PENYUSUN:
KELAS B TINGKAT 2
Setelah melakukan komunikasi terapeutik diharapkan orang tua klien dapat melakukan
pertolongan pertama pada keluarga yang anggota keluarganya terkena penyakit maag.
Media : Leaflet
Setting tempat PENKES : Di ruangan perawat di sebelah ruang inap suami si ibu.
Kegiatan Belajar :
pasien. 3. Mendengarkan
2. Memperkenalkan penyuluh
mengikuti kegiatan.
makan suami(pasien)
4. Menjelaskan materi
penyuluhan kepada
istri klien :
- Pengertian Maag
atau Gastritis.
- Penyebab Maag
- Cara menghindari
Maag
- Cara penanganan
kambuh dan
tindakan
selanjutnya yang
harus dilakukan
5. Memberikan
kesempatan kepada
peserta penyuluhan
untuk bertanya
yang belum
penyuluh
1. Memberikan 1. Menjawab
pertanyaan kepada
pertanyaan yang
sasaran tentang
diajukan penyuluh
materi yang telah
disampaikan oleh 2. Mendengarkan
penyuluh.
penyampaian
2. Memberikan
kesimpulan
reinforcement
positif. 3. Bersama penyuluh
3. Menanyakan
merencanakan
bagaimana
jadwal komter
perasaan istri
PENUTUP 13.40
pasien setelah selanjutnya
melakukan
4. Mendengarkan
kegiatan komter.
penyuluh menutup
4. Menyimpulkan
materi. acara dan
5. Membuat janji
menjawab salam
pertemuan baru
selanjutnya
6. Menutup acara
dengan
mengucapkan
salam.
Pertanyaan Evaluasi :
2. Apa yang diharuskan apabila kita tidak terlalu paham cara menangani seseorang yang
maag-nya kambuh?
3. Apa saja hal-hal yang harus dilakukan agar menghindari penyakit maag?
Lampiran Materi :
GASTRITIS (MAAG)
E. Penatalaksanaan
Jika anda atau seseorang mengalami atau mempunyai riwayat gastritis, hal-hal yang
dapat anda lakukan antara lain adalah:
1. Makan dengan porsi kecil tapi sering. Contoh makanan adalah snack atau makanan
ringan.
2. Makan teratur dan tepat waktu
3. Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah
4. Minumlah obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5. Istirahat yang cukup
6. Kalau merokok, hentikan merokok
7. Meminum resep herbal, contohnya : campuran perasan bengkuang dicampur
setengah sendok garam.
8. Segera periksakan ke puskesmas, rumah sakit atau dokter jika nyeri tidak kunjung
hilang.
Sumber Kepustakaan :