Anda di halaman 1dari 29

RUMAH SAKIT

SURYA ASIH DISPEPSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/5

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
Kumpulan gejala yang bersifat episodik atau menetap yang selalu
PENGERTIAN
menyertakan komponen nyeri atau ketidaknyamanan abdomen.

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan

TUJUAN pelayanan/pengobatan terhadap penderita Dispepsia di RS. Surya


Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penderita Dispepsia sesuai


KEBIJAKAN
kebijakan RS Suraya Asih No..................... tanggal 22/08/2016

a. Kriteria Diagnosisi
1. Anamnesis
o Rasa tidak nyaman didaerah ulu hati, dapat berupa : nyri
ulu hati,rasa mual, kembung. Gejala dapat berhubungan
atau tidak ada hubungan dengan makanan.

2. Pemeriksaan fisik :
o Umumnya tidak dijumpai gejala / tanda – tanda yang
PROSEDUR
spesifik, kecuali mungkin ada nyeri tekan di ulu hati dan
meterismus.

3. Pemeriksaan penunjang :
o Endoskopi : esofago gastro duadenoskopi.
o Foto esofago – gastro – duadenoskopi dengan kontras
Barium.
o EKG.
o Serologi Hp (Heliko Bakteri Pilori)
o UBT / HP SA (Urea Breath Test / HP serologi antigen).
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH DISPEPSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/5

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
4. Diagnosis
o Dispepsia type ulcus jika nyeri yang dominan.
o Dispepsia type dismotilitas, jika gejala yang dominan
adalah kembung, mual dan cepat kenyang.
o Dispepsia non spesifik, jika tidak jelas masuk ke kedua
type.

5. Diagnosis Bainding
o Dengan Endoskopi
a) Dispepsia fungsional : tidak ada kelainan oeganic.
b) Dispepsia organik : ada kelainan, bisa :
 Esofageitis
PROSEDUR  Tukak peptik ( lambung, duodenum)
 Gastritis Akut.
 Gastritis kronis
 Akhalasia.
 Tumor Esophagus.
 Tumor Lambung.
 Tumor Duodenum.
 Gastritis Erotis.

b. Indikasi Rawat
o Muntah – muntah
o K.U Kurang baik, dehidrasi, tidak mau makan.
o Muntah darah
o Anemia berat
o Berak darah (melana).
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH DISPEPSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 3/5

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
c. Therapi
o Dipuasakan 1 x 24 Jam jika ada hematemesis melena.
o Diet lambung disesuaikan dengan kondisi pasien bisa LI, LII,
LIII, LIV.
o Empiris jika umur < 45 tahun tanpa tanda – tanda bahaya
selama 2 minggu.
 Antasida
 H2 Antagonis / PP I
 Obat prokinetik.
o Umur > 45 tahun / umur <45 tahun dengan tanda – tanda
bahaya.
Rujuk ke Internist :
PROSEDUR
I. Periksa : UBT / HPSA
(+) Eradikasi
(-) Simptomatik → gagal → reevaluasi
Diagnostik/
II. Endoskopi : periksa Rapid Urease test : → hasil :
(+) Eradikasi
(-) Simptomatk → gagal → Reevaluasi
 Tukak peptik (lambang, duodenum).
 Gastritis Erosit.

o Antasida lebih disukai yang cair 30cc 3-4 x sebelum makan


dan mau tidur.
o Simetidine 4 x 200 mg.
o Ranitidine 2 x 150 mg, atau 1 x 300 mg, sore hari.
o Famotidine 1 x 40 mg.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH DISPEPSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 4/5

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
o Eradikasi
 P.P.I 2 x 1
 Metronidazole 500 mg / claritromisin 500 mg 2 x 1
 Amoxilin 1000 mg 2 x 1 selama seminggu.

o Proton pump inhibitor 1 x 1 → 2 x 1 umumnya diberikan


selama 4 – 6 minggu.
o Konsul bedah jika terjadi perdarahan massif

d. Informed Consent
PROSEDUR Diperlikan untuk tindakan endoskopi dan biopsi.

e. Lama Perawatan
7 – 10 hari

f. Out Put
 Sembuh total
 Gejala hilang
 Meninggal

g. Kewenangan
 Dokter Umum
 Dokter Spesialis Penyakit Demam
 Spesialis Penyakit Dalam Plus Endoskopist.

o Laboratorium Patalogi Klinik


o Laboratorium Patalogi Anatomi
UNIT TERKAIT o Bagian bedah / Digestif
o Radiologi
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH TUMOR JINAK PAYUDARA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


A 1/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
Tumor jinak jaringan payudara.
PENGERTIAN

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan

pelayanan/pengobatan terhadap penderita Tumor Jinak Payudara di


TUJUAN
RS. Surya Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penderita Tumor Jinak

KEBIJAKAN Payudara sesuai kebijakan RS. Surya Asih No................... tanggal

22/08/2016

a. Kriteria Diagnosisi
1. Anamnesis
o Benjolan pada payudara

2. Pemeriksaan Klinis :

Fibroadenoma mamma :
o Penderita muda, dibawah 30 tahun
PROSEDUR

o Tumbuh pelan, tahunan

o Batas tegas

o Bentuk oval/bulat

o Permukaan halus
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH TUMOR JINAK PAYUDARA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih
SPO
26/08/2016
dr. Hetti Frawati BR. Simamora
NIP 01.43052013
o Konsistensi padat elastic

o Sangat mobil dalam korpus mamma

o Sinle/multiple

Tumor filloides mamma :

o Tumor pada mamma yang besar, > 5 cm, dapat > 30 cm

o Permukaan berbenjol-benjol

o Ada bagian yang padat dan kisteus

o Sangat mobil dari dinding dada


PROSEDUR
o Kulit diatas tumor mengkilat

o Vena sub kutan membesar dan berbelok-belok

(vanaektasi)

o Tidak terdapat tanda-tandainfiltrasi/metastase

Papiloma intra duktal :

o Perdarahan atau keluar cairan abnormal dari putting susu

o Tumor kecil subarcolar

3. Pemeriksaan penunjang :

o Radiologi : USG mamac/mammografi


o Sitologi : FNA

o Patologi: biopsi, vries coup

RUMAH SAKIT
SURYA ASIH TUMOR JINAK PAYUDARA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 3/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
b. Penatalaksanaan

o FAM : eksisi tumor

o Tumor filloides : eksisi tumor atau mastektomi simple


PROSEDUR
o Papiloma intra duktal : duktektomi

o Lain-lain tumor jinak : eksisi tumor

c. Out Put/prognosis : baik

Laboratorium, Radiologi, SMF lain yang terkait (bila diperlukan)


UNIT TERKAIT
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH STRUMA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih
SPO
26/08/2016
dr. Hetti Frawati BR. Simamora
NIP 01.43052013

PENGERTIAN Tumor Kelenjar Tyroid

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan


TUJUAN
pelayanan/pengobatan terhadap penderita Struma di RS. Surya Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penderita Tumor Jinak


KEBIJAKAN Payudara sesuai kebijakan RS. Surya Asih No..................... tanggal
22/08/2016

a. Kriteria Diagnosisi
1. Anamnesis
o Benjolan/masa di leher

2. Pemeriksaan fisik :
o Benjolan/masa di trigonum koli antirior sebelah bawah,

ikut bergerak keatas bila penderita menelan

PROSEDUR o Difus, uninoduler atau multi noduler

o Bisa disertai gejala hipertiroid (badan makin kurus,

gelisah, jantung berdebar, sering keringatan, sulit tidur,

diare dll) atau gejala hipotiroid (malas, mudah capek,

ngantuk, tambah gemuk, obtipasi, mata sembab)

o Curiga ganas bila tumbuh cepat, sesak (‘), disfagi (+),

suara parau. Benjolan keras, fixed, pembesaran kelenjar

leher.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PATAH TULANG IGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
b. Penatalaksanaan

o Non bedah : analgenika, anestesi infiltrate/blog, perawatan


PROSEDUR
konservatif
o Bedah : fiksasi internal daerah fraktur

c. Out Put/prognosis : dubia

Laboratorium, Radiologi, SMF lain yang terkait (bila diperlukan)


UNIT TERKAIT
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIPOSPADIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013

PENGERTIAN Muara uretra tidak terletak pada glands penis.

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan

TUJUAN pelayanan/pengobatan terhadap penderita Hipospadia di RS. Surya


Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penderita Hipospadia di RS.


KEBIJAKAN
Surya Asih Sesuai Kebijakan No................... Tanggal 22/08/2016

a. Kriteria Diagnosisi
1. Anamnesis
o Muara saluran kencing tidak pada gland penis.

2. Pemeriksaan fisik :
PROSEDUR
o Muara uretra tidak pada gland penis.

b. Penatalaksanaan :
o Tahap I : Pemotongan Kordae
o Tahap II : Repair Uretra

c. Out Put / prognosis : baik

Laboratorium, SMF lain yang terkait (bila diperlukan)


UNIT TERKAIT
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIDROKEL TESTIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013

PENGERTIAN Tumor/kista pada daerah inguinal/testis.

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan

TUJUAN pelayanan/pengobatan terhadap penderita Hidrokel Testis di RS.


Surya Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penderita Hidrokel Testis di RS.


KEBIJAKAN
Surya Asih Sesuai kebijakan No........................... tanggal 22/08/2016

a. Kriteria Diagnosisi
1. Anamnesis
 Benjolan di daerah inguinal/skrotum

2. Pemeriksaan fisik :
 Masa tumor di daerah inguinal/strotum
PROSEDUR  Transilumiasi (+)

b. Penatalaksanaan :
 Non bedah : anak umur < 2 tahun : observasi
 Bedah :
Anak umur > 2 tahun : ligasi tinggi
Dewasa : hidrokelektomi, marsupialisasi.

c. Out Put / prognosis : baik

Laboratorium, SMF lain yang terlait (bila diperlukan)


Laboratorium, Radiologi, SMF lain yang terkait
UNIT TERKAIT
(bila diperlukan)
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH INFERTILITAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
Pasangan suami istri usia reproduksi, melakukan kohabitasi
sebagaimana layaknya (2-3 laki seminggu). Tanpa menggunakan
PENGERTIAN
kontrasepsi, tidak hamil selama 2 tahun masa usaha untuk menjadi
hamil.

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan

TUJUAN pelayanan/pengobatan terhadap penderita Infertilitas di RS. Surya


Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penderita Infertilitas di RS.


KEBIJAKAN
Surya Asih sesuai kebijakan No............................ tanggal 22/08/2016

a. Diagnosis :
Suami :
o Anamnesis, termasuk riwayat penyakit dan seksual.
o Pemeriksaan jasmani, termasuk genitalia eksternal.
o Pemeriksaan laboratorium dasar, darah dan urin.
o Analisis mani
o Pemeriksaan hormonal, bila mungkin
PROSEDUR
o Sedapat mungkin bekerjasama dengan ahli andrologi atau
urologi.

Istri :
o Anamnesis seperti lazimnya, termasuk riwayat penyakit
dan seksual.
o Pemeriksaan jasmani, payudara (kolostrum, galaktorea,
benjolan) dan genitalia.
o Pemeriksaan laboratorium dasar, darah dan urine, bila
mungkin hormone prolaktin.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH INFERTILITAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
o Pemeriksaan suhu basal badan (SBB), selama 3 bulan
berturut-turut..
o Biopsi endometrium pada haid hari ke 20 – 24. Bila
mungkin.
o Pemeriksaan hormon reproduksi, bila mungkin.
o USG daerah pelvis.
o Pemeriksaan histerosalpingografi
o Pemeriksaan histero-laparaskopi diagnostic, yang
dilanjutkan dengan histero-laparaskopi-operatif, bila
mungkin.

b. Penatalaksanaan :
PROSEDUR o Tergantung faktor penyebab.
o Pengobatan bertujun untuk meningkat fungsi reproduksi
o Berbagai cara pengobatan antara lain :
1. Konseling kejiwaan
2. Pemberian anti biotik
3. Inseminasi mani (suami) denga berbagai modifikasi.
4. Kuretase
5. Induksi ovulasi
6. Induksi spermatogenesis
7. Koreksi defek anatom fisiologi dari organ genitalia
(miomektomi, kristektomi, salpingopelviolisis)
o Invitro fertilisasi dan embryo transfer (IVF-ET) dengan
berbagai modifikasi.

c. Out Put/prognosis : bervariasi


RUMAH SAKIT
SURYA ASIH INFERTILITAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 3/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013

UNIT TERKAIT Laboratorium, SMF lain yang terkait (bila diperlukan)


RUMAH SAKIT
SURYA ASIH MIOMA UTERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
Tumor jinak otot polos uterus yang dilipat oleh psudo kapsul, berasal
PENGERTIAN
dari sel otot polos yang imatur

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan

TUJUAN pelayanan/pengobatan terhadap penderita Mioma Uteri di RS. Surya


Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penderita Mioma Uteri di RS.


KEBIJAKAN
Surya Asih sesuai kebijakan No.................... Tanggal 22/08/2016

a. Diagnosis :
o Pemeriksaan fisik (vaginal foneher)
o USG

b. Penatalaksanaan :
o Konservatif (miomektomi)

PROSEDUR o Histerektomi
o Observasi
o Pertimbangan :
 Gejala yang timbul
 Besar dan lokasi mioma
 Umur pasien
 Fungsi reproduksi

c. Out Put / Prognosis : baik, bervariasi, tergantung besar dan


alokasi mioma.

Laboratorium, SMF lain yang terkait (bila diperlukan)


UNIT TERKAIT
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH KISTA OVARIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
Pembesaran ovarium yang bersifat fungsional atau disfungsional,

PENGERTIAN berupa kistik, padat atau campuran kistik padat dan dapat bersifat
neoplastik.

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan

TUJUAN pelayanan/pengobatan terhadap penderita Kista Ovarium di RS. Surya


Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penderita Kista Ovarium di RS.


KEBIJAKAN
Surya Asih sesuai kebijakan No.................... tanggal 22/08/2016

a. Diagnosis :
o Gejala tergantung besar tumor, lokasi dan adanya
komplikasi.
o Kadang tidak ada gejala.
o Gejala pada umumnya :
 Penekanan terhadapvenika atau rectum
 Perut terasa penuh
PROSEDUR  Pembesaran perut
 Perdarahan (jarang)
 Nyeri (pada putaran tangkai / kista pecah)
 Sesak nafas, edema tungkai (pada tumor yang sangat
besar).
o Pemeriksaan :
 Pemeriksaan fisik/recto vaginal toucher
 USG
 Laparkopi.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH KISTA OVARIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
b. Penatalaksanaan :
o Menentukan apakah merupakan kista fungsional atau
bukan
o Menentukan apakah termasuk golongan neoplastik atau
non neoplastik.
o Pengangkatan kista/ovarium tergantung jenis kista dan
PROSEDUR
besar kista.
o Pengangkatan kista dapat dilakukan dengan laparaskopi
atau laparatomi.

c. Out Put/prognosis : bervariasi, tergantung jenis dan besar


kista.

UNIT TERKAIT Laboratorium, SMF lain yang terkait (bila diperlukan)


RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIPERTENSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/7

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
Tekanan darah sama atau melebihi 140 mmHg sistolik dan atau sama

PENGERTIAN atau melebihi 90 mmHg diastolic pada seseorang yang sedang makan
obat anti hipertensi.

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan

TUJUAN pelayanan/pengobatan terhadap penyakit Hipertensi di RS. Surya


Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penyakit Hipertensi di RS.


KEBIJAKAN
Surya Asih sesuai kebijakan No......................... Tanggal 22/08/2016

a. Kriteria Diagnosis :
1. Hipertensi emergensi (darurat)
Hipertensi dengan tekanan darah distolik > 120 mmHg yang
memerlukan penurunan tekanan darah segera (menit sampai 1
jam) ditandai adanya salah satu kelainan dibawah ini :
o Perdarahan intrakranial
o Ensefalopati
o Angina pektoris tidak stabil (unstable)
PROSEDUR o Infark miokard
o Gagal jantung kiri dengan edema paru
o Disceting aneurisma aorta
o Eklampsia
o Krisis pada feokromositoma
o Gagal atau insufisiensi ginjal akut
o Hematuria
2. Hipertensi Urgansi ( gawat )
Hipertensi dengan tekanan darah diastotik > 120 mmHg.
Disertai kelainan mata ( retinopati ) berupa edema papil atau
perdarahan atau eksudasi.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIPERTENSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/7

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
3. Pemeriksaan untuk diagnosis
o Pemeriksaan dasar
 Pemeriksaan mulai dari anamnesis dan pengukuran
tekanan darah beberapa kali sesuai standar
pengukuran tekanan darah untuk menghindarkan
tekanan darah tinggi yang bukan krisi.
 Pemeriksaan lain adalah mencari faktor penyebab
pencetus hipertensi seperti bruit, gejala uremia,
neoplasma endokrin yang multiple, tumor abdomen
(kista). Tanda kelainan organ sasaran.
PROSEDUR
4. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
 Darah perifer lengkap
 Urinalisis
b. Kimia darah untuk Ureum, Kreatinin, dan pemeriksaan
EKG
c. Radiologi
 Foto dada
 USG abdomen
 Pemeriksaan tambahan funduskopi untuk melihat
adanya perdarahan atau edema papil.
d. Memantau tanda atau gejala kelainan neurologi, retinopati,
gagal jantung, diseksi aorta.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIPERTENSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 3/7

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
5. Diagnosis
Hipertensi krisis
6. Diagnosis banding
Disebut hipertensi krisis yaitu :
a. Akibat hipoksia
b. Kandung kemih penuh ( distended )
c. Rasa nyeri
d. Tumor otak
e. Epilepsi
f. Ensefalitis
g. Anksietas akut dengan sindrom hiperventilasi
PROSEDUR h. Uremia dengan Overload

b. Indikasi Rawat
Hipertensi krisis
c. Therapi
o Target terapi hipertensi dengan emergensi
Adalah penurunan Mean Arterial Blood Pressure ( MABP
/tekanan darah rata – rata arteri ) tidak lebih 25 % dalam
beberapa menit sampai 2 jam dan kemudian menjadi 160/100
dalam 2 – 6 jam. Perlu tekanan darah diukur setiap 15 – 20
menit. Penurunan terlalu cepat dapat menyebabkan iskemia
renal, selenral, atau jantung.
o Target terapi hipertensi urgensi
Adalah penurunan sama seperti hipertensi emergensi tetapi
dalam waktu 24 – 48 jam.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIPERTENSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 4/7

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
Setelah target tercapai harus diikuti program terapi hipertensi
jangka panjang.
Antihi yang dipilih dapat per oral atau parenteral sesuai
fasilitas yang tersedia. Obat per oral : semua obat anti
hipertensi yang bekerja cepat seperti loop diurekit, penghambat
beta, penghambat ACE, antagonis alfa-2, antagonis kalsium.
Sedian parenteral lebih disukai karena monitor dan pemberian
obat dapat lebih diatur sesuai derajat penurunan tekanan darah,
sedang efek samping per oral / sublingual sukar diprediksi.
Namun bila dengan parenteral tekanan darah masih lebih dari
180/120 mmHg maka dapat ditambahkan obat oral diatas dan
kalau perlu obat yang masa kerjanya panjang.
Terapi Nonparenteral Akut
PROSEDUR
Efek Lama
Obat Jalur Omset Maks Kerja Dosis
Klonidin Oral 30 Menit 1-2 jam 8-12 jam 0,1-0,2
mg lalu
0,05-0,1
mg/jam
Koptopril Oral 15 menit 1-2 jam 4-6 jam 0,8 mg
Prazosin Oral 15-30 1–2 8 jam 6,25-25
menit jam mg
Minoksidil Oral 2 jam 4 jam 12 jam 1 – 2 mg
Labetalol Oral 2 jam 3 jam 12 jam 5 – 10
mg tidak
berguna
sebagai
obat
tunggal.
Hindari
terapi
pada
krisis
hipertensi
Nitrogliserin Sub 1 menit 15 menit 1 jam 1/150
lingual grain
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIPERTENSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 5/7

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
PROSEDUR Terapi Parenteral Akut (jika tersedia)

Efek Lama
Obat Jalur Omset Maks Kerja Dosis
Sodium IV Detik 1-2 3-5 16 μ/mnt
nitrobusid menit menit – 1-6 μ
g/kg/mnt
Trimatafan IV 1-5 mnt 2-5 mnt 10 mnt 0,5-5
mg/mnt
Diazoksid IV 1-5 mnt 2-3 mnt 4-24 jam 50 mg IV
4 x setiap
5-10 mnt
7,5-30
mg/mnt.
Hidralazin IV 10-20 20-40 3-8 jam 10-20 mg
mnt mnt
Metildopa IV 2-3 jm 3-5 jam 6-12 jam 250-500
mg 4x
setiap 6
jam
Fentoamin IV (untk 5-10 3-5 jam Awal 5-
katekola mnt 10 mh IV
min 4x setiap
berlebih 15 menit.
an) Infus 0,2-
0,5.
Labetalol IV 5 menit 30 menit 3–6 2 mg/mnt
jam IV infuse
atau 20
mg 4x
setiap 10
mnt
sampai
maks 80
mg 4x
setiap 10
mnt.
Dosis
komulatif
maks.
300 mg,
tak
efektif
pada
pasien
hipertensi
berat yg
tlah
mnerima
obat anti
hipertensi
lain
propanol
ol,prazosi
n.
Nikardipin 1-2 mnt 6 jm
Nitrogiselin 1-2 mnt - 3-6 jm Setiap 15
mnt – 15
mg/jam
Dilevalol IV 1-5 mnit 1-4 jm 2-6 jam 5 – 100
mg/mnt
Enlapril IV 10 mnt 5-10 30 mnt 10 mg
mnt diikuti
25-100
mg setiap
15 mnt
AT IV < 5 mnt 5 mnt 10-20 1,25 mg
mnt kmudian
2,5 mg
10 mg
setiap 30-
60 menit.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIPERTENSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 6/7

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013

Fenoldopa IV 1-2 - 4 jam 0,1-0,3 μ


mesilat menit g/kg/mnt
Esmolol IV 15 mnt - - 250-500 μ
g/kg/mnt
selama 1
mnt,
dapat
diulang.
Hidroklarida IV - - - 10-80 mg
lasik

* dosis ini dapat bervariasi sesuai referensi dokter.


† IV berarti intravena, IM intra muskular.
‡ Hipotensi dapat terjadi pada semua obat
§ membutuhkan sistem khusus

PROSEDUR Lampiran :
Lamp 1 : Skema insiasi terapi
Lamp 2 : Terapi pemeliharaan setelah stabil (folow up)
d. Penyulit
Terjadinya kerusakan organ sasaran akibat tingginya tekanan darah
(bukan proses aterosklerosis akibat hipertensi jangka panjang).
Yaitu timbulnya atau makin bertanya keadaan tersebut seperti
perdarahan intrasereoral. Ensefalopati hipertensi, iskemia atau
miark miokard, edema paru, diseksi aorta, infark serebral.
Retinopati berupa perdarahan atau edema papil, gagal ginjal akut
mioma hemolotik mikromgiopati.

e. Informed Consent
Diperlikan bila akan diadakan tindakan medis.
f. Lama perawatan
Tergantung respon pengobatan.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH HIPERTENSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 7/7

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih
SPO
26/08/2016
dr. Hetti Frawati BR. Simamora
NIP 01.43052013

g. Out Put
1. Tensi terkendali
2. Terkendali dengan aquele
3. Meninggal
PROSEDUR

h. Kewenangan
1. Dokter Umum
2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

o Laboratorium patalogi klinik


o Laboratorium patalogi anatomi

UNIT TERKAIT o Radiologi


o SMF Jantung
o SMF Syaraf
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/4

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
Penyakit infeksi protozoa disebabkan oleh protozoa dari genus
PENGERTIAN
plasmodium ditularkan lewat gigitan nyamuk anopheles.

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan


TUJUAN
pelayanan/pengobatan terhadap penyakit Malaria di RS. Surya Asih.

Memberikan pelayanan prima kepada penyakit Malaria sesuai


KEBIJAKAN
kebijakan RS.Surya asih No.................... Tanggal 22/08/2016

a. Kriteria Diagnosis
 Anamnesis
 Menggigil
 Demam
 Keringat banyak
 Nyeri kepala
 Nyeri otot (terutama punggung)
 Nafsu makan turun, cepat lelah.
 Gejala khas : seragam berulang paroxismal dengan
PROSEDUR urutan 1,2,3.

 Pemeriksaan Fisik
 Pucat
 Splenomegali
 Febris
 Menggigil
 Keringat banyak

 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan darah terhadap parasit malaria.
 Pemeriksaan urine terhadap urobilin.
 Pemeriksaan darah lengkap terhadap hemolitik anemia.
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 3/4

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Surya Asih

SPO 26/08/2016

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIP 01.43052013
PROSEDUR Pengobatan lini I (Artesunate + Amodiakuin = AMO) pada
P.Falsifarum.
Jenis Obat
Hari Jumlah tablet menurut kelompok umur
Dosis 0 – 1 2 –11 1 – 4 5 – 9 10 14 > 15
tunggal Bulan bulan tahun tahun tahun tahun
1. Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4

Amodiakoin ¼ ½ 1 2 3 4
Primakiun - - ¾ 1½ 2 2-
2. Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4
Amodiakoin ¼ ½ 1 2 3 4
3. Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4
Amodiakoin ¼ ½ 1 2 3 4

2. Pengobatan malaria ringan dengan plasmodium Vivaks/


Ovale/ malariac.
Bila pada pemeriksaan laboratorium sediaan darah ditemukan
plasmodium vivaks/ovale/malaria, diberikan pengobatan sebagai
berikut:
Pengobatan lini I malaria Vivaks dan malaria ovale dengan ACT

Jenis Obat
Hari Jumlah tablet menurut kelompok umur
Dosis tunggal 0–1 2 –11 1–4 5 – 9 10 14 > 15
Bulan bulan tahun tahun tahun tahun
1. Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4
Amodiakoin ¼ ½ 1 2 3 4
2. Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4
. Amodiakoin ¼ ½ 1 2 3 4
3. Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4
Amodiakoin ¼ ½ 1 2 3 4
I-II Amodiakoin ¼ ½ 1 2 3 4
Primakuin - - ¼ ½ ¼ 1

Perhitungan dosis berdasarkan BB untk Pv / Po :


o Amodiakoin : hari I-III = 10 mg/kg BB. Artesunate I – III =4
mg/kg.
o Primakuin : 0,25 mg/kg,BB/hari, selama 14 hari.

Anda mungkin juga menyukai