B. Deskripsi Singkat
Modul ini menjelaskan definisi risiko menurut ISO 31000 dengan
karakteristik risiko dalam Pengadaan Barang/Jasa. Risiko pada Pengadaan
Barang/Jasa dapat terjadi pada setiap tahapan yaitu perencanaan, persiapan
dan pelaksanaan. Pengadaan Barang/Jasa memiliki risiko yang berbeda baik
secara internal, eksternal, politik, strategis, ataupun operasional. Wujud risiko
bisa berbagai macam, antara lain: kerugian material atau finansial; tanggung
jawab hukum; kegagalan pengadaan, dan kegagalan operasional.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
2. Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan setelah mempelajari Modul ini, peserta
mampu:
a. Menjelaskan konsep risiko khususnya risiko Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
b. Menjelaskan pengelolaan risiko perencanaan pengadaan.
c. Menjelaskan pengelolaan risiko pemilihan penyedia.
d. Menjelaskan pengelolaan risiko pengelolaan kontrak.
e. Menjelaskan pengelolaan risiko pekerjaan swakeola.
A. Uraian Materi
1. Definisi Risiko
Pengertian risiko menurut ISO 31000 adalah “pengaruh ketidakpastian
pada tujuan. Ketidakpastian meliputi peristiwa (yang mungkin atau tidak
terjadi) dan ketidakpastian yang disebabkan oleh kurangnya informasi atau
ketidakjelasan”. Jadi risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa
yang dapat membawa dampak yang tidak diinginkan, terhadap tujuan,
strategi, sasaran, dan/atau target.
Karakteristik Risiko adalah ketidakpastian dan kerugian. Sesuatu yang
tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.
Ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal
dengan istilah “peluang” (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang
menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah “risiko” (risk).
Dengan kata lain, risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau
keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran. Risiko
dapat ditentukan kemungkinannya jika tersedia data/informasi cukup,
ketidakpastian tidak dapat ditentukan kemungkinan terjadinya sedangkan
masalah adalah sesuatu yang telah terjadi
Risiko pada Pengadaan Barang/Jasa dapat terjadi pada setiap
tahapan yaitu perencanaan, persiapan dan pelaksanaan. Pengadaan
Barang/Jasa memiliki risiko yang berbeda baik secara internal, eksternal,
politik, strategis, ataupun operasional. Wujud risiko bisa berbagai macam,
antara lain: kerugian material atau finansial; tanggung jawab hukum;
kegagalan pengadaan atau kegagalan operasional. Contoh pada suatu
K/L/PD tidak memiliki SDM yang mempunyai kompetensi pengadaan maka
risiko yang mungkin terjadi K/L/PD tersebut tidak mendapatkan barang/jasa
yang sesuai kebutuhan.
2. Pengelolaan Risiko
Pengertian pengelolaan risiko sesuai dengan ISO 31000 yaitu
serangkaian kegiatan dan metode secara terkoordinasi yang digunakan
untuk mengarahkan dan mengendalikan risiko-risiko yang dapat berdampak
pada kemampuan untuk mencapai tujuan. Pengelolaan Risiko merupakan
proses penilaian (identifikasi, analisa dan evaluasi) dan menangani hal-hal
yang menyebabkan timbulnya risiko. Pengelolaan Risiko bertujuan untuk
merencanakan dan mengurangi (memitigasi) dampak/masalah yang timbul
dari risiko.
Proses pengelolaan manajemen risiko menurut ISO 31000 sebagai
berikut:
Komunikasi dan
konsultasi
Menetapkan
Konteks dan
Kerangka
Manajemen;
• Identifikasi Risiko;
Penilaian Risiko, • Analisa Risiko; dan
yang terdiri dari:
• Evaluasi Risiko
C. Rangkuman
Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang dapat
membawa dampak yang tidak diinginkan, terhadap tujuan, strategi, sasaran,
dan/atau target. Risiko pada Pengadaan Barang/Jasa dapat terjadi pada setiap
tahapan yaitu perencanaan, persiapan dan pelaksanaan.
Kriteria risiko pada pengadaan tahap perencanaan dan persiapan,
termasuk di dalamnya risiko yang terkait dengan kondisi barang/jasa atau produk
yang menjadi objek pengadaan. Risiko pada tahap pelaksanaan pengadaan
(pemilihan penyedia) termasuk di dalamnya risiko yang terkait dengan kondisi
penyedia barang/jasa sedangkan pada tahap pelaksanaan kontrak termasuk di
dalamnya risiko terkait dengan kondisi pihak pengelola dan para pihak yang
terlibat.
Pengelolaan risiko merupakan proses penilaian (identifikasi, analisa dan
evaluasi) dan menangani hal-hal yang menyebabkan timbulnya risiko.
Pengelolaan Risiko bertujuan untuk merencanakan dan mengurangi (memitigasi)
dampak/masalah yang timbul dari risiko. Pengelolaan risiko dimulai di tahap
paling awal, pada perencanaan pengadaan. Kategori risiko pada Pengadaan
Barang/Jasa antara lain: risiko teknis, risiko keuangan, risiko administratif, risiko
pidana dan risiko K3L.
Apabila tingkat penguasaan anda mencapai 80% ke atas, bagus! Berarti Anda
telah memahami materi pokok Bab II. Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih
di bawah 80%, anda harus mengulangi lagi materi pokok Bab II terutama bagian
yang belum anda kuasai.
A. Uraian Materi
1. Perencanaan Pengadaan
Perencanaan pengadaan merupakan langkah awal dan penting dalam
menentukan kualitas proses pengadaan selanjutnya. Perencanaan
pengadaan disusun oleh PPK dan ditetapkan oleh PA/KA, yang meliputi
kegiatan identifikasi kebutuhan, cara pengadaan, jadwal pengadaan,
rencana anggaran biaya, pemaketan, dan penetapan Rencana Umum
Pengadaan (RUP).
Perencanaan pengadaan meliputi perencanaan pengadaan secara
swakelola dan perencanaan pengadaan melalui penyedia. Perencanaan
pengadaan secara swakelola dibahas pada Bab VI tentang Risiko
Pengelolaan PBJP secara Swakelola. Pada Bab ini akan dibahas terkait
risiko perencanaan pengadaan melalui penyedia.
Perencanaan pengadaan harus selaras dengan rencana kerja K/L/PD
dan menjadi masukan dalam penyusunan RKA K/L dan RKA-PD. Sehingga
pada akhirnya hasil perencanaan pengadaan menggambarkan dukungan
ketersediaan barang/jasa dalam rangka pencapaian visi, misi dan kinerja
organisasi. Hasil perencanaan pengadaan dalam bentuk daftar paket
Pengadaan Barang/Jasa yang menjadi masukan dalam penyusunan
anggaran, yang pada akhirnya ditetapkan dalam RUP.
Menerima Mitigasi
Strategi
Penanganan
Resiko
Menghindari Memindahkan
B. Latihan
Latihan ini dilakukan dalam rangka pendalaman materi tentang risiko
dalam perencanaan pengadaan yang telah dipaparkan sebelumnya. Dalam
latihan ini, setiap peserta diminta untuk menjelaskan hal-hal di bawah ini:
1. Jelaskan hubungan strategi organisasi dengan perencanaan pengadaan!
2. Sebutkan dan jelaskan risiko pada perencanaan pengadaan!
3. Jelaskan strategi penanganan risiko pada perencanaan pengadaan!
C. Rangkuman
Pada tahapan perencanaan pengadaan dapat terjadi beberapa risiko
diantaranya risiko teknis. Risiko teknis pada tahapan perencanaan berhubungan
dengan perubahan atau ketidakpastian terkait aspek kelengkapan/kecukupan
desain serta spesifikasi, efisiensi operasional, dan keandalan. Risiko teknis
mengancam kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan yang dihasilkan, yang
bisa berdampak pada biaya. Strategi penanganan risiko adalah
menerima, mitigasi, memindahkan, menghindari.
A. Uraian Materi
1. Persiapan Pemilihan Penyedia
Persiapan pemilihan Penyedia dilakukan oleh Pokja
Pemilihan/Pejabat Pengadaan setelah menerima permintaan pemilihan
penyedia dari PPK melalui Kepala UKPBJ.
Persiapan pemilihan penyedia meliputi :
a. Penetapan metode pemilihan.
b. Penetapan metode kualifikasi.
c. Penetapan metode evaluasi penawaran.
d. Penetapan metode penyampaian dokumen penawaran.
e. Penetapan jadwal pemilihan
f. Penyusunan dokumen pemilihan.
B. Latihan
1. Apa saja yang diidentifikasi dalam pengelolaan resiko pada proses pemilihan
penyedia barang/jasa?
2. Sebutkan risiko-risiko utama pada tahapan pemilihan penyedia?
3. Jelaskan dampak yang ditimbulkan dari risiko - risiko pada proses pemilihan
penyedia?
C. Rangkuman
Pengelolaan risiko pada proses pemilihan penyedia perlu dilakukan untuk
menjamin tujuan pemilihan penyedia tercapai. Pengelolaan risiko tersebut dapat
dilakukan dengan mengidentifikasi:
1. Tahapan pemilihan penyedia barang/jasa.
2. Risiko yang mungkin terjadi pada setiap tahapan.
3. Penyebab setiap risiko yang mungkin terjadi.
4. Dampak dari risiko yang mungkin terjadi.
5. Penanganan risiko.
Risiko – risiko pada proses pemilihan penyedia memberikan dampak
diantaranya: kerugian finansial, penurunan reputasi, dampak hukum seperti sanksi
pidana, kecelakaan kerja, gangguan terhadap layanan organisasi, dan lain-lain.
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, bagus! Berarti Anda
telah memahami materi pokok pada BAB IV. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih
di bawah 80%, Anda harus mengulangi lagi materi pokok pada BAB IV terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
A. Uraian Materi
Pengelolaan kontrak oleh para pihak dilakukan dengan memperhatikan
syarat dan ketentuan dalam Kontrak. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan
kontrak, maka Pejabat Penandatangan Kontrak (PA/KPA/PPK) dibantu oleh
Ahli/Tim Ahli, Tim Teknis dan Tim Pendukung. Sehingga pada akhirnya
Penyedia selaku pelaksana kontrak dapat menyerahkan barang/jasa sesuai
dengan kualitas, volume, waktu, tempat, dan layanan yang ditetapkan dalam
kontrak.
pada pejabat2
yang terkait
30. Serah Terima Adanya barang tidak barang hasil sosialisasi hal-
Hasil yang rusak diperiksanya pengadaan hal yang harus
Pengadaan barang hasil tidak dapat diteliti/diperiksa
pengadaan pada digunakan, pada saat
saat serah terima adanya proses serah
secara teliti kerugian terima
negara pekerjaan dan
menginformasik
an jika barang
rusak maka
tidak dapat
diterima
31. Serah Terima Serah terima agar pembayaran tidak PPK diberikan
Hasil dummy dapat dilakukan sesuai/melang pemahanaman
Pengadaan sementara terlebih dahulu gar aturan pengaturan
proses terkait dengan
pembayaran serah terima
dengan APBN hasil
yaitu prestasi pengadaan
dulu baru
proses
pembayaran.
Karena
dummy
bukanlah
prestasi 100%
yang artinya
pekerjaan
belum selesai
32. Evaluasi Kinerja PPK melakukan adanya niat pihak lain meningkatkan
Penyedia penilaian mengutamakan merasa integritas PPK
kepada kepentingan dirugikan
Penyedia yang pihak tertentu
melaksanakan
pekerjaan, hal
ini tentunya
membutuhkan
suatu tools atau
sarana agar
hasil penilaian
dapat dijadikan
bahan
pertimbangan
bagi PPK
lainnya.
Sehingga
dimungkinkan
adanya
intervensi dari
Penyedia
dalam penilaian
ini.
A. Latihan
Untuk dapat memahami materi mengenai Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, anda diminta untuk menjelaskan garis besar dari risiko pengelolaan
kontrak Pengadaan Barang/Jasa.
B. Rangkuman
Seperti diketahui bahwa salah satu peranan dokumen kontrak adalah
mengidentifikasi risiko kepada pihak-pihak yang memang berkompeten dan bisa
mengelola risiko dengan efektif dan efisien untuk meminimalkan potensi kerugian
dari suatu kejadian yang berakibat fatal atau memaksimalkan kesempatan yang
baik dari suatu kejadian. Perlu dipahami bahwa yang terbaik untuk mengelola
risiko adalah pihak yang mempunyai kemampuan dan kapasitas untuk
mengontrol dan mengendalikan risiko.
Sebagai contoh, organisasi A mempunyai bidang pelayanan jasa ke publik
tidak mempunyai sumber daya dan keahlian yang cukup untuk mengerjakan
proyek konstruksi jembatan. Organisasi A kemudian menunjuk sebuah penyedia
(kontraktor) yang mempunyai sumber daya dan keahlian untuk membuat
jembatan dalam waktu satu tahun dengan menggunakan kontrak lumsum. Dalam
hal ini, organsasi A telah melakukan pemindahan risiko ke penyedia untuk
mengendalikan penyelesaian dengan tepat waktu selama satu tahun, penyedia
1. Isi kontrak hanya menguntungkan salah satu pihak merupakan risiko dari
tahapan…..
A. Persiapan Kontrak
B. Pengendalian Kontrak
C. Serah Terima Pekerjaan
D. Perumusan Kontrak
2. Dampak dari Adendum kontrak tidak ditandantangani oleh personil yang
berwenang adalah….
A. Kemungkinan merubah kontrak
B. Adendum tidak dapat disepakati
C. Adendum tidak valid
D. Pemutusan tidak sah
3. Solusi atas risiko barang yang dihentikan (diskontinu) masih dibutuhkan
adalah….
A. Koordinasi dengan user untuk proses pengadaan selanjutnya
B. Pengecekan secara teliti pemberian sanksi sebelum adanya pemutusan
C. Merumuskan perubahan-perubahan yang memungkinkan untuk dapat
disepakati
D. Sosialisasi aturan terkait adendum kontrak
4. Penyedia tidak dapat menggunakan haknya untuk memberikan klarifikasi
terlebih dahulu, kekecewaan penyedia, kemungkinan penyedia menuntut
adalah dampak dari risiko…..
A. Barang/lingkup pekerjaan yang dihentikan masih dibutuhkan
B. Tidak adanya Surat Peringatan terlebih dahulu
C. Terjadinya keterlambatan serah terima barang/jasa
A. Uraian Materi
1. Pengelolaan Swakelola
Pengadaan Barang/Jasa secara swakelola adalah cara memperoleh
barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah, Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain, Organisasi
Kemasyarakatan (Ormas), atau Kelompok Masyarakat (Pokmas). Swakelola
dilaksanakan manakala barang/jasa yang dibutuhkan tidak dapat disediakan
atau tidak diminati pelaku usaha, untuk mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya/kemampuan teknis yang dimiliki, pekerjaan yang bersifat
rahasia, dan dalam rangka peningkatan peran serta/pemberdayaan
organisasi masyarakat dan kelompok masyarakat.
a. Perencanaan
Perencanaan swakelola meliputi penetapan tipe Swakelola,
penyusunan spesifikasi teknis/KAK, penyusunan perkiraan biaya/Rencana
Anggaran Biaya (RAB). Hasil dari perencanaan pengadaan secara swakelola
digunakan sebagai masukan dalam penyusunan RKA-KL dan RKA-PD, serta
RUP yang akan diumumkan melalui aplikasi SiRUP (sistem informasi
rencana umum pengadaan).
C. Rangkuman
Risiko yang mungkn terjadi dalam Swakelola harus di mitigasi sejak awal
agar pihak dapat mencari solusi sedini mungkin agar tidak menimbulkan
masalah yang lebih besar di kemudian hari.
3. Apa penyebab dalam Kontrak Swakelola tidak jelas sasaran yang akan
dicapai?
A. PPK dan Pelaksana Swakelola tidak memahami ketentuan Swakelola
B. Untuk mencapai target penyerapan anggaran
C. Perintah atasan langsung
D. Atas permintaan pelaksana Swakelola
A. Simpulan
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
dapat menjadi acuan dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa termasuk
mengidentifikasi potensi risiko pada setiap tahapan yang dilaksanakan.
Modul ini merupakan modul yang menyajikan pentingnya pengelolaan risiko
pada pengadaan dan hal-hal yang perlu dipahami dalam mengidentifikasi risiko.
Mulai dari pemahaman tentang jenis-jenis risiko, klasifikasi dan potensi risiko
serta antisipasi risiko dalam setiap tahapan proses Pengadaan Barang/Jasa, dan
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Adapun jenis-jenis risiko dalam Pengadaan Barang/Jasa pemerintah yang
dibahas adalah risiko perencanaan pengadaan, risiko pemilihan penyedia, risiko
pengelolaan kontrak, dan risiko pengelolaan swakelola. Selain itu dibahas juga
tindak lanjut yang diperlukan sebagai bagian dari proses pengelolaan risiko untuk
dapat tercapainya tujuan pengadaan sesuai yang diharapkan.
Penjelasan proses pengelolaan risiko secara komprehensif sehingga dapat
menjadi pengetahuan dan acuan pelaku pengadaan dalam melaksanakan tugas
dan kewenangan dalam Pengadaan Barang/Jasa pemerintah.
B. Implikasi
Setelah mempelajari modul ini, para peserta diharapkan dapat menjelaskan
tentang risiko dan pengelolaan risiko Pengadaan Barang/Jasa pemerintah sesuai
kebutuhan di instansi masing-masing. Secara umum modul ini dapat digunakan
sebagai salah satu acuan dalam melakukan pengelolaan risiko Pengadaan
Barang/Jasa dalam pekerjaan selaku pelaku Pengadaan Barang/Jasa.