Anda di halaman 1dari 32

PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

KOARKTASIO AORTA
KELOMPOK 5

1. Amanda Fitriani Putri (A2R21004)


2. Fahri Lutfan Fauzi (A2R21014)
3. Gilang Pangayoman (A2R21016)
4. Natalia Meris Lince M. (A2R21029)
5. Ramdan Eka Mahendra (A2R21032)
6. Sepia Ernawati (A2R21036)
• Pengertian
Koarktasio aorta adalah obstruksi
pada aorta akibat penyempitan
aorta yang sebagian besar
terletak didistal percabangan
arteri suclaviasinistra.
• Etiologi
Beberapa teori disebutkan untuk
mengungkap penyebab
koarktasio aorta,antara lain teori
kontriksi duktus arteriosus pasca
natal dan teori hemodinamik.
• Patofsiologi
Koarktasio aorta dibagi menjadi tipe
preduktal atau infatil (penyempitan difus
ismus aorta) dan tipe pasca ductal atau
dewasa (diskret)
Tipe penyempitan difus ismus aorta
merupakan akibat hipoplasi arkus aorta kiri.
Pada tipe dewasa,penyempitan banyak
terjadi pada sambungan antara duktus
arteriosus dengan aorta
• Manivestasi klinis
Penderita koarktasio aorta tipe
penyempitan ismus aorta pada minggu
minggu awal kehidupan akan malas
minum, takipneu,letargi,dan
berkembang progresif kearah gagal
jantung kongestif

• Koarktasio aorta tipe dewasa pada anak


anak biasanya tidak menimbulkan gejala
karena adanya pembentukan pembuluh
darah kolateral.Dengan bertumbuhnya
anak,koarktasio aorta menjadi lebih
sempit sehingga anak mengaluh
lemah,sakit dada,sakit kepala
• Diagnostik Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan fisik pada penderita
koarktasio aorta tipe penyempitan
ismus aorta: Bayi takikardi,terdapat
perbedaan tekanan darah antara
ekstremitas atas dan bawah,
Bising,pada koarktasio aorta bisingnya
non spesifik.
Pada tipe deskret: Hipertensi
padaekstremitas atas,Bising,pada
koarktasio aorta bisingnya non spesifik.
• Diagnostik
EKG pada neonates atau bayi dengan koarktasio
aorta sejak awal akan menunjukkan gambaran
hipertrof ventrikel kanan
Dua pertanda koarktasio aorta adalah lesi pada
tepi ba!ah kosta(rib nitching)dan gambaran
angka 3(figure 3 sign)pada bagian proksimal
aorta desendens.
Pada pemeriksaan ekokardiografi 2 dimensi
tampak adanya penyempitan lumen aorta
didistal percabangan arteri subclavia sinistra.
• Penanganan
Terapi Medika:penggunaan obat diuretic
dan digitalis,Prostaglandin intravena.
Terapi pembedahan:terdapat 3 teknik
pembedahan pada koarktasio aorta yaitu
end to end anastomosis,patch
aortoplasty,dan left subclavian flap
aortoplasty
• Diagnosa Keperawatan
-Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi jantung.
-Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal.
-Tidak toleransi terhadap aktiftas berhubungandengan ketidakseimbangan
antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplay oksigen ke sel.
-Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak
kuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan
-Perubahan peran orangtua berhubungan dengan hospitalisasi
anak,kekhawatiran terhadap peyakit anak.
-Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan adanya perpindahan
tekanan pada kongestif vena pulmonal,penurunan perfusi
organ(ginjal),peningaktan retensi natrium(air),peningakatan tekanan hidrostatik
atau penurunan protein plasma
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738
Tulungagung 66224
Alamat E-mail : akperta@gmail.com

PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS

Pengkajian diambil tgl : 3 Oktober 2022 Jam : 09.00


Tanggal Masuk : 2 Oktober 2022 No. reg : 11946645
Ruangan / Kelas : Melati 1
No. Kamar : 1A
Diagnosa Masuk : koartasio aorta
Diagnosa Medis : koartasio aorta
I. IDENTITAS
1. Nama : An.S
2. Umur : 4 th
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Bahasa : Indonesia
7. Pendidikan :-
8. Pekerjaan :-
9. Alamat : Ds.Pagerwojo Kec.Pagerwojo Tulungagung
10. Alamat yg mudah dihubungi : Ds.Pagerwojo Kec.Pagerwojo Tulungagung
11. Ditanggung oleh : BPJS
RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit : Ibu px mengatakan anaknya sesak napas sejak 5 hari yang lalu
b. Keluhan Utama : Sesak napas

2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) : Seorang anak datang bersama orang tuanya pada tanggal 2
Oktober 2022 dengan keluhan sesak napas sejak 5 hari yang lalu.Lalu keluarga membawa px ke UGD
RSUD dr.Iskak.Sebelumnya pasien juga mengalami batuk hebat.Keluarganya berkata bahwa anaknya
mempunyai riwayat sakit jantung bawaan.Di UGD px tampak sesak,tampak otot bantu
pernapasan,takipnea dan mendapatkan tindakan TTV N.126 x/m RR.40 x/m S.37,1ºc BB.8 kg Tb.75
cm.Kesadaran compos metis .

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu : penyakit jantung bawaan

4. Riwayat Kesehatan Keluarga : keluargnya tidak memiliki penyakit seperti px


POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI

SEBELUM MASUK RS DI RUMAH SAKIT B. Pola Makan dan Minum


1. Makan
- Frekwensi 3 x/h 3 x/h
A. Pola Tidur / Istirahat - Jenis Sayur lauk Sayur,lauk,buah
1. Waktu Tidur 21.00 wib 18.30 wib - Diit Tidak ada Diit yang tersedia
2. Waktu Bangun 07.00 wib 05.30 wib - Pantangan Tidak ada Makanan asin
3. Masalah Tidur Tidak ada Tidak ada - Yang Disukai Semua makanan Semua makanan
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
4. Hal-hal yang Hening Hening - Alergi Tidak ada Tidak ada
mempermudah tidur - Masalah makan Tidak ada Tidak ada
5. Hal-hal yang Bising Bising - Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
mempermudah pasien
2. Minum
terbangun - Frekwensi 6 x/h 4 x/h
- Jenis Susu Susu
B. Pola Eliminasi - Diit Tidak dikaji Yang tersedia
1. B A B - Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Semua minuman Semua minuman
- Warna Kuning Kuning - Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak da
- Bau Khas Khas - Alergi Tidak ada Tidak ada
- Konsistensi Lunak Lunak - Masalah minum Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
- Jumlah Tidak dikaji Tidak dikaji
- Frekwensi 2 x/h 1 x/h C. Kebersihan diri / personal
- Kesulitan BAB Tidak ada Tidak ada hygiene :
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada 1. Mandi 2 x/h Hanya di seka
2. Keramas 3 x/minggu Belum keramas
3. Pemeliharaan gigi dan 3 x/h 2 x/h
2. B A K mulut
- Warna Kuning jernih Kuning 4. Pemeliharaan kuku 1 x/minggu Belum pemeliharaan kuku
- Bau Khas Khas 5. Ganti pakaian 2 x/h 1 x/h
- Konsistensi Cair Cair E. Pola Kegiatan / Aktifitas Bermain,sekolah tiduran
- Jumlah Tidak dikaji sedikit Lain
- Frekwensi Cair Cair
F. Kebiasaan
- Merokok Tidak merokok Tidak merokok
- Kesulitan BAK Tidak ada Tidak ada - Alkohol Tidak minum alcohol Tidak minum alcohol
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada - Jamu, dll Tidak minym jamu Tidak minym jamu
I. DATA PSIKO SOSIAL
A. Pola Komunikasi : px berkomunikasi menggunakan bahasa jawa dengan cadel
B. Orang yang paling dekat dengan klien : Rekreasi
Hobby : menggambar
Penggunaan Waktu Senggang : bermain bersama teman
Dampak dirawat di Rumah Sakit : tidak bisa bermain
E. Hubungan dengan orang lain / interaksi sosial :px berhubugan baik dengan teman-teman
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : Ibu

II. KONSEP DIRI


A. Gambaran Diri : px tidak suka sakit
B. Harga Diri : suka marah jika dia dipermalukan
C. Ideal Diri : px tidak suka sakit
D. Identitas Diri : sebagai seorang anak
E. Peran : seorang anak dari orang tuanya
III. DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah : px taat mengaji di masjid
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit : px tidak suka sakit
C. Keyakinan terhadap penyembuhan : px yakin akan sembuh
I. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan Umum / Keadaan Umum
Composmetis
B. Tanda – tanda vital
Suhu Tubuh : 37,1ºc Nadi : 126 x/m
Tekanan darah : - Respirasi : 40 x/m
Tinggi Badan : 75 cm
C. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : Oval
Ubun-ubun : simestris
Kulit kepala : kotor
b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut : merata
Bau : tidak sedap
Warna : hitam
b. Wajah
Warna Kulit : putih
Struktur Wajah : simetris
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) : tidak ada lesi
c. Konjuctiva dan sklera :merah muda dan putih
d. Pupil : isokor
e. Lensa : normal
f. Ketajaman penglihatan / visus :tajam
g. Tekanan bola mata : 17 mm
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : simetris
b. Lubang Hidung : simetris
c. Cuping hidung : simetris
4. Telinga
a. Bentuk telinga : simetris
Ukuran telinga : simetris
Ketenggangan telinga : tidak tegang
b. Lubang telinga : bersih
c. Ketajaman pendengaran : tajam
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : kering
b. Keadaan gusi dan gigi : tidak ada bengkak
c. Keadaan lidah : bersih
d. Orofarings : normal

6. Leher
a. Posisi trakhea : simetris
b. Tiroid : tidak ada
c. Suara : jelas
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembesaran
e. Vena jugularis : tidak ada tekanan
f. Denyut nadi coratis : teraba lemah
D. Pemeriksaan Integumen ( Kulit )
a. Kebersihan : bersih
b. Kehangatan : hangat
c. Warna : pucat
d. Turgor : lebih dari 2 dtk
e. Tekstur : kenyal
f. Kelembaban : lembab
g. Kelainan pada kulit : tidak ada
h. lain-lain : tidak ada
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
a. Ukuran dan bentuk payudara : simetris
b. Warna payudara dan areola : putih dan coklat
c. Kelainan-kelainan payudara dan puting : tidak ada
d. Axila dan clavicula : simetris
F. Pemeriksaan Thorak / dada
1. Inspeksi Thorak
a. Bentuk Thorak : normal
b. Pernafasan
Frekwensi : 40 x/m
Irama : vasikuler
c. Tanda-tanda kesulitan bernafas : sesak
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) : normal
b. Perkusi : sonor
c. Auskultasi
Suara Nafas :normal
Suara Ucapan : normal
Suara Tambahan :tidak ada
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan Palpasi
- Pulsasi : tidak ada benjolan
- Ictus cordis : tidak tampak
b. Perkusi
Batas-batas jantung : Batas kanan atas : ICS II linea parastinalis dextra
Batas kiri atas : ICS II linea parastinalis sinistra
Batas kanan bawah : ICS IV linea parastinalis dextra
Batas kiri bawah : ICS IV linea parastinalis sinistra
c. Auskultasi
- Bunyi jantung I : lup

- Bunyi jantung II : dup


:
- Bunyi jantung Tambahan : bunyi jantung II
- Bising / Murmur : friction rub
- Frekwensi denyut jantung : tidak ada
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : datar
- Benjolan / Massa : tidak ada
-Bayangan pembuluh darah pada abdomen : tidak ada
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : 15 x/m
- Bunyi jantung Anak / BJA : terdapat suara jantung tambahan
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : tidak ada
- Benjolan / massa : tidak ada
- Tanda-tanda ascites : tidak ada
- Hepar : tidak teraba
- Lien : tidak teraba
- Titik Mc. Burne : tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara Abdomen : timpani
- Pemeriksaan Acites : normal

H. Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya


1. Genetalia
a. Kelainan – kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal : tidak ada
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus : normal
b. Kelainan – kelainan pada anus dan perineum : tidak ada
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal ( Ekstrimitas )
a. Kesimetrisan Otot : simetris
b. Pemeriksaan Oedem : tidak ada oedem
c. Kekuatan Otot : 5-5-5-5
d. Kelainan – kelainan pada ekstremitas dan kuku : tidak ada
 
J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS : 4-5-6
2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) : tidak ada
3. Syaraf otak ( Nervus cranialis ) : normal
4. Fungsi Motorik : normal
5. Fungsi Sensorik :normal
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis :baik
b. Refleks Patologis :baik
K. Pemeriksaan Status Mental
a. Kondisi Emosi / Perasaan : px tiduran saja saat pengkajian
b. Orientasi : px sulit diajak bicara
c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan ) : px bisa berhitung 1-30
d. Motivasi ( Kemauan ) : px mau cepat bermain
e. Persepsi : px merasa nyaman jika dirumah
f. Bahasa : bahasa px baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : koartasio aorta
B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :
1. Laboratorium :
Hematomegali :
- WBC : 6.8
- RBC :11.14
- HGB : 21.5
- HCT : 72
Kimia darah
- GSD : 97
- Ureum : 25
- Kreatinin : 0.69

Rontgen :

Kesimpulan: gambar foto PA dengan lekukan iga (tanda panah kecil)dan angka 3(tanda panah
besar) yang khas pada koartasio aorta,selain itu tampak kardiomegali tipe jantung kiri.

3. E C G : tidak ada
1. U S G : tidak ada
Kesimpulan : tidak ada
Lain – lain : tidak ada

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI


Infus rl 12 tpm
Oksigen simple maks 4 l/m
Furosemide 20-20-0
Digoksin (0,25 mg) 0-0,25-0
NAC 3 x 200 mg
Cefriaxon 2 x 2 gr/kgBB
ANALISA DATA
 
 
NAMA Px : An.S NO. REG : 11946645
USIA : 4 th DX MEDIS : Koartasio aorta
 
No. SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM
1. Mayor : Pola napas tidak efektif
Ds : Ibu px mengatakan Koarktasio Aorta
anaknya sesak napas

Do :
- Px tampak sesak Obsturksi
- Terdapat otot bantu
pernapasan
- Brakipnea
- TTV .RR.40 x/m Penyempitan lokal
aorta desendens
Minor :

Ds : ortopnea/otot bantu
pernapasan
Do :
- Terdapat pernapasan Hipertrofi
cuping hidung ventrikel kiri-

Gagal jantung

Keletihan

Pola nafas
tidak efektif
2 Mayor Koarktasio Aorta Penurunan curah jantung
Ds : Ibu px mengatakan
anaknya sesak napas
Obsturksi
Do :
- Denyut nadi carotis
teraba lemah
- BAK px hanya sedikit Penyempitan lokal
- Warna kulit pucat aorta desendens

Peningkatan
Tekanandarah sistolik

Bising Jantung- Tidak


terabanya nadi femoralis-
Hipertensi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA Px : An.S NO. REG : 11946645
USIA : 4 th DX MEDIS : Koartasio aorta

No. Tanggal Diagnosa keperawatan

1 3 Oktober 2022 Pola napas tidak efektif b/d koartasio aorta d/d keletihan
2 3 Oktober 2022 Penurunan curah jantung b/d koartasio aorta d/d Penyempitan lokal aorta desendens
   
 
 
 
INTERVENSI KEPERAWATAN

N Diagnosa SLKI SIKI N Diagnosa SLKI SIKI


o Keperawatan o. Keperawatan
. 2 Setelah dilakukan Perawatan Jantung
Penurunan curah tindakan O : Observasi
1 Setelah dilakukan Pemantauan
Pola napas tidak tindakan Respirasi jantung b/d keperawatan selama 1. identifikasi
efektif b/d keperawatan O : Observasi 2X 24 jam tanda/gejala primer
koartasio aorta d/d diharapkan penurunan jantung
koartasio aorta selama 2X 24 jam 1. monitor
diharapkan frekuensi,irama,ke Penyempitan lokal Curah jantung (dyspnea)
d/d keletihan Dispnea dalaman dan aorta desendens meningkat,oliguria 2. identifikasi
  menurun,Frekuensi upaya napas menurun tanda/gejala
  sekunder penurunan
nafas membaik 2. monitor pola
  nafas jantung (oliguria)
3. monitor adanya T : Terapeutik
sumbatan jalan 3. posisikan px semi-
napas fowler
4. auskultasi bunyi 4. fasilitasi px dan
napas keluarga untuk
  modifikasi gaya
T :Terapeutik hidup sehat
6.atur interfal 5. berikan oksigen
pemantauan untuk
respirasi sesuai mempertahankan
kondisi pasien saturasi oksigen
7.dokumentasikan >94%
hasil pemantauan E : Edukasi
  6. anjurkan
E : Edukasi beraktivitas secara
8.jelaskan tujuan bertahap
dan prosedur K : Kolaborasi
pemantauan 7. kolaborasi
9.informasikan pemberian
hasil pemantauan antiaritmia
 
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Jam Tindakan Ttd.


Tgl. Perawat
4 Okt 09.00 1. monitor frekuensi,irama,kedalaman dan upaya napas -
2022 09.10 2. monitor pola nafas
  09.20 3. monitor adanya sumbatan jalan napas
  09.25 4. auskultasi bunyi napas
1 09.35 6.atur interfal pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
  09.40 7.dokumentasikan hasil pemantauan
  09.55 8.jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
  10.00 9.informasikan hasil pemantauan
 
 
 
 

No. Jam Tindakan Ttd.


Tgl. Perawat
  16.00 1. monitor frekuensi,irama,kedalaman dan upaya napas -
5 Okt 16.10 2. monitor pola nafas
2022 16.20 3. monitor adanya sumbatan jalan napas
  16.25 4. auskultasi bunyi napas
  16.36 6.atur interfal pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
1 16.40 7.dokumentasikan hasil pemantauan
  17.00 9.informasikan hasil pemantauan
 
 
 
 
 
 
 
 
No. Jam Tindakan Ttd. Perawat
Tgl.
4 Okt 09.00 1. identifikasi tanda/gejala primer penurunan jantung (dyspnea) -
2022 09.10 2. identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan jantung (oliguria)
  09.20 3. posisikan px semi-fowler
  09.25 4. fasilitasi px dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
2 09.35 5. berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
  09.40 6. anjurkan beraktivitas secara bertahap
  10.00 7. kolaborasi pemberian antiaritmia
   
   
   
   
   
   
   
 
 

No. Jam Tindakan Ttd. Perawat


Tgl.
  16.00 1. identifikasi tanda/gejala primer penurunan jantung (dyspnea) -
5 Okt 16.10 2. identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan jantung (oliguria)
2022 16.20 3. posisikan px semi-fowler
  16.25 4. fasilitasi px dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
2 16.36 5. berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
  17.00 7. kolaborasi pemberian antiaritmia
 
 
 
 
 
 
 
 
EVALUASI
Pola napas tidak efektif

No. Jam Evaluasi No. Jam Evaluasi


Dx Dx

1   Mayor :
  S : Ibu px mengatakan anaknya sesak napas sedikit
4 Okt     2   Mayor :
2022   O:
14.00 Px tampak sesak     S : Ibu px mengatakan anaknya sesak napasnya
- 5   sembuh
- Terdapat otot bantu pernapasan
- Brakipnea okt    
- TTV .RR.32 x/m 22   O:
  21.00 - Px tidak tampak sesak
A : masalah keperawatan belum teratasi - Tidak terdapat otot bantu pernapasan
P : intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,5,6,7,9 - eupneu
  - TTV .RR.25 x/m
Minor :  
  A : masalah keperawatan teratasi
S : ortopnea/otot bantu pernapasan P : intervensi dihentikan
O:
Terdapat pernapasan cuping hidung  
- Minor :
 
A : masalah keperawatan belum teratasi  
P : intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,5,6,7,9 S : ortopnea/otot bantu pernapasan tidak ada
  O:
  - Tidak erdapat pernapasan cuping hidung
   
  A : masalah keperawatan teratasi
  P : intervensi dihentikan
   
Penurunan curah jantung

No. Jam Evaluasi


Dx
1   Mayor
    S : Ibu px mengatakan anaknya sesak napas sedikit
4 okt    
22 14.00 O:
- Denyut nadi carotis teraba lemah
- BAK px lumayan banyak
- Warna kulit pucat
 
A : masalah keperawatan belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,5,7
 

No. Jam Evaluasi


Dx
2   : Ibu px mengatakan anaknya sesak napasnya sembuh
     
5 Okt   O:
22   - Denyut nadi carotis teraba kuat
21.00 - BAK px banyak
- Warna kulit putih langsat
 
A : masalah keperawatan teratasi
P : intervensi dihentikan
 
 
 
 
 
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai