Anda di halaman 1dari 10

ISLAM DI

KAMBOJA
KELOMPOK 11 :
1. INTAN PERMATA
HATI(12180221517)
2. LUTVI NABILA
SAFKA(12180221880)
3. PUTRI
CHAIRANI(12180220333)
A. LETAK GEOGRAFIS
KAMBOJA
Kamboja merupakan salah satu negara yang disebut Indo-
Cina, sebelah barat berbatasan dengan Thailand, utara Laos,
timur Vietnam, dan selatan Teluk Thailand yang dilintasi oleh
Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap.
Negara ini lebih kurang memiliki luas wilayah sekitar 181.035
km2, dengan jumlah penduduk 7 juta jiwa.
Kamboja berbentuk Kerajaan dengan ibukota Phnom Penh.
Bahasa yang digunakan di negara tersebut adalah bahasa
Khmer, sedangkan penduduknya mayoritas memeluk agama
Buddha.
Penduduk hampir 87% berbangsa Khmer, selebihnya etnik
Champa, Melayu, Cina, dan India.
B. Sejarah Masuknya
Islam di Kamboja
Masuknya Islam ke Kamboja tidak dapat dipisahkan dengan datangnya orang-orang
Champa ke negari tersebut. Islam masuk ke Kamboja pada abad ke 15 atau sekitar tahun
1471 M, ketika jatuhnya Kerajaan Champa di Vietnam akibat serangan Kerajaan Annam.
Pada saat orang-orang Champa memasuki Kamboja mereka telah memeluk Islam dari
negeri asalnya. Di Kamboja terdapat penduduk Melayu beragama Islam yang hidup
dalam kondisi miskin dan lemah, Jumlah mereka mencapai setengah juta orang. Bahasa
sehari-harinya menggunakan bahasa Cham dengan campuran bahasa Melayu.
Penduduk tersebut merupakan keturunan Melayu yang hidup di wilayah Kerajaan
Champa pada abad ke-3 hingga abad ke-15 Masehi. Setelah Kerajaan Khmer bangkit
pada tahun 1181, Kerajaan Champa mulai runtuh sehingga suku Cham mulai melakukan
migrasi ke Kamboja.
Jauh sebelum jatuhnya Kerajaan Champa, orang-orang Kamboja
telah menjalin hubungan niaga dengan para  pedagang-pedagang
Arab, Persia, Gujarat, dan Melayu. . Dan telah lama Kamboja
melakukan kontak niaga dan kebudayaan dengan etnis lain
terutama melayu.
Pada abad ke-15 hubungan Melayu dan Kamboja semakin meningkat
dari segi ekonomi dan agama, banyak orang-orang Melayu datang
ke Kamboja dengan tujuan untuk berdagang dan menyebarkan
agama. Kebanyakan orang-orang Melayu berasal dari Borneo, Jawa,
Sumatera, Singapura, Terengganu, dan Patani. Bahkan pada ketua
masyarakat Melayu waktu-waktu tertentu menjalin kerja sama dan
saling membantu dengan raja-raja Khmer.
Gelombang migrasi pertama datangnya orang Champa ke Kamboja
yaitu pada tahun 1471, ketika Vietnam menduduki Vijaya, gelombang
berikutnya pada tahun 1697, ketika Vietnam menduduki Panduranga,
dan gelombang terakhir yaitu pada tahun 1832, karena mendapat
siksaan yang luar biasa.
Penguasa Khmer mengizikankan masyarakat Champa-Malayu untuk menempati
beberapa daerah yaitu di wilayah Outdong (ibukota Khmer pada waktu tersebut),
seperti Thbaung Khmum, Stung Trang,dan daerah-daerah Kompot, Battambang, dan
Kampung Luong. Masyarakat Melayu-Champa membentuk satu komunitas khusus yang
dikenal dengan nama Cham-Jva, yang ditafsirkan masyarakat Kamboja sebagai semua
masyarakat Melayu dari manapun asalnya. Di daerah yang telah disebut di atas
banyak kita jumpai Mesjid serta tempat pendidikan agama. Kebanyakan dari mereka
bekerja sebagai peladang, nelayan, peternak lembu, dan pedagang yang handal,
sebagian dari mereka juga menjadi kaki tangan dari pihak kerajaan, muai dari
pegawai dari tingkat kampung, bahkan ada juga menjadi tentara atau memegang
jabatan politik.
Dari fenomena di atas terlihat bahwa pemerintah Khmer tidak pernah menganggap
bahwa mereka sebagai penduduk asing atau pendatang, melainkan warga negaranya,
sebaliknya juga masyarakat Melayu-Champa sudah merasakan Kamboja adalah
negaranya.
C. Respon Masyarakat dan
Pemerintah Kamboja Pada Masa
Awal Kedatangan
Pada masa Islamakibat serangan Annam Kerajaan
kejatuhan kerajaan Champa
Khmer di Kamboja dengan  baik hati mau menampung para imigran dari negeri
Champa. Pihak kerajaan menyambut dengan senang hati kedatangan para
imigran tersebut. Pada awal kedatangannya para imigran Champa diberikan
kebebasannya oleh pemerintah Kamboja untuk memilih wilayah yang mereka
tempati. Lebih dari itu mereka juga diberikan keleluasaan untuk memilih lahan
pekerjaan yang mereka kehendaki. Bahkan pihak kerajaan mengangkat imigran
Champa tersebut untuk menjadi pegawai kerajaan bagi mereka yang memang
kompeten. Tidak heran apabila orang-orang Champa dengan mudah menduduki
tempat-tempat penting di kerajaan. Kemudian, pada abad ke 17 raja Kamboja
mulai memeluk Islam.Umat Islam di Kamboja akhirnya tetap dapat hidup
berdampingan dengan masyarakat Kamboja dengan tidak terjadinya
ketersinggungan. Baik dalam hal ras maupun keagamaan. Hal ini terjadi sejak
masa kedatangannya sampai masa sekarang.
D. Pendidikan Islam di
Kamboja
Alat penting dalam menanamkan pemahaman agama di Kamboja adalah
pengembangan sekolah. Kebanyakan sekolah baru di sana adalah madrasah,
beberapa di antaranya menggunakan konsep pesantren dengan pembelajaran
yang lebih jauh dan mendalam tentang teks-teks Islam. Hingga 2005, jumlah
pemukiman Muslim di Kamboja telah mencapai 417 desa, dengan rata-rata tiga
hingga tujuh sekolah Islam di setiap desa.
E. Kondisi muslim kamboja
masa sekarang
Pada saat ini,solidaritas dari badan-badan Islam Internasional dan umat Islam antara bangsa
telah muncul, karena melihat kondisi umat Islam Kamboja yang sangat memprihatinkan.
Rabithah Alami Islam di Mekkah, Organisasi Konferensi Islam, juga telah mengulurkan
berbagai bantuan, sperti pengiriman mushaf Al-Quran, renovasi Mesjid, dan advokasi umat
Islam di Kamboja.
Selain itu juga dari Malaysia juga banyak didatangkan guru dan pendakwah serta melakukan
berbagai kunjungan ratusilaturrahmi. Saat ini sudah dikukuhkan 320 buah kampung orang
Islam (di antaranya terdapat 110 kampung di provinsi Kompong Cham), dan difungsikan kembali
serta merehabilitasi 270 Mesjid dan surau, selain itu juga dikukuhkan 600 orang Tuan dan
Hakim. Provinsi lainnya yang juga kuat umat Islamnya adalah Provinsi Battamang dan Kampot.Di
Kamboja terdapat empat persekutuan Muslim yaitu Samakum Islam Kamboja, di bawah
pimpinan YB Wan Math, Samkum Islam Preah Reach Anachakr Kamboja (Persatuan Islam
Kerajaan Kamboja) di bawah pimpinan YB Ahmad Yahya, dan Samkum Cham Islam Kamboja
(Persatuan Islam Champa di Kamboja).
Thank’s :)

Anda mungkin juga menyukai