Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

DISPEPSIA
No. Dokumen : 155/SOP-3/I/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 04 JAN 2021
Halaman : 1/3
UPTD
PUSKESMAS dr. Trisna Setiawan, M.Kes
NIP.196401141990101001
TAPOS
Penatalaksanaan Dispepsia adalah serangkaian kegiatan untuk
penatalaksanaan gangguan yang heterogen yang mempunyai karakteristik
1. Pengertian nyeri atau rasa tidak enak perut yang berulang ( rekurens ) yang terpusat di
perut bagian atas (upper abdomen), rasa penuh di perut, perut terasa
kembung, nausea dengan atau tanpa muntah, rasa perih di lambung
Sebagai acuan untuk penatalaksanaan kasus Dispepsia sesuai standar
2. Tujuan
terapi
SK Kepala UPTD Puskesmas Tapos Nomor 440/031/Kpts/Tapos/I/2021
3. Kebijakan
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas Tapos
Peraturan Menteri Kesehatan No.5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik
4. Referensi
linis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
a. Perawat melakukan pengecekan identitas data anamnesa
awal keluhan utama pasien dan mencatat dalam rekam
medis
b. Perawat melakukan pemeriksaan Tekanan Darah, berat
badan, tinggi badan, dan suhu sesuai indikasi
c. Dokter Umum melakukan anamnesa pada pasien tentang
kondisi kesehatan pasien seperti : karakteristik nyeri seperti
5. Langkah-
ada tidak rasa penuh di perut, berapa lama nyeri timbul,
langkah
lokasi nyeri, faktor pencetus serangan nyeri, penyebaran
nyeri, ada tidak muntah, sering berulang tidak, waktu
timbulnya nyeri, ada tidak ansietas.
d. Dokter melakukan pemeriksaan fisik yang cermat untuk
menentukan ada tidaknya kelainan organik di daerah
abdomen, antara lain ada tidak flatulens, peristaltik usus,
nyeri tekan, ada tidak massa di abdomen,

1/3
1. Dokter dapat memberikan pengobatan:
- Obat golongan prokinetik: Domperidone 3x5-10mg/hari (jika ada
muntah)
- Obat golongan H2 receptor antagonists: ranitidine 2 x 150 mg/hari
- Obat golongan PPI : Omeprazole 2 x20 mg / hari
- Antasida: 3 x 1 tablet
2. Dokter merujuk penderita ke Poliklinik Penyakit Dalam atau Rumah
Sakit untuk kasus berat atau 3x kontrol pengobatan belum ada
perbaikan, terjadi komplikasi, terjadi symptoms seperti perdarahan,
berat badan menurun 10% dalam 6 bulan, dan mual muntah
berlebihan.
6. Unit Terkait -
7. Diagram
-
Alir

2/3
PENATALAKSANAAN DYSPEPSIA
(DAFTAR TILIK)
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak Ket
1. Apakah Perawat melakukan pengecekan identitas data
anamnesa awal keluhan utama pasien dan mencatat dalam
rekam medis ?
2. Apakah Perawat melakukan pemeriksaan Tekanan Darah,
berat badan, tinggi badan, dan suhu sesuai indikasi ?
3. Apakah Dokter Umum melakukan anamnesa pada pasien
tentang kondisi kesehatan pasien seperti : karakteristik nyeri
seperti ada tidak rasa penuh di perut, berapa lama nyeri
timbul, lokasi nyeri, faktor pencetus serangan nyeri,
penyebaran nyeri, ada tidak muntah, sering berulang tidak,
waktu timbulnya nyeri, ada tidak ansietas ?
4. Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik yang cermat
untuk menentukan ada tidaknya kelainan organik di daerah
abdomen, antara lain ada tidak flatulens, peristaltik usus,
nyeri tekan, ada tidak massa di abdomen ?
5 Apakah Dokter dapat memberikan pengobatan ?
- Obat golongan prokinetik: Domperidone 3x5-10mg/hari
(jika ada muntah) ?
- Obat golongan H2 receptor antagonists: ranitidine 2 x 150
mg/hari ?
- Obat golongan PPI : Omeprazole 2 x20 mg / hari ?
- Antasida: 3 x 1 tablet ?
6 Apakah Dokter merujuk penderita ke Poliklinik Penyakit
Dalam atau Rumah Sakit untuk kasus berat atau 3x kontrol
pengobatan belum ada perbaikan, terjadi komplikasi, terjadi
symptoms seperti perdarahan, berat badan menurun 10%
dalam 6 bulan, dan mual muntah berlebihan ?
Jumlah

Compliance rate (CR) : ……………..%


Depok,…………..........
Pelaksana / auditor

……………………………………….
NIP: ………………........................

3/3

Anda mungkin juga menyukai