Disusun Oleh :
Tahun 2020-2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn"M"
DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
I. DATA PASIEN
A. Identitas pasien
Tn "M" berusia 67 tahun datang ke IGD pada tanggal 2 Juni 2020 pukul 17.30
WIB dengan keluhan sesak nafas(+), demam(+), pasien mengatakan sesak nafas
sebelum masuk rumah sakit, disertai dengan bunyi menciut(+) dan disertai dengan
demam (+). Pasien di rawat d ruang Indah Paru Rumah Sakit Cililin dengan
diagnosa medis PPOK.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 03 Juni 2020 pasien masih mengatakan
nafasnya masih terasa sesak(+) dan pasien demam dan juga batuk.
C. Riwayat kesehatan masa lalu
Saat dilakukan pengkajian riwayat kesehatan masa lalu pasien mengatakan dahulu
pernah dirawat sebelumnya pada tahun 2016 dengan penyakit yang sama dengan
pasien sekarang yaitu PPOK.
Klien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga klien yang menderita sakit
yang sama dengan klien. Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan
seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung koroner serta tidak ada keluarga yang
menderita penyakit menular.
2. B. Pola eliminasi
a) BAK a) BAK a) BAK
Frekwensi 3x/hari -
Jumlah 1500-2000 cc -
b) BAB
Frekwensi 1×/hari -
Warna normal -
Bau Khas -
3. D. Pola istirahat
a) Pola tidur
Lama tidur
Siang 2 Jam -
Malam 6 - 7 Jam -
G. Pengkajian fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Composmetis ( GCS 4-5-6)
Tekanan darah : -
Nadi : 86x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 37,5°C
2. Pemeriksaan fisik
a) Mata
Pada bagian mata simetris kiri dan kanan, reflek cahaya positif pada mata kiri dan
kanan , konjungtiva negatif anemis pada mata kiri dan kanan, sklera negatif
ikterik pada mata kiri dan kanan, reflek pupil positif isokor pada mata kiri dan
kanan, udema palpebra negatif
b) Hidung
c) Bibir
Pada inspeksi bibir tidak sianosis, mukosa mulut dan bibir lembab
d) Telinga
e) Leher
f) Dada
f) Jantung
Pada Pemeriksaan jantung ditemukan iktus kordis tidak terlihat, iktus kordis tidak
teraba jelas,dan irama jantung teratur.
g) Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak tampak perubahan warna kulit, tidak tampak
tonjolan, asites negatif ,bising usus 5-7 kali permenit, perkusi abdomen pekak,
h) Kulit
pemeriksaan kulit turgor kembali cepat, lembab, warna kulit tidak pucat, capillary
refill kembali dalam dua detik, akral teraba hangat.
i) Ekstremitas Atas
Pada Pemeriksaan Ekstremitas atas sebelah kanan klien terpasang infuse dengan
RL 20 tts/menit.
I. Penatalaksanaan.
Penatalaksanaan Medis:
1. Berikan Terapi Pemberian Oksigenasi
2. Berikan Pemantauan Hemodinamika
3. Berikan Pengukuran bronkodilator
4. Berikan Pemberian medikasi seperti nebulizer, kanula nasal,
masker
5. Berikan Fisioterapi dada
6. Berikan Suctioning (Penghisapan lendir)
7. Berikan Obat Sesuai dengan Kolaborasi Dokter
Penatalaksanaan Keperawatan:
1. Observasi TTV
2. Berikan Kompres Hangat
3. Atur posisi pasien (semi fowler)
4. Pelatihan batuk efektif
5. Tekhnik bernapas dan relaksasi
6. Kolaborasi obat dan pemberian terapi tindakan sesuai kebutuhan
pasien.
J. Analisa Data
1. DS: Pasien mengatakan Faktor Lingkungan ( udara, bakteri, virus, jamur ) masuk Pola Napas Tidak
sesak nafas, dan batuk melalui saluran nafas atas Efektif
DO: Respirasi: 22x/menit ,
Pasien terlihat batuk, Terjadi infeksi dan proses peradangan
Adanya bunyi napas
menciut, pernapasan cuping
Kontraksi otot-otot polos saluran pernafasan
hidung
Penyempitan saluran pernafasan
Keletihan otot pernafasan
Dispnea gas darah arteri abnormal, hiperkapnia, hipoksemia,
hipoksia, kondisi, nafas cuping hidung, pola pernafasan
abnormal (kecepatan irama, kedalaman), Sianosis
Ketidakefektifan Pola Napas
K. Dignosa Keperawatan
L. Rencana Keperawatan
M. Implementasi Keperawatan
Edukasi
14.00
1. Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
jika tidak kontraindikasi
Kolaborasi
B. Intervensi Pendukung
a. Dukungan Ventilasi
19.00 Observasi
1. Mengkolaborasi pamberian
bronkhodilator,jika perlu
N. Catatan Perkembangan
1. Pola Napas Kamis S: Pasien mengatakan sesak nafas, dan batuk sudah tidak ada Kel. 1
Tidak Efektif b.d
04 Juni 2020 O : Respirasi: 22x/menit, Pasien sudah tidak terlihat batuk, Adanya bunyi napas
Hambatan upaya
menciut
napas (mis.nyeri
saat bernapas , A : Gangguan Pola Napas Tidak Efektif
kelemahan otot
P : Hentikan Perawatan Gangguan Pola Napas Tidak Efektif
pernapasan)d.d
Dispnea, I:
pernapasan
1. Mengobservasi TTV
cuping hidung
2. Mengatur posisi pasien (semi fowler)
E : Masalah Teratasi
R : Intervensi Dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Tarwoto & Wartonah, 2010. Diagnosa Keperawatan Edisi 13. Jakarta: EGC.