Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI VIETNAM

PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI VIETNAM

Vietnam merupakan negara bagian dari kawasan Asia Tenggara. Vietnam


memiliki luas wilayah sekitar330.200 Km2, dengan jumlah penduduk42.430.000
jiwa. Sekitar213.000 atau,5 yang beragama islam. Secara etnis Vietnam menjadi
negara yang homogen di Asia Tenggara yaitu sekitar 90 penduduknya adalah
orang Vietnam. Sekitar 85 dari 7 juta penduduk etnis minoritas asli, tinggal di
daerah barisan pegunungan Vietnam. Disebelah barat Vietnam berbatasan dengan
Laos dan Kamboja, disebelah utara berbatasan dengan Cina, serta disebelah timur
dan selatan berbatasan dengan laut Cina selatan. Mayoritas dari penduduk
Vietnam memeluk agama Budha, dan Islam yang merupakan agama minoritas.
Minoritas Islam di Vietnam dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantara yaitu
agama, sosialesme, dan letak geografis yang sulit yang di jangkau oleh pedagang
atau saudagar Islam. Hal ini berbeda dengan letak geografis negara- negara lain di
Asia Tenggara. Disamping itu, dengan tidak stabilnya hubungan internasional
diwilayah ini, sehingga mengurangi dominasi dan keunggulan masyarakat Islam.
Islam tidak bisa memasuki elite penguasa sebagaimana kawasan lain di Asia
Tenggara. Penguasa dikalangan istana segera mengakhiri kekuasaan Islam dengan
menghindari dominasi kaum muslimin. Umat Islam di Vietnam juga tidak
diperbolehkan mengambil bagian dan aktif dalam konferensikonferensi Islam
internasional dan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, sementara orang
yang tinggal di desa dilarang pergi ke kota propinsi.
Di Vietnam, mayoritas Islam berasal dari etnis Cham. Para pakar memperkirakan
bahwa agama Islam memasuki masyarakat Cham pada periode dinasti Zong di
Cina pada tahun960-1280M. para pakar menegaskan bahwa masyarakat Cham
menjadi muslim dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan orang Melayu
pada abad 10M. Vietnam merupakan negara Republik Sosialis dan salah satu
negara AsiaTenggara yang terletak di antara Kamboja dan Republik Laos di
bagian barat dan Cina di bagian utara. Vietnam juga merupakan negeri animisme
yang memiliki banyak sejarah yang berdiri sejak 4 ribu tahun lalu dan terdiri dari
lebih 50 suku, dan setiap suku memiliki dan berbicara dengan bahasa sendiri-
sendiri, sementara bahasa Vietnam merupakan bahasa resmi mereka. Kalau
mendengar islam di Myanmar pasti lebih dikenal dengan islam rohingya.
Sebenarnya islam di Myanmar ada beberapa tempat bukan hanya di rohingnya.
Namun komunitas islam tersebut tidak terlalu menonjol. Untuk lebih jelasnya
saya akan bahas mengenai sejarah perkembangan islam di Myanmar dari beberapa
sumber yang saya kutip.
Vietnam merupakan negara sosialis di mana Partai Komunis sebagai penguasa
tunggal. Mayoritas penduduk Vietnam tidak beragama( atheis) dan Islam menjadi
minoritas. Data yang diperoleh secara lisan bahwa Ho Chi Minh City dihuni
sekitar 10 juta penduduk dengan muslim hanya7.000. Penganut Muslim yang
minoritas ini menjadi tantangan tersendiri dalam arti untuk menjalankan
kehidupan keagamaannya, berhadapan dengan negara dan masyarakat.
Pertanyaannya kemudian, apakah mungkin pendidikan agama dan keagamaan,
baik secara kelembagaan maupun praktik pembelajarannya bisa berjalan. Kalau
mungkin, bagaimana upaya yang mereka lakukan sehingga mampu bertahan
ketika berhadapan dengan sistem yang tidak mendukung tersebut. Seperti apa
format dan bentuk pendidikan agama dan keagamaan yang diselenggarakan.
Penelitian ini mengkaji pendidikan agama dan keagamaan di dua lembaga
Madrasah Al Nur dan Pesantren Darussalam dengan tujuan untuk menggali data
tentang penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan. Menggali data
kehidupan masyarakat muslim sebagai pendukung madrasah. Bagaimana strategi
yang dilakukan oleh tokoh pendiri dan penyelenggara pendidikan agama dan
keagamaan sehingga mampu bertahan dan sekaligus mempertahankan lembaga
tersebut. Bagaimana hubungan antara lembaga pendidikan agama dan keagamaan
dengan negara.
Vietnam telah tumbuh sebagai bangsa tersendiri pada abad II SM. Bangsa
Vietnammendiami daerah- daerah bersejarah, seperti Tonkin( Utara),
Annam( Tengah), dan CochinChina( Selatan). Lebih kurang pada Abad I SM,
Tonkin dan Annam ditaklukkan olehChina.Kemudian, pada abad II, Kerajaan
Campa muncul di Vietnam tengah. Selanjutnya, pada 939, China diusir. Keadaan
ini telah memungkinkan Kerajaan Annam berkembang dan kemudian
mengalahkan Campa( 1471) dan meluas ke selatan hingga kewilayah Cochin
China. Pedagang dan minoritas Barat mendarat di wilayah Vietnam pada1500.
Pada 1859, Saigon( sekarang Bandar Ho Chi Min) direbut Perancis dan demikian
jugaseluruh Cochin China pada 1862. Sesudah perang dunia II dan dalam
penduduk Jepang, HoChi Min memproklamirkan Negara Vietnam
merdeka( 1945).
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dalam arti bahwa sasaran
penelitian yang berbentuk lembaga pendidikan agama dan keagamaan belum
diketahui keberadaannya. Belum ada data yang pasti terhadap mengenai lembaga
pendidikan agama dan keagamaan mulai dari bentuk, nama, hingga format
penyelenggaraan. Situasi seperti ini yang kemudian menggiring ke suatu
pendekatan penelitian predicated( Creswell, 2008), segala persoalan lembaga
pendidikan agama dan keagamaan di sasaran penelitian menyesuaikan
berdasarkan data yang ditemukan di lapangan. Peneliti, dalam konteks ini, tidak
menetapkan terlebih dahulu sasaran penelitian yang dikaji. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan predicated.
Penelitian ini dilaksanakan di Ho Chi Minh City Vietnam pada tanggal 22Ì29
Oktober 2017. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,
Focus Group Discussion( FGD), pengamatan langsung, studi dokumen dan kajian
literatur. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa unsur yaitu
akademisi, pimpinan lembaga pendidikan agama dan keagamaan, tenaga pendidik,
dan peserta didik.
Tanggal kapan pasti Islam menyebar didaratan Indo China belum dapat diketahui
secara pasti. Tapi secara umum, Islam telah mulai menyebar di daratan Indo
China pada masa kekuasaan dinasti Tang di Cina pada tahun618-1907M. Islam
diperkenalkan oleh para saudagar atau pedagang muslim dunia yang berlayar
disepanjang kota- kota tepi pantai. Para pedagang tersebut akan berhenti untuk
beristirahat dan berdagang di Vietnam yang saat itu masih dikuasai Kerajaan
Champa sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Cina. Masyarakat dari
kerajaan itu sering disebut sebagai orang- orang Cham. Hal yang telah diketahui
secara pasti bahwa Islam telah sampai ke Vietnam pada abad ke- 11, dengan
ditemukannya dua buah batu tuli s( prasasti) yang berasal dari muslim Champa
bertanggal awal abad ke- 11. Kerajaan Champa ini telah berdiri pada abad ke- 2
sampai abad ke- 17. Kekuasaan kerajaan ini membentang sepanjang pesisir pantai
yang jika sekarang letaknya berada di Vietnam. Pada awal kedatangan Islam,
hanya sedikit orang- orang Champa yang memeluk Islam, akan tetapi sekitar
tahun 1607 sampai 1676 seorang raja Champa memeluk Islam, sehingga
menyebabkan banyak rakyatnya yang memeluk agama Islam. Selama berabad-
abad sedikit demi sedikit wilayah Champa dikuasai oleh bangsa Vietnam, sampai
pada akhirnya pada abad ke- 17, seluruh daerah kekuasaan champa dikuasai oleh
bangsa Vietnam. Akibatnya, bangsa Champa yang tinggal didaerah pesisir pindah
kedaerah yang sekarang di kenal dengan nama Trenggalu( Malaysia). Raja
terakhirnya beserta orang- orang tinggal didaerah pedalaman berpindah kedaerah
selatan kamboja yang sekarang dikenal dengan nama Kampong Cham. Mereka
tidak hanya berpusat pada satu lokasi saja, tetapi tinggal disepanjang sungai
Mekong diwilayah Vietnam yang terdiri dari 13 desa. Selama bertahun- tahun
anak- anak dari bangsa Champa dikirim ke Kelantan( Malaysia) untuk belajar
ilmu Islam dan Al- Quran. Jika telah selesai belajar, mereka pulang kembali
kedaerahnya dan memberikan pengajaran kepada ke 13 desa- desa tersebut.
Disamping itu, bangsa Champa juga belajar agama Islam melalui interaksi antara
mereka dengan pedagang- pedagang muslim Malaysia yang berlayar melalui
sungai Mekong. Tidak semua bangsa Champa berimingrasi bersama rajanya,
tetapi ada sebagian yang tinggal di beberapa propinsi di Vietnam tengah.
Akibat terisolirnya kehidupan beragama mereka dengan muslim Champa lainnya,
mengakibatkan mereka mulai mencampuradukkan Islam dengan kepercayaan
Budha, Hindu dan kepercayaan lainnya. Akibatya, keturunannya kehilangan akar
sebenarnya tentang kebenaran ajaran Islam. Pada tahun 1959 anak keturunan
bangsa Champa yang tinggal di Vietnam tengah ini bertemu dengan sesama
saudaranya bangsa Champa muslim disalah satu dari ke- 13 desa- desa
disepanjang sungai Mekong dan juga dengan komunitas muslim di Saigon.
Komunitas muslim di Saigon ini terdiri dari komunitas Pakistan, Malaysia,
Indonesia, dan Arab. Sebagai hasil dari interaksi ini, Champa muslim Vietnam
tengah kembali kepada ajaran Islam yang benar. Dengan bantuan muslim dari
Saigon, dibangunlah beberapa masjid dibeberapa propinsi di Vietnam tengah.
Pada dasarnya ada tiga tipe muslim Vietnam di wilayah Vietnam yaitu bangsa
Champa yang merupakan mayoritas muslim Vietnam. Kemudian bangsa Pakistan,
Arab, India, Indonesia, dan Malaysia yang mengadakan kawin campur dengan
penduduk lokal Vietnam. Komunitas ini adalah kedua terbesar penganut muslim
di Vietnam. Dan yang terakhir adalah orang Vietnam itu sendiri yang beralih
memeluk agama Islam. Tetapi, setelah tanggal 30 april 1975, komunis berkuasa di
negeri itu. Sehingga sebagian muslim Vietnam berpindah kenegara lain.
Terbanyak mereka tinggal di Amerika, Perancis, Malaysia, India, Canada, dan
Australia.
Kehidupan orang Islam di Vietnam membaik sejak Pemerintah Sosialis
melancarkan kebijakan Doi Moi( Renovasi) tahun 1986, dan negeri itu mulai
membuka diri terhadap dunia luar dan investasi asing. Sejak itu, orang asing yang
datang ke Vietnam mulai diizinkan untuk berbicara dengan Muslim pribumi dan
melakukan ibadah shalat bersama mereka. Kelompok atau komunitas Muslim
mulai dibolehkan mengorganisasikan diri mereka, dan masjid- masjid diizinkan
kembali untuk digunakan sebagai tempat ibadah, dan madrasah- madrasah juga
dibolehkan memberikan pelajaran agama Islam. Di Ho Chi Minh City sudah
berdiri sebuah Yayasan Islam sejak tahun 1991. Sementara di An Gian, provinsi
di perbatasan dengan Kamboja, organisasi umat Islam serupa sudah terbentuk pula
sejak tahun 2004. Organisasi komunitas Islam ini mempunyai peran melayani dan
menfasilitasi berbagai urusan umat Islam di selantan Vietnam tersebut. Misalnya
mengumpulkan dana untuk kegiatan dakwah dan pendidikan umat Islam sampai
mencarikan beasiswa dan mengirim pelajar- pelajar muslim ke
berbagainegara.Organisasi dan Yayasan Islam itu melakukan hubungan dengan
negara- negara Islam dan organisasi Islam internasional, terutama untuk
mendapatkan kesempatan pendidikan melalui beasiswa bagi pemuda- pemuda
Muslim VietnamDuta Besar RI di Hanoi, Mayerfas, mengakui bahwa umat Islam
di Vietnam kini sudah mulai bebas menjalankan agama mereka. Sejak sepuluh
tahun terakhir, sejumlah masjid baru diizinkan dibangun atas bantuan negara-
negara dan organisasi Islam internasional. Islam masuk ke Vietnam melalui
beberapa rute, diantaranya
a. Melalui pedagang- pedagang Arab digaris pantai pada awal abad ke- 1 H atau
abad ke- 7M. kemudian kelaut Araka dan selatan. Melalui pedagang Melayu dan
India yang aktif dalam menyebarkan Islam.
c. Melalui pedagang Vinan( Cina) pada abad 19 yang menduduki bagian utara
Vietnam. Negara bagian Islam telah didirikan di Arakan pada masa pemerintahan
Sultan Muslim Bengar Nasserud Deen Mahmud Syah pada tahun 1422- 1459.
Pada masa pemerintahan Raja Sliman Naramuta telah didirikan negara Islam
Meruku, kemudian syariat Islam dijalankan dan diperluas sampai ke selatan. Pada
masa penerintahan Sultan Salim Syah Rozaqi pada tahun 1593- 1612 M,
mendirikan negara islam di Moulmein.
Jumlah umat islam dan daerah penyebarannya Menurut data statistik dari situs
departemen luar negeri Vietnam, jumlah umat islam divietnam
berjumlah70.700.000 jiwa. Jumlah lain menyatakan sekitar80.000-90.000 jiwa.
Dua pertiga pemeluk islam adalah orang asli Vietnam yang berasal dari suku
minoritas cham yang bertempat tinggal di daerah selatan, seperti di provinsi binh
thuan, ninh thuan, an giang, tay ninh, dong nay, dan ho ki minh megacity. Khusus
di ho chi minh( dahulu bernama Saigon), kota besar di vietnam yang berpenduduk
sekitar10.000 jiwa umat muslim. Namun, di Hanoi jumlahnya sangat sedikit, yaitu
sekitar 8000000 jiwa, yang sebagian besar adalah para pekerja asing dan diplomat
serta kedutaan besar dari Negara- negara Indonesia, Malaysia, india, serta
perwakilan Negara- negara arab dan afrika utara. Sensus Vietnam pada April
1999 menunjukkan jumlah63.146 orang Muslim. Lebih dari 77 tinggal di Daerah
Tenggara, dengan 34 di Ninh Thuan Provinsi, 24 di Provinsi Binh Thuan, dan 9 di
Ho Chi Minh; 22 lainnya tinggal di daerah Sungai Mekong Delta, terutama di An
Giang Provinsi. Penduduk perempuan Muslim adalah,5 lebih besar dari penduduk
laki- laki Muslim. Sebelum 1975, hampir setengah dari umat Islam di negara ini
tinggal di Delta Sungai Mekong, dan hingga akhir tahun 1985, komunitas Muslim
di Ho Chi Minh dilaporkan terdiri dari hampir10.000 orang. Dari54.775 Muslim
di atas usia 5 tahun, hanya13.516 atau 25, yang saat ini bersekolah, dan15.121
sisanya, atau 27, belum pernah bersekolah, dibandingkan dengan 10 populasi
umum. Hal ini menunjukkan statistik bahwa Muslim merupakan kelompok kedua
yang bersekolah di Vietnam, tingkat tertinggi adalah Kristen Protestan, dengan
angka 34. Namun untuk tingkat universitas jumlahnya kurang dari 1,
dibandingkan dengan 3 dari populasi umum.
6. Mazhab yang diikuti penduduk islam Vietnam( website)
Terdapat dua mazhab besar umat islam di Vietnam yaitu
7. Mazhab Sunni
Mazhab ini tersebar diseluruh penjuru negeri kecuali dua tempat antara Tuan Han
dan Ninh Thuan, serta mayoritas mereka menganut mazhab syafi’i.
b. Mazhab Bani
Mazhab ini tersebar didaerah Nnh Thuan dan Binh Thuan. Akan tetapi mazhab ini
tidak banyak dikenal oleh umat islam didunia karena memiliki ciri khusus
domistik dan memiliki pengaruh kuat warisan india yang banyak bertentangan
dengan ajaran islam yang benar. Seperti halnya menjadikan pemimpin untuk
shalat mewakili jamaah. Tidak ada perhatian dari para pemimpin dengan jamaah
mereka, sehingga menyebar di tengah- tengah mreka ajaran- ajaran syirik, dan
tersebar di tengah- tengah mereka aktivitas yang tidak sesuai dengan akidah yang
benar karena kebodohan, dan juga karena sangat sedikitnya ulama dan para dai.
Ketika datang bulan ramadhan, mereka memisahkan diri dari istri- istri mereka
sejak awal bulan hingga akhir. Fenomena ini bisa terjadi karena kebodohan
mereka terhadap islam dan ajaran- ajaran yang sebenarnya, serta terputusnya
hubungan mereka dengan dunia islam dalam kurun waktu yang cukup lama. Pada
tahun 1959 sebagian umat islam bagian selatan khususnya umat islam di kota Shai
Ghon. Disana terjadi perkenalan dan dialog ditengah mereka tentang islam yang
sesungguhnya, sehingga mereka memahami bahwa mereka telah jauh dari hakikat
islam yang sesungguhnya. Kemudian mereka mulai belajar mengenai ajaran islam
yang benar. Sehingga mereka dapat memperbaharui keislaman mereka dan
memperbaikinya. Selanjutnya kelompok ini pulang kengeri mereka dan mengajak
masyarakat kepada ajaran islam yang benar dan bersih dari pengaruh warisan
india. Kemudian pada akhirnya mereka memperbaharui dan memperbaiki
keislaman mereka. Melalui kejadian ini terdapat titik tolak penting dalam sejarah
yaitu bersinar kembali cahaya islam ditengah mereka setelah sebelumnya
mengalami kejahilan dinegeri mereka sendiri dalam waktu yang cukup lama. Pada
akhirnya setiap hari terus bertambah orang- orang yang memperbaharui keislaman
mereka. Kemudian bertambah pula pembangunan masjid di daerah tersebut.
Adapun masjid yang dibangun yaitu masjid Phuic Nhon, masjid An Xuan, masjid
Van Lam, dan masjid Nho Lam yang semuanya terdapat di propinsi Ninh Thuan.
7. Kondisi umat Islam di Vietnam
Umat Islam adalah bagian dari penduduk negeri, maka dari itu kondisi mereka
sangat berhubungan dengan pertumbuhan negara dan kemajuannya. Dan kondisi
negara Vietnam sepanjang tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang pesat dan
prestasi yang banyak yang belum pernah dialami pada pemerintahan sebelumnya.
Pada tahun 2007, Vietnam resmi menjadi anggota organisasi negara perdagangan
internasional, setelah mampu berpartisipasi melakukan perbaikan ekonomi dan
meluas jaringannya pada beberapa tahun terakhir. Karena itulah Vietnam menjadi
salah satu dari negara yang mampu membangun beberapa komponen perbaikan
ekonomi dan membuka negara dihadapan investor asing dan perusahaan-
perusahaan swasta dengan jumlah milyaran bone untuk menanamkan investasinya
di berbagai lini dan sektor yang beragam. Dan jika dibandingkan dengan kondisi
umat pada kurun sebelumnya umat Islam saat ini mengalami perbaikan, sehingga
sebagian umat Islam mampu keluar dari sangkar kemiskinan dan ketiadaan,
bahkan berubah kondisi hidup mereka. Namun jumlahnya masih terbatas, karena
masih banyak dari umat Islam bahkan dalam jumlah yang begitu besar umat Islam
menghadapi berbagai problema kemiskinan dan permasalahan materi khususnya
yang tinggal di luar dari Ho Chi Minh City. Agama Islam termasuk di antara
agama yang eksistensinya diakui di negara itu. Islam masuk ke Vietnam antara
abad ke 11 – 14 dibawa oleh pedagang Timur Tengah dan Asia Barat. Menurut
data statistik dari situs departemen luar negeri Vietnam, jumlah umat islam
divietnam berjumlah70.700.000 jiwa, orang- orang itu banyak berada di wilayah
yang didiami oleh suku Champa dan provinsi bagian selatan. Islam di Vietnam
terbagi dalam dua kelompok, yaitu Camp Ba- ni, biasa disebut kelompok Islam
kuno dan Camp Islam atau kelompok Islam baru. 7 agama yang sedang
beraktivitas secara normal dan stabil serta diakui oleh pemerintah ialah, yaitu
agama Buddha, agama Katolik, agama Buddha mazhab Hoa Hao, agama Cao Dai,
agama Protestan, Agama Islam dan Berahma. Berdasarkan data dari pemerintah,
Islam adalah agama dengan pemeluk terkecilyakni deretan ke enam dari tujuh
agama yang berkembang di Vietnam. Kegiatan keagamaan masih dikontrol oleh
pemerintah Vietnam yang berhaluan komunis. Namun, kegiatan ibadah bagi
masing- masing agama berkembang dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai