Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYUSUN:

NABILA MAHARANI FEBRINA

AKX. 16. 074

KELAS B TINGKAT 2

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN KONSETRASI


ANESTESI DAN GAWAT DARURAT MEDIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Cara memberikan penanganan pertama pada seseorang

dengan gangguan pencernaan.

Sub pokok bahasan : Cara memberikan penanganan pertama pada seseorang

dengan penyakit Maag (gastritis) yang sering kambuh.

Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Oktober 2017

Waktu : 13:30 s/d 13.40

Tempat : Ruang Perawat RSUD Pasar Rebo.

Sasaran : Keluarga pasien yang anggota keluarganya sering


menderita penyakit maag.

Pelaksana : Nabila Maharani Febrina Mahasiswa Semester 3 DIII

Keperawatan Konsentrasi Anestesi dan Gawat Darurat

Medik STIKes Bhakti Kencana Bandung.

Tujuan instruksional umum  :

Setelah melakukan komunikasi terapeutik diharapkan orang tua klien dapat melakukan

pertolongan pertama pada keluarga yang anggota keluarganya terkena penyakit maag.

Tujuan instruksional khusus :

1. Dapat menyebutkan defnisi maag dengan benar


2. Dapat menyebutkan penyebab maag dengan benar
3. Mengetahui cara pencegahan penyakit maag dengan benar
4. Mengetahui cara penanganan pertama jika Maag kambuh dan tindakan selanjutnya
yang harus dilakukan.
5. Dapat membuat resep pengobatan penyakit maag dengan benar

Metode : Diskusi dan tanya jawab.

Media : Leaflet
Setting tempat PENKES : Di ruangan perawat di sebelah ruang inap suami si ibu.

Kegiatan Belajar :

TAHAP KEGIATAN PESERTA


WAKTU
KEGIATAN PELAKSANA PENYULUHAN

1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam.

dengan mengucapkan 2. Memperkenalkan diri

salam kepada istri juga.

pasien. 3. Mendengarkan

2. Memperkenalkan penyuluh

PENDAHULUA siapa pelaksana. menyampaikan topik


13.33
N 3. Menjelaskan tujuan dan tujuan.

dari kegiatan. 4. Menyetujui

4. Menyampaikan kesepakatan waktu

kontrak waktu dan pelaksanaaan

kesediaan istri pasien kegiatan.

mengikuti kegiatan.

PENYAJIAN 1. Mengkaji tingkat 1. Menjawab 13:38


pertanyaan dari
MATERI pengetahuan sasaran
penyuluh.
mengenai Maag.
2. Mendengarkan
2. Memberi
penyuluh
reinforcement positif
menyampaikan
karena pasien sudah
materi.
menjawab dengan
3. Menanyakan hal –
benar.
hal yang tidak
3. Menanyakan dimengerti dari

bagaimana pola materi penyuluhan

makan suami(pasien)

4. Menjelaskan materi

penyuluhan kepada

istri klien :

- Pengertian Maag

atau Gastritis.

- Penyebab Maag

- Cara menghindari

Maag

- Cara penanganan

pertama jika Maag

kambuh dan

tindakan

selanjutnya yang

harus dilakukan

5. Memberikan

kesempatan kepada

peserta penyuluhan

untuk bertanya

6. menanyakan hal – hal

yang belum

dimengerti dari materi


yang dijelaskan

penyuluh

1. Memberikan 1. Menjawab
pertanyaan kepada
pertanyaan yang
sasaran tentang
diajukan penyuluh
materi yang  telah
disampaikan oleh 2. Mendengarkan
penyuluh.
penyampaian
2. Memberikan
kesimpulan
reinforcement
positif. 3. Bersama penyuluh
3. Menanyakan
merencanakan
bagaimana
jadwal komter
perasaan istri
PENUTUP 13.40
pasien setelah selanjutnya
melakukan
4. Mendengarkan
kegiatan komter.
penyuluh menutup
4. Menyimpulkan
materi. acara dan
5. Membuat janji
menjawab salam
pertemuan baru
selanjutnya
6. Menutup acara
dengan
mengucapkan
salam.
Pertanyaan Evaluasi :

1. Bagaimana cara memberi penanganan pertama apabila seseorang maag-nya kambuh?

2. Apa yang diharuskan apabila kita tidak terlalu paham cara menangani seseorang yang

maag-nya kambuh?

3. Apa saja hal-hal yang harus dilakukan agar menghindari penyakit maag?
Lampiran Materi :

GASTRITIS (MAAG)

A.    Pengertian Gastritis


Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah peradangan yang
terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam lambung mengakibatkan
iritasi/perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam
jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa dalam darah telah
banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah
asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang
menumpuk dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan
luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa perih.

B.     Penyebab Gastritis


1.      Stress
2.      Usia
3.      Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan makanan yang
pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe, cuka, sambal, ketan dan
lain-lain. Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang terinfeksi oleh bakteri
helicobakter phylory.
4.      Merokok
5.      Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein
6.      Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin dan
antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung)
7.      Keracunan makanan

D.    Cara Pencegahan


1.      Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan karena
akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat
2.      Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang merangsang
kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi
3.      Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan
berolahraga yang baik bagi tubuh
4.      Tidak merokok
5.      Tidak mengkonsumsi alcohol
6.      Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung misalnya
aspirin

E.     Penatalaksanaan
Jika anda atau seseorang mengalami atau mempunyai riwayat gastritis, hal-hal yang
dapat anda lakukan antara lain adalah:
1.      Makan dengan porsi kecil tapi sering. Contoh makanan adalah snack atau makanan
ringan.
2.      Makan teratur dan tepat waktu
3.      Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah
4.      Minumlah obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5.      Istirahat yang cukup
6.      Kalau merokok, hentikan merokok
7. Meminum resep herbal, contohnya : campuran perasan bengkuang dicampur
setengah sendok garam.
8. Segera periksakan ke puskesmas, rumah sakit atau dokter jika nyeri tidak kunjung
hilang.

Sumber Kepustakaan :

Doengoes, Marilyn E. dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :


Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Smeltzer, Suzanne C, ,Brenda G. Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Brunner & Sudarth. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai