Anda di halaman 1dari 3

CERMIN KEHIDUPAN

Maura Ghadafi

Cerminku telah usang, terdapat beberapa debu yang menutupinya. Jika ia bisa berbicara,
mungkin ia tidak mau jadi seperti itu. Tuan yang tak perhatian pada nya, tak pernah
membersihkan bagian yang terdapat beberapa debu, dan membiarkan nya begitu saja. Ah!Sial.
Andai cerminku dapat berbicara,mungkin ia tidak mau mempunyai Tuan seperti Saya.

Sampai suatu pagi, Tuan terbangun dari tidur nya, 'Ah!Sial. Terlambat 10 menit, pergi ke
Kantor,' tutur nya. Lalu, Tuan bersiap-siap untuk berangkat ke Kantor nya. Dengan mengendarai
mobil kesayangan nya yang berwarna hitam itu.

Sampailah di depan Kantor, dengan bawahan yang sambil menyapa Tuan Bos 'Selamat pagi
Tuan,'. Tuan hanya tersenyum, lalu masuk kedalam Kantor, menuju ruang kerja nya. Sembari
membereskan file file yang berisi dokumentasi nya. Tiba-tiba..., 'Prakk!!', (Suara cermin jatuh).
'Apa itu?', (Sembari mencari darimana suara itu berasal). Dan ternyata, office boy yang tak
sengaja menjatuhkan sebuah cermin yang sedang dibawanya itu.

'Kamu itu kerja gak pernah benar! Masa bawa cermin aja bisa jatuh!', celetuk nya.

Sambil menundukan kepala, office boy tersebut berucap 'Mm.. I—iya Tuan, Saya minta ma—af.
Saya tidak sengaja',

'Gak sengaja! Gak sengaja! Udah sana, beresin pecahan cermin nya!', Suruh nya.

Setelah kejadian itu, Tuan kembali masuk ke ruang kerja nya, menyelesaikan tugas yang belum
dikerjakan nya. Tak terasa, hari mulai menjelang Sore, itu tandanya Tuan harus kembali ke
rumah. Dengan mengambil tas tenteng berwarna hitam, 'Hai!!! Gue pulang dulu, ya. Kerja yang
bener', sapa nya kepada petugas kantor. 'Aaa—Siap,Bos!', jawab nya.

Seperti awal berangkat,dengan mengendarai mobil kesayangan berwarna hitam. Menyetir


dengan sangat hati-hati, mendengarkan alunan musik didalam nya. Tak lama, sampailah di
rumah. 'Jeglek', (Bunyi Suara Menutup Mobil). Dengan melangkahkan kaki yang panjang itu,
memasuki rumah, eh sebelum masuk rumah tentu harus membuka pintu terlebih dahulu ya,
emang nya makhlul ghaib yang bisa tembus begitu saja, haha. Oke, membuka pintu, memasuki
ruang tengah lalu duduk.

'Huftt...(Hembusan nafas nya) Melelahkan sekali,'

Lalu Tuan membuka sepatu yang dikenakan nya, berhubung masih jomblo dan gak ada yang
bukain sepatu, gak ada yang buatin bekal. Ah,sudah lah. Kemudian, Tuan memasuki kamar milik
nya, dengan membuka Jas ditubuh nya yang gagah itu, 'Andai.. Aku sudah mempunyai Istri,
pasti tidak akan melelahkan seperti ini', ucap nya dalam hati.

Tuan bergegas untuk mandi, membersihkan badan nya yang bau ASEM itu,haha. Mandi nya
Tuan bisa kisaran sampai setengah jam, bayangin coba, kita nungguin, padahal menunggu itu
tidak menyenagkan. Ah! Kampret. Sudahlah kita tunggu saja.

Kemudian, setelah setengah jam Tuan mandi, akhirnya selesai. Huft. Sambil mengelap tubuh
nya yang belum kering dari air, Tuan duduk dan berbisik dalam hati 'Hmm... Kira-kira Gue
simpen cermin yang berdebu itu dimana ya?. Ah! Masa Gue masih muda gini udah jadi pelupa
sih,' . Setelah berbisik dalam hati, Tuan mencari-cari cermin tersebut. Akhirnya ketemu juga
woi. Ternyata, cermin itu ada di lemari nya sendiri woi,sedih ah. Wkwk. 'Hufpp.. Hufpp.. (Tiup
nya dari mulut). Ya Allah, ini harus Gue bersihin,'

Setelah Tuan melihat bahwa cermin tersebut, yang pada awal nya ia tak peduli sama sekali, 'Ya
Allah... Cermin nya sangat cerah sekali', .

Ah! Gue baru sadar sekarang, dari cermin ini Gue tersadar, bahwa jika Kita mempunyai
kehidupan dimasalalu yang kelam, itu tanda nya bukan berarti Kita tidak bisa mempunyai masa
depan yang Cerah.

Terimakasih Ya Allah.., Engkau telah menyadarkan Hamba, dari hal sekecil ini.

Jakarta, 28 Juli 2020


Maura Ghadafi, sebagai pelajar yang berusia 15 Tahun mempunyai mimpi sebagai Mahasiswi
Universitas Al-Azhar, Cairo. Selalu mengisi waktu luang nya dengan hal bermanfaat, salah
satunya yaitu, Menulis.

Anda mungkin juga menyukai