnam dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
1. Kelompok pertama
Muslim Tcham, yang merupakan kelompok mayoritas.
2. Kelompok kedua
Umat muslim yang berasal dari suku-suku yang beragam, mereka
adalah pedagang muslim yang datang dari negeri-negeri yang beragam
kemudian menikah darianak-anak negeri tersebut
3. Kelompok ketiga
Umat muslim yang berasal dari warga Vietnam asli dan mereka adalah
warga Vietnam yang masuk setelah berinteraksi dengan para pedagang
muslim dan komunikasi secara baik, seperti kampng Tan Buu

B. Saran
Mudah-mudahan makalah yang dibuat penulis tentang Islam di
Vietnam ini dapat memberi motivasi, inspirasi dan menjadi Referensi bagi
teman-teman yang membacanya. Apabila terdapat kesalahan dalam makalah
yang dibuat penulis ini bukan semata-mata disengaja atau dibuat-buat, tetapi
kesalahan tersebut tanpa disengaja, karna penulis masih dalam proses
pembelajaran.

22
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, R and Z, W. Z. (2016). "Rekayasa Pendidikan Agama Islam di Daerah
Minoritas Muslim". Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, 1(2), p. 119.
doi: 10.24042/tadris.v1i2.1061.
Creswell, J. W. (2008) Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. 3rd edn. California: Sage Publications Incorporated.
Satiman (2015) Resume Pendekatan Pedagogis di Vietnam, Program Pendidikan
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Available at:
https://satiman1961.wordpress.com/2015/06/30/Resume pendekatanpedagogis-
di-Vietnam/.
Hidayati, U. (2015). "Penyelengaraan Madrasah di Daerah Minoritas Muslim".
Edukasi : Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan. 13(2), pp.
269-290. doi: 10.32729/edukasi.v13i2.243.
Raksa, A. (2017) Perkembangan Islam di Vietnam. Available at:
http://ajiraksa.blogspot.com/perkemban gan-islam-di-vietnam.html.

23

Anda mungkin juga menyukai